• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEKUATAN PEMBUKTIAN VISUM ET REPERTUM

2. Dakwaan

Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dalam dakwaan:

Primair : Melakukan tindak pidana “Pembunuhan Dengan Direncanakan Lebih Dahulu Secara Bersama-sama” melanggar Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;

Subsidair : Melakukan tindak pidana “Pembunuhan Yang Dilakukan Secara Bersama-sama” melanggar Pasal 338 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

3. Tuntutan

Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II oleh Jaksa Penuntut Umum telah menuntut:

1. Menyatakan Terdakwa I.Ronald Sagala dan Terdakwa II.Nasib Purba Alias Boy Alias Purba telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan Sengaja dan Direncanakan Lebih Dahulu, Menghilangkan Jiwa Orang Lain Yang Dilakukan Bersama-sama” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHPidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana dalam dakwaan primair

2. Menghukum Terdakwa I.Ronald Sagala dan Terdakwa II Nasib Purba dengan pidana Mati

3. Menetapkan barang bukti berupa: a. 5 (lima) keping pecahan kaca nako;

b. 1 (satu) potong celana jeans warna hitam terkena noda darah; c. 1 (satu) potong kaos warna kehitaman terkena noda darah;

d. 1 (satu) pasang sepatu warna hitam keputihan terdapat bercak darah; e. 1 (satu) buah jaket terkena noda darah;

f. 1 (satu) buah tali pinggang terdapat bercak darah; g. 1 (satu) potong celana warna hitam terkena noda darah;

h. 1 (satu) potong baju kaos lengan panjang warna hitam dikembalikan kepada yang berhak yaitu keluarga korban Nazaruddin atau korban Ratna; i. 1 (satu) buah gagang pisau terbuat dari kayu terkena noda darah;

j. 1 (satu) bilah pisau tanpa gagang lengkap dengan sarungnya, dan k. 1 (satu) buah kampak bergagang kayu dirampas untuk dimusnahkan:

4. Membebankan biaya perkara masing-masing sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) kepada Negara.

4. Fakta-fakta hukum a. Keterangan saksi

Menimbang, bahwa dalam upaya pembuktian tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa I dan Terdakwa II kepersidangan telah diajukan dan didengar keterangan saksi-saksi, masing-masing saksi memberi keterangan setelah bersumpah atau berjanji terlebih dahulu sesuai dengan agamanya, selengkapnya termuat dalam Berita Acara Persidangan dan pada Pokoknya sebagai berikut:

1) Saksi I : Jamaluddin Alias Syaiful;

a) Bahwa saksi mengetahui Nazaruddin dan keluarganya telah dicincang dirumahnya dari Abdullah pada hari Senin pagi tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 07.30 Wib;

b) Bahwa setelah mendapat berita tersebut saksi segera pergi ke rumah Nazaruddin dan dari jendela kaca nako yang sudah pecah saksi melihat abang saksi, korban Nazaruddin dalam posisi telungkup dan isterinya dalam posisi telentang sudah meninggal dengan bersimbah darah;

c) Bahwa korban seluruhnya 4 (empat) orang yaitu Nazaruddin dan isterinya juga turut anak Nazaruddin bernama Ana dan abang iparnya bernama Eko; d) Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana luka-luka korban, karena setelah

melihat abang saksi dan isterinya sudah meninggal tergeletak bersimbah darah, Saksi tidak sanggup melihatnya sehingga saksi tidak masuk ke dalam rumah dan sehingga tidak melihat anak dan abang iparnya;

e) Bahwa pelakunya menurut informasi 3 (tiga) orang yaitu Terdakwa-terdakwa dan Paulus Simanjuntak yang melarikan diri;

f) Bahwa pekerjaan Nazaruddin adalah pengurus pantai, sedang motif kejadian saksi tidak tahu akan tetapi korban Nazaruddin pernah melarang Paulus Simanjuntak yang berniat membuka warung tuak di Pantai, akan tetapi pakcik saksi yang bernama Abdullah pernah cerita pada saksi yang didengar Syamsul, bahwa Terdakwa II.Nasib Purba pernah mengatakan “Kapan Dia Lengah Akan Saya Isap Darahnya”;

g) Bahwa barang bukti yang saksi kenal hanya pecahan kaca nako;

