• Tidak ada hasil yang ditemukan

10   0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 m in 0 100 200 300 400 500 600 700 800 m V Detector A Ch2:350nm 13. 917/ 15 8 2 026 23 .2 7 0/ 3 2 20053 25. 060/ 20 638607 3 1 .218/ 66 6 5 410 32. 623/ 10 4 7 554 36 .2 79/ 1299 85 1 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 min 0 100 200 300 400 500 600 700 800 mV Detector A Ch1:360nm 1 3 .9 1 5 /8 0 3 183 2 3. 265 /139 2 8 02 25. 05 8/ 1 0 9 5 4 8 3 7 3 1. 223 /531 7 0 53 3 2 .629 /8 8282 3 3 6 .2 7 7 /1 38100 7 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 min -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 m V Detector A:662nm 2 4 .9 62/ 1871 1 a. b. c.

Gambar 5 Kromatogram gradien ekstrak etanol 70% S. arvensis Solo dengan metanol-asam asetat 0.01% (v/v) pada 350 (a), 360 (b), dan 622 nm (c).

Sriningsih etal. (2005) menyatakan bahwa

S. arvensis mengandung senyawa flavonoid, seperti flavon, flavonol, dan kalkon. Menurut Markham (1988), golongan flavon, flavonol,

dan kalkon menyerap sinar UV pada daerah 350−360 nm. Karena itu, penentuan profil ekstrak etanol 70% S. arvensis Solo dilakukan pada 350 nm dan 360 nm. Penentuan profil pada 662 nm berdasarkan pada nilai absorbans tertinggi. Dengan menggunakan panjang gelombang dari absorbans maksimum, jika terjadi penyimpangan (deviasi) kecil terhadap panjang gelombang dari cahaya yang masuk, maka hanya menyebabkan galat yang kecil dalam pengukuran (Day dan Underwood 1998).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Ekstrak S. arvensis etanol 70% berpotensi sebagai antikanker. Potensi terbesar sebagai antikanker didapatkan pada ekstrak etanol 70% S. arvensis Solo dengan nilai rerata LC50

sebesar 325.63 ppm. Golongan flavonoid yang terkandung dalam ekstrak tempuyung di antaranya adalah flavon, flavonol, dan kalkon. Profil kromatogram terbaik didapatkan dengan menggunakan metode elusi gradien dengan pendeteksian sinar UV pada panjang gelombang 350 nm.

Saran

Perlu diadakan pengujian toksisitas lanjutan dengan menggunakan hewan lain seperti tikus untuk mengetahui efek toksisitas dari ekstrak tempuyung dan juga untuk mengetahui konsentrasi yang aman untuk digunakan sebagai obat. Selain itu diperlukan optimasi dan validasi lebih lanjut hasil kromatogram yang ada supaya hasil yang diperoleh lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar HR. Isolasi dan identifikasi golongan flavonoid daun dandang gendis (Clinachantus nutans) berpotensi sebagai antioksidan [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan dan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Alexandrova RI, Alexandrova M, Valcheva, Varadinova T. 2000. Phytoproduct and cancer. J Experimental Pathol Parasitol J 3:21-26. Densitas optik (mV) Densitas optik (mV) Waktu (menit) Waktu (menit) Densitas optik (mV) Waktu (menit)

Anderson JE. 1991. A blind comparison of simple bench-top bioassays and human tumour cell cytotoxicities as antitumor prescreens. Phytochem J Anal 2:107-111.

[AOAC] Association of Official Analytical Chemists. 1990. Official Methods of Analysis. Ed Ke-15. Maryland: AOAC Int.

Carballo et al. 2002. A comparison between two brine shrimp assay to detect in vitro cytotoxity in marine natural product. BMC Biotechnol 2:1-5.

Day RA, Underwood AL. 1998. Analisa Kimia Kuantitatif. Ed. ke-6. Soendoro, Widningsih, Rhajeng S, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari:

Quantitative Analysis.

[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1996. Sediaan Galenik. Jakarta: Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan.

Djamal R. 1990. Prinsip-Prinsip Dasar Bekerja Dalam Kimia Bahan Alam. Padang: Univ Andalas Pr.

Djarwis D. 2004. Teknik penelitian kimia organik bahan alam. Di dalam:

Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia Penelitian dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan. Padang: Pelaksana Kelompok Kimia Organik Bahan Alam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas Padang kerjasama dengan Proyek Peningkatan Sumber Daya Manusia DITJEN DIKTI DEPDIKNAS Jakarta.

Fajarningsih DN, Nursid M, Wikanta T. 2008. Bioaktivitas ekstrak Turbinaria decurens sebagai antitumor (HeLa DAN T47D) serta efeknya terhadap proliferasi limfosit. J Pascapanen Bioteknol Kelautan Perikanan 3:1-7. Foye W. 1995. Prinsip-prinsip Kimia

Medisinal. Ed ke-2. Yogyakarta: UGM Pr.

Hanahan D, Weinberg RA. 2000. The hall mask of cancer. J Cell 100:57-70.

Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Padmawinata K, Soediro I, penerjemah. Bandung: ITB Pr. Terjemahan dari: Phytochemical Methode.

