• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agromedia. 2007. Budidaya Jagung Hibrida. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 48 hal.

Arief, R. dan S. Saenong. 2003. Ketahanan simpan benih jagung (Zea mays L.) dari beberapa takaran dan waktu pemberian kalium. Jurnal Stigma. Vol. XI No. 1 : 1-5.

Bakker, D. M.,G. J Hamilton, D. J. Houlbrooke, C. Spann. 2005. The effect of raised beds on soil structure, waterlogging and productivity on duplex soils in western australia. Australian Journal of Soil Research Vol 43 : 575–585. Bakker, D. M., G. J. Hamilton, D. J. Houlbrooke, C. Spann and A. Van Burgel. 2007. Productivity of crops grown on raised beds on duplex soils prone to waterlogging in western australia. Australian Journal of Experimental Agriculture. Vol 47 : 1368-1376.

BPS. 2010. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Berdasarkan Provinsi. http://www.bps.go.id. [1 Oktober 2010].

Deptan. 2009. Teknologi Budidaya Jagung. http://www.deptan.go.id[5 November 2010].

Djalil, M. 2003. Pengaruh pemberian pupuk kcl terhadap pertumbuhan dan pembentukan komponen tongkol jagung hibrida andalas 4. Jurnal Stigma Vol XI : 302-304

Hairiah K., D. Suprayogo, M. V. Nordwijk. 2000 . Agroforestri pada tanah masam

di daerah tropika basah : Pengelolaan interaksi antara pohon-tanah- tanaman semusim. ISBN 979-95537-5-X. 41 hal.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademik Pressindo. Jakarta. 286 hal. Hardman, L and J. Gunsolus. 1998. Corn growth and development. Extension

Service. University of Minesota. 418 hal.

Harjadi, S.S., 2002. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. 113 hal.

Idris. 2005. Inovasi teknologi jagung hibrida dalam Buletin Teknologi dan Informasi Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Sulawesi Tenggara. Hal 1-8.

Jumin. 2008. Dasar-Dasar Agronomi (Edisi Revisi). Rajawali Press. Jakarta. 132 hal.

Justice, O. L and L, N. Bass; penerjemah, Roesli, R. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. 446 hal.

Kuswanto, H. 2003. Teknologi Pemrosesan Pengemasan dan Penyimpanan Benih.Kanisius. Yogyakarta. 127 hal.

Mayrowani, H. 2008. Evaluasi kebijakan subsidi benih jagung kasus kabupaten jeneponto, sulawesi selatan. Analisis Kebijakan Pertanian. Vol 6 No. 3 : 256 -271.

Nugraha, U.S., Subandi dan A. Hasanuddin. 2003. Perkembangan teknologi budi daya dan industri benih jagung. Dalam Kasryno, F., E. Pasandaran, dan A.M.Fagi . Buku Ekonomi Jagung Indonesia. Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian. Deptan. Jakarta. Hal 37-72.

Nuruzuman M, I .2008. Pengaruh Komposisi media dan jumlah benih dalam polibag terhadap viabilitas benih manggis (Garcinia mangostana L) serta ketahanannya selama transportasi. Skripsi. Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas pertanian Institut Pertanian Bogor. Skripsi. 42 hal. Ortega. A. L, K. D Sayre and C. A Francis. 2000. Wheat nitrogen use in a bed

planting system in northwest mexico. Agronomy Journal. Vol. 92: 303 – 308.

Paliwal.R.L. 2000. Tropical maize morphology. In: Tropical Maize: Improvement and Production. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. p 13-20

Permadi K, H. Yati dan I. Nuhati. 2005. Pengaruh pemupukan N, P dan K terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan komposit di lahan kering. Jurnal Agrivigor. Vol 3 : 9-15.

Pioneer. 2009. Ruang Media Pioneer. www.pioneer.com. [5 Desember 2009]. Puslitbangtan. 2006. Pengembangan Jagung di Lahan Bera. Berita Puslitbangtan.

Bogor. 15 hal

Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi.1998. Sayuran Dunia I. Edisi Kedua. ITB Press.Bandung. 313 hal.

