• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan

Dalam dokumen UKL-UPL (Halaman 39-66)

D. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Dampak lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan

i. Tahap Pra Konstruksi

‒ Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

Lokasi kegiatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT Arsynergy Resources berada di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, kabupaten Gresik masih sesuai dengan rencana tata ruang di Kawasan Industri Maspion, Gresik Jawa Timur (Perda 08/2011 tentang RTRW Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030, menyatakan bahwa Kawasan Manyar ditetapkan sebagai Kawasan Strategi sudut kepentingan pengembangan ekonomi, hal 95 dan 205).

Lokasi rencana pembangunan Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources adalah lahan berada di Kawasan Industri Maspion Gresik, juga merupakan rencana pengembangan kawasasan industri Maspion yang sudah sesuai dengan tata ruang (Peta Tata Guna Lahan di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada gambar 3), sehingga dapat dikatakan kurang signifikan mengakibatkan dampak negatip seperti keresahan masyarakat.

‒ Pembuatan Direksi Kit

Direksi kit untuk menampung aktifitas tenaga kerja konstruksi dan sebagai gudang penyimpanan alat-alat dan material. Direksi kit dibangun oleh kontraktor pelaksana kegiatan untuk menginapnya ±20 orang pekerja konstruksi di lokasi kegiatan, dibuat semi permanen dari kayu dan triplek dengan ukuran 10x10 meter atau container yang bisa dipindahkan jika pekerjaan sudah selesai. Kegiatan pembuatan direksi kit ini dapat dikatakan kurang signifikan terhadap dampak negatip, tetapi pada saat pembongkaran direksi kit dapat menimbulkan limbah padat berupa kayu dan triplek. Limbah padat yang berupa kayu dan triplek tersebut dapat dimanfaatkan, karena masih mempunyai nilai ekonomi.

30

‒ Penyiapan Lahan

Sebelum kegiatan konstruksi, lokasi kegiatan harus dibersihkan dari berbagai tanaman yang ada di atasnya. Lokasi juga harus diratakan dengan menambah tanah urug dan dilakukan pematangan lahan dengan memadatkan lahan menggunakan alat berat untuk mendapatkan lahan yang stabil. Sebelum pekerjaan perataan dan pematangan lahan dilakukan soil investigation di lokasi rencana pembangunan refinery gas alam dan prasarananya. Lokasi rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT. Arsynergy Resources merupakan daerah pantai yang terdapat vegetasi yang berupa pepohonan dan tanaman liar.

Kegiatan perataan dan pematangan lahan dengan timbunan tanah yang diambil dari desa Sembayat Gresik menggunakan peralatan berat termasuk alat angkut dumptruck. Jumlah urugan tanah yang digunakan sebesar ± 7.800 m3 , pengangkutannya menggunakan dumtruck standart ukuran (4x3) m dengan volume 60x pengangkutan selama 2 bulan atau 11x pengangkutan tiap hari. Kegiatan perataan/ pematangan lahan tersebut, dapat menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan penurunan kualitas udara, gangguan lalu lintas, kerusakan jalan dan penurunan kesehatan masyarakat.

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja

Rencana kegiatan pemasangan pipa, dan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources membutuhkan 40 orang tenaga kerja. PT Arsynergy Resources bekerjasama dengan kontraktor yang memiliki tenaga kerja tetap maupun kontrak yang sesuai dengan kompetensi standard. Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja ini diperkirakan kurang signifikan memberikan dampak negatif terhadap gangguan kenyamanan lingkungan dan keresahan masyarakat akibat kegiatan pekerja, karena lokasi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

31

berada didalam Kawasan Industri Maspion Gresik yang tidak langsung berdekatan dengan pemukiman penduduk di Gresik.

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

Material dan peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan prasarana Refinery natural gas disyaratkan untuk tidak mencemari lingkungan sesuai standar operasional prosedure sesuai persyaratan Migas. Akses jalan kendaraan darat yang membawa material dan peralatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya adalah jalan milik Kawasan Industri Maspion yang sudah ada sejak dahulu dan melewati jalan tol Manyar Gresik yang umumnya kelas jalan yang dilewati kendaraan berat termasuk trailertruck.

