• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Informasi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, Azrul dan Prihartono Joedo. 2014. Metode Penelitian Kedokteran dan Kesehatan masyarakat. Pamulang: BinarupaAksara Publisher

Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Badan Pusat statistik, 2014. Statistik pemuda Indonesia 2014.

https://www.bps.go.id/subject/12/pemuda.indonesia.html#subjekViewTab3. Diakses pada tanggal 23 Maret 2018 pukul 12.36

BKKBN. 2015. Permasalahan pada remaja . http://nad.bkkbn.go. id/Lists/Artikel/DispForm.aspx

?ID= 1444. Di akses pada tanggal 13 March 2018 pukul 11:44

Budiman & Agus Riyanto. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Desi Chrismayanti, 2016. Gambaran dan Pengetahuan Sikap Remaja kelas X tentang HIV AIDS di SMA Santo fransiskus tahun 2016.

Ditjen PP & PL Kementrian Kesehatan RI, 2016. Faktor resiko hiv aids.

Djauzi, S. & Djoerban, Z., 2007. H IV/AIDS di Indonesia. Dalam: Sudoyo, A.W., dkk., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed.IV jilid II . Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

Elizbeth J, Corwin. 2009. Buku saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

Hidayat, A. A.2013. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hutapea, Ronald. 2013. AIDS & PMS Dan Pemerkosaan. Jakarta: Rineka Cipta

Info Perawat Indonesia, 2017. Peran serta perawat dalam pencegahan HIV AIDS.

http://www.infoperawatindonesia.com/2017/05/peran-serta-perawat-dalam-pencegahan.ht ml. Di akses pada tanggal 14 Maret 2018 pukul 15:51

Inggit Rahayu, 2017. Hubungan Tingkat pengetahuan tentang HIV AIDS dengan prilaku seksual pranikah pelajar.

International Ethical Guidelines for Health-related Research Involving Humans, Fourth Edition.

Prepared by the Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) in collaboration with the World Health Organization (WHO) 2016. (Cioms.ch/ethical-guidelines-2016/WEB-CIOMS-EthicalGuidelines.pdf, diperoleh 26 Maret 2018)

Ircham, Machfoed .2008. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya

75

Kamus Besar Bahasa Indonsia. 2016. Pengetahuan. (http://kbbi.kemdikbud.go.id/en tri/pengetahuan diakses pada tanggal 15 maret 2018 pukul 20.07 WIB)

Kartono, Kartini . 2010. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta:PT Raja Grafindo

Kasjono, Heru Subaris., dan Yasril. 2009. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan. Yogyarta:

Graha Ilmu

Kementrian Kesehatatan, 2011. Modul PelATIHAN Deteksi dini, Pencegahan, dan Penanganan HIV AIDS untuk Perawat Kesehatan Masyarakat. Bandung: Compact Female

Kementrian Kesehatan, 2014. Peraturan pemerintah kesehatan reproduksi. www.kesga.

kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 15 March 2018 pukul 19:50

Komisi Perlindungan AIDS, 2016. Laporan HIV AIDS triwulan 3.

http://www.aidsindonesia.or.id/list/6/Laporan-Tahunan. Diakses pada tanggal 3 maret 2018 pukul 6: 12

Kozier, Erb, Berman & Snyder. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC

Kusmiran, Eni. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika Kyle dan Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Vol. 1. Jakarta: EGC

Lybellia. 2015. Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang HIV AIDS. http://acaemiaedu.com.

Diakses pada tanggal 23 juni 2018

Martina. 2015. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja tentang HIV AIDS.

http://acaemiaedu.com. Diakses pada tanggal 29 juni 2018

Morgan, G., Hamilton, C., 2009. Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/ AIDS) . Dalam: Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta ____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

____________. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta.

Noviana N. 2016. Konsep HIV AIDS Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: CV. Trans Info Media

Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika

Ruthra. 2013.Gambaran Pengetahuan Siswa tentang HIV AIDS. http://acaemiaedu.com. Diakses pada tanggal 23 juni 2018

Sarwono, sarlito wirawan. 2008. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persda

76

Sastroasmoro, Ismael. 2010. Dasar- Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-2. Jakarta:

Sagung Seto

Suwarjeni, Wiratama. 2014. Metodologi Penelitian : Lengkap, Praktis, Dan Mudah Dipahami.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Wawan, A., dan Dewi. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap ddan Perilaku.

