• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keci (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keci (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL ( Studi pada Kripik Ubi Mak Atik )

SKRIPSI

Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara oleh :

MENTARI ASTUTI 100907080

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASINIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

Nama : Mentari Astuti Nim : 100907080

Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Usaha Kripik ubi merupakan salah satu usaha yang digeluti oleh Mak Atik dalam mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha ini sudah enam tahun bertahan dengan memproduksi dan menjual makanan ringan kripik ubi. Penelitian ini dilakukan di usaha kripik ubi Mak Atik jl. Marelan pasar1 rel.

Alasan peneliti mengambil judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kecil karena usaha Mak Ati ini produktif( banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). Adapun permasalahan yang akan diteliti 1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usahanya, 2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya,3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berepengaruh terhadap aktivitas usaha kripik ubi Mak Atik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Adapun yang menjadi sampel wawancara yaitu pemilik usaha dan karyawan sebanyak 5 orang dan konsumen yang datang sebanyak 50 orang.Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.

(3)

kelemahan terdiri dari produknya belum memiliki merk, promosi yang kurang, tidak memiliki laporan keuangan, tidak adanya pelatihan karyawan, dan jumlah karyawan yang masih sedikit. Dan 3. Faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik.Faktor peluang terdiri dari rendahnya daya tawar pemasok, masyarakat yang hobinya ngemil, berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun. Faktor ancaman terdiri dari munculnya pesaing baru, dan banyaknya barang substitusi.

(4)

ABSTRACT

SMALLBUSINESS DEVELOPMENTSTRATEGY ANALYSIS (Studies in potato chips Mak Atik)

Name : Mentari Astuti Nim : 100907080

Advisor : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Businesses potato chips is one of the business undertaken by Mak Atik in earning to meet everyday needs.This effort has been six years survived by producing and selling snacks potato chips. This research was conducted in potato chips business Mak Atik jl. Marelan pasar1 rail.

The reason researchers took the title Analysis of Small Business Development Strategy for the Ati Mak productive effort (many fans to buy their products). The problems to be studied first. Strategies can be applied to what potato chips Mak Enterprises Atik in developing a business, 2. Internal factors whatever the strengths and weaknesses of potato chips Mak Enterprises Atik in achieving its objectives, 3. What are the external factors into the opportunities and threats to the business activity berepengaruh Mak Atik potato chips.The method used is a qualitative method. As for the interview sample are business owners and employees as many as 5 people and consumers who come in as many as 50 people. Data obtained from observation, interviews, and library research.

The results show that the strategy can be applied to small businesses Mak Atik potato chips are 1. Strategies that can be applied to business Mak Atik potato chips for enterprise development is a SWOT analysis, which is to offer a quality product at an affordable price in accordance with the wishes of consumers and maintain a friendly service to maintain customer loyalty. 2. Internal factors are the strengths and weaknesses that affect business development in potato chips Mak Enterprises Atik. The power factor is composed of Strategic Location, affordable, adequate facilities, equipment to help complete production process, product quality, employee-friendly to consumers, employees were disciplined. Factors weakness consists of products do not have a brand, promotion less, do not have the financial statements, the lack of training of employees, and number of employees are still little. And 3.External factors into opportunities and threats affecting enterprise development in potato chips Mak Enterprises Atik. Chance factor consists of the low bargaining power of suppliers, the people whose hobby snacking, the development of technology from year to year. Threat factors consist of the emergence of new competitors, and the number of substitutes.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI ……… . 8

2.1 Strategi ... 8

2.1.1 Pemilihan Alternatif Strategi ... 9

2.2 Pengembangan Usaha ... 12

2.2.1. Defenisi Pengembangan Usaha ... 12

2.2.2 Teknik Pengembangan Usaha ... 12

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha ... 14

2.3 Pengertian Usaha Kecil ... 15

(6)

