• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adie, M. M dan Krisnawati A. 2007. Biologi tanaman kedelai. Dalam Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan hlm 45-73, Bogor: Pusat Penelitian dan Tanaman Pangan.

Alamprabu, D., 2013. Pemanfaatan Pupuk Hayati Mikoriza. Diakses dari

Andrianto, T. T., dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut. Yogyakarta.

Badan pusat statistik, 2013. Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Diakses dari

Bappeda Medan., 1993, Penelitian Pencemaran Air Limbah Di Sentra Industri Kecil Tahu/ Tempe di Kec. Medan Tuntungan Kotamadya Dati II Medan, Laporan Penelitian, Bappeda TK II Medan. Medan.

Bappenas., 2013. Budidaya Kedelai. Diakses dari

BPPT, 1997a. Teknologi Pengolahan Limbah Tahu-Tempe Dengan Proses

Biofilter Anaerob dan Aerob. Diakses dari

Bertham, R. Y. H. 2007. Dampak Inokulasi Ganda Fungi Mikoriza Arbuskular dan Rhizobium Indigenous pada Tiga Genotipe Kedelai di Tanah Ultisol. J. Akta Agrosia. 2:189-198.

Chusnia, W., T. Surtiningsih, dan Salamun. 2012. Kajian Aplikasi Pupuk Hayati Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Pada Polybag. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. Damanik,M.B; B.E. Hasibuan; Fauzi; Sarifuddin; H. Hanum, 2009. Kesuburan

Tanah dan Pemupukan. USU-Press. Medan.

Dartius., Ardi., B. Lakitan,. D. Suryati., Hadiyono., J. Sofyan., A. Aswad., S. Sagiman., W. Hanolo dan Z.R. Djafar. 1991. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri Wilayah Barat. Palembang.

Departemen Pertanian, 1996. Budidaya Tanaman palawija Pendukung Program Makan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Sorgum, Ubi Kayu, Sagu, Talas. Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura. Hal: 11.

Handajani, Hany. 2006. Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Alternatif Pada Kultur Mikroalga Spirullina sp. Jurnal Protein Vol.13, No.2,: 188-193.

Hasibuan, B. E., 2006. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. Hal : 175

Hidayat, O. D. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Hal 73-86. Dalam S.Somaatmadja et al. (Eds.). Puslitbangtan. Bogor.

Hurhasanah, dan Pramudyanto, B.B., 1991. Penanganan Air Limbah Tahu, Yayasan Bina Karya Lestari, Jakarta. Diakses dari

Irwan, A.W., 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas Padjadjaran. Jatinagor.

Jumrawati., 2008. Efektifitas Inokulasi Rhizobium sp. Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai pada Tanah Jenuh Air. LIPI Press. Jakarta.

Nurhasan, dan Pramudyanto, B.B., 1991. Penanganan Air Limbah Tahu. Yayasan Bina Karya Lestari, Jakarta.

Prihastuti, E. R. 2008. Kandungan IAA dan Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung dan Kedelai Terhadap Perlakuan Pupuk Hayati [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Prihatman, 2000. Kedelai (Glycine max L.). Dikutip dari http://www.ristek.go.id. Diakses pada tanggal 3 juni 2014.

Purwaningsih, S. 2004. Pengujian Mikroba sebagai Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan Tanaman Acacia mangium pada Pasir Steril di Rumah Kaca. Puslit Biologi-LIPI, Bogor. 5(2):85:88.

Rubatzky, V.E., dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia, Prinsip, Produksi, dan Gizi. Jilid 2. Penerjemah C. Herison. ITB Press, Bandung.

Soemaatmadja, S., M. I. Sumarno, M. Syam, S.O Manurung, Yuswadi. 1999. Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 78-80. Steel, R.G.D., J.H. Torrie, 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan

Biometrik. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Steenis, C.G.G.J., S. Bloembergen., P.J. Eyma. 2005. Flora. Cetakan kesepuluh. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Sugeno, R, 2008. Budidaya Kedelai. http://warintek.ristek.go.id/pertanian/kedelai.pdf.2008. diakses pada

Supardi, A., 2001. Aplikasi Pupuk Cair Hasil Fermentasi Kotoran Padat Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi. Skrip Surakarta : FKIP UMS. Syam, R. 1992. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Gandasil dan Jarak Tanam Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau Varietas Parkit. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah. Malang.

Triawati, A. 2010. Kualitas Ligkungan Sekitar Pabrik Tahu dan Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Pupuk Cair Organik dengan Penambahan EM4 (Effective Microoganism). Surabaya. Tugas Akhir, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNAIR.