Kegiatan pengangkutan material dan peralatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya lewat darat diperkirakan berdampak terhadap terganggunya lalu lintas pada radius 500 meter dari areal kegiatan PT. Arsynergy, walaupun jumlah dan intensitas pengangkutan peralatan yang digunakan pada tahap konstruksi, seperti pompa air dan mesin molen, vibro compactor, excavator, tower crane, electric heater, Brush pig, mesin las dan kompresor dan lainnya direncanakan hanya 2 kali jalan (two way), LPG Storage dan Condensate Storage direncanakan diangkut menggunakan kapal laut masing-masing 2 unit hanya sekali pengangkutan (one way), juga pipa gas sebanyak ±100 lonjor (6 m/ lonjor). Sedangkan pengangkutannya dilakukan lewat laut menggunakan kapal hanya 1x jalan (one way) dari pelabuhan Gresik atau pelabuhan Jamrut menuju ke Jetty yang tersedia di areal Kawasan Industri Maspion Gresik, diperkirakan berdampak terhadap gangguan lalu lintas laut.

‒ Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare

Pemasangan Flare dan perpipaan raw gas sepanjang 300 meter dan lean gas sepanjang 300 meter diperkirakan dapat menimbulkan dampak kecelakaan kerja dan potensi kebakaran. Sedangkan kegiatan comissioning perpipaan raw gas dan lean gas untuk uji hidrostatik menggunakan air bersih atau fresh water sebanyak 30 m3 diambil dari air PDAM yang tersedia di Kawasan Industri Gresik.

32

Kualitas air bekas uji hidrostatik sama seperti fresh water, karena tidak ada bahan kimia yang ditambahkan dan pipa dalam kondisi kosong dan bersih, maka air bekas uji hidrostatik tersebut bisa langsung dibuang ke laut secara bertahap, maka dapat diperkirakan tidak menimbulkan limbah cair.

‒ Pemasangan Unit Refinery Natural Gas

Pekerjaan pembangunan Unit Refinery Natural Gas, yaitu pemasangan LPG dan Condensate Storage, finishing, mechanical dan electrical serta Comissioning LPG dan Condensate Storage diperkirakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan potensi kebakaran. Pada kegiatan comissioning LPG dan Condensate Storage, semua jalur pipa, peralatan, sistem monitor tekanan, aliran gas dan sistem shutdown (jaringan pipa dalam keadaan darurat) dan sistem kontrol diperkirakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan potensi kebakaran.

PT. Arsynergy Resources menggunakan Jasa EPC Contractor PT Satyamitra Surya Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan kontraktor Nasional terdepan di Indonesia dengan pengalaman Internasional yang luas. Seluruh design dan proses teknologi yang digunakan untuk pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane syatem, hot oil system dan utility system dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki sertifikasi dari Ortloff Engineers Ltd (lampiran 2).

Kegiatan pembangunan refinery gas alam dan prasarananya diperkirakan akan berlangsung selama ±12 bulan dengan pekerja sebanyak ± 40 orang. Pembangunan pembangunan refinery gas alam dan prasarananya tersebut akan berdampak terhadap komponen lingkungan terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja.

33

iii. Tahap Operasi

‒ Rekrutmen Tenaga Kerja

Rekrutmen tenaga kerja pada tahap operasi akan memprioritas masyarakat di sekitar wilayah kegiatan pembangunan refinery Gas Alam dan prasarananya (Gresik dan sekitarnya). Proses rekrutmen tenaga kerja dilaksanakan oleh pemrakarsa dengan memperhatikan ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan. Pekerja yang akan dilibatkan dalam operasi refinery Gas Alam dan prasarananya sejumlah 40 orang. Kegiatan rekrutmen tenaga kerja tersebut dapat berdampak pada tersedianya kesempatan kerja yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah (PAD), sedangkan dampak pada keresahan masyarakat (kecemburuan sosial) kurang signifikan, karena lokasi kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources berada di Kawasan Industri Maspion yang jauh dari pemukiman penduduk.