Harwood LM, Moody CJ. 1989. Experimental Organic Chemistry-Principles, and Practice. Oxford: Blackwell.

Hostettmann K. 1986. Cara Kromatografi Preparatif: Penggunaan pada Isolasi Senyawa Bahan Alam. Padmawinata K, penerjemah. Bandung: ITB Pr. Terjemahan dari: Chromatography Techniques-Applications in Natural Product Isolation.

Hidayat MA. 2002. Uji aktivitas anti kanker ekstrak heksana daun Eupatorium Triplinerve Vahl terhadap kultur sel mieloma. J Ilmu Dasar 67:234-237. Iskandar Y. 2007. Tanaman obat yang

berkhasiat sebagai antihipertensi [skripsi]. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjajaran.

Juniarti, Delvi O, Yuhernita. 2009. Kandungan senyawa kimia, uji toksisitas (brine shrimp lethality test) dan antioksidan dari ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.). Makara Sains

13:50-54.

Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Saptorahardjo, penerjemah. Jakarta: UI Pr. Terjemahan dari: Basic Concepts of Analytical Chemistry. Khurniasari DW. 2004. Potensi antikanker

senyawa bioaktif ekstrak kloroform dan metanol markroalgae Sargassum duplicatum [skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gajah Mada.

Kirk RE, Othmer DF. 1951. Encylcopedia of Chemical Technology. Ed Ke-14. New York: Interscience Encylopedia.

Lingga L. 2005. Si Tapak Dara yang Menawan. Jakarta: Agromedia Pustaka.

 

12

 

Manjang Y. 2004. Penelitian kimia organik bahan alam, pelestarian, dan perkembangan melalui tanah agrowisata: Di dalam: Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia Penelitian dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan. Padang: Pelaksana Kelompok Kimia Organik Bahan Alam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas Padang kerjasama dengan Proyek Peningkatan Sumber Daya Manusia DITJEN DIKTI DEPDIKNAS Jakarta.

Markham KR. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Padmawinata K, penerjemah. Bandung: ITB Pr. Terjemahan dari: Techniques of Flavonoid Identification.

Mayo DW, Pike, & Trumper. 2000.

Microscale Organic Laboratory with Multi Scale Syntheses. New York: John Willey and Sons Inc.

Meyer BN, NR Ferrigni, JE Putnam, LB Jacobsen, DE Nichols, JL McLaughin. 1982. Brine shrimp: A convenient general bioassay for active plant Constituents. PlantaMedica 45:31-34. Mukhtar MH, Adnan AZ, Pita MW. 2007. Uji

Sitotoksisitas Minyak Atsiri Daun Kamanggi (Ocinum Basilicium L.) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Bioassay. J Sains Teknologi Farm

12:1-4.

Murakami A, Ohigashi H, Koshimazu K. 1996. Anti-tumor promotion with food phytochemicals: A strategy for cancer chemoprevention. J Biochem 60:1-8. Padua, Bunyapraphatsara, Lemmens RHMJ.

1999. Plant resources of south east asia. Di dalam: Medicinal and Poisonous Plants. Bogor: Prosea Foundation 12:1-11.

Putra E. 2004. Kromatografi cair kinerja tinggi [skripsi]. Padang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas.

Rosita SMD, Moko H. 1993. Kumis kucing, cabe jawa, dan tempuyung. Warta Tumbuhan Indones 2:15-16.

Rustam E. 2006. Perbandingan efek diuretika serta kadar natrium dan kalium darah antara pemberian ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis Linn) dengan furosemida. J Sains Teknologi Farm 11:76-80.

Sastrohamidjojo H. 1985. Spektroskopi. Yogyakarta: Liberty.

Scheuer JS. 1994. Produk Alami Lautan. Semarang: IKIP Semarang Pr.

Siswanto U, Entang I, Sukarjo, Risnaily. 1997. Respon tanaman (Sonchus arvensis L.) pada berbagai takaran dan aplikasi vermikompos. J Ilmu Pertan Indones 6:83-90.

Sriningsih et al. 2005. Analisa senyawa golongan flavonoid herba tempuyung (Sonchus arvensis L.). J Sains Teknol Farm 1:1-4.

Suwandi S. 2008. Isolasi dan identifikasi golongan flavonoid daun jati belanda berpotensi sebagai antioksidan [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Ubaidillah T. 2010. Pengaruh Faktor Geografis pada Kegiatan Pertanian di Indonesia. http://pendidikangeo.com [3 Feb 2011].

Vijesekera ROB. 1991. Plant Derived Medicines and Their Role in Global Health. Florida: CRC Pr.

Wahyuni WT. 2010. Pengoptimuman dan validasi sidik jari kromatografi cair kinerja tinggi ekstrak Phylanthus niruri

L. [Tesis]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Widodo N. 2007. Isolasi dan karakterisasi senyawa alkaloid yang terkandung dalam jamur tiram putih [skripsi]. Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.

Wijayakusuma HM, Dalihmarta, Winar. 1992.

Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Ed ke-1. Jakarta: Ikapi Jaya.

 

14

   

Lampiran 1 Penafsiran warna bercak dari segi struktur flavonoid (Markham

Dokumen terkait