• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen ROSWITHA DEPRI SIANTURI (Halaman 97-109)

Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang. Tesis. Semarang: PPs– UNDIP.

Beest, Ferdy van, Braam, Geert and Boelens, Suzanne. 2009. Quality of Financial Reporting: measuring qualitative characteristics. NiCE. Institute for Management Research Readboud University Nijmegen.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar.

Jakarta: Erlangga.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I, Pemeriksaan Laporan Keuangan, Jakarta.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, 2015. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Tahun 2015. Pemeriksaan Laporan Keuangan.

Jakarta.

Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Fikri, M.A, Inapty, B.A dan Martiningsih, RR.S.P. 2015. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Kompetensi Aparatur dan Peran Audit Internal Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada SKPD-SKPD di Pemprov. NTB). Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVIII. Medan.

Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006. Standar Akuntansi Pemerintahan:

Telaah Kritis PP Nomor 24 Tahun 2004. Yogyakarta: BPFE.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gusman. 2012. Komitmen Pimpinan Ciptakan Sumber Daya Manusia sebagai Pelayan Prima. bkd.palembang.go.id. Palembang.

Halim, A. 2010. Sistem Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Haryanto. 2013. Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Kualitas Pelaporan Aset Daerah. Buku Pengelolaan Akuntansi Keuangan Daerah –UNDIP.

Indriasari, Desi. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Tesis. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Irwan, Deri. 2011. Pengaruh Penerapan Sistem Pengandalian Intern Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Tesis. Padang: PPs– UNAND.

Kabupaten Serdang Bedagai, Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2007 tanggal 30 Nopember 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

, Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 11 tanggal 28 Mei 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten Serdang Bedagai.

, Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 12 tanggal 28 Mei 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

, Surat Keputusan Bupati Serdang Bedagai Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 46A Tahun 2003 tentang Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil.

Kurniawan, Selamet. 2011. BPK RI Beri Opini WDP terhadap LKPD Enam Pemerintah Kabupaten/Kota di Jabar. Siaran Pers Penyerahan LHP-LKPD TA 2010. Juli 2011. Bandung.

Lubis, Ade Fatma. 2012. Metode Penelitian Akuntansi dan Format Penulisan Tesis. Medan: USU Press.

Mahaputra, I Putu Upabayu Rama dan Putra, I Wayan. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Bali.

Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Pres.

Manopo, Christine. 2011. Competency Based Talent and Performance Management System. Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.

Mowday, R.T, Steers R.M dan Porter,L.W. 1979. Measurement Commitment of Organizational. Journals Vocational Behavior. 12 224-247.

Munaim. 2012. Kebijakan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tugas Akhir Program Magister Administrasi Publik. Universitas Terbuka.

Nalurita, Nuhoni. 2015. Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kepatuhan terhadap Perundang-undangan, dan Karakteristik Daerah terhadap Kreadibilitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Tesis.

Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Nordiawan, Deddi, Sondi Putra, Iswahyudi dan Rahmawati, Maulidah. 2007.

Akuntansi Pemerintahan. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Nunuy, Nur Afiah. 2009. Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pangkong, Terry Corie. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kabupaten Biak Numfor. Universitas Sam Ratulangi.

Peraturan Daerah Nomor 30 Tahun 2007 tanggal 30 Nopember 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

Purwanto, Erwan A. dan Sulistyastuti,Ratih, 2012. Implementasi Kebijakan Publik : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Ratifah, Ifa dan Ridwan, Mochammad. 2012. Komitmen Organisasi Memoderasi Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Trikonomika. Vol. 11, No. 1. Bandung: Universitas Pasundan.

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

, Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pernyataan Profesional Pemeriksa.

, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20014 tentang Pemerintahan Daerah.

, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

, Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

, Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pengendalian.

, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Rochaety, Eti, Tresnati, Ratih, dan Madjid Latief, Abdul. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sagara, Yusar. 2015. The Effet of Implementation Accounting Information System and Competsence of Human Resources on the Quality of Fiancial Reporting. Research Journal of Finance and Accounting. Vol. 6 No. 10.

Bandung: Universitas Padjajaran.

Saifuddin, Anwar. 2011. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Edisi kedua.

Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Suwanda, Dadang. 2015. Factors Affecting Quality of Local Goverment Financial Statements to Get Unqualified Opinion (WTP) of Audit Board of The Republic of Indonesia (BPK). Research Journal of Finance and Accounting. Bandung.

Triani, Merry. 2013. Sumber Daya Manusia Pegelola Keuangan Daerah.

http://merrytrianiii.blogspot.com/2013/03/sumber-daya-manusia-pegelola-keuangan.html akses 5 Agustus 2016.

Warisno. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi.

Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana USU.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance Telaah dari Dimensi Akuntabilitas, Kontrol Birokrasi pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Surabaya: Insan Cendikia.

