• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

PENGARUH VARIABEL TEKNIKAL TERHADAP PERGERAKAN

HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI

DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

DRAFT SKRIPSI

OLEH

ARMANDO AKSELANOR

040502091

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan

(2)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Armando Akselanor (2009), Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ketua Departemen Manajemen Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si. Sekretaris Departemen Manajemen Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Pembimbing Dra. Lisa Marlina, M.Si. Dosen Penguji I Dra. Friska Sipayung, M.Si. Dosen Penguji II Dr. Khaira Amalia F., SE, MBA, Ak.

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel analisis teknikal terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan untuk membentuk suatu persamaan regresi linear berganda yang baik dalam memprediksi pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel teknikal yang digunakan di dalam penelitian ini adalah harga saham penutupan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya (X1, X2, X3, X4 dan X5), volume perdagangan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya (X6, X7, X8, X9 dan X10) dan indeks saham individu pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya (X11, X12, X13, X14 dan X15). Seluruh variabel teknikal tersebut dibagi menjadi 3 persamaan regresi linear berganda. Menggunakan software SPSS 16.0, dilakukan pengujian data secara stasistik yaitu analisis regresi linear berganda, uji-t, uji asumsi klasik, uji-F dan uji R2. Data penelitian diperoleh dari data sekunder, yaitu data harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia dengan kriteria aktif diperdagangkan selama periode Agustus sampai dengan Oktober 2008 di Bursa Efek Indonesia.

(3)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

4,10, maka H1 diterima. Artinya X14 secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap Y. Persamaan III memiliki nilai uji R2 yaitu Adjusted R

Square = 0,419 = 41,9%, yang artinya memiliki hubungan cukup kuat sehingga

persamaan III kurang baik dalam memprediksi Y.

(4)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan kesempatan kepada kita untuk terus menghirup udara-Nya sehingga akhirnya penulis mampu menyelesaikan kuliah yang kemudian diakhiri dengan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor

Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Tidak

lupa shalawat beriring salam penulis hibahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabat-sahabat beliau, semoga kita mendapatkan syafaatnya di hari akhirat nanti.

Pada kesempatan ini, penulis dengan setulus hati ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah

(5)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

6. Ibu Dr. Khaira Amalia F., SE, MBA, Ak selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi. 7. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, M.Sc selaku Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan dan saran kepada penulis selama perkuliahan.

8. Kak Dani selaku Pegawai Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah dengan setulus hati memberikan seluruh perhatiannya kepada penulis selama penyusunan skripsi dan selama perkuliahan. Terima kasih ya kak!!! 

9. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 10. Kedua orang tuaku yang tercinta, ayahanda Ir. H. Yuasman dan ibunda Hj.

Gustinah, yang telah memberikan seluruh perhatian dan kasih sayangnya kepada penulis. Hanya Allah SWT yang mampu membalas semua kebaikan mereka. Terima kasih ya pa, terima kasih ya ma!!! 

11. Adik-adikku yang tersayang, Yustian Syahfitri, Atikah Delani Yasmin, Affan Rahmat Namira dan Amelia Dwi Deastu, yang telah memberikan perhatiannya kepada penulis. I love you bro and sis!!!

12. Seseorang yang... ehm...

13. Teman-teman Manajemen 2004, Adi Kuasa, Jungsen, Musdar a.k.a bang haji, Ponco, Rahmat Yan, Mamet Suci, Christian, Anto Fariadi, Rahmad Zefriandi

a.k.a pulscorn, Yoseph, Heri Chandra, Ari Anfi a.k.a bang Syamsul Gubsu,

(6)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Freny, Ines, Magdalena, Vivi, Wenny, Dinda dan Wulan. Teman-teman IT

freaks, bro Rizki a.k.a. Zachlennon, bro Sumarfin a.k.a parajian dan Felix.

Teman-teman Manajemen 2005, bro Teguh Mike, Andri Ayen, Fransiskus, Hendra Horas, Martin Maulana, Zulkhairi dan Putri.

14. Teman-teman forum kaskus.us, khususnya kang momod dan kang mimin,

kuncen penghuni thread sulap dan mastah leecher CCPB, om aican, om

avrizal182, om ceprit, om CintaLauraKiehl, om Gapteq, om greatshot, om idoenklinuxer, om k4skus_FreaKz, om kyra0210, om limpy, om lovian, om M4mßÓ, om maumaumau, om oner13, om re-, om SyLaR124, om tractorSEED dan om viant77, dan teman-teman penghuni thread FJB, khususnya om spider01.

15. Teman-teman forum warez-bb.org.

16. Band-band favoritku, +44, A Static Lullaby, Angels & Airwaves, Avenged Sevenfold, Blink-182, Box Car Racer, Breaking Benjamin, Deftones, Di-Rect, Finch, Funeral For A Friend, Green Day, Hoobastank, Linkin Park, Lostprophets, McFly, Mew, Phantom Planet, Poison The Well, Saosin, Story Of The Year, The Strokes, Sum 41, Taking Back Sunday, The Used, The Vines dan Yellowcard. Terima kasih buat mereka semua, karena lagu-lagu mereka telah menemani setiap hari siang dan malam tanpa henti-hentinya, memberikan semangat dan motivasi bagi penulis selama penyusunan skripsi.

Medan, Maret 2009 Penulis

(7)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1. Tujuan Penelitian ... 9

2. Manfaat Penelitian ... 9

F. Metode Penelitian ... 9

1. Batasan Operasional ... 9

2. Definisi Operasional Variabel ... 10

3. Populasi dan Populasi Sasaran ... 13

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

5. Jenis Data ... 15

6. Teknik Pengumpulan Data ... 15

7. Metode Analisis Data ... 15

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 21

B. Harga Saham ... 22

C. Volume Perdagangan... 24

D. Indeks Saham ... 25

E. Analisis Fundamental ... 27

F. Analisis Teknikal... 29

G. Metode Moving Average Convergence Divergence (MACD) ... 32

1. Metode dan Formulasi MACD ... 32

2. Manfaat Metode MACD ... 33

3. Komponen Penting Metode MACD ... 33

4. Ketentuan Umum Metode MACD ... 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 36

(8)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2. Pejabat Bursa Efek Indonesia ... 40

