• Tidak ada hasil yang ditemukan

UKURAN-UKURAN TUBUH KERBAU BELANG TORAJA PADA JENIS KELAMIN DAN UMUR YANG BERBEDA

DAFTAR PUSTAKA

Aisiyah, N. 2000. Studi ukuran tubuh sapi Madura di Desa Samaran, Kecamatan Tambelayan, Kabupaten Sampang, Madura. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Basuki, P. 1988. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Batosamma, T. 2004. Potensi dan prospek pengembangan kerbau belang di Sulawesi Selatan. Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Peningkatan Populasi dan Produktivitas Ternak Kerbau di Indonesia. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Pusat Bioteknologi LlPI. Hlm: 25.

Bo Do, S. 2005. Kerbau dalam Tradisi Orang Toraja. Pusat Kajian Indonesia Timur. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Bhinake, A. U. and S. B. Kawitkar. 2004. Handbook for Veterinary Clinicians. Buffalo bulletin. 23 : 4-9.

Campbell, N. A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi. Terjemahan Edisi Kelima Jilid 1-3. Erlangga, Jakarta.

Camoens, J. K. 1976. The Buffalo in Malaysia. Ministry of Agriculture Malaysia, Malaysia.

Chantalakhana, C. dan P. Skunmun. 2002. Sustainable Smallholder Animal System in the Tropics. Kasetsart University Press, Bangkok.

Cockrill, W. 1974. The Husbandry and Health of the Domestic Buffalo: The Buffalo of Indonesia. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

Dilaga, H.H. 1987. Suplementasi kalsium dan fosfor pada kerbau rawa di Kalimantan Tengah yang mendapat ransum padi hiang. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dania, I. B. dan H. Poerwoto. 2006. Pertumbuhan berat badan, laju prtumbuhan, dan konversi pakan kerbau jantan akibat pemberian kesempatan berkubang dan jerami padi amoniasi. Pros. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Sumbawa, 4-5 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 99-102

Dinas Pertanian Toraja Utara. 2011. http://sulsel.go.id/indo/statis-33-toraja-utara.html (9 Maret 2011).

Dwiyanto, K. dan Subandryo. 1995. Peningkatan mutu genetik kerbau lokal di Indonesia. Lokakarya Nasional Pengembangan Ternak Kerbau di Indonesia, Bogor.

Erdiansyah. E. 2008. Studi keragaman fenotipe dan pendugaan jarak genetik antara kerbau lokal di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

36 Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH Publishing. Co. GG

Joupath, New Delhi.

Gatenby, R.M. 1986. Sheep Production in The Tropics and Sub Tropics (Tropical Agriculture Series). Longman Group Ltd, London.

Hafez, E. S. E and I. A. Dyer. 1969. Animal Growth and Nutrision. Lea dan Fisher, Philadelphia.

Hamzah, A. A. 2010. (koleksi pribadi)

Hasinah, H. dan Handiwirawan. 2006. Keragaman ganetik ternak kerbau di Indonesia. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Herianti, I. dan M. D. M. Pawarti. 2009. Penampilan Reproduksi dan Produksi Kerbau pada Kondisi Peternakan Rakyat di Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Jurnal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Jawa Tengah. hlm 119-127.

Hidayat, U. 2007. Karakteristik fenotipik Kerbau Banten dan Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ismawan, A. H. 2000. Produktivitas ternak kerbau di Desa Bojong dan Desa Cibunar, Kabupaten Garut. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Joseph, G. 1996. Status asam basa dan metabolisme mineral pada ternak kerbau lumpur yang diberi pakan jerami padi dan konsentrat dengan penambahan natrium. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kampas, R. 2008. Keragaman fenotipik morfometrik tubuh dan pendugaan jarak genetik kerbau rawa di Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lawrence, T. L. J. dan V. R. Fowler. 2002. Growth of Farm Animal. 2 nd Edition. CABI Publishing. CABI International, Wallingford, Oxon Ox10 8de, UK. Lendhanie, U. U. 2005. Karakteristik reproduksi kerbau rawa dalam konsisi

lingkungan peternakan rakyat. BIOSCIENTIAE II(2) : 43-48.

