• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anonim, 2013. Khasiat xamthone plus. Madu mengkudu.com/2013/03/06/khasiat-xamthone-plus. [21 juni 2013]

Anonim, 2013. Manfaat dan Khasiat Kandungan dari Kulit Buah Manggis Bagi Kesehatan Tubuh. Caraobat.blog.spot.com/2013/03/manfaat-dan-khasiat-kulit-buah-manggis-bagi-kesehatan.html. [21 Juni 2013]

Anwar E, Djajadisastra J, Yanuar A, dan Bahtiar A. 2004. Pemanfaatan Dekstrin dan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien Dalam Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(1): 34-36. Arsdel VWB, Copley MJ. 1964. Food Dehyration. Wesport, Connecticut, USA: The AVI Publishing Company.

AOAC. 1995. Method of Analysis. Association of Official Analitycal Chemistry, Washington DC.

22

AOAC. 1985. Method of Analysis. Association of Official Analitycal Chemistry, Washington DC.

Bombardelli, E. 1991. Technologies for The Processing of Medicinal Plants. Di dalam R. O. B. Wijesekera. The Medicinal Plant Industry. CRC Press, Boca Raton.

Brennan JG, Butters JR, Cowell ND, dan Lily AEV. 1974. Food Engineering Operations. London: Applied Science Publisher Ltd.

Broto, W. 2009. Peningkatan Daya Simpan Buah Manggis (Hingga 30 hari) dengan Metode Pelilinan dan Pengemasan Untuk Tujuan Ekspor dan Pengolahan Kulit Manggis (KBM) Instan. Laporan Tahunan BB-Pascapanen, Bogor.

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hermawan, U.E. dan A.D Setyawan. 2003. Ellagitanin; Biosintesis, Isolasi, dan

Aktivitas Biologi. J. Biofarmasi 1:25-38.

Hidayah. 2011. Dekstrin dan Maltodekstrin. http://ptp.2007.Wordpress.com. [09 Agustus 2012.

Houghton, P. J. dan A. Rahman. 1998. Laboratory Handbook for Fractination of Natural Extracts. Chapman and Hall, London.

Hui, V. H.1992. Dictionary of Science and Technology. Willey and Sons Inc., New York.

Jastrzebska, W., T. Librowski, R. Czarnecki, A. Marona, dan G. Nowak. 2003.

Central Activity of New Xanthone Derivates withChiral Center in Some Pharmacological Tests in Mice. Poshs Journal of Pharmacology 55: 461-465.

Lindsay, R.L. 1996. Food Additives (hlm. 767-840). Di Dalam Smith, J. (ed). Food Chemistry. 3rd edition (1069 hlm). Marcell Dekker, Inc., New York and Bosel.

Luallen, T.E. 1991. Bulking Agent (hlm 202-222). Di dalam Smith, J. (ed). Food Additive User’s Handbook (286 hlm). Blackie Academic andProfesional, London.

Masters, K. 1979. Spray Drying Handbook (678hlm). John Wiley and Sons Co. New York.

Pantastico, E.B. 1986. Fisiologi Pasca Panen, Penganganan dan Pemanfaatan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Subtropika. Postharvest Physiology, Handling and Utilisation of Tropical and Subtropical Fruits and Vegetable. Penerjemah: Kamariyani dan G. Tjitrosoepomo. UGM Press, Yogyakarta.

Pebriyanthi, N. E. 2010. Ekstraksi Xanthone dari Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Aplikasinya dalam Bentuk Sirup. Skripsi Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Pothitirat ,V dan Gritsanapan, W. 2008. W Quantitative analysis of total mangostins in Garcinia Mangostana Fruit ind. J Health Res.;22(4): 16l-166. Setyani, S. 1987. Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Mutu Bawang merah

(Alium ascalomicum L) Selama Penyimpanan. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 109 hal.

Siriphanick, J. dan V. Luckanatinvong. 1997. Chemical Composition and The Development Of Flesh Translucent Disorder In Mangosteen. In Proceeding

23 Of The Australian Postharvest Holticulture, Univ. Of Western Sydney Hawkesburry, NSW Australia: 410-413.

Sluis, W.G. 1985. Secoiridoids and Xanthones in The Genus Centaurium Hill (Gentianaceae). Drukkerij Elinkwijk, Utrecht.

