• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

C. Intervensi Medis Saat Persalinan

3. Dampak persalinan Caesar

 

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, persalinan caesar dilakukan karena adanya faktor ibu dan janin. Proses persalinan caesar merupakan upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi, karena adanya komplikasi pada tindakan operasi dilakukan karena keadaan janin, seperti janin besar dan pertumbuhannya terhambat berat, bayi terlalu besar, kelainan letak bayi, janin abnormal, faktor placenta, kelainan tali pusat, dan bayi kembar. Faktor ibu meliputi usia ibu yang melahirkan, tulang panggul ibu, pesalinan sebelumnya, faktor hambatan jalan lahir, kelainan kontraksi rahim, ketuban pecah dini dan takut rasa sakit.

3. Dampak persalinan Caesar

Persalinan dengan operasi kemungkinan risikonya lima kali lebih besar daripada terjadi komplikasi daripada persalinan normal. Faktor risiko paling banyak adalah akibat tindakan anastesi, jumlah darah yang dikeluarkan oleh ibu selama opersi, komplikasi penyulit, endometriosis (radang endometrium), tromboplebilitis (pembekuan darah pembuluh balik), embolisme (penyumbatan pembuluh darah), paru-paru dan pemulihan bentuk dan letak rahim tidak sempurna (Kasdu, 2003, h. 26). Persalinan caesar bisa dipastikan akan membawa dampak bagi ibu terutama kondisi fisik. Selain dampak fisik, persalinan caesar biasanya akan memunculkan dampak lain pada ekonomi pasien, sosial dan psikologis ibu.

WHO mengatakan bahwa seharusnya operasi caesar digunakan untuk menangani sepuluh hingga 15% persalinan. Risiko jangka pendek dari persalinan caesar adalah infeksi pada bekas jahitan, infeksi rahim, keloid, cedera pembuluh darah, cedera kandung kemih, hematoma (pendarahan pada rongga tertentu), usus terpilin, dan keracunan darah. Risiko jangka panjang berkaitan dengan masalah psikologis ibu (Judhita dan cynthia, 2009, h. 96).

Persalinan caesar memiliki beberapa risiko seperti masalah-masalah berhubungan dengan anastesi yang digunakan untuk pembedahan, rasa sakit

33

 

selama beberapa minggu pasca persalinan, risiko infeksi, dan kehilangan darah lebih besar daripada kelahiran via vagina. Hal ini menjadikan ibu, lebih sulit untuk untuk merawat bayi, lebih banyak masalah dengan kehamilan selanjutnya, dan risiko bedah caesar lebih besar untuk persalinan berikutnya karena adanya sisa plasenta pada rahim (Whalley, dkk, 2005, h. 193).

Setelah operasi, pasien akan merasa ngantuk (pada anastesi total), serta nyeri kerongkongan (akibat selang yang dimasukan lewat mulut sebagai alat bantu pernafasan selama operasi). Selain itu pasien sering merasa kering di mulut selama beberapa jam setelah operasi, dikarenakan minum dan makanan tidak bisa diberikan langsung pada pasien (Kasdu, 2003, h. 67). Setelah operasi selesai ibu baru bisa minum setelah perut keroncongan, buang angin dan buang air. Ibu baru diizinkan untuk minum air putih den sedikit makanan ringan yang lembut dan mudah dicerna. Karena proses operasi caesar mempengaruhi fungsi organ gastrointestinal (pencernaan). Setelah melewati waktu 12 jam baru fungsi usus akan kembali seperti semula (TriE xs, 2008, h. 142).

Infus akan tetap terpasang selama beberapa jam, hingga gerakan usus kembali normal. Oleh karena itu, untuk “makanan” biasanya diberi infus glukosa lewat pembuluh darah balik. Setelah 24 jam baru infuse akan dibuka dan ibu bisa bangun dari tempat tidurnya. Selama ibu menggunakan infus, bisa dipastikan bahwa aktivitas yang dilakukan ibu hanya tidur di atas kasur, belum bisa melakukan gerakan aktif (Kasdu, 2005, h. 68). Setelah hari pertama, kebanyakan ibu menggunakan pil pereda rasa sakit. Awalnya, obat-obatan itu mengandung narkotika. Pada akhirnya, obat-oabatan itu hanya mengandung pereda rasa sakit ringan, seperti asetaminofen atau ibuprofen. Dosisnya tergantung pada rasa sakit yang dialami ibu dan kebutuhannya untuk merawat diri sendiri serta bayinya. Setelah kelahiran caesar pil pereda rasa sakit tersebut bisa membantu ibu untuk bergerak dan menyusui. (Whalley, dkk, 2005, h. 200)

34

 

Risiko jangka pendek dari persalinan Caesar adalah infeksi pada bekas jahitan, infeksi rahim, keloid, cedera pembuluh darah, cedera kandung kemih, hematoma (pendarahan pada rongga tertentu), usus terpilin, dan keracunan darah. Untuk resiko jangka panjang berkaitan dengan masalah psikologis. Berdasarkan penelitian, perempuan yang mengalami operasi caesar punya perasaan negatif usai menjalaninya. Post partum depression merupakan masalah yang sering muncul. Beberapa ibu mengalami stres, trauma setelah melahirkan dan ketakutan untuk menjalani kehamilan kembali. Hal ini bisa muncul jika ibu tidak siap menghadapi operasi (Yahya, 2006).