Lita, M. 2009. Produktivitas Kerbau Rawa di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mason, I. L. 1974a. Species, Types and Breeds. The Husbandry and Health of The Domestic Buffalo. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

Mason, I. L. 1974b. Genetics. The Husbandry and Health of The Domestic Buffalo. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

37 Nooy-Palm. 1979. The Sa’dan Toraja: A Study of Their Social Life and Religion. Vol. 1 Organization, Symbols, and Beliefs. The Hague: Nijhoff, Verhandelingen 87.

Peter, J. M. N, G. A. Persoon and R. Jaffe, 2003. The Buffalo in Ritual, Myth and

Daily Life of The Sa’dan Toraja, Framing Indonesian Realities. KITLV Press,

Leiden.

Praharani, L. dan E. Triwulanningsih. 2008. Karakteristik bibit kerbau pada agroekosistem daratan tinggi. Pros. Seminar dan Lokakarya Nasional. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 113-123.

Putra, I. G. 1985. Pendugaan bobot hidup kerbau lumpur berdasarkan pengukuran morfologi. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rajhan, S. K. and N. N. Pathak. 1979. Management an feeding Buffaloes. Vikas

publishing House PVT LTD. New Delhi.

Saladin, R. 1988. Kerbau: Sebuah Metoda Pengukuran Berat Badan. Jamarun, N. (Editor). Ternak dan Lingkungan. Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang.

Saleh, A. R. 1982. Korelasi antara bobot badan, lingkar dada lebar dada tinggi pundak, panjang badan, dan dalam dada pada Sapi Ongole di Pulau Sumba. Media Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Santosa, D. 1983. Korelasi antara lingkar dada, panjang badan, dan tinggi gumba dengan berat hidup kerbau di Pasar Ternak Banjarnegara. Ringkasan Hasil Penelitian DP3M Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Saroji. 2008. Karakteristik ukuran tubuh Kerbau Rawa di Kecamatan Cibadak dan Sajira, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Shackleton, D. dan A. Harested. 2003. Bovids 1-Kudus, Buffaloes, and Bison. Pp 11-

25 in M. Hutchins, (Ed). Grzinek’s Animal Life Encyclopedia, 2 nd Edition.

MI : Gale Group, Farmington Hills.

Siregar, A. R., M. Komarudin, M. Zulbadri, Didi. Budiwiyono, M. Yusran dan D. S.Purwadinata. 1984. Ukuran badan sapi Indonesia PO. Proyek RCP di daerah Bojonegoro dan Magetan Jawa Timur. Majalah Ilmu dan Peternakan I(6) : 215-221.

Sitorus. A. J. 2008. Studi keragaman fenotipe dan pendugaan jarak genetik kerbau sungai, rawa, dan silangan di Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Dasar Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soedarsono. 1989. Daya Reproduksi Beberapa Aspek Produksi Kerbau Lumpur (Bubalus bubalus) di Kawasan Pantai Utara Jawa Tengah. Disertasi. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

38 Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sastroamidjojo, M. S. 1991. Ternak Potong dan Kerja. CV Yasa Guna, Jakarta. Subandriyo, 2006. Usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi.

Prosiding Lokakarya Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Thiahn. 2011. Upacara Kematian di Tana Toraja. thiahn92.student.umm.ac.id (12 Oktober 2011)

Triwulanningsih, E. Subandriyo, P. Sirumorang, T. Sugianti, R. G. Sianturi, D. A. Kusumaningrum, I Gede Putu, P. Sitepu, T. Panggabean, P. Mahyudin, Zulbardi, S. B. Siregar, U. Kusnadi, C. Thalib, dan A. R. Siregar. 2004. Data Base Kerbau Di Indonesia. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor.

Vaccaro, R. dan S. Rivero. 1985. Growth of Holstein females in the Venezuelan. Tropics. Anim Prod. 40 : 279-285.

Williamson, G. dan W. J. A. Payne. 1986. An Introduction to Animal Husbandry in the Tropics. Longman, London.

