• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amriani, Tenry Nur, 2014. Menyongsong Penerapan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual. (artikel). Makassar, Balai Diklat Keuangan Makassar.

Bastian Indra, 2006. Akuntansi sector public, Jakarta. Erlangga

Fakhrurazi, 2010. Standar Akuntansi Pemerintahan.

http://fakhrurazypi.wordpress.com/tag/standar-akuntansi-pemerintahan/

di akses pada 27 Januari 2015.

Faradillah, Andi, 2013. Analisis kesiapan pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Standar akuntansi Pemerintah Daerah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun 2010) (Skripsi). Makassar, Universitas Hasanuddin.

Halim, A dan Syam M, 2011. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakata, Salemba Empat.

Hasibuan, S.P. Malayu. Organisasi Koperasi dan UKM. Jakarta. Bumi Aksara Hunger, J, David. Wheelen, L. Thomas. 2003. Manajemen Strategis.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Ibrahim, Pajaruddin, 2013. Akuntansi Akrual dan Penerapannya di Sektor Publik, (skripsi), Makassar, Universitas Hasanuddin.

Mustofa, Pipit, 2013. Peran Kredit Dari Koperasi Serba Usaha (KSU) Artha Sukses Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Yang Menjadi Anggotanya Di Kota Semarang (skripsi), Semarang, Universitas Diponegoro.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Siahaan, Justan, 2013. Modul Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual, BPKP.

Tanjung, Abdul Hafiz, 2013. Akuntansi Pemerintahan Daerah Berbasis Akrual, Bandung, Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, Tentang Perkoperasian.

Nordiawan, Deddi. Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati. 2008.

Akuntansi Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.

Laporan Akhir Kajian. 2012. Kesiapan Pemda Dalam Implementasi SAP Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

1. Jadwal Wawancara

a. Tanggal/ Hari : 9 Juli 2015/ Senin b. Waktu Mulai : 09.00 Wib

c. Wkatu Selesai : 10.00 Wib 2. Identitas Inform

a. Nama : Ir. Sri Ramadhina b. Jenis kelamin : Perempuan

c. Usia : 35 Tahun

d. Pendidikan : S1

e. Jabatan/ Pangkat : Kasubbag Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan

Pertanyaa Wawancara:

1. Menurut ibu bagaimana gambatran pengetahuan umum anda mengenai SAP berbasis akrual ini?

2. Menurut ibu bagaimana system pengelolaan keuangan pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel sebelum diberlakukannya SAP akrual ini dalam pelaporan keuangan

3. Menurut ibu bagaimana penerapan Sosialisasi mengenai PP No.71 2010 telah dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sul-Sel?

4. Menurut ibu bagaimana kesiapan pegawai untuk menerapkan SAP berbasis accrual ?

5. Bagaimana penilaian kesiapan dilihat dari parameter intregritas dan komitmen?

6. Bagaimana penilain kesiapan dari para meter sumber daya manusia yang ditekankan pada pegawai akuntansi yang akan melaksanakan menyatakan siap dalam menerapkan melaksanakan sistema akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual penuh berdasarkan PP No. 70 Tahun 2010?

7. Bagaimana penerapan system informasi akuntansi bernasis akrual PP No 70 Tahun 2010 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

8. Bagaimana kendala dan hambatan penerapan system akuntansi pemerintah (SAP) berbasis akrual penuh berdasrkan PP No. 70 Tahun 2010?

9. Menurut Ibu bagaimana komitmen organisasi pada kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

Jawaban Wawancara

1. “Menurut saya basis akrual ini dapat memberikan gambaran umum posisi keuangan, artinya kita sudah mengetahui sberapa besar kita punya kekayaan, utang dan lain sebagainya. Dengan basis ini kan kita dapat melihat berapa keuntungan yang dimiliki diawal seblum kas diterima”

2. “Kan sebelumnya juga sudah ada, hanya saja ada metodenya nanti ini bagaimana pemberlakuannya ini, karena sebelumnnya kita mengacu ke cash basis. Kas menuju akrual itu kan sudah kita lakukan dan perangkat dan

komputernya juga sudah ada. Hanya saja perbedaannya kalau accrual basis kan di LRA juga harus diakrualkan kan sebelumnya diakrual basis pendapatan, belanja, pembiayaan kita cask an nantinya dineraca nantinya kita lakukan akrualnya. Tapi sekarang kan seluruhnya sudah harus diakrualkan.

