• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi komunikasi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel islami

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi komunikasi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel islami"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT

DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh :

YUSUF TADARUSMAN

NIM : 109051000111

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Yusuf Tadarusman (109051000111)

Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami

Strategi komunikasi sangat penting dalam melakukan aktifitas promosi suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Khususnya pada perusahaan penerbitan seperti PT. Republika Penerbit. Di era globalisasi saat ini, perusahaan penerbitan sedang mengalami masa yang krusial, dimana masyarakat pada saat ini lebih memilih buku atau novel yang berbentuk digital daripada buku yang berbahan kertas. Oleh karena itu PT. Republika Penerbit mempunyai strategi komunikasi sendiri dalam menghadapi tantangan globalisasi tersebut

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Adapun pertanyaan mayor adalah bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami? Kemudian, minornya adalah bentuk-bentuk komunikasi apa saja yang dilakukan Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami?

Metode yang digunakan pada penelitian disini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam dn dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah Manajer divisi promosi dan public relations PT. Republika Penerbit.

Strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami adalah; menentukan khalayak, strategi memilih naskah yang baik (menentukan pesan), seleksi dan penggunaan media, faktor pendukung dan pengambat dan strategi evaluasi, dan melakukan beberapa bentuk komunikasi interpersonal (melakukan jumpa fans), komunikasi kelompok (mengadakan bedah buku), dan komunikasi massa (mempromosikan di koran, televisi dan sosial media). Hal tersebut dilakukan agar tujuan Republika Penerbit tercapai.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi, bentuk komunikasi dan faktor pendukung, semua itu berhasil dilakukan oleh PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami, dan hasil yang diperoleh sangat baik. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa prestasi dan kenaikan tingkat kepercayaan yang diperoleh PT. Republika Penerbit. dan dalam segi penjualan menunjukkan kemajuan yang lebih baik, serta dapat memberikan manfaat dengan menyebarkan ajaran-ajaran Islam melalui tulisan.

(5)

ii memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, serta memberikan kesehatan lahir dan batin, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menjadi panutan kita menuju jalan yang Allah SWT ridhai.

Dan karena ridha yang Allah SWT berikan, penulis telah berhasil membuat karya tulis yang patut dibanggakan oleh diri sendiri. Adapun skripsi penulis ini berjudul “Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami”.

Namun, penulis juga yakin dalam karya tulis ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang masih terbatas. Karena berkat doa, motivasi bantuan moril, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, membuat penulis mampu menghadapi segala tantangan, rintangan dan kesulitan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

(6)

iii

Drs. Mahmud Jalal, M.A, serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs. Study Rizal L.K, M.A.

2. Drs. Jumroni, M.Si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Zakaria, M.Ag selaku Penasehat Akademik yang telah meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi masukan atas judul skripsi yang penulis ajukan.

4. Dr. Hj. Roudhonah, MA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan arahan secara terperinci kepada penulis dalam tahapan pembuatan skripsi sampai terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mewariskan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan menjadi amal sholeh yang pahalanya akan terus mengalir dari Allah SWT, Amin. 6. Segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu dan Ilmu Komunikasi serta

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memudahkan penulis mendapatkan referensi. Serta bersedia melayani penulis meminjamkan buku dengan ramah dan santun.

(7)

iv

PT. Republika Penerbit yang telah meluangkan waktu dan informasinya untuk penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini

8. Ucapan terima kasih yang begitu mendalam kepada kedua orang tua penulis Bapak Owon Turnawan dan Ibu Rochmah serta adikku Rai Munggaran, yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dan kasih sayang. Sehingga membuat penulis selalu optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat terbaik dan seperjuangan penulis di kelas KPI D angkatan 2009 Mahdi, Eko, Zidni, Bowo, Ryan, Riza, Angga, Ridwan, Rizky, Ari, Bayu, Levi, Rizal, Noval, Fadli, Rikza, Ririn, Dina, Tika, Tari, Fitri, Fajrin, Yuli, Rina, Noflim, Okta, Anna, Yudid, Zakiyah, dan Devi, terima kasih atas segala dukungan, perhatian dan menjadi keluarga kedua yang terbaik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga sukses sahabatku semua, perjuangan kita belum berakhir sampai di sini.

10.Kawan-kawan “KKN SUPER”, teman-teman Fidkom 2009, adik-adik kelas dan senior Fidkom UIN Syahid Jakarta terima kasih atas semangat yang diberikan kepada penulis dalam menulis skripsi ini

11.Teman-teman organisasi eksternal kampus, Kemangteer Jakarta dan Young On Top Tangerang. Terima kasih atas motivasi yang diberikan kepada penulis. 12.Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini baik

(8)

v

Akhirnya penulis berharap semoga dukungan dan apa yang telah diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada umumnya serta bagi keluarga besar Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya.

Jakarta, 20 Juni 2013

(9)

vi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Metodologi Penelitian ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 13

F. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II: TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI, PROMOSI DAN NOVEL ISLAMI A. Strategi ... 18

1. Pengertian Strategi ... 18

2. Tahapan-Tahapan Strategi ... 19

3. Tipe-Tipe Strategi ... 21

4. Faktor Internal Keberhasilan Strategi ... 22

B. Komunikasi ... 23

1. Pengertian Komunikasi ... 23

2. Unsur-unsur Komunikasi ... 24

3. Macam-macam Komunikasi ... 26

C. Strategi Komunikasi ... 30

1. Pengertian Strategi Komunikasi ... 30

2. Ruang Lingkup Strategi Komunikasi ... 31

3. Perumusan Strategi Komunikasi ... 31

3. Tujuan - Tujuan Strategi Komunikasi ... 39

D. Promosi ... 40

1. Pengertian Promosi ... 40

2. Fungsi Promosi ... 41

3. Tujuan Promosi ... 42

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi ... 43

E. Novel Islami ... 45

1. Pengertian Novel ... 45

2. Jenis-jenis Novel ... 45

3. Pengertian Novel Islami ... 46

4. Ciri-Ciri Pokok Novel ... 46

5. Ciri-Ciri Novel Islami ... 47

BAB III: GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT A. Sejarah Berdirinya PT. Republika Penerbit ... 48