SNI 01-2593-1992. 1992. Standar Mutu Dekstrin Berdasarkan Nasional. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Sunarmani dan Sudibyo. 1992. Pembuatan Konsentrat Sari Buah Jeruk dengan Evaporator Vakum. Jurnal Holtikultura 2, 76-71

Thanh, V. D., T. R. Preston dan R. A. Leng. 2011. Effect on methane production of supplementing a basal substrate of molasses and cassava leaf meal with mangosteen peel (Garcinia mangostana) and urea or nitrate in an in vitro incubation. Livestock Research for Rural Development 23 (4). 12-18. Tranggono, 1990, Bahan Tambahan Pangan, PAU-Pangan dan Gizi, Universitas

Gadjah Mada Yogyakarta.

Truong, V., B.R. Bhandari dan Tony Howes. 2005. Optimization of cocurent

spray drying process for sugar-rich foods: Part II Optimization of spray

drying process based on glass transition concept. J. Food. Eng, 71:66-72. Varnam H dan Sutherland JP. 1994. Milk and Milk Product: Technology,

Chemistry, and Microbiology. Chapman and Hall, London.

Verherj E. W. M. dan R. E. Coronel. 1997. Proses II. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara Buah-buahan yang Dapat Dimakan. Gramedia, Jakarta.

Walker, E. B. 2007. HPLC Analysis Of Selected Xanthones In Mangosteen Fruit. Weber State University, Ogden, USA.

24

Lampiran 1 Prosedur Analisa

1. Rendemen

Rendemen adalah bobot produk yang dihasilkan dibandingkan dengan bobot bahan baku (ekstrak kulit manggis+bahan pengisi) yang digunakan. Perhitungan rendemen dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

2. Kadar Air (AOAC 1995)

Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan metode oven. Sebelum digunakan, cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu 105oC selama 15 menit kemudian didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Cawan yang sudah kering ditimbang, kemudian 5 g sampel dimasukan ke dalam cawan dan dikeringkan dengan oven pada suhu 105oC selama 5 jam. Cawan beserta bahan setelah kering didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan. Selanjutnya kadar air dihitung dengan cara berikut:

Keterangan: B1 = Bobot contoh awal (g) B2 = Bobot contoh akhir (g)

3. Kadar Abu (AOAC 1995)

Sebanyak 3-5 g sampel ditimbang ke dalam cawan porselin yang telah dikeringkan terlebih dahulu dan diketahui bobotnya, setelah itu dimasukkan ke dalam tanur pengabuan pada suhu sekitar 600oC sampai didapat abu berwarna abu-abu atau sampai bobotnya konstan, didinginkan dalam desikator dan kemudian dilakukan penimbangan.

4. Kadar Protein (AOAC 1995)

Perhitungan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Kjedahl. Sebanyak 0.1 g sampel ditimbang dan ditambahkan katalis (CuSO4 dan Na2SO4) dengan perbandingan 1:1.2 dan 2.5 ml H2SO4 pekat. Setelah itu didekstruksi sampai bening hijau. Bahan selanjutnya didinginkan, setelah itu bahan didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml. Hasil destilasi

25 ditampung dengan H2SO4 0.02 N dan indikator mensel yang merupakan campuran dari methyl red dan methyl blue.

5. Kadar Lemak Kasar (AOAC 1995)

Sebanyak 5 g sampel bebas air diekstraksi dengan pelarut heksan dalam alat

soxhlet selama 6 jam. Sampel hasil ekstraksi diuapkan dengan cara diangin-anginkan kemudian dikeringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105oC dan didinginkan dalam desikator sampai bobotnya konstan.

6. Kadar Serat Kasar (AOAC 1995)

Bahan sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan dengan 100 ml H2SO4 0.325 N. Bahan selanjutnya dihidrolisis di dalam otoklaf bersuhu 105oC selama 15 menit. Bahan yang telah dihidrolisis kemudian didinginkan dan ditambahkan 50 ml NaOH 1.25 N. Hidrolisis bahan dilakukan kembali di dalam otoklaf bersuhu 105oC selama 15 menit. Bahan disaring menggunakan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya terlebih dahulu. Setelah itu kertas saring dicuci berturut-turut dengan air panas+25 ml aceton/alkohol. Kertas saring dan bahan kemudian diangkat dan dikeringkan dalam oven bersuhu 105oC selama 2 jam.

