• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Novel Islami Hingga Film Religi

BAB III: GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT

D. Dari Novel Islami Hingga Film Religi

Jika kita flashback ke beberapa tahun sebelumnya, dapat kita rasakan kebangkitan perfilman Indonesia semakin maju. Hal ini disebabkan oleh ide-ide brillian seseorang sutradara dan produser dalam mengemas film menjadi lebih menarik. Banyak kisah-kisah perfilman saat ini diadopsi dari novel-novel terkenal atau best seller.

Republika penerbit merupakan perusahaan penerbitan yang produk atau novel-novelnya sering diangkat menjadi film layar lebar. Pada tahun 2003 sebuah karya fenomenal “ Ayat-ayat cinta” karya Habiburrahman El Shirazy meledak di pasaran, hal ini membuat novel tersebut menjadi mega best seller. Novel “Ayat-Ayat Cinta “ bisa dibilang sejarah bangkitnya industri penerbitan Islam yang ada di Indonesia.

Novel ayat-ayat cinta mampu menarik perhatian sutradara film Hanung Bramantyo untuk mengangkat kisah didalam novel menjadi sebuah film yang

8

Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion

55

sangat bagus. Hanung bramantyo sebagai sutradara di film tersebut, memberikan sedikit beberapa perbedaan yang ada dari novelnya. Misalknya, ada beberapa alur cerita ditambah dan dikurangi, sehingga membuat film tersebut berbeda dengan versi novelnya.

Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca dan Melania Putria merupakan artis yang menjadi pemeran di film “Ayat-ayat Cinta”. Dengan diisi berbagai artis terkenal, membuat film ini menjadi film yang layak untuk ditonton. Genre film ini termasuk film religi yang berlatar belakang suasana negara Mesir.

Dimana dalam film ini Fedi Nuril yang berperan sebagai Fahri dalam film ayat-ayat cinta digambarkan sebagai seorang pemuda yang aktif dalam organisasi Islam dan memiliki iman yang kuat. Dalam film ini Fahri di Mesir dihabiskan untuk kuliah dan talaqqi (belajar langsung dengan syaikh atau ulama). Dengan sosok yang religius dan sopan santun membuat dirinya disukai oleh tiga perempuan sekaligus. Maria, tetangga flatnya, merupakan seorang gadis beragam Kristen Koptik yang taat. Yang kedua, Noura seorang gadis mesir yang Mesir yang di dalam film ini sering dianiaya oleh keluarganya sendiri. Dan kemudian ada Aisha, seorang gadis bercadar yang merupakan gadis berketurunan Turki dan Jerman.

Karena cinta dari ketiga orang gadis tersebut, justru membawa Fahri ke dalam masalah. Menikah dengan Aisha, tidak membuat Fahri lepas dari incaran Noura. Tanpa disangka Noura-lah yang kemudian menjebloskan Fahri ke balik terali besi. “Ayat-Ayat Cinta” memang bukan novel yang biasa. Tapi sebuah

56

karya yang mampu mengubah era perfilman Indonesia semakin meningkat. Di dalam novel tersebut juga diselipkan ajaran-ajaran islam yang berkisah tentang ayat-ayat cinta Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al Qur’an.

Selain “Ayat-Ayat Cinta” ada “Ketika Cinta Bertasbih”, “Dalam Mihrab Cinta” , “Hafalan Shalat Delisa”, dan “Bidadari-Bidadari Surga”. Dan juga bulan Agustus ini satu buku terbitan Republika Penerbit berjudul Moga Bunda Disayang Allah sedang dalam proses produksi. Dan, juga satu buku lagi yang berjudul Sunset Bersama Rosie, saat ini sudah dikontrak untuk diangkat ke layar lebar.