Widjajarso, Bambang. 2009. Penerapan Basis Akrual pada Akuntansi Pemrintahan Indonesia: Sebuah Kajian Pendahuluan. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan – Kementrian Keuangan RI.

Widyaningsih, Aristanti, Triantoro, Alvian dan Wiyantoro, L.S. 2011. Hubungan Efektifitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengendalian Intern dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan: Kualitas Informasi Laporan Keuangan sebagai Variabel Intervening (Penelitian pada Laporan Realisasi Anggaran di Pemda Kabupaten/Kota Wilayah Propinsi Jawa Barat. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIV. Banda Aceh.

Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh Kapasitas SDM dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Studi Empiris pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah se_Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi. Vol. 1 No. 1. Padang: Universitas Negeri Padang.

Yuliani, Safrida, Nadirsyah dan Usman Bakar. 2010. Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Peran Internal Audit terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Vol. 3. No. 2. Banda Aceh: Universitas Syah Kuala.

Yusuf, M. 2010. Delapan Langkah Pengelolaan Aset Milik Daerah Menuju Terwujudnya Pengelolaan Daerah Terbaik Melalui Opini BPK Wajar Tanpa Pengecualian. Jakarta: Salemba.

LAMPIRAN 1

PSAP dalam PP No. 71 Tahun 2010

No. PSAP Tujuan

1. PSAP No. 01 tentang penyajian Laporan Keuangan

Pengaturan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum yaitu memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan keuangan disusun dengan penerapan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan transaksi-transaksi spesifik dan peristiwa-peristiwa yang lain, diatur dalam standar akuntansi pemerintahan lainnya.

2. PSAP No. 02 tentang LRA Berbasis Kas

Menetapkan dasar-dasar penyajian LRA untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Serta memberikan informasi realisasi dan anggaran entitas pelaporan. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

3. PSAP No. 03 tentang LAK Mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.

Tujuan kedua adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.

Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.

No. PSAP Tujuan 4. PSAP No. 04 tentang Catatan atas

Laporan Keuangan

Mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada CaLK dan untuk meningkatkan transparansi Laporan Keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik, atas informasi keuangan pemerintah.

5. PSAP No. 05 tentang Akuntansi Persediaan

Mengatur perlakuan akuntansi persediaan yang dianggap perlu disajikan dalam laporan keuangan.

6. PSAP No. 06 tentang Akuntansi Investasi

Mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan. Investasi pemerintah dibagi atas dua yaitu investasi jangka pendek (kelompok aset lancar) dan investasi jangka panjang (kelompok aset nonlancar).

7. PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap

Mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tetap meliputi pengakuan, penentuan nilai tercatat, serta penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat (carrying value) aset tetap. Pernyataan standar ini mensyaratkan bahwa aset tetap dapat diakui sebagai aset jika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan suatu aset dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.

8. PSAP No. 08 tentang Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan

Mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan. Pernyataan standar ini memberikan panduan untuk identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan, penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca dan penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi.

Lampiran1 Lanjutan ...

No. PSAP Tujuan 9. PSAP No. 09 tentang Akuntansi

Kewajiban

Mengatur perlakuan akuntansi kewajiban meliputi saat pengakuan, penentuan nilai tercatat, amortisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap kewajiban tersebut. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan,entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional.

10. PSAP No. 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan

Mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi kesalahan akuntansi dan pelaporan laporan keuangan, perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan operasi yang tidak dilanjutkan.

11. PSAP No. 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian

Mengatur penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Dalam standar ini, yang dimaksud dengan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

12. PSAP No. 12 tentang Laporan Operasional

Menetapkan dasar-dasar penyajian Laporan Operasional untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

Memberikan informasi tentang kegiatan operasional keuangan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan.

Lampiran1 Lanjutan ...

LAMPIRAN 2

1. Pemanfaatan teknologi informasi dan kualitas informasi laporan keuangan.

No. Nama internal audit secara simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap

Sistem akuntansi keuangan daerah yang efektif ditunjang dengan sistem pengendalian intern yang baik dapat menghasilkan informasi laporan keuangan yang berkualitas dan mendorong meningkatnya

No. Nama signifikan terhadap kualitas laporan keuangan dan implementasi SAP berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas informasi pelaporan keuangan.

Lampiran 2 Lanjutan ...

No. Nama

Penerapan SAP, kompetensi aparatur, peran audit internal dan SPI tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan. informasi akuntansi, dan kompetensi SDM berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. positif tidak signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Lampiran 2 Lanjutan ...

LAMPIRAN 3

Dalam dokumen ROSWITHA DEPRI SIANTURI (Halaman 97-109)

Dokumen terkait