Sadjad, S. 1992. Dari Benih Kepada Benih. PT Grasindo. Jakarta. 144 hal. ______. 2006. Benih yang Membawa dan Dibawa Perubahan. IPB Press. Bogor

Saenong, S., M. Azrai, R. Arief, dan Rahmawati. 2007. Pengelolaan benih jagung dalam Jagung : Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros. Hal 146 – 174.

Sharma. P. K. 2003. Raised-sunken bed system for increasing productivity of rice-based cropping system in high rainfall areas of himichal. Pradesh. Journal of the Indian Society of Soil Science. Vol 51: 10-16

Sprague, G. F. and J.W. Dudley. 1988. Corn and Corn Improvement. Third edition. America society of Agronomy, Inc. Madison. 968p.

Subandi, I. G. Ismail, dan Hermanto. 1998. Jagung, Teknologi Pascapanen. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 57 hal

Subekti, N. A., Syafruddin, R. Efendi, dan S. Sunarti. 2007. Morfologi tanaman dan fase pertumbuhan jagung dalam Jagung : Teknik Produksi dan Pengembangan. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros. Hal 16-28. Sutejo, M. M. 1992. Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. 177 Hal. Syafruddin dan S. Saenong. 2005. Pengaruh pemupukan terhadap mutu benih jagung. Dalam Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung 2005.Balai

Penelitian Tanaman Serealia. Makasar-Maros September 2005. p : 61. Takdir. A. T. Sunarti dan J. M. Made. 2007. Pembentukan varietas jagung

hibrida. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros. Hal 74-95.

Tawainga, W., Katsvairo and J. C. William. 2000. Soil and crop management. Agronomy Journal. Vol 92 : 493-500.

White J. P and L. A, Johnson, ed . 2002. Corn Chemistry and Technology. American Association of Cereal Chemist, Inc. USA. 892 p.

Lampiran 1. Jurnal Kegiatan Sebagai Mandor Pabrik di Pabrik Pengolahan Benih, PT Dupont Indonesia

Tanggal Kegiatan yang Diawasi Tenaga Kerja yang Diawasi Lama Kegiatan (jam)

16-02-2010 Training 4

17-02-2010 Pengenalan Pabrik 8 18-02-2010 Pengeringan benih tetua 4 8 19-02-2010 Pengenalan bagian pemipilan benih 8

20-02-2010 Pembersihan dan pemilahan benih 4 4

22-02-2010 Pembersihan dan pemilahan, perlakuan benih 6 8 23-02-2010 Pembersihan dan pemilahan, perlakuan benih 6 8 24-02-2010 Pengemasan benih komersial 6 8 25-02-2010 Pengemasan benih tetua (manual) 11 8

27-02-2010 Pengenalan bagian teknisi pabrik 4

01-03-2010 Gudang penyimpanan benih -pemetaan lot benih dalam gudang 3 8 02-03-2010 Gudang penyimpanan benih 3 8

03-03-2010 Logistik 2 8

04-03-2010 Logistik - pendataan barang untuk perlakuan

ulang 2 8

05-03-2010 Logistik dan Pengenalan bagian quality 2 8 06-03-2010 Laboratorium - Penjelasan alur kerja laboratorium 4 08-03-2010 Pengawasan kerja perbaikan gudang, sortir manual 4 8 09-03-2010 Pengawasan kerja perbaikan gudang, Sortir manual 4 8 10,11- 03-2010 POT Bali (pabrik libur)

12-03-2010 Laboratorium 8

13-03-2010 Laboratorium 8

Lampiran 2. Jurnal Kegiatan Sebagai Pendamping Koordinator Wilayah di Lahan Produksi Sumber Pucung, PT Dupont Indonesia

Tanggal Kegiatan yang Diawasi Wilayah kerja Kerja yang Tenaga Diawasi

Lama Kegiatan

(jam) 15-03-2010

Perkenalan Kantor, administrasi dan tim kerja (CX-9)

Pertemuan Petani / Grower

Meeting (GM) Jatikerto Selatan (JKTS) Tenggong 8

17-03-2010 Administrasi perpindahan kerja 4 18-03-2010 GM Rapat tim CX-9(dwiminggu) 8