B. Visi dan Misi PT. Republika Penerbit ... 52

C. Penghargaan yang Diraih PT. Republika Penerbit ... 53

(10)

vii

E. Novel Islami Yang Sedang Dipromosikan

Republika Penerbit ... 56

BAB IV: STRATEGI KOMUNIKASI PT. REPUBLIKA PENERBIT DALAM MEMPROMOSIKAN NOVEL ISLAMI

A. Strategi Komunikasi Yang Dilakukan Republika Penerbit Dalam Mempromosikan Novel Islami ... 60 B. Bentuk Komunikasi PT. Republika Penerbit

Dalam Mempromosikan Novel Islami ... 69

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian dan Wawancara dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian dari PT. Republika Penerbit

Lampiran 3. Hasil Wawancara Dengan Direktur Utama PT. Republika Penerbit

Lampiran 4. Hasil Wawancara Dengan Manajer Divisi Promosi PT. Republika Penerbit

Lampiran 5. Hasil Wawancara Dengan Penulis yang Karyanya Diterbitkan oleh PT. Republika Penerbit

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan, manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi. Karena komunikasi merupakan suatu aktifitas yang sudah melekat dalam diri manusia yang tergolong makhluk sosial. Makhluk yang pada hakikatnya tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Sehingga pada akhirnya komunikasi menjadi suatu kebutuhan hidup manusia. Tidak mungkin seseorang dapat menjalani hidup nyata tanpa berkomunikasi dan komunikasi itu sendiri merupakan unsur penting yang membentuk dan memungkinkan berlangsungnya suatu masyarakat.1

Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner, yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya yang berjudul “ Pengantar Ilmu Komunikasi” mengemukakan bahwa komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itu yang biasanya disebut komunikasi.2

Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu komunikasi juga bertambah, hal ini ditandai dengan banyaknya bidang ilmu komunikasi. Contohnya: Komunikasi organisasi atau manajemen, komunikasi ini menyangkut kehidupan sosial. Serta komunikasi bisnis dalam perusahaan,

1

Zulkarnain Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1993), cet ke-1, h. 2.

2

(13)

2

komunikasi ini berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

Dalam kegiatan komunikasi yang berkaitan dengan perusahaan, lebih mengutamakan pada komunikasi yang melibatkan produsen dengan konsumen. Komunikasi ini lebih dikenal dengan komunikasi pemasaran. Di dalam komunikasi pemasaran terdapat bauran-bauran, yang mempunyai arti alat-alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya dan membujuk konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut, di mana alat-alat tersebut adalah: periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), penjualan personal (personal selling), pemasaran langsung (direct marketing).3

Di dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada kegiatan promosi perusahaan. Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.4

Promosi dalam praktiknya mempunyai keterkaitan dengan ilmu komunikasi. Hal ini dikarenakan di dalam promosi perlu adanya kegiatan komunikasi yang berusaha untuk memberikan suatu informasi tentang suatu produk atau jasa perusahaan. Promosi merupakan suatu kegiatan yang mempunyai peranan sangat penting di perusahaan. Kesuksesan dalam mencapai tujuan finansial perusahaan, tergantung bagaimana promosi itu

3

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009) h. 273

4

(14)

3

dilakukan. Promosi suatu perusahaan juga harus mengatur strategi yang baik demi mencapai suatu tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.5

Dunia penerbitan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Segala kegiatan dan aktifitas dunia penerbitan semakin mudah dengan perkembangan ICT (Information, Communication and Technology). Akan tetapi, bagi perusahaan penerbitan hal ini justru merupakan suatu peluang dan tantangan baru yang harus dihadapi. Dengan kecanggihan teknologi justru membuat persaingan antar perusahaan penerbitan semakin sengit. Hal ini yang menjadi suatu pekerjaan baru bagi humas atau divisi promosi perusahaan untuk lebih kreatif dan pandai memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.

Dilihat dari berbagai kegiatan yang berkaitan dengan promosi, maka seorang humas atau divisi promosi harus cepat dan tanggap dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) yang dimiliki oleh perusahaan dan produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen atau publik.

5

(15)

4

Seringkali promosi produk perusahaan juga dilakukan melalui media massa. Perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap bentuk-bentuk pemberitaan di media massa memberikan pengaruh yang berarti bagi perusahaan. Liputan yang baik di media akan memberikan promosi yang bagus serta pencitraan yang baik bagi perusahaan. Hal ini juga akan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam memakai atau membeli produk perusahaan.

Langkah dan aktifitas promosi tersebut juga dilakukan di PT. Republika Penerbit, yang merupakan salah satu perusahaan penerbitan buku terkemuka di Indonesia. Dalam hal ini PT. Republika Penerbit membuat divisi promotion atau public relations yang bertugas sebagai penghubung antara masyarakat luas dengan perusahaan. Karena mereka menyadari betapa pentingnya membangun relasi dan menjalin hubungan baik dengan publik eksternal demi mencapai suatu tujuan dari kegiatan promosi. Tidak hanya itu, hal tersebut dilakukan dalam rangka membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik internal maupun publik eksternal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan penerbitan ikut ambil andil dalam usaha pencerdasan kehidupan bangsa. Dalam hal ini PT. Republika Penerbit juga mengukuhkan diri sebagai bagian dari usaha strategis dalam pencerdasan bangsa melalui penerbitan buku-buku Islam berkualitas dan buku umum yang dapat dijadikan referensi yang terpercaya dan dapat diandalkan.

(16)

Ayat-5

Ayat Cinta” yang diterbitkan oleh PT. Republika Penerbit telah menjadi suatu sejarah fenomenal bagi sejarah dunia penerbitan. Banyak penghargaan yang diraih oleh novel tersebut, mulai dari novel best seller, penghargaan sebagai novel fiksi dewasa terbaik tahun 2006, hingga diangkat menjadi film layar lebar yang mampu menarik jutaan penonton.6

Dan juga empat buku lainnya terbitan Republika Penerbit sudah diangkat ke layar lebar, yaitu: Ketika Cinta Bertasbih, Dalam Mihrab Cinta, Hafalan Shalat Delisa, dan Bidadari-Bidadari Surga. Saat ini, satu buku terbitan Republika Penerbit berjudul Moga Bunda Disayang Allah sedang dalam proses produksi. Satu buku lagi yang berjudul Sunset Bersama Rosie, saat ini sudah dikontrak untuk diangkat ke layar lebar.7

Hal tersebut bisa dibilang suatu keistimewaan dari hasil kerja divisi promosi atau humas PT. Republika penerbit. Dan karena itu peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana strategi komunikasi dan promosi yang dilakukan PT. Republika Penerbit.

