• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adiwirman. 1992. Analisis Usaha Tani Jagung Berdasarkan Berbagai Bentuk Produk. Program Pascasarjana. IPB, Bogor. Tesis.

Agrotek, 2006. Menjadi Eksportir Jagung Dunia:Terlalu Ambisiuskah?. Edisi Agustus-Sepetember.

Anonim. 2007. Produksi Jagung NTT Rendah. www. ntt online. org. 19 Mei 2008.

Anonim. 2007. www.sciencedaily.com/releases/2007/06/070628071623.htm.

Image courtesy of CABI

Anonim. 2007. http://www.aflatoxin.info/aflatoxin.asp

Balitsereal. 2007. Proses Pascapanen Menunjang Perbaikan Kualitas Produk Biji Jagung. www.Balitsereal.com

Azmi, N. 2004. Analisis Tekno-Ekonomi Pendirian Agroindustri Corn Starch, Gluten Feed dan Gluten Meal. Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Pasc Sarjana IPB.

Bainton, S. J., R. D. Coker, B. D. Jones, E. M. Morlet, M. J. Naglerand dan R. L. Turner. 1980. Mycotoxin Training Manual. Tropical Product Institute. London. Pp. 18-22.

Betina, V. 1989. Mycotoxins : Chemical, Biological and Environmental Aspects. Elsevier, New York.

Blanney, B. J., C. J. Moore dan L. Tyler. 1984. Mycotoxins and fungal damaged in maize harvested during 1982 in Far North Queensland. Aust. J. Agric. Res. 35 : 463-471

Bogley, C. V. 1997. Aflatoxins. http:www. Micotoxins. Com. Br/buletin 11. html. 20 Agustus 2007.

Bullerman, L. B., L. L. Schroeder and K. Y. Park. 1984. Formation and Control of Mycotoxin in Food. J. Food Protection. 47 : 637-646.

Butler, W. H. 1974. Aflatoxin. In Purchase, I. F. H (ed). Mycotoxins. Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam. Pp. 1-10.

Cazes, J. 2005. Encyclopedia of chromatography volume 2. Boca Raton : Taylor & Francis.

Christensen, C. M. dan H. H. Kauffman. 1969. Grain Storage : The Role of Fungi and Quality Loss. University of Minnesota, Minneapolis.

Cole, R. J., R. A. Hill, P. D. Blankenship, T. H. Sandera and K. H. Garren. 1982. Influence of irrigation and drought stress on invasion by Aspergillus flavus on corn kernels and peanut pods. Publication of the Society for Industrial Microbiology.

den Hertog, A. P. dan W. A. Von Staveren. 1983. Manual for Social Surveys of Food Habits and Consumption in Developing Countries. Pudoc Wageningen, Netherlands.

Deshpande, S. S. 2002. Handbook of Food Toxicology. Marcel Dekker, New York.

Dewan Standardisasi Nasional. 1995. SM 01-3920-1995. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Dewi, S. T. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian oleh Konsumen Restoran Tradisional Sunda. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB, Bogor.

Dharmaputra, O. S. , I. Retnowati, Sunjaya dan S. Ambarwati. 1993. Populasi

Aspergillus flavus dan Kandungan Aflatoksin pada Jagung di Tingkat

Petani dan Pedagang di Propinsi Lampung. SEAMEO Biotrop, Bogor.

Dharmaputra, O. S., Ina R. , Hadi K.P., 1994. Survei Penanganan Pascapanen, Butir Rusak, Serangan Cendawan dan Kontaminasi Mikotoksin pada Jagung. SEAMEO Biotrop.

__________. 1996. Pengaruh Beberapa Cara Penyimpanan Terhadap Serangan Cendawan dan Produksi Mikotoksin pada Jagung. SEAMEO Biotrop.

Dharmaputra, O. S. Dan A. S. Putri. 1997. Populasi Aspergillus flavus dan Kandungan Aflatoksin pada Jagung, Pakan Ayam dan Produk Olahan Jagung. SEAMEO Biotrop.

Diener, U.L. dan N.D. Davis. 1969. Aflatoxin formation by Aspergilus flavus. Di dalam: L.A. Godblatt (ed.) Aflatoxin Scientific Background, Control and Implication. Academic Press, New York.