E. Novel Islami Yang Sedang Dipromosikan Republika Penerbit

Di awal tahun 2013 Republika Penerbit memfokuskan strategi promosi mereka ke beberapa novel. Novel-novel tersebut tidak hanya tentang kisah fiksi ataupun naratif, akan tetapi ada novel bibliografi tentang seseorang. Contoh novel fiksi yang difokuskan oleh Republika Penerbit agar sukses di awal tahun 2013 yaitu novel “Ratu Yang Bersujud” karya Mochammad Mahdavi. Serta novel atau buku biografi seseorang yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan adalah buku “Ayah…” karya Irfan Hamka.

1. Ratu Yang Bersujud Karya Mahdavi

Novel ini adalah novel yang berisikan tentang seseorang gadis yang bernama Charllotte Melati Neumuller. Awalnya, Charllotte Melati Neumuller seorang gadis keturunan Jerman-Indonesia adalah seorang feminis sejati. Ia sangat gigih membela kepentingan kaum perempuan. Ia

57

menganggap bahwa agama, terutama Islam, telah meligitimasi perlakukan diskriminatif dan kekerasan terhadap kaum perempuan.

Kehadiran Lale, sepupunya, di Berlin membawa dimensi baru bagi kehidupan Charllotte. Lale menjawab dengan sangat indah segala kecurigaan Charllotte. Lale menyadarkan Charllotte bahwa persepsi yang diyakininya selama ini terbentuk oleh berbagai propaganda jahat. Ada kalimat yang bagus didalam buku ini :

“Hijab adalah pembebasan dari ketergantungan kosmetik dan topeng. Hijab adalah pembebasan untuk jujur pada hatimu. Hijab adalah pembebas jiwamu dari rantai-rantai duniawi.”-

Namun, ketika Charlotte memeluk agama Islam berbagai ujian memilukan dialami Charllotte. Kisah-kisah cinta yang indah turut menyempurnakan kisah dalam novel ini. Sebuah novel yang akan menginspirasi para muslimah untuk tampil dan berani berdialog tentang Islam dan perempuan di dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan, bahkan dunia internasional.9

2. “ Ayah..” karya Irfan Hamka

Buya Hamka. Nama besar ini bukan hanya dikenal sebagai ulama besar, melainkan juga sebagai sastrawan, budayawan, politisi, cendikiawan, dan pemimpin masyarakat. Ketokohan serta keagungan karyanya membuat banyak orang tertarik untuk mengabadikannya.

9

http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/234/ratu-yang-bersujud.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2013, pukul 20 .05 WIB

58

Melalui penuturan anak kelimanya dari Buya Hamka yatiu Irfan Hamka, Republika Penerbit ingin mengenal sosok besar Hamka, namun dari sisi yang lebih dekat. Buya Hamka sebagai seorang ayah, suami, dan seorang kepala keluarga.

Buku Ayah… menyuguhkan banyak kenangan, pengalaman, dan kisah luar biasa yang mungkin tak akan kita peroleh selain dari orang-orang terdekatnya.Dan, Republika Penerbit merasa beruntung bisa “mendengarnya” langsung dari Penulis, lantas menyampaikannya kepada pembaca. Semoga pembaca pun dapat memperoleh manfaat dengan membacanya.

Berikut sebagian kecil nasihat dan pengalaman yang dikenang oleh Irfan Hamka selama 33 tahun kebersamaannya dengan Buya Hamka, sang ayah. Kisah-kisah dalam buku Ayah… akan membawa pembaca mengenal lebih dekat sosok Buya Hamka dari sisi yang berbeda.

“Ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh orang yang suka berbohong. Pertama, orang itu harus memiliki mental baja, berani, tegas, dan tidak ragu-ragu untuk berbohong. Jangan seperti kamu tadi. Kedua, tidak pelupa akan kebohongan yang diucapkannya. Ketiga, harus menyiapkan bahan-bahan perkataan bohong untuk melindungi kebenaran bohongnya yang pertama. Contoh, ada seorang teman bertanya kepada temannya, „Tadi hari Jum’at shalat di mana?’ Si teman yang ditanya sebenarnya tidak ikut shalat berjamaah Jum’at, namun karena malu, dia berbohong, lalu menjawab, „Di Masjid Agung’. Si teman yang bertanya kembali bertanya, „Di lantai mana kau shalat?’ Yang ditanya kembali menjawab, „Di lantai bawah’. Bertambah lagi bohongnya. „Saya juga di lantai bawah, kok. Tidak,bertemu?’ Dengan mantap yang ditanya menjawab, ’Saya di shaf paling belakang’. Coba kau hitung, Irfan! Untuk melindungi bohongnya, berapa kali dia menambah bohong agar temannya percaya bahwa dia memang shalat di Masjid

59

Agung? Mengerti kau, Irfan, akan cerita Ayah ini?” – Halaman 10.10

Republika penerbit sebuah perusahaan penerbitan yang selalu menanamkan asas-asas Islami di dalam produknya. Republika penerbit tidak memungkiri bahwa perusahaan menginginkan produknya akan menjadi best seller. Di sisi lain, tujuan Republika penerbit menerbitkan novel-novel Islami yaitu ide-ide, gagasan-gagasan, kisah-kisah inspiratif, tuntunan, bisa tersebar ke sebanyak mungkin lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat yang membaca novel Islami yang diterbitkan Republika Penerbit mendapatkan manfaatnya.

Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Sentosa, beliau mengemukakan bahwa:

“..seandainya buku yang kita terbitkan dibeli oleh 3000 orang, itu artinya kurang lebih 9000 orang yang insya Allah membaca dan mengambil manfaat dari buku yang kita terbitkan. Semakin banyak buku kita dibeli oleh masyarakat, semakin banyak pula masyarakat yang mendapatkan manfaat dari kehadiran buku-buku kami.”11

10

http://www.republikapenerbit.com/buku/detail_buku/250/ayah-kisah-buya-hamka.html, diakses pada tanggal 1 Juni 2013, pukul 19.35 WIB

11

Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion

60

BAB IV

STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI

A. Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

Strategi komunikasi dalam melakukan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan penerbitan tentu berbeda dengan yang dilakukann perusahaan lainnya. Perlu strategi khusus agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan. Mahdavi sebagai penulis yang karyanya di terbitkan di Republika Penerbit juga mengemukakan, bahwa :

“ Mempromosikan sebuah buku, tidaklah mudah. Berbeda dengan musik dan film. Masyarakat kita adalah masyarakat yang lebih suka mendapatkan informasi secara instant, audio-visual, bukan dengan membaca dan menganalisis. Dan masyarakat kita adalah masyarakat yang brand oriented, mereka hanya suka dan memperhatikan karya-karya terkenal, walaupun secara kualitas belum tentu baik.”1

Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa strategi komunikasi yang dilakukan oleh Republika penerbit, yaitu :

1. Mengenal Khalayak

Kesuksesan suatu strategi komunikasi tidak lepas dari langkah awal perumusan strategi, yaitu menentukan khalayak. Proses komunikasi khalayak itu sama sekali tidak pasif melainkan aktif sehingga antara

1

Wawancara Pribadi dengan penulis Ratu yang Bersujud, Mochammad Mahdavi, 23 Mei 2013

61

komunikator atau komunikan bukan saja terjadi saling hubungan melainkan juga terjadi proses saling mempengaruhi.

Dalam penyusunan strategi komunikasi PT. Republika Penerbit, yang menjadi khalayak adalah seluruh lapisan masyarakat, tidak mesti orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb. Republika penerbit juga mengincar kelas menengah ke bawah sebagai khalayaknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak Tengku Chairul Wisal selaku Direktur Utama Republika penerbit, beliau mengatakan :

“…kita konsisten untuk menggarap pasar kita di kelas menengah ke bawah, kita konsisten menyajikan buku-buku yang berkualitas. Islam kita islam yang popular, walaupun itu tentang Illayaumiddin, tetapi kita mencari penerjemah yang terjemahannya itu bisa dibaca berbagai lapisan masyarakat, ga mesti orang-orang yang memiliki latar belakang agama, seperti ulama, da’i dsb.”2

