• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan POM. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V . Departemen Kesehatan RI.Jakarta. Halaman: 999-1000.

Bird,T. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta: PT. Gramedia. Halaman 87.

British Pharmacopeia. 2002. British Pharmacopeia. Volume III. London: The Stationary Office. Halaman 1882.

Dachriyanus. 2004. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi.

Padang: Andalas University Press. Halaman 1.

Day and Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Halaman 382.

Dermawan, D. 2015. Farmakologi Untuk Keperawatan. Yogyakarta: Gosye Publishing. Halaman 79.

Deviarny, C., dkk. (2012). Uji Stabilitas Kimia Natrium Askorbil Fosfat Dalam Mikroemulsi Dan Analisisnya Dengan HPLC. Jurnal Farmasi Andalas Vol 1.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III . Departemen Kesehatan RI.Jakarta. Halaman 38.

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV . Departemen Kesehatan RI.Jakarta. Halaman 4, 649-650, 999-1000, 1066, 1085-1087, 1124-1210.

Gokani, H., dkk. 2012. Stability Study : Regulatory Requirenment. International Journal of Advances in Pharmaceutical Analysis. Vol 2. No 3 : 62-67.

Harrison, A.C. 1999. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Penerjemah P.

Andrianto. Edisi 13. Jakarta: ECG. Halaman 93–104 .

Heirmayani. 2007. Toksikopatologi Hati Mencit Pada Pemberian Parasetamol.

Bogor: Penerbit IPB.

Katzung, B. G. 1992. Basic and Clinical Pharmacology. 3th ed. Appleton &

Lange A Publishing Division of Prentice Hill: 268-70, 448-9.

Keenan, Charles W, dkk. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Halaman 87.

Khopkar, S. M. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Halaman 325.

Moffat, A.C., et al. 1986. Clarke’s Isolation and Identification of Drug. Second Edition. Londo: Pharmaceutical Press. Halaman: 327.

Martin, A., dkk. 1993. Farmasi Fisik : Dasar-Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu Farmsetika. Edisi Ketiga. Jilid I. Jakarta: UI Press. Halaman 240.

Moechtar. 1990. Farmasi Fisik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada-Press.

Mulja, M., dan Suharman. 1997. Validasi Metode Analisa Instrumental. Surabaya:

Airlangga University Press.

Munson, J.W. 1984. Pharmaceutical Analysis Modern Methods. Penerjemah:

Harjana. 1991. Analisis Farmasi Metode Modern. Surabaya: Airlangga University Press. Halaman 334.

Permenkes Nomor 75. 2016. Penyelenggaraan Uji Mutu pada Instalasi Farmasi Pemerintah. Jakarta: Kementrian Kesahatn RI.

Permenkes Nomor 72. 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

Jakarta: Kementrian Kesahatn RI.

Rachdiati., dkk. 2008. Penentuan Waktu Kelarutan Parasetamol Pada Uji Disolusi. Volume 8. Bandung: Nsa Kimia.

Rakhmisari, D. 2006. Manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sartono. 1993. Pengaruh pemberian dosis tunggal parasetamol terhadap komposisi metabolit parasetamol dalam urin tikus jantan malnutrisi. Majalah Kedokteran Diponegoro 30 (3,4): 227-32.

Suryana. 2006. Kewirausahan,Pedoman Praktis, Kiat dan menuju sukse. Jakarta:

Salemba Empat. Halaman 8.

Sinko, P.J. 2014. Farmasi Fisik dan Ilmu Farmasetika. Edisi Kelima. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran ECG. Halaman 556.

Soedarmo, P., dkk. 2002. Infeksi dan Penyakit Tropis. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 27-51.

Stringer, J. L. 2009. Konsep Dasar Farmakologi Paduan Untuk Mahasiswa.Edisi Ketiga. Jakarta: EGC. Halaman 239.

Sudjadi., dan Rohman, A. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Halaman 49-51.

Syamsuni, A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Halaman 81-87.

Trianntafillopoulos, N. 1998. Measurement of Fluid Rheology and Interpretation of rheograms. Second Edition. Michigan: Kaltec Scientific Inc.