_________. 1987. Biology of A. Flavus and A. Parasiticus. In Zuber, M. S., E. B. Lillehoj and B. L. Renfro (eds.). Aflatoxin in Maie. A proceeding of the workshop C\MMYT, Mexico City.

Fachrina, A. 2005. Pola Konsumsi Pangan pada Rumah Tangga Miskin di Pedesaan dan Perkotaan di Lima Propinsi Pulau Jawa. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Skripsi.

Fassatiova, O. 1986. Moulds and Filamentous Fungi in Technical Microbiology. Elsevier Scientific Publishing Company, New York.

Frazier, W.C. dan D.C. Westhoff. 1978. Food Microbiology.Tata McGraw Hill Publ. Co., Ltd., New Delhi.

Guhardjo, S. dan B. Chapman. 1984. Jadwal Kegiatan Ibu Rumah Tangga dan Kebiasaan Jajan Kelurga. Dalam B. Chapman (W. K. Harsanugraha, penerjemah). Makanan Jdi Indonesia : Peranan Pedagang Kecil dalam Supli Makanan Masyarakat Kota. Equity Policy Center. Bogor.

Hardinsyah, T. Eliawati dan C. M. Dwiriani. 2001. Konsumsi Pangan Tradisional pada Siwa Remaja di Kota Bogor. Di dalam : Pangan Tradisional, Basis bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen. PKMT, Bogor.

Harper, L.J., B.J. Deaton, dan J.A. Driskel. 1985. Pangan, Gizi, dan Pertanian (Suhardjo, Penerjemah). UI Press, Jakarta.

Heathcote, J. G. 1984. Aflatoxin and Related Toxins. Di dalam: Betina, V., (ed). Mycotoxins: Production, Isolation, Separation, and Purification. Elsevier science Publisher. Amsterdam.

Helferich, W. And Winter, C. K. 2001. Food Toxicology. CRC Press, Florida.

Hosang, E. 2006. Jagung Srikandi Menyelamatkan Masyarakat NTT dari Gizi Buruk. Majalah. Sinar tani edisi 17-23 mei 2006.

Hubeis, M. 1984. Pengantar Pengolahan Tepung Serealia dan Biji-Bijian. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. IPB, Bogor.

Imron, A. 2007. Dampak Kebijakan ekonomi dan Perubahan Faktor Eksternal Terhadap Kinerja Pasar Jagung dan Produk Turunannya di Indonesia. Program Pascasarjana. IPB, Bogor. Tesis.

Jay, J. M. 1996. Modern Food Microbiology. 5th edition. Chapman and Hall, New York.

Juniawati. 2003. Optimasi Proses Pengolahan Mie Jagung Instan Berdasarkan Kajian Preferensi Konsumen. Departemen Teknologi Pangan dan Gizi.

Skripsi.

Kemal, E. 2001. Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat . Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat, Jakarta.

Khumaidi. 1989. Gizi Mayarakat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjen Pendidikan Tinggi, PAU, IPB Bogor.

Krausz, JP. 2001. Aflatoxin in Texas. URL. http : /Plant pathology. Tamu. Edu/aflatoxin/ effects.htm. 4 Maret 2008.

Kusbiantoro, Bram. 1984. Kandungan Aflatoksin pada Beberapa Jensi Beras di Gudang Depot Logistik Wilayah Bandung dan Cirebon. Fakultas Teknologi Pertanian. Skripsi.

Makfoeld, D. 1993. Mikotoksin Pangan. Kanisius, Yogyakarta.

Meiselman, H. L dan Macfie, H. J. H. 1996. Food Choice Acceptance and Consumption. Chapman and Hall, London.

Murni, R. 1993. Penggunaan Zeolit untuk Meningkatkan Daya Simpan Ransum dan Pengaruhnya Terhadap kandungan Aflatoksin Serta Kadar Nutrien Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.Tesis

Nadeak, H. 2004. Analisis Atribut Pasar Swalayan dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Kunjungan Konsumen. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB, Bogor.

Nielsen, S. 1998. Food analysis 2nd ed. Maryland: Aspen Publisher.