‒ Operasional Refinery natural gas dan Prasarananya

Refinery Natural Gas PT. Arsynergy Resources diperkirakan dapat menghasilkan limbah cair dan terganggunya biota laut. Juga diperkirakan terjadi kebocoran gas, kecelakaan kerja, penurunan kualitas udara dan penurunan dikarenakan adanya kegiatan pembakaran di flare stack, potensi terjadinya kebakaran dan ledakan, dikarenakan LPG, Lean gas dan condensate merupakan bahan yang flamable. Sedangkan kegiatan perkantoran tersebut diperkirakan dampak timbulnya sampah padat perkantoran, karena sampah padat perkantoran dan limbah cair domestik tersebut pengelolaannya dilakukan di Kawasan Industri Maspion Gresik.

34

Tabel 8. Dampak Lingkungan yang Terjadi

No Jenis Kegiatan Dampak yang terjadi

1

Tahap Pra Konstruksi

Penyiapan Lahan  Penurunan kualitas udara  Gangguan lalin

 Kerusakan jalan

 Penurunan Kesehatan masyarakat

1

2 3

Tahap Konstruksi

Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas

Pemasangan Unit Refinery Natural Gas

 Gangguan lalu lintas darat dan laut pada radius 500 m dari areal kegiatan Refinery Natural Gas PT Arsynergy  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja.  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja. 1 2 3 Tahap Operasi

Rekruitment Tenaga Kerja

Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya (perpipaan gas dan flare)

Operasional kantor

 Kesempatan tenaga kerja  Peningkatan PAD

 Kebocoran gas.

 Penurunan kualitas udara.  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja  Keresahan masyarakat

Timbulnya limbah pelumas bekas

Timbulnya ceceran pelumas bekas

Timbulnya limbah cair domestic

Penurunan kualitas air laut

Timbulnya kemacetan lalu lintas laut

 Penurunan kesehatan masyarakat  Timbulnya limbah cair

 Terganggunya biota laut  Limbah padat

35

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup i. Tahap Pra konstruksi

Penyiapan Lahan

 Sumber Dampak:  Penyiapan lahan  Jenis Dampak:

 Penurunan kualitas udara  Gangguan lalu lintas  Kerusakan jalan

 Penurunan kesehatan masyarakat.  Besaran Dampak:

 Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK. Gub. Jatim No. 10/2009 dan PPRI No. 41 Tahun 2009

 Jumlah gangguan Lalu lintas.  Jumlah terjadinya kerusakan jalan

 Jumlah pengaduan gangguan kesehatan oleh masyarakat  Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Truk pengangkut peralatan dan dilengkapi dengan perijinan yang berlaku di Jawa Timur (kapasitas muatan dan uji emisi yang standar) dan opersionalnya terjadwal. Jadwal mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material disesuaikan dengan jadwal pengangkutan barang dan material di Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik. Jalan yang dilewati truk pengangkut peralatan dan material disesuaikan dengan kelas kendaraan.

 Lokasi Pengelolaan:

 Lokasi pada radius 500 m dari areal kegiatan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources.

 Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

36

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

 Sumber Dampak:

 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material  Jenis Dampak:

 Terjadinya gangguan lalin darat dan laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Besaran Dampak:

 Jumlah kemacetan lalu lintas di darat dan di laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Operasional mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material terjadwal disesuaikan dengan jadwal transportasi darat dan laut dan peraturan yang berlaku di Kawasan Maspion Industrial Estate.

