• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menjawab permasalahan dua peneliti menggunakan analisis compare means uji t-statistik (paired sample t-test), yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu grup. Artinya, analisis ini berguna untuk melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau dua sampel yang berpasangan. Adapun program yang digunakan adalah SPSS 17.0 for Windows Evaluation Version.

Tabel 4.13

Jawaban Responden Tentang

Kemampuan Membeli Pakaian Dalam Setahun No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 2 stel / lebih 1 1 4 4

2 1 stel 91 91 92 92

3 Tidak pernah 8 8 4 4

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT kebanyakan responden hanya mampu membeli pakaian 1 stel dalam setahun yaitu sebesar 91% dan meningkat menjadi 92% setelah menerima BLT, dan yang mampu membeli 2 stel/lebih dalam setahun hanya 1% sebelum menerima BLT dan naik juga menjadi 4% setelah menerima BLT. Sedangkan responden yang tidak pernah membeli pakaian sebelum BLT sebesar 8% mengalami penurunan setelah menerima BLT menjadi 4%.

Tabel 4.14

Jawaban Responden Tentang Makan Daging Dalam Seminggu No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Sering - 0 1 1

2 Kadang-kadang 89 89 95 95

3 Tidak pernah 11 11 4 4

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT kebanyakan responden hanya kadang – kadang makan daging dalam seminggu yaitu sebesar 89% dan meningkat menjadi 95% setelah menerima BLT, dan tidak ada responden yang sering makan daging sebelum menerima BLT namun setelah menerima BLT menjadi 1%. Sedangkan responden yang tidak pernah makan daging sebelum BLT sebesar 11% mengalami penurunan setelah menerima BLT menjadi 4%.

Tabel 4.15

Jawaban Responden Tentang Berganti Menu Makanan Dalam Satu Hari No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Sering - 0 1 1

2 Kadang-kadang 76 76 78 78

3 Tidak pernah 24 24 21 21

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT responden yang kadang-kadang berganti menu makanan dalam satu hari sebanyak 76%, tidak ada responden yang sering mengganti menu makanannya dalam satu hari, dan ada 24% yang tidak pernah berganti menu makanan dalam satu hari. Setelah BLT jumlah responden yang kadang-kadang berganti menu makanan bertambah menjadi 78%, yang sering berganti menu makanan menjadi 1%, dan yang tidak pernah berganti menu makanan turun menjadi 21%.

Tabel 4.16

Jawaban Responden Tentang Sumber Utama Air Minum Di Rumah No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Air Dalam Kemasan - 0 - 0

2 Sumur/Pompa 99 99 100 100

3 Air Sungai 1 1 - 0

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT responden yang sumber utama air minum di rumah dari sumur/pompa sebanyak 99%, tidak ada responden yang sumber utama air minumnya dari kemasan, dan ada 1% responden yang memakai air sungai sebagai sumber utama air minum di rumah. Setelah BLT jumlah responden yang sumber air minum utama di rumah dari sumur/pompa meingkat jadi 100%, dan tidak ada juga responden yang menggunakan air dalam kemasan sebagai sumber utama air minumnya, begitu juga dengan air sungai.

Tabel 4.17

Jawaban Responden Tentang

Pembelian Dan Minum Susu Dalam Seminggu No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Sering - 0 2 2

2 Kadang-kadang 40 40 70 70

3 Tidak pernah 60 60 28 28

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT tidak ada responden yang sering membeli dan minum susu dalam seminggu, sedangkan yang kadang-kadang ada sebesar 40%, dan yang tidak pernah sebesar 60%. Setelah menerima BLT responden yang sering membeli dan minum susu menjadi 2%, yang kadang-kadang mengalami kenaikan yang cukup besar menjadi 70%, dan yang tidak pernah membeli dan minum susu juga turun cukup besar menjadi 28%.

Tabel 4.18

Jawaban Responden Tentang Jenis Lantai Bangunan Tempat Tinggal No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Keramik - 0 - 0

2 Semen 95 95 95 95

3 Tanah 5 5 5 5

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Dari tabel 4.18 di atas menunjukkan tidak ada perbedaan pada jenis lantai bangunan tempat tinggal responden baik sebelum maupun setelah menerima BLT. Kebanyakan responden memiliki lantai semen di rumah yaitu sebesar 95%, tidak ada yang memiliki lantai keramik, sedangkan yang menggunakan lantai tanah masih ada sebesar 5%.

Tabel 4.19

Jawaban Responden Tentang Jenis Dinding Bangunan Tempat Tinggal

No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Beton/Tembok 6 6 6 6

2 Semi Beton 86 86 86 86

3 Kayu/Tepas 8 8 8 8

Dari tabel 4.19 di atas menunjukkan hal yang sama dengan tabel 4.18 bahwa tidak ada perbedaan pada jenis dinding bangunan tempat tinggal sebelum dan setelah menerima BLT. Sebagian besar responden memiliki dinding semi beton yaitu sebesar 86%, dan yang dinding beton sebesar 6%, sementara yang memiliki dinding dari kayu/tepas sebesar 8%. Walaupun banyak responden yang memiliki dinding dari beton atau semi beton, namun sebagian besar dinding bangunan yang dimiliki belum diplester dan juga belum dicat sebagaimana mestinya, hanya dibangun menggunakan batu bata dan semen saja.

Tabel 4.20

Jawaban Responden Tentang Jenis Atap Bangunan Tempat Tinggal

No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Genteng/Seng/Asbes dengan kondisi baik.

9 9 11 11

2 Genteng/Seng/Asbes dengan kondisi tidak baik.

86 86 84 84

3 Ijuk/Rumbia. 5 5 5 5

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Dari tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa sebelum BLT jumlah responden yang jenis atap bangunan tempat tinggalnya dari genteng/seng/asbes dengan kondisi baik hanya sebesar 9%, sementara jumlah responden yang jenis atap rumahnya dari genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak baik sebesar 86%,

dan yang atapnya dari ijuk/rumbia ada sebesar 5%. Setelah BLT jumlah responden yang jenis atapnya dari genteng/seng/asbes dalam kondisi baik meningkat menjadi 11%, sementara jumlah responden yang atapnya dari genteng/seng/asbes dengan kondisi tidak baik menurun menjadi 84%, dan jumlah responden yang atapnya dari ijuk/rumbia tidak mengalami perubahan, masih tetap sebesar 5%.

Tabel 4.21

Jawaban Responden Tentang

Fasilitas Tempat Buang Air (Jamban/Kakus)

No. Jawaban

Sebelum BLT Setelah BLT

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1 Milik Sendiri 81 81 81 81

2 Milik Bersama/Umum 15 15 15 15

3 Tidak Punya/Sungai 4 4 4 4

Total 100 100 100 100

Sumber : Kuesioner Tahun 2012

Dari tabel 4.21 di atas menunjukkan tidak ada perbedaan dari fasilitas tempat buang air sebelum dan setelah menerima BLT. Jumlah responden yang memiliki fasilitas buang air sendiri sebesar 81%, yang menggunakan fasilitas umum ada sebesar 15%, dan responden yang mengandalkan sungai sebagai fasilitas buang air hanya sebesar 4%. Rata-rata responden memang sudah memiliki fasilitas tempat buang air sendiri walaupun masih banyak fasilitas itu yang sudah tidak layak lagi digunakan.

Dokumen terkait