• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alaerts S.S. Santika. 1984. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Arifin B, Deswati, Loekman U. 2012. Analisis Kandungan Logam Cd, Cu, Cr dan

Pb dalam Air Laut di Sekitar Perairan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. [Jurnal] Teknik Lingkungan UNAND 9 (2): 139-145.

Asmawi, S. 1983. Pemeliharaan Ikan Dalam Karamba. Jakarta: Gramedia. Connell, D.W.Gregory, J. Miller. Koestoer, Yanti (Editor). 1995. Kimia dan

Ekotoksikologi Pencemaran. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Jakarta; Universitas Indonesia Press. 139 Hlm.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.

Erlangga. 2007. Efek Pencemaran Perairan Sungai Kampar di Provinsi Riau Terhadap Ikan Baung (Hemibagrus nemurus) [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Garno Y S. 2001. Status dan karakteristik Pencemaran Air Waduk Kaskade Citarum. [Jurnal] Teknologi Lingkungan Vol.2 No.2.

Irianto E W. 2011. Eutrofikasi Waduk dan Danau: Permasalahan, Pemodelan dan Upaya Pengendalian. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum. Hal 2-3.

Juhaeti T, Syarif F, Hidayati N. 2004. Inventarisasi Tumbuhan Potensial Untuk Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. [Jurnal] Biodiversitas Vol.6 No.1 Halaman: 31-33.

[KLH] Kementrian Lingkungan Hidup. 2003. Waduk Saguling dan Waduk Cirata Tercemar Logam Berat. Jakarta (ID): KLH.

Koswara B. 2011. Restorasi Waduk Saguling Melalui Aplikasi Metode Ekoteknologi. [Jurnal] Akuatik Vol.2 No.2.

Murtini J T dan Rachmawati N. 2007. Kandungan Logam Berat pada Ikan, Air dan Sedimen di Waduk Saguling Jawa Barat. [Jurnal] Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol.2 No.2.

19 Napitupulu A. 1989. Pengembangan Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Pada PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Novotny V, Olem H. 1994. Water Quality, Prevention, Identification, and management of Diffuse Pollution. New York: Van Nostrand Reinhold. Nybakken J W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia,

Jakarta.

Palar H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Parawita D, Insafitri, Nugraha W.A. 2009. Analisis Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) di Muara Sungai Porong. [Jurnal] Kelautan, Vol 2 No.1. Perda No. 39 Tahun 2000. Tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada

Sungai Citarum dan Anak-anak Sungainya di Jawa Barat.

Polii B J dan Sonya D N. 2002. Pendugaan Kandungan Merkuri dan Sianida di Daerah Aliran Sungai (DAS) Buyat Minahasa. [Jurnal] Ekoton Vol.2 No.1, No 1:31-37.

PPRI. 2001. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Perairan.

PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling. 2013. Laporan Hasil Pemantauan Kualitas Air Waduk Saguling, Kwartal I.

Rachmatiah I. 2005. Pengaruh Kualitas Air Terhadap Akumulasi Logam Berat Pada Ikan Budidaya. Workshop Culture, Capture Conflicts: Sustaining Fish Production and Livelihoods in Indonesia Reservoirs; 1-20 Okt 2005. Bandung.

Rochyatun E, Kaisupy MT, Rozak A. 2006. Distribusi Logam Berat dalam Air dan Sedimen di Perairan Muara Sungai Cisadane. [Jurnal] Makara, Sains, Vol. 10, No. 1, April 2006: 35-40.

Romimharto K. 1991. Pengantar Pemantau Pencemaran Laut. Status Pencemaran Laut Indonesia dan Teknik Pemantauannya. LIPI Jakarta. 1-14 Hal. Saeni S. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sawyer C N and McCarty P L. 1978. Chemistry for Environmental Enginering, Edisi ke-3. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.

Shindu SF. 2005. Kandungan Logam Berat Cu, Zn dan Pb Dalam Air, Ikan Nila (Oroechromis niloticus) dan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Dalam Karamba Jaring Apung, Waduk Saguling [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Suprihatin dan Indrasti N S. 2010. Penyisihan Logam Berat dari Limbah Cair Laboratorium dengan Metode Presipitasi dan Adsorpsi. [Jurnal] Makara, Sains Vol.4 No.1 Halaman: 44-50.

Supriyanto C, Samin, Kamal Z. 2007. Analisis Kandungan Logam Berat Pb, Cu, dan Cd pada Ikan Air Tawar dengan Metode Spektrometri Nyala Serapan Atom (SSA). [Jurnal] Seminar Nasional III.