Di dalam penelitian ini, peneliti akan lebih memfokuskan pada strategi komunikasi dalam mempromosikan produk (novel Islami) dari PT. Republika Penerbit. Baik itu promo ke event-event kampus, ke institusi-institusi, media massa, maupun promo melalui sosial media. Berlandaskan tagline mereka “Buka Buku, Buka Dunia”, mereka menginginkan perusahaannya menjadi

acuan untuk meningkatkan minat baca khususnya untuk generasi muda dan

6

http://www.republikapenerbit.com/page/konten/t , diakses pada tanggal 2 Februari 2013, pada pukul 09:20.

7

(17)

6

juga untuk seluruh lapisan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut juga menjadi visi PT. Republika Penerbit.

Sebagai suatu perusahaan penerbitan, merupakan tantangan tersendiri bagi PT. Republika Penerbit untuk tetap eksis dan bertahan dalam arus globalisasi dan modernisasi. PT. Republika Penerbit yang notabene merupakan perusahaan penerbitan buku yang berbasis agama Islam, mereka ingin tetap berpartisipasi dalam menyiarkan syariat-syariat agama Islam dengan cara yang berbeda yaitu melalui buku yang mereka terbitkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa tertarik membuat dan menuangkan tema penelitian ini ke dalam sebuah skripsi yang diberi judul “ Strategi Komunikasi PT. Republika Penerbit Dalam Mempromosikan

Novel Islami ”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

(18)

7

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami?

b. Bentuk-bentuk komunikasi apa saja yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami.

b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan produknya.

2. Manfaat penelitian a. Manfaat Akademis

1) Guna memberikan kontribusi dalam perkembangan penelitian melalui pendekatan ilmu komunikasi khususnya pada aspek strategi komunikasi perusahaan.

(19)

8

3) Menambah informasi tentang kegiatan dan strategi komunikasi demi mencapai target dari perusahaan.

4) Menambah informasi ilmiah tentang syiar dakwah Islam melalui dunia penerbitan.

b. Manfaat Praktis

1) Penelitian ini diharapkan menjadi suatu bahan acuan bagi PT. Republika Penerbit dalam menyusun strategi komunikasi dan promosi di dunia penerbitan.

2) Penelitian ini diharapkan menjadi suatu pedoman divisi public relations atau promosi PT. Republika Penerbit untuk meningkatkan kualitas dan teknik-teknik manajemen humas dalam mempromosikan produk.

3) Sebagai suatu wawasan, pengetahuan serta pemahaman terhadap strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations atau promosi PT. Republika Penerbit.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

(20)

9

berdasarkan dari naskah wawancara, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.8

Dalam pengertian lain, metode ini adalah metode yang menghasilkan data kualitatif deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan.9

Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan data yang sangat akurat dan lengkap dengan terjun langsung ke lapangan. Kemudian setelah data-data sudah diperoleh, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil yang sesuai berdasarkan tujuan dari penelitian. 2. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu penelitian pada tanggal 1 Januari – 30 Mei 2013. Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Republika Penerbit yang berlokasi di Jln. Taman Margasatwa 12 Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kode Pos 12550. Untuk menghubungi via telpon (021) 7819127 – 28. Atau melalui Fax (021) 7817702.

Dalam menentukan lokasi penelitian tersebut, tidak lepas dari pertimbangan penulis. Adapun pertimbangan dalam menentukan lokasi penelitian adalah sebagai berikut :

a. PT. Republika Penerbit adalah penerbit Islam berada di urutan ketiga dalam top of mind masyarakat Indonesia.10

8

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h. 3.

9

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 15.

10

(21)

10

b. PT. Republika Penerbit penerbit buku yang istiqomah dalam mensyiarkan nilai-nilai Islam yang indah dan universal.11

3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian

Menurut Tantang M. Arifin, subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan.12 Maka, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah PT. Republika Penerbit. Dimana Muhammad Iqbal Santosa dan Andriyati sebagai staff divisi promotion PT. Republika Penerbit, beserta karyawan lainnya menjadi sumber informasi bagi peneliti.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah strategi komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian, perlu adanya suatu teknik atau alat pengumpulan data. Maka teknik dan langkah-langkah dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara, yaitu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang

11

Wawancara Pribadi dengan penulis novel Ratu Yang Bersujud Mochammad Mahdavi, 23 Mei 2013

12

(22)

11

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.13

Dalam arti lain suatu percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interviewee) yang memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan.14 Dalam hal ini subyek yang telah diwawancara adalah kepala divisi public relation atau divisi promotion, serta Direktur Utama di PT. Republika Penerbit.

b. Pengamatan (Observasi)

Metode pengumpulan data yang dilakukan peneiti untuk mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian langsungnya, dan biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer dalam menyaksikan atau mengamati suatu obyek yang ditelitinya.15 Teknik observasi dalam penelitian ini dengan melakukan kunjungan dan mengamati dan terjun langsung ke lapangan pada obyek yang diteliti, yakni PT. Republika Penerbit, Jl. Taman Margasatwa 12 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550 Indonesia.

Mengumpulkan data, mencatat semua yang berkaitan dengan obyek penelitian. Mengaitkan dua hal yakni informasi (apa yang terjadi) dan konteks (hal-hal yang berkaitan di sekitarnya. Dengan

13

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2001), h. 180

14

Lexi J. Moloeng, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet.ke- VI, h. 135.

15

(23)

12

adanya teknik ini, peneliti berupaya menggali informasi guna untuk menambah kevaliditasan data yang dihasilkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen perusahaan, adapun dokumen penelitian peroleh dari buku, brosur, website, koran atau gambar (foto-foto). Jadi, dalam hal ini peneliti mengumpulkan segala berkas-berkas , transkrip atau dokumen perusahaan yang berkaitan dengan usaha promosi yang dilakukan oleh PT. Republika Penerbit guna melengkapi data yang dibutuhkan.