3. “Kalau sosialisasi PP No 71 Tahun 2010 sudah dilakukan tiga kali. Pertama itu dilaksanakan pada November 2013 kemudian juli 2014 dan agustus 2014.

Pada sosialisasinya itu kami mengundang seluruh kepala dinas koperasi dan UMKM dan staf pegawai se sul-sel yang terkait terutama yang kami undang itu kabag keuangan dari masing-masing Koperasi dan UMKM yang berada di Sulawesi Selatan”

4. Menurut saya pegawai yang ada belum cukup siap dalam menerapkan SAP berbasis akrual ini.

5. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis akrual ini.

6. Saya melihat dari sisi pegawai yang berlatar belakang akuntansi kurang lebih sepenuhnya belum terlalu siap dalam menerapkan system SAP PP No. 71 Tahun 2010 ini, karena sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual memang harus memperhatikan semua orang yang terlibat dalam pemerintahan khusunya pegawai akuntansi yang akan mengerjakannya. Kesiapan SDM dalam hal ini adalah pegawai akuntansi yang didukung dalam kesiapan, pengetahuan, keterampilan, dan

keahlian sehingga akan tercapai sesuai dengan tujuan penerapan SAP nantinya.

7. “Karena rata-rata background pegawai yang disini itu tamatan bukan akuntantapi rata-rata ada juga tamatan dari akuntansi dan juga ekonomi. Tapi kita akan tetap latih dan bombing mereka dari awal unruk memahami basis akrual ini”

8. Disamping pegawai berlatar belakang akuntansi yang kurang, kesiapan sarana dan prasarana yang mendukung harus diperhatikan juga. Adanya pelatihan yang intensif harus diperhatikan juga.

9. “Yah kalau kita ditingkata SKPD kan kita sebenarnya posissinya menerima apaun itu aturan. Karena kalau sudah menjadi atauran kita harus ikuti, sisa bagaimana kita menambah wawasan menambah kualitas kita untuk bagaimana menangani aturan tersebut. persoalan mau akrual, mau basis kas menuju akrual merupKn persoalan metode saja. Tetapi yang pasti katanya kita lebih repot kalau akrual katanya ketimbang basisnya kas. Tapi nanti kita liat bagaimana penerapannya nanti”.

Pedoman Wawancara

1. Jadwal Wawancara

a. Tanggal/ Hari : 9 Juli 2015/ Senin b. Waktu Mulai : 09.00 Wib

c. Wkatu Selesai : 10.00 Wib 2. Identitas Inform

a. Nama : Kartini, SE b. Jenis kelamin : Perempuan c. Usia : 37 Tahun d. Pendidikan : S1

e. Jabatan/ Pangkat : Staf Pegawai Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan

Pertanyaa Wawancara:

1. Menurut ibu bagaimana gambatran pengetahuan umum anda mengenai SAP berbasis akrual ini?

2. Menurut ibu bagaimana system pengelolaan keuangan pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel sebelum diberlakukannya SAP akrual ini dalam pelaporan keuangan

3. Menurut ibu bagaimana penerapan Sosialisasi mengenai PP No.71 2010 telah dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sul-Sel?

4. Menurut ibu bagaimana kesiapan pegawai untuk menerapkan SAP berbasis accrual ?

5. Bagaimana penilaian kesiapan dilihat dari parameter intregritas dan komitmen?

6. Bagaimana penilain kesiapan dari para meter sumber daya manusia yang ditekankan pada pegawai akuntansi yang akan melaksanakan menyatakan siap dalam menerapkan melaksanakan sistema akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual penuh berdasarkan PP No. 70 Tahun 2010?

7. Bagaimana penerapan system informasi akuntansi bernasis akrual PP No 70 Tahun 2010 pada Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

8. Bagaimana kendala dan hambatan penerapan system akuntansi pemerintah (SAP) berbasis akrual penuh berdasrkan PP No. 70 Tahun 2010?

9. Menurut Ibu bagaimana komitmen organisasi pada kantor Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sul-Sel?

Jawaban Wawancara

1. “Sebenarnya sih kalo menurut saya basis akrual dapat mengukur kinerja dari setiap SKPD nantinya, sejauh mana kinerja SKPD akan terlihat nantinya. Ini akan terlihat pada ketetapan pencatatan yang suharunya sudah dicatat tapi masih dibiarkan begitu saja. Itu akan menimbulkan utang nantinya jika itu

dibiarkan. Nah dari sana saja sudah keliatan kinerjannya apakah dia malas untuk melaksanakan tugas atau tidak”

2. “Pada Metode akrual adalah metode kedua yang digunakan untuk pemeliharaan akuntansi dalam usaha kecil. Pada metode ini adalah pendapatan yang dimasukkan kedalam buku akun tidak mengandalkan pengumpulan tunai dari sesungguhnya. Basis kas dan basis akrual digunakan untuk mengetahui suatu transaksi. Suatu ntitas/perusahaan, organisasi yang akuntansinya menggunakan basis akrual akan mengakui transaksi pada saat terjadinya”.