Pada persalinan caesar biaya yang harus dikeluarkan 3-5 kali labih besar daripada persalinan normal. Oleh, karena itu kemampuan keuangan menjadi salah satu petimbangan penting untuk memilih tempat persalinan (TriE xs, 2008, h. 142). Bagi ibu hamil yang berasal dari keluarga menengah ke atas akan lebih mudah jika harus memutuskan operasi caesar, namun bagi keluarga yang ekonominya menengah kebawah, dan tidak memiliki persiapan, persalinan Caesar merupakan permasalahan yang baru. Selain biaya persalian lebih mahal, waktu yang digunakan untuk tinggal di Rumah Sakit juga lebih lama. Pada persalinan normal, setelah 1-2 hari setelah persalinan pasien bisa pulang. Namun, jika menjalani operasi caesar, pasien harus istirahat 3-5 hari, baru bisa pulang. Disamping itu, obat-obatan yang digunakan oleh ibu baru tersebut lebih bermacam-macam dan jumlahnya lebih banyak. Pada keluarga yang tanpa persiapan, hal tesebut akan menjadi masalah, dan salah satunya bisa menyebabkan munculnya gejala post partum depression pada ibu. Karena ibu memiliki beban ganda, penyesuaian rasa sakit setelah operasi caesar, penyesuaian peran baru dan harus memikirkan cara untuk membayar rumah sakit (Kasdu, 2005, h. 35). Seorang ibu yang menjalani operasi caesar harus lebih sering kontrol ke rumah sakit atau dokter pribadinya untuk melihat bekas luka atau hal lain yang

35

 

ditimbulkan oleh operasi caesar (Judhita dan Cynthia, 2009, h. 92). Pada ibu yang menjalani persalinan caesar membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk beristirahat. Salah satu cara untuk beristirahat setelah dirumah, dengan waktu kunjungan. Segala aktivitas yang dilakukan harus dikurangi, dan memperbanyak waktu untuk beristirahat. Ibu yang baru melahirkan akan jumlah tamunya, dan harus banyak istirahat. Bayi juga dibawa ke kamar ibu pada malam hari untuk disusui (Marshal, 2004, h. 72). Jika memang diperlukan, cari orang yang bisa membantu merawat bayi. Hai ini membuat ibu merasa sepi, berguna dan merasa tidak berdaya atas dirinya dan bayinya.

Efek psikologis melahirkan caesar pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan persalinan normal. Tetapi komplikasi yang ditimbulkan persalian caesar yang sering menimbulkan masalah. Efek operasi caesar yang membutuhkan pemulihan yang lebih lama mulai jalan yang tertatih-tatih, hingga rasa sakit ketika tertawa atau batuk akibat luka jahitan belum kering. Hal ini yang sering membuat ibu merasa tidak berdaya, sengsara dan menyesali proses persalinan yang sudah dilakukan (Judhita dan Cynthia, 2009, h. 92-93).

Bedah caesar merupakan operasi besar dan memerlukan waktu untuk pemulihan lebih lama enam minggu untuk sembuh dari efek utama operasi. obatan yang digunakan selama operasi bisa mengakibatkan depresi setelah beberapa hari setelah operasi. Bila ibu mengalami proses melahirkan yang sulit sebelum memutuskan untuk menjalani operasi, maka ibu sudah lemah dan lelah untuk menjalani proses operasi. Kelelahan dan ketidakberdayaan ibu, mempengaruhi munculnya gejala post partum depression (Marshall, 2004, h. 74). Proses penyembuhan setelah persalinan caesar lebih lama, sehingga waktu yang digunakan ibu baru untuk menyesuaikan diri dengan perannya bisa tertunda. Selain menyesuaikan dengan peran baru, ibu juga harus menyesuaikan diri kondisi fisiknya setelah melahirkan, dan penyembuhan pasca operasi. Kondisi ini

36

 

membuat tugas dan beban ibu semakin berat. Keadaan yang demikian, memunculkan gejala post partum depression.

D. Hubungan Antara Bencana Alam dengan Gejala Post Traumatic Stress