5. Pengolahan Data

Dalam melakukan pengolahan data, peneliti akan mencatat dan mengidentifikasi masalah, suatu perencanaan, pelaksanaan kode etik, cara penyebaran informasi, dan evaluasi terhadap media dan penegak kode etik yang dilakukan oleh PT. Republika Penerbit. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Persiapan; dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan, antara lain: membuat instrument, mengecek instrument, mengecek kelengkapan data, isi instrument, dan mengecek berbagai isi data.

(24)

13

6. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian. Pada tahap ini data-data yang diperoleh akan diuji kevaliditasannya. Maka untuk memperoleh data yang valid, data-data yang sudah tekumpul kemudian di analisis menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi (pengamatan), dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan deskriptif analisis pendekatan analisis pendekatan kualitatif.

Secara singkat, bahwa hasil penelitian ini hanya memberi gambaran mengenai data yang terkumpul dan yang sudah diolah atau dikaji. Dalam penulisan skripsi ini, peneliti juga telah berpedoman pada buku tentang cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan tahun 2007 oleh UIN Jakarta Press.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan skripsi ini peneliti telah menelaah dan mencari informasi di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari informasi, peneliti telah menemukan penelitian terdahulu yang membahas tentang strategi komunikasi dalam mempromosikan produk perusahaan, yaitu:

(25)

14

studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini mengupas tentang bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations PT. Musica Studios dalam mempromosikan lagu-lagu religi. Dalam skripsi ini juga menjelaskan tentang bentuk-bentuk komunikasi PT. Musica Studios dalam mempromosikan lagu-lagu religi.

Sedangkan penelitian yang membahas tentang strategi komunikasi di lingkup lain, diantaranya:

2. Strategi Komunikasi Public Relations Radio GEN FM Pada Minat Pemasangan Iklan. Skripsi ini diteliti oleh Umi Nur Atiyah Mahasiswi S1 program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations radio Gen FM untuk menarik minat pemasang iklan untuk bergabung dengan perusahaannya.

(26)

15

Persamaan antara penelitian saya dengan penelitian Agus Mana terletak pada pembahasan tentang strategi komunikasi yang dilakukan divisi public relations atau promosi dalam mempromosikan produk perusahaan. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek dari perencanaan strategi yang dilakukan yaitu produk perusahaan yang akan dipromosikan. Dalam penelitian saya, produk perusahaan yang dipromosikan adalah novel Islami. Sedangkan dalam penelitian Agus Mana produk perusahaannya adalah lagu religi.

Dan persamaan antara penelitian saya dengan penelitian Umi Nur Atiyah dan Siti Aisyah Pratiwi adalah dari kajian penelitiannya, yaitu pembahasan tentang strategi komunikasi. Sedangkan perbedaannya penelitian saya dengan penelitian mereka adalah dari obyek yang diteliti. Obyek penelitian saya adalah promosi produk perusahaan. Khususnya strategi komunikasi PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel Islami.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci kedalam sub-sub sebagai berikut :

(27)

16

dokumentasi, teknik penulisan. Kemudian tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II: Bab ini akan menguraikan segala pengertian atau teori tentang komunikasi, strategi komunikasi, tipe-tipe strategi, tahapan-tahapan strategi, langkah-langkah strategi komunikasi, faktor internal keberhasilan strategi, faktor-faktor yang berpengaruh dalam strategi komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi, proses komunikasi, pengertian promosi dan ruang lingkupnya, dan penjelasan mengenai novel Islami.

BAB III : Bab ini membahas tentang profil PT. Republika Penerbit, mulai dari sejarah singkat, visi dan misi PT. Republika Penerbit. Novel-novel Islami Republika penerbit, serta penghargaan-penghargaan yang diperoleh PT. Republika Penerbit.

BAB IV : Pada bab ini merupakan bab temuan, analisis data, serta pembahasan inti tentang strategi komunikasi yang dilakukan divisi promosi atau public relations PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan produk perusahaan. Bentuk-bentuk komunikasi yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel-novel Islami. Dan juga faktor pendukung dan penghambat yang dilakukan PT. Republika Penerbit dalam mempromosikan novel-novel Islami

(28)

17

(29)

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI

PROMOSI DAN NOVEL ISLAMI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Secara estimologis, strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” yang terdiri dari dua kata yaitu; “Stratos” yang mempunyai arti militer dan “ag” yang mempunyai arti memimpin, yang berarti generalship, atau

sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang untuk memenangkan perang.1

Strategi seringkali diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan demi mencapai suatu tujuan yang sifatmya jangka panjang. Definisi strategi menurut para ahli-pun sangat beragam dan bervariasi, diantaranya:

a. Menurut S. Sumarsono, strategi merupakan seni dan ilmu menggunakan dan mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.2

b. Menurut A. Halim dan Rr. Suhartini dalam bukunya Manajemen Pesantren, strategi adalah suatu cara dimana organisasi/ lembaga akan mencapai tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan

1

Setiawan Hari Purnomo dan Zulkifrimansyah, Manajemen Strategi; Sebuah Konsep

Pengantar, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1998), h.8 2

(30)

19

ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi, serta sumber daya dan kemampuan internal.3

c. Menurut Onong Uchjana Effendy, strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya.4

d. Menurut Stephen Robbins, yang dikutip oleh Morissan dalam bukunya “Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional“

mendefinisikan strategi sebagai penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan.5

Dengan memahami beberapa definisi dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi adalah suatu cara dan taktik yang sudah direncanakan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

2. Tahapan Strategi

Dalam melakukan strategi perlu melalui beberapa tahapan dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu:

3

A. Halim, Dkk, Manajemen Pesantren, ( PT. LKiS Pelangi Aksara, 2005), h.115 4

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet, ke-21. h. 32 5

Morissan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Professional, (Jakarta:

(31)

20

a. Perumusan Strategi

Langkah pertama yang yang dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

b. Impelementasi Strategi

Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjsama dalam pelaksanaan strategi, jika tidak maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan.

Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditempatkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan organisasi.

c. Evaluasi Strategi

(32)

21

organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai.6

3. Tipe-Tipe Strategi

Pada prinsipnya, strategi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe strategi, yaitu; strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. 7 a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatn yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi prosuksi atau

6

Fred R David, Manajemen Strategi dan Konsep, (Jakarta: Perhelalindo, 2002), h. 3 7

(33)

22

operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

4. Faktor Internal Keberhasilan Strategi

Demi keberhasilan suatu strategi, ada beberapa faktor internal yang harus dimasukkan dalam penyusunan strategi, antara lain :

a. Proses-Proses Bisnis

Proses yang menggambarkan bagaimana pekerjaan dilakukan, baik proses yang ber-interface dengan para pelanggan dan pemasok, maupun proses yang lebih terfokus pda kepentingan internal.

b. Tujuan

Ukuran sukses finansial dan non finansial bertolak dari strategi yang dipancarkan ke seluruh organisasi, yang mendukung penilaian terhadap performa tim dan individual.

c. Kemampuan Manusia

Keterampilan dan pengetahuan dari angkatan kerja. d. Struktur organisasi

Pengelompokan tanggung jawab dan hierarkhi berdasarkan fungsi, pelanggan, produk maupun proses.

e. Manajemen informasi atau pengetahuan

(34)

23

f. Budaya: Efek gabungan dari perilaku, nilai-nilai, warisan, pola pikir, dan hubungannya serta caranya semua ini ditanamkan dalam suatu organisasi dan bagaimana performanya.8

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Berdasarkan sejarah, pengertian komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common).9 Menurut Barelson dan Steiner dikutip oleh Jalaludin Rakhmat, komunikasi adalah: “Penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya,

melalui penggunaan simbol, kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain”.10 Menurut Harold Dwight Lasswell, komunikasi pada dasarnya suatu proses yang menjelaskan siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan akibat atau hasil apa? (who says what in which channel to whom with what effect?).11

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy, berpendapat bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang-lambang yang bermakna, sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara

8 “Faktor Internal Keberhasilan Strategi”, artikel diakses pada tanggal 16 April 2013, pukul 20.08 wib dari : http://belajarmanagement.wordpress.com/

9

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2008), h. 46 10

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h.11 11

(35)

24

tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku”.12

Dengan memahami pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang berupa verbal ataupun non verbal, dari komunikator ke komunikan dengan secara langsung atau tidak langsung.

2. Unsur-Unsur Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, ada komponen atau unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Komponen atau unsur-unsur komunikasi sebagai berikut :

a. Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.13

b. Komunikator

Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan dalam berkomunikasi. Komunikator bisa berupa seseorang yang sedang berbicara, menulis, kelompok atau organisasi komunikasi, seperti surat kabar, televisi, film dan sebagainya.

c. Message (pesan)

12

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,(Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1998), h.60 13

(36)

25

Pesan adalah sesuatu keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Person bisa bersifat suatu informasi yang kemudian suatu komunikan (penerima pesan) dapat menyimpulkannya sendiri. Pesan juga bisa berupa suatu persuasifn atau bujukan. Persuasif bujukan, yakni memangkitkan dan kesadaran seseorang bahwa apa yang kita sampaikan akan memberi sesuatu berupa pendapat atau sikap, sehingga ada perubahan.14

d. Channel (Saluran)

Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung menurut 2 saluran yaitu:

1) Saluran formal atau bersifat resmi

2) Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi e. Communican (penerima pesan)

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni personal, kelompok dan massa.15

f. Effect (Hasil)

Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku orangg, seseorang atau tidak dengan yang kita inginkan.16 g. Feed back (umpan balik)

Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat diterima dan berjalan.17

14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Cet. Ke1 h.45 15

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajagrafindo, 1998). h.24 16

(37)

26

Hal tersebut kurang lebih menjelaskan definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Dwight Lasswell, dimana komunikasi adalah suatu proses yang menjelaskan siapa (komunikator), mengatakan apa (pesan), dengan saluran apa (media), kepada siapa (komunikan), dengan akibat atau hasil apa (efek)? (who says what in which channel to whom with what effect?).

3. Macam-Macam Komunikasi

Joseph A. De Vito, Seorang professor komunikasi yang berasal dari City University of New York dalam bukunya Communicology telah membagi komunikasi menjadi 4 macam, Yaitu ; komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.18 a. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)

Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Jadi dalam pengertian ini, seseorang berperan sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berdialog dan bertanya jawab dengan dirinya sendiri, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan.

b. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)

Komunikasi Interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan

17

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007). Cet ke-1. h.46 18

(38)

27

secara langsung, dan penerima pesan sapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.19

Menurut Barnlund yang sebagaimana dikutip oleh Alo Liliweri (1991) dalam buku Wiryanto, ada beberapa ciri untuk mengenali komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1) Bersifat spontan;

2) Tidak mempunyai struktur; 3) Terjadi secara kebetulan;

4) Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan; 5) Identitas keanggotaannya tidak jelas;

6) Dapat terjadi hanya sambil lalu.20

Menurut Everret M. Rogers, sebagaimana yang dikutip oleh Wiryanto dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ilmu Komunikasi”

mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Arus pesan cenderung dua arah; 2) Konteks komunikasinya dua arah; 3) Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi;

4) Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan tinggi;

5) Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat; 6) Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.21

19

Agus M Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h.85

20

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia,

(39)

28

Dalam buku “Pengantar Ilmu Komunikasi” karangan Wiryanto,

Arvind Kumar mengemukakan pendapat bahwa efektifitas komunikasi antarpribadi mempunyai lima ciri, sebagai berikut:

1) Keterbukaan (Openess)

Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.

2) Empati (empathy)

Merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3) Dukungan (supportiveness)

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif

4) Rasa positif (positiveness)

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

5) Kesetaraan (equality)

Pengakuan secara diam-diam baha kedua belah pihak menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.22

21

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, h.36 22

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Gramedia Widiasaran Indonesia,

(40)

29

c. Komunikasi Publik (Public Communication)

Komunikasi publik adalah komunikasi yang dilakukan oleh seorang kepada sejumlah orang dalam situasi pertemuan (seperti rapat, seminar lokakarya, dan simposium). Komunikasi publik mengutamakan pengalihan pesan yang tersusun secara baik, dalam bentuk tulisan maupun lisan, yang dimulai dengan proses satu arah kemudian dibuka dialog antara pembicara dengan audiens.23 Atau dengan kata lain bentuk komunikasi ini proses komunikasinya di depan khalayak yang banyak di dalam satu ruang.

d. Komunikasi Massa (Mass Communication)

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide, dan sikap kepada banyak orang (biasanya dengan menggunakan mesin atau media yang diklasifikasikan ke dalam media massa, seperti radio siaran, televisi siaran, surat kabar/ majalah dan film).24

Di dalam komunikasi massa, ternyata terdapak tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu; efek kognitif, afektif dan behavioral.

1) Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, kita

23

Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya (Yogyakarta: LKiS

Pelangi, 2002) h.22 24

(41)

30

memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.25

2) Efek afektif, efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya.26

3) Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.

C. Strategi Komunikasi

1. Pengertian Strategi Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”.27

25

Siti Karlinah, Komunikasi Massa, (Jakarta: Penerbitan UT, 1999), h. 87 26

Siti Karlinah, Komunikasi Massa, h. 89 27

(42)

31

2. Ruang lingkup Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu: secara makro dan mikro. Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu:

a. Menyebarluaskan pesan komunikas yang bersifat informatif, persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil optimal.

b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan dioperasionalkan media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.28

3. Perumusan Strategi Komunikasi

Menurut Anwar Arifin dalam bukunya yang berjudul “Ilmu

Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas” Ada empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi komunikasi, yaitu:29

a. Mengenal Khalayak

Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi kita harus memperhitungkan suatu kondisi dan situasi khalayak. Itulah sebabnya maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenal khalayak.

Khalayak tidak pasif tetapi aktif, sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi hubungan tetapi juga saling

28

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2002) Cet. Ke-6, h.28 29

Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, (Jakarta: Rajawali Press,

(43)

32

mempengaruhi. Khalayak dapat dipengaruhi oleh komunikator tetapi komunikator juga dapat dipengaruhi oleh komunikan atau khalayak.

b. Menentukan Pesan

Setelah khalayak dan situasinya diketahui dengan jelas, selanjutnya langkah perumusan strategi komunikasi ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi dengan orientasi agar mampu membangkitkan perhatian. Syarat-syarat perlu diperhatikan dalam menyusun pesan yaitu menentukan tema dan materi.

Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan “ perhatian”. Hal ini sesuai

dengan AA. Procedure atau From Attention To Action Procedure. Artinya membangkitkan perhatian (attention) untuk selanjutnya menggerakkan seseorang atau banyak orang melakukan suatu kegiatan (Action) sesuai tujuan yang dirumuskan.

Selain AA. Procedure, dikenal pula rumus klasik AIDDA yang juga dikenal dengan adoption process, yaitu Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Artinya dimulai dengan membangkitkan perhatian (attention), kemudian menimbulkan minat dan kepentingan (interest), sehingga banyak memiliki hasrat (desire), untuk menerima keputusan untuk mengamalkan dalam tindakan (action).

c. Menetapkan Metode

(44)

33

disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan metode penyampaian yang sesuai. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan bentuk pesan, keadaan khalayak, fasilitas dan biaya.

Anwar Arifin mengemukakan metode komunikasi yang efektif, sebagai berikut:30

1) Redundancy ( repetition )

Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang – ulang pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena justru berkonsentrasi pada pesan yang diulang – ulang, sehingga ia akan lebih banyak menarik perhatian.

Manfaat lainnya, bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang penting disampaikan berulang – ulang itu. Selanjutnya dengan metode repetition ini, komunikator memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang tidak disengaja dalam penyampaian- penyampaian sebelumnya.

2) Canalizing

Untuk mempengaruhi khalayak haruslah lebih dahulu mengerti tentang kerangka referensinya dan lapangan pengalaman dari khalayak tersebut dan kemudian menyusun pesan dan metode

30

Anwar Arifin, Strategi Komunikasi: Suatu Pengantar Ringkas, (Bandung:

(45)

34

sesuai dengan itu. Hal tersebut dimaksudkan, agar khalayak tersebut pada permulaan dapat menerima pesan yang dikehendaki.

Dalam artian lain komunikator menyediakan saluran – saluran tertentu untuk menguasai motif – motif tertentu yang ada pada khalayak, juga termasuk dalam proses canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak.

3) Informatif

Dalam dunia komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan cara (metode) memberikan penerangan. Penerangan berarti penyampaian suatu apa adanya, apa sesungguhnya.

Dengan kata lain, penyampaian sesuatu sesuai dengan fakta-fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar. Jadi dengan penerangan (information) berarti pesan – pesan yang dilontarkan itu berisi tentang fakta dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, sehingga bagi komunikan dapat diberi kesempatan untuk menilai, menimbang- nimbang dan mengambil keputusan atas dasar pemikiran-pemikiran yang sehat. 4) Persuasif

(46)

35

untuk mempengaruhi komunikasi dengan tidak diberi kesempatan untuk banyak berfikir kritis, bahkan kalau perlu khalayak itu dapat terpengaruh secara tidak sadar (suggestive).

Dengan demikian, metode ini komunikator terlebih dahulu menciptakan situasi dimana komunikan mudah terkena sugesti (suggestible). Untuk terjadinya sugesti pada individu atau khalayak dapat dipermudah dengan cara:

a. Menghambat (inhibition)

b. Memecah belah (dissociation) proses berfikirnya.

c. Hambatan dalam proses berfikir terjadi karena kelelahan dan perangsang – perangsang emosionil.

5) Edukatif Method (Metode Pendidikan)

Salah satu usaha untuk mempengaruhi khalayak dari suatu pertanyaan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman. Metode ini dapat juga disebut metode mendidik. Mendidik berarti memberikan ide kepada khalayak, apa adanya dari segi kebenarannya, dengan sengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan.

6) Cursive Method

(47)

36

ide-ide yang dilontarkan, oleh karena itu pesan dari komunikator ini selain pendapat-pendapat juga berisi ancaman –ancaman.