B. Gambaran Umum Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 41

1. PT Aneka Kemasindo Utama Tbk ... 41

2. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ... 41

3. PT Asahimas Flat Glass Tbk ... 41

4. PT Asiaplast Industries Tbk ... 41

5. PT Arwana Citramulia Tbk ... 42

6. PT Berlina Tbk ... 42

7. PT Barito Pacific Tbk ... 42

8. PT Betonjaya Manunggal Tbk ... 42

9. PT Budi Acid Jaya Tbk ... 43

10. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ... 43

11. PT Citra Tubindo Tbk ... 43

12. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk ... 43

13. PT Dynaplast Tbk ... 44

14. PT Ekadharma International Tbk ... 44

15. PT Eterindo Wahanatama Tbk ... 44

16. PT Fajar Surya Wisesa Tbk ... 44

17. PT Titan Kimia Nusantara Tbk ... 45

18. PT Kageo Igar Jaya Tbk ... 45

19. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk ... 45

20. PT Indal Aluminium Industry Tbk ... 45

21. PT Intanwijaya Internasional Tbk ... 46

22. PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Tbk ... 46

23. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk ... 46

24. PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk ... 46

25. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk ... 47

26. PT Jaya Pari Steel Tbk ... 47

27. PT Leyand International Tbk ... 47

28. PT Lionmesh Prima Tbk ... 47

29. PT Mulia Industrindo Tbk... 48

30. PT Siwani Makmur Tbk... 48

31. PT Sierad Produce Tbk ... 48

32. PT Holcim Indonesia Tbk ... 48

33. PT Semen Gresik (Persero) Tbk ... 49

34. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk ... 49

35. PT Suparma Tbk ... 49

36. PT Indo Acidatama Tbk ... 49

37. PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk ... 50

38. PT Tirta Mahakam Resources Tbk ... 50

39. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ... 50

40. PT Trias Sentosa Tbk... 50

41. PT Unggul Indah Cahaya Tbk ... 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 52

(9)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3. Metode MACD PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG)... 54

4. Metode MACD PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) ... 55

5. Metode MACD PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) ... 56

6. Metode MACD PT Berlina Tbk (BRNA) ... 57

7. Metode MACD PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ... 58

8. Metode MACD PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) ... 59

9. Metode MACD PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) ... 60

10. Metode MACD PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) .... 61

11. Metode MACD PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) ... 62

12. Metode MACD PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (DPNS) ... 63

13. Metode MACD PT Dynaplast Tbk (DYNA) ... 64

14. Metode MACD PT Ekadharma International Tbk (EKAD)... 65

15. Metode MACD PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) ... 66

16. Metode MACD PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) ... 67

17. Metode MACD PT Titan Kimia Nusantara Tbk (FPNI) ... 68

18. Metode MACD PT Kageo Igar Jaya Tbk (IGAR) ... 69

19. Metode MACD PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) .... 70

20. Metode MACD PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) ... 71

21. Metode MACD PT Intanwijaya Internasional Tbk (INCI) ... 72

22. Metode MACD PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Tbk (INKP) .. 73

23. Metode MACD PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) .... 74

24. Metode MACD PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW) ... 75

25. Metode MACD PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) ... 76

26. Metode MACD PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) ... 77

27. Metode MACD PT Leyand International Tbk (LAPD) ... 78

28. Metode MACD PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) ... 79

29. Metode MACD PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) ... 80

30. Metode MACD PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) ... 81

31. Metode MACD PT Sierad Produce Tbk (SIPD) ... 82

32. Metode MACD PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) ... 83

33. Metode MACD PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) ... 84

34. Metode MACD PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI)... 85

35. Metode MACD PT Suparma Tbk (SPMA) ... 86

36. Metode MACD PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) ... 87

37. Metode MACD PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) ... 88

38. Metode MACD PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) ... 89

39. Metode MACD PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)... 90

40. Metode MACD PT Trias Sentosa Tbk (TRST) ... 91

41. Metode MACD PT Unggul Indah Cahaya Tbk (UNIC) ... 92

B. Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan I ... 93

1. Uji Asumsi Klasik Persamaan I Trial 1 ... 95

2. Uji-F Persamaan I Trial 2 ... 100

3. Uji R2 Persamaan I Trial 2 ... 101

C. Analisis Regresi Linear Berganda Persamaan II ... 102

1. Uji Asumsi Klasik Persamaan II Trial 1 ... 104

2. Uji-F Persamaan II Trial 1 ... 106

3. Uji R2 Persamaan II Trial 1 ... 107

(10)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

1. Uji Asumsi Klasik Persamaan III Trial 1 ... 110 2. Uji-F Persamaan III Trial 1 ... 112 3. Uji R2 Persamaan III Trial 1 ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 114 B. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Laba Bersih dan Rata-Rata Harga Saham Perusahaan Industri Dasar

dan Kimia yang Diwakili 10 Emiten ... 3

Tabel 1.2 Jumlah Populasi Sasaran Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Berdasarkan Kriteria ... 13

Tabel 1.3 Populasi Sasaran Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia ... 14

Tabel 4.1 Regresi Linear Berganda Persamaan I ... 93

Tabel 4.2 Regresi Linear Berganda Persamaan I Trial 1 ... 94

Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov Persamaan I Trial 1 ... 95

Tabel 4.4 Casewise Diagnostics Persamaan I Trial 1... 96

Tabel 4.5 Uji Kolmogorov-Smirnov Persamaan I Trial 1 setelah Case Number 12 dihilangkan ... 96

Tabel 4.6 Regresi Linear Berganda Persamaan I Trial 2 ... 97

Tabel 4.7 Uji Park Persamaan I Trial 2 ... 98

Tabel 4.8 Uji The Breusch-Godfrey Test Persamaan I Trial 2 ... 98

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas Persamaan I Trial 2 ... 99

