HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Puskesmas Marike
4.3 Dana BOK
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional puskesmas. Mekanisme pencairan dana BOK diawali dari penyampaian Surat Permintaan Uang (SPU) dari puskesmas beserta POA bulanan yang telah disusun berdasarkan lokakarya mini kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kemudian setelah diproses beberapa hari, puskesmas sudah bisa mengambil dana yang dibutuhkan melalui rekening puskesmas. Mengenai waktu antara penyampaian SPU dengan penerimaan dana, tergantung pada proses verifikasi POA yang dilakukan oleh tim verifikator Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat baru kemudian usulan dana tersebut dapat diproses. Perencanaan kegiatan puskesmas terdiri dari perencanaan tahunan dan bulanan. Perencanaan tahunan dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahunan yang akan menjadi pedoman bagi pembuatan rencana bulanan yang dituangkan dalam bentuk Plan Of Action (POA) melalui kegiatan lokakarya mini.
Tabel 4.4 Pendapat Informan tentang Proses Perencanaan di Puskesmas No Informan Pernyataan
Informan I
Informan II Informan III
Perencanaan Puskesmas dibuat sewaktu lokakarya mini untuk membicarakan apa yang akan dibuat, disini diharapkan setiap program mengumpulkan semua data untuk dibahas bersama.
Perencanaan puskesmas dibuat melalui POA tahunan dengan berdasarkan melalui cakupan kinerja
Pelaksanaan kegiatan di puskesmas ini yaa...sesuai dengan perencanaan
Tabel 4.5 Pendapat Informan tentang pelaksanaan Lokakaryamini No Informan Pernyataan
Informan I
Informan II
Informan III
Pelaksanaan lokakarya mini dilaksanakan setiap bulan. Sewaktu minilokakarya..disinilah membahas masalah-masalah sehubungan pencapaian program.
Pelaksanaan lokakryamini yang dilakukan setiap bulannya membicarakan tentang pencapaian program dan masalah-masalah yang ada.
Didalam minilokakarya akan dibahas semua pencapaian kinerja sekaligus apa yang akan dibuat selanjutnya.
Melalui tabel tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan lokakarya mini sudah dilakukan rutin setiap bulan. Seluruh informan mengutarakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan sewaktu lokakrya mini adalah evaluasi capaian program, kendala serta rencana kegiatan kegiatan yang akan dibuat.
Tabel 4.6 Pendapat Informan tentang alur dana BOK No Informan Pernyataan
Informan I Jadi pihak puskesmas memgusulakn dana BOK ke dinas kesehatan dengan sebelumnya memberikan laporan rencana kegiatan yang telah disusun, lalu diantar ke dinas kesehatan, kemudian laporan tersebut nantinya..akan di verifikasi oleh dinas kesehatan. Apabila ada yang tidak sesuai, maka pihak dinas kesehatan akan menyarankan kepada puskesmas agar melakukan perbaikan terlebih dahulu. Nah...setelah diperbaiki dan dianggap benar, barulah pihak dinas kesehatan mencairkan dana BOK.
No Informan
Informan II
Informan III
Informan V
Pernyataan
Sebelum puskesmas meminta pencairan dana BOK, maka dari puskesmas nya harus sudah membuat rencana kegiatan. Rencana kegiatan ini sudah dibahas sebelumnya dengan petugas-petugas kesehatan lainnya terkait dengan berbagai bidang program yang ada di puskesmas, biasanya dibahas dalam kegiatan rapat lokakaryamini yang dilaksanakan setiap bulannya. Setelah rencana kegiatan tersebut disusun baru diajukan ke dinas kesehatan untuk diperiksa. Jika ada kesalahan baru diperbaiki dan jika dianggap sudah pas..baru dana dikeluarkan...
Tapi pada bulan pertama sampai maret tidak ada kegiatan yang dilaksanakan karena dana BOK yang dikeluarkan pun tidak ada pada saat itu, sehingga laporan kegiatan pada januari-maret..kosong...
Setau saya dari puskesmas memberikan rencana kegiatan dari puskesmas kemudian pihak dinas kesehatan memeriksanya, kemudian dicairkanlah dana itu.
Dana Bok diperuntukkan untuk tenaga kesehatan agar lebih semangat lagi dalam bekerja dan melakukan pelayanan kesehatan. Jadi alurnya itu..puskesmas membuat rancangan kegiatan lalu diajukan ke dinas kesehatan kemudian pihak dinas kesehatan melanjutkan ke BPUN ataupun yang disebut denagn bendahara umum negara. Begitu usulannya masuk ke negara maka dana langsung dimasukkan ke rekening puskesmas. Jadi sumber dana nya itu yaa APBN, namun dinas kesehatan mempunyai wewenang untuk menggelondongkan dananya. Bulan januari, february dan maret dana BOK tidak dibayar karena DIPA yang belum turun dari kementerian keuangan.
Melalui tabel diatas dapat diketahui bahwa alur pencairan dana BOK tersebut bersumber dari dana APBN yaitu ekselon I dikjen bina gizi KIA membuat DIPA dari kementerian keuangan lalu puskesmas membuat rancangan kegiatan operasional lalu dibayar oleh negara.
Tabel 4.7 Pendapat informan tentang kendala dalam penfaatan dana BOK No Informan Pendapat Informan
Informan I Informan II
Informan III
Informan V
Tidak da masalah....tidak ada kendala
Ada, di puskesmas ini besar dana BOK yang diberikan kepada petugas kesehatan dalam melakukan kegiatan promotif preventif adalah sama. Padahal ada dua desa yaitu desa kaperas dan desa sulkam itu lebih jauh dibanding desa yang lainnya ditambah lagi letak geografis yang mendaki gunung dan jalan yang rusak dan susah dilalui apalagi saat musim hujan. Kendalanya pelaksanaan pomoti preventif oleh tenaga kesehatan jadi tidak tepat waktu. Terlakssana sih tetap terlaksana nya kegiatan itu, namun waktu pelaksanaannya menjadi mundur ataupun tidak tepat waktu.
Masalahnya dana BOK yang kami terima dalam pelayanan kesehatan pukul rata semua,...padahal geografis setiap desa berbeda.
Besar dana BOK yang dimanfaatkan petugas kesehatan dalam melakukan pelayanan masing-masing berbeda sesuai dengan jarak antar desa yang satu dengan desa yang lainnya. Masalah besaran dana yang diturunkan ke masing-masing petugas kesehatan, merupakan kebijakan dari puskesmas itu sendiri. Kendala nya di bulan januari sampai maret dana BOK tidak dibayar, karena DIPA belum turun dari kementerian keuangan.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa sebenarnya dana BOK digunakan untuk biaya transportasi petugas kesehatan sudah sesuai dengan jarak yang harus di tempuh pada masing-masing desa. Namun puskesmas marike menurunkan dana yang sama kepada petugas kesehatan untuk semua desa di wilayah kerja puskesmas marike. Hal ini mengakibatkan waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan terlaksana tidak tepat pada waktunya.n