• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alikodra HS. 1990. Pengelolaan Satwaliar Jilid I. Bogor (ID): Pusat Antar Universitas IPB.

Alikodra HS. 2010. Teknik Pengelolaan Satwaliar dalam Rangka Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor (ID): PT Penerbit IPB Press. Alpers DL, Doust J, Hampton JO, Higgs T, Pluske J, Spencer PBS, Twigg LE,

Woolnough AP. 2004. Molecular techniques, wildlife management and the importance of genetic population structure and dispersal: a case study with feral pigs. Journal of Applied Ecology. 41:735-743.

Aspinall R, Leaper R, Gorman ML, Massei G. 1999. The Feasibility of Reintroducing Wild Boar (Sus Scrofa) To Scotland. Printed in Great Britain. United Kingdom. Mammal Rev. 29(4): 239–259.

Azhima, F. 2001. Pengendalian Babi Hutan, Hama Utama Bagi Kebun Karet di Jambi. Jambi (ID): Seri Wanatani Karet.

[BKSDA] Balai Konservasi Sumberdaya Alam (ID). 2006. Rencana Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Bandung (ID): Balai Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat II, Departemen Kehutanan RI.

[BTNGC] Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (ID). 2014. Manusia dan Satwaliar. Kuningan (ID): Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Boitani L, Corsi F, Mattei L, Nonis D. 1994. Spatial and activity patterns of wild bords in Tuscany, Italy. Journal of Mammalogy. 75(3):600-612.

20

Chapman B, Trani M. 2007. Feral Pig (Sus scrofa). Di dalam M Trani, W Ford, B Chapman, editor. The Land Manager`s Guide to Mammals of the South. Durham. NC: The Nature Conservancy and the US Forest Service, Southern Region. Hlm 540-544.

Choquenot D, Korn T, McIlroy J,. 1996. Managing Vertebrate Pests: Feral Pigs. Canberra: Australian Government Publishing Service.

Gunawan H, Bismark M. 2007. Status Populasi Dan Konservasi Satwaliar Mamalia di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat. Bogor (ID): Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.

Johnson, McGlone, Morrowtesch L, Salak L. 1994. Heat and Social Stress Effects on Pig Immune Measures. Journal of American Society of Animal Science. 72:259-269.

Melis C, Barton K, Szafranska P, Jedrzeiewska B. 2006. Biogeographical variation in the population density of wild boar (Sus scrofa) in western Eurasia. Journal of Biogeography. 33(5) : 803-811

Oliver W, Leus K. 2008. IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2.

Sus scrofa [Internet]. [Diunduh 2015 Mei 19]; Tersedia pada http://www.iucnredlist.org/details/41775/0.

[PEH] Pengendali Ekosistem Hutan (ID). 2014. Laporan Kegiatan Monitoring Hasil Camera Trap Taman Nasional Gunung Ciremai. Kuningan (ID): Balai Taman Nasional Gunung Ciremai.

Rahmat. 1995. Jejak Kaki Hewan Liar. Jakarta (ID): Erlangga.

Santosa Y, Purwadi, Kartono A. 2010. Karakteristik habitat preferensial orangutan Pongo pygmaeus wurmbii di Taman Nasional Sebangau. Di dalam: Alikodra S, Thohari M, Zuhud E, Mardiastuti A, Muntasib E, editor. Media Konservasi Jurnal Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Lingkungan. 2010 November 5; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Departemen Konservasi

Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB. hlm : 6-14. Santosa Y. 1993. Strategi kuantitatif untuk pendugaan beberapa parameter

demografi dan kuota pemanenan populasi satwaliar berdasarkan pendekatan ekologi perilaku (studi kasus terhadap populasi rusa jawa (Cervus timorensis)) di Pulau Peucang. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan IPB.

Soerianegara I, Indrawan A. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor (ID): Laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.

Suripto BA. 2000. Babi hutan (Sus spp.) di Pulau Jawa : Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Yang Akan Datang. Jurnal Konservasi Kehutanan 2(1) : 123.

Wolf T, Conover MR. 2003. Feral Pigs and the Environment: An Annotated [Bibliography]. Berryman Institute. Hlm 56.

