• Tidak ada hasil yang ditemukan

UKL-UPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UKL-UPL"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

Dokumen

Upaya pengelolaan lingkungan hidup

Dan

Upaya pemantauan lingkungan hidup

(ukl-upl)

Kegiatan

Rencana pembangunan refinery natural gas

Dan prasarananya pt. Arsynergy resources

Di kawasan industrial Maspion estate

Kecamatan manyar

Kabupaten gresik

PEMRAKRASA:

PT. ARSYNERGY RESOURCES

Equity Tower 8th Fl, Suite 8F, SCBD Lot 9

Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53

Jakarta 12190

(2)

i

K

KAATTAAPPEENNGGAANNTTAARR

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) PT PJB Gresik di Bawean merupakan upaya optimalisasi pengelolaan energi yang sesuai dengan pasal 21 Undang-Undang RI No. 30 tahun 2007. Kegiatan pembangunan PLTMG dengan kapasitas 3 MW wajib dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) berdasarkan Peraturan Bupati Gresik No. 1 Tahun 2013, Tentang Jenis Rencana Usaha/ atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Deputi MENLH No. B-1233/ Dep.I/ LH/ PDAL/ 02/ 2013 (Lampiran Surat no. 339/ 04/ SR/ 2013), Tentang Daftar Usaha dan/ atau Kegiatan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang Wajib dilengkapi UKL-UPL.

Dokumen UKL-UPL Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) PT PJB UP Gresik membahas tentang dampak yang mungkin ditimbulkan akibat rencana kegiatan, serta bagaimana upaya yang akan dilaksanakan untuk pengelolaan dampak positif maupun dampak negatif. Format penyusunan dokumen UKL-UPL ini berpedoman pada Permen LH No. 16 tahun 2012, Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Pemrakarsa berterima kasih kepada Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Kabupaten Gresik dan Tim Teknis dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik atas saran masukannya dalam pembahasan dokumen UKL-UPL ini. Terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dokumen ini.

Gresik, April 2014 General Manajer PT PJB UP Gresik

(3)

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………... ……. i

DAFTAR ISI ... ……… ...ii

DAFTAR GAMBAR ... ………...iii

DAFTAR TABEL ... ………...iv

A. Identitas Pemrakarsa ... ………... 1

B. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ... ………... 1

C. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ... ………... 2

a. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang……….…………2

b. Persetujuan prinsip atas rencana………...……….…………7

c. Uraian mengenai komponen rencana kegiatan..……...……….…………7

Tahapan Pembangunan PLTMG terdiri dari i. Tahap Pra Konstruksi………... 8

ii. Tahap Konstruksi…..………... 10

iii. Tahap Operasi……...………... 16

1. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan i. Tahap Pra Konstruksi ... 23

ii. Tahap Konstruksi ... 23

iii. Tahap Operasi ... 27

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup i. Tahap Pra Konstruksi ... 32

ii. Tahap Konstruksi ... 32

iii. Tahap Operasi ... 37

3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup i. Tahap Pra Konstruksi ... 40

ii. Tahap Konstruksi ... 41

iii. Tahap Operasi ... 45

D. Jumlah dan Jenis Izin yang dibutuhkan……….53

E. Surat Pernyataan………...……….54

F. Daftar Pustaka………..……….55

(4)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Rencana Lokasi Pembangunan PLTMG Bawean yang berada di lokasi bekas

PLTD…………..………...4

Gambar 2 : Peta Wilayah Administrasi Kegiatan Pembangunan PLTMG Bawean dan Fasilitasnya……… 5

Gambar 3 : Peta Rencana Pola Ruang di Bawean Kabupaten Gresik...……… 6

Gambar 4 : Loading, Unloading dan Travelling CNG………... 17

Gambar 5 : Flow diagram CNG pada mother station di PT PJB UP Gresik... 21

Gambar 6 : Flow diagram CNG pada daughter station di PT PJB UP Gresik... 21

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi ..………. ………...10

Tabel 2 : Jenis dan Jumlah Peralatan pada Tahap Konstruksi ……… 11

Tabel 3 : Spesifikasi kapal laut pengangkut CNG..……… ………18

Tabel 4 : Spesifikasi gas dalam tabung CNG storage……… ………20

Tabel 5 : Spesifikasi gas produk keluar dari PRU………...………20

Tabel 6 : Dampak Lingkungan yang terjadi………31

Tabel 7 : Matriks UKL-UPL: Pembangunan Fasilitas CNG Storage PT PJB UP-Gresik, 2013 ………..………. ………..49

(6)

i Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industri Maspion, Kecamatan Manyar, Gresik Jawa Timur merupakan upaya optimalisasi pengelolaan energi yang sesuai dengan pasal 21 Undang-Undang RI No. 30 tahun 2007. Kegiatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya dengan kapasitas 40 MMSCFD wajib dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) berdasarkan Peraturan Bupati Gresik No. 1 Tahun 2013, Tentang Jenis Rencana Usaha/ atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Surat Deputi MENLH No. B-1233/ Dep.I/ LH/ PDAL/ 02/ 2013 (Lampiran Surat no. 339/ 04/ SR/ 2013), Tentang Daftar Usaha dan/ atau Kegiatan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang Wajib dilengkapi UKL-UPL.

Dokumen UKL-UPL Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources di Kawasan Industri Maspion, Kecamatan Manyar, Gresik Jawa Timur membahas tentang dampak yang mungkin ditimbulkan akibat rencana kegiatan, serta bagaimana upaya yang akan dilaksanakan untuk pengelolaan dampak positif maupun dampak negatif. Format penyusunan dokumen UKL-UPL ini berpedoman pada Permen LH No. 16 tahun 2012, Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Pemrakarsa berterima kasih kepada Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Badan Lingkungan Kabupaten Gresik dan Tim Teknis dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik atas saran masukannya dalam pembahasan dokumen UKL-UPL ini. Terima kasih juga diberikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dokumen ini.

Gresik, Mei 2014

General Manajer PT. Arsynergy Resources

(7)

ii

KATA PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

A. Identitas Pemrakarsa ... 1

B. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ... 1

Tahapan Pembangunan Refinary Natural Gas dan Prasarana PT. Arsynergy Resources ... 8

i. Tahap Pra-Konstruksi ... 8

ii. Tahap Konstruksi ... 11

iii. Tahap Operasi ... 16

a. Spesifikasi Gas Mentah ... 17

b. Spesifikasi Produk ... 18

 LPG Product Specification ... 18

 Condensate Product Specification ... 19

 Lean Gas Specification ... 18

C. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup 1. Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan ... 24

i. Tahap Pra Konstruksi ... 24

ii. Tahap Konstruksi ... 25

iii. Tahap Operasi ... 29

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ... 29

i. Tahap Pra Konstruksi ... 30

ii. Tahap Konstruksi ... 31

iii. Tahap Operasi ... 32

3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ... 34

i. Tahap Pra Konstruksi ... 34

ii. Tahap Konstruksi ... 35

iii. Tahap Operasi ... 36

D. Jumlah dan Jenis Izin yang dibutuhkan ... 40

E. Surat Pernyataan ... 41

F. Daftar Pustaka ... 42

G. Lampiran 1 ... 42

(8)
(9)

ii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Layout Pabrik Refinary Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources ……….. 4 Gambar 2 : Lokasi Kegiatan Refinary Natural Gas dan Prasaranya PT. Arsynergy

Resource ………. 5 Gambar 3 : Diagram Alir Refinary Natural Gas PT Arsynergy Resources untuk

(10)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jadwal Rencana Refinary Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources ………..………. 8 Tabel 2 : Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Pembangunan

Refinary Natural Gas PT. Arsynergy Resources

dan Prasarananya………..…………. 11 Tabel 3 : Jenis dan Jumlah Peralatan pada Pekerjaan Konstruksi Pembangunan

Refinary Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources .…… 12 Tabel 4 : Tenaga Kerha Operasional Refinary Natural Gas

PT. Arsynergy Resources ….………..…………. 17 Tabel 5 : Matriks UKL-UPL: Refinary Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy

Resources ………..………. 38 Tabel 6 : Jenis Izin untuk Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup..…. 40

