• Tidak ada hasil yang ditemukan

• Kesiapan belajar murid bukanlah tentang ting-kat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada masi tentang apakah pengetahuan atau kete-rampilan yang dimiliki murid saat ini sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan.

• Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat “terlibat aktif” dalam proses pembelajaran. Murid yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda.

Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah “menghubungkan” murid pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat murid tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja murid, contohnya, setiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda.

• Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil be lajar adalah untuk memberikan kesem-patan kepada murid belajar secara natural dan efisien. Dengan demikian, guru perlu mem-variasikan metode dan pendekatan menga jar.

• Students’ readiness to learn is not about the level of intellectuality (IQ). It is more about information about whether the current knowledge or capacities students have, in accordance with the up to date competencies or knowledge to be taught.

• Interest is an important motivator for students to be “actively involved” in the learning process.

Different students will show their interest in different topics. The idea of differentiating through interest is to “hook” students into the lesson to maintain their interest. By keeping student interest high, it is expected that it is able to improve student formance, in this case, for example, each student

has a different learning style.

• Mapping student learning needs based on learning profiles is to provide opportunities for students to learn naturally and efficiently. Thus, teachers need to vary their teaching methods and approaches.

Dari Meja Guru/From the Teacher’s Desk

sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang. Cara diferensiasi proses, di antaranya, sebagai berikut.

• Kegiatan berjenjang saat semua murid bekerja mem bangun pemahaman yang sama, tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan, dan kompleksitas yang berbeda.

• Menyediakan pertanyaan pemandu atau tan-tangan melalui sudut-sudut minat sehingga akan mendorong mu rid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.

• Membuat agenda individual untuk murid, misal-nya, guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan terkait kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum, maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka

• Memfasilitasi durasi yang diambil murid untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk mem-berikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam.

• Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengako modasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

• Menggunakan pengelompokan yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan, dan minat murid.

Diferensiasi Produk

Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang ha rus ditunjukkan kepada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presen-tasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya.

Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

students who need help and who need guiding ques tions who can then learn independently. All these things must be considered in the learning scenario to be designed. The ways of differentiating the process, include, as follows.

• A tiered activity, where all students work to build the same understanding but are carried out with different supports, challenges and complexities.

• Providing guiding questions or challenges through angles of interest, thereby encouraging students to explore various materials being studied.

• Create individual agendas for students, for example the teacher makes a list of tasks containing general work for all classes as well as a list of jobs related to individual student needs.

When students have finished doing general work then they can finish looking at their individual agendas and work made specifically for them.

accommodate visual, auditory and kinaesthetic learning styles.

• Using flexible groupings according to the readiness, abilities and interests of students.

Product Differentiation

Product is the result of work or performance that must be shown to the teacher. A product is something that can exist in the form of essays, writings, test results, performances, presentations, speeches, recordings, diagrams, and so on. Most importantly this product must reflect the student’s understanding of the expected learning objectives.

Cara mendiferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan memper-timbangkan kebutuhan bela jar murid terlebih dahulu sebelum memberikan penugasan produk.

Penugasan produk harus membantu murid secara individual atau kelompok, menentukan kembali atau memperluas apa yang mereka pelajari selama periode waktu tertentu (satu semester atau satu tahun). Produk sangat penting karena mewakili pemahaman dan aplikasi dalam bentuk yang luas, produk juga merupakan elemen kurikulum yang langsung dapat dimiliki oleh murid.

Diferensiasi produk meliputi dua hal, yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk me-nen tukan ekspektasi pada murid, di antaranya menentukan: 1) kualitas pekerjaan apa yang diinginkan; 2) konten apa yang harus ada pada produk; 3) bagaimana cara mengerjakannya; dan 4) sifat yang diharapkan dari produk akhir.

Murid memberikan informasi tambahan yang membantu guru memodifikasi prasyarat produk yang ha rus dihasilkan agar sesuai dengan kesiapan, minat, dan ke butuhan belajar individu.

Namun, gurulah yang tetap harus mengetahui dan mengomunikasikan indikator kualitas dari produk tersebut.