Tabel 4.10 Uji-F Persamaan I Trial 2 ... 100

Tabel 4.11 Uji R2 Persamaan I Trial 2 ... 101

Tabel 4.12 Regresi Linear Berganda Persamaan II ... 102

Tabel 4.13 Regresi Linear Berganda Persamaan II Trial 1 ... 103

Tabel 4.14 Uji Kolmogorov-Smirnov Persamaan II Trial 1 ... 104

Tabel 4.15 Uji Park Persamaan II Trial 1 ... 104

Tabel 4.16 Uji The Breusch-Godfrey Test Persamaan II Trial 1 ... 105

Tabel 4.17 Uji Multikolinieritas Persamaan II Trial 1 ... 105

Tabel 4.18 Uji-F Persamaan II Trial 1 ... 106

Tabel 4.19 Uji R2 Persamaan II Trial 1 ... 107

Tabel 4.20 Regresi Linear Berganda Persamaan III ... 108

Tabel 4.21 Regresi Linear Berganda Persamaan III Trial 1 ... 109

Tabel 4.22 Uji Kolmogorov-Smirnov Persamaan III Trial 1 ... 110

Tabel 4.23 Uji Park Persamaan III Trial 1 ... 110

Tabel 4.24 Uji The Breusch-Godfrey Test Persamaan III Trial 1 ... 111

Tabel 4.25 Uji Multikolinieritas Persamaan III Trial 1 ... 111

Tabel 4.26 Uji-F Persamaan III Trial 1... 112

(12)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual I ... 7

Gambar 1.2 Kerangka Konseptual II ... 7

Gambar 1.3 Kerangka Konseptual III ... 7

Gambar 3.1 Struktur Pejabat PT Bursa Efek Indonesia ... 40

Gambar 4.1 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham AKKU ... 52

Gambar 4.2 Grafik MACD Histogram Saham AKKU ... 52

Gambar 4.3 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham ALMI ... 53

Gambar 4.4 Grafik MACD Histogram Saham ALMI ... 53

Gambar 4.5 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham AMFG ... 54

Gambar 4.6 Grafik MACD Histogram Saham AMFG ... 54

Gambar 4.7 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham APLI ... 55

Gambar 4.8 Grafik MACD Histogram Saham APLI ... 55

Gambar 4.9 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham ARNA ... 56

Gambar 4.10 Grafik MACD Histogram Saham ARNA ... 56

Gambar 4.11 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham BRNA ... 57

Gambar 4.12 Grafik MACD Histogram Saham BRNA ... 57

Gambar 4.13 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham BRPT ... 58

Gambar 4.14 Grafik MACD Histogram Saham BRPT ... 58

Gambar 4.15 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham BTON ... 59

Gambar 4.16 Grafik MACD Histogram Saham BTON ... 59

Gambar 4.17 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham BUDI ... 60

Gambar 4.18 Grafik MACD Histogram Saham BUDI ... 60

Gambar 4.19 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham CPIN ... 61

Gambar 4.20 Grafik MACD Histogram Saham CPIN... 61

Gambar 4.21 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham CTBN ... 62

Gambar 4.22 Grafik MACD Histogram Saham CTBN ... 62

Gambar 4.23 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham DPNS ... 63

Gambar 4.24 Grafik MACD Histogram Saham DPNS ... 63

Gambar 4.25 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham DYNA ... 64

Gambar 4.26 Grafik MACD Histogram Saham DYNA ... 64

Gambar 4.27 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham EKAD ... 65

Gambar 4.28 Grafik MACD Histogram Saham EKAD ... 65

Gambar 4.29 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham ETWA ... 66

Gambar 4.30 Grafik MACD Histogram Saham ETWA ... 66

Gambar 4.31 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham FASW ... 67

Gambar 4.32 Grafik MACD Histogram Saham FASW ... 67

Gambar 4.33 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham FPNI... 68

Gambar 4.34 Grafik MACD Histogram Saham FPNI ... 68

Gambar 4.35 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham IGAR... 69

Gambar 4.36 Grafik MACD Histogram Saham IGAR ... 69

Gambar 4.37 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham IKAI ... 70

Gambar 4.38 Grafik MACD Histogram Saham IKAI ... 70

Gambar 4.39 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham INAI ... 71

(13)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Gambar 4.41 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham INCI ... 72

Gambar 4.42 Grafik MACD Histogram Saham INCI ... 72

Gambar 4.43 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham INKP ... 73

Gambar 4.44 Grafik MACD Histogram Saham INKP ... 73

Gambar 4.45 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham INTP ... 74

Gambar 4.46 Grafik MACD Histogram Saham INTP ... 74

Gambar 4.47 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham JKSW ... 75

Gambar 4.48 Grafik MACD Histogram Saham JKSW ... 75

Gambar 4.49 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham JPFA ... 76

Gambar 4.50 Grafik MACD Histogram Saham JPFA ... 76

Gambar 4.51 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham JPRS... 77

Gambar 4.52 Grafik MACD Histogram Saham JPRS ... 77

Gambar 4.53 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham LAPD ... 78

Gambar 4.54 Grafik MACD Histogram Saham LAPD ... 78

Gambar 4.55 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham LMSH ... 79

Gambar 4.56 Grafik MACD Histogram Saham LMSH ... 79

Gambar 4.57 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham MLIA ... 80

Gambar 4.58 Grafik MACD Histogram Saham MLIA ... 80

Gambar 4.59 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SIMA ... 81

Gambar 4.60 Grafik MACD Histogram Saham SIMA ... 81

Gambar 4.61 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SIPD ... 82

Gambar 4.62 Grafik MACD Histogram Saham SIPD ... 82

Gambar 4.63 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SMCB ... 83

Gambar 4.64 Grafik MACD Histogram Saham SMCB ... 83

Gambar 4.65 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SMGR ... 84

Gambar 4.66 Grafik MACD Histogram Saham SMGR ... 84

Gambar 4.67 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SOBI ... 85

Gambar 4.68 Grafik MACD Histogram Saham SOBI... 85

Gambar 4.69 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SPMA ... 86

Gambar 4.70 Grafik MACD Histogram Saham SPMA ... 86

Gambar 4.71 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SRSN ... 87

Gambar 4.72 Grafik MACD Histogram Saham SRSN ... 87

Gambar 4.73 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham SULI ... 88

Gambar 4.74 Grafik MACD Histogram Saham SULI ... 88

Gambar 4.75 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham TIRT ... 89

Gambar 4.76 Grafik MACD Histogram Saham TIRT ... 89

Gambar 4.77 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham TKIM ... 90

Gambar 4.78 Grafik MACD Histogram Saham TKIM ... 90

Gambar 4.79 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham TRST... 91

Gambar 4.80 Grafik MACD Histogram Saham TRST ... 91

Gambar 4.81 Grafik Garis MACD dan Garis Trigger Saham UNIC... 92

(14)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal menyediakan fasilitas untuk menyalurkan dana dari pihak yang mempunyai dana (investor) kepada pihak yang membutuhkan dana (emiten) dan pasar modal memungkinkan investor melakukan berbagai pilihan investasi. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya, yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2001:1). Investor yang membeli saham suatu perusahaan, berarti investor membeli prospek perusahaan. Jika prospek perusahaan membaik, maka harga saham perusahaan biasanya akan meningkat, hal ini menyebabkan perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar dividen. Investor yang memiliki saham suatu perusahaan, berarti investor memiliki andil dalam kepemilikan suatu perusahaan dan investor mempunyai hak dalam pembagian dividen. Dipandang dari segi ketidakpastian, maka penghasilan dividen investor menjadi tidak pasti pula, hal ini disebabkan oleh pembayaran dividen sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan yang tidak pasti.

(15)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

dimilikinya, hal ini sebagai imbalan atas waktu dan resiko yang terkait dengan investasi tersebut.

Investasi yang aman membutuhkan analisis yang cermat, teliti dan didukung oleh data yang lengkap dan akurat, sehingga dapat meminimalkan resiko. Investor tentu saja mengharapkan agar dana yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Umumnya, terdapat banyak teknik analisis dalam menilai suatu investasi saham, tapi yang paling populer adalah analisis fundamental dan analisis teknikal (Anoraga dan Pakarti, 2006:108).

Analisis fundamental menggunakan data ekonomi dan berita dalam menganalisis pasar modal. Dalam menganalisis suatu saham, fundamentalis akan melihat pada laporan keuangan, nilai, pendapatan, kewajiban, manajemen, operasional, persaingan dan data relatif lainnya (McDowell, 2008:270). Kelebihan analisis fundamental adalah dapat mendukung keputusan investor dalam melakukan investasi jangka panjang. Sedangkan kelemahan analisis fundamental adalah dalam mempelajari dan melakukan analisis diperlukan waktu yang relatif lama, hasil analisis yang cenderung subyektif karena didasarkan pada asumsi dan hasil analisis yang kurang akurat jika digunakan di pasar bentuk efisiensi lemah (weak form market efficiency).