Vadas, E.B. 2002. Stability of Pharmaceutical Products. dalam Remington. The Science and Practivce of Pharmacy. Volume I. Editor Alfonso Gennaro. London:

Lipponcott William and Wilkins. Halaman 988-989.

Vogel, A., I. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Kesatu. Jakarta : Penerbit Buku Kedokderan ECG. Halaman 810.

Voight, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Terjemahan S. Noerono, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wilmana, P.F., dan Sulistia, G. 2011. Farmkologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta:

Universitas Indonesia. Halaman 237.

Wiroatmodjo. 1988. Kimia Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman 25.

Lampiran 1. Sertifikat Baku Pembanding

Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sampel 1. Paracetamol Drops (PT. Indofarma)

Komposisi : Tiap 0,6 mL mengandung paracetamol 100 mg No. Batch : 1609067

No. Registrasi : GBL 0920936436 A1 Exp. Date : 09 2018

2. Sanmol® Drops (PT. Sanbe Farma)

Komposisi : Tiap 0,6 mL mengandung paracetamol 60 mg No. Batch : TL1976

No. Registrasi : DBL 9722221636 A1 Exp. Date : 11 2020

3. Grafadon® Drops (PT. Graha Farma)

Komposisi : Tiap 0,6 mL mengandung paracetamol 60 mg No. Batch : YD204G

No. Registrasi : DBL 0231108036 A1 Exp. Date : 04 2021

4. Fasidol® Drops (PT. Ifars)

Komposisi : Tiap 0,6 mL mengandung paracetamol 60 mg No. Batch : 80303

No. Registrasi : DBL 0309213936 A1 Exp. Date : 03 2020

Lampiran 3. Kurva Panjang Gelombang

Lampiran 4. Kurva kalibrasi

Lampiran 5. Data Kalibrasi dan Perhitungan Persamaan Regresi Parasetamol

Persamaan regresi diperoleh degan mensubsitusikan nilai a dan b, sehingga persamaan regresi adalah :

y = 0,064X + 0,004

Dengan nilai r sebagai berikut : r = ∑ y ∑ ∑ y n

√[∑ 22 n][∑ y2 ∑ y 2 n ]

r = 11,460 28,500 1,849 6

√[177,250 28,500 2 6][0,741 1,849 2 6 ]

r = 11,460 8,783

√[41,875][0,172]

r = 2,677

√7,203 r = 0,998

Lampiran 6. Pehitungan kadar sampel (Parasetamol, Fasidol, Grafadon, Sanmol) Volume 1 bobot larutan = 15 ml mengandung 100 mg/ml

Dipipet sejumlah larutan setara dengan 100 mg Paracetamol Volume larutan yang dipipet 100 mg

100 mg ml = 1 ml

Dipipet 1 ml larutan obat tetes → diencerkan hingga 100 ml Konsentrasi teoritis sampel (awal) 100 mg

100 ml

=

100000 mcg

100 ml

Dipipet 0,6 ml larutan → diencarkan hingga 100 ml Konsentrasi teoritis sampel (uji) 0,6 ml 1000 mcg ml