(11)

1

A. Identitas Pemrakarsa

Nama Perusahaan : P`T. Arsynergy Resources Penanggung Jawab : Anthony Rahmat Sunaryo

Jabatan : Direktur PT Arsynergy Resources

Alamat : Equity Tower 8th Fl, Suite 8F, SCBD Lot 9

Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telp Fax

: 221 2903 5699 221 2903 5677

B. Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

1 Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan :

Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT. Arsynergy Resources

2 Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan:

Luas lahan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT. Arsynergy Resources adalah 26.225 m2, layout Refinery Natural Gas dan Prasananya PT

Arsynergy Resources (Gambar 1). Lokasi flare, perpipaan dan unit Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources di lahan lahan Kawasan PT Maspion Industrial Estate, Gresik (Gambar 2). Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasananya terletak di lahan Kawasan PT Maspion Industrial Estate di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. (Gambar 3)

3 Skala/Besaran rencana usaha

dan/atau Kegiatan

Rencana pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources menggunakan bahan baku Natural Gas (gas alam) sebesar 40

(12)

2 MMSCFD (Million metric square cubic feet per day) dan menghasilkan produk Lean Gas sebesar 34.85 MMSCFD, LPG (Liquiefied Petrolium Gas) sebesar 0,015 MMSCFD dan Condensate sebesar 0,334 MMSCFD wajib dilengkapi dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) :

 Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 30 Tahun 2011, Tentang Jenis Usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

 Berdasarkan Surat Deputi MENLH No. B-1233/ Dep.I/ LH/ PDAL/ 02/ 2013 (Lampiran Surat no. 339/ 04/ SR/ 2013), Tentang Daftar Usaha dan/ atau Kegiatan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang Wajib dilengkapi UKL-UPL.

 Berdasarkan Peraturan Bupati Cresik No. 1 Tahun 2013, tentang jenis rencana usaha/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

(13)

3

C. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan a. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang

Ditinjau dari Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No.5 Tahun 2012, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031, lokasi kegiatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya ini masih sesuai dengan rencana tata ruang di Kawasan Industri Maspion, Gresik Jawa Timur. Pada halaman 95 dan 205 Perda 08/2011 tentang Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030, menyatakan bahwa Kawasan Manyar ditetapkan sebagai Kawasan Strategi sudut kepentingan pengembangan ekonomi.

Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya berada di lokasi Kawasan PT Maspion Industrial Estate yang telah mempunyai ijin lingkungan yang masih berlaku berdasarkan Pasal 73 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012, Tentang izin lingkungan, maka dokumen lingkungan (ANDAL dan RKL-RPL) PT Maspion Industrial Estate yang berada dikawasan Manyar telah mendapatkan persetujuan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 730/MPP/4/1996 dinyatakan tetap berlaku dan dipersamakan sebagai izin lingkungan (lampiran 1).

Lokasi kegiatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources pada S: 7°.11’38’’, E: 112°.52’16’’ dan wilayah administrasi terletak di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Lokasi Kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources dapat dilihat pada Gambar 2.

(14)

4

(15)

5

Gambar 2. Lokasi flare, perpipaan gas dan unit Refinery Natural Gas PT Arsynergy

(16)

6

Gambar 3. Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

(17)

7

b. Persetujuan Prinsip Atas Rencana

Berdasarkan instruksi pemerintah kepada PLN untuk mengurangi pemakaian BBM pada seluruh pembangkit di Indonesia, maka PT PJB menggunakan gas sebagai upaya penghematan BBM di seluruh PLN yang direncanakan juga akan disupply dari PT Arsynergy Resources.

Sesuai Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral No 31 Rencana Induk Kebijakan Energi Nasional 2005-2025, maka rencana PT. Arsynergy Resources tersebut dapat dikatakan ikut mendukung Program Pemerintah dalam Penerapan Eko Efisiensi.

Sesuai Pasal 21 Undang-undang RI No. 30 tahun 2007, Tentang Energi, maka dapat dikatakan bahwa PT. Arsynergy Resources melakukan optimalisasi Pengelolaan Energi yang mengolah Natural Gas atau Wet Gas menjadi Lean Gas setara dengan Liquiefied Natural Gas (LNG) dan mengambil LPG serta condensate yang mempunyai nilai ekonomis.

Rencana kegiatan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources yang berada di Kawasan Industri Maspion di Jl. Gama, Desa Sukomulyo, Kabupaten Gresik telah dilengkapi dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta, Kebayoran Baru Satu (PEM-00109/WPJ.04/KP.0403/2014), Izin Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri (perubahan dari Izin Prinsip Penanaman Modal 4/35/IP/PMDN/2014 tanggal 20 Maret 2014), dan Izin Persetujuan mulai kegiatan Pembangunan LPG Plant untuk Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources telah diberikan oleh PT Maspion Industrial Estate, tertanggal 7 Februari 2014, Surat: No. 021/SK.MP/U.V/EXT/II/2014 (lampiran 1).

(18)

8

c. Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan

Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya berbahan baku 40 MMSCFD (million standard cubic feed per day) wet gas didasarkan pertimbangan Institusional sesuai surat Pjs. Deputi Pengendali Operasional BPMIGAS no. 0469/BPB0000/2011/S2 tanggal 13 Mei 2011. Natural Gas atau gas alam merupakan associated gas dengan kandungan C3+ sebesar 6-8% yang disebut sebagai wet gas. Pembakaran wet gas masih mengandung polutan gas dari hasil pembakaran kandungan C3+ sebesar 6-8%, kandungan uap air jenuh yang masih terkandung pada wet gas dapat menyebabkan terjadinya korosi pada alat pembakaran. Apabila gas alam sudah dipisahkan kandungan C3+ dan uap air jenuh, maka dapat mengurangi biaya pemeliharaan alat pembakaran (burner) dan memperkecil polutan gas yang keluar dari stack gas.

Rencana operasional Refinery Gas Alam PT. Arsynergy Resources menggunakan wet gas sebesar 40MMSCFD dan produk yang dihasilkan lean gas sebesar 34.85 MMSCFD, LPG dengan kandungan utama C3 dan C4 sebesar 238 ton per hari (0,015 MMSCFD) serta condensate dengan kandungan C5 sebesar 307 barrel/day. Lean gas adalah bahan bakar yang lebih baik untuk proses pembakaran di unit boiler yang dapat mengurangi kadar polutan pada emisi gas buangnya (kandungan H2O dan impurities lebih kecil dibandingkan wet gas),

sehingga dapat menambah ketahanan alat-alat/mesin di Power Plant.

Kebutuhan air untuk kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarana PT Arsynergy Resources dipenuhi dari PDAM di Kawasan Maspion Industrial Estate, kebutuhan air pada tahap konstruksi diperkirakan sebesar ±20,05 m3/hari (kamar mandi karyawan sebesar ±20,05 m3/hari dan penyiraman lahan sebesar

±,05 m3/hari) ditambah ±20 m3 (1 kali uji hidrostik pipa). Sedangkan kebutuhan

air pada tahap operasi sebesar ±25,5 m3/hari, dimana air untuk kamar mandi

karyawan sebesar ±20,05 m3/hari dan penyiraman tanaman sebesar ±,05 m3/hari

serta air pendingin sebanyak ±10 m3/hari yang dapat disirkulasi sebesar ±9,5

m3/hari, air yang menguap diperkirakan sebesar ±0,5 m3/hari, sehingga yang

dibutuhkan hanya make up water sebesar ±0,5 m3/ hari. (neraca massa air pada

(19)

9

Kebutuhan bahan kimia untuk operasional Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources adalah Adsorbent for Dehydration, Support Balls, 3/8", 1/4", pelumas dan Mercaptan yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Bahan kimia yang termasuk B3 adalah pelumas dan mercaptan Pengangkutan Bahan Kimia B3 dari Gudang ke lokasi pemakaian direncanakan sesuai Instruksi Kerja Pengangkutan Bahan Kimia B3. Karyawan yang menangani bahan-bahan Kimia B3 direncanakan diberi pelatihan mengenai MSDS sesuai dengan Prosedur Pelatihan. Pengelolaan bahan kimia B3 dilakukan sesuai dengan Peraturan pemerintah RI No.74 tahun 2001 tentang Pengelolaan B3 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3), untuk mencegah pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja dan akibatnya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. Pelumas digunakan pada maintenance peralatan, diperkirakan terjadi ceceran pelumas pada waktu operasional refinery Natural gas pelumas bekas merupakan limbah B3. Mercaptan digunakan sebagai indikasi kebocoran gas, apabila terjadi kebocoran pada pipa gas, maka akan terjadi pelepasan polutan ke udara ambient. PT Arsynergy menyediakan Tempat Penampungan Sementara dan mengurus ijin penyimpanan limbah B3 setelah mendapatkan dokumen UKL-UPL PT Arsynergy mendapat rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kab Gresik.