19-03-2010 GM Trenyang 4

23-03-2010 Pelatihan menejemen tanam 4

24-03-2010 Survey area Pengecekan kesiapan lahan petani 4 25-03-2010 Pengamatan daya tumbuh benih tetua Tenggong JKTS 4 27-03-2010 Pelatihan aplikasi herbisida oleh Sygenta 4 29-03-2010 Pengawasan tanam GM Senggreng Tenggong 8 30-03-2010 Pengawasan Tanam Pengecekan kesiapan lahan Tenggong 8 31-03-2010 Penanaman tetua jantan II Tenggong 4

01-04-2010 Penanaman tetua jantan II Tenggong 4 02-04-2010 Libur nasional

03-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan petani Tenggong 4 04-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan petani JKTS 4 05-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan petani JKTS 4 06-04-2010 Pengecekan germinasi benih Persiapan lahan kunjungan

Supervisi dosen 8

07-04-2010 Pengawasan tanam Diskusi dengan petani Jatikerto Utara

(JKTU) 7

08-04-2010 Rapat dengan tim riset Rapat tim CX-9 (dwiminggu) 8 09-04-2010 Pengawasan tanam Penjelasan penggunaan bedengan

kepada petani JKTS 6

10- 04-2010 Pengecekan kesiapan lahan Pengawasan tanam JKTS 6 12-04-2010 Pengawasan tanam Kunjungan tim Quality JKTU 7 13-04-2010 Pengawasan tanam Tenggong 4 14-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan Senggreng 4 15-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan Senggreng 8 16-04-2010

Pengawasan tanam

Pengecekan persiapan lahan petani

Rapat koordinasi tim CX-9

8

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Kegiatan yang Diawasi Wilayah kerja Kerja yang Tenaga Diawasi

Lama Kegiatan

(jam) 19-04-2010 Kunjungan Sygenta Roguing Tenggong 5 20-04-2010 Pengawasan tanam Senggreng 4 21-04-2010 Kontrol Senggreng 5 22-04-2010 Aplikasi herbisida oleh Sygenta Pengecekan kesiapan lahan Tenggong JKTS 5 23-04-2010 Kontrol penanaman Rapat koordinasi tim CX-9 4 24-04-2010 Pengecekan kesiapan lahan Tenggong 4 27-04-2010 Pengawasan tanam JKTU 7 28-04-2010 Pengawasan tanam Kontrol Tenggong 8 29-04-2010 Kontrol Senggreng 5 30-04-2010

Pengawasan Tanam Kontrol

Rapat koordinasi Senggreng 8 01-05-2010 Pelatihan administrasi 4 03-05-2010 Kontrol Tenggong 6 04-05-2010 Field Trip kelompok tani Senggreng 6 05-05-2010 Kontrol Senggreng 7 06-05-2010 Rapat tim CX-9 (dwi minggu) 4 07-05-2010 Penelusuran pustaka unibraw

08-05-2010 Rapat koordinasi koordinator desa (kordes)

11- 05-2010 Kontrol Tenggong 6 12-05-2010 Pelatihan rouging oleh korwil 4 14-05-2010 Kontrol Tenggong 8 15-05-2010 Persiapan lahan kunjungan manajer Slorok 4 17-05-2010 Pelatihan administrasi (ISO) 6 18-05-2010 Kontrol Tenggong 8

19-05-2010 Pelatihan detasseling 8 20-05-2010

Kontrol

Persiapan lahan kunjungan

inspektur lapangan (Thailand) 8 21-05-2010 Kontrol Pelatihan pengamatan

sinkronisasi

Slorok 8

22-05-2010 Rapat tim CX-9 bulanan Pengamatan sinkronisasi Tenggong 6

24-05-2010 Kontrol detasseling Pengamatan sinkronisasi Tenggong 10 6 25-05-2010 Pengamatan sinkronisasi Tenggong 2 26-05-2010 Kontrol detasseling Pengamatan sinkronisasi Tenggong 5 6 27-05-2010 Kontrol Senggreng 5 28-05-2010 Kontrol detasseling Pengamatan serangan tikus Tenggong 10 8 29-05-2010 Kontrol silang koordinator wilayah Tenggong 4

