• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amanto, H dan Haryanto., 1999. Ilmu Bahan. Bumi Aksara, Jakarta. Anthony,G., 1999. The Third Way.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anonimous., 2014. Budidaya Tanaman Asam Gelugur. repository.usu.ac.id/bitstream/Chapter%20II.pdf [September 2014].

Anonimous, 2010. Bijih besi ‎

[September 2014].

Daryanto., 1984. Dasar – Dasar Teknik Mesin. Bina Aksara, Jakarta.

Daywin,FJ, RG. Sitompul, Imam Hidayat., 2008. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Nababan, P.W.J., 2005. Dasar Dasar Teknik Mesin. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Niemann, G., 1982. Elemen Mesin : Desain dan Kalkulasi dari Sambungan, Bantalan, dan Poros. Penerjemah Bambang Priambodo. Erlangga, Jakarta. Pratomo, M dan K. Irwanto., 1983. Alat dan Mesin Pertanian. Depdikbud, Jakarta. Smith, H. P. dan Lambert, H. W., 1990. Mesin dan Peralatan Usaha Tani. Gajah

Mada University Press, Yoyakarta.

Stolk, J dan C. Kross., 1993. Elemen Mesin: Elemen Konstruksi dari Bangunan Mesin. Penerjemah Handersin dan A. Rahman. Erlangga, Jakarta.

Sularso dan K. Suga., 2004. Dasar perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Sumanto, M. A., 1994. Pengetahuan Bahan untuk Mesin dan Listrik. Penerbit AndiOffset, Yogyakarta.

Wijayanti. A. M, 2010. Puli dan Sistem Puli. staff.unila.ac.id/suudi74/files/.../MATERI-3-puli-dan-sistem-puli.pdf

[September 2014].

Wiraatmadja, S., 1995. Alsintan Pengiris dan Pemotong. Penebar Swadaya. Jakarta.

Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai

Merancang bentuk alat

Menggambar dan menentukan dimensi alat

Memilih bahan

Diukur bahan yang akan digunakan

Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan

dimensi pada gambar

Pengelasan Digerinda permukaan yang kasar Merangkai alat Pengecatan a b

a b Pengujian alat Layak? Analisis data Pengukuran parameter Data Selesai

Lampiran 2. Perhitungan rpm alat

Perhitungan rpm

Motor listrik 0,5 HP denga jumlah putaran permenit sebesar 1400 rpm.

SD (penggerak) = SD (yang digerakkan)

Dimana : S = Kecepatan Putaran Puli rpm

D= Diameter puli (mm) 1400 rpm x 2 inch = S x 4 inch 2800 rpm = S x 4 S =2800 rpm 4 S = 700 rpm

Lampiran 3. Spesifikasi alat 1. Dimensi Panjang = 80 cm Lebar = 60 cm Tinggi = 100 cm 2. Bahan

Piringan pisau = Baja stainless stell

Rangka = Besi UNP dan besi siku

3. Mata pisau 4. Tenaga

Motor listrik = 0,5 HP 5. Transisi

Puli motor listrik = 2 inch Puli speed reducer = 4 inch

Lampiran 4. Analisis ekonomi

1. Unsur produksi

1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp. 4.000.000

2. Umur ekonomi (n) = 5 Tahun

3. Nilai akhir alat (S) =Rp. 400.000

4. Jam kerja = 8 jam/hari

5. Produksi = 5.664 kg/hari

6. Biaya operator = Rp. 80.000/hari(1 jam= Rp.10.000)

7. Biaya listrik = 125,25/jam

8. Biaya perbaikan = Rp. 18/jam

9. Bunga modal dan asuransi = Rp. 192.000/ tahun 10.Biaya sewa gedung = Rp. 40.000/ tahun

11.Pajak = Rp. 80.000/ tahun

12. Jam kerja alat per tahun = 2400 jam/tahun (asumsi 300 hari efektif berdasarkan tahun 2014)

2. Perhitungan biaya produksi a. Biaya tetap (BT)

1. Biaya penyusutan (D) Dt= (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund

Akhir tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 6%, n) F/P, 6%, t-1 Dt (Rp)

0 - - - -

1 3.600.000 1 1 3.600.000

2 3.600.000 0,4854 1,06 1.852.286,4

4 3.600.000 0,2286 1,191 980.145,36

5 3.600.000 0,1774 1,2625 806.283

2. Bunga modal dah asuransi (I)

Bunga modal pada bulan april 6% dan Asuransi 2% � =i (P)(n + 1)

2n

= (8%)Rp. 4.000.000 (5 + 1) 2(5)

= Rp. 192.000/tahun 3. Biaya sewa gedung

Sewa gedung = 1% x P = 1% x RP. 4.000.000 = Rp. 400.000 4. Pajak Pajak = 2% x P = 2% x Rp. 4.000.000 = Rp. 80.000

Tabel perhitungan biaya tetap alat tiap tahun

Tahun D (Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap(Rp)/tahun

1 3.600.000 192.000 3.792.000

2 1.852.286,4 192.000 2.044.286,4

3 1.270.521,936 192.000 1.462.526.936

4 980.145,36 192.000 1.172.145,36

5 806.283 192.000 998.283

b. Biaya tidak tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi =1,2% (PS)

=1,2% (Rp .4.000.000Rp .400.000)

2400 jam = Rp. 18/jam 2. Biaya operator

Diperkirakan upah operator untuk memotong buah asam gelugur dalam 1 jam adalah sebesar Rp. 10.000. Sehingga diperoleh biaya operator Rp. 80.000/hari

3. Biaya listrik

Motor listrik 0,5 HP = 0,375 KW

Biaya listrik = 0,375 KW x Rp. 334/KWH = 125,25/jam

Total biaya tidak tetap = Rp. 10.143,25/jam 5. Biaya produksi pemotongan asam gelugur