Menimbang, bahwa Terdakwa I membenarkan keterangan saksi I, sedangkan Terdakwa II keberatan atas keterangan saksi I yang menerangkan Terdakwa II ada mengatakan “Kapan Dia Lengah Saya Isap Darahnya”;

2) Saksi II : Nur Aisyah

a) Bahwa berita meninggalnya Nazaruddin dan isterinya (anak saksi) bernama Ratna dan cucunya bernama Ana serta Eko (anak saksi) pada hari

Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib dari keluarga Nazaruddin;

b) Bahwa saksi pergi ke rumah korban Nazaruddin hanya pada waktu akan membawa mayat Eko dan pada saat akan membawa mayat Eko, saksi melihat pada bagian kepala dan wajah Ratna terdapat luka-luka;

c) Bahwa pelakunya menurut informasi adalah para Terdakwa-terdakwa; d) Bahwa saksi tidak memeriksa luka-luka korban karena saksi tidak tahan

melihatnya;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II membenarkan keterangan dari saksi II;

3) Saksi III : Abdullah

a) Bahwa pada hari Senin, tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib, ketika akan pergi ke pantai, saksi melihat rumah korban tertutup, lalu melalui kaca nako saksi mengintip dan melihat korban Nazaruddin dalam keadaan telungkup dan isterinya terlentang meninggal dengan bersimbah darah, lalu saksi memberitahukan kepada masyarakat;

b) Bahwa saksi tidak melihat luka korban, karena saksi tidak tahan melihatnya dan kematian korban kelihatannya mati karena terbunuh;

c) Bahwa korban yang meninggal 4 (empat) orang, yaitu Nazaruddin, Ratna (isteri Nazaruddin), Ana (anak Nazaruddin) dan Eko (abang ipar Nazaruddin);

d) Bahwa pelakunya adalah Terdakwa I dan Terdakwa II dan pernah mengatakan kepada saksi “Apa Nazaruddin Tidak Keluar Mandi Atau Berak Akan Kuminum Darahnya dan Kumakan Jantungnya”;

e) Bahwa kata-kata itu langsung diucapkan Terdakwa II kepada saksi kira-kira 11/2 (satu setengah) bulan sebelum kejadian, kata-kata itu diucapkannya ditempat pemotongan karcis pintu masuk Pantai Kelang yang didengar oleh Syamsul;

f) Bahwa saksi tidak tahu apa ada masalah antara Terdakwa-terdakwa dengan Nazaruddin;

g) Bahwa karena tidak tahan saksi tidak melihat luka-luka para korban;

h) Bahwa terkecuali pecahan kaca nako, selebihnya barang bukti tesebut saksi tidak mengenalnya;

Menimbang, bahwa Terdakwa I tidak keberatan atas keterangan saksi III, sedang Terdakwa I keberatan atas keterangan saksi III yang menerangkan, Terdakwa ada mengatakan kepada saksi III tersebut “Apa Nazaruddin Tidak Keluar Mandi Atau Berak Akan Kuminum Darahnya dan Kumakan Jantungnya”;

4) Saksi IV : Syamsul Bahri Alias Syamsul

a) Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan di rumah Nazaruddin pada hari Senin, tanggal 08 Mei 2006, lalu saksi pergi kesana dan karena tidak tahan melihatnya saksi hanya melihat dari pintu, saksi tidak melihat lukanya karena banyak darah;

b) Korban meninggal 4 (empat) orang yaitu, Nazaruddin, isterinya, anaknya, dan abang iparnya serta apa sebabnya dibunuh saksi tidak tahu dan menurut cerita dari orang pelakunya adalah para Terdakwa-terdakwa; c) Bahwa pada hari Sabtu bulan April 2006 sekira pukul 11.00 Wib ditempat

pemotongan karcis masuk Pantai Kelang Terdakwa II ada mengatakan “Paling Gampang Membunuh Orang” tapi kata-kata itu tidak ada ditujukan kepada nama seseorang;

d) Bahwa barang bukti kaca nako, saksi mengenalnya yaitu kaca nako jendela rumah Nazaruddin yang pecah;

Menimbang, bahwa Terdakwa I tidak keberatan atas keterangan saksi IV, tetapi Terdakwa II keberatan atas keterangan saksi IV yang menerangkan Terdakwa II ada mengatakan kata-kata “Paling Gampang Membunuh Orang”;