Metode kursif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah,dan intimidasi-intimidasi dan untuk pelaksanaannya yang lebih lancar, biasanya dibelakangnya berdiri kekuatan yang cukup tangguh.

d. Seleksi dan Penggunaan Media

Media komunikasi merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk mempermudah proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai tujuan tertentu. Media komunikasi banyak jenisnya, mulai dari media cetak, tulis hingga media elektronik. Namun efektifitas dari masing-masing media itu sendiri juga berbeda. Maka dari itu seseorang komunikator harus dapat memahami karakteristik media komunikasi, sehingga pada akhirnya dapat memilih media apa yang tepat dan sesuai dengan karakter pesan maupun karakter khalayaknya.

(48)

37

e. Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi

Dalam aktifitas komunikasi, pada saat penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sering terjadi tidak tercapainya pengertian sebagaimana yang dikehendaki, malah justru timbul kesalahpahaman. Tidak dapat diterimanya pesan tersebut dengan sempurna dikarenakan perbedaan lambang atau bahasa antara apa yang dipergunakan dengan yang diterim atau terdapat hambatan teknis lainnya yang dipergunakan dengan yang diterima.

Kreitner dalam buku Ruslan yang berjudul “Metode Penelitian PR dan Komunikasimengemukakan bahwa terdapat empat macam hambatan yang dapat menganggu dalam sistem komunikasi tersebut,yaitu:31

1) Hambatan dalam proses penyampaian (process barrier)

Hambatan ini bisa datang dari pihak komunikator (sender barrier) yang mendapat kesulitan dalam penyampaian pesan– pesannya, tidak menguasai materi pesan, dan belum memiliki kemampuan sebagai komunikator yang handal. Hambatan ini bisa juga berasal dari penerima pesan tersebut (receiver barrier) karena sulitnya komunikan dalam memahami pesan itu dengan baik.

Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat penguasaan bahasa, pendidikan, intelektual dan sebagainya yang terdapat dalam diri komunikan. Kegagalan komunikasi dapat pula terjadi

31

Rosadi Ruslan, Metode Penelitian PR dan Komunikasi. (Jakarta : PT. Raja Grafindo

(49)

38

dikarenakan faktor- faktor, feed backnya (hasil tidak tercapai), medium barrier (media atau alat dipergunakan kurang tepat) dan dan decoding barrier (hambatan untuk memahami pesan secara tepat).

2) Hambatan secara fisik (physical barrier)

Sarana fisik dapat menghambat komunikasi yang efektif, misalnya pendengaran kurang tajam dan gangguan pada sistem dan gangguan pada sistem pengeras suara ( sound system) yang sering terjadi dalam suatu ruangan kuliah / seminar / pertemuan, dll. Hal ini dapat membuat pesan – pesan tidak efektif samapi dengan tepat kepada komunikannya.

3) Hambatan semantic (semantic barrier)

Hambatan segi semantik ( bahasa dan arti perkataan ), yaitu adanya perbedaan pengertian dan pemahaman antara pemberi pesan dan penerima tentang satu bahasa atau lambang. Mungkin saja bahasa yang disampaikan terlalu teknis dan formal, sehingga menyulitkan pihak komunikan yang tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknisnya kurang. Atau sebaliknya, tingkat pengetahuan dan pemahaman bahasa teknis komunikator yang kurang.

4) Hambatan psiko-sosial (phsycosocial barrier)

(50)

39

dari kedua belah pihak yang berkomunikasi juga berbeda. Misalnya, seorang komunikator (pembicara) menyampaikan kata “momok“ yang dalam kamus besar bahasa Indonesia sudah benar.

Akan tetapi, kata tersebut dalam bahasa sunda berkonotasi kurang baik. Jika kata tersebut diucapkan pada pidato atau kata sambutan dalam sebuah acara formal yang dihadiri para pejabat, tokoh dan sesepuh masyarakat sunda, maka citra yang bersangkutan (komunikator) dapat turun karena adanya salah pengertian bahasa.

4. Tujuan – Tujuan Strategi Komunikasi

Dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek yang dibuat oleh Onong Uchjana Effendy telah mengutip pernyataan R Wayne Pace, Brent. D. Petersen dan M. Dallas Burnett yang menyatakan bahwa tujuan sentral strategi komunikasi terbagi atas tiga tujuan, yaitu:

a. To secure understanding

Dalam hal ini bertujuan agar bisa memastikan bahwa komunikan paham dan mengerti terhadap pesan yang disampaikan.

b. To Established Acceptance

Pada tahap ini, setelah komunikasi diterima kemudian harus melakukan pembinaan kepada penerima.

(51)

40

Setelah tahap penerimaan kedua sudah dibina, kemudian kegiatan tersebut harus dimotivikasikan.32

D. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya. Promosi merupakan kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan perusahaan yang selanjutnya.

Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.33

Menurut Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul “Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication”, mengemukakan bahwa promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara

32

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Rosdakarya,

2006) cet ke 21. h. 32 33

(52)

41

memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.34

Sedangkan Djaskim Saladi dalam bukunya yang berjudul “Unsur -Unsur Inti Pemasaran” mengemukakan bahwa promosi adalah suatu

komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengneal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.35

2. Fungsi Promosi

Kegiatan promosi sangat penting dalam mensukseskan tujuan perusahaan. Adapun fungsi dari promosi menurut Ridwan Iskandar.S, sebagai berikut:

a. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli.

Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa. b. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.

Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama promosi.

34

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009), h. 50

35

Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung:

(53)

42

c. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan.

Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.36

3. Tujuan Promosi

Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, ada beberapa tujuan yang terdapat dalam promosi, yaitu:

a. Menginformasikan

Maksudnya adalah menginformasikan pasar tentang produk baru, mengemukakan manfaat baru sebuah produk, menginformasikan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan bagaimana produk bekerja, menggambarkan jasa yang tersedia, memperbaiki kesan yang salah, mengurangi ketkutan pembeli, membangun citra perusahaan.

b. Membujuk

Maksudnya dalam hal ini promosi bertujun untuk mengubah persepsi mengenai atribut produk agar diterima pembeli.

c. Mengingatkan

(54)

43

Dalam hal ini, promosi bertujuan agar produk tetap diingat pembeli sepanjang masa, mempertahankan kesadaran akan produk yang paling mendapat perhatian.