Biaya pokok =[BT

X + BTT ] C Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun

Tahun BT (Rp/tahun) X (jam/tahun) BTT (Rp/jam) C (jam/kg) BP (Rp/kg)

1 3.792.000 2400 10.143,25 0.007 16,55

2 2.044.286,4 2400 10.143,25 0.007 15,54

3 1.462.526.936 2400 10.143,25 0.007 15,19

4 1.172.145,36 2400 10.143,25 0.007 15,03

Lampiran 5. Break even point

Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuantingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri ( self finacing ), dan selanjut nya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

N = F

(R−V)

Biaya tetap (BT)

Tahun Biaya tetap (RP)/tahun Biaya tetap (RP)/jam Biaya tetap (RP)/kg

1 3.792.000 1.580 2,23

2 2.044.286,4 851,79 1,21

3 1.462.526.94 609,38 0,86

4 1.172.145,36 488,39 0,69

5 998.283 415,95 0,59

Biaya tidak tetap = 10.143,25/jam (1 jam = 807,11 kg) = 14,47/kg

Penerimaan setiap kg produksi = Rp. 200

Alat ini mencapai break even point jika alat telah memotong asam gelugur sebanyak :

Tahun Berat tetap (Rp/tahun) BEP (kg/tahun)

1 3.792.000 20.438,74

3 1.462.526.936 7.882,98

4 1.172.145,36 6.317,82

5 998.283 5.380,71

Lampiran 6. Net present value

Berdasarkan persamaan (6), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus : CIF-COF ≥ 0

Investasi = Rp. 4.000.000

Nilai akhir = Rp. 400.000

Suku bunga bank = Rp. 6% Suku bunga coba-coba = Rp. 8%

Umur alat = 5 Tahun

Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas penuh

= 200/kg x 708,11 kg/jam x 2400 = Rp. 339.392.800

Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun

Tahun BP (Rp/kg) Kap. Alat ( kg/jam) Jam kerja ( jam/tahun) Pembiayaan

1 16,55 708,11 2400 28.134.286,63 2 15,54 708,11 2400 26.401.683,08 3 15,19 708,11 2400 25.824.884,99 4 15,03 708,11 2400 25.536.995,79 5 14,93 708,11 2400 25.364.670,15 Cash in Flow 6%

1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 6%,5) = Rp. 339.392.800 x 4,2124 = Rp. 1.431.764.430,7 2. Nilai akhir = nilai akhir x (P/F,6%,5)

= Rp. 400.000 x 0,7473 = Rp. 298.920

Jumlah CIF = Rp. 1.431.764.430,7 + Rp. 298.920 = Rp. 1.432.063.350,7

Cash out Flow 6%

1. Investasi = Rp. 4.000.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F,6%,n) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun (n) Biaya (P/F,6%,n) Pembiayaan (Rp)

1 28.134.286,63 0,9434 26.541.869,02 2 26.401.683,08 0,89 23.497.497,94 3 25.824.884,99 0,8396 21.682.573,44 4 25.536.995,79 0,7921 20.227.854,37 5 25.364.670,15 0,7473 18.955.018 Total 110.904.812,78 Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 110.904.812,78 = Rp. 114.904.812,78 NVP 6% = CIF – COF = Rp. 1.432.063.350,7 - Rp. 114.904.812,78 = Rp. 1.317.158.537,9

Jadi besarnya NPV 6% adalah Rp. 1.317.158.537,9 > 0 maka usaha ini layak untuk dijalankan.

Lampiran 7. Internal rate of return

Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan kelayakan lama (umur) pemilikian suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rute, dimana diperoleh B/C ratio = 1 atau NVP = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif) atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif) dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :

IRR = p% + x

x + y x ( q%p%)( positif dan negatif)

dan

IRR = q% + x

x + y x ( q%p%)( positif dan negatif)

Dimana : p = suku bunga bank paling atraktif q = suku bunga coba-coba (> dari p) X = NPV awal pada p

Y = NPV awal pada q

Suku bunga bank paling atraktif (p) = 6% Suku bunga coba-coba (> dari p) (q) = 8%

Cash in Flow 8%

1. Pendapatan = Pendapatan x (P/A, 8%, 5) = Rp. 339.892.800 x 3,9927

= Rp. 1.357.089.982,6 2. Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 8%, 5)

= Rp. 400.000 x 0,6806 = Rp. 272.240

Jumlah CIF = Rp. 1.357.089.982,6 + Rp. 272.240 = Rp. 1.357.362.222,6

Cash out Flow 8%

1. Investasi = Rp. 4.000.000

2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 8%, n) Tabel perhitungan pembiayaan

Tahun Biaya (Rp) (P/F, 8%, n) Pembiayaan (Rp)

1 28.134.286,63 0,9259 26.049.535,99 2 26.401.683,08 0,8573 22.634.162,91 3 25.824.884,99 0,7938 20.499.793,71 4 25.536.995,79 0,7350 18.769.691,91 5 25.364.670,15 0,6806 17.263.194,51 Total 105.216.374,51 Jumlah COF = Rp. 4.000.000 + Rp. 105.216.374,51 = Rp. 109.216.379,01 NVP 8% = CIF – COF = Rp. 1.357.362.222,6 - Rp. 109.216.379,01 = Rp. 1.248.145.847

Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus :

IRR = q% + x

x + y x ( q%p%) = 8% + 1.317.158.537,9

= 8% + (19,086 x 2%) = 46,17%

Lampiran 8. Gambar Asam gelugur

Asam gelugur sesudah dipotong

Lampiran 9. Gambar pemotongan asam gelugur

Tampak belakang alat

Tampak kiri alat

Dokumen terkait