2. Menentukan Pesan

Dalam hal ini, divisi promosi atau public relations Republika Penerbit bekerjasama dengan editor untuk menentukan naskah-naskah terbaik yang nantinya akan diterbitkan oleh perusahaan. Karena Republika penerbit selalu mencari naskah-naskah yang isinya mengandung unsur-unsur keislaman di dalamnya. Hal tersebut juga sejalan dengan brand value Republika Penerbit yaitu “Islam dan familiar”.

Kegiatan menentukan dan memilih naskah juga sama seperti menentukan pesan dalam kegiatan strategi komunikasi. Jika sudah memilih

2

Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013

62

naskah yang sesuai standar kelayakan untuk diterbitkan, naskah tersebut kemudian diajukan ke editor in chief untuk mendapatkan persetujuan. Naskah yang menggunakan kata-kata kasar atau yang tidak enak untuk dibaca oleh kalangan umum, tidak akan dimasukkan ke redaksional mereka. Hal tersebut sama seperti apa yang dikemukakan oleh Tengku Chairul Wisal selaku Direktur Utama PT. Republika Penerbit :

“ Kita juga konsisten di novel-novel kita yang mendidik. Novel yang kata-kata kasar, kata-kata yang mungkin akan menghina satu sama lain, kita tidak akan masukkan itu ke redaksional kita, kita selektif sekali akan hal itu, karena kita tau kita banyak yang baca. Dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa maupun orangtua. Nah itu konsistensi yang kita jadikan sebagai salah satu kekuatan kita.” 3

3. Menentukan Metode

Tidak ada yang khusus dalam melakukan metode atau strategi promosi yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami. Dalam hal ini divisi public relations atau promosi menentukan waktu yang tepat untuk novel tersebut diterbitkan. Republika Penerbit menentukan timing dan menentukan kemana saja novel tersebut akan dipromosikan. Serta menentukan metode agar novel yang diterbitkan bisa menarik perhatian produser film agar mengangkatnya ke layar lebar.

Tidak hanya itu, dalam hal ini divisi promosi dan public relations juga mempelajari kelebihan dan keunikan buku. Hal ini berguna agar ketika divisi public relations atau promosi melakukan promosi bisa menarik perhatian masyarakat. Republika Penerbit juga memprediksikan

3

Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013

63

segmentasi pasar yang sesuai dengan novel yang akan diterbitkan. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Iqbal Santosa, beliau mengatakan sebagai berikut:

“…. Kita mempelajari keunikan dan kelebihan buku. Lalu, kita lihat segment buku tersebut. Pemetaan segment penting dilakukan agar aktivitas atau media promo bisa pas dengan segment dari buku yang akan dipromosikan. Selain itu juga, bahasa yang kita gunakan pun tentu disesuaikan dengan segment buku yang akan dipromosikan.”4

4. Seleksi dan Penggunaan Media

Dalam melakukan aktifitas promosi yang dilakukan Republika Penerbit terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap setelah buku siap diterbitkan, dalam tahap ini selama buku sedang diproses di redaksi dan di percetakan. Republika Penerbit melakukan aktivitas promosi di sosial media (facebook dan twitter).

Jadi, selama buku diproses di redaksi dan di percetakan, promosi menyosialisasikan kepada masyarakat akan kehadiran buku. Bahkan, untuk buku-buku tertentu dalam periode ini akan digunakan untuk meminta komentar dari pembaca atas kaver buku.5

Hal tersebut membuat Republika Penerbit bisa mengetahui seberapa besar antusias masyarakat yang menunggu buku tersebut akan terbit. Dan juga Republika Penerbit bisa mengukur ketertarikan masyarakat terhadap produk baru yang akan dikeluarkan.