(16)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

akurat dan meminimalkan resiko kesalahan investasi. Namun, hal tersebut hanya sebuah pilihan yang tidak harus dilakukan, karena analisis teknikal juga dapat dilakukan menggunakan data historis yang sedikit.

Tabel 1.1 berikut ini menampilkan data laba bersih dan rata-rata harga saham perusahaan industri dasar dan kimia, yang diwakili oleh 10 emiten, yaitu:

Tabel 1.1

Laba Bersih dan Rata-Rata Harga Saham

Perusahaan Industri Dasar dan Kimia yang Diwakili 10 Emiten

No. Emiten Laba Bersih (Rp) Rata-Rata Harga Saham (Rp)

2005 2006 2007 2005 2006 2007

1. AKKU 1.485.000.000 120.000.000 -38.000.000 96,25 48,75 63,25

2. AMFG 212.553.000.000 -17.220.000.000 153.134.000.000 2.800 2.931,25 2.795,833 3. APLI -4.346.000.000 66.000.000 19.409.000.000 30,417 31,25 58,25

4. ARNA 35.419.000.000 28.254.000.000 43.433.000.000 289,583 282,5 315 5. BRNA 3.322.000.000 -5.447.000.000 10.380.000.000 1.268,333 899,167 935 6. BRPT 686.842.000.000 7.191.000.000 44.533.000.000 691,667 492,5 1.925,417

7. BTON 1.750.000.000 818.000.000 8.784.000.000 206,667 185,417 194,083 8. BUDI 2.281.000.000 20.678.000.000 46.177.000.000 107,917 115 282,833 9. CPIN 41.156.000.000 157.057.000.000 185.448.000.000 364,167 407,083 921,667

10. CTBN 73.759.000.000 211.228.000.000 219.513.000.000 8.125 11.708,333 23.300 Sumber: www.idx.co.id (Maret, 2009) (Diolah)

Peneliti mengasumsikan variabel fundamental diwakili oleh laba bersih. Secara sederhana, investor yang berbasis fundamental akan melihat pada kondisi perusahaan, salah satunya adalah laba bersih, sebelum memutuskan untuk membeli suatu saham. Namun, tidak selamanya nilai laba bersih akan mencerminkan harga saham perusahaan tersebut.

(17)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

investasi secara fundamental, sebaiknya investor juga melakukan analisis investasi secara teknikal. Mengkombinasikan kedua jenis analisis investasi ini akan lebih memberikan hasil analisis investasi yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang variabel teknikal perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Peneliti ingin mengetahui apakah variabel teknikal mempunyai pengaruh terhadap pergerakan harga saham perusahaan. Peneliti juga ingin mengetahui apakah analisis teknikal dapat memprediksi harga saham di masa depan. Maka, dilakukanlah penelitian yang berjudul “Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap

Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah di dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari harga saham penutupan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari volume perdagangan pada 1, 2,

(18)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari indeks saham individu pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari harga saham penutupan pada 1,

2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya seluruhnya secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

5. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari volume perdagangan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya seluruhnya secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

6. Apakah variabel teknikal yang terdiri dari indeks saham individu pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya seluruhnya secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Kerangka Konseptual

(19)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

saham tersebut akan tinggi. Harga saham di dalam perdagangan dan investasi adalah harga yang mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator harga saham menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya saat ini sedang terjadi di antara pembeli dan penjual. Informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan investor membeli atau menjual saham. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan membandingkan harga saham saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif terhadap harga saham di pasar modal (McDowell, 2008:115).

Volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah ditentukan. Volume perdagangan merupakan salah satu variabel dari harga, karena volume perdagangan menggambarkan jumlah aktifitas perdagangan. Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan investor mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal (McDowell, 2008:119)

(20)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Bentuk kerangka konseptual di dalam penelitian ini, yaitu:

Gambar 1.1: Kerangka Konseptual I Sumber: McDowell (2008) (Diolah)

Gambar 1.2: Kerangka Konseptual II Sumber: McDowell (2008) (Diolah)

Gambar 1.3: Kerangka Konseptual III Sumber: McDowell (2008) (Diolah)

D. Hipotesis

1. Variabel teknikal yang terdiri dari harga saham penutupan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Harga Saham Penutupan pada 1 Hari Transaksi Sebelumnya

Harga Saham Penutupan pada 2 Hari Transaksi Sebelumnya

Harga Saham Penutupan pada 3 Hari Transaksi Sebelumnya

Harga Saham Penutupan pada 4 Hari Transaksi Sebelumnya

Harga Saham Penutupan pada 5 Hari Transaksi Sebelumnya

Volume Perdagangan pada 1 Hari Transaksi Sebelumnya

Volume Perdagangan pada 2 Hari Transaksi Sebelumnya

Volume Perdagangan pada 3 Hari Transaksi Sebelumnya

Volume Perdagangan pada 4 Hari Transaksi Sebelumnya

Volume Perdagangan pada 5 Hari Transaksi Sebelumnya

Indeks Saham Individu pada 1 Hari Transaksi Sebelumnya

Indeks Saham Individu pada 2 Hari Transaksi Sebelumnya

Indeks Saham Individu pada 3 Hari Transaksi Sebelumnya

Indeks Saham Individu pada 4 Hari Transaksi Sebelumnya

Indeks Saham Individu pada 5 Hari Transaksi Sebelumnya

Harga Saham

Harga Saham

(21)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

2. Variabel teknikal yang terdiri dari volume perdagangan pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Variabel teknikal yang terdiri dari indeks saham individu pada 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya masing-masing secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Variabel teknikal yang terdiri dari harga saham penutupan pada 1, 2, 3, 4

dan 5 hari transaksi sebelumnya seluruhnya secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Variabel teknikal yang terdiri dari volume perdagangan pada 1, 2, 3, 4 dan

5 hari transaksi sebelumnya seluruhnya secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Variabel teknikal yang terdiri dari indeks saham individu pada 1, 2, 3, 4

(22)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan variabel analisis teknikal terhadap pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Membentuk suatu persamaan regresi linear berganda yang baik dalam memprediksi pergerakan harga saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Praktisi. Penelitian ini diharapkan bermanfaat memberikan kontribusi dalam mengetahui variabel yang mempengaruhi analisis teknikal.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya. Penelitian ini diharapkan bermanfaat menjadi bahan referensi dalam penelitian yang berkaitan dengan analisis teknikal.

c. Bagi Peneliti. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang analisis teknikal.