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Kegiatan yang Diawasi Wilayah Kerja Kerja yang Tenaga Diawasi

Lama Kegiatan

(jam)

31-05-2010 Kontrol Pengamatan JKTU 8 01-06-2010 Kontrol Tenggong 6 02-06-2010 Persiapan lahan kunjungan koordinator quality

03-06-2010 Kontrol Koordinasi dengan broker Tenggong 6

04-06-2010 Kontrol Senggreng 6 05-06-2010 Rapat tim CX-9 (dwiminggu) Solusi permasalahan di lahan 4

08-06-2010 Kontrol JKTU 8

09- 06-2010 Persiapan lahan untuk kunjungan Manajer produksi Ngebruk 8 10-06-2010 Kontrol JKTS 4 6 11-06-2010 Sampling internal Slorok 5 12-06-2010 Kontrol Senggreng 4

14-06-2010 Kontrol Slorok 8

15-06-2010 Kontrol

Koordinasi dengan broker Senggreng 8 16-06-2010 Kontrol Senggreng 4 17-06-2010 Kontrol JKTU 4 6 18-06-2010 Sampling internal

Audit kendaraan bermotor Slorok 8 19-06-2010 Penyuluhan petani Senggreng

21-06-2010 Kunjungan ke BMG

22-06-2010 Rapat bulanan tim CX-9 6 23-06-2010 Kontrol

Pelatihan BHL detasseling Slorok 7 24-06-2010 Pengamatan sinkronisasi

Safety Celebration Meeting

2010 9 25-06-2010 Kontrol Slorok 4 5 26-06-2010 Kontrol Tenggong 4 28-06-2010 Kontrol Kunjungan Koordinator Lapangan JKTS 6 29-06-2010 Kontrol Tenggong 2 4 30-06-2010 Kontrol JKTU 4 7 01-07-2010 Kontrol

Pembaharuan data serangan

Lampiran 2. (Lanjutan)

Tanggal Kegiatan yang Diawasi Wilayah Kerja Kerja yang Tenaga Diawasi

Lama Kegiatan

(jam) 08-07-2010 Pelatihan estimasi panen 5

09-07-2010 Kontrol Slorok 4

10-07-2010 Kontrol

Pengecekan stadia panen Tenggong 4

12-07-2010 Kontrol JKTU 8

13- 07-2010 Kontrol

Serangan tikus pada tetua

jantan JKTU 8 14-07-2010 Kontrol JKTS 4 6 15-07-2010 Kontrol Slorok 5 16-07-2010 Panen JKTS 5 7 17-06-2010 Kontrol Trenyang 3 19-06-2010 Kontrol

Diskusi dengan petani JKTU 2 6

20-07-2010 Kontrol Turus 5

21-06-2010 Kontrol Slorok 6

22-06-2010 Panen

Sebagian terserang tikus JKTS 5 6 23-06-2010 Kontrol

Rapat bulanan tim CX-9 Slorok 9 24-06-2010 Administrasi laporan selesai

Lampiran 3. Peta Lahaan Produksi summber Pucung berddasarkan GPS beeserta Keterangaan Wilayah

U

U

Lampiran 3. (Lanjutan)

Wilayah Sistem Irigasi

Intensitas Irigasi (kali) Ketinggia n Tempat (mdpl) Pola Tanam Areal pertanian Potensial (Ha) Areal Potensial Penanaman Jagung (Ha) Jalan Angkutan Panen Upah Tenaga Kerja (Rupiah) Pria Wanita Ngebruk Setengah

teknis 8 – 9 314 Padi-padi-palawija 90 25 Aspal 15000 15000

Jatikerto Selatan Teknis 6 480 Padi-Palawija-palawija 30 10 Batu-Pasir 15000 12500 Slorok