 Lokasi Pengelolaan:

 Areal dengan radius 500 meter dari pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

‒ Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

37

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Menyediakan fasilitas kebakaran (APAR) dan memanfaatkan fasilitas pemadam kebakaran yang ada di Kawasan Maspion Industrial Estate seperti air hidran dan sistemnya

 Tenaga ahli memiliki standard juru las 6G (sertifikasi MIGAS atau DEPNAKER)

 Perpipaan mengacu pada ASME dan API

 Tenaga ahli mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas

 Flare diletakkan di areal di dekat Jetty dan laut untuk menangani kelebihan gas

 Pengukuran tekanan pipa induk menggunakan Dead Weight Tester dan Pressure Recorder Chart sebagai data pembanding.

 Pengukuran pipa service menggunakan Pressure Recorder Chart  Lokasi Pengelolaan:

 Areal disekitar pemasangan pipa dan flare  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pemasangan pipa dan flare

‒ Pemasangan Unit Refinery Natural gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Unit Refinery Natural gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

38

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Menyediakan fasilitas kebakaran (APAR) dan memanfaatkan fasilitas pemadam kebakaran yang ada di Kawasa Industrial Maspion seperti air hidran dan sistemnya

 Tenaga ahli mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas

 Pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane system, hot oil system dan utility system dilakukan sesuai standar Internasional

 Tenaga ahli yang memiliki sertifikasi dari Ortloff Engineers, Ltd  Lokasi Pengelolaan:

 Areal disekitar pemasangan unit refinery gas  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pemasangan unit refinery gas

iii. Tahap Operasi

‒ Rekruiment Tenaga Kerja

 Sumber Dampak:

 Rekruiment Tenaga Kerja  Jenis Dampak:

 Kesempatan tenaga kerja  Peningkatan PAD

 Besaran Dampak:

 Jumlah tenaga kerja dari Gresik, Surabaya dan sekitarnya  Peningkatan PAD

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

39

 Membayar pajak untuk Daerah Kabupaten Gresik sesuai peraturan yang berlaku di Gresik secara tepat waktu

 Lokasi Pengelolaan:

 Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya

‒ Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Sumber Dampak:

 Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya (perpipaan gas dan flare)

 Jenis Dampak:

 Kebocoran gas.

 Penurunan kualitas udara.  Potensi kebakaran.

 Penurunan kesehatan masyarakat.  Keresahan masyarakat.

 Timbulnya limbah pelumas bekas  Timbulnya ceceran pelumas  Timbulnya limbah cair domestik  Terganggunya biota laut

 Penurunan kualitas air laut

 Timbulnya kemacetan lalu lintas laut  Besaran Dampak:

 Jumlah timbulnya bau Mercaptan (indikasi kebocoran gas LPG).  Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK.

Gub. Jatim No. 10/2009.

 Jumlah terjadinya kebakaran berdasarkan Permenaker No 05 Tahun 1996.

40

 Parameter kualitas air lautberdasarkan SK, MENLH No. Kep. 51/MENLH/2004

 Nilai indeks diversitas

 Jumlah kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No 05/1996.  Jumlah terjadinya kebakaran berdasarkan Permenaker No 05

Tahun 1996.

 Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Maintenance peralatan unit refinery natural gas

 Semua peralatan fasilitas LPG dan condensate Storage secara otomatis dan tersertifikasi oleh MYTEC Co., ltd dan diinspeksi oleh ENK Co., ltd (mengacu pada NFPA (National Fire Protection Association).

 Semua peralatan Refinery Natural Gas dan penunjangnya memenuhi persyaratan Health, safety dan Environment (HSE)  Studi HAZOP (Hazard and Operability)

 Maintenance fasilitas pemadam kebakaran.

 Karyawan yang menangani bahan-Bahan Kimia B3 diberi pelatihan mengenai MSDS sesuai dengan Prosedur Pelatihan  Pengendalian bahan kimia B3 mengacu padaPeraturan pemerintah

RI No.74 tahun 2001 tentang Pengelolaan B3.