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional Variabel

(23)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

b. Variabel di dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas terdiri dari harga saham penutupan pada 1 hari transaksi sebelumnya sebagai X1, harga saham penutupan pada 2 hari transaksi sebelumnya sebagai X2, harga saham penutupan pada 3 hari transaksi sebelumnya sebagai X3, harga saham penutupan pada 4 hari transaksi sebelumnya sebagai X4, harga saham penutupan pada 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X5, volume perdagangan pada 1 hari transaksi sebelumnya sebagai X6, volume perdagangan pada 2 hari transaksi sebelumnya sebagai X7, volume perdagangan pada 3 hari transaksi sebelumnya sebagai X8, volume perdagangan pada 4 hari transaksi sebelumnya sebagai X9, volume perdagangan pada 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X10, indeks saham individu pada 1 hari transaksi sebelumnya sebagai X11, indeks saham individu pada 2 hari transaksi sebelumnya sebagai X12, indeks saham individu pada 3 hari transaksi sebelumnya sebagai X13, indeks saham individu pada 4 hari transaksi sebelumnya sebagai X14 dan indeks saham individu pada 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X15. Variabel terikat adalah harga saham sebagai Y.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Bebas

(24)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

(2) Harga saham penutupan pada 2 hari transaksi sebelumnya (X2) adalah harga saham saat penutupan pada 2 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 2 hari berikutnya (Y).

(3) Harga saham penutupan pada 3 hari transaksi sebelumnya (X3) adalah harga saham saat penutupan pada 3 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 3 hari berikutnya (Y).

(4) Harga saham penutupan pada 4 hari transaksi sebelumnya (X4) adalah harga saham saat penutupan pada 4 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 4 hari berikutnya (Y).

(5) Harga saham penutupan pada 5 hari transaksi sebelumnya (X5) adalah harga saham saat penutupan pada 5 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 5 hari berikutnya (Y).

(6) Volume perdagangan pada 1 hari transaksi sebelumnya (X6) adalah volume perdagangan saat penutupan pada 1 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada keesokan harinya (Y).

(7) Volume perdagangan pada 2 hari transaksi sebelumnya (X7) adalah volume perdagangan saat penutupan pada 2 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 2 hari berikutnya (Y).

(8) Volume perdagangan pada 3 hari transaksi sebelumnya (X8) adalah volume perdagangan saat penutupan pada 3 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 3 hari berikutnya (Y).

(25)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

(10) Volume perdagangan pada 5 hari transaksi sebelumnya (X10) adalah volume perdagangan saat penutupan pada 5 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 5 hari berikutnya (Y).

(11) Indeks saham individu pada 1 hari transaksi sebelumnya (X11) adalah indeks saham individu saat penutupan pada 1 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada keesokan harinya (Y).

(12) Indeks saham individu pada 2 hari transaksi sebelumnya (X12) adalah indeks saham individu saat penutupan pada 2 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 2 hari berikutnya (Y).

(13) Indeks saham individu pada 3 hari transaksi sebelumnya (X13) adalah indeks saham individu saat penutupan pada 3 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 3 hari berikutnya (Y).

(14) Indeks saham individu pada 4 hari transaksi sebelumnya (X14) adalah indeks saham individu saat penutupan pada 4 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 4 hari berikutnya (Y).

(15) Indeks saham individu pada 5 hari transaksi sebelumnya (X15) adalah indeks saham individu saat penutupan pada 5 hari transaksi sebelum harga saham penutupan pada 5 hari berikutnya (Y).

b. Variabel Terikat

(26)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

3. Populasi dan Populasi Sasaran

a. Populasi

Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 58 emiten.

b. Populasi Sasaran

Populasi sasaran adalah sebuah elemen atau objek yang berisi informasi yang diperlukan dalam penelitian (Maholtra, 2004).

Kriteria populasi sasaran yang dimaksud peneliti di dalam penelitian ini, yaitu:

(1) Perusahaan termasuk dalam jenis perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar selama periode Agustus sampai dengan Oktober 2008.

(2) Perusahaan tersebut aktif dalam kegiatan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Maksud aktif adalah saham perusahaan tersebut minimal diperdagangkan sekali dalam 2 bulan di Bursa Efek Indonesia selama periode Agustus sampai dengan Oktober 2008.

Tabel 1.2

Jumlah Populasi Sasaran Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia Berdasarkan Kriteria

No. Kriteria Jumlah

1. Perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar selama periode Agustus sampai dengan Oktober 2008

58

2. Perusahaan yang memiliki saham tidak aktif dalam kegiatan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (17)

Jumlah akhir populasi sasaran 41

(27)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah populasi sasaran penelitian yang berjumlah 41 emiten, seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.2, yaitu:

Tabel 1.3

Populasi Sasaran Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia

No. Kode Saham Emiten

1. AKKU PT Aneka Kemasindo Utama Tbk 2. ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 3. AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk

4. APLI PT Asiaplast Industries Tbk 5. ARNA PT Arwana Citramulia Tbk 6. BRNA PT Berlina Tbk

7. BRPT PT Barito Pacific Tbk 8. BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk 9. BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk

10. CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 11. CTBN PT Citra Tubindo Tbk

12. DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 13. DYNA PT Dynaplast Tbk

14. EKAD PT Ekadharma International Tbk 15. ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk 16. FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk 17. FPNI PT Titan Kimia Nusantara Tbk 18. IGAR PT Kageo Igar Jaya Tbk

19. IKAI PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk 20. INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk 21. INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk 22. INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp. Tbk 23. INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 24. JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk 25. JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 26. JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk

27. LAPD PT Leyand International Tbk 28. LMSH PT Lionmesh Prima Tbk 29. MLIA PT Mulia Industrindo Tbk 30. SIMA PT Siwani Makmur Tbk 31. SIPD PT Sierad Produce Tbk 32. SMCB PT Holcim Indonesia Tbk 33. SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk 34. SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 35. SPMA PT Suparma Tbk

(28)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

No. Kode Saham Emiten

38. TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk 39. TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 40. TRST PT Trias Sentosa Tbk

41. UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk

Sumber: Surat Kabar Kontan (Nopember, 2008) (Diolah)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media situs internet www.e-trading.co.id.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari Agustus 2008 dan telah berakhir pada Januari 2009.

5. Jenis Data

Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui media situs internet www.e-trading.co.id dan surat kabar yang relevan dengan penelitian.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data melalui media situs internet www.e-trading.co.id.

7. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

(29)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

menggunakan metode Moving Average Convergence Divergence (MACD). Periode data yang akan dianalisis adalah selama 3 bulan, yaitu dari Agustus sampai dengan Oktober 2008. Dalam melakukan analisis deskriptif ini, peneliti menggunakan software Microsoft Office Excel 2007. b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah suatu metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam melakukan analisis regresi linear berganda ini, peneliti menggunakan software SPSS 16.0.

Berdasarkan kerangka konseptual, maka persamaan regresi linear berganda di dalam penelitian ini, yaitu:

(1) Persamaan I adalah Y = 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5.

(2) Persamaan II adalah Y = 6X6 + 7X7 + 8X8 + 9X9 + 10X10.