Tabel 1. Kebutuhan Bahan Kimia Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources

No Catalyst/Chemical Jumlah

1 Adsorbent for Dehydration, ft3 2,188

2 Support Balls, 3/8", 1/4", ft3 340

4 pelumas, ft3 353

5 Mercaptan, ft3 7

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014

Kebutuhan energi pada setiap tahap pembangunan akan disuplai dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar ±500 KWH, disamping penyediaan genset untuk emergency berkapasitas ±500 kW, 220 V, 380 V, 50 Hz apabila terdapat pemadaman aliran listrik. Kebutuhan listrik Refinery Natural Gas dan Prasarana PT Arsynergy Resources disajikan pada Tabel 2.

(20)

10

Tabel 2. Kebutuhan Listrik Refinery Natural Gas dan Prasarana

PT Arsynergy Resources

No Peralatan Kebutuhan Listrik (KW)

1 Deethanizer Reflux 2,45

2 LPG Column Reflux 4,29

3 LPG Truck Loading 6,96

4 Condensate Truck Loading 7,01

5 LPG Return 0,7

6 CW Pump 2

7 De-C2 OVHD Gas Boosting Compressor 45

8 Feed Gas Aftercooler Motor 10

9 Feed Gas Aftercooler Motor 10

10 Refrigrator Air Cooler Motor 75

11 Refrigrator Air Cooler Motor 75

12 LPG Column Overhead Cooler Motor 28

13 LPG Product R/D Cooler Motor 23

14 Condensate Product R/D Cooler Motor 12

15 Regen Gas Cooler Motor 7,2

16 Hot Oil Circulation Pump 45

17 Instrument Air Compressor 22

Lighting 50

Allowance 50

Total 476,61

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014

Pada operasional Refinery Natural Gas dan Prasarana PT Arsynergy Resources direncanakan peralatan utama, yaitu 2 unit gas kompresor (design capacity 50 %) untuk feed gas, 1 unit refrigerator (design capacity 50 %), 2 unit gas power generator (capacity 100 %), 3 unit pompa (1 unit continous operation dan 1 unit stand by, 1 run intermittent operation without stand by), 2 unit LPG storage berkapasitas ±1000 ton, 2 unit condensate storage berkapasitas ±1000 ton, 1 unit cooling tower untuk kebutuhan kompresor, 1 unit hot oil system,1 unit

(21)

11

metering system, serta 1 unit weighing system untuk pengangkutan LPG dan Condensate dengan Truk.

Spesifikasi desain unit Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources untuk mengekstrak C3/C4 (gas LPG) dan minyak condensate berdasarkan atas komposisi Natural gas/ minyak mentah dari Bukit Tua Block PT Petronas Jatim Utama (PJU) Gresik. Produk gas LPG dan condensate PT Arsynergy Resources dikirim ke PT Surya Mandala Sakti atau Pertamina dan gas LPG dikirim ke Pertamina, sedangkan lean gas dikirim ke PT Pembangkit Jawa Bali. Perjanjian jual beli LPG dapat dilihat pada lampiran 1 (LPG-002/PJB/ARSR/BKT/XI/2013 dan 106/PJB/SMS-ARSR/XI/2013, KST-002/PJB/ARSR/BKT/XI/2013 dan 105/PJB/SMS-ARSR/XI/2013).

Rencana pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources sesuai timeline adalah tahap pra konstruksi direncanakan pada bulan Maret 2014 dan diakhiri pada bulan Agustus 2014. Kegiatan pada tahap pra konstruksi, yaitu penentuan lokasi lahan termasuk pengurusan izin-izin, desain peralatan, serta penyiapan lahan termasuk soil test dan pembuatan direktur kit. Pada tahap konstruksi diperkirakan dimulai pada bulan September 2014 dan berakhir pada bulan Mei 2015, kegiatannya adalah mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja, mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material, pembangunan perpipaan gas dan flare serta pembangunan unit Refinery Natural gas. Operasional perpipaan gas dan flare gas serta unit Refinery Natural gas direncanakan dimulai pada bulan Juli 2015. Jadwal Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT. Arsynergy Resources dapat dilihat pada Tabel

(22)

12

Tabel 3. Jadwal Rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

PT Arsynergy Resources

No Kegiatan Tahun 2014 Tahun 2015

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 4 5 6 7 8 1 Tahap pra konstuksi 2 Tahap Konstruksi 3 Tahap Operasi

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014

Tahapan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources terdiri dari:

 Tahap Pra Konstruksi

o Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

o Pembuatan Direksi Kit o Penyiapan Lahan  Tahap Konstruksi

o Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja

o Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material o Pembangunan Prasarana Perpipaan Gas dan flare gas o Pembangunan Unit Refinery Natural Gas

 Tahap Operasi

o Rekrutmen Tenaga Kerja

o Operasional Prasrana Perpipaan Gas dan Flare Gas o Operasional Unit Refinery Natural Gas

i. Tahap Pra Konstruksi

‒ Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

(23)

13

Kegiatan penentuan lokasi kegiatan Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources adalah di Kawasan Industri Maspion. Pertimbangan teknis terkait dengan ketersedian lahan, kondisi lahan, assesibilitas lokasi pengguna lean gas (user), sedangkan pertimbangan institusional dilakukan sesuai kebijakan PLN. Kebijakan PLN menyatakan bahwa pengoperasian pembangkit listrik berbasis gas bertujuan untuk meningkatkan nilai dari gas untuk menggantikan BBM.

Lokasi rencana pembangunan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya terletak di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik dengan batas-batas lahan sebagai berikut:

 Sebelah Barat : PT TPC Indoplastic and Chemical Java Indonesia dan PT Krida Petra Graha

 Sebelah Utara : Petronas

 Sebelah Selatan : PT United Air Product Indonesia

 Sebelah Timur : Selat Madura dan Waste Water Plan (WWP) milik Kawasan Industri Maspion Gresik

Layout Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya dan batas batas lokasi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources (gambar 1). Luas lahan rencana pembangunan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya adalah 26.225 m2, dimana direncanakan luas lahan tertutup bangunan kantor dan lahan peralatan unit Refinery Natural Gas sebesar 30%, luas lahan tertutup concrete road paving blok dan perpipaan sebesar 20%, ruang terbuka termasuk ruang terbuka hijau (RTH) direncanakan sebesar 40%. Lahan untuk penghijauan direncanakan seluas 10% di lokasi depan jalan Gama dan perkantoran dapat dilihat (Tabel 4). Letak lokasi Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources Gresik di Kabupaten Gresik sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang ada (Gambar 3). Lahan yang digunakan merupakan lahan Kawasan Industri Maspion Gresik.

(24)

14

Tabel 4 Rencana Penggunaan Lahan PT. Arsynergy Resources dengan Luas Lahan 26.225 m2

No Penggunaan Lahan Luas Lahan (m2)

1 Lahan Refinery Natural Gas & Warehouse (40%) 10.490 2 Lahan Truck Loading &Perpipaan Gas (20%) 5.245

3 Lahan Terbuka Hijau (40%) 10.490

4 Lahan Penghijauan (10%) 5.245

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014 ‒ Pembuatan Direksi Kit

Direksi kit untuk menampung aktifitas tenaga kerja konstruksi dan sebagai gudang penyimpanan alat-alat dan material. Direksi kit dibangun oleh kontraktor pelaksana kegiatan untuk menginapnya ±20 orang pekerja konstruksi di lokasi kegiatan, berupa container yang bisa dipindahkan jika pekerjaan sudah selesai.