Yogyakarta: Nuha Medika

Widyastuti et al. 2011. Kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

Wong. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6. Jakarta: EGC

Winda Atmawati1), Atik Hodikoh2) Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS

di SMA Negeri 5 Kota Bogor Tahun 2018

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS di SMA Negeri 5 Kota Bogor Tahun 2018

Winda Atmawati1), Atik Hodikoh2) Email: windaatmawati33@gmail.com

Prodi Keperawatan Bogor

ABSTRAK: Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis yakni antara usia 10-19 tahun. Pada masa remaja tersebut terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik (organobiologik) secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional).

Terjadinya perubahan besar ini umumnya membingungkan remaja yang mengalaminya.

Data yang didapatkan dari Komisi Perlindungan AIDS jumlah kasus HIV pada remaja tahun 2015 sebanyak 1459 kasus dan di tahun 2016 sebanyak 1916 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa kasus HIV pada remaja dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Kasus HIV AIDS yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari pengaruh iptek dan perkembangan globalisasi menyebabkan perubahan sosial dan gaya hidup pada remaja saat ini terutama di daerah perkotaan yang membuat remaja berprilaku berresiko terkena HIV AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV AIDS di SMA Negeri 5 Kota Bogor. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Cara pengambilan sampel dengan teknik probability sampling dengan target jumlah responden sebanyak 92 responden.

Pengumpulan data diperoleh melalui instrument penelitian berupa, sebagian besar berpengetahuan baik yaitu (55,4%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu (44,6%). Sedangkan hasil penelitian sikap menunjukkan, sebagian besar memiliki sikap positif yaitu sebanyak (60,9%) dan sebagian kecil memiliki sikap negatif yaitu sebanyak (39,1%). Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan yang baik dan diikuti oleh sikap yang positif terhadap remaja tentang HIV AIDS. Rekomendasi diharapkan pelayanan kesehatan dapat melakukan pendidikan kesehatan ke sekolah-sekolah tentang HIV AIDS.

Kata Kunci : HIV AIDS, Pengetahuan, Sikap

The Description of Knowledge and Attitude of Adolescent about HIV AIDS in Senior High School 5 Bogor in 2018

Abstract: Adolescence is a period of transition characterized by physical, emotional and psychological changes between the ages of 10-19 years. In adolescence it occurs a change in physical organs (organobiologik) quickly, and the change is not balanced with mental changes (mental emotional). The occurrence of this big change generally

confuse the teenager who experienced it. Data obtained from the AIDS Protection Commission the number of HIV cases in 2015 adolescents as many as 1459 cases and in 2016 as many as 1916 cases. This indicates that cases of HIV in adolescents from year to year continue to increase. HIV-AIDS cases that occur in adolescents can not be separated from the influence of science and technology and the development of globalization led to social changes and lifestyle in adolescents today, especially in urban areas that make adolescents behave at risk of HIV AIDS. The purpose of this study was to examine the description of knowledge and attitudes of adolescents about HIV AIDS in SMA Negeri 5 Kota Bogor. The design of this research is descriptive research.

Sampling method with probability sampling technique with target number of respondents as many as 92 respondents. Data collection was obtained through research instrument in the form of, mostly good knowledge that is (55,4%) and some less knowledge less that is (44,6%). While attitude research results show, most have positive attitude that is as much (60,9%) and some small have negative attitude that is as much (39,1%). The conclusions of the study showed that respondents had good knowledge and followed by positive attitude toward adolescent about HIV AIDS. Recommendation is expected health service can do health education to school about HIV AIDS.

Keywords : HIV AIDS, Knowledge, Attitude

Pendahuluan

Remaja merupakan generasi penerus bangsa, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, maupun budaya. Kemajuan dan kemunduran bangsa Indonesia tidak terlepas dari para remaja yang mengisi pembangunan di masa kemerdekaan saat ini. Sehingga dalam kehidupannya perlu mendapat informasi dan pendidikan yang layak, baik secara ilmu pengetahuan maupun keagamaan.