(3) Persamaan III adalah Y = 11X11 + 12X12 + 13X13 + 14X14 +

15X15.

Keterangan:

Y = Harga Saham

1... 15 = Koefisien Standardisasi Variabel X1 sampai X15 X1...X15 = Variabel X1 sampai X15

c. Uji Asumsi Klasik (1) Uji Normalitas

(30)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

mendekati bentuk pola distribusi normal (Situmorang, 2008:55). Uji yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

(2) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi linear berganda mempunyai kesamaan atau ketidaksamaan varians grup dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika mempunyai varians grup yang sama, maka terjadi homoskedastisitas, sebaliknya jika mempunyai varians grup yang tidak sama, maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi linear berganda yang baik adalah jika terjadi homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Situmorang, 2008:65). Uji yang digunakan adalah uji Park.

(3) Uji Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan berdasarkan waktu atau ruang. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah suatu model regresi linear berganda mempunyai korelasi antara kesalahan pengganggu periode t dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (periode sebelumnya). Model regresi linear berganda yang baik adalah jika tidak terjadi autokorelasi (Situmorang, 2008:78). Uji yang digunakan adalah uji The Breusch-Godfrey Test.

(4) Uji Multikolinieritas

(31)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

variabel bebas. Jika ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, maka terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi linear berganda yang baik adalah jika tidak terjadi masalah multikolinieritas (Situmorang, 2008:96). Kriteria pengambilan keputusan uji multikolinieritas yang digunakan di dalam penelitian ini adalah berdasarkan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kriteria pengambilan keputusan tersebut adalah terjadi masalah multikolinieritas, jika nilai Tolerance < 0,1 dan VIF > 5, sedangkan tidak terjadi masalah multikolinieritas, jika nilai Tolerance > 0,1 dan

VIF < 5.

d. Uji Hipotesis (1) Uji-t

Uji-t bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujian uji-t adalah H1 diterima, jika n ≠ 0, artinya masing-masing variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, maka variabel bebas tersebut layak dipertahankan di dalam persamaan regresi linear berganda. Sedangkan

H0 diterima, jika n = 0, artinya masing-masing variabel bebas secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, maka variabel bebas tersebut tidak layak dipertahankan dan harus dihilangkan dari persamaan regresi linear berganda.

Uji-t di dalam penelitian ini adalah uji dua arah (two tail test).

(32)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

0,025 dan nilai ttabel = = t0,025 = 1,96. Kriteria pengambilan

keputusan uji-t adalah H1 diterima, jika thitung > ttabel thitung >

thitung > 1,96 atau thitung < -ttabel thitung < thitung < -1,96.

Sedangkan H0 diterima, jika -ttabel≤ thitung≤ ttabel ≤ thitung≤

-1,96 ≤ thitung≤ 1,96

.

(2) Uji-F

Uji-F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas secara simultan dapat diterima menjadi model penelitian terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujian uji-F adalah H1 diterima, jika minimal ada satu

n ≠ 0, artinya seluruh variabel bebas secara simultan dapat diterima

menjadi model penelitian terhadap variabel terikat. Sedangkan H0

diterima, jika n = 0, artinya seluruh variabel bebas secara simultan

tidak dapat diterima menjadi model penelitian terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan uji-F adalah pada = 5% = 0,05 dan nilai Ftabel = F (v1;v2) = F0,05(v1;v2). Nilai v1 = k - 1 dan nilai v2 = N - k. Kriteria pengambilan keputusan uji-F adalah H1 diterima, jika Fhitung > Ftabel. Sedangkan H0 diterima, jika Fhitung ≤ Ftabel.

e. Uji R2

(33)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

ukuran kedekatan antara nilai prediksi dengan nilai sesungguhnya dari variabel terikat.

(34)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Naftali (2006) melakukan penelitian dengan judul ”Studi Empiris Mengenai Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Harga Saham Perusahaan go public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Variabel teknikal yang digunakan adalah harga saham penutupan 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X1, X2, X3, X4 dan X5, volume perdagangan 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X6, X7, X8, X9 dan X10 dan indeks saham individu 1, 2, 3, 4 dan 5 hari transaksi sebelumnya sebagai X11, X12, X13, X14 dan X15. Hasil akhir penelitian dirumuskan dalam 2 persamaan yang terdiri dari persamaan I yaitu Y = 1,017X1 - 0,054X2 + 0,024X3 + 0,012X5 dan persamaan III yaitu Y = 0,222X15. Persamaan I menunjukkan bahwa variabel harga saham penutupan 1 (X1), 2 (X2), 3 (X3) dan 5 (X5) hari transaksi sebelumnya dibuktikan berpengaruh terhadap harga saham (Y). Persamaan III menunjukkan bahwa indeks saham individu 5 (X15) hari transaksi sebelumnya dibuktikan berpengaruh terhadap harga saham (Y). Persamaan I mempunyai nilai Adjusted R Square = 1,000 = 100%. Persamaan III mempunyai nilai Adjusted R Square = 0,049 = 4,9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan I sangat baik dalam memprediksi pergerakan harga saham (Y).

(35)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

terhadap harga saham, sedangkan faktor teknikal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

B. Harga Saham

Harga saham tidak dapat diramalkan secara pasti. Harga saham di pasar modal sangat ditentukan oleh kekuatan permintaan (demand) dan penawaran (supply). Semakin banyak investor yang membeli saham, maka harga saham tersebut akan tinggi.

Harga saham di dalam perdagangan dan investasi adalah harga yang mengacu pada harga saham terkini dalam perdagangan saham. Indikator harga saham menggambarkan banyak hal tentang apa yang sebenarnya pada saat ini sedang terjadi di antara pembeli dan penjual. Indikator harga saham bukan hanya menggambarkan harga pasar, tetapi juga menggambarkan siapa yang saat ini sedang memegang kendali di pasar modal. Informasi terbaru yang masuk ke pasar modal akan menyebabkan investor membeli atau menjual saham. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pergerakan harga. Dengan membandingkan harga saham saat ini dengan harga saham masa lalu, dapat disimpulkan bahwa informasi tersebut memberi dampak positif atau negatif terhadap harga saham di pasar modal (McDowell, 2008:115).

Harga saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan yang sangat cepat. Harga saham tersebut dapat berubah hanya dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik. Kondisi tersebut sangat mungkin terjadi, karena hal ini disebabkan oleh banyaknya pesanan investor yang diproses oleh floor trader ke dalam

(36)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Indonesia terdapat lebih dari 400 terminal komputer, di mana floor trader memproses pesanan yang diterima dari investor.