‒ Penyiapan Lahan

Sebelum kegiatan konstruksi, lokasi kegiatan harus dibersihkan dari berbagai tanaman yang ada di atasnya. Lokasi juga harus diratakan dengan menambah tanah urug dan dilakukan pematangan lahan dengan memadatkan lahan menggunakan alat berat untuk mendapatkan lahan yang stabil. Sebelum pekerjaan perataan dan pematangan lahan dilakukan penyelidikan tanah untuk mendapatkan data-data fisis dan mekanis lapisan tanah yang lebih akurat, untuk selanjutnya digunakan menghitung daya dukung tanah terkait dengan perencanaan fondasi pembangunan refinery gas alam dan prasarananya. Lokasi pekerjaan penyelidikan tanah atau soil investigation di lokasi rencana pembangunan refinery gas alam dan prasarananya. Penyelidikan tanah yang dilakukan adalah deep boring dan standart penetration test (STP), kedalaman – 35 m dari original ground level, dengan interval pengamatan setiap 3 m dari deep boring. Soil test dilakukan oleh Soil Mechanics Engineering Consultant PT Solefound Sakti Jakarta (lampiran 2), telah memberikan rekomendasi untuk mendirikan pabrik Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy menggunakan Precast Concrete Driven Piled Foundation (Recommendation for the factory building, it is recommended to use : Precast Concrete Driven Piled Foundation, PT 14 April 2014, Solefound Sakti Jakarta). Lokasi Rencana Pembangunan Refinery Natural

(25)

15

Gas dan Prasananya PT. ARSynergy Resources merupakan daerah pantai yang terdapat vegetasi yang berupa pepohonan dan tanaman liar (foto terlampir).

Kegiatan perataan dan pematangan lahan dengan urugan tanah yang diambil dari desa Sembayat Gresik menggunakan peralatan berat termasuk alat angkut dumptruck. Jumlah urugan tanah yang digunakan sebesar ± 7.800 m3 ,

pengangkutannya menggunakan dumtruck standart ukuran (4x3)m dengan volume 60x pengangkutan selama 2 bulan atau 11x pengangkutan tiap hari.

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja

Rencana kegiatan pemasangan pipa, dan pembangunan Refinery natural gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources membutuhkan 40 orang tenaga kerja. Pihak kontraktor yang bekerjasama dengan pihak PT Arsynergy Resources telah memiliki tenaga kerja tetap maupun kontrak yang sesuai dengan kompetensi standard. Setiap tenaga kerja diharuskan menjaga ketertiban dan keamanan di dalam dan luar proyek baik dalam tahap mobilisasi maupun tahap demobilisasi. Tenaga kerja pada tahap konstruksi dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Refinery Natural Gas

PT Arsynergy Resources dan Prasarananya.

No. Tenaga Kerja Jumlah

(orang) Pendidikan Asal Status

1. Tenaga Ahli Sipil 2 S1 Lokal WNI

2. Tenaga Ahli Mekanikal 3 S1 Komuter/Lokal WNA/ WNI

3. Tenaga Ahli Elektrikal 1 S1 Komuter/Lokal WNA/ WNI

4. Tenaga Instrument 1 S1 Lokal WNI

5. Pengawas/Mandor 10 D3 Lokal WNI

6. Welder 4 SLTA Lokal WNI

7. Fitter/Helper 17 SLTA Lokal WNI

8. Welding Inspector * 2 D3 Lokal WNI

Jumlah 40

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014. * : Sertifikasi MIGAS

(26)

16

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

Material dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemasangan pipa, pembangunan Refinery natural gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources adalah terkontrol. Jenis dan jumlah peralatan pada tahap konstruksi dapat dilihat pada tabel 2. Akses jalan kendaraan darat yang membawa material dan peralatan pembangunan Refinery natural gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources adalah jalan tol Manyar Gresik yang sudah ada sejak dahulu. Juga akses kapal pengangkut material dan peralatan untuk pembangunan Refinery natural gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources melalui Jetty yang berada di Selat Madura yang sudah ada di Kawasan Industri Maspion. Pengangkutan pipa gas sebanyak ±100 lonjor (6 m/ lonjor) dilakukan lewat laut menggunakan kapal hanya 1x jalan (one way) dari pelabuhan Gresik atau pelabuhan Jamrut menuju ke Jetty yang tersedia di areal Kawasan Industri Maspion Gresik.

Jenis dan Jumlah Peralatan pada Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jenis dan Jumlah Peralatan pada Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Refinery

Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

No Jenis Peralatan Jumlah (Unit)

1 Compressor (C-101, Regen Gas Compressor) 1 2 Heat Exchangers :

 E-701, Regen Gas Heat Exchangers  E-201, Gas / Gas Exchanger  E-205, Trim Rebolier

1 1 1 3 Air Coolers :

 AC-341, Regeneration Gas Cooler

 AC-301, Expander Compressor After Cooler  AC-510, De-C5 Reflux Cond/ Prod Cooler

1 1 1 4 Filters :

 F-451, Inlet Gas Filter/Coalescer  F-452, Dry Gas Dust Filters

 F-303, Residue Gas Filter/Coalescer

1 2 1

(27)

17 5 Pressure Vessels :

 V-401/402, Dehydrators

 V-404, Regeneration Gas Scrubber  V-405, Inlet Scrubber

 Cold Separator & All Mesh & Vane pad internals  V-410, Seal Gas Heater

 V-406, Product Surge Tank  V-407, Reflux Drum  Fuel Gas Scrubber  Flare Knock-Out Drum

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Turboexpander (EC-100, Expander) 1

7 Pump :

 P-611, Methanol Injection Pump  P-600, Product Bosster Pumps  P-604, Deethanizer Reflux Pump  P-506, De-C5 Reflux Pump  Flare Knock-Out Drum Pump

1 2 2 2 2 8 Tower :  T-501, Deethanizer  T-501, De-C5 Column 1 1 9 Vessels :  V508, Reflux Drum 1

10 Hot Oil System 1

11 Compressor & Blowers :

 IA-100, Instrument Air Compressor Package

1

12 Fired Heater & Flare Stack :

 Utility Flare with Air Assist Blower 1

13 Miscellaneous Packages :

 Inlet Gas, Fuel Gas, Residue Gas Senior Orifice

Plates with Flanges shipped loose

4 14 Dumtruck 1 15 Molen 1 16 Mesin las 1 17 Brush pig 4 18 Excavator 1 19 excavator, 1 20 tower crane, 1 21 concrete pump 1

(28)

18

‒ Pembangunan Prasarana Perpipaan Gas dan flare gas

Pekerjaan Prasarana Perpipaan Gas dan flare gas terdiri dari :

pemasangan flare, perpipaan dan commissioning di areal kawasan Industri Maspion sepanjang 300 m2 untuk feed gas (raw gas) dan 300 m2 untuk lean gas:

Pemasangan dan commissioning LPG dan Lean Gas tanks: kegiatan hydrotest tanks dan hydrotest piping: pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system, cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane system, hot oil system dan utility system.

Pemasangan 1 unit cerobong nyala api (flare) pada refinery natural gas dan prasarananya PT Arsynergy Resources dilakukan oleh tenaga yang telah mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas. Flare diletakkan di areal di dekat Jetty dan laut untuk menangani kelebihan gas dari proses refinery gas alam tersebut dan menangani kelebihan uap gas selama proses pemuatan LNG ke kapal tangker. Selama operasi refinery dan pemuatan gas LPG berjalan normal, maka tidak ada nyala api pada cerobong, karena 100% gas yang timbul dari proses operasi akan termanfaatkan sebagai bahan bakar generator.