Yurleni. 2000. Produktivitas dan peluang pengembangan usaha ternak kerbau di Provinsi Jambi. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Zulbardi, M. dan D. A. Kusumaningrum. 2005. Penampilan produksi ternak kerbau lumpur (Bubalus bubalus) di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12-13 September 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 301-15.

40 Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Data Sekunder

41 Lampiran 2. Hasil ANOVA untuk Panjang Badan

Sumber

Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 65653,02419 13130,60484 1422,07 <,0001*

Galat 261 2409,93289 9,23346

Total 266 6806,.95708

Keterangan: * Berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 3. Uji Duncan untuk Panjang Badan Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 131.6520 175 Jantan

b 124.0696 92 Betina

Lampiran 4. Uji Duncan untuk Panjang Badan Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 108.5343 70 < 1 tahun

b 117.5556 27 1 tahun

c 130.2314 70 1-3 tahun

d 138.9500 50 3-5 tahun

e 152.3680 50 > 5 tahun

Lampiran 5. Hasil ANOVA untuk Lingkar Dada

Sumber Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 65620,29409 13124,05882 1397,05 <,0001*

Galat 261 1193,05538 9,39414

Total 266 66813,34947

42 Lampiran 6. Uji Duncan untuk Lingkar Dada Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 183.5011 88 Jantan

b 174.1489 45 Betina

Lampiran 7. Uji Duncan untuk Lingkar Dada Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 148.4429 35 < 1 tahun

b 163.4357 14 1 tahun

c 189.7029 35 1-3 tahun

d 196.0240 25 3-5 tahun

e 206.7083 24 > 5 tahun

Lampiran 8. Hasil ANOVA untuk Estimasi Bobot Badan

Sumber Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 4445993,866 889198,773 1586,18 <,0001*

Galat 261 146314,581 560,592

Total 266 4592308,447

Keterangan: * Berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 9. Uji Duncan untuk Estimasi Bobot Badan Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 421.901 175 Jantan

b 365.587 92 Betina

Lampiran 10. Uji Duncan untuk Estimasi Bobot Badan Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 228.663 70 < 1 tahun

b 295.322 27 1 tahun

c 130.2314 70 1-3 tahun

d 486.500 50 3-5 tahun

43 Lampiran 11. Populasi Ternak Nasional Indonesia

Komoditi Tahun 2007 2008 2009 2010 Ayam Buras 272,251,140 243,423,300 249,963,400 261,173,500 Ayam Ras Pedaging 891,659,340 902,052,400 1,026,378,500 1,115,108,000 Ayam Ras Petelur 111,488,870 107,955,100 111,417,600 116,188,000 Babi 6,710,758 6,837,529 6,974,732 7,212,218 Domba 9,514,184 9,605,338 10,198,766 10,914,839 Itik 35,866,830 39,839,500 40,679,500 43,367,100 Kambing 14,470,215 15,147,433 15,815,317 16,841,149 Kerbau 2,085,779 1,930,716 1,932,927 2,010,077 Kuda 401,081 392,864 398,758 409,281 Sapi Perah 374,067 457,577 474,701 495,231 Sapi Potong 11,514,871 12,256,604 12,759,838 13,632,685 Keterangan : satuan dalam ekor

Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

Lampiran 12. Populasi Ternak di Provinsi Sulawesi Selatan

Ternak Tahun

2007 2008 2009 2010

Ayam Buras 14,336,350 14,487,100 13,047,500 13,551,000 Ayam Ras Pedaging 13,826,050 14,575,800 16,373,000 16,594,900 Ayam Ras Petelur 4,779,520 5,185,300 5,971,900 5,990,900

Babi 633,953 523,900 546,351 549,083 Domba 1,371 818 490 495 Itik 1,036,360 2,468,400 2,755,700 2,758,400 Kambing 466,084 443,792 437,918 442,297 Kerbau 120,003 130,109 124,141 124,543 Kuda 114,227 112,174 117,312 117,312 Sapi Perah 1,784 1,919 1,826 1,726 Sapi Potong 696,615 703,303 729,066 773,745