Lingkungan yang Mendukung Pembelajaran yang Berdiferensiasi

Apa yang kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pem-belajaran berdiferensiasi? Pempem-belajaran berdife-rensiasi harus dibangun dengan “learning commu-nity” atau komunitas belajar yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar. Guru akan mengembangkan murid-muridnya untuk mengem-bangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang

How to differentiate products can be done in various ways, i.e., by considering the learning needs of students first before giving product assignments. Product assignments should help students, individually or in groups, redefine or expand on what they learned over a period of time (one semester or one year). Products are very important because they represent a broad understanding and application. Products are also elements of the curriculum that students can immediately have.

Product differentiation includes two things, namely providing challenges or diversity and giving students the choice of how they can express the desired learning. It is very important for teachers to determine expectations of students, including determining: 1) what quality of work is desired; 2) what content the product should have; 3) How to do it; 4) What properties of the final product are expected.

Although students provide additional information to help teachers modify the product prerequisites that must be produced to suit individual readiness, interests and learning needs, it is the teacher who still has to know and communicate the quality indicators of the product.

Environments that Support Differentiated Learning

What can we do as teachers to create an environment that supports differentiated learning?

Differentiated learning must be built with a “learning community” or a learning community, namely a community where all members are learners.

Teachers will develop their students to develop attitudes and practices that always support the learning environment. Learning com munities that effectively support differentiated learning are, as follows.

1. Everyone in the class will welcome and feel

Dari Meja Guru/From the Teacher’s Desk

sikap yang ditunjukkan antarmurid. Ruang kelas akan dipenuhi dengan hasil belajar murid atau berbagai hal di dalamnya.

2. Setiap orang dalam kelas akan saling meng-hargai. Baik guru, murid, orang tua, maupun kepala sekolah akan berbagi kebutuhan, pe-rasaan diterima, dihormati, aman sukses dan sebagainya. Apapun perbedaan yang dimiliki, mereka semua tentu memiliki perasaan dan emosi manusia yang sama. Oleh karena itu, dalam kelas yang mengimplementasikan pem-belajaran berdiferensiasi, guru akan membe-lanjarkan murid-muridnya untuk membedakan perasaan yang mereka miliki terhadap apa yang dilakukan oleh seseorang dan nilai dari orang tersebut. Guru membantu murid me-mecahkan secara konsruktif dan tidak akan pernah membuat perasaan siapap un menjadi kecil.

3. Murid akan merasa aman. Aman tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikis. Murid-murid yang berada dalam kelas tahu persis bahwa mereka boleh bertanya jika perlu ber-tanya, mengatakan tidak tahu jika tidak tahu.

Mereka tahu bahwa dalam belajar mereka dapat mengambil risiko untuk mencoba berbagai ide-ide kreatif.

4. Ada harapan bagi pertumbuhan. Tujuan belajaran berdiferensiasi adalah untuk mem-bantu setiap murid tumbuh se maksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Dengan demiki an, guru akan berusaha mengetahui perkembangan setiap muridnya dan perkem-bangan kelasnya secara keseluruhan. Murid juga akan belajar memaknai pertumbuhan mereka sendiri.

Mereka akan berbicara tujuan pembelajaran dan cara pencapaiannya. Semua pertumbuhan yang ditunjukkan murid seberapa kecilnya akan layak dicatat dan diperhatikan oleh guru.

Pertumbuhan setiap murid akan berbeda-beda bentuknya. Pertumbuhan tersebut adalah se-buah perayaan dan pertumbuhan tersebut tidak akan lebih daripada apapun.

5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan.

Guru mencari tahu di mana posisi murid dikait-kan dengan tujuan pembelajaran utama yang

2. Everyone in the class will respect each other.

Both parents and school principals will share their needs, feelings of acceptance, respect, safety, success and so on. Whatever differen-ces they all have, of course, they all have the same human feelings and emotions, therefore in a classroom that implements differentiated learning the teacher will teach students to dis-tinguish the feelings they have about what someone does and the value of that person.

The teacher helps students solve constructively and will never make anyone feel small.

3. Students will feel safe. Safe not only physically, but also psy chologically. Students in the class know exactly how they can ask questions if they need to ask, say they don’t know if they don’t know. They know that in their studies they can take risks to try various creative ideas.

4. There is hope for growth. Differentiated learning objectives are to help each student grow to the best of his ability. Thus the teacher will try to know the development of each student and the development of the class as a whole. Students will also learn to define their own growth. They will talk about the learning objectives and how to achieve them.

All the growth the pupil shows how small will be worthy of note and attention by the teacher.