Istilah harga saham yang tertera pada monitor untuk memantau perdagangan saham, yaitu (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:131):

1. Previous Price. Previous price menunjukkan harga saham saat penutupan pada hari sebelumnya.

2. Open atau Opening Price. Open atau opening price menunjukkan harga saham saat pembukaan sesi I perdagangan pada jam 09:30 WIB pagi. 3. High atau Highest Price. High atau highest price menunjukkan harga

tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

4. Low atau Lowest Price. Low atau lowest price menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

5. Last Price. Last price menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

6. Change. Change menunjukkan selisih antara harga saham pembukaan dengan harga saham terakhir yang terjadi.

(37)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

C. Volume Perdagangan

Volume perdagangan adalah jumlah saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah ditentukan. Volume perdagangan merupakan salah satu variabel dari harga, karena volume perdagangan menggambarkan jumlah aktifitas perdagangan. Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan investor mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di pasar modal (McDowell, 2008:119).

Terdapat beberapa prinsip dalam penafsiran volume perdagangan, yaitu (Dow dalam Pring, 2002:40):

1. Prinsip yang paling utama adalah bahwa volume perdagangan sejalan dengan tren. Aktifitas perdagangan akan meningkat pada saat pasar sedang

uptrend dan aktifitas perdagangan akan menurun pada saat pasar sedang

downtrend. Hal ini berarti bahwa volume perdagangan dapat digunakan

untuk memprediksi tren pasar saat ini.

2. Aktifitas pembeli dan penjual di pasar modal sangat mempengaruhi harga saham. Misalnya jika seorang penjual bereaksi terhadap suatu berita buruk kemudian menjual sahamnya, maka hal ini akan mendorong harga saham turun.

(38)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

yang sedang uptrend dengan volume perdagangan yang rendah dapat disebabkan oleh kurangnya para penjual dibandingkan dengan antusiasme pembeli. Cepat atau lambat hal ini akan mendorong pasar mencapai harga yang membuat penjual bersedia menjual saham.

D. Indeks Saham

Untuk memberikan informasi lengkap tentang kondisi bursa saham kepada investor dan publik, Bursa Efek Indonesia telah menyebarkan informasi tentang pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indeks saham merupakan salah satu indikator pergerakan harga saham. Salah satu fungsi indeks adalah sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi tren pasar ketika sedang aktif maupun sedang lesu (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:167).

Terdapat 6 jenis indeks saham di Bursa Efek Indonesia, yaitu (www.vibiznews.com, 14 September 2008):

1. Indeks Harga Saham Individu (IHSI)

Indeks Harga Saham Individu (IHSI) atau indeks saham individu adalah indeks masing-masing harga pasar saham terhadap harga dasar saham.

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

(39)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009 3. Indeks Sektoral

Indeks sektoral diperkenalkan tanggal 2 Januari 1996. Indeks sektoral merupakan bagian dari IHSG. Semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan dalam 9 sektor berdasarkan klasifikasi industri. Klasifikasi ini ditetapkan oleh Jakarta Stock Exchange Industrial

Classification (JASICA).

4. Indeks LQ45

Indeks LQ45 diperkenalkan tanggal 13 Juli 1994. Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham yang dipilih setelah melalui seleksi beberapa kriteria tertentu, sehingga indeks ini terdiri dari saham yang mempunyai kriteria likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar tinggi. Untuk menjamin kewajaran dalam seleksi saham, maka Bursa Efek Indonesia memiliki Komite Penasehat. Komite Penasehat ini terdiri dari kalangan praktisi, akademisi dan profesional independen di bidang pasar modal.

5. Indeks Syariah (Jakarta Islamic Index)

Indeks syariah (Jakarta Islamic Index) diperkenalkan tanggal 1 Januari 1995. Indeks syariah diluncurkan pertama kali oleh Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Dewan Pengawas Syariah PT Danareksa Investment Management. Kriteria indeks syariah didasarkan pada syariah Islam. Indeks syariah terdiri dari 30 saham.

6. Indeks Papan Utama (Main Board Index) dan Indeks Papan Pengembangan (Development Board Index)

(40)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

Sistem pencatatan indeks 2 papan bertujuan mendorong bursa saham supaya lebih aktif dan juga untuk memulihkan kepercayaan publik kepada pasar modal melalui penyusunan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

governance).

Papan utama terdiri dari perusahaan besar dengan kriteria kinerja (track

record) yang baik. Sedangkan papan pengembangan terdiri dari perusahaan

yang belum memenuhi kriteria dalam papan utama, tetapi perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik. Selain itu, papan pengembangan juga terdiri dari perusahaan yang mengalami restrukturisasi dan pemulihan performa.

Dalam rangka memberikan informasi lengkap tentang indikator untuk mengawasi saham yang masuk dalam kategori setiap papan, maka tanggal 8 April 2002 Bursa Efek Indonesia memperkenalkan 2 indeks baru, yaitu indeks papan utama dan indeks papan pengembangan. Kedua indeks tersebut menggunakan metode perhitungan yang sama seperti indeks lainnya yaitu menggunakan pembobotan berdasarkan komposisi kapitalisasi pasar. Tanggal dasar untuk perhitungan kedua indeks tersebut adalah tanggal 28 Desember 2001 dengan nilai dasar 100. Pada tanggal tersebut, 24 saham tercatat di papan utama dan 287 saham tercatat di papan pengembangan. Komposisi kapitalisasi pasar untuk kedua indeks tersebut adalah 62% untuk perusahaan kategori papan utama dan 38% untuk perusahaan kategori papan pengembangan.

E. Analisis Fundamental

(41)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

uang, maka analisis ini akan berfokus hanya pada hal tertentu saja, seperti tingkat inflasi relatif, tingkat bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi dan faktor politik. Dalam menganalisis suatu saham, fundamentalis akan melihat pada laporan keuangan, nilai, pendapatan, kewajiban, manajemen, operasional, persaingan dan data relatif lainnya. Analisis fundamental kerapkali sangat kontras dengan analisis teknikal. Beberapa investor menggunakan salah satu di antara keduanya, bahkan ada juga yang menggunakan kombinasi dari keduanya (McDowell, 2008:270).

Analisis fundamental adalah salah satu analisis saham yang menggunakan data fundamental dan data faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis dan lain-lain. Sedangkan data faktor eksternal yang dimaksud adalah kebijakan pemerintah, tingkat bunga, inflasi dan lain-lain. Analisis fundamental merupakan analisis penilaian perusahaan, dengan kesimpulan apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak (Dedhy dan Liliana, 2007:8).

(42)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

analisis fundamental saja dapat terjadi kesalahan investasi akibat kurangnya informasi.

F. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah metode peramalan pergerakan harga saham berdasarkan pada studi terhadap harga saham historis, indeks saham individu dan volume. Teknisi menggunakan chart untuk mendeteksi pola pasar. Analisis teknikal kerapkali sangat kontras dengan analisis fundamental. Beberapa investor menggunakan salah satu di antara keduanya, bahkan ada juga yang menggunakan kombinasi dari keduanya (McDowell, 2008:281).

Penggunaan analisis teknikal lebih populer dibandingkan dengan analisis fundamental, karena analisis teknikal dapat dipelajari dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya, dasar analisis fundamental membutuhkan lebih banyak waktu untuk dipelajari. Sementara, dasar analisis teknikal dapat dipelajari hanya dalam beberapa jam saja (Smith, 1985:119).