Keterangan : satuan dalam ekor Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

44 Lampiran 13. Produksi Hasil Ternak Nasional Indonesia

Komoditi

Tahun

2007 2008 2009 2010

Daging Ayam Buras 294,880 273,500 247,700 259.8 Daging Ayam Ras Pedaging 942,780 1,018,700 1,101,700 1,184.30 Daging Ayam Ras Petelur 58,160 57,300 55,000 60.7

Daging Babi 225,900 209,800 200,100 203.6 Daging Domba 56,850 47,000 54,260 59.1 Daging Itik 44,100 31,000 25,780 27.9 Daging Kambing 63,610 66,000 73,820 77.5 Daging Kerbau 41,750 39,000 34,600 37.2 Daging Kuda 1,970 1,800 1,790 1.8 Daging Sapi 339,470 392,500 409,300 435.2 Susu 567,680 647,000 881,800 927.8 Telur 1,336,200 1,323,600 1,306,800 1,378.80

Telur Ayam Buras 230,470 166,600 162,000 167.7 Telur Ayam Petelur 944,130 956,000 909,500 959.3

Telur Itik 207,530 201,000 236,400 251.7

Keterangan : satuan dalam 000 ton Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

Lampiran 14. Populasi Ternak Kerbau tiap Propinsi di Indonesia

Ternak Tahun 2007 2008 2009 2010 Nanggroe Aceh Darussalam 390,334.00 280,662.00 290,772.00 308,179.00 Sumatera Utara 189,167.00 155,341.00 156,210.00 157,084.00 Sumatera Barat 192,148.00 196,854.00 202,997.00 221,459.00 Riau 50,362.00 49,116.00 51,697.00 52,674.00 Jambi 72,206.00 72,008.00 73,852.00 76,133.00 Sumatera Selatan 90,160.00 77,271.00 75,217.00 83,167.00 Bengkulu 51,255.00 29,105.00 32,038.00 35,400.00

45 Lampung 38,991.00 40,016.00 42,346.00 42,721.00 Bangka Belitung 759 815 982 985 Kepulauan Riau 252 24 25 0 DKI Jakarta 83 33 12 12 Jawa Barat 149,030.00 145,847.00 142,465.00 143,890.00 Jawa Tengah 109,004.00 102,591.00 105,506.00 107,616.00 Daerah Istimewa Yogyakarta 4,761.00 4,607.00 4,312.00 4,363.00 Jawa Timur 53,364.00 49,700.00 49,698.00 49,700.00 Banten 144,944.00 153,004.00 151,976.00 156,670.00 Bali 5,988.00 4,474.00 4,122.00 4,162.00

Nusa Tenggara Barat 153,822.00 161,450.00 155,307.00 163,702.00 Nusa Tenggara Timur 144,981.00 148,772.00 150,403.00 153,409.00 Kalimantan Barat 2,222.00 2,278.00 1,772.00 1,808.00 Kalimantan Tengah 17,100.00 17,186.00 5,740.00 5,797.00 Kalimantan Selatan 43,096.00 43,971.00 44,603.00 45,789.00 Kalimantan Timur 9,091.00 11,691.00 13,401.00 13,454.00 Sulawesi Utara 28 0 0 0 Sulawesi Tengah 4,181.00 4,234.00 4,256.00 4,290.00 Sulawesi Selatan 120,003.00 130,109.00 124,141.00 124,543.00 Sulawesi Tenggara 6,951.00 7,078.00 7,031.00 7,172.00 Gorontalo 0 7 7 18 Sulawesi Barat 14,833.00 14,920.00 13,028.00 15,058.00 Maluku 25,303.00 26,012.00 27,565.00 29,211.00 Papua 1,319.00 1,365.00 1,396.00 1,536.00 Maluku Utara 68 174 75 75

Keterangan : satuan dalam 000 ekor Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

DAFTAR PUSTAKA

Aisiyah, N. 2000. Studi ukuran tubuh sapi Madura di Desa Samaran, Kecamatan Tambelayan, Kabupaten Sampang, Madura. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Basuki, P. 1988. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Batosamma, T. 2004. Potensi dan prospek pengembangan kerbau belang di Sulawesi Selatan. Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Peningkatan Populasi dan Produktivitas Ternak Kerbau di Indonesia. Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Pusat Bioteknologi LlPI. Hlm: 25.