5) Saksi V : Hendra Sakti Lubis

a) Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 08.00 Wib ketika saksi akan pergi ke pajak melewati rumah korban Nazaruddin, diteras depan rumahnya saksi melihat ceceran darah, lalu saksi dari jendela kaca nako melihat di ruang tamu, Nazaruddin terhampar berlumuran darah dan melihat luka dilehernya, kemudian saksi memberitahukan kepada Abdullah;

b) Bahwa kaca nako jendela rumah korban Nazaruddin ada yang pecah; c) Bahwa korban yang meninggal 4 (empat) orang;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi V;

6) Saksi VI : Sopyan Alias Iyan Kumis

a) Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 adik saksi memberitahukan kepada saksi bahwa Nazaruddin dan keluarganya dibunuh, lalu saksi pergi kesana dan lewat jendela saksi melihat posisi Nazaruddin telungkup sedang isterinya terlentang;

b) Bahwa korban yang meninggal 4 (empat) orang;

c) Bahwa sebelum kejadian saksi ada jumpa dengan Terdakwa I di pemotongan karcis Pantai Kelang dari jam 16.00 Wib s/d 19.00 Wib dan malamnya jumpa lagi dikedai tuak dan disana ada Terdakwa II, dan bersama Terdakwa I pergi mencari seseorang ke Sungai Nifah yang siangnya membeli Fanta dari Terdakwa I tapi hanya membayar Rp.1.000,- (seribu rupiah) tapi orang yang dicari tidak jumpa kemudian saksi dan Terdakwa I kembali ke kedai tuak bersama Terdakwa II;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VI;

7) Saksi VII : Jhon Periadi Saragih Alias Adi Saragih

a) Bahwa saksi mengetahui pembunuhan itu pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib, yang dibunuh 4 (empat) orang, dan pelakunya adalah Terdakwa-terdakwa, hal ini saksi ketahui dari pemberitaan di televisi;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VII;

8) Saksi VIII : Marwan Saragih Alias Marwan

a) Bahwa kejadian pembunuhan tersebut saksi ketahui pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 setelah diberitahukan oleh orang tua saksi dan korban pembunuhan 4 (empat) orang yaitu Nazaruddin, isterinya, anaknya, dan abang iparnya;

b) Bahwa saksi tidak melihat luka-luka korban karena banyak kali orang dan pelakunya yang saksi ketahui adalah Terdakwa-terdakwa setelah Terdakwa-terdakwa ditangkap;

c) Bahwa barang bukti jaket dan sepatu milik Terdakwa I yang dipakai malam itu dan barang bukti baju kaos serta celana milik Terdakwa II yang dipakainya malam itu;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi VIII;

9) Saksi IX : Maruli Tua Sidabutar

a) Bahwa pada hari Minggu, malam Senin tanggal 08 Mei 2006 saksi dengan teman main judi di kedai Nasib Purba, dan sekitar pukul 03.00 Wib, Terdakwa I dan Terdakwa II datang dan memberitahukan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya;

b) Bahwa saat itu di baju dan wajah Terdakwa I ada bercak darah sedang Nasib Purba tangannya berdarah dan kemudian Terdakwa I dan Terdakwa

II atas permintaan Terdakwa I lalu diantar ke rumah Terdakwa I selanjutnya ke rumah pamannya di Pematang Pasir dan seterusnya diantar ke Tebing Tinggi;

c) Bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak memberitahukan apa alasan mereka membunuh para korban, dan saksi sendiripun tidak ada menanyakan hal tersebut;

d) Bahwa malam itu saksi di kedai tuak Terdakwa II sejak jam 21.30 Wib dan ketika sampai di kedai saksi disana menemukan Terdakwa I dan Terdakwa II bersama Paulus Simanjuntak minum tuak, dan saksi mengambil tempat lain meja sehingga saksi tidak mendengar apa yang mereka bicarakan, kemudian sekira pukul 22.00 Wib saksi bersama beberapa orang teman lalu main judi dan Terdakwa II ikut main judi dan setelah main judi beberapa lama kemudian sekira pukul 24.00 Wib Terdakwa dipanggil oleh Terdakwa I dan mengatakan dalam bahasa karo sehingga saksi tidak mengerti yang Terdakwa I dan Terdakwa II bicarakan dan kemudian mereka pergi tetapi perginya kemana saksi tidak tahu; e) Bahwa pakaian yang dipakai Terdakwa I sekembali membunuh pakai jaket

dan Terdakwa II pakai kaos putih;

f) Bahwa korban yang dibunuh Terdakwa I dan Terdakwa II ada 4 (empat) orang dan karena ramainya orang saksi tidak melihat luka korban;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi IX;