Purba, S. 2006. Analisis Respon Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Matahari . Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisinis. IPB, Bogor.

Putri, A.S. R. 1996. Pengaruh Jenis dan Alas Kemasan Terhadap Serangan Kapang, Produksi Mikotoksin dan Susut dalam Penyimpanan Jagung . Fakultas Pascasarjana, IPB.

Roestamsjah, S. T., Sumardi, Tigor N., Djoko S., Barizi, Susono S. dan E. K. M. Masinambow. 1989. Kebiasaan Pangan di Daerah Pedesaan dan Kota dari Sebelas Suku Bangsa di Indonesia. Prosiding Widya Karya Pangan dan Gizi. LIPI. Jakarta.

Samson, R. A., E. S. Hoekstra, C. A. N. Van Oorschot. 1981. Introduction to Food Brone Fungi. Institute of The Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences.

Sanjur, D. 1982. Social and Cultural Perspectives in Nutrition. Prentice Hall, Engle Wood Cliffs, New York.

Setiawan, A. P. 2006. Kebiasaan Konsumsi Makanan Kudapan dan Kontribusinya Terhadap Kecukupan Energi dan Protein pada Mahasiswa TPB IPB dengan Status Gizi Kurang. Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. IPB, Bogor.

Setyawan, H. 2006. Analisis Sikap dan Preferensi Konsumen dalam Pembelian Produk Bakery Tradisional Kartika Sari Bakery Bandung. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisinis. IPB, Bogor

Shanhan, J. F, and Brown, Jr WM. 2001. Aflatoxins.

http://www.ext.colostate.edu/pubs/crops/ 00306. html#top. 20 Agustus 2007.

Siagian, V. 2003. ”Voucher” Pangan untuk Diversifikasi Pangan. www.sinar harapan. 19 Mei 2008.

Sinha, K. K. 1993. Mycotoxins. ASEAN Food Journal. 8(3) : 87-93.

Situngkir, R. U. 2005. Aplikasi Kultur Bakteri Asam laktat dengan Gram untuk Mereduksi Aspergillus flavus d Aflatoksin pad Proses Pengolahan Kacang Asin. Sekolah Pascasarjana IPB. Tesis.

Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. PAU Pangan dan Gizi. Bogor.

_______. 1989. Petunjuk Laboratorium Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebidayaan. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Suhardjo, Hardinsyah, dan H. Riyadi. 1988. Survey Konsumsi Pangan. PAU IPB. Bogor.

Suhardjo dan H. Riyadi. 1990. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat. Depdikbud, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, PAU, IPB.

Suryana, R. N. 1991. Analisis Respon Penawaran dan Keragaan Perekonomian Jagung di Jawa Timur. Sekolah Pascasarjana. IPB, Bogor. Tesis.

Susanto, D., Roestamsjah dan Sumardi. 1992. Potensi Pola Makanan Tradisional : Keragaan dari Study Kebiasaan Pangan (Food Habits) di Indonesia dan Strategi Pelestariannya. Pertemuan Ilmiah Sehari : Melestarikan dan Memantapkan Kebudayaan Kebiasaan Pangan Tradisionl di Perkotaan dan Pedesaan Menghadapi Arus Westernisasi dan Urbanisasi. Dewan Riset Nasional, Jakarta.

Susanto, D. 1993. Prospek Pengembangan Makanan Tradisional Rakyat Indonesia. Seminar Pangan Tradisional dlm Rangka Penganekaragamn Pangan. Jakarta.

White, P. J. and Lawrence A. J. 2003. Corn : Chemistry and Technology, 2nd edition. American Association of Cereal Chemists, USA.

Widstrom, N. W.m W. W. Mc William, R. W.Beaver and D. M. Wilson. 1990. Wheather-associated changes in aflatoxin contamination of preharvest maize. Journal Product Agricultural 3 : 196-199.

Winarno, F. G. 1997. Keamanan Pangan. Naskah Akademis. IPB. Bogor.

Winarno, F. G. 1993. Makanan Tradisional, Keamanan, Gizi dan Khasiat. Seminar Pangan Tradisional Dalam Rangka Penganekaragaman Pangan. Jakarta.