Warta, 2007. Majalah Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan Nama varietas : Grobogan

SK : 238/Kpts/SR.120/3/2008

Tahun : 2008

Tetua : Pemurnian populasi Lokal Malabar Grobogan Rataan Hasil : 3,40 ton/ha

Potensi hasil : 2,77 ton/ha

Karakter Khusus : polong masak tidak mudah pecah, dan pada saat panen daun luruh 95–100%

Pemulia : Suhartina, M. Muclish Adie, T. Adisarwanto, Sumarsono Sunardi, Tjandramukti, Ali Muchtar, Sihono, SB. Purwanto Siti Khawariyah, Murbantoro, Alrodi, Tino Vihara, Fari Mufhti, dan Suharno

Tipe Pertumbuhan : Determinate Warna Hipokotil : Ungu Warna epikotil : Ungu

Warna daun : Hijau agak tua Warna Bulu Batang : Cokelat Warna Bunga : Ungu

Warna polong masak : Coklat muda Warna kulit biji : Kuning muda Warna Polong Tua : Cokelat Warna Hilum Biji : Cokelat Bentuk Daun : Lanceolate Tinggi Tanaman : 50-60 cm Umur Berbunga : 25-32 hari Umur Polong Masak : ±76 hari Bobot Biji : ±18 g/100 biji Kandungan protein : 43,9 %

Kandungan lemak : 18,4 %

Daerah Sebaran : Beradaptasi baik pada beberapa kondisi lingkungan tumbu yang berbeda cukup besar, pada musim hujan dan daera beririgasi baik

Lampiran 2. Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Cair Tahu Bahan yang Digunakan :

1. Air Limbah Tahu 70 liter 2. Air Kelapa 30 liter 3. Alkohol 70% 1 liter 4. Temu Lawak 4 kg 5. Sereh 1 kg

6. Dekomposer (EM) 2 liter Cara Pembuatannya :

1. Cuci bersih semua tanaman herba lalu lakukan penghancuran dengan pembelenderan atau penggilingan.

2. Masukkan dalam air limbah tahu yang sudah dimasukkan dalam drum plastik ukuran 100 liter.

3. Kemudian tambahkan alkohol dan dekompuser (EM). 4. Kemudian ditutup dan disimpan selama 10 hari.

5. Bila larutan berbau menyengat pertanda bahwa pupuk dan pestisida organik jadi dan bila belum menyengat ada kemungkinan reaksi fermentasi belum sempurna atau tidak jadi.

6. Sebagai catatan bahwa bahan tersebut diatas tidak menggunakan asam cuka karena limbah tahu sudah mengandung asam cuka (kecutan) dan untuk meningkatkan efektifitas pestisida dan fungisida organik bisa ditambahkan berbagai macam tanaman herba lainnya.

Sumber : http://bbppketindan.bppsdmp.deptan.go.id

Lampiran 3. Bagan Penanaman Pada Plot Jarak Tanam 40 cm x 20 cm

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

2 m 2 m 40 cm 20 20

50 cm 50 cm

Lampiran 4. Bagan Plot Penelitian

H0L2 H0L4 H1L2 H0L3 H1L1 H0L0 H1L4 H1L0 H1L4 H0L0 H1L3 H0L2 H0L4 H0L1 H1L0 H1L2 H0L4 H1L4 H0L0 H1L0 H1L3 H0L2 H1L2 H1L1 H0L1 H1L3 H0L3 H1L1 H0L3 H0L1

BLOK I BLOK II BLOK III

U

S

Lampiran 5. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

Rencana Penelitian Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Persiapan Lahan X

Aplikasi Pupuk Hayati X

Penanaman Benih X

Penjarangan X

Pemupukan X

Aplikasi Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu

X X X X X

Penyiraman Dilakukan Pagi dan Sore

Penyiangan

Pembumbunan Dilakukan Pada Setiap Minggu

Pengamatan Parameter

Tinggi Tanaman (cm) X X X X X

Diameter Batang (cm) X

Total Luas Daun (cm2) X

Jumlah Bintil Akar efektif (bintil)

X Bobot Bintil Akar

efektif (g)

X

Bobot Kering Tajuk (g) X

Bobot Kering Akar (g) X

Panen X

Jumlah Polong Berisi per tanaman (polong)

X Jumlah Polong Hampa

per tanaman (polong)

X Bobot Kering Biji

Per Tanaman (g)

X Bobot Kering Biji

Per Plot (g)

X

Lampiran 6. Hasil Analisis Tanah

Dokumen terkait