Bo Do, S. 2005. Kerbau dalam Tradisi Orang Toraja. Pusat Kajian Indonesia Timur. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Bhinake, A. U. and S. B. Kawitkar. 2004. Handbook for Veterinary Clinicians. Buffalo bulletin. 23 : 4-9.

Campbell, N. A., J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. 2004. Biologi. Terjemahan Edisi Kelima Jilid 1-3. Erlangga, Jakarta.

Camoens, J. K. 1976. The Buffalo in Malaysia. Ministry of Agriculture Malaysia, Malaysia.

Chantalakhana, C. dan P. Skunmun. 2002. Sustainable Smallholder Animal System in the Tropics. Kasetsart University Press, Bangkok.

Cockrill, W. 1974. The Husbandry and Health of the Domestic Buffalo: The Buffalo of Indonesia. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

Dilaga, H.H. 1987. Suplementasi kalsium dan fosfor pada kerbau rawa di Kalimantan Tengah yang mendapat ransum padi hiang. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dania, I. B. dan H. Poerwoto. 2006. Pertumbuhan berat badan, laju prtumbuhan, dan konversi pakan kerbau jantan akibat pemberian kesempatan berkubang dan jerami padi amoniasi. Pros. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Sumbawa, 4-5 Agustus 2006. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 99-102

Dinas Pertanian Toraja Utara. 2011. http://sulsel.go.id/indo/statis-33-toraja-utara.html (9 Maret 2011).

Dwiyanto, K. dan Subandryo. 1995. Peningkatan mutu genetik kerbau lokal di Indonesia. Lokakarya Nasional Pengembangan Ternak Kerbau di Indonesia, Bogor.

Erdiansyah. E. 2008. Studi keragaman fenotipe dan pendugaan jarak genetik antara kerbau lokal di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

36 Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH Publishing. Co. GG

Joupath, New Delhi.

Gatenby, R.M. 1986. Sheep Production in The Tropics and Sub Tropics (Tropical Agriculture Series). Longman Group Ltd, London.

Hafez, E. S. E and I. A. Dyer. 1969. Animal Growth and Nutrision. Lea dan Fisher, Philadelphia.

Hamzah, A. A. 2010. (koleksi pribadi)

Hasinah, H. dan Handiwirawan. 2006. Keragaman ganetik ternak kerbau di Indonesia. Prosiding Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Herianti, I. dan M. D. M. Pawarti. 2009. Penampilan Reproduksi dan Produksi Kerbau pada Kondisi Peternakan Rakyat di Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Jurnal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Jawa Tengah. hlm 119-127.

Hidayat, U. 2007. Karakteristik fenotipik Kerbau Banten dan Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ismawan, A. H. 2000. Produktivitas ternak kerbau di Desa Bojong dan Desa Cibunar, Kabupaten Garut. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Joseph, G. 1996. Status asam basa dan metabolisme mineral pada ternak kerbau lumpur yang diberi pakan jerami padi dan konsentrat dengan penambahan natrium. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kampas, R. 2008. Keragaman fenotipik morfometrik tubuh dan pendugaan jarak genetik kerbau rawa di Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatra Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Lawrence, T. L. J. dan V. R. Fowler. 2002. Growth of Farm Animal. 2 nd Edition. CABI Publishing. CABI International, Wallingford, Oxon Ox10 8de, UK. Lendhanie, U. U. 2005. Karakteristik reproduksi kerbau rawa dalam konsisi

lingkungan peternakan rakyat. BIOSCIENTIAE II(2) : 43-48.