Permasalahan dan

penyimpangan yang terjadi pada remaja bisa timbul akibat dari keluarganya sendiri maupun dari lingkungan sosialnya. Seringkali didapati adanya trauma masa

lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, pengaruh lingkungan, maupun trauma dengan kondisi lingkungannya yang meimbulkan HDR (Harga Diri Rendah) dan rasa tertekan (BKKBN, 2015).

Berdasarkan data yang didapatkan dari Komisi Perlindungan AIDS jumlah kasus HIV pada remaja tahun 2013 sebanyak 1374 kasus, 2014 sebanyak 1459 kasus, 2015 sebanyak 1459 kasus dan di tahun 2016 sebanyak 1916 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa kasus HIV pada remaja dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan (Komisi Perlindungan AIDS, 2016)

Dari penelitian yang dilakukan oleh Inggit Rahayu di SMAN 1 Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau (2017) didapatkan hasil 46 % remaja mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai HIV AIDS dengan sikap yang tidak mendukung terhadap prilaku seksual seksual pranikah sebanyak 63 %. Sedangkan penelitian lain yang dilakukan Desi Chrismayanti (2016) dengan judul gambaran pengetahuan dan sikap remaja kelas X tentang HIV/ AIDS di SMA Santo Fransiskus didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja dalam kategori baik yaitu 67, 19 % atau sebanyak 86 dari 128 responden yang berpengetahuan baik dan 46 % siswa bersikap baik terhadap penderita HIV.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti dapatkan dengan melakukan wawancara kepada 5 siswa tentang HIV AIDS. 3 dari 5 siswa mengatakan tidak tahu sistem apa yang diserang oleh HIV AIDS. Berdasarkan data- data diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Gambaran Pengetahuan dan Sikap remaja tentang HIV AIDS “ karena hal ini sangat penting dalam upaya meminimalisir bertambahnya penderita HIV AIDS pada remaja.

Metode

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodel penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variable, baik satu variable atau lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variable lain.

Variable tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu (Sujarweni, 2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV AIDS di SMA Negeri 5 Kota Bogor, selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pertanyaan terstruktur atau kuesioner. Kemudian setelah itu diolah dan disimpulkan dalam sebuah laporan karya tulis ilmiah.

Hasil

Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa umur termuda siswa yaitu 14 tahun, umur tertua yaitu 17 tahun, bila diurutkan dari umur termuda dan umur tertua didapatkan umur pertenghannya 16 tahun, rata- rata umur responden yaitu 16 tahun dan umur terbanyak yaitu 16 tahun.

b. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan diagram 5.1 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dari 92 responden yaitu sebagian besar kelas XI sebanyak 48 responden (52%) dan sebagian kecil kelas X sebanyak 44 responden (48 %).

c. Jenis Kelamin

Berdasarkan diagram 5.2 di atas menunjukkan bahwa jenis kelamin dari 92 responden yaitu sebagian besar perempuan sebanyak 46 responden (50 %) dan sebagian kecil laki- laki sebanyak 46 responden kecil hindu sebanyak 2 responden (2,1%).

92 responden yaitu sebagian besar sunda sebanyak 41 responden (45

%) dan jawa sebanyak 29 responden (32%), sebagian kecil suku lain- lain sebanyak 11 responden (12%), mingangkabau sebanyak 6 responden (6,5%), batak sebanyak 3 responden (3,2%) dan betawi sebanyak 2 responden (2%).

f. Sumber Informasi

Berdasarkan diagram 5.5 di atas menunjukkan bahwa sumber informasi dari 92 responden yaitu sebagian besar dari media elektronik sebanyak 54 responden (59 %) dan sebagian kecil dari guru sebanyak 14 responden (15%), teman sebanyak 7 responden (8%), petugas kesehatan sebanyak 6 responden

g. Pengetahuan dan Sikap

Pengetahuan siswa tentang HIV AIDS di SMA Negeri 5 Kota Bogor dari 92 responden yaitu sebagian besar berpengetahuan baik yaitu 51 responden (55,4%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu 41 responden (44,6%).