3. “kami telah mengadakan diklat bimtek kepada staf keuangan di Dinas Koperasi Dan UMKM terutama kepada KASUBAG keuangan, kasubag anggaran, dan kasubbag perencanaan. Selain itu kita menekankan juga kepada pihak inependen di dinas koperasi dan umkm yaitu kepada pihak pengujian keuangan perbendaharaannya untuk memahami basis akrual ini”.

4. “Menurut saya pegawai yang ada belum cukup siap dalam menerapkan SAP berbasis akrual ini karena prosesnya juga sementara berjalan.

3. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis akrual ini. Integritas dan komitmen itu sangat pentin dalam melaksanakan system SAP ini, hal in karena adanya sisi integritas dan komitmen menjadi landasan kuat untuk keberasilan dan penerapan pelaksanaan system akuntansi

berbasis akrual ini sesuai SAP No. 40 Tahun 2010 Pada Dinas Koperasi dan UMKM Sul-Sel.

4. “Sepenuhnya sih belum siap, karena rata-rata pegawai yang ada tidak sepenuhnya berasal dari lulusan auntansi jadi sudah otomatis pengetahuan dan keahliannya berbeda dari yang alumni akunansi, sehingga penerapan SAP Pemerintah No. 70 Tahun 2010 ini sepenuhnya belum terlalu berjalan optimal karenahal demikian”

5. Dilihat dari sisi integritas dan komitmen, saya melihat kesiapan dari pegawai yang sangat besar untuk mempelajari system SAP No 70 Tahun 2010 berbasis akrual ini.

6. Saya melihat dari sisi pegawai yang berlatar belakang akuntansi kurang lebih sepenuhnya belum terlalu siap dalam menerapkan system SAP PP No. 71 Tahun 2010 ini, karena sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk keberhasilan penerapan SAP berbasis akrual memang harus memperhatikan semua orang yang terlibat dalam pemerintahan khusunya pegawai akuntansi yang akan mengerjakannya. Kesiapan SDM dalam hal ini adalah pegawai akuntansi yang didukung dalam kesiapan, pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sehingga akan tercapai sesuai dengan tujuan penerapan SAP nantinya.

7. “kami sih masih mendalami pemahami dan maish mengimput data. Kami belum bisa sepenuhnya menerapkan. Butuh proses yang lama untuk

memahaminya. Kendala kedepannya mungkin SDM nya, soalnya kan pemahaman orang itu berbeda satu sama lain.

8. Penerapan SAP ini Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM tidak sepenuhnya mudah untuk diterapkan sesuai dengan PP No. 70 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah (SAP). Banyak sekali kendala dan hambatan yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan seperti masallah SDM, sistemnya dan hambatan lain yang masih ada untuk menerapkan SAP berbasis accrual ini.

9. “Yah sama dengan penjelasan sebelumny kalau kita ditingkata SKPD kan kita sebenarnya posissinya menerima apaun itu aturan. Karena kalau sudah menjadi atauran kita harus ikuti, sisa bagaimana kita menambah wawasan menambah kualitas kita untuk bagaimana menangani aturan tersebut.

persoalan mau akrual, mau basis kas menuju akrual merupKn persoalan metode saja. Tetapi yang pasti katanya kita lebih repot kalau akrual katanya ketimbang basisnya kas. Tapi nanti kita liat bagaimana penerapannya nanti”.

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nilai Perolehan Harta Tetap 722.341.749

Akumulasi Penyusutan (58.273.300)

Hutan Bank BNI Syariah 3.279.902.777

Hutang Bank BKE 3.218.829.625

Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.805.630.834

TOTAL PASIVA

Rp.10.198.653.698

DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN

Beban perisinan 408.000

Transport Pengawas 4.700.000

\

BEBAN PAJAK

Pajak PPH Pasal 29 24.040.711

Pajak PPH Pasal 21 879.625

JUMLAH TOTAL BEBAN-BEBAN

Dokumen terkait