Each pupil’s growth will take different forms.

That growth is a celebration and it will be nothing more.

5. Teachers teach to achieve success. The teacher finds out where the student is in relation to the main learning goal to be achieved and then provides a learning experience that will push the student a little further and faster than their current ability or their comfort zone. The teacher will design learning that is slightly beyond what the student is good at that time, at that time the student will come out of their comfort zone and feel a little bit of a challenge.

When students experience these challenges the teacher will ensure that support will be given to these students, so that these challenges can be overcome so that students will not become frustrated. Assistance or support is what is called “scaffolding”. So learning that is designed

Dari Meja Guru/From the Teacher’s Desk

ingin dicapai dan kemudian memberikan pengalaman belajar yang akan mendorong murid sedikit lebih jauh dan lebih cepat daripada kemampuan mereka saat ini atau zona nyaman mereka. Guru akan merancang pembelajaran yang sedikit melampaui apa yang murid kuasai saat itu, pada saat itu murid akan keluar dari zona nyaman mereka dan merasakan sedikit tantangan. Saat murid mendapati tantangan tersebut guru akan memastikan bahwa dukungan akan diberikan pada murid tersebut, sehingga tantangan tersebut dapat dilampaui sehingga murid tidak akan menjadi frustasi. Bantuan atau dukungan inilah yang disebut “scaffolding”. Jadi pembelajaran yang dirancang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit sehingga setiap murid dapat merasakan kesuksesan.

6. Ada keadilan dalam bentuk nyata. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, adil berarti berusaha memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan untuk tumbuh dan sukses. Murid dan guru adalah sebuah tim untuk berusaha untuk berusaha memastikan bahwa kelas berjalan dengan baik untuk semua orang di kelas tersebut.

7. Guru dan berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama. Setiap orang harus mengambil tanggung jawab baik untuk kesejahteraan diri mereka sendiri maupun kesejahteraan orang lain. Untuk itu guru dan murid bekerja sama untuk kesuksesan bersama. Walaupun guru pemimpin kelas, namun murid juga secara sadar mengambil tanggung jawab untuk kesuksesan kelasnya.

Mereka akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan mereka, memecahkan semua permasalahan dengan cara yang konstruktif dan akan membantu mengembangkan rutinitas yang efektif.

is not too easy and not too difficult so that every student can feel success.

6. There is justice in real terms. In a classroom with differentiated learning, fairness means trying to make sure all students get what they need to grow and succeed. Students and teachers are a team trying to make sure that the class is going well for everyone in the class.

7. Teachers and collaborate for mutual growth and success. Everyone must take responsibility for both their own well-being and the welfare of others. For that teachers and students work together for mutual success. Although the teacher is the leader of the class, students also consciously take responsibility for the success of their class. They will seek to complete their work, solve all problems in a constructive way and will help develop an effective routine.

The teacher has a very important role in building a positive environmental atmosphere.

Source:

https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/stategi-pelaksanaan-pembelajaran-berdiferensiasi/ (Atik Siti Maryam)

Dari Meja Guru/From the Teacher’s Desk

Hampir setahun sudah pembelajaran dilakukan di ru mah masing-masing, baik itu oleh guru mau-pun siswanya. Hal ini terkait dengan pandemi Covid-19 yang sudah merebak hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia sehingga pe merintah Indonesia pun membuat kebijakan, yaitu agar tidak terla lu merebaknya Covid-19 di masyarakat dengan melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran dilakukan di rumah atau BDR (Belajar dari Rumah) dan guru Bekerja dari Rumah.

Pada awalnya, banyak guru yang merasa ke-bingungan bagaimana cara mengajar, sedangkan siswanya tidak ada. Namun, permasalahan itu se-cara mudah dapat diatasi. Guru harus kreatif dan inovatif. Ternyata guru di Indonesia itu

hebat-Dokumentasi: Riko Rachmat Setiawan

It has been almost a year that learning has been carried out in individual homes, both teachers and students. This is re lated to the COVID-19 pandemic, which has spread almost all over the world, including Indonesia, that the Indonesian gov ernment has made a policy, i.e., not to over-spread COVID-19 in the community by implementing PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar/Large-Scale Social Restrictions). This is what causes learning to be carried out at home or BDR (Belajar dari Rumah/Learning from Home) and WFH (Work from Home) for teachers.

