• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Raspati H, Reniarti L, Susanah S, ADB, Dalam: Permono B, Sutaryo, Ugrasena IDG, Windiastuti E, Abdulsalam M, penyunting, Buku ajar hematologi onkologi anak. Jakarta: Badan penerbit IDAI, 2005. h. 30- 43

2. Glader B. Anemias of inadequate production. Dalam: Behrman RE, Kligman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders, 2004. h. 1614-16

3. Abdulsalam M, Diagnosis, pengobatan dan pencegahan anemia defisiensi besi pada bayi dan anak, Dalam: Triasih R, penyunting, Anemia defisiensi besi. Yogyakarta: MEDIKA Fakultas Kedokteran UGM, 2005. h. 55-64

4. Sandoval C, Jayabose S, Eden AN. Trends in diagnosis and management of iron deficiency during infancy and early childhood. Hematol Oncol Clin N Am. 2004;18: 1423-38

5. McGregor SG, Ani C. A review of studies on the effect of iron deficiency on cognitive development in children. J. Nutr. 2001; 131:649S-68S

6. Saloojee H, Pettifor JM. Iron deficiency and impaired child development, the relation may be causal, but it may not be a priority for intervention. BMJ. 2001; 323:1377-8

7. Lozoff B, Jimenez E, Hagen J, Mollen E, Wolf AW. Poorer behavioral and developmental outcome more than 10 years after treatment for iron deficiency in infancy. Pediatrics. 2000; 105: e51-61

8. Yager JY, Hartfield DS. Review neurologic manifestations of iron deficiency in childhood. Pediatr Neurol. 2002; 27: 85-92

9. Halterman JS, Kaczorowski JM, Aligne CA, Auinger P, Szilagyi PG. Iron deficiency and cognitive achievement among school-aged children and adolescents in the United States. Pediatrics. 2001;107:1381-6. 10. Santrock JW. Psychology. Boston: McGraw-Hill, 2005. h. 6-12.

11. Walgito B. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi, 2004. h. 9- 73.

12. Morris CG, Maisto AA. Basic psychology. New Jersey: Pearson Prentice Hall, 2005. h.43-82

13. Ganong WF. Review of medical physiology. Edisi ke-21. Boston: McGraw-Hill, 2005. h.256-65.

14. Sachdev P. The neuropsychiatry of brain iron. J Neuropsychiatry Clin Neurosci. 1993; 5:18-29.

15. Beard JL. Iron biology in immune function, muscle metabolism and neuronal functioning. J Nutr. 2001;131:568S–580S.

16. Beard J. Iron deficiency alters brain development and functioning. J Nutr. 2003;133:1468S–1472S.

17. Aoki S, Okada O, Nishimura K, Barkovich AJ, Kjos BO, Brasch RC, et al. Normal deposition of brain iron in childhood and adolescence: MR imaging at 1.5 T1. Radiology. 1989;172:381-385.

18. Pinero DJ, Jones BC, Beard JL. Variations in dietary iron alter behavior in developing rats. J Nutr. 2001;131:311-8.

19. Beard J, Erikson KM, Jones BC. Neonatal iron deficiency results in irreversible changes in dopamine function in rats. J. Nutr. 2003;133:1174–79.

20. Lozoff B, Beard J, Connor J, Felt B, Georgieff M, Schallert T. Long- lasting neural and behavioral effects of iron deficiency in infancy. Nutr Rev. 2006;64:S34-S91.

21. Georgieff MK. Iron in the brain: its role in development and injury. NeoReviews. 2006;7:e344-52.

22. Lozoff B, Black MM. Impact of micronutrient deficiencies on behavior and development. Dalam: Pettifor J, Zlotkin SH, penyunting. Nutrition- micronutrient deficiencies during the weaning period and the first years of life. Basel: Karger, 2003. h. 119-35.

23. Dallman PR. Nutritional Anemia. Dalam: Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD, penyunting. Rudolps Pediatrics. Edisi ke-20. Connecticut: Appleton & Lange; 1996. h. 1176-80.