Setengah

teknis 7 500 Padi-Palawija-palawija 30 10 Batu-Pasir 15000 15000

Tenggong Teknis 6 440 Padi-Palawija-palawija 20 10 Aspal 15000 12500

Trenyang Teknis 7 414 Padi-Palawija-palawija 200 15 Batu-Pasir 15000 12500

Turus Teknis 6 314 Padi-Palawija-palawija 120 30 Batu-Pasir 15000 12500

Jatikerto Utara

Setengah

teknis 5 -7 450 Padi-Palawija-palawija 90 60

Batu-Pasir

15000 12500

Senggreng Teknis 6 314 Padi-Palawija-palawija 85 30 Batu-Pasir 15000 15000

Lampiran 4. Formulir Daftar Kesiapan Lahan Petani

No Nama petani Tanggal pengecekan

Pengaturan Lahan Penolahan Lahan* Parit Keliling* Parit Bedengan* Panjang Lebar Luas TOT Bajak Traktor Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada

Keterangan : (*) isi dengan check list ( √ ) Sumber : Kantor Besar PT Dupont (2010)

Lampiran 5. Formulir Jadwal Perawatan Tanam

No. Nama Petani Area (ha)

Mei Juni Juli Agustus

R01 R02 R03 R04 R05 R06 R07 R08 R09 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 Tanggal 1 Petani 1 0,28 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 2 Petani 2 0,25 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 3 Petani 3 0,14 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 4 Petani 4 0,06 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 5 Petani 5 0,25 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 6 Petani 6 0,18 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 7 Petani 7 0,15 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 8 Petani 8 0,15 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 9 Petani 9 0,10 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 10 Petani 10 0,10 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 11 Petani 11 0,18 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 12 Petani 12 0,10 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 13 Petani13 0,14 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 14 Petani 14 0,14 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 15 Petani 15 0,14 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 16 Petani 16 0,10 06 12 22 22 30 01 06 11 13 21 20 01 11 21 11 31 15 Total 2,46 Keterangan :

R01 : Irigasi 1 R06 : Irigasi 4 R10 : Irigasi 6 R14 : Irigasi 9

R02 : Pemupukan 1 & Irigasi 2 & Penyemprotan 1 R07 : Penyemprotan R11 : detasselling R15 : Babat jantan

R03 : Pemupukan 2 R08 : Pemupukan & Rouging 2 & Irigasi 5 R12 : Irigasi 7 R16 : Irigasi 10

R04 : Rouging 1 & Irigasi 3 R09 : Penyemprotan R13 : Irigasi 8 R17 : Panen

R05 : Penyemprotan

Lampiran 7. Alur Pengolahan Benih di Pabrik Pengolahan Benih PT Dupont Indonesia Pembersihan dan Pemilahan Pengeringan Tongkol Perlakuan Benih Pemipilan Benih Pengepakan Benih Gudang Penyimpan Penerimaan Tongkol Jagung ASC dan gravity table Penimbangan Manual ; Benih Tetua Bin drier Kapasitas ± 20 ton Otomatis ; Benih komersial Box drier Kapasitas ± 5 ton Colour Sortir

Lampiran 8. Struktur Organisasi PT Dupont Indonesia - Malang Koordinator Desa Penyelia Agronomi II (PA/Korwil) Penyelia Agronomi I Manajer lapangan

Black Belt and ISO Koordinator K3 Koordinator

Asisten Administrasi Manajer Produksi

Karyawan Proses Produksi - Penerimaan

- Pengeringan - Pemipilan

- Gudang Penyimpanan Benih

Penyelia Pengolahan Produksi Manajer Operasional Pabrik

Pemeliharaan Mekanik Pemeliharaan Listrik Karyawan Logistik Teknisi Pabrik Spesialis Logistik Agen Petani Broker

Lampiran 9. Pengamatan Jumlah Bunga Betina dan Jantan di Lahan Produksi Sumber Pucung di PT Dupont