Pemasangan perpipaan raw gas sepanjang 300 meter dan lean gas sepanjang 300 meter dilakukan oleh tenaga yang telah mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 300.K/38/M.PE/1997, tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi, maka pipa dengan tekanan lebih dari 16 bar, harus dirancang sesuai ketentuan klasifikasi lokasi kelas 1-2 dengan jarak minimum ditetapkan sekurang-kurangnya 9 (sembilan) meter (ketentuan pasal7) atau 3 (tiga) meter, bila jarak minimun tidak dapat dipenuhi. Pipa yang akan dipasang berdiameter 8 (delapan) inchi, faktor desain tidak lebih dari 0,3 (tiga per sepuluh) dengan Hak Lintas Pipa 3 meter. Penyambungan pipa dengan sistem pengelasan dilakukan oleh Welder yang bersertifikat dan mempunyai kualifikasi yang dikeluarkan oleh MIGAS. Jenis coating yang digunakan adalah threelayer

(29)

19

polyethylene. Hasil dari pekerjaan coating, selanjutnya dilakukan pengujian kebocoran (API RP 1102).

Comissioning Perpipaan raw gas dan lean gas dilakukan oleh tenaga yang telah mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas. Uji hidrostatik dilakukan untuk memastikan pipa tidak bocor (150% dari tekanan operasi maksimum pipa). Kegiatan uji hidrostatik terdiri dari pengisian pipa dengan air, penekanan air pada pengujian dengan hidrostatik test, pengeluaran air, dan pembersihan pipa dari air yang tersisa. Dalam proses kegiatan uji hidrostatik, air yang digunakan adalah air bersih yang tidak mengandung pasir ataupun lumpur dan tidak terkontaminasi yang memiliki kualitas minimal filtrasi sampai 50 micron dan kandungan endapan rata-rata tidak lebih dari 20 mg/m3 dan memiliki pH antara 7-8. Fresh water yang

digunakan sebanyak 30 m3 fresh water diambil dari tangki air bersih yang tersedia

di Kawasan Industri Gresik. Kualitas air bekas uji hidrostatik sama seperti fresh water, karena tidak ada bahan kimia yang ditambahkan dan pipa dalam kondisi kosong dan bersih, maka air bekas uji hidrostatik tersebut bisa langsung dibuang ke laut. Proses pengeringan pipa dilakukan dengan foam pig. Penaikan tekanan dilakukan dengan tekanan maksimum 14,5 psi/menit hingga 95% dari tekanan uji, selama proses penaikan tekanan, sambungan pipa harus diperiksa terhadap kebocoran secara berkala. Jika terjadi penurunan tekanan dikarenakan stabilisasi temperatur dan tekanan, maka tekanan dalam pipa tersebut harus dinaikkan kembali sampai tekanan uji yang diinginkan. Pengulangan proses penaikan tekanan, yaitu 30% dari tekanan uji, ditahan selama 1 jam, 50% dari tekanan uji ditahan selama 1 jam dan 100% dari tekanan uji ditahan untuk pipa service selama 8 jam, untuk pipa induk/ cabang selama 24 jam. Pengukuran tekanan untuk pipa induk menggunakan Dead Weight Tester dan Pressure Recorder Chart sebagai data pembanding. Sedangkan pengukuran pipa service menggunakan Pressure Recorder Chart.

(30)

20

Pekerjaan pemasangan LPG dan Condensate Storage, finishing, mechanical dan electrical dilakukan oleh tenaga yang telah mempunyai sertifikat SKPP dan SKPI dari Migas. Comissioning LPG dan Condensate Storage dilakukan oleh tenaga yang telah mempunyai sertifikat SKPP dan SKPI dari Migas. Pada kegiatan comissioning LPG dan Condensate Storage, semua jalur pipa, peralatan, sistem monitor tekanan, aliran gas dan sistem shutdown (jaringan pipa dalam keadaan darurat) dan sistem kontrol diuji secara baik. Kemudian dilakukan proses nitrogen purging untuk meminimalkan kandungan oksigen sampai dengan maksimal 2% dan kandungan nitrogen dalam pipa mencapai 98% serta tekanan mencapai 0,5 bar (7 psig). Sebelum menjalankan proses Gas In dilakukan beberapa cek list untuk beberapa kondisi diantaranya persiapan keselamatan, ketersedian peralatan dan material, kesiapan personel commissioning dan kepastian alat instrumen berfungsi dengan baik. Semua valve harus diperiksa, pada saat Gas In nitrogen akan didorong dengan gas yang dimasukkan dengan kecepatan 0,6-20 m/dt di venting pada titik ujung pipa. Kecepatan gas diatur dengan mengontrol back pressure untuk mendapatkan gas flow rate tertentu. Jika pada venting gas terdeteksi sudah mencapai kandungan methane >80% volume, maka venting ditutup. Setelah venting ditutup, gas yang masuk ke dalam pipa akan membuat tekanan menjadi naik. Pada kondisi tersebut kemudian dilakukan leak test setiap kenaikan 100 psig pada semua flanges dan koneksi instrumen. Setelah gas mencapai tekanan yang sesuai dengan prosedur, dilanjutkan dengan melakukan operation trial.

Pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane syatem, hot oil system dan utility system dilakukan sesuai standar Internasional. PT Arsynergy Resources menggunakan Jasa EPC Contractor PT Satyamitra Surya Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan kontraktor Nasional terdepan di Indonesia dengan pengalaman Internasional yang luas. Seluruh design dan proses teknologi yang digunakan untuk pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane syatem, hot oil system dan utility system dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki

(31)

21

sertifikasi dari Ortloff Engineers Ltd (lampiran 2). Kegiatan pembangunan refinery gas alam dan prasarananya diperkirakan akan berlangsung selama ±12 bulan dengan pekerja sebanyak ± 40 orang.

iii. Tahap Operasi

‒ Rekrutmen Tenaga Kerja

Kegiatan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dengan terlebih dulu dilakukan start up & performance operation. Setelah proses permulaan operasi berjalan sukses, maka Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources siap dioperasikan sesuai dengan rencana. Semua unit-unit dan peralatan dalam sistem Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources beroperasi dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing, sehingga pada akhirnya menghasilkan produk yang diinginkan. Pada tahap operasi ini tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 60 karyawan dan telah memiliki kompetensi di masing – masing bidangnya antara 5 – 15 tahun yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Tenaga Kerja Operasional Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources

N0 Posisi Pendidikan Keahlian Jumlah

1 2 3 Manager Supervisor Foreman dan operator Sarjana,Master Doktor Sarjana, D 3 D3 STM/SMK

Manajemen Proyek, Electrical, HSE, Proses enginer

Electrical, mechanical, proses,HSE,adm Electrical, mechanical, proses,HSE,adm, security

5 orang 7 orang 38 orang

Sumber: Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya, 2014.

Rekrutmen tenaga kerja pada tahap operasi akan memprioritas masyarakat di sekitar wilayah Gresik dan sekitarnya. Proses rekrutmen tenaga kerja dilaksanakan oleh pemrakarsa dengan memperhatikan ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan. Pekerja yang akan dilibatkan dalam operasi refinery Gas Alam dan prasarananya sejumlah 50 orang.

(32)

22

‒ Operasional Prasarana Perpipaan Gas dan Flare Gas

Raw gas atau gas alam yang diolah pada Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources sebesar 40 MMSCFD = 967,2 ton / hari berasal dari PT Bukit Tua Block V , melalui pipa gas sepanjang 300 m2 diareal kawasan Industri

Maspion. Perpipaan gas untuk pengangkutan/ loading produk LPG sudah tersedia di areal Kawasan Industri Maspion Gresik (layout pipa gas dapat dilihat pada gambar 2). PT Arsynergy Resources menggunakan Jetty milik Kawasan Maspion Industrial Estate untuk pengangkutan/ loading LPG yang menggunakan kapal. Penggunaan jetty ini harus menyampaikan jadwal pemakaian sebelumnya kepada Kawasan Maspion Industrial Estate, karena jetty tersebut merupakan otoritas dari pihak Kawasan Maspion Industrial Estate.