10) Saksi X : Bernat Saragih Alias Bernat

a) Bahwa pada malam kejadian saksi bermain judi di kedai tuak Terdakwa II dan sekira pukul 03.00 Wib Terdakwa I dan Terdakwa II datang dengan pakaian dan telapak tangan berdarah, memberitahukan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya;

b) Bahwa atas permintaan Terdakwa I dan Terdakwa II, saksi besama teman mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke Pematang Pasir ke rumah Pamannnya seterusnya diantar ke Tebing Tinggi;

c) Bahwa ketika Terdakwa I dan Terdakwa II datang dan memberitahukan telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya, ketika itu Terdakwa I memegang kampak dan Terdakwa II memegang pisau;

d) Bahwa ketika diantar ke Tebing Tinggi, di perjalanan Terdakwa I mencampakkan kampak;

e) Bahwa barang bukti kampak, saksi mengenalnya dan kampak itulah yang dibuang Terdakwa I di perjalanan ke Tebing Tinggi;

11) Saksi XI : Bisara Simanjuntak

a) Bahwa pada malam kejadian saksi minum tuak di kedai Terdakwa II kemudian sekira pukul 22.00 Wib main judi bersama 4 (empat) orang lainnya diantaranya ikut Terdakwa II;

b) Bahwa saksi tiba di kedai tuak Terdakwa II sekira pukul 22.00 Wib dan menemukan disana Paulus Simanjuntak, Terdakwa I dan Terdakwa II; c) Bahwa sedang main judi, Terdakwa I memanggil Terdakwa II dan

I dengan kampak di tangan dan noda darah di wajah dan Terdakwa II baju dan tangan berdarah ditangan ada pisau datang dan memberitahukan telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya;

d) Bahwa saksi ikut mengantar Terdakwa I dan Terdakwa II ke Pematang Pasir ke rumah paman Terdakwa I dan Terdakwa II yang selanjutnya mengantarkan ke Tebing Tinggi;

e) Bahwa saksi tidak tahu apakah sebelumnya antara Terdakwa I dan Terdakwa II ada masalah dengan Nazaruddin;

f) Bahwa di perjalanan ke Tebing Tinggi ada 2 (dua) kali berhenti, yang pertama Terdakwa I membuang baju dan yang kedua saksi tidak tahu;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II tidak keberatan atas keterangan saksi XI;

12)Saksi XII : Manan Sinurat

a) Bahwa pada malam kejadian saksi datang ke kedai Terdakwa II minum tuak dan kemudian main judi, Terdakwa II juga ikut main judi dan berlangsung kira 11/2 jam, Terdakwa I memanggil Terdakwa II dan seterusnya pergi dan sekira pukul 02.30 Wib Terdakwa I dan Terdakwa II kembali dan mengatakan Terdakwa I dan Terdakwa II telah membunuh Nazaruddin dan keluarganya dan ketika itu baju Terdakwa I berdarah, dengan kampak ditangannya, sedang Terdakwa II tangannya berdarah serta ditangannya ada pisau;

b) Bahwa saksi tidak ada menanyakan kenapa Terdakwa I dan II membunuhnya dan saksi tidak ada mengetahui masalah sebelumnya;

c) Bahwa saksi ikut mengantarkan Terdakwa I dan II ke rumah pamannya di Pematang Pasir dan seterusnya ke Tebing Tinggi;

d) Bahwa korban pembunuhan itu ada 4 (empat) orang yaitu Nazaruddin, isterinya, anaknya dan abang iparnya;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi XII tersebut;

13)Saksi XIII : Jian Purba

a) Bahwa pada malam kejadian saksi minum tuak di kedai Terdakwa II kemudian saksi tertidur dan sekira pukul 04.00 Wib saksi dibangunkan Terdakwa II dan mengatakan pintu akan tutup karena Terdakwa II mau pergi ke Berastagi;

b) Bahwa saksi pada pagi harinya mengetahui Nazaruddin dan keluarganya telah meninggal dan saksi pergi melihatnya, tapi tidak dapat melihatnya karena orang sangat ramai;

c) Bahwa dari cerita orang Nazaruddin dan keluarganya meninggal karena dibunuh oleh Terdakwa I dan Terdakwa II dengan alat yang dipakai pisau dan kampak;

d) Bahwa yang meninggal ada 4 (empat) orang dan pelakunya saksi ketahui karena besoknya pagi-pagi datang Polisi dan melihat ada darah dan mengatakan “Mungkin Pelakunya Terdakwa II”;

e) Bahwa kampak barang bukti dalam perkara ini adalah milik saksi yang sudah 3 (tiga) bulan dipinjam oleh Terdakwa II;

f) Bahwa saksi tidak tahu apakah antara Terdakwa I dan II dengan Nazaruddin ada masalah sebelumnya;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi XIII;