sikap siswa tentang HIV AIDS di SMA Negeri 5 Kota Bogor dari 92 responden yaitu sebagian besar memiliki sikap positif sebesar 56

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki pengetahuan baik dan sebagian besar siswa memiliki sikap positif tehadap HIV AIDS. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desi

di SMA Santo Fransiskus did aptkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik (Desi, 2016). Sedangakan penelitian yang dilakukan oleh Indriani didapatkan bahwa sebaagian besar responden 59%

8% 7% 5% 15% 5% 1%

Sumber Informasi

memiliki sikap positif (Indrianti, 2014).

Pengetahuan siswa dengan hasil pengetahuan baik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Riyanto dan Budiman (2013) adalah pendidikan, inforrmasi/ media masa, teknologi, lingkungan, pengalaman dan usia. Sikap siswa dengan hasil positif dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting oleh responden, pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan serta lembaga agama dan pengaruh faktor emosiol (Azwar, 2015).

2. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Umur

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh umur 16- 19 tahun, hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruthra (2013) mengenai gambaran pengetahuan siswa tentang HIV AIDS, dimana hasil penelitian

pada kelompok umur 14-17 tahun sebagian besar responden yang mendapatkan pengetahuan baik dimiliki oleh umur 16- 17 tahun. Hal ini juga sejalan dengan teori Riyanto dan Budiman (2013) yang mengatakan usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoloehnya pengetahuan semakin membaik.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh umur 16- 19 tahun. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruthra (2013)

mengenai gambaran

pengetahuan siswa tentang HIV AIDS, dimana hasil penelitian pada kelompok umur 14-17 tahun sebagian besar yang mendapatkan sikap positif dimiliki oleh umur 15- 16 tahun.

3. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh kelas XI. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Suhariyati (2016) tentang Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS terhadap kelas X dan XI sebagian besar responden yang mendapatkan pengetahuan baik dimiliki oleh kelas XI. Hal ini sesuai dengan teori Riyanto dan Budiman (2013) yang menyatakan bahwa seseorang yang berpendidikan lebih rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh kelas XI. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhariyati (2016) tentang Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS terhadap kelas X dan XI sebagian besar responden yang mendapatkan sikap positif dimiliki oleh kelas XI. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Azwar (2015), menyatakan bahwa lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukkan sikap, dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam individu.

4. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh perempuan. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruthra (2013)

mengenai gambaran

pengetahuan siswa tentang HIV AIDS, dimana hasil penelitian pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh perempuan.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh perempuan.

Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ruthra (2013) mengenai gambaran pengetahuan siswa tentang HIV AIDS, dimana hasil penelitian sikap positif sebagian besar dimiliki oleh perempuan.

5. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Jenis Agama

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh responden yang beragama islam.

Hal ini didukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Lybella (2015) mengenai Pengetahuan dan Sikap remaja puteri tentang HIV AIDS, sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan baik bergama islam.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh rresponden yang beragama islam. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lybella (2015) mengenai Pengetahuan dan Sikap remaja puteri tentang HIV AIDS, sebagian besar responden yang memiliki pengetahuan baik bergama islam. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Azwar (2015), menyatakan bahwa lembaga pendidikan dan lembaga agama sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukkan sikap, dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam individu.

6. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Jenis Suku

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil bahwa pengetahuan baik

sebagian besar dimiliki oleh responden yang bersuku sunda.

Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhariyati (2016) tentang Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS terhadap suku madura dan jawa, sebagian besar responden yang mendapatkan pengetahuan baik dimiliki oleh suku jawa.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh responden yang bersuku sunda. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suhariyati (2016) tentang Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang HIV AIDS terhadap suku madura dan jawa, sebagian besar responden yang mendapatkan sikap positif dimiliki oleh suku jawa. Hal ini sesuai dengan teori Azwar (2015) menyatakan bahwa kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap.

7. Pengetahuan dan Sikap bedasarkan Sumber Informasi

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap 92 responden, didapatkan hasil

bahwa pengetahuan baik sebagian besar dimiliki oleh responden yang memiliki sumber informasi dari media elektronik.