 Pengendalian limbah B3 mengacu pada SMK3 Permenaker No. Per 05/Men/1996 elemen 9 dan Peraturan pemerintah RI No. 18 th 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3

 Menyediakan Oil Capture dan mengoperasika secara optimal  Melakukan sampling biota air laut (plankton sebagai indikasi pencemaran air laut) setiap 1tahun sekali di laut sekitar unit refinery natural gas

 Melakukan sampling udara ambient setiap 1 tahun sekali diareal unit refinery natural gas

41

 Melakukan Sampling Air Laut setiap 1 tahun sekali di areal refinery natural gas

 Jadwal pengiriman LPG menggunakan LPG Guidelines dan aturan lain yang berlaku di Indonesia dan mengacu pada jadwal pengangkutan laut di Kawasan Maspion Industrial Estate gresik  Menyediakan SOP tanggap darurat

 Spesifikasi produk PLG memenuhi spesifikasi Keputusan

Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi No.

22394.K/10/DJM.T/2009

 Penggunaan jetty sesuai jadwal di Kawasan Industrial Maspion, karena jetty tersebut merupakan otoritas dari pihak Kawasan Industrial Maspion

 Lokasi Pengelolaan:

 Lokasi pembangunan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya

 Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan operasional Refinery Natural Gas dan

Prasarananya PT Arsynergy Resources dan Prasarananya (secara terus menerus).

‒ Operasional Kantor

 Sumber Dampak:  Operasional kantor  Jenis Dampak:

 Limbah padat perkantoran  Limbah cair domestik  Besaran Dampak:

 Parameter kualitas limbah domestic berdasarka KEP.MEN LH No. 112 tahun 2003

42

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Mengolah awal limbah cair domestik dengan cara membuat saptiktank yang anaerobic, selanjutnya dialirkan ke pengolahan limbah cair yang tersedia di Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik.

 Mengumpulkan sementara limbah padat perkantoran dengan memilah terlebih dahulu (organik dan anorganik), selanjutnya dibuang di pembuangan sampah domestik di Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik (Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik bekerjasama dengan Pemda Kabopaten Gresik)

 Lokasi Pengelolaan:

 Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya

3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup i. Tahap Pra Konstruksi

Penyiapan Lahan

 Sumber Dampak:  Penyiapan lahan  Jenis Dampak:

 Penurunan kualitas udara  Gangguan lalu lintas  Kerusakan jalan

 Penurunan kesehatan masyarakat.  Besaran Dampak:

 Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK. Gub. Jatim No. 10/2009 dan PPRI No. 41 Tahun 2009

 Jumlah gangguan Lalu lintas.  Jumlah terjadinya kerusakan jalan

43

 Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Melakukan pemantauan terhadap kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK. Gub. Jatim No. 10/2009 dan PPRI No. 41 Tahun 2009Lokasi Pengelolaan:

 Melakukan pemantauan terjadinya gangguan lalin, kerusakan jalan di radius 500 m dari areal kegiatan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources.

 Melakukan pemantauan terjadinya pengaduan kesehatan masyarakat  Lokasi Pemantauan

 Daerah disekitar desa Sukomulyo  Periode Pemantauan:

 Setiap bulan selama kegiatan penyiapan lahan pada tahap pra konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

 Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup  Pelaksana : PT Arsynergy

 Pengawas : Ditjen Migas, BLH Kab. Gresik, Dishub, PT Maspion Industrial Estate

 Pelaporan : BLH Gresik

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

 Sumber Dampak:

 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material  Jenis Dampak:

 Terjadinya gangguan lalin darat dan laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Besaran Dampak:

 Jumlah kemacetan lalu lintas di darat dan di laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

44

 Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Memantau terjadinya kemacetan lalu lintas di darat dan di laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Lokasi Pemantauan:

 Areal dengan radius 500 meter dari pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Periode Pemantauan:

 Setiap bulan selama kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material pada tahap konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup  Pelaksana : PT Arsynergy