100 ml

=

600 mcg

100 ml

Parasetamol 1. A = 0,4232 Y = 0,064X + 0,004 0,4232 0,064X + 0,004

X 0,4232 - 0,004 0,064

X = 6,55 mcg/ml

Konsentrasi sebelum pengenceran = 6,55 mcg/ml x 100/0,6

= 1091,67 mcg/ml Bobot dalam labu awal

= 1091,67 mcg/ml x 100 ml

= 109167 mcg

= 109,167 mg Kadar

109,167 mg

100 mg

99,97 = 109,134 %

2. A = 0,4238 Y = 0,064X + 0,004 0,4238 0,064X + 0,004

X 0,4232 - 0,004 0,064

X = 6,55 mcg/ml

Konsentrasi sebelum pengenceran = 6,550 mcg/ml x 100/0,6

= 1091,670 mcg/ml Bobot dalam labu awal

= 1091,670 mcg/ml x 100 ml

= 109167 mcg

= 109,167 mg Kadar

109,167 mg

100 mg

99,97

= 109,134 % 3. A = 0,4250 Y = 0,064X + 0,004 0,4250 0,064X + 0,004

X 0,4250 - 0,004 0,064

X = 6,578 mcg/ml

Konsentrasi sebelum pengenceran

= 6,578 mcg/ml x 100/0,6

= 1096,34 mcg/ml Bobot dalam labu awal

= 1096,34 mcg/ml x 100 ml

= 1096,34 mcg

= 109,634 mg

Kadar

X = 6,578 mcg/ml

Kadar

X 0,4140 - 0,004

= 106,767 mg

X 0,4238 - 0,004

= 109,634 mg

X 0,4140 - 0,004

= 109,167 mg

X 0,4232 - 0,004

= 106,767 mg

X 0,3980 - 0,004

= 106,767 mg

X 0,4140 - 0,004

= 102,600 mg Kadar

102,600 mg

100 mg 99,97

= 102,569 %

Lampiran 7. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol Drops

t

hitung 5 : 0,055 / 0,104 = 0,528

t

hitung 6 : - 0,054 / 0,104 = - 0,519

Karena

t

hitung

t

tabel maka data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara : µ = ̅ ± t (1 - α ; dk SD √

= 109,367 % ± 4,0321 x 0,255 /√

= 109,367 % ± 4,0321 x 0,104 = 109,367 % ± 0,419

= 108,948 % – 109,786 %

Lampiran 8. Perhitungan Statistik Kadar Fasidol® Drops

t

hitung 5 : 1,641 / 0,519 =3,161

t

hitung 6 : 1,959 / 0,519 = 3,774

Karena

t

hitung

t

tabel maka data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara : µ = ̅ ± t (1 - ⁄ α ; dk SD √

= 107,642 % ± 4,0321 x 1,273/√

= 107,642 % ± 4,0321 x 0,519 = 107,642 % ± 2,092

= 105,550 % – 109,734 %

Lampiran 9. Perhitungan Statistik Kadar Grafadon® Drops

t

hitung 5 : 1,600 / 0,567 = 2,822

t

hitung 6 : - 0,800 / 0,567 = - 1,411

Karena

t

hitung

t

tabel maka data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara : µ = ̅ ± t (1 - ⁄ α ; dk SD √

= 107,534 % ± 4,0321 x 1,239/√

= 107,532 % ± 4,0321 x 0,567 = 107,534 % ± 2,286

= 105,237 % - 109,820 %

Lampiran 10. Perhitungan Statistik Kadar Sanmol® Drops

t

hitung 5 : 2,777 / 0,877 = 3,166

t

hitung 6 : - 1,388 / 0,877 = - 1,582

Karena

t

hitung

t

tabel maka data diterima, maka kadar sebenarnya terletak antara : µ = ̅ ± t (1 - ⁄ α ; dk SD √

= 103,957 % ± 4,0321 x 2,150/√

= 103,957 % ± 4,0321 x 0,877 = 103,957 % ± 3,536

= 100,421 % - 107,493 %

Lampiran 11. Perhitungan Viskositas Sampel (Parasetamol, Fasidol, Grafadon,

Lampiran 12. Perhitungan Berat Jenis (Pignometer) Sampel (Paracetamol, Fasidol, Grafadon, Sanmol)

 Parasetamol

berat jenis =

= = 1,23 g/mL

 Fasidol

berat jenis

=

= = 1,22 g/mL

 Grafadon

berat jenis =

=

= 1,22 g/mL

 Sanmol

berat jenis =

= = 1,22 g/mL

Lampiran 13. Tabel Hasil Uji Rheologi Sampel (Paracetamol, Fasidol, Grafadon,

Sanmol)

Tabel Hasil Uji Rheologi drops parasetamol merek Grafadon® Berat beban (gram) Waktu untuk 50

putaran (detik)

Tabel Hasil Uji Rheologi drops parasetamol merek Sanmol® Berat beban (gram) Waktu untuk 50

putaran (detik)

Tabel Hasil Uji Rheologi drops Parasetamol (Generik)

Tabel Hasil Uji Rheologi drops parasetamol merek Fasidol® Berat beban

Lampiran 14. Gambar Sampel

Lampiran 15. Gambar Alat

Piknnometer Viskometer Thomas Stomer

Viskometer Brookfield pH meter

Dokumen terkait