24. DeMaeyer DM, Dallman P, Gurney JM, Hallberg L, Sood SK, Srikantia SG. Preventing and controlling iron deficiency anaemia through primary health care, a guide for health administrators and programme managers. Switzerland: World Health Organization, 1989: 26.

25. WHO. Iron deficiency anemia: assessment, prevention and control. Geneva: WHO, 2001. h. 33-45.

26. Irwin JJ, Kirchner JT. Anemia in Children. Am Fam Physician. 2001;64:1379-86.

27. Andraca I, Castillo M, Walter T. Psychomotor development and behavior in iron-deficient anemic infants. Nutr Rev. 1997; 55:125-32. 28. Boris NW, Forman MA, Daruna JH. The clinical interview (history).

Dalam: Behrman RE, Kligman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004. h. 69-70.

29. American Academy Of Pediatrics, Committee on Children With Disabilities. Developmental surveillance and screening of infants and young children. Pediatrics 2001;108:192-6.

30. Achenbach TM, Ruffle TM. The child behavior checklist and related forms for assessing behavioral/emotional problems and competencies. Pediatr Rev. 2000;21:265-71.

31. Achenbach TM. Manual for the child behavior checklist/4-18 and 1991 profile. Burlington VT: University of Vermont Department of Psychiatry; 1991. h.10-227.

32. Madiyono B, Moeslichan S, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2008. h. 314.

33. Clark SF. Iron deficiency anemia. Nutr Clin Pract. 2008;23:128-41. 34. Konofal E, Lecendreux M, Arnulf I, Mouren M. Iron deficiency in

children with attention-deficit/hyperactivity disorder. Arch Pediatr Adolesc Med. 2004;158:1113-1115.

35. McCann JC, Ames BN. An overview of evidence for a causal relation between iron deficiency during development and deficits in cognitive or behavioral function. Am J Clin Nutr. 2007;85:931-45.

36. Georgieff MK. Nutrition and the developing brain: nutrient priorities and measurement. Am J Clin Nutr. 2007;85:614S-24S.

37. Lozoff B, Corapci F, Burden MJ, Kaciroti N, Angulo-Barroso R, Sazawal S, et al. Preschool-aged children with iron deficiency anemia show altered affect and behavior. J Nutr. 2007;137:683-9.

38. Bruner AB, Joffe A, Duggan AK, Casella JF, Brandt J. Randomised study of cognitive effects of iron supplementation in non-anaemic iron- deficient adolescent girls. Lancet. 1996;348:992-6.

39. Erikson Km, Jones BC, Beard JL. Iron deficiency alters dopamine transporter functioning in rat striatum. J. Nutr. 2000;130:2831–2837. 40. D. Kowaleski-Jones L, Duncan GJ. The structure of achievement and

behavior across middle childhood. Child Dev. 1999;70:930-43.

41. Ma S, Truong K, Sturm R. School characteristics and behavior problems of U.S. fifth-graders. Psychiatric services. 2007;58:610.

42. Berk LE. Infants and children, prenatal through middle childhood. Edisi ke-2. Boston: Allyn & Bacon; 1996. h.467-507.

43. Glascoe FP. Developmental screening. Dalam: Parker S, Zuckerman B, penyunting. Behavioral and developmental pediatrics, a handbook for primary care. Boston: Little Brown Company; 1995. h. 25-9.

44. Rudan V, Begovac I, Szirovicza L, Filipovic O, Skocic M. The child behavior check list, teacher report form and youth self reported problem scales in a normative sample of croatian children and adolescents aged 7 – 18. Coll Antropol. 2005;29:17-26.

45. Perrin EC, Stein REK, Drotar D. Cautions in using the child behavior checklist: observations based on research about children with chronic illness. J Pediatr Psychol. 1991;16:411-21.

Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :………

Umur :………

Pekerjaan :………

Alamat :………

Adalah orangtua (ayah/ibu/wali) dari: Nama :………

Kelamin :………

Murid SD :………

Kelas :………

Alamat :………

Saya selaku orangtua (ayah/ibu/wali), setelah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian dengan judul: PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA ANEMIA DEFISIENSI BESI SETELAH PEMBERIAN TERAPI BESI, dan setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya resiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengizinkan dengan suka rela ANAK SAYA menjadi subjek penelitian tersebut; dengan catatan sewaktu-waktu bisa mengundurkan diri apabila merasa tidak mampu untuk mengikuti penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Aek Nabara, Oktober 2006 Yang menyatakan, Peneliti, ( ) ( Dr. Rina Amalia C. Saragih ) Saksi: Nama :……….; Status: Guru kelas…….SD ……...

Lampiran 2.

Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Dep. Ilmu Kesehatan Anak FKUSU-RSHAM, Medan

Kepada Yth Bapak/ Ibu…

Bersama ini kami ingin menyampaikan kepada Bapak/ Ibu bahwa Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUSU- RSHAM Medan, bermaksud mengadakan penelitian mengenai perilaku anak usia sekolah dasar yang menderita anemia (kurang darah) setelah mendapat pengobatan dengan zat besi.

Hingga saat ini kekurangan zat besi merupakan penyebab paling banyak anemia gizi diseluruh dunia terutama dinegara berkembang. Anak merupakan kelompok umur yang sering menderita kekurangan zat besi, yang merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia.

Di Indonesia, sekitar 47,3 % anak usia sekolah menderita anemia defisiensi besi, yang sering dijumpai bersamaan dengan keadaan anak yang kurang gizi. Zat besi banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, meningkatkan daya tahan tubuh dan konsentrasi belajar. Kekurangan zat besi menberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Penelitian-penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara anemia defisiensi besi dengan perilaku dan perkembangan pada bayi dan anak. Dalam tiga dekade terakhir, terdapat sejumlah penelitian tentang hubungan antara status besi dengan kognitif dan perilaku, tetapi hal ini masih kontroversial. Defisiensi besi pada anak usia sekolah menyebabkan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan kognitif, terutama matematika. Lozoff dkk yang meneliti pengaruh jangka panjang defisiensi besi pada masa bayi mendapati bahwa setelah lebih dari 10 tahun, anak- anak dengan riwayat defisiensi besi lebih banyak mengalami masalah perilaku terutama dalam hal kecemasan/depresi, masalah sosial dan atensi dibandingkan dengan anak-anak tanpa riwayat defisiensi besi. Mengingat dampak tersebut, penting bagi kita untuk mencoba melakukan pengamatan untuk mengetahui manfaat pemberian zat besi terhadap perilaku anak usia sekolah dasar yang menderita anemia defisiensi besi.

Untuk memperoleh data yang disebutkan diatas, diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar subyek dalam waktu yang cukup panjang. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan dan pemeriksaan darah untuk mengetahui anak yang menderita anemia defisiensi besi. Untuk menilai

perilaku anak, orangtua diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaaan seputar perilaku anak yang dilakukan dengan cara wawancara. Juga dilakukan pemeriksaan feses/kotoran buang air besar untuk mengetahui apakah anak menderita penyakit kecacingan yang akan mempengaruhi hasil pengamatan. Pada anak yang menderita anemia defisiensi besi, akan diberikan zat besi selama 3 bulan secara terus menerus. Setelah bulan keenam dilakukan kembali penilaian perilaku dan dibandingkan dengan penilaian sebelum diberikan zat besi.

Bapak/ Ibu yang kami hormati, kami sangat mengharapkan dukungan dan bantuan dari Bapak/ Ibu untuk memberikan ijin kepada kami untuk melakukan penelitian tersebut kepada putra/putri Bapak/ Ibu, karena akan memberikan sumbangsih yang berguna bagi kami bagian pendidikan khususnya, dan bermanfaat bagi si anak serta masyarakat pada umumnya.