Menimbang, bahwa atas persetujuan Terdakwa I dan Terdakwa II di depan persidangan telah di dengar keterangan saksi pemeriksa di Kepolisian yang setelah disumpah menurut agamanya yang pada pokoknya menyatakan:

1) Syahnan Alias Aseng

a) Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan tehadap korban Nazaruddin dari cerita orang di Sei Buluh, kemudian saksi berangkat menuju TKP, dengan maksud melihat secara langsung dan ketika sampai masyarakat sudah ramai dan didalam rumah korban Nazaruddin, isteri dan anak kandungnya serta abang iparnya dalam keadaan tidak bernyawa dengan luka bersimbah darah dibahagian kepala dan tubuh;

b) Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Mei 2006 sekira pukul 19.00 Wib saksi bersama dengan teman-temannya ± 7 (tujuh) orang minum di Pantai Kelang di pinggir pantai, pada saat itu berjumpa dengan Nazaruddin dan mengajak saksi pindah kerumahnya untuk minum;

c) Bahwa saksi dan teman-temannya minum diteras rumah Nazaruddin dan sekira pukul 20.30 Wib saksi dan teman-teman saksi pulang ke rumah masing-masing;

d) Bahwa saksi tidak mengetahui siapa pelaku pembunuhan Nazaruddin dan keluarganya dan pembantaian tersebut sangat sadis;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-terdakwa tidak keberatan; 2) Edison Purba

a) Bahwa saksi mengetahui kejadian tersebut pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 10.00 Wib dari cerita orang dan kemudian saksi berangkat melihat ke lokasi kejadian di Dusun III Pantai Kelang Desa Naga Lawan Kecamatan Perbaungan yang jaraknya ± 2-3 Km dari rumah saksi;

b) Bahwa saksi melihat korban Nazarudin Alias Ayang, isterinya yang bernama Ratna, anaknya yang bernama Ana dan iparnya yang bernama Eko telah meninggal dunia di dalam rumah korban dalam keadaan luka bacokan di kepala dan tubuh serta berlumuran darah;

c) Bahwa saksi mengetahui pelaku yang membunuh korban setelah ditayangkan di Televisi diantaranya adalah Ronald Sagala, Nasib Purba dan Paulus Simanjuntak (melarikan diri) dan saksi kenal dengan ketiga-tiganya yang kesemuanya penduduk Pantai Kelang Desa Naga Lawan Kecamatan Perbaungan dan Nasib Purba adalah keponakan saksi;

d) Bahwa pada malam sebelum kejadian hari Minggu tanggal 07 Mei 2006 sekira pukul 19.30 Wib, saksi berada di kedai tuak milik Nasib Purba minum tuak dan berjumpa dengan ketiga Tersangka dan saksi-saksi lainnya diantaranya Sofyan Alias Ian Kumis, Bisara Simanjuntak, Bernat Saragih, Parlin Simanjuntak dan Maruli Tua Sidabutar;

e) Bahwa ketiga Tersangka ketika berada di warung tuak tersebut duduk dan bercerita disatu meja, namun saksi tidak mengetahui apa yang mereka

bicarakan dan saksi pulang ke rumah sekitar pukul 23.30 Wib dan yang saksi tinggalkan di warung ketika itu adalah Bisara Simanjuntak, Manan Sinurat, Bernat Saragih, Maruli Tua Sidabutar dan ketiga Tersangka;

f) Bahwa saksi tidak mengetahui bagaimana caranya para Tersangka membunuh korban dan tidak mengetahui alat yang digunakan;