4

Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion

Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013 5

64

Pada tahap selanjutnya, Republika Penerbit melakukan aktifitas promo di seluruh media massa serta sosial media yang dimiliki oleh Republika Penerbit. Republika Penerbit memberitahukan bahwa buku yang dinanti-nantikan telah terbit. Di media massa Republika Penerbit melakukan promo dengan mengirim buku ke media yaitu radio, koran, dan televisi. Pada tahap ini promo yang dilakukan tidak hanya itu saja. Republika Penerbit juga melakukan promosi ke tokoh-tokoh masyarakat atau artis-artis yang memiliki hubungan dan keterkaitan dengan buku.

Melakukan promosi penjualan atau mengiklankan suatu produk perusahaan di media cetak, stasiun TV dan radio sangat penting. Seperti yang dikemukakan oleh Sofian Assauri :

“Promosi penjualan yang merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi, dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti acara-acara music di stasiun TV dan radio, demonstrasi dan segala penjualan yang dilakukan secara teratur. Cara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak, TV, Radio, dan online. ”6

Selanjutnya tahap ketiga yaitu mendisplay novel di toko buku. Aktivitas promo ini merupakan kelanjutan dari promo sebelumnya. Di dalam aktifitas promo ini tidak beda dari aktifitas promo sebelumnya. Akan tetapi, promo ini lebih ditujukan bagaimana caranya agar bisa mempertahankan display novel di toko buku.

6

65

5. Faktor Penghambat dan Pendukung PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

Di dalam suatu perusahaan terlebih lagi di industri penerbitan tentu pernah mengalami hambatan dalam promosi produk perusahaan. Republika Penerbit-pun tidak lepas dari hal tersebut. Sudah seringkali Republika penerbit mengalami hambatan dalam melakukan promosi produk perusahaannya. Beberapa contoh faktor penghambat yang dihadapi dan faktor pendukung yang dimiliki oleh Republika Penerbit adalah sebagai berikut:

a. Faktor Penghambat Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

Jika kita lihat dari teori SWOT, maka terdapat beberapa kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Republika Penerbit. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat keberhasilan Republika Penerbit dalam melakukan promosi novel Islami, yaitu:

1) Struktur kepengurusan pegawai atau karyawan di Republika Penerbit yang hanya memiliki 22 orang pegawai. Dan itu sudah mencakup Direktur utama dari Republika Penerbit. Jadi Republika Penerbit melakukan multi-tasking atau melakukan pekerjaan selain dari pekerjaan pokok Republika Penerbit. Hal tersebut sama seperti yang dikemukakan oleh Teuku Chairul :

66

“…jadi kebetulan karyawan kita juga ga cukup banyak jadi kita all out aja, jadi setiap orang memiliki fungsi yang bukan hanya pekerjaannya yang inti saja tetapi juga banyak pekerjaan yang lain atau yang kita sebut multi tasking.”7

2) Minat baca masyarakat yang kurang. Dalam hal ini, sebenarnya tidak hanya Republika Penerbit yang mengalami hambatan tersebut. Akan tetap penerbit-penerbit lain juga mengalami hal tersebut. Dimana pada saat ini masyarakat lebih memilih buku digital yang lebih praktis dibandingkan buku atau novel yang terbuat dari kertas. 3) Faktor Ancaman, dilihat dari industri penerbitan yang sangat banyak di Indonesia tentu banyak persaingan yang terjadi. Terlebih lagi Republika penerbit adalah penerbit Islam nomor tiga di Indonesia. Republika Penerbit harus mempertahankan atau justru menambah peringkat Republika Penerbit agar tetap eksis di dunia penerbitan.

b. Faktor Pendukung Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

1) Republika Penerbit memiliki jaringan media yang sangat besar. Di bawah naungan Mahaka group company yang memiliki anak perusahaan Jak FM, Gen FM, Alif TV, Jak TV, dan Harian Republika. Dengan media televisi, radio dan koran membuat distribusi pesan dan promosi lebih meluas ke seluruh Indonesia.