Setelah diadakan promosi diharapkan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses komunikasi. Pembeli juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang dikonsumsinya.37

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Promosi

Di dalam kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan, tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan suatu kombinasi terbaik dari variable-variabel bauran promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:38

a. Dana yang tersedia

Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana untuk promosi cukup besar akan lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan promosinya, dibandingkan dengan promosi yang dananya terbatas.

b. Sifat pasar

37Ridwan Iskandar Sudayat, S.E, “ Fungsi dan Tujuan Promosi”, artikel diakses pada 21 April 2013 pukul 20.15 dari http://www.ridwaniskandar.files.wordpress.com

38

(55)

44

Ada beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi tercapainya pelaksanaan bauran promosi, yaitu:

1) Luasnya pasar secara geografis

Perusahaan yang mempunyai pasar local biasanya hanya mengadakan penjualan pribadi atau perorangan sebagai sarana promosinya. Hal ini berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar regional maupun internasional dimana sering menggunakan iklan sebagai alat promosi utama.

2) Konsentrasi pasar

Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli, dimana semakin sedikit calon pembeli semakin efektif penjualan tatap muka dibandingkan dengan periklanan. Bagi perusahaan yang hanya memusatkan penjualan pada satu tipe pembeli saja akan berbeda dengan perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada beberapa kelompok pembeli.

c. Sifat Produk

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya dipengaruhi oleh sifat produknya, apakah barang konsumsi, industry, atau jasa. Promosi yang baik harus memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang ditawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat.

d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa

(56)

45

sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang diharapkan. Maka dengan mengenal tahap di mana produk atau kemana produk yang lebih baik dan lebih sesuai.

E. Novel Islami

1. Pengertian Novel

Novel adalah suatu prosa yang menceritakan sebagian besar kehidupan pelakunya dan beralur ganda/kompleks. Menurut Ismail Kusmayadi, dkk, dalam bukunya yang berjudul “Be Smart Bahasa

Indonesia” Novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang

panjang dan luas.39

2. Jenis-Jenis Novel

Menurut Jakob Sumardjo, terdapat beberapa jenis novel, yakni sebagai berikut:40

a. Novel Kejadian

Dalam novel ini, plot alur cerita sangat dipentingkan pengarang. Novel ini menitikberatkan pada perkembangan kejadian yang biasanya penuh ketegangan dan kejutan.

b. Novel Watak

Novel ini menekankan unsur karakter atau watak pelakunya. Pengarang ingin menggambarkan watak tokoh sehingga seluruh kejadian dalam novel sangat ditentukan oleh watak-watak tokohnya.

39

Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media

Pratama, 2006), h.52 40

(57)

46

c. Novel tematis

Novel yang menekankan pada unsur tema. Misalnya tema politik, sosial atau keagamaan.

3. Ciri – Ciri Pokok Novel

Dalam setiap karya tulis, pasti selalu ada ciri-ciri pokoknya. Sedangkan ciri-ciri pokok dari novel adalah sebagai berikut:

a. Memiliki alur atau plot yang kompleks

Berbagai peristiwa ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita panjang lebar, membahas persoalan secara luas, dan lebih mendalam.

b. Tema dalam novel tidak hanya satu

Tetapi muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang dapat membahas hampir semua segi persoalan.

c. Tokoh atau karakter dalam novel bisa banyak.

Dalam novel, pengarang sering menghidupkan banyak tokoh cerita yang masing-masing igambarkan secara lengkap dan utuh.41

4. Pengertian Novel Islami

Dilihat dari jenis-jenis novel yang dikemukakan oleh Jakob Sumarjo, novel Islami termasuk novel tematis. Novel banyak sekali macamnya, ada novel remaja, novel dewasa, novel islam dan novel lainnya. sedangkan novel islami dalam pengertian umum adalah novel yang

41

Ismail Kusmayadi, dkk. Be Smart Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Grafindo Media

(58)

47

didalamnya berisi ayat-ayat al-qur’an, dan berisi pesan-pesan yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

5. Ciri-Ciri Novel Islami

Novel Islami tentu berbeda dengan novel universal lainnya, ada beberapa ciri yang membedakan antara novel Islami dengan novel universal. Berikut adalah beberapa ciri sastra atau novel Islami, yaitu:42 a. Jika sebuah cerpen, puisi atau novel Islam, misalnya, tidak melalaikan

pembaca atau penulisnya untuk mengingat Allah.

b. Ketika membacanya akan diingatkan kepada ayat-ayat kauliyah maupun kauniyah Allah SWT.

c. Ada unsur amar maruf nahi munkar dengan tidak menggurui. d. Penuh dengan ibrah dan hikmah.

e. Ia kerap bercerita tentang cinta; baik cinta kepada Allah, Rasulullah, kedua orangtua, perjuangan di jalan-Nya. Cinta pada kaum muslimin dan semua mahluk Allah: sesama manusia, hewan, tumbuhan, alam raya dan sebagainya.

42

Gambar

gambar dan buku-buku. Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan
GAMBARAN UMUM PT. REPUBLIKA PENERBIT

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara penggunaan koil standar dengan penggunaan koil racing terhadap daya di putaran mesin 1500

Penelitian ini beranjak dari realitas kemenangan Partai Keadilam Sejahtera (PKS) Kota Padang dalam pemilu legislatif 2004 yang lalu dengan menyisihkan partai politik lainnya

a) Orang tidak dapat menggantikan tempat orang yang masih hidup, sebagaimana Putusan H.R. tanggal 15 April 1932, N.J 1932, 1665 memutuskan sebagai berikut: Apabila

Tahun 2021 tercatat sebanyak 1.363 mahasiswa aktif dengan dosen tetap berjumlah 45 orang, artinya rasio dosen dan mahasiswa 1 : 30, rasio yang sangat ideal bagi bidang ilmu

Dari penelitian wanita karir yang berkeluarga yang diteliti oleh penulis, narasumber merasa puas dengan pekerjaannya dikarenakan dengan bisa berkarir dengan baik dan gaji yang

Luminance HDR Software (Akhir Thoughts) - Untuk seseorang mencari sesuatu yang gratis untuk bermain-main dengan program ini menghasilkan beberapa baik mencari gambar HDR alami..

Tujuan utama karangan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu dokrin, sikap, dan tingkah laku tertentu. Syarat utama untuk