• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM EKSEPSI

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pihak Tergugat telah mengajukan Eksepsi sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban tertanggal 25 Juli 2012, yang pada pokoknya berisi sebagai berikut Bahwa objek gugatan belum memenuhi unsur final serta menimbulkan akibat hukum, sehingga belum memenuhi ketentuan pasal 1 angka 9 Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, karena akan diikuti lagi oleh keputusan lainnya yaitu berupa Keputusan pemberhentian defenitif ataupun mengaktifkan kembali Kepala Desa Pantai Raja ; ---

Menimbang, bahwa Eksespi tersebut telah dibantah Penggugat sebagaimana termuat dalam Replik tertanggal 01 Agustus 2012 ; ---

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan Eksepsi Tergugat, Majelis Hakim terlebih dahulu akan mempertimbangkan mengenai kepentingan Penggugat untuk menggugat, dengan pertimbangan hukum sebagai berikut ; ---

Menimbang, bahwa yang disebut Penggugat berdasarkan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : “Orang atau badan Hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis ke Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi“ ; --- Menimbang, bahwa Ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-undang No.5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara tersebut menentukan orang atau badan ...

badan hukum perdata dapat menggunakan hak menggugat harus ada kepentingan yang dirugikan oleh keluarnya suatu Keputusan Tata Usaha Negara adagiumnya menyebutkan tiada kepentingan maka tiada gugatan (Point d`interest point d`action) ; --- Menimbang, bahwa persoalan hukumnya apakah Penggugat mempunyai kepentingan atau tidak untuk mengajukan gugatan a quo maka Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut ; --- Menimbang, bahwa objek sengketa dalam perkara ini adalah : “ Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9) dimana Penggugat merasa kepentingannya dirugikan dengan terbitnya objek sengketa a quo, dimana Penggugat tidak dapat melakukan hak dan kewajibannya selaku Kepala Desa Pantai Raja yang selama ini Penggugat jalankan sehari-hari sampai akhir jabatan Penggugat yaitu tahun 2014 ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Penggugat mempunyai kepentingan untuk

mengajukan gugatan sebagaimana diatur dalam Ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; ---

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan Eksepsi Tergugat tersebut di atas dengan pertimbangan hukum sebagai berikut ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : “Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan Hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata” ; ---

Menimbang, bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat final berarti akibat hukum yang ditimbulkan serta dimaksudkan dengan mengeluarkan penetapan tertulis itu harus benar sudah merupakan akibat hukum yang defenitif ; ---

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari objek sengketa yaitu : “Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9), Majelis Hakim berpendapat bahwa objek sengketa sudah memiliki unsur final, meskipun nantinya ditindaklanjuti oleh Surat Keputusan Pemberhentian yang permanen (defenitif), alasan hukumnya karena kedua Surat Keputusan Pemberhentian Sementara dan Surat Keputusan Pemberhentian Permanen (defenitif) sama-sama berdiri sendiri dan tidak mungkin hadir dalam satu masa yang sama, artinya tidak mungkin Surat Keputusan Pemberhentian Sementara itu tetap berlaku bila Surat Keputusan Pemberhentian yang permanen diterbitkan/dikeluarkan ; ---

Menimbang, bahwa dapat disimpulkan “Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9) tersebut, sesungguhnya sudah menimbulkan akibat hukum yang defenitif bagi Penggugat ; ---

Menimbang, bahwa dari pertimbangan hukum tersebut diatas Majelis Hakim ...

Hakim berpendapat bahwa “Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9), sudah memenuhi unsur final sebagaimana ditentukan pada Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga dapat dijadikan objek sengketa Tata Usaha Negara. Oleh karena itu Eksepsi Tergugat mempunyai alasan hukum untuk tidak diterima; ---

Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa sudah memenuhi unsur final sebagaimana ditentukan pada Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim akan mempertimbangkan tentang tenggang waktu Penggugat mengajukan gugatan ; ---

Menimbang, bahwa mengenai tenggang waktu pengajuan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara ditentukan dalam Pasal 55 Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi : “ Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara” ; --- Menimbang, bahwa dengan mencermati objek sengketa tersebut (vide Bukti P-1 da T-9), maka Majelis Hakim dapat mengetahui yang dituju langsung oleh objek sengketa tersebut adalah Saudara TRISNO LAMIN (Penggugat), sehingga tenggang waktu 90 hari mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara harus dihitung sejak diterimanya objek

sengketa a quo oleh Penggugat ; ---

Menimbang, bahwa dalam gugatanya Penggugat mendalilkan bahwa objek sengketa a quo baru diketahui Penggugat pada tanggal 27 April 2012 dan hal tersebut tidak pula disangkal secara tegas oleh Tergugat ; ---