21 Lampiran 1 Data kerapatan vegetasi di hutan alam

Kerapatan Vegetasi Tingkat Semai

Kerapatan Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah Nama

lokal Nama ilmiah

K (ind/0,004ha)

Jumlah

ind/ha KR (%) Huru Macaranga rhizinoides 1250 312500 18,51852 kaliandra Calliandra callothyrus 750 187500 11,11111 cangkuang Pandanus furcatus 500 125000 7,407407

Rotan Calamus manna 1250 312500 18,51852

beunying Ficus fistulosa 1750 437500 25,92593

ciciat - 750 187500 11,11111

sampang - 500 125000 7,407407

TOTAL 6750 1687500 100

Nama lokal Nama ilmiah

K (ind/0,004ha) Jumlah (ind/ha) KR (%) Rambucan - 3750 937500 4,531722 Pungpurucutan - 7500 1875000 9,063444

Canar Clemais smilacifolia 750 187500 0,906344

Pakis Cycas rumphii 1250 312500 1,510574

Teklan Eupatorium riparium 37500 9375000 45,31722 Harendong Melastoma candidum 3000 750000 3,625378

Ilat C. pilosus 2750 687500 3,323263

Sauheun - 1000 250000 1,208459

Seuseureuhan Piper aduncum 750 187500 0,906344

Bubukuan Sambucus javanica 11250 2812500 13,59517

Rambucan - 1750 437500 2,114804

Babakoan Scaevola fruescens 4250 1062500 5,135952

Hihileudan - 3000 750000 3,625378

Paku - 1500 375000 1,812689

Kadatuan - 1000 250000 1,208459

Congkok Curculigo orchioides 500 125000 0,60423

Kopolalai - 500 125000 0,60423

Kiampet - 250 62500 0,302115

Calincing - 500 125000 0,60423

22

Lampiran 1 Data kerapatan vegetasi di hutan alam (lanjutan)

Kerapatan Vegetasi Tingkat Pancang

Kerapatan Vegetasi Tingkat Tiang Nama Lokal Nama Ilmiah

K (ind/0,025ha)

Jumlah

(ind/ha) KR (%)

Huru Macaranga rhizinoides 80 3200 4,651163

Beunying Ficus fistulosa 440 17600 25,5814

Paku - 40 1600 2,325581

Kileho Saurauia blumiana 240 9600 13,95349

Kapirit 40 1600 2,325581

Pasang Quercus sundaica 40 1600 2,325581

Honje Etlingera elatior 80 3200 4,651163

pakis Cycas rumphii 80 3200 4,651163

hamerang Ficus alba 80 3200 4,651163

walen Ficus ribes 160 6400 9,302326

bingbin Pinanga coronata 40 1600 2,325581

nangsi Villebrunea rubescens 80 3200 4,651163

kopo Syzygium cymosum 80 3200 4,651163

harendong Melastoma candidum 40 1600 2,325581

sampang - 80 3200 4,651163

pongporang Oroxylum indicum 40 1600 2,325581

ciciat - 80 3200 4,651163

TOTAL 1720 68800 100

Nama

Lokal Nama Ilmiah

K (ind/0,01ha)

Jumlah

(ind/ha) KR (%)

Kileho Saurauia blumiana 200 20000 9,090909

Pulus Laportea stimulans 100 10000 4,545455

Beunying Ficus fistulosa 500 50000 22,72727

Pasang Quercus sundaica 100 10000 4,545455

Pakis Cycas rumphii 500 50000 22,72727

Walen Ficus ribes 300 30000 13,63636

Huru Macaranga rhizinoides 200 20000 9,090909 Tiga

Wulan - 100 10000 4,545455

Nangsi Villebrunea rubescens 200 20000 9,090909

23 Lampiran 1 Data kerapatan vegetasi di hutan alam (lanjutan)

Kerapatan Vegetasi Tingkat Pohon

Lampiran 2 Data kerapatan vegetasi di hutan tanaman Kerapatan Vegetasi Tingkat Semai

Kerapatan Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah Nama Lokal Nama Ilmiah

K (ind/0,01ha)

Jumlah

(ind/ha) KR (%)

Mara Macaranga tanarius 50 25000 1,785714

Huru Macaranga rhizinoides 100 50000 3,571429

Pasang Quercus sundaica 100 50000 3,571429

Beunying Ficus fistulosa 150 75000 5,357143

Talingkup Claoxylum indicum 50 25000 1,785714

Saninten Castanopsis javanica 150 75000 5,357143

Kamoyang - 50 25000 1,785714

Kihiur - 50 25000 1,785714

Kipare Deyeuxia australis 750 375000 26,78571

Mara Macaranga tanarius 50 25000 1,785714

Walen Ficus ribes 50 25000 1,785714

Kopo Syzygium cymosum 100 50000 3,571429

Kileho Saurauia blumiana 300 150000 10,71429

Saninten Castanopsis javanica 550 275000 19,64286

Penggung - 250 125000 8,928571

Kiserut - 50 25000 1,785714

TOTAL 2800 1400000 100

Nama

Lokal Nama Ilmiah

K (ind/0,004ha)