Lita, M. 2009. Produktivitas Kerbau Rawa di Kecamatan Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mason, I. L. 1974a. Species, Types and Breeds. The Husbandry and Health of The Domestic Buffalo. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

Mason, I. L. 1974b. Genetics. The Husbandry and Health of The Domestic Buffalo. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

37 Nooy-Palm. 1979. The Sa’dan Toraja: A Study of Their Social Life and Religion. Vol. 1 Organization, Symbols, and Beliefs. The Hague: Nijhoff, Verhandelingen 87.

Peter, J. M. N, G. A. Persoon and R. Jaffe, 2003. The Buffalo in Ritual, Myth and

Daily Life of The Sa’dan Toraja, Framing Indonesian Realities. KITLV Press,

Leiden.

Praharani, L. dan E. Triwulanningsih. 2008. Karakteristik bibit kerbau pada agroekosistem daratan tinggi. Pros. Seminar dan Lokakarya Nasional. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 113-123.

Putra, I. G. 1985. Pendugaan bobot hidup kerbau lumpur berdasarkan pengukuran morfologi. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Rajhan, S. K. and N. N. Pathak. 1979. Management an feeding Buffaloes. Vikas

publishing House PVT LTD. New Delhi.

Saladin, R. 1988. Kerbau: Sebuah Metoda Pengukuran Berat Badan. Jamarun, N. (Editor). Ternak dan Lingkungan. Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang.

Saleh, A. R. 1982. Korelasi antara bobot badan, lingkar dada lebar dada tinggi pundak, panjang badan, dan dalam dada pada Sapi Ongole di Pulau Sumba. Media Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Santosa, D. 1983. Korelasi antara lingkar dada, panjang badan, dan tinggi gumba dengan berat hidup kerbau di Pasar Ternak Banjarnegara. Ringkasan Hasil Penelitian DP3M Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Saroji. 2008. Karakteristik ukuran tubuh Kerbau Rawa di Kecamatan Cibadak dan Sajira, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Shackleton, D. dan A. Harested. 2003. Bovids 1-Kudus, Buffaloes, and Bison. Pp 11-

25 in M. Hutchins, (Ed). Grzinek’s Animal Life Encyclopedia, 2 nd Edition.

MI : Gale Group, Farmington Hills.

Siregar, A. R., M. Komarudin, M. Zulbadri, Didi. Budiwiyono, M. Yusran dan D. S.Purwadinata. 1984. Ukuran badan sapi Indonesia PO. Proyek RCP di daerah Bojonegoro dan Magetan Jawa Timur. Majalah Ilmu dan Peternakan I(6) : 215-221.

Sitorus. A. J. 2008. Studi keragaman fenotipe dan pendugaan jarak genetik kerbau sungai, rawa, dan silangan di Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Dasar Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Soedarsono. 1989. Daya Reproduksi Beberapa Aspek Produksi Kerbau Lumpur (Bubalus bubalus) di Kawasan Pantai Utara Jawa Tengah. Disertasi. Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

38 Soeparno. 1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Sastroamidjojo, M. S. 1991. Ternak Potong dan Kerja. CV Yasa Guna, Jakarta. Subandriyo, 2006. Usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi.

Prosiding Lokakarya Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Thiahn. 2011. Upacara Kematian di Tana Toraja. thiahn92.student.umm.ac.id (12 Oktober 2011)

Triwulanningsih, E. Subandriyo, P. Sirumorang, T. Sugianti, R. G. Sianturi, D. A. Kusumaningrum, I Gede Putu, P. Sitepu, T. Panggabean, P. Mahyudin, Zulbardi, S. B. Siregar, U. Kusnadi, C. Thalib, dan A. R. Siregar. 2004. Data Base Kerbau Di Indonesia. Laporan Penelitian. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor.

Vaccaro, R. dan S. Rivero. 1985. Growth of Holstein females in the Venezuelan. Tropics. Anim Prod. 40 : 279-285.

Williamson, G. dan W. J. A. Payne. 1986. An Introduction to Animal Husbandry in the Tropics. Longman, London.