Hal ini sejalan dengan teori Riyanto dan Budiman (2013) yang menyatakan bahwa seseorang yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisis, dan menyebarkan infromasi dengan tujuan tertentu informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa sikap positif sebagian besar dimiliki oleh responden yang memiliki sumber informasi dari media elektronik. Hal ini sesuai dengan teori Azwar (2015) menyatakan bahwa media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut,

apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu. Sehingga media massa ini memegang peran penting bagi pembentukkan sikap responden.

Simpulan

1. Pengetahuan baik yaitu pada siswa yang berumur 16- 19 tahun, siswa yang sedang menjalani pendidikan kelas XI, siswa berjenis kelamin perempuan, siswa yang beragama islam, siswa yang bersuku sunda, dan siswa yang memiliki sumber informasi dari media elektronik.

2. Sikap positif yaitu pada siswa yang berumur 16- 19 tahun, siswa yang sedang menjalani pendidikan kelas XI, siswa berjenis kelamin perempuan, siswa yang beragama islam, siswa yang bersuku sunda, dan siswa yang memiliki sumber informasi dari media elektronik.

Daftar Pustaka

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu

masyarakat. Pamulang:

BinarupaAksara Publisher Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi 2.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Badan Pusat statistik, 2014.

Statistik pemuda Indonesia 2014.

https://www.bps.go.id/sub ject/12/pemuda.indonesia.

html#subjekViewTab3.

Diakses pada tanggal 23 Maret 2018 pukul 12.36 BKKBN. 2015. Permasalahan

pada remaja .

Budiman & Agus Riyanto. 2013.

Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Desi Chrismayanti, 2016.

Gambaran dan

Faktor resiko hiv aids.

Djauzi, S. & Djoerban, Z., 2007.

H IV/AIDS di Indonesia.

Hutapea, Ronald. 2013. AIDS &

PMS Dan Pemerkosaan.

Jakarta: Rineka Cipta Info Perawat Indonesia, 2017.

Peran serta perawat dalam pencegahan HIV AIDS. Maret 2018 pukul 15:51 Inggit Rahayu, 2017. Hubungan

Tingkat pengetahuan tentang HIV AIDS dengan prilaku seksual pranikah pelajar.

International Ethical Guidelines for Health-related Research Involving Humans, Fourth Edition.

Prepared by the Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) in collaboration with the

World Health diperoleh 26 Maret 2018) Ircham, Machfoed .2008.

Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:

Fitramaya

Kamus Besar Bahasa Indonsia.

2016. Pengetahuan.

Kartono, Kartini . 2010. Patologi Sosial 2, Kenakalan Remaja. Jakarta:PT Raja Grafindo

Kasjono, Heru Subaris., dan Yasril. 2009. Teknik Sampling untuk Penelitian Kesehatan. Yogyarta:

Graha Ilmu

Kementrian Kesehatatan, 2011.

Modul PelATIHAN

Kementrian Kesehatan, 2014.

Peraturan pemerintah kesehatan reproduksi.

www.kesga.

kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 15 March 2018 pukul 19:50

Komisi Perlindungan AIDS, 2016. Laporan HIV AIDS

triwulan 3.

http://www.aidsindonesia.

or.id/list/6/Laporan-Tahunan. Diakses pada tanggal 3 maret 2018

Kusmiran, Eni. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika

Kyle dan Susan. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Vol. 1. Jakarta: EGC Lybellia. 2015. Pengetahuan dan

Sikap Remaja Putri tentang HIV AIDS.

http://acaemiaedu.com.

Diakses pada tanggal 23 juni 2018

Martina. 2015. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Remaja tentang

HIV AIDS.

http://acaemiaedu.com.

Diakses pada tanggal 29 juni 2018

Morgan, G., Hamilton, C., 2009.

Human Immunodeficiency

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.

Metodologi Penelitian AIDS Seksualitas dan Kesehatan Reproduksi.

Jakarta: CV. Trans Info Media

Poltekkes Depkes Jakarta 1.

2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya.

Jakarta: Salemba Medika

Sarwono, sarlito wirawan. 2008.

Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persda

Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Grafindo Persda

Dokumen terkait