 Pengawas : Ditjen Migas, BLH Kab. Gresik, Dishub, PT Maspion Industrial Estate

 Pelaporan : BLH Gresik

‒ Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

 Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Menantau terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja (pentaatan terhadap Permenaker No. 05 Tahun 1996)

45

 Lokasi Pemantauan

 Areal disekitar pemasangan pipa dan flare  Periode Pengelolaan:

 Setiap bulan selama kegiatan pemasangan pipa dan flare pada tahap konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya  Institusi Pengeloladan Pemantau Lingkungan Hidup

 Pelaksana : PT Arsynergy

 Pengawas : Ditjen Migas, BLH Kab. Gresik, Disnaker, PT Maspion Industrial Estate

 Pelaporan : BLH Gresik

‒ Pemasangan Unit Refinery Natural gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Unit Refinery Natural gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

 Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Memantau terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja (pentaatan terhadap Permenaker No. 05 Tahun 1996)

 Lokasi Pemantauan

 Areal disekitar pemasangan pipa dan flare  Periode Pengelolaan:

 Setiap bulan selama kegiatan pemasangan pipa dan flare pada tahap konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya  Institusi Pengeloladan Pemantau Lingkungan Hidup

46

 Pelaksana : PT Arsynergy

 Pengawas : Ditjen Migas, BLH Kab. Gresik, Disnaker, PT Maspion Industrial Estate

 Pelaporan : BLH Gresik

iii. Tahap Operasi

‒ Rekruiment Tenaga Kerja

 Sumber Dampak:

 Rekruitment Tenaga Kerja  Jenis Dampak:

 Kesempatan tenaga kerja  Peningkatan PAD

 Besaran Dampak:

 Jumlah tenaga kerja dari Gresik, Surabaya dan sekitarnya  Peningkatan PAD

 Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Memantau besarnya gajih karyawan (sebagai acuan UMR disesuaikan dengan peraturan di Kabupaten Gresik)

 Memantau pembayaran pajak untuk Daerah Kabupaten Gresik sesuai peraturan yang berlaku di Gresik secara tepat waktu

 Lokasi Pemantauan:  Kantor PT Arsynergy  Periode Pemantauan:

 Setiap tahun selama kegiatan operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Institusi Pengeloladan Pemantau Lingkungan Hidup  Pelaksana : PT Arsynergy

 Pengawas : Ditjen Migas, BLH Kab. Gresik, Disnaker, PT Maspion Industrial Estate

47

‒ Operasional Refinery Natural Gas

 Sumber Dampak:

 Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya  Jenis Dampak:

 Kebocoran gas.

 Penurunan kualitas udara.  Potensi kebakaran.

 Penurunan kesehatan masyarakat.  Keresahan masyarakat.

 Timbulnya limbah cair  Terganggunya biota laut  Penurunan kualitas air laut

 Timbulnya kemacetan lalu lintas laut  Besaran Dampak:

 Jumlah timbulnya bau Mercaptan (indikasi kebocoran gas LPG).  Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK.

Gub. Jatim No. 10/2009.

 Jumlah terjadinya kebakaran berdasarkan Permenaker No 05 Tahun 1996.

 Parameter kualitas air lautberdasarkan SK, MENLH No. Kep. 51/MENLH/2004

 Nilai indeks diversitas biota laut

 Jumlah kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No 05/1996.  Jumlah terjadinya kebakaran berdasarkan Permenaker No 05

Tahun 1996.

 Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup:

 Memantau kualiatas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK. Gub. Jatim No. 10/2009.

 Memantau terjadinya kebakaran berdasarkan Permenaker No 05 Tahun 1996.

48

 Memantau kualitas air laut berdasarkan SK, MENLH No. Kep. 51/MENLH/2004

 Memantau Nilai indeks diversitas biota laut

 Memantau terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No 05/1996

 Memantau timbulnya bau Mercaptan (indikasi kebocoran gas LPG).

 Lokasi Pemantauan:

 Lokasi pembangunan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya

Dalam dokumen UKL-UPL (Halaman 39-66)

Dokumen terkait