Terdapat beberapa asumsi, baik yang mendukung dan yang meragukan analisis teknikal, yaitu (Murphy (1999) dan Luca (2000) dalam Dedhy dan Liliana, 2007:5):

1. Asumsi yang Mendukung Analisis Teknikal a. Market Price Discounts Everything

(43)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

investor memiliki persepsi yang buruk terhadap suatu saham dalam suatu waktu, maka harga saham akan turun, begitu pula sebaliknya. Sebagai konsekuensinya, analisis teknikal tidak akan memperhatikan alasan mengapa harga naik atau turun, tetapi hanya mempelajari perubahan harga pada pasar saja. Kondisi ini dinyatakan dengan ungkapan lama di Wall

Street, yaitu ”sell on good news”.

b. Price Moves in Trend

Harga saham akan bergerak dalam suatu tren. Prinsip dasar dalam penggunaan analisis teknikal adalah jangan pernah mengambil keputusan transaksi yang melawan tren harga. Pengguna analisis teknikal percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehingga tren tersebut menunjukkan sikap para investor pasar atas suatu saham. Tren turun menunjukkan mayoritas investor pasar mengharapkan saham tersebut turun, begitu pula sebaliknya. Semakin banyak pelaku pasar yang menginginkan saham tertentu di mana keinginan ini dipicu oleh berbagai informasi, baik informasi finansial maupun non-finansial, permintaan akan naik dan mengakibatkan harga saham yang juga akan naik. Tren merupakan pencerminan dari keinginan pasar, jadi pahami tren yang ada dan ikuti ke arah mana tren tersebut akan bergerak.

c. History Repeats Itself

(44)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

suatu tempat yang strategis dan penting, misalnya di gedung World Trade

Centre di Amerika Serikat, maka harga saham akan turun secara drastis.

Penurunan ini sebenarnya terjadi karena adanya kepanikan investor yang berlebihan (panic selling), sehingga investor menjual saham tanpa banyak pertimbangan. Namun setelah beberapa waktu, investor sadar bahwa harga sudah turun terlalu rendah, maka investor mulai membeli saham kembali dan harga akan kembali ke dalam kondisi normal.

2. Asumsi yang Meragukan Analisis Teknikal a. A Self Fulfilling Prophecy

Adanya faktor persepsi, interpretasi, egoisme, dan self confidence yang berbeda-beda dari setiap investor, maka setiap investor akan berbeda dalam menentukan kapan timing yang tepat dalam bertransaksi.

b. Can The Past be Used to Predict The Future

(45)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

c. The Random Walk Theory

Konsep dasar dari teori ini adalah percaya bahwa harga saham bergerak secara acak (random) dan tidak dipengaruhi oleh informasi masa lalu. Konsep dasar dari pendukung teori ini menyatakan bahwa analisis fundamental dan analisis teknikal tidak dapat memprediksi harga saham di masa mendatang. Teori ini mulai banyak yang meragukannya, karena pergerakan secara acak belum tentu tidak menunjukkan adanya pola, melainkan hanya menggambarkan ketidakmampuan untuk membaca pola tersebut. Bantahan lain menurut Dr. Alexander Elder adalah bahwa harga tidak bergerak secara acak karena investor mempunyai ingatan tentang pergerakan harga sebelumnya yang tentunya akan mempengaruhi pengambilan keputusan untuk membeli ataupun menjual.

d. Efficient Market Hypothesis

Jika konsep ini digunakan sebagai dasar, maka analisis teknikal tidak akan memperoleh capital gain. Alasannya adalah karena pendukung hipotesis ini percaya bahwa harga saham dipengaruhi oleh semua informasi, baik yang terpublikasikan dan yang tidak terpublikasikan.

G. Metode Moving Average Convergence Divergence (MACD)

1. Metode dan Formulasi MACD

(46)

Armando Akselanor : Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.

USU Repository © 2009

dikenal sebagai salah satu alat analisis yang sederhana dan cukup handal digunakan dalam pengambilan keputusan selama perdagangan.

Dalam perhitungan, sebenarnya metode MACD tidak terlalu berbeda dengan metode perhitungan yang lain, yaitu metode Moving Average (MA), karena pada dasarnya formulasi metode MACD terbentuk dari metode MA. Perlu diperhatikan bahwa dalam perhitungan metode MACD, salah satu metode MA yang dipilih adalah metode MA yang paling sensitif terhadap pergerakan harga, yaitu metode Exponential Moving Average (XMA). Pengubahan nilai yang dihasilkan oleh metode XMA menjadi momentum perubahan trend harga dalam metode MACD sebenarnya dilakukan dengan sederhana. Pengubahan nilai tersebut dilakukan dengan cara mengurangkan nilai XMA periode pendek dengan nilai XMA periode panjang. Nilai XMA periode pendek = XMA 12 periode dan nilai XMA periode panjang = XMA 26 periode. Jadi, MACD = XMA12 - XMA26.

2. Manfaat Metode MACD

Manfaat metode MACD adalah investor dapat memperoleh informasi tentang indikasi kondisi oversold dan overbought.

3. Komponen Penting Metode MACD

a. Garis MACD. Nilai garis MACD = XMA12 - XMA26.

b. Garis Trigger. Nilai garis trigger = XMA9 dari MACD 9 periode. c. Garis Center. Garis center adalah garis horizontal yang merupakan

Gambar

Gambar 3.1 berikut ini menunjukkan struktur pejabat PT Bursa Efek
Gambar 4.2 berikut ini menunjukkan grafik MACD histogram saham
Gambar 4.33: Grafik Garis MACDSumber: Hasil Perhitungan  dan Garis Trigger Saham FPNI Microsoft Office Excel 2007
Gambar 4.42 berikut ini menunjukkan grafik MACD histogram saham
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengembangkan Budaya Lokal (Jawa) Dalam Meredam Konflik Sosial.. Jantra : Jurnal Sejarah dan

bahwa Lambang Daerah merupakan wujud dari identitas Daerah Kabupaten Murung Raya dan jati diri yang khas dalam rangkaian upaya memacu semangat untuk maju,

Dari hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa tinggi rendahnya CAR dari bank yang diteliti selama periode penelitian tidak memberi dampak yang berarti terhadap jumlah

Lokasi perencanaan pekerjaan penanggulangan abrasi pada Pantai Tambak Mulyo Kelurahan Tanjung Mas Kecamatan Semarang Utara Propinsi Jawa Tengah, seperti terlihat pada gambar

Barito Utara, maka diumumkan kepada peserta pelelangan bahwa pemenang untuk REHAB 5 RUANG KELAS MTsS NU MUARA LAHEI Tahun Anggaran 2012 adalah :.. Pemenang

[r]

PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS (RB) MAN GONDANG LEGI , maka diumumkan kepada peserta. pelelangan bahwa pemenang untuk PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS (RB) MAN

[r]