Jumlah

(ind/ha) KR (%)

Kina Cinchona succirubra 1750 437500 43,75

kaliandra Calliandra callothyrus 2250 562500 56,25

TOTAL 16 4000 1000000 100

Nama Lokal Nama Ilmiah K(ind/0,004ha) Jumlah(ind/ha) KR (%) Babadotan Ageratum conyzoides 1250 312500 6,944444

Sauheun - 500 125000 2,777778

Teklan Eupatorium riparium 13500 3375000 75

Lidah Ayam Poygala glamerata 1000 250000 5,555556

Jampang Eleusine indica 750 187500 4,166667

Pakis Cycas rumphii 500 125000 2,777778

Reba Cirrhinus reba 500 125000 2,777778

24

Lampiran 2 Data kerapatan vegetasi di hutan tanaman (lanjutan) Kerapatan Vegetasi Tingkat Pancang

Kerapatan Vegetasi Tingkat Tiang

Kerapatan Vegetasi Tingkat Pohon

Lampiran 3 Hasil uji chi-square sebaran spasial jejak aktivitas babi hutan pada seluruh tipe tutupan vegetasi

Tipe Tutupan Vegetasi F0 Fe (F0-Fe)2 (F0-Fe)2/Fe

Hutan Alam 33 49 256 5,22449 Hutan Peralihan 98 49 2401 49 Kebun 16 49 1089 22,22449 Jumlah 147 147 - 76,44898 X2 Hitung = 76,449 X2 tabel = X2 (0,05;2) = 5,991

X2 Hitung > X2 tabel maka, tolak H0 dan terima H1

Hasil uji hipotesis : Sebaran spasial jejak aktivitas babi hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai dipengaruhi oleh tipe tutupan vegetasi.

Nama Lokal Nama Ilmiah

K (ind/0,025ha)

Jumlah

(ind/ha) KR (%)

Kina Cinchona succirubra 360 14400 42,85714

kaliandra Calliandra callothyrus 160 6400 19,04762

sekar malam - 80 3200 9,52381

pisang Musa paradisiaca 240 9600 28,57143

TOTAL 840 33600 100

Nama Lokal Nama Ilmiah K(ind/0,01ha) Jumlah (ind/ha) KR (%)

Pinus Pinus merkusii 400 40000 100

Nama Lokal Nama Ilmiah K(ind/0,02ha) Jumlah (ind/ha) KR (%)

25

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 5 Januari 1993 dari ayah bernama Harkosih dan ibu bernama Siti Nurhayati. Penulis adalah putri pertama dari dua bersaudara. Penulis lulus Sekolah Menegah Atas (SMA) dari SMA Negeri Tanjungsari pada tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN undangan dan diterima di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan.

Pada saat penulis melaksanakan pendidikannya di Fakultas Kehutanan, penulis melaksanakan berbagai praktek lapang. Penulis melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH) pada tahun 2013 di Cagar Alam Leuweung Sancang dan Kamojang, Jawa Barat. Penulis melaksanakan Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) pada tahun 2014 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), dan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) pada tahun 2015 di Taman Nasional Gunung Ciremai, Jawa Barat.

Penulis juga aktif mengikuti kegiatan organisasi di kampus IPB. Penulis merupakan panitia Bina Corp Rimbawan (BCR) Fakultas Kehutanan pada tahun 2013, panitia Gebyar Himakova pada tahun 2013, panitia kegiatan seminar nasional ekspedisi Himakova pada tahun 2013 dan 2014. Penulis merupakan salah satu anggota Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) yang tergabung dalam Kelompok Pemerhati Ekowisata (TAPAK) pada tahun 2012-2013. Penulis juga merupakan anggota International Forestry Students` Association (IFSA) Local Comittee - IPB) yang bergerak di bidang Human Resources Development (HRD) pada tahun 2012-2014.

Penulis memperkaya ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kehutanannya

dengan mengikuti beberapa program kegiatan yang menunjang pendidikannya antara lain, Goodwill International Development Program, Asia-Pacific Regional

Meeting di Korea Selatan pada tahun 2014, dan Study Visits for Group Foreign

Dokumen terkait