In connection with this, the authors try to share experiences in making innovative learning media that are rarely used by teachers, with easy to way use, both for teach ers and for students. The said learning media is podcasts. What is a podcast?

hebat, lihat saja di kanal YouTube, begitu banyak-nya guru-guru mengunggah video pembelajaran.

Lihatlah ga wai para guru, banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran. Saat ini memang sudah zamannya teknologi sehingga apabila kita tidak bisa menggunakan teknologi itu, maka kita akan ketinggalan informasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis men-coba berbagi pengalaman, membuat inovasi media pembelajaran yang jarang digunakan oleh guru-guru, dengan cara penggunaan yang sangat mudah, baik untuk guru maupun untuk siswa.

Media pembelajaran itu adalah podcast. Apa itu podcast? Apa keuntungan dan kelebihannya?

Mari kita bahas!

Podcast adalah rekaman audio yang dapat didengar oleh khalayak ramai dan dapat dipublikasi-kan atau disebar ke se tiap orang dengan mengklik tautan (link) yang diberikan. Hampir sama dengan radio atau tape recorder, tetapi radio dan tape recorder tidak bisa dipublikasikan melalui tautan.

Kapan kita bisa mendengarkan podcast? Asal-kan ter dapat koneksi internet, kita dapat men-dengarkannya kapan saja, di mana saja dan siapa saja, bahkan dengan tema apap un tersedia. Kele-bihan lain adalah aplikasi ini tidak ada iklan yang memotong siaran sehingga siaran dapat berjalan terus. Kelebihan lainnya, asalkan kita sudah me-masang podcast, kita bisa berselancar di internet ke situs-situs yang lain. Kelemahannya adalah kita harus memiliki kuota internet dan mungkin belum begitu familliar karena tidak banyak orang mengenal Podcast.

Bagaimanakah dengan dunia pendidikan?

Dengan pod cast, pembelajaran bisa berlangsung dengan efektif. Bagi guru yang jumlah kelasnya banyak, podcast akan sangat mengun tungkan karena dengan sekali rekaman saja, pelajaran yang disampaikan bisa sampai kepada semua

What are the advantages and disad vantages?

Let’s discuss!

In connection with this, the authors try to share experiences in making innovative learning media that are rarely used by teachers, even though using them is very easy, both for teachers and for students. The learning media is through podcasts.

What is a podcast? What is a podcast? What are the advantages and disad vantages? Let’s discuss!

Podcasts are audio recordings that can be heard by the general public and can be published or distributed to anyone by clicking the link provided.

Almost the same as radio or tape recorder, but radio and tape recorder cannot be published via link.

When can we listen to podcasts? As long as there is an in ternet connection, we can listen to podcast anytime, anywhere and anyone, even with any available theme. Other advantage is that this application does not have advertisements that cut off broadcasts, so it continues. Another plus, as long as we have installed podcasts, we can surf the internet to other sites. The weakness is that we must have internet quota, and maybe it is not so popular because not many people know podcast.

How about the world of education? With podcasts, learning can take place effectively. For teachers with a large number of classes, it will be very beneficial, because with just one recording, the lessons delivered can reach all students.

Students can easily open or open what has been provided. The student will certainly feel that he is really learning with the teacher, because the teacher’s voice will be easily recognized. It’s not like learning on a machine that doesn’t know who the teacher is. Especially if this podcast application is combined with Google Classroom. Through Google Classroom, teachers and students can interact.

Dari Meja Guru/From the Teacher’s Desk

Melalui Google Classroom guru dan siswa bisa berinteraksi.

Bagaimana cara membuatnya? Mudah sekali, kita tinggal mengunduh aplikasi Anchor di Google Play Store, kemudian tentukan nama podcastnya (kanalnya) dan tinggal ikuti apa yang harus dilengkapi di aplikasi podcast tersebut. Setelah semua beres, kita bisa “cuap-cuap” dan kontennya dibagikan kepada semua orang melalui pesan,

Bagaimana cara membuatnya? Mudah sekali, kita tinggal mengunduh aplikasi Anchor di Google Play Store, kemudian tentukan nama podcastnya (kanalnya) dan tinggal ikuti apa yang harus dilengkapi di aplikasi podcast tersebut. Setelah semua beres, kita bisa “cuap-cuap” dan kontennya dibagikan kepada semua orang melalui pesan,

Dokumen terkait