Syaba AA. 2003. Struktur Komunitas Benthos pada Media Buatan Terstandarisasi dengan Keterkaitan Pencemaran Organik di Waduk saguling, Jawa barat [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

20

Tebbut THY. 1992. Principles of Water Quality Control. Fourth edition. Pergamon Press, Oxford. 251 p.

21

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi pengambilan contoh air

Stasiun 1. Maroko (Inlet) Stasiun 2. Cicadas (Tengah) Stasiun 3. DAM (Outlet) Lampiran 2. Alat dan bahan yang digunakan selama penelitian

Insitu

Botol polietilen 500ml botol BOD GPS Secchi disk

Van Dorn Bottle Sampler pH indikator Gelas ukur Cool Box

Termometer Air Raksa Siring Erlenmeyer 250 ml Bahan untuk titrasi DO

Pengawet contoh air Aquades untuk sampel

22

Eksitu

Corong Erlenmeyer SnCl2 25% AAS model AA-7000

Aquades Tubidimeter

Lampiran 3 Data logam berat Hg, Pb dan Cd hasil pembacaan AAS Stasiun

pengamatan Kedalaman (m) Unit

Logam Hg Pb Cd Inlet 0 ppm 0,108 0,226 0,022 Tengah 0,062 0,269 0,021 Outlet 0,046 0,204 0,016 Inlet 15 ppm 0,112 0,209 0,021 Tengah 0,058 0,236 0,023 Outlet 0,054 0,228 0,018 Inlet ≥ 25 ppm 0,135 0,231 0,024 Tengah 0,046 0,252 0,021 Outlet 0,073 0,293 0,021

Lampiran 4 Tabel jenis dan jumlah industri yang beroperasi pada DAS Citarum

No Jenis Industri Jumlah

1 Tekstil 228

2 Aneka Industri 38

3 Logam 17

4 Makanan dan minuman 14

5 Farmasi 10

6 Kimia 8

7 Plastik 7

8 Kulit 6

9 Minyak dan Cat 4

10 Kertas 2

23 Lampiran 5 Bagan dan sistem kerja mesin Atomic Absorption Spectrophotometer

Gambar 22 Bagan dan sistem kerja mesin AAS untuk menganalisis logam/mineral (kecuali P), 1] Lampu katoda; 2] Chopper; 3] Nyala; 4] Atomizer; 5] Lampu kondensor; 6] Celah/slit; 7] Lensa kolimating; 8] Kisi defraksi; 9] Sinar defraksi; 10] Celah keluar sinar; 11] Foto tube; 12] Slang penghisap cairan; 13] Cairan sampel/standar; 14] Asetilen

(C2H2)/N2O/H2; 15] Udara; 16] Flow meter; 17] Amplifier; 18] Recorder digital; 19]

Pembuangan Cairan.

Gambar 23 Sistem digesti sampel untuk analisis logam Hg yang dilengkapi kondensor untuk mencegahpenguapan logam tersebut, 1] Kran air; 2] Blok pemanas; 3] pengatur panas; 4] Tabung isi sampel dan cairan digesti; 5] Kondensor; 6] Buangan air pendingin.

Gambar 24 alat tambahan generasi uap vapour generation acessories (VGA) untuk

melengkapi mesin AAS dalam analisis Hg, As dan Se, 1] Sinar lampu katoda; 2] Tabung kaca; 3] Gelas kaca tempat reduksi; 4] Pembuangan cairan; 5] Uap hasil reduksi; 6] Pipa gas pendorong uap; 7] Pompa peristaltik; 8] Pipa penghisap sampel; 9] Pipa penghisap

24

Lampiran 6 Baku mutu yang digunakan

Parameter Satuan/Unit Baku Mutu

*Kelas III *Kelas IV **Golongan C **Golongan D

FISIKA

Suhu oC Deviasi 3 Deviasi 5 suhu normal ± 3oC suhu air normal

Kekeruhan NTU - - - - Kecerahan Meter - - - - KIMIA pH - 6 - 9 6 - 9 6 - 9 5 – 9 DO mg/L 3 - Disyaratkan > 3 0 Cd (Kadmium) ppm 0,01 0,01 0,01 0,01 Pb (Timbal) ppm 0,03 1,0 0,03 1,0 Hg (Merkuri) ppm 0,002 0,005 0,002 0,005 Keterangan :

*) Baku mutu menurut PPRI No. 82 Tahun 2001.

25

Dokumen terkait