Yurleni. 2000. Produktivitas dan peluang pengembangan usaha ternak kerbau di Provinsi Jambi. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Zulbardi, M. dan D. A. Kusumaningrum. 2005. Penampilan produksi ternak kerbau lumpur (Bubalus bubalus) di Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12-13 September 2005. Puslitbang Peternakan, Bogor. Hlm 301-15.

40 Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Data Sekunder

41 Lampiran 2. Hasil ANOVA untuk Panjang Badan

Sumber

Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 65653,02419 13130,60484 1422,07 <,0001*

Galat 261 2409,93289 9,23346

Total 266 6806,.95708

Keterangan: * Berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 3. Uji Duncan untuk Panjang Badan Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 131.6520 175 Jantan

b 124.0696 92 Betina

Lampiran 4. Uji Duncan untuk Panjang Badan Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 108.5343 70 < 1 tahun

b 117.5556 27 1 tahun

c 130.2314 70 1-3 tahun

d 138.9500 50 3-5 tahun

e 152.3680 50 > 5 tahun

Lampiran 5. Hasil ANOVA untuk Lingkar Dada

Sumber Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 65620,29409 13124,05882 1397,05 <,0001*

Galat 261 1193,05538 9,39414

Total 266 66813,34947

42 Lampiran 6. Uji Duncan untuk Lingkar Dada Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 183.5011 88 Jantan

b 174.1489 45 Betina

Lampiran 7. Uji Duncan untuk Lingkar Dada Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 148.4429 35 < 1 tahun

b 163.4357 14 1 tahun

c 189.7029 35 1-3 tahun

d 196.0240 25 3-5 tahun

e 206.7083 24 > 5 tahun

Lampiran 8. Hasil ANOVA untuk Estimasi Bobot Badan

Sumber Keragaman db JK KT Fhit P > F

Model 5 4445993,866 889198,773 1586,18 <,0001*

Galat 261 146314,581 560,592

Total 266 4592308,447

Keterangan: * Berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 9. Uji Duncan untuk Estimasi Bobot Badan Terhadap Jenis Kelamin

Pengelompokan Duncan Rataan n Jenis Kelamin

a 421.901 175 Jantan

b 365.587 92 Betina

Lampiran 10. Uji Duncan untuk Estimasi Bobot Badan Terhadap Kelompok Umur

Pengelompokan Duncan Rataan n Kelompok Umur

a 228.663 70 < 1 tahun

b 295.322 27 1 tahun

c 130.2314 70 1-3 tahun

d 486.500 50 3-5 tahun

43 Lampiran 11. Populasi Ternak Nasional Indonesia

Komoditi Tahun 2007 2008 2009 2010 Ayam Buras 272,251,140 243,423,300 249,963,400 261,173,500 Ayam Ras Pedaging 891,659,340 902,052,400 1,026,378,500 1,115,108,000 Ayam Ras Petelur 111,488,870 107,955,100 111,417,600 116,188,000 Babi 6,710,758 6,837,529 6,974,732 7,212,218 Domba 9,514,184 9,605,338 10,198,766 10,914,839 Itik 35,866,830 39,839,500 40,679,500 43,367,100 Kambing 14,470,215 15,147,433 15,815,317 16,841,149 Kerbau 2,085,779 1,930,716 1,932,927 2,010,077 Kuda 401,081 392,864 398,758 409,281 Sapi Perah 374,067 457,577 474,701 495,231 Sapi Potong 11,514,871 12,256,604 12,759,838 13,632,685 Keterangan : satuan dalam ekor

Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

Lampiran 12. Populasi Ternak di Provinsi Sulawesi Selatan

Ternak Tahun

2007 2008 2009 2010

Ayam Buras 14,336,350 14,487,100 13,047,500 13,551,000 Ayam Ras Pedaging 13,826,050 14,575,800 16,373,000 16,594,900 Ayam Ras Petelur 4,779,520 5,185,300 5,971,900 5,990,900

Babi 633,953 523,900 546,351 549,083 Domba 1,371 818 490 495 Itik 1,036,360 2,468,400 2,755,700 2,758,400 Kambing 466,084 443,792 437,918 442,297 Kerbau 120,003 130,109 124,141 124,543 Kuda 114,227 112,174 117,312 117,312 Sapi Perah 1,784 1,919 1,826 1,726 Sapi Potong 696,615 703,303 729,066 773,745