‒ Operasional Refinery Natural Gas

Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dengan bahan baku raw gas dari Bukit Tua Block V sebesar 40 MMSCFD menghasilkan 3 (tiga) macam produk adalah sebagai berikut :

 LPG : 0,015 MMSCFD  Condensate : 307 barrel/ day

 Lean Gas : 34,85 MMSCFD

Spesifikasi dan komposisi natural gas/ minyak mentah dari Bukit Tua Block V PT Petronas Jatim Utama (PJU) Gresik sebagai berikut :

 Gas yang masuk berasal dari Bukit Tua Block V Gresik

 Debit gas yang masuk (Feed Gas Flow Rate) = 40 MMSCFD

 Tekanan (Pressure) = 20,36 barg

 Temperature = 25,42 oC

(33)

23

Komposisi natural gas/ minyak mentah dari Bukit Tua Block V PT Petronas Jatim Utama (PJU) Gresik sebagai berikut :

:

Komponen Unit Komposisi

- CO2 - N2 - CH4 - C2H6 - C3H8 - i-C4H10 - n-C4H10 - i-C5H12 - n-C5H12 - C6+ - H2O Total HHV %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol %Mol BTU/SCF 0,7 0,7 82,9 7,7 4,7 1,0 1,1 0,5 0,3 0,2 0,2 100.0000 1227,3

Produk Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources dan Prasarananya ada 3, yakni LPG, Condensate dan Lean Gas.

Spesifikasi produk PLG memenuhi spesifikasi Keputusan Direktorat Jendral Minyak dan Gas Bumi No. 22394.K/10/DJM.T/2009 adalah :

C2 (Ethane), LV % 0.1 % (max)

C3 + C4, LV % 98.4 (min)

i-C5, LV % 1,5 % (max)

Weathering Test @ 36oF 95 % volume

Rundown Temperature 100 deg F (max)

(34)

24

Spesifikasi produk Condensate adalah sebagai berikut :

C4 and Lighter, LV % 0.2 % (max)

Rundown Temperature 100°F (max)

Lean Gas Specification

Spesifikasi Lean Gas adalah sebagai berikut :

HHV, BTU/SCF 1,000 ~ 1,040

CH4 80 ~ 99 %

Natural gas yang berasal dari PT Bukit Tua Block V melalui perpipaan yang telah tersedia di Kawasan Maspion Industrial Estate, selanjutnya natural gas tersebut diproses melalui tahapan compression, refrigeration, deethanizer dan debutanizer. Proses awal Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources adalah proses dehydration gas alam, dimana desain peralatan menggunakan worst condition, yaitu gas alam dianggap mengandung air jenuh. Berdasarkan perhitungan dengan kapasitas gas alam yang disuplai dari Bukit Tua Block V sebesar 40 MMSCFD tersebut, maka kandungan H2O sebesar 2 ton atau 2 m3

perhari yang keluar dari proses dehydration gas alam dialirkan ke blow down drum, selanjutnya dimasukkan ke fire water system. Raw gas dengan temperatur 120 ° F dan tekanan 364.2 Psi masuk ke inlet scrubber dengan tujuan menghilangkan debris/kotoran dan liquid kondensat (jika ada) yg terkandung didalamnya. Setelah itu raw gas dikompresi menggunakan kompresor dari

(35)

25

tekanan 364.2 psi menjadi tekanan 910 psi dengan temperatur 263.7 ° F dan di dinginkan menjadi 120 ° F, kemudian masuk ke molecular sieve untuk dihilangkan kandungan moisture yang terkandung dalam raw gas tersebut. Gas yang keluar dari molecular sieve bertekanan 884 psia dan bersuhu 120 ° F masuk ke Coolbox/BAHX CORE, sehingga suhunya turun menjadi -1 ° F dan tekanan 879 psia, kemudian gas tersebut dimasukkan ke cold separator, sehingga diperoleh liquid yang dikontakkan kembali ke coolbox. Sedangkan yang berupa gas masuk ke Turbo Expander, untuk di expand sehingga kondisi menjadi - 106.2 ° F dan tekanan 183 Psia yang berupa liquid, lalu dimasukkan ke De-ethanizer Column. De-ethanizer Column terjadi proses recovery Score -B (single column overhead reflux - bottled) terjadi, sehingga recovery LPG didapatkan dan pada bagian bottom column diperoleh liquid yang kaya akan propane, butane serta pentane. Liquid tersebut selanjutnya dimasukkan ke De-penthanizer Column untuk dipisahkan LPG di bagian atas kolom, dan liquid pentane/light condensate dibagian bawah kolom. Sedangkan bagian atas daripada De-ethanizer Column, gas yang sudah kering dan bebas dari kandungan propane dan butane dan telah melalui reflux condensor dan coolbox akan diboosting dengan booster compressor/residual compressor sebagai lean gas yang kemudian dikirim ke PJB. Lean gas ini akan memiliki temperatur 119.9 ° F dan tekanan 414.7 Psi. Diagram alir Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources untuk menghasilkan LPG, Condensate dan Lean Gas dapat dilihat pada Gambar 4.

Tangki horisontal penyimpan LPG berjumlah 2 unit didesain untuk menyimpan produksi LPG selama 12 jam/ unit. Salah satu tangki penyimpan LPG berbentuk bola (spherical) dengan kapasitas penyimpanan 1000 Ton. Sedangkan pada tangki penyimpanan kondensat (Condensate Storage Tank) dengan tipe internal floating roof digunakan untuk menyimpan produk kondensat (condensate product) selama 8-10 hari penyimpanan. Kebutuhan truk untuk memuat LPG dan Condensate adalah 2 unit truk untuk memuat LPG dan 1 unit truk untuk memuat Condensate. Kebutuhan untuk air pendingin peralatan refinery natural gas diperkirakan sebanyak 10 m3/ hari dengan pemanfaatan air, yaitu air direcycle

(36)

26

sebanyak 9, 5 m3/ hari dan menguap 0.5 m3/ hari, maka hanya dibutuhkan make

up water sebanyak ±0,5 m3/ hari

Perkantoran PT Arsynergy Resources menjadi satu dengan pembangunan Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources. Keseluruhan kegiatan operasional Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources melibatkan pekerja sebanyak ± 50 orang, kebutuhan air untuk karyawan diperkirakan ±25 m3/ hari (kebutuhan air 0,5

m3/ hari orang)> kebutuhan air untuk penyiraman tanaman sebanyak ±0,5 m3/ hari

Diagram alir Refinery Neraca Massa Air Kegiatan Refinery Natural gas dan Prasarananya PT Arsynergy dapat dilihat pada Gambar 4.

(37)

27

(38)

28 Kamar mandi ±20 m3/ hari

PDAM di Kawasan Maspion= 20,05 m3/ hari

Peyiraman tanaman dan lahan ± 0,5 m3/ hari

Waste water Treatment dekat lokasi Pembangunan Refinery Natural gas di Kawasan Maspion = 20 m3/ hari

Air meresap ke tanah ± 0,5 m3/ hari

PDAM di Kawasan

Maspion= 25,5 m3/ hari Waste water Treatment dekat

lokasi Pembangunan Refinery Natural gas di Kawasan Maspion = 25 m3/ hari

Kamar mandi ±25 m3/ hari

Penyiraman tanaman ±0,5 m3/ hari Make up water pendingin ±10 m3/hari

Air menguap ke udara ±0.5m3/hari

Tahap Konstruksi

Tahap Operasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya

±0,5 m3/hari

±9,5 m3/hari

Gambar 5. Diagram Alir Refinery Neraca Massa Air Kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy

Keterangan

Pada tahap konstruksi

Commisioning pipa gas (uji hidrostatik) membutuhkan air bersih hanya sekali sebanyak ±20 m3, air bekas uji hidrostatik sebanyak ±20 m3yang kualitasnya sama dengan air bersih yang dipakai uji hidrostatik bisa langsung dibuang ke laut

Wet gas sebesar 40 MMSCFD dari Bukit Tua Blok V yang mengandung air jenuh sebesar 2 ton/hari dimasukkan ke dehydration wet gas, maka H2O

sebesar 2 ton atau 2 m3 perhari yang keluar dari proses dehydration gas alam dialirkan ke blow down drum, selanjutnya dimasukkan ke fire water

(39)

29

D. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Dampak lingkungan yang ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan

i. Tahap Pra Konstruksi

‒ Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

Lokasi kegiatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT Arsynergy Resources berada di Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, kabupaten Gresik masih sesuai dengan rencana tata ruang di Kawasan Industri Maspion, Gresik Jawa Timur (Perda 08/2011 tentang RTRW Kabupaten Gresik Tahun 2010-2030, menyatakan bahwa Kawasan Manyar ditetapkan sebagai Kawasan Strategi sudut kepentingan pengembangan ekonomi, hal 95 dan 205).