Menimbang, bahwa oleh karena objek sengketa baru diketahui Penggugat tanggal 27 April 2012 dan gugatan Penggugat didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru pada tanggal 13 Juni 2012, maka Majelis Hakim berkeyakinan gugatan Penggugat dalam perkara ini diajukan masih dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ; ---

Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Tergugat tidak diterima, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan mengenai pokok perkara ; --- DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat a quo pada pokoknya didasarkan atas dalil-dalil sebagai berikut : ---

1. Bahwa Penggugat adalah Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141 /PEM/03/2008 tanggal 23 Januari 2008 (vide bukti P-2) ; --- 2. Bahwa Penggugat telah diberhentikan sementara dari jabatannya berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9) ; --- 3. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara yang diterbitkan oleh Tergugat

bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan …..

dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik ; ---

Menimbang, bahwa dalil-dalil gugatan tersebut dibantah oleh Tergugat sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban Tergugat tertanggal 25 Juli 2012. yang pada pokoknya berisi sebagai berikut : ---

1. Bahwa Pemberhentian Sementara Penggugat sebagai Kepala Desa Pantai Raja berdasarkan laporan dari tokoh masyarakat Desa Pantai Raja (Ninik Mamak) ; --- 2. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa berawal dari adanya Surat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar Nomor : B/96/I/2012 tanggal 20 Januari 2012 (vide bukti T-5), yang memohon persetujuan kepada Tergugat untuk memeriksa Trisno Lamin (Penggugat) ; --- 3. Bahwa Tergugat memberikan persetujuan pemeriksaan an. Trisno

Lamin Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar dengan Surat Nomor 180/HK-SRT/10 tanggal

9 Februari 2012 kepada pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar (vide bukti T-6) ; --- 4. Bahwa Tergugat sebelum menerbitkan Surat Keputusan

Pemberhentian Sementara terhadap Penggugat sebagai Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar, Tergugat mengeluarkan Surat Perintah Nomor 700/INSP/07 tertanggal 12 Januari 2012 kepada Tim Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan khusus terhadap Penggugat tentang Masalah Dana Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar ; --- 5. Bahwa ...

5. Bahwa Tim Inspektorat Pemerintahan Kabupaten Kampar membuat Laporan khusus Hasil Pemeriksaan dengan Nomor 06/INSP/LKHP/2012 tanggal 26 Januari 2012 tentang Masalah Dana Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar yang telah dikucurkan terhadap Pemerintah Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Tahun 2007 sampai 2011 (vide bukti T-7) ; ---

6. Bahwa alasan diterbitkannya Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” (vide bukti P-1 dan T-9), oleh Tergugat dikarenakan Penggugat diduga melakukan tindak pidana penggelapan dan tindak pidana korupsi dan Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya sebagai Kepala Desa dan melanggar Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ; --- Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah dibantah Tergugat, maka Majelis Hakim akan menguji apakah dari Perspektif Hukum Administrasi Penerbitan Surat Keputusan Tergugat mengandung cacat hukum berdasarkan Ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ; ---

Menimbang, bahwa dari dalil Gugatan, Jawaban, Replik dan Duplik, dalam sengketa a quo, menurut Majelis Hakim permasalahan hukum administrasi yang harus dipertimbangkan dalam sengketa a quo adalah, apakah dari aspek kewenangan, prosedur dan/atau substansi obyek sengketa telah diterbitkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku dan telah pula menerapkan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik ? ; ---

Menimbang, bahwa untuk membuktkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti surat yang diberi tanda P-1 s/d P-.18 dan 3 (tiga) orang saksi yang bernama SARJONO, ZULKIFLI M. DALI, SE dan ZULKIFLI sedangkan Tergugat mengajukan bukti surat bertanda T-1 s/d T-16 dan 2 (dua) orang saksi yang bernama AHMAD SYUKRI dan H. BACHTIAR ; ---

Menimbang, bahwa setelah mempelajari berkas perkara dan hasil pemeriksaan alat bukti surat maupun alat bukti keterangan saksi yang diajukan oleh para pihak di persidangan, maka menurut Majelis Hakim terdapat fakta hukum yang relevan dan tidak terbantahkan lagi kebenarannya sebagaimana terurai di bawah ini : ---

1. Bahwa Penggugat adalah Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141 /PEM/03/2008 tanggal 23 Januari 2008

(vide bukti P-2) ; --- 2. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resor

Kampar ada memberikan Surat kepada Bupati Kampar (Tergugat) untuk memohon persetujuan tertulis pemeriksaan terhadap Kepala Desa Pantai Raja a.n Trisno Lamin (Penggugat), berdasarkan Surat Nomor : B/96/I/2012 tanggal 20 Januari 2012 (vide bukti T-5) ; --- 3. Bahwa Tergugat memberikan persetujuan pemeriksaan a.n Trisno

Lamin Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar kepada pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar, berdasarkan Surat Nomor : 180/HK-SRT/10 tanggal 9 Februari 2012 (vide bukti T-6) ; --- 4. Bahwa Tergugat mengeluarkan Surat Perintah Nomor 700/INSP/07

tertanggal 12 Januari 2012 kepada Tim Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan khusus terhadap Penggugat Tentang Masalah Dana Bantuan …..

Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar ; --- 5. Bahwa Tim Inspektorat Pemerintahan Kabupaten Kampar membuat

Laporan Khusus Hasil Pemeriksaan dengan Nomor 06/INSP/LKHP/2012 tanggal 26 Januari 2012 Tentang Masalah Dana Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar yang telah dikucurkan terhadap Pemerintah Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Tahun 2007 sampai 2011 (vide bukti T-7) ; --- 6. Bahwa Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar a.n Bupati Kampar

menyurati Camat Perhentian Raja, berdasarkan Surat Nomor 140/ADM.PEMDES/IV/2012 tanggal 5 April 2012 Perihal : Usulan Penjabat Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja (vide bukti T-8) ; ---

7. Bahwa Camat Perhentian Raja menindaklanjuti Surat dari Bupati Kampar, berdasarkan Surat Nomor :140/SET-PHR/91 tanggal 18 April

2012 Perihal : Usulan Pejabat Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja ; --- 8. Bahwa Tergugat menerbitkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor

: 141/PemDes/106/2012 tanggal 19 April 2012 Tentang Pemberhentian Sementara Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar” dan mengangkat Edi Pratono (Camat Perhentian Raja) sebagai Pelaksana tugas Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja (vide bukti P-1 dan T-9) ; --- 9. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort

Kampar memanggil Trisno Lamin Datuk Singo (Penggugat) sebagai Tersangka dalam perkara diduga Tindak Pidana “Penggelapan”, berdasarkan Surat Panggilan Nomor : Sp.Gil/1163/VI/2012/Reskrim tanggal 15 Juni 2012 (vide bukti T-11) ; --- 10. Bahwa ...

10. Bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resor Kampar menyurati Bupati Kampar, berdasarkan Surat Nomor : B/795/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 Perihal : Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan Perkara a.n Tersangka Trisno Lamin Datuk Singo (Penggugat) yang berkas perkaranya sudah dikirim ke Kejaksaan Negeri Bangkinang (vide bukti T-12) ; ---

11. Bahwa Camat Perhentian Raja menyurati Bupati Kampar berdasarkan surat tanggal 5 September 2012 Perihal Pengunduran diri selaku Plt. Kepala Desa Pantai Raja (vide bukti T-15) ; --- 12. Bahwa Tergugat mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor : 141/PEMDES/267 Tentang Pengesahan Pemberhentian Kepala Desa

dan Pengangkatan Penjabat Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja tanggal 21 September 2012 (vide bukti T-16), hal

mana bersesuaian dengan keterangan saksi H. Bachtiar di persidangan, dimana saksi sebagai Penjabat Kepala Desa Pantai Raja berdasarkan Surat Keputusan tersebut ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas terlebih dahulu Majelis Hakim akan mepertimbangkan dari aspek kewenangan, apakah Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa berdasarkan kewenangan yang ada padanya sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku? ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa Pasal 1 angka 17 yang berbunyi : “Penjabat Kepala Desa adalah seorang pejabat yang diangkat Bupati atas usul Camat untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu”; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa Pasal 18 ayat (1) yang berbunyi : “Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa Pasal 29 ayat (1) yang berbunyi :”Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa dengan mengacu pada ketentuan sebagaimana disebutkan di atas, maka Majelis Hakim berpendapat mengenai Pemberhentian Sementara Kepala Desa kewenangan atributifnya dimiliki oleh Bupati/Walikota ; --- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas yang kemudian dihubungkan dengan Pasal 18 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa Pasal 29 ayat (1) sebagaimana telah disebutkan di atas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Bupati Kampar mempunyai kewenangan secara atributif untuk menerbitkan objek sengketa a quo ; ---

Menimbang, bahwa selanjutnya akan dipertimbangkan, apakah dari Aspek Prosedural Keputusan in litis diterbitkan berdasarkan Ketentuan Hukum Yang Berlaku dan telah cukup menerapkan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik? ; ---

Menimbang, bahwa dari dalil Jawaban Tergugat sebagaimana termuat dalam Surat Jawaban Tergugat tertanggal 25 Juli 2012 yang pada pokoknya menyatakan bahwa terbitnya objek sengketa karena Penggugat telah diduga melakukan tindak pidana penggelapan dan tindak pidana korupsi dan berdasarkan laporan khusus hasil pemeriksaan Tim Inspektorat Pemerintah Kabupaten Kampar Tentang Masalah Dana Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar yang telah dikucurkan terhadap Pemerintah Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja tahun 2007 sampai 2011 tanggal 26 Januari 2012 (vide bukti T-7), sehingga Tergugat menerbitkan objek sengketa a quo ;