 

7. Kadar Karbohidrat (by difference)

Kadar karbohidrat total dihitung dengan rumus sebagai berikut:

8. Kadar Tanin (AOAC 1985)

Sampel ditimbang 5 g, kemudian dimasukkan ke piala gelas 500 ml. Ditambahkan air mendidih hingga volume 400 ml, kemudian dimasukkan ke labutakar 500 ml dan ditera dengan air suling, kemudian dihomogenkan. Sampel didiamkan selama 20 menit, kemudian disaring. Dipipet 1 ml filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 75 ml air dan 2.5 ml indigocarmine. Campuran dititrasi dengan KMnO4 0.1 N (yang telah distandarisasi) hingga larutan berwarna biru berubah menjadi kuning emas. Volume titran yang diperoleh dicatat sebagai A. Larutan sampel diambil 100 ml filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 10 ml NaCl asam, 5 ml gelatin dan 2 g kaolin, diaduk hingga homogen dan disaring.

26

Filtrat dipipet 5 ml filtrat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 75 ml air dan 2.5 ml

indigocarmine. Campuran dititrasi dengan KMnO4 0.1 N (yang telah distandarisasi) hingga warna birularutan berubah menjadi kuning. Volume titran yang diperoleh dicatat sebagai B. Hasil uji dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Kadar tanin (g) = Komponen total - Komponen non tanin Kadar tanin (%) = Kadar tanin x 100%

Bobot bahan Keterangan:

FP = Faktor pengenceran

9. Kadar Xanthone (Pothitirat and Gritsanapan 2008) 1. Penentuan panjang gelombang maksimum.

Mula-mula larutan standar xanthone diencerkan hingga mencapai konsenrasi 10 ppm. Larutan standar yang sudah diencerkan tersebut lalu diukur pada panjang gelombang 200 nm - 400 nm dengan jarak antar pengukuran sebesar 5 nm. Puncak kurva pada hasil pengukuran tersebut adalah panjang gelombang maksimum xanthone.

2. Pengukuran absorbansi

Mula-mula 10 mg bubuk sampel yang akan di uji, ditera ke dalam labu takar 10 ml dengan metanol. Bubuk yang sudah dicampur dengan metanol selanjutnya diekstrak dengan menggunakan alat sonifikator selama 15 menit. Hasil dari ekstraksi selanjutnya disaring dan dilakukan pengenceran sebanyak 10 kali pada dan ditera menggunakan metanol. Larutan hasil pengenceran kemudian di ukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum larutan standar xanthone, kemudian dilakukan penghitungan konsentrasinya. Kurva standar menggunakan larutan standar xanthone (α-mangostin) dan diukur sebanyak tujuh seri pengenceran dengan blanko metanol.

Keterangan:

C = Konsentrasi sampel yang diperoleh dari kurva standar (mg/l) FP = Faktor pengenceran (1)

27 10.Uji Organoleptik

Uji organoleptik yang digunakan meliputi uji kesukaan terhadap warna, tekstur, dan aroma dari bubuk ekstrak kulit manggis. Skala hedonik yang digunakan mempunyai rentang dari skala sangat suka sampai skala amat sangat tidak disukai. Lembar uji organoleptik terdapat pada Lampiran 2.

Lampiran 2 Lembar Uji Organoleptik Nama Panelis :

Tanggal Pengujian :

Jenis Contoh : Bubuk ekstrak kulit manggis

Instruksi : Nyatakan penilaian anda pada pernyataan yang sesuai dengan penilaian saudara

Penilaian A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3 Warna

Aroma Tekstur Keterangan:

1. Sangat tidak suka 2. Tidak Suka 3. Agak Tidak Suka 4. Netral

5. Agak Suka 6. Suka 7. Sangat Suka

Lampiran 3 Hasil Analisis Rendemen Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Rendemen Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 3.5196 3.4422 4.7193

5.0622 6.5202 4.7896

Drum 12.8233 10.1989 11.8738

14.0697 4.8453 5.1259 2. Analisis Sidik Ragam Rendemen Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 102.7904 102.7904 18.1438* 5.32 Bj 2 16.0193 8.0097 1.4138 4.46 Galat 8 45.3225 5.6653

Total 11 164.1322

28

Lampiran 4 Hasil Analisis Kadar Xanthone Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Xanthone Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 0.3996 0.3053 0.2041

0.3872 0.3124 0.2125

Drum 0.1496 0.1479 0.1140

0.1399 0.1469 0.1063 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Xanthone Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 0.0862 0.0862 59.4483* 5.32 Bj 2 0.0247 0.0124 8.5172* 4.46 Galat 8 0.0116 0.0015

Total 11 0.1225

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

3. Uji Lanjut Duncan Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi terhadap Kadar

Xanthone Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Perlakuan Rataan Kelompok

B3 0.1582 A

B2 0.2281 AB B1 0.2691 B

Kesimpulan: Pengelompokan Duncan dengan huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata

Lampiran 5 Hasil Analisis Kadar Air Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Air Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 4.8178 5.4967 6.8300