Jantan/Betina Ulangan Pengamatan Ke- Total

1 2 3 4 5 6 7 8 Betina Umur Tanaman 53 54 55 56 57 58 59 60 I 4 7 13 29 37 43 49 50 50 II 1 10 19 29 41 45 48 50 50 III 2 8 14 27 35 41 49 50 50 Total 7 25 46 85 113 129 146 150 150 % 5 17 31 57 75 86 97 100 100 Jantan 1 Umur Tanaman 53 54 55 56 57 58 59 60 I 0 10 23 40 47 50 50 50 50 II 3 8 19 34 42 48 50 50 50 III 0 10 22 39 46 50 50 50 50 Total 3 28 64 113 135 148 150 150 150 % 2 19 43 75 90 99 100 100 100 Jantan 2 UmurTanaman 51 52 53 54 55 56 57 58 I 0 0 2 8 20 32 46 50 50 II 0 0 3 10 24 35 47 50 50 III 0 0 1 8 20 34 48 50 50 Total 0 0 6 26 64 101 141 150 150 % 0 0 4 17 43 67 94 100 100

Sumber : Data primer pengamatan bulan Juni

Lampiran 10. Analisis Usaha Tani Pembenihan Jagung PT Dupont

Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan Total

(Rp) (Rp)

Biaya Operasional

Sewa Lahan 1 Ha 1 600 000 1 600 000 Pembelian alat semprot 1 Buah 450 000 450 000 Pupuk kandang 500 Kg 600 300 000 Pupuk Buatan Urea 400 Kg 1 800 720 000 Phonska 400 Kg 2 400 960 000 Pestisida Insektisida 8 Liter 17 500 140 000 Fungisida 350 ml 651 228 000 Pupuk Daun 8 Liter 15 000 120 000 Herbisida pra pengolahan 3 Liter 55 000 165 000 Herbisida pra tumbuh 1.5 Liter 300 000 450 000

Tenaga Kerja

Pengolahan lahan 1 Traktor 750 000 750 000 Pembuatan bedengan 10 HKP 20 000 200 000 Pengguludan 10 HKP 20 000 200 000 Penanaman benih 30 HKW 15 000 450 000 Pemupukan 10 HK 18 000 180 000 Pemupukan II 10 HK 18 000 180 000 Pemupukan III 5 HK 18 000 90 000 Penyemprotan I 2 HKP 20 000 40 000 Penyemprotan II 2 HKP 20 000 40 000 Penyemprotan III 2 HKP 20 000 40 000 Pemanenan 20 HKW 15 000 300 000 Pengangkutan 4 HKP 100 000 400 000 Total Biaya 8 003 000 Pendapatan Panen 7 000 Kg 3 000 21 000 000 Kompensasi perusahaan 400 000 Harga jual jagung jantan 400 000

Total Pendapatan 21 800 000

Lampiran 11. Analisis Usaha Tani Budidaya Jagung Konvensional Petani

Komponen Jumlah Satuan Harga Satuan Total Biaya

(Rp) (Rp) Biaya Operasional

Sewa Lahan 1 Ha 1 600 000 1 600 000 Pembelian alat semprot 1 Buah 30 000 30 000 Benih jagung 20 Kg 45 000 900 000 Pupuk kandang 500 Kg 600 300 000 Pupuk Buatan Urea 300 Kg 1 800 540 000 Phonska 200 Kg 2 400 480 000 Pestisida Insektisida 8 Liter 17 500 140 000 Fungisida 2 Liter 125 000 250 000 Pupuk Daun 8 Liter 15 000 120 000 Gramakson 3 Liter 55 000 165 000 Tenaga Kerja

Pengolahan lahan 1 Traktor 1 100 000 1 100 000 Penanaman benih 20 HKW 15 000 300 000 Pemupukan 6 HKP 20 000 120 000 Pemupukan II 6 HKP 20 000 120 000 Pemupukan III 6 HKP 20 000 120 000 Penyiangan Gulma 20 HKP 20 000 400 000 Penyemprotan I 4 HKP 20 000 80 000 Penyemprotan II 4 HKP 20 000 80 000 Penyemprotan III 4 HKP 20 000 80 000 Penyemprotan IV 4 HKP 20 000 80 000 Pemanenan 20 HKP 20 000 400 000 Pemanenan 20 HKW 15 000 300 000 Pengangkutan Panen 1 Borongan 200 000 200 000 Pengeringan 5 HKP 20 000 100 000 Pemipilan 25 HKW 15 000 375 000

Total Biaya 8 380 000

Pendapatan

Hasil Pipilan Kering 7 000 Kg 2 300 16 100 000

Dokumen terkait