Keterangan : satuan dalam ekor Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

44 Lampiran 13. Produksi Hasil Ternak Nasional Indonesia

Komoditi

Tahun

2007 2008 2009 2010

Daging Ayam Buras 294,880 273,500 247,700 259.8 Daging Ayam Ras Pedaging 942,780 1,018,700 1,101,700 1,184.30 Daging Ayam Ras Petelur 58,160 57,300 55,000 60.7

Daging Babi 225,900 209,800 200,100 203.6 Daging Domba 56,850 47,000 54,260 59.1 Daging Itik 44,100 31,000 25,780 27.9 Daging Kambing 63,610 66,000 73,820 77.5 Daging Kerbau 41,750 39,000 34,600 37.2 Daging Kuda 1,970 1,800 1,790 1.8 Daging Sapi 339,470 392,500 409,300 435.2 Susu 567,680 647,000 881,800 927.8 Telur 1,336,200 1,323,600 1,306,800 1,378.80

Telur Ayam Buras 230,470 166,600 162,000 167.7 Telur Ayam Petelur 944,130 956,000 909,500 959.3

Telur Itik 207,530 201,000 236,400 251.7

Keterangan : satuan dalam 000 ton Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

Lampiran 14. Populasi Ternak Kerbau tiap Propinsi di Indonesia

Ternak Tahun 2007 2008 2009 2010 Nanggroe Aceh Darussalam 390,334.00 280,662.00 290,772.00 308,179.00 Sumatera Utara 189,167.00 155,341.00 156,210.00 157,084.00 Sumatera Barat 192,148.00 196,854.00 202,997.00 221,459.00 Riau 50,362.00 49,116.00 51,697.00 52,674.00 Jambi 72,206.00 72,008.00 73,852.00 76,133.00 Sumatera Selatan 90,160.00 77,271.00 75,217.00 83,167.00 Bengkulu 51,255.00 29,105.00 32,038.00 35,400.00

45 Lampung 38,991.00 40,016.00 42,346.00 42,721.00 Bangka Belitung 759 815 982 985 Kepulauan Riau 252 24 25 0 DKI Jakarta 83 33 12 12 Jawa Barat 149,030.00 145,847.00 142,465.00 143,890.00 Jawa Tengah 109,004.00 102,591.00 105,506.00 107,616.00 Daerah Istimewa Yogyakarta 4,761.00 4,607.00 4,312.00 4,363.00 Jawa Timur 53,364.00 49,700.00 49,698.00 49,700.00 Banten 144,944.00 153,004.00 151,976.00 156,670.00 Bali 5,988.00 4,474.00 4,122.00 4,162.00

Nusa Tenggara Barat 153,822.00 161,450.00 155,307.00 163,702.00 Nusa Tenggara Timur 144,981.00 148,772.00 150,403.00 153,409.00 Kalimantan Barat 2,222.00 2,278.00 1,772.00 1,808.00 Kalimantan Tengah 17,100.00 17,186.00 5,740.00 5,797.00 Kalimantan Selatan 43,096.00 43,971.00 44,603.00 45,789.00 Kalimantan Timur 9,091.00 11,691.00 13,401.00 13,454.00 Sulawesi Utara 28 0 0 0 Sulawesi Tengah 4,181.00 4,234.00 4,256.00 4,290.00 Sulawesi Selatan 120,003.00 130,109.00 124,141.00 124,543.00 Sulawesi Tenggara 6,951.00 7,078.00 7,031.00 7,172.00 Gorontalo 0 7 7 18 Sulawesi Barat 14,833.00 14,920.00 13,028.00 15,058.00 Maluku 25,303.00 26,012.00 27,565.00 29,211.00 Papua 1,319.00 1,365.00 1,396.00 1,536.00 Maluku Utara 68 174 75 75

Keterangan : satuan dalam 000 ekor Sumber : Deprtemen Pertanian (2011)

Dokumen terkait