Bapak/ Ibu serta putra/putri anda bebas menolak ikut atau mengundurkan diri dalam penelitian ini. Semua data penelitian akan diperlakukan secara rahasia, sehingga tidak memungkinkan orang lain mengetahui data penderita. Semua biaya penelitian akan ditanggung oleh peneliti.

Dengan ikut sertanya putra/putri Bapak/ Ibu dalam penelitian ini akan didapatkan manfaat sebagai berikut:

- Bapak/ Ibu beserta putra/putri anda akan mengetahui apakah menderita anemia defisiensi besi dan penyakit kecacingan serta mendapatkan pengobatan

- Bapak/ Ibu beserta putra/putri anda dan para dokter akan mendapatkan kesempatan untuk mengetahui apakah pemberian zat besi memberikan pengaruh terhadap perilaku anak.

Bapak/ Ibu dapat menghubungi Peneliti setiap waktu bila ingin menanyakan masalah kesehatan putra / putri anda atau masalah lain seputar penelitian ini yang belum Anda pahami melalui:

Dr. Rina Amalia Caromina Saragih Divisi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial

Dep. Ilmu Kesehatan Anak FKUSU-RSHAdam Malik Jl. Bunga Lau No. 17 Medan

Telp. 8365663

Atau Jl. Sei Belutu No.96, Medan

Telepon: (061)77562038/ 085270560913.

Atas partisipasi Bapak / Ibu, kami menghaturkan terima kasih dan kami mohon dengan hormat untuk mengisi formulir persetujuan mengikuti penelitian.

Lampiran 3 No. urut Dep. Ilmu Kesehatan Anak FKUSU-RSHAM, Medan

KUESIONER PENELITIAN

Tanggal: Pencatat: 1. Nama Anak :

2. Tanggal Lahir : Umur : [ ] tahun, [ ] bulan 3. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

4. Urutan anak dalam keluarga: 5. Jumlah bersaudara:

Alamat :

Nama SD :

6. Orang tua Ayah Ibu Nama : Umur (tahun) : [ ] [ ]

Agama : Tinggi Badan : [ ] [ ]

7. Pendidikan orang tua : a. Buta huruf [ ] [ ] b. Tidak Tamat SD [ ] [ ] c. Tamat SD [ ] [ ] d. SLTP [ ] [ ] e. SLTA [ ] [ ] f. Perguruan Tinggi [ ] [ ]

8. Pekerjaan orang tua : a. Tidak bekerja [ ] [ ] b. Petani [ ] [ ] c. Buruh [ ] [ ] d. Pegawai negeri [ ] [ ] e. Pedagang [ ] [ ] f. Lain-lain [ ] [ ]

9. Perkiraan rata-rata penghasilan perbulan dalam 1 tahun terakhir : a. ≤ Rp. 300.000 b. Rp. 301.000 – 400.000 c. Rp. 401.000 - 500.000 d. Rp. 501.000 - 600.000 e. Rp. 601.000 - 700.000 f. Rp. 701.000 - 800.000 g. > Rp. 801.000

10. Jumlah pengeluaran untuk makan dan bukan makanan 1 bulan yll: Rp...

11. Pemeriksaan:

Berat Badan: ... Kg Tinggi Badan: ...cm BB/TB... Berat badan lahir:...Kg Lingkaran Lengan Atas ...cm

Untuk obesitas & Overweight: Ling. Dada : ... cm Ling. Pinggang...cm

Ling. Pinggul... cm Keluhan : Kepala : - Mata : - Telinga: - Hidung: - Mulut : Leher : Toraks : Abdomen : Ekstermitas : 12. Pola Makan ::

- Waktu Bayi : ASI/PASI sampai umur...bulan Buah : umur...bulan

Makanan saring : umur...bulan Makanan lunak : umur...bulan Nasi biasa: umur...

- Mulai Sekolah: Makan nasi: ... kali, makanan selingan:... kali, Jenis makanan selingan :... Minum Susu:... kali

Dokumen terkait