Atas keterangan saksi tersebut Terdakwa-terdakwa tidak keberatan; 3) Jalida Nainggolan Alias Pak Lambok

a) Bahwa saksi mengetahui kejadian pembunuhan terhadap korban Nazaruddin dan keluarganya pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 04.00 Wib setelah dibangunkan dan diberitahu Bisara Simanjuntak, Manan Sinurat, dan Bernat Saragih, bahwa keponakan saksi bernama Ronald Sagala dan Nasib Purba telah melakukan pembunuhan;

b) Bahwa ketika itu saksi sedang tidur di rumah Pematang Pasir, setelah mendapat penjelasan saksi terkejut dan keluar serta menjumpai kedua Tersangka yang berada di samping rumah serta mengarahkan kedua Tersangka untuk menyerahkan diri ke Kantor Polisi;

c) Bahwa kedua Tersangka meminta agar diantarkan ke Tebing Tinggi ke rumah Opung Olga di Kampung Bicara Tebing Tinggi dengan tujuan Tersangka Ronald Sagala dapat berhubungan dengan orang tuanya yang berada di Berastagi dan berjumpa dengan orang tuanya dahulu baru menyerahkan diri;

d) Bahwa saksi mengantarkan kedua Tersangka dengan mobil miliknya dan ikut serta Manan Sinurat, Bernat Saragih, dan Bisara Simanjuntak mengantar ke Tebing Tinggi;

e) Bahwa setelah sampai di Tebing Tinggi saksi menghubungi orang tua Ronald Sagala melalui HP dan menjelaskan kejadian serta meminta agar datang ke Tebing Tinggi ke rumah Opung Olga dan menyerahkan kedua Tersangka ke Polisi;

f) Bahwa kedua Tersangka selanjutnnya diserahkan ke Polres Serdang Bedagai pada hari Senin tanggal 08 Mei 2006 sekira pukul 22.00 Wib; g) Bahwa saksi ada menghentikan mobil di daerah Sei Bamban atas

permintaan Ronald Sagala dan tidak tahu apa yang dibuang, namun setelah Ronald Sagala menyerahkan diri baru mengetahui bahwa barang yang dibuang adalah kampak dan pisau yang digunakan untuk membunuh korban;

h) Bahwa saksi tidak kenal dengan korban dan juga tidak tahu lokasi kejadian pembunuhan tersebut;

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan II tidak keberatan atas keterangan saksi-saksi yang dibacakan tersebut.

b. Surat

Menimbang, bahwa dipersidangan telah dibacakan Visum Et Repertum masing-masing:

1) Nomor 116/ VR-VIII/ 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Nazaruddin; 2) Nomor 117/ VR-VIII/ 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Ana;

3) Nomor 118/ VR-VIII/ 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Ratna; 4) Nomor 119/ VR-VIII/ 2006, tanggal 08 Mei 2006 An.Eko;

Dengan suatu kesimpulan kaku mayat dan dijumpai perubahan yang ditimbulkan oleh benda tajam dan benda tumpul.

c. Petunjuk

Menimbang, bahwa kepada saksi-saksi dan kepada Terdakwa I dan Terdakwa II dipersidangan telah diperlihatkan dan dipertanyakan barang bukti berupa:

1) 5 (lima) keping pecahan kaca nako;

2) 1 (satu) potong celana jeans warna hitam terkena noda darah; 3) 1 (satu) potong kaos warna kehitaman terkena noda darah;

4) 1 (satu) pasang sepatu warna hitam keputihan terdapat bercak darah; 5) 1 (satu) buah jaket terkena noda darah;

6) 1 (satu) buah tali pinggang terdapat bercak darah; 7) 1 (satu) potong celana warna hitam terkena noda darah;

8) 1 (satu) potong baju kaos lengan panjang warna hitam dikembalikan kepada yang berhak yaitu keluarga korban Nazaruddin atau korban Ratna; 9) 1 (satu) buah gagang pisau terbuat dari kayu terkena noda darah;

10)1 (satu) bilah pisau tanpa gagang lengkap dengan sarungnya, dan 11)1 (satu) buah kampak bergagang kayu dirampas untuk dimusnahkan.

Menimbang, bahwa saksi IX s/d XII menerangkan mengenal barang bukti pisau bersarung dan kampak, selebihnya tidak mengenal, saksi XIII mengenal kampak, sedang saksi lainnya hanya mengenal pecahan kaca nako.

Menimbang, bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II menerangkan mengenal barang-barang bukti tersebut.

Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi, keterangan Terdakwa I dan Terdakwa II serta barang bukti dan Visum Et Repertum dipersidangan

Dokumen terkait