7

Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal, 23 Mei 2013

67

Karena tidak semua penerbit yang memiliki hubungan atau bersinergi dengan media-media seperti yang dilakukan Republika Penerbit.

2) Brand Image Republika, dengan brand image nama Republika yang notabene adalah perusahaan industri koran harian Islam yang terkenal Indonesia, membuat Republika Penerbit ikut mendapatkan keuntungan. Teuku Chairul juga mengemukakan bahwa karena harian Republika dikenal orang, maka Republika penerbitnya-pun Alhamdulillah menikmati popularitas itu.8

3) Novel-novel Republika Penerbit sering diangkat ke layar lebar. Secara tidak langsung hal ini membantu Republika penerbit untuk mempromosikan novel-novel Republika Penerbit. Dan karena hal tersebut juga membuat masyarakat lebih mengenal tentang brand Republika Penerbit.

6. Evaluasi

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari kegiatan promosi. Pada tahap ini seluruh staff promosi Republika Penerbit melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan strategi promosi yang sudah dilakukan. Tahap evaluasi sangat diperlukan karena dengan melakukan evaluasi, Republika penerbit dapat mengukur dan melihat strategi yang sudah

8

Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal, 23 Mei 2013

68

dilakukan telah berjalan baik atau malah tidak menimbulkan dampak apapun.

Pada tahap ini Republika Penerbit bisa melakukan tolak ukur langkah atau strategi yang akan diterapkan selanjutnya. Dengan harapan jika strategi sebelumnya belum berhasil, maka strategi selanjutnya akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Beberapa bulan akhir-akhir ini hasil evaluasi promosi yang dilakukan cukup bagus dan baik, seperti yang dikemukakan oleh Bapak Iqbal Santosa:

“Sejauh yang kami ketahui respon masyarakat, baik melalui sosial media yang kami miliki maupun dari sumber-sumber informasi lainnya,respon masyarakat sangat baik. Dalam sebuah survey, posisi kami sebagai penerbit Islam berada di urutan ketiga dalam top of mindmasyarakat.”9

Dalam perkembangan beberapa bulan terakhir, menimbulkan rasa optimis bagi Direktur Utama PT. Republika Penerbit. Hal tersebut berdasarkan dari hasil tahap evaluasi yang mampu dijadikan tolak ukur langkah dan strategi promosi yang akan dilakukan selanjutnya.

“Lima bulan di tahun 2013, cukup menimbulkan rasa optimistis pada diri saya sebagai pimpinan di perusahaan ini dan Insya Allah sama temen-temen di seluruh jajaran di perusahaan ini baik marketingnya, redaksinya, produksinya, dan supportnya”.10

9

Wawancara Pribadi via e-mail dengan Manajer divisi Public Relations/ Promotion

Republika Penerbit, Iqbal Santosa, 21 Mei 2013 10

Wawancara Pribadi dengan Direktur Utama Republika Penerbit, Tengku Chairul Wisal , 23 Mei 2013

69

B. Bentuk Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

Dalam penelitian terjun langsung ke lapangan yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa data dan informasi yang diperoleh terkait penelitian yang dilakukan. Penulis mendapatkan data dan informasi tentang berbagai bentuk komunikasi yang diterapkan oleh divisi public relation atau bagian promosi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel islami. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi Interpersonal

Bentuk komunikasi antarpribadi ini biasanya dilakukan oleh divisi public relations atau divisi promosi PT. Republika Penerbit ketika Republika Penerbit ingin mempromosikan novel-novel yang baru ke masyarakat lebih luas. Maka, divisi public relations atau divisi promosi melakukan cara sebagai berikut:

a. Langsung mendatangi beberapa tokoh terkenal seperti pejabat, alim ulama, artis, dan musisi terkenal dari Indonesia dan kemudian memperkenalkan novel terbaru yang akan diterbitkan.

b. Komunikasi dengan produser film, public relations saling

Dokumen terkait