Lokasi rencana pembangunan Penentuan Lokasi Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources adalah lahan berada di Kawasan Industri Maspion Gresik, juga merupakan rencana pengembangan kawasasan industri Maspion yang sudah sesuai dengan tata ruang (Peta Tata Guna Lahan di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada gambar 3), sehingga dapat dikatakan kurang signifikan mengakibatkan dampak negatip seperti keresahan masyarakat.

‒ Pembuatan Direksi Kit

Direksi kit untuk menampung aktifitas tenaga kerja konstruksi dan sebagai gudang penyimpanan alat-alat dan material. Direksi kit dibangun oleh kontraktor pelaksana kegiatan untuk menginapnya ±20 orang pekerja konstruksi di lokasi kegiatan, dibuat semi permanen dari kayu dan triplek dengan ukuran 10x10 meter atau container yang bisa dipindahkan jika pekerjaan sudah selesai. Kegiatan pembuatan direksi kit ini dapat dikatakan kurang signifikan terhadap dampak negatip, tetapi pada saat pembongkaran direksi kit dapat menimbulkan limbah padat berupa kayu dan triplek. Limbah padat yang berupa kayu dan triplek tersebut dapat dimanfaatkan, karena masih mempunyai nilai ekonomi.

(40)

30

‒ Penyiapan Lahan

Sebelum kegiatan konstruksi, lokasi kegiatan harus dibersihkan dari berbagai tanaman yang ada di atasnya. Lokasi juga harus diratakan dengan menambah tanah urug dan dilakukan pematangan lahan dengan memadatkan lahan menggunakan alat berat untuk mendapatkan lahan yang stabil. Sebelum pekerjaan perataan dan pematangan lahan dilakukan soil investigation di lokasi rencana pembangunan refinery gas alam dan prasarananya. Lokasi rencana Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasananya PT. Arsynergy Resources merupakan daerah pantai yang terdapat vegetasi yang berupa pepohonan dan tanaman liar.

Kegiatan perataan dan pematangan lahan dengan timbunan tanah yang diambil dari desa Sembayat Gresik menggunakan peralatan berat termasuk alat angkut dumptruck. Jumlah urugan tanah yang digunakan sebesar ± 7.800 m3 ,

pengangkutannya menggunakan dumtruck standart ukuran (4x3) m dengan volume 60x pengangkutan selama 2 bulan atau 11x pengangkutan tiap hari. Kegiatan perataan/ pematangan lahan tersebut, dapat menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan penurunan kualitas udara, gangguan lalu lintas, kerusakan jalan dan penurunan kesehatan masyarakat.

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja

Rencana kegiatan pemasangan pipa, dan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources membutuhkan 40 orang tenaga kerja. PT Arsynergy Resources bekerjasama dengan kontraktor yang memiliki tenaga kerja tetap maupun kontrak yang sesuai dengan kompetensi standard. Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja ini diperkirakan kurang signifikan memberikan dampak negatif terhadap gangguan kenyamanan lingkungan dan keresahan masyarakat akibat kegiatan pekerja, karena lokasi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

(41)

31

berada didalam Kawasan Industri Maspion Gresik yang tidak langsung berdekatan dengan pemukiman penduduk di Gresik.

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

Material dan peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan prasarana Refinery natural gas disyaratkan untuk tidak mencemari lingkungan sesuai standar operasional prosedure sesuai persyaratan Migas. Akses jalan kendaraan darat yang membawa material dan peralatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya adalah jalan milik Kawasan Industri Maspion yang sudah ada sejak dahulu dan melewati jalan tol Manyar Gresik yang umumnya kelas jalan yang dilewati kendaraan berat termasuk trailertruck.

Kegiatan pengangkutan material dan peralatan pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya lewat darat diperkirakan berdampak terhadap terganggunya lalu lintas pada radius 500 meter dari areal kegiatan PT. Arsynergy, walaupun jumlah dan intensitas pengangkutan peralatan yang digunakan pada tahap konstruksi, seperti pompa air dan mesin molen, vibro compactor, excavator, tower crane, electric heater, Brush pig, mesin las dan kompresor dan lainnya direncanakan hanya 2 kali jalan (two way), LPG Storage dan Condensate Storage direncanakan diangkut menggunakan kapal laut masing-masing 2 unit hanya sekali pengangkutan (one way), juga pipa gas sebanyak ±100 lonjor (6 m/ lonjor). Sedangkan pengangkutannya dilakukan lewat laut menggunakan kapal hanya 1x jalan (one way) dari pelabuhan Gresik atau pelabuhan Jamrut menuju ke Jetty yang tersedia di areal Kawasan Industri Maspion Gresik, diperkirakan berdampak terhadap gangguan lalu lintas laut.

‒ Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare

Pemasangan Flare dan perpipaan raw gas sepanjang 300 meter dan lean gas sepanjang 300 meter diperkirakan dapat menimbulkan dampak kecelakaan kerja dan potensi kebakaran. Sedangkan kegiatan comissioning perpipaan raw gas dan lean gas untuk uji hidrostatik menggunakan air bersih atau fresh water sebanyak 30 m3 diambil dari air PDAM yang tersedia di Kawasan Industri Gresik.

(42)

32

Kualitas air bekas uji hidrostatik sama seperti fresh water, karena tidak ada bahan kimia yang ditambahkan dan pipa dalam kondisi kosong dan bersih, maka air bekas uji hidrostatik tersebut bisa langsung dibuang ke laut secara bertahap, maka dapat diperkirakan tidak menimbulkan limbah cair.

‒ Pemasangan Unit Refinery Natural Gas

Pekerjaan pembangunan Unit Refinery Natural Gas, yaitu pemasangan LPG dan Condensate Storage, finishing, mechanical dan electrical serta Comissioning LPG dan Condensate Storage diperkirakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan potensi kebakaran. Pada kegiatan comissioning LPG dan Condensate Storage, semua jalur pipa, peralatan, sistem monitor tekanan, aliran gas dan sistem shutdown (jaringan pipa dalam keadaan darurat) dan sistem kontrol diperkirakan dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan potensi kebakaran.

PT. Arsynergy Resources menggunakan Jasa EPC Contractor PT Satyamitra Surya Perkasa yang merupakan salah satu perusahaan kontraktor Nasional terdepan di Indonesia dengan pengalaman Internasional yang luas. Seluruh design dan proses teknologi yang digunakan untuk pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane syatem, hot oil system dan utility system dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki sertifikasi dari Ortloff Engineers Ltd (lampiran 2).

Kegiatan pembangunan refinery gas alam dan prasarananya diperkirakan akan berlangsung selama ±12 bulan dengan pekerja sebanyak ± 40 orang. Pembangunan pembangunan refinery gas alam dan prasarananya tersebut akan berdampak terhadap komponen lingkungan terjadinya kebakaran dan kecelakaan kerja.

(43)

33

iii. Tahap Operasi

‒ Rekrutmen Tenaga Kerja

Rekrutmen tenaga kerja pada tahap operasi akan memprioritas masyarakat di sekitar wilayah kegiatan pembangunan refinery Gas Alam dan prasarananya (Gresik dan sekitarnya). Proses rekrutmen tenaga kerja dilaksanakan oleh pemrakarsa dengan memperhatikan ketrampilan dan keahlian yang dibutuhkan. Pekerja yang akan dilibatkan dalam operasi refinery Gas Alam dan prasarananya sejumlah 40 orang. Kegiatan rekrutmen tenaga kerja tersebut dapat berdampak pada tersedianya kesempatan kerja yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah (PAD), sedangkan dampak pada keresahan masyarakat (kecemburuan sosial) kurang signifikan, karena lokasi kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources berada di Kawasan Industri Maspion yang jauh dari pemukiman penduduk.