4.9108 5.9757 6.4765

Drum 0.2740 0.8585 1.6577

0.2929 1.2021 1.7401 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Air Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 67.6439 67.6439 1964.2512* 5.32 Bj 2 5.1343 2.5672 74.5452* 4.46 Galat 8 0.2755 0.0344

Total 11 73.0537

29 3. Uji Lanjut Duncan Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi terhadap Kadar Air

Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Kesimpulan: Pengelompokan Duncan dengan huruf yang berbeda maka terdapat perbedaan

Lampiran 6 Hasil Analisis Kadar Abu Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Abu Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 2.3035 2.2603 1.8541

2.4332 2.2592 1.4884

Drum 2.3729 2.1833 1.7219

2.2422 2.3077 1.5800 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Abu Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 0.0161 0.0161 1.4327 5.32 Bj 2 1.0871 0.5435 48.3693* 4.46 Galat 8 0.0899 0.0112

Total 11 1.1931

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

3. Uji Lanjut Duncan Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi terhadap Kadar Abu Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Perlakuan Rataan Kelompok

B3 1.6611 A

B2 2.2526 B

B1 2.338 B

Kesimpulan: Pengelompokan Duncan dengan huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata.

Perlakuan Rataan Kelompok B1 2.5739 A B2 3.3833 B B3 4.1761 C

30

Lampiran 7 Hasil Analisis Kadar Protein Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Protein Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 0.4897 0.3391 0.1667

0.1687 0.1632 0.3315

Drum 1.0937 0.4892 0.6393

0.6358 0.3448 1.1545 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Protein Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 0.6264 0.6264 11.4909* 5.32 Bj 2 0.169 0.0845 1.5501 4.46 Galat 8 0.4361 0.0545

Total 11 1.2315

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

Lampiran 8 Hasil Analisis Kadar Lemak Bubuk Ektrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Lemak Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 2.0030 2.2897 2.6345

1.6413 1.9552 2.9632

Drum 4.2829 4.3437 4.3371

4.4136 4.0199 4.4069 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Lemak Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 12.6678 12.6678 151.7329* 5.32 Bj 2 0.5899 0.295 3.5329 4.46 Galat 8 0.6679 0.0835

Total 11 13.9256

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

Lampiran 9 Hasil Analisis Kadar Serat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Serat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 0.6389 2.3545 1.8143

0.7028 2.2632 1.6682

Drum 3.4328 3.3585 2.8007

31 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Serat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel Ai 1 9.5221 9.5221 42.8899* 5.32 Bj 2 1.3457 0.6729 3.0307 4.46 Galat 8 1.7761 0.222

Total 11 12.6439

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

Lampiran 10 Hasil Analisis Kadar Karbohidrat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

1. Hasil Analisa Kadar Karbohidrat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 90.3943 89.5033 88.5148

90.8473 89.8099 88.7409

Drum 91.9764 92.6145 91.6439

92.4157 92.4703 91.1185

2. Analisis Sidik Ragam Kadar Karbohidrat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 17.518 17.518 108.6135* 5.32 Bj 2 4.3538 2.1769 13.497* 4.46 Galat 8 1.2903 0.1613

Total 11 23.1621

Kesimpulan: * F hitung>F tabel, berbeda nyata pada taraf α=0.05

3. Uji Lanjut Duncan Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi terhadap Kadar Karbohidrat Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Perlakuan Rataan Kelompok

B3 90.0045 A

B2 91.0995 B B1 91.4084 B

Kesimpulan: Pengelompokan Duncan dengan huruf yang sama menyatakan tidak berbeda nyata

32

Lampiran 11 Hasil Analisis Kadar Tanin Bubuk Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Analisa Kadar Tanin Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Alat Pengering Konsentrasi Bahan Pengisi (%)

10 12.5 15

Spray 6.1372 6.2443 6.3528

5.9467 6.7083 6.8590

Drum 6.1469 6.6641 6.7264

6.1469 5.8193 6.2306 2. Analisis Sidik Ragam Kadar Tanin Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

Sumber db JK KT F hitung F tabel

Ai 1 0.4229 0.4229 8.6065* 5.32 Bj 2 0.4054 0.2027 4.1252 4.46 Galat 8 0.3931 0.0491

Total 11 1.2214

33 Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Penerimaan Panelis Terhadap Warna Bubuk