Menimbang, bahwa terhadap Jawaban Tergugat tersebut diatas maka yang perlu diuji kebenarannya adalah : ---

1. Apakah benar Penggugat selaku Kepala Desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja diduga melakukan tindak pidana penggelapan dan tindak pidana Korupsi? ; --- 2. Apakah dibenarkan oleh Peraturan Perundang-Undangan jika terjadi dugaan tindak pidana Pejabat yang berwenang dapat memberhentikan Sementara Kepala Desa dari jabatan yang didudukinya? ; --- 3. Apakah Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa secara Prosedural

telah sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku dan sesuai dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik? ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Panggilan Nomor : Sp.Gil/1163/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar (vide bukti T-11), dimana Penggugat

dipanggil sebagai Tersangka dalam perkara diduga tindak pidana “Penggelapan” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 372 KUH Pidana Sub Pasal 374 KUHPidana ; --- Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Riau Resort Kampar Nomor : B/7951/VII/2012 tanggal 30 Juli 2012 kepada Bupati Kampar Perihal : Pemberitahuan Perkembangan hasil Penyidikan Perkara an.Tersangka Trisno Lamin Datuk Singo (vide bukti

T-12) dimana berkas perkara Trisno Lamin (Penggugat) sudah dikirim ke

Kejaksaan Negeri Bangkinang (tahap I) dan masih menunggu perkembangan dari Jaksa Penuntut Umum ; --- Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berkeyakinan bahwa benar Trisno Lamin (Penggugat) sebagai tersangka

tindak pidana penggelapan dan tentang Penggugat diduga melakukan tindak pidana korupsi sampai dengan perkara aquo ini disidangkan di Peradilan Tata

Usaha Negara belum ada satu bukti suratpun dan keterangan saksi yang menyatakan Penggugat sebagai tersangka tindak pidana korupsi ; ---

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dibenarkan oleh Peraturan Perundang-Undangan jika terjadi dugaan tindak pidana Pejabat yang berwenang dapat memberhentikan Sementara Kepala Desa dari jabatan yang didudukinya ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Ketentuan yang diatur dalam Pasal 18 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2005 Tentang Desa berbunyi : Pasal 18 ayat (1) yang berbunyi : “Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa Pasal 29 ayat (1) yang berbunyi :”Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan membandingkan dengan seksama Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa, Majelis Hakim

berpendapat seorang Kepala Desa baru dapat diberhentikan sementara oleh Tergugat tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak

pidana yang diancam pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap, sementara berdasarkan fakta-fakta hukum dipersidangan dugaan tindak pidana terhadap Penggugat belum di putus di Pengadilan ; ---

Menimbang, bahwa bila dikaitan dengan alasan diterbitkannya objek sengketa oleh Tergugat dikarenakan Penggugat melakukan dugaan tindak pidana penggelapan dan dugaan tindak pidana korupsi, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat dalam menerbitkan objek sengketa terkesan terburu-buru, seharusnya Bupati Kampar (Tergugat) menunggu terlebih dahulu putusan pengadilan terhadap dugaan tindak pidana penggelapan yang dilakukan Penggugat baru mengeluarkan Surat Keputusan Pemberhentian Sementara ; ---

Menimbang, bahwa menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2005 Tentang Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa, dalam hal Pemberhentian Sementara Kepala Desa telah jelas merupakan kewenangan dari Bupati Kampar (Tergugat) namun demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam menjalankan kewenangan tersebut harus disertai dengan alasan-alasan yang benar sesuai dengan Peraturan-Peraturan yang berlaku dan bukan berarti dalam melaksanakan peraturan tersebut tanpa memperhatikan rasa keadilan, kecermatan dalam bertindak tapi juga harus memperhatikan juga hak-hak bagi yang terkena Surat Keputusan tersebut agar setiap keputusan yang diambil atau diterbitkan di daerah betul-betul memperhatikan kepentingan yang terkena Surat Keputusan tersebut, sehingga masyarakat dapat menikmati dan terasa aman dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara ; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian di atas maka selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah penerbitan obyek sengketa yang menjadi kewenangan Tergugat telah disertai dengan alasan-alasan yang sesuai dengan Peraturan-Peraturan yang berlaku dan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AUPB) ; --- Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 72 Tahun 2005 Tentang Desa berbunyi : Pasal 18 ayat (1) yang berbunyi : “Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 4 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan, Pemberhentian Kepala Desa dan Perangkat Desa Pasal 29 ayat (1) yang berbunyi :”Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati tanpa melalui usulan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap”; ---

Menimbang, bahwa bunyi ketentuan tersebut diatas memberikan petunjuk bahwa Kepala Desa baru dapat di berhentikan sementara oleh

Dokumen terkait