‒ Operasional Refinery natural gas dan Prasarananya

Refinery Natural Gas PT. Arsynergy Resources diperkirakan dapat menghasilkan limbah cair dan terganggunya biota laut. Juga diperkirakan terjadi kebocoran gas, kecelakaan kerja, penurunan kualitas udara dan penurunan dikarenakan adanya kegiatan pembakaran di flare stack, potensi terjadinya kebakaran dan ledakan, dikarenakan LPG, Lean gas dan condensate merupakan bahan yang flamable. Sedangkan kegiatan perkantoran tersebut diperkirakan dampak timbulnya sampah padat perkantoran, karena sampah padat perkantoran dan limbah cair domestik tersebut pengelolaannya dilakukan di Kawasan Industri Maspion Gresik.

(44)

34

Tabel 8. Dampak Lingkungan yang Terjadi

No Jenis Kegiatan Dampak yang terjadi

1

Tahap Pra Konstruksi

Penyiapan Lahan  Penurunan kualitas udara  Gangguan lalin

 Kerusakan jalan

 Penurunan Kesehatan masyarakat

1

2

3

Tahap Konstruksi

Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas

Pemasangan Unit Refinery Natural Gas

 Gangguan lalu lintas darat dan laut pada radius 500 m dari areal kegiatan Refinery Natural Gas PT Arsynergy  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja.  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja. 1 2 3 Tahap Operasi

Rekruitment Tenaga Kerja

Operasional Refinery Natural Gas dan Prasarananya (perpipaan gas dan flare)

Operasional kantor

 Kesempatan tenaga kerja  Peningkatan PAD

 Kebocoran gas.

 Penurunan kualitas udara.  Potensi kebakaran.  Kecelakaan kerja  Keresahan masyarakat

 Timbulnya limbah pelumas bekas

 Timbulnya ceceran pelumas bekas

 Timbulnya limbah cair domestic

 Penurunan kualitas air laut

 Timbulnya kemacetan lalu lintas laut

 Penurunan kesehatan masyarakat  Timbulnya limbah cair

 Terganggunya biota laut  Limbah padat

(45)

35

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup i. Tahap Pra konstruksi

Penyiapan Lahan

 Sumber Dampak:  Penyiapan lahan  Jenis Dampak:

 Penurunan kualitas udara  Gangguan lalu lintas  Kerusakan jalan

 Penurunan kesehatan masyarakat.  Besaran Dampak:

 Parameter kualitas udara ambient berdasarkan Baku Mutu SK. Gub. Jatim No. 10/2009 dan PPRI No. 41 Tahun 2009

 Jumlah gangguan Lalu lintas.  Jumlah terjadinya kerusakan jalan

 Jumlah pengaduan gangguan kesehatan oleh masyarakat  Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Truk pengangkut peralatan dan dilengkapi dengan perijinan yang berlaku di Jawa Timur (kapasitas muatan dan uji emisi yang standar) dan opersionalnya terjadwal. Jadwal mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material disesuaikan dengan jadwal pengangkutan barang dan material di Kawasan Maspion Industrial Estate Gresik. Jalan yang dilewati truk pengangkut peralatan dan material disesuaikan dengan kelas kendaraan.

 Lokasi Pengelolaan:

 Lokasi pada radius 500 m dari areal kegiatan Pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources.

 Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources

(46)

36

ii. Tahap Konstruksi

‒ Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material

 Sumber Dampak:

 Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material  Jenis Dampak:

 Terjadinya gangguan lalin darat dan laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Besaran Dampak:

 Jumlah kemacetan lalu lintas di darat dan di laut pada radius 500 meter dari areal kegiatan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Operasional mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan material terjadwal disesuaikan dengan jadwal transportasi darat dan laut dan peraturan yang berlaku di Kawasan Maspion Industrial Estate.

 Lokasi Pengelolaan:

 Areal dengan radius 500 meter dari pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

 Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pembangunan Refinery Natural Gas dan Prasarananya

‒ Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Perpipaan Gas dan Flare Gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

(47)

37

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Menyediakan fasilitas kebakaran (APAR) dan memanfaatkan fasilitas pemadam kebakaran yang ada di Kawasan Maspion Industrial Estate seperti air hidran dan sistemnya

 Tenaga ahli memiliki standard juru las 6G (sertifikasi MIGAS atau DEPNAKER)

 Perpipaan mengacu pada ASME dan API

 Tenaga ahli mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas

 Flare diletakkan di areal di dekat Jetty dan laut untuk menangani kelebihan gas

 Pengukuran tekanan pipa induk menggunakan Dead Weight Tester dan Pressure Recorder Chart sebagai data pembanding.

 Pengukuran pipa service menggunakan Pressure Recorder Chart  Lokasi Pengelolaan:

 Areal disekitar pemasangan pipa dan flare  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pemasangan pipa dan flare

‒ Pemasangan Unit Refinery Natural gas

 Sumber Dampak:

 Pemasangan Unit Refinery Natural gas  Jenis Dampak:

 Potensi kebakaran  Kecelakaan kerja  Besaran Dampak:

 Terjadinya kebakaran

 Jumlah terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan Permenaker No. 05 tahun 1996

(48)

38

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

 Menyediakan fasilitas kebakaran (APAR) dan memanfaatkan fasilitas pemadam kebakaran yang ada di Kawasa Industrial Maspion seperti air hidran dan sistemnya

 Tenaga ahli mempunyai sertifikat kelayakan penggunaan peralatan (SKPP) dan sertifikat kelayakan penggunaan instalasi (SKPI) dari Migas

 Pekerjaan inlet separation & molecular sieve dehydration system; cryogenic NGL recovery & residue compression system; pentane system, hot oil system dan utility system dilakukan sesuai standar Internasional

 Tenaga ahli yang memiliki sertifikasi dari Ortloff Engineers, Ltd  Lokasi Pengelolaan:

 Areal disekitar pemasangan unit refinery gas  Periode Pengelolaan:

 Selama kegiatan konstruksi pemasangan unit refinery gas

iii. Tahap Operasi

‒ Rekruiment Tenaga Kerja

 Sumber Dampak:

 Rekruiment Tenaga Kerja  Jenis Dampak:

 Kesempatan tenaga kerja  Peningkatan PAD

 Besaran Dampak:

 Jumlah tenaga kerja dari Gresik, Surabaya dan sekitarnya  Peningkatan PAD

 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup:

Gambar

Tabel 1. Kebutuhan Bahan Kimia Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources
Tabel 5. Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Refinery Natural Gas   PT Arsynergy Resources dan Prasarananya.
Tabel 6. Jenis dan Jumlah Peralatan pada Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Refinery  Natural Gas dan Prasarananya PT Arsynergy Resources
Tabel 7. Tenaga Kerja Operasional Refinery Natural Gas PT Arsynergy Resources
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi ini terpilih berdasarkan kriteria dasar pertimbangan penentuan lokasi tapak, yaitu : Kesesuaian peruntukan lahan yang dapat dilihat pada peta rencana pola ruang

Pertama, sejalan dengan pembangunan kawasan perumahan atau industri di suatu lokasi alih fungsi lahan, maka aksesibilitas di lokasi tersebut menjadi

5.2 Kesesuaian Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Peta Rencana Pola Ruang Menurut RTRWK Terhadap Arahan Fungsi Kawasan dan Kemampuan Lahan pada Lokasi

model tersebut juga diterapkan pada rencana guna lahan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal,. khususnya wilayah yang berada dalam kawasan

c) Kawasan Peruntukan Perkebunan, kawasan ini menghasilkan baik bahan pangan dan bahan baku industri. Luas lahan perkebunan rakyat tahun 2014 adalah 34.680 Ha

Catatan : Pada tahun 2012 peningkatan penjualan lahan kawasan industri yang berada di Luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera mencapai 244 Ha.. Penurunan penjualan lahan pada tahun

Kata kunci: waterfront, Sungai Mas, tatanan lahan, Gresik Selatan PENDAHULUAN Latar Belakang Watrerfront adalah kawasan yang berada pada tepi atau dekat dan berhubungan secara

Pada kelas sesuai, luas lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan industri adalah 230.557 ha, namun sebagian besar berada di kawasan hutan dan perkebunan yang mencapai 218.749 ha dan