Yasminia, D. 2003. Perilaku Konsumen Remaja Terhadap Makanan Tradisional Sunda di Bogor. Departemen Teknologi Pangan dan Gizi.IPB, Bogor.

Lampiran 1. Produk-Produk Olahan Jagung

Emping jagung corn stick

Baby corn Marning jagung

Maizena Honig Keripik jagung

Berondong jagung Beras Jagung

Jagung puff Tepung jagung

Popcorn

Jagung gorontalo

Menir Jagung

Lampiran 2. Kuesioner Survey Konsumsi Jagung

KUESIONER SURVEY KONSUMSI JAGUNG

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

1. Apakah Saudara suka makan produk jagung?

a. Suka b. Biasa/netral c. Tidak Suka

2. Berapa kali rata-rata Saudara makan produk jagung dalam seminggu? a. 1x b.2x c. 3x d. lainnya…..

3. Dari beberapa produk jagung di bawah ini, produk mana yang sering Saudara makan?

No Nama Produk Ket No Nama Produk Ket

1 HappyTos Tortilla

Chips

6 Keripik Jagung dalam

Kemasan (eq.Merk

Quindo)

2 Sereal sarapan corn

flakes segala merk (Nestle, Kellogs, dsb)

7 Snack marning bulat

dan pecah dalam

kemasan

3 Snack Turbo segala

rasa (jagung puff)

8 Sup Krim Jagung Royco

4 Popcorn siap makan 9 Sup krim jagung impor

dalam kaleng merk

Vinisi & Campbells

5 Popcorn mentah

(diolah terlebih dahulu)

10 Produk-produk pangan

tradisional Keterangan :

Beri tanda sesuai keterangan di bawah ini

+ = jarang +++ = sering

++ = kadang-kadang

4. Berapa banyak Saudara mengkonsumsi produk jagung tersebut dalam 1x konsumsi?

- Kemasan plastik : a. Bungkus kecil = .... bungkus b. Bungkus besar = ... bungkus - Kemasan kaleng : ... kaleng

- Produk jajanan tradisional : ... porsi - Sereal sarapan : ... porsi

5. Darimana Saudara memperoleh produk jagung tersebut? a. Pasar

b. warung

c. Minimarket (Alfamart, Indomaret,dll) d. Supermarket

6. Menurut Saudara, langkah apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan konsumsi jagung di Indonesia?

a. Memperbanyak variasi produk jagung yang lebih menarik b. Lainnya ...

Lampiran 3. Data Uji Kuesioner Case Processing Summary

N %

Cases Valid 24 82.8

Excluded

(a) 5 17.2

Total 29 100.0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .806 12 Item Statistics Mean Std. Deviation N VAR00001 2.1250 .53670 24 VAR00002 1.9167 .82970 24 VAR00003 1.7917 .65801 24 VAR00004 1.7083 .69025 24 VAR00005 1.9583 .90790 24 VAR00006 2.1250 .85019 24 VAR00008 1.5000 .65938 24 VAR00007 2.1250 .99181 24 VAR00010 2.3750 .92372 24 VAR00011 1.3750 .57578 24 VAR00012 1.3750 .57578 24 VAR00013 2.1250 .94696 24

Item -Total Statis tics

20.3750 27.201 .060 .818 20.5833 27.645 -.058 .838 20.7083 24.650 .420 .795 20.7917 22.433 .752 .767 20.5417 24.346 .296 .809 20.3750 21.984 .642 .773 21.0000 23.826 .554 .785 20.3750 20.940 .650 .770 20.1250 22.549 .504 .787 21.1250 24.027 .614 .783 21.1250 23.853 .647 .780 20.3750 22.071 .546 .783 V A R00001 V A R00002 V A R00003 V A R00004 V A R00005 V A R00006 V A R00008 V A R00007 V A R00010 V A R00011 V A R00012 V A R00013 Scale Mean if Item Deleted Scale V arianc e if Item Deleted Correc ted Item-Total Correlation Cronbach's A lpha if Item Deleted

Lampiran 4. Analisis SPSS Tingkat Kesukaan Responden Bojonegoro

Dokumen terkait