Ekstrak Kulit Manggis 1. Hasil Uji Penerimaan Panelis

Panelis Perlakuan A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3

1 2 1 1 4 4 4 2 6 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 7 6 6 2 4 4 5 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 5 6 6 7 6 6 6 3 4 3 8 5 6 7 5 6 5 9 3 6 6 2 5 5 10 2 2 6 2 2 2 11 6 7 6 5 5 5 12 5 5 5 5 5 5 13 3 5 5 2 3 2 14 7 6 6 6 5 6 15 6 7 7 6 7 6 16 3 5 4 4 6 4 17 3 2 2 5 4 4 18 6 5 4 6 5 5 19 6 7 6 4 4 4 20 6 5 2 2 5 2 21 5 4 3 5 4 4 22 3 4 3 5 4 4 23 4 4 5 2 2 2 24 5 4 4 5 5 5 25 6 6 5 5 5 6 26 6 6 6 5 5 5 27 6 6 7 3 3 3 28 4 6 4 4 5 4 29 5 2 4 6 6 6 30 6 7 7 5 5 5

2. Analisis Uji Penerimaan Panelis

Perlakuan Kesukaan (%)

Tidak Suka Netral Suka

A1B1 23.33 10.00 66.67 A1B2 13.33 16.66 70.00 A1B3 16.66 20.00 63.33 A2B1 30.00 16.67 53.33 A2B2 13.33 30.00 56.67 A2B3 23.33 30.00 46.66

34

Lampiran 13 Hasil Analisis Uji Penerimaan Panelis Terhadap Tekstur Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

1. Hasil Uji Penerimaan Panelis

Panelis Perlakuan A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3

1 2 2 2 6 6 6 2 7 7 7 2 2 2 3 6 6 6 6 5 6 4 6 6 3 5 4 2 5 5 5 4 6 5 5 6 5 5 6 4 5 5 7 5 4 4 4 3 3 8 5 6 6 6 6 5 9 3 6 6 3 3 3 10 3 4 6 2 2 2 11 7 7 7 6 5 5 12 6 6 6 4 5 4 13 4 6 6 2 2 1 14 4 4 5 6 5 6 15 6 7 7 7 5 6 16 5 6 7 3 4 5 17 4 5 5 5 5 5 18 5 6 6 5 6 6 19 4 6 5 4 5 4 20 6 6 2 6 6 6 21 3 3 4 5 5 5 22 4 6 6 5 3 5 23 3 6 6 2 2 2 24 4 5 5 3 3 3 25 5 5 5 4 4 5 26 6 6 6 5 5 5 27 6 7 6 3 5 4 28 5 5 6 5 6 5 29 4 4 4 5 5 5 30 3 3 6 4 5 5

2. Analisis Uji Penerimaan Panelis

Perlakuan Kesukaan (%)

Tidak Suka Netral Suka

A1B1 20.00 23.33 56.67 A1B2 10.00 13.33 76.67 A1B3 10.00 13.33 76.67 A2B1 26.67 20.00 53.34 A2B2 26.67 10.00 63.33 A2B3 26.67 10.00 63.33

35 Lampiran 14 Hasil Analisis Uji Penerimaan Panelis Terhadap Aroma

Bubuk Ekstrak Kulit Manggis

1. Hasil Uji Penerimaan Panelis

Panelis Penilaian A1B1 A1B2 A1B3 A2B1 A2B2 A2B3

1 2 2 2 6 6 6 2 3 4 5 5 4 4 3 4 4 4 6 5 6 4 3 5 6 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 6 4 5 6 6 5 4 7 3 3 3 4 4 4 8 2 4 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 10 6 4 4 3 4 3 11 6 6 6 6 5 5 12 3 4 4 6 7 6 13 2 4 4 3 3 3 14 4 4 5 6 5 6 15 4 4 3 6 5 5 16 5 5 4 2 6 2 17 4 4 4 4 4 4 18 2 5 6 6 4 6 19 4 6 5 4 5 4 20 2 2 3 6 6 6 21 3 2 3 4 4 4 22 2 5 5 4 5 4 23 5 4 4 6 4 5 24 4 4 4 5 5 4 25 3 5 5 4 4 5 26 5 5 5 5 5 5 27 4 4 4 3 3 4 28 3 4 5 4 5 4 29 4 4 5 4 4 4 30 5 5 6 4 5 4

2. Analisis Uji Penerimaan Panelis

Perlakuan Kesukaan (%)

Tidak Suka Netral Suka

A1B1 43.33 33.33 23.33 A1B2 13.33 50.00 36.67 A1B3 16.67 36.67 46.67 A2B1 13.33 36.67 50.00 A2B2 6.67 40.00 53.33 A2B3 13.33 46.67 40.00

36

Dokumen terkait