2.3.2 Kekuatan dan Kelemahan ... 16

2.4 Keripik Ubi ... 17

2.5 Perumusan Strategi Dengan Pendekatan Analisis SWOT ... 18

2.5.1 Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT Matriks) ... 19

2.6 Analisis Lingkungan ... 20

2.6.1 Analisis Lingkungan Internal ... 21

2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Bentuk Penulisan ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24

3.3 Informan Penelitian ... 24

3.4 Defenisi Konsep ... 25

3.5 Defenisi Operasional ... 26

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7 Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Deskripsi Perusahaan ... 32

4.1.1 Profil Usaha Kripik Ubi Mak Atik ... 32

4.1.2 Struktur Organisasi ... 37

4.1.3 Dekripsi Tugas ... 38

4.2 Penyajian Data ... 39

4.3 Analisis Data ... 43

(7)

4.3.2 Lingkungan Internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan

Usaha Kripik Ubi Mak Atik ... 50

4.3.3 Lingkungan Eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap aktivitas Usaha Kripik Ubi Mak Atik 56

4.4. Pembahasan ... 60

4.4.1 Strategi Pengembangan Usaha ... 60

4.4.2 Lingkungan Internal ... 65

4.4.3 Lingkungan Eksternal ... 73

BAB V PENUTUP ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

(8)

DAFTAR TABEL

3.1 Matriks SWOT ... 31

4.1 Produk yang dijual pada Kripik Mak Atik ... 34

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 42

4.5 Matriks SWOT ... 79

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 : Surat Penugasan Dosen Pembimbing

Lampiran 3 : Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian Dari Kampus

Lampiran 5 : Surat Undangan Seminar Proposal Untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 6 : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 7 : Hasil Toefl

Lampiran 8 : Bukti Hadir Diseminar Proposal Penelitian

Lampiran 9 : Identitas Informan

Lampiran 10 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Kunci

Lampiran 11 : Daftar Pertanyaan Wawancara Informan Utama

Lampiran 12 : Transkrip Wawancara

Lampiran 13 : Gambar produk yang dijual Usaha Kripik ubi Mak Atik

Lampiran 14 : Gambar fasilitas yang dimiliki oleh Usaha Kripik Ubi Mak

(11)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik)

Nama : Mentari Astuti Nim : 100907080

Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Usaha Kripik ubi merupakan salah satu usaha yang digeluti oleh Mak Atik dalam mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha ini sudah enam tahun bertahan dengan memproduksi dan menjual makanan ringan kripik ubi. Penelitian ini dilakukan di usaha kripik ubi Mak Atik jl. Marelan pasar1 rel.

Alasan peneliti mengambil judul Analisis Strategi Pengembangan Usaha Kecil karena usaha Mak Ati ini produktif( banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). Adapun permasalahan yang akan diteliti 1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mengembangkan usahanya, 2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya,3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang berepengaruh terhadap aktivitas usaha kripik ubi Mak Atik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif.Adapun yang menjadi sampel wawancara yaitu pemilik usaha dan karyawan sebanyak 5 orang dan konsumen yang datang sebanyak 50 orang.Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan.

(12)

kelemahan terdiri dari produknya belum memiliki merk, promosi yang kurang, tidak memiliki laporan keuangan, tidak adanya pelatihan karyawan, dan jumlah karyawan yang masih sedikit. Dan 3. Faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha pada Usaha Kripik Ubi Mak Atik.Faktor peluang terdiri dari rendahnya daya tawar pemasok, masyarakat yang hobinya ngemil, berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun. Faktor ancaman terdiri dari munculnya pesaing baru, dan banyaknya barang substitusi.

(13)

ABSTRACT

SMALLBUSINESS DEVELOPMENTSTRATEGY ANALYSIS (Studies in potato chips Mak Atik)

Name : Mentari Astuti Nim : 100907080

Advisor : Dra. Nurlela Ketaren. M.SP

Businesses potato chips is one of the business undertaken by Mak Atik in earning to meet everyday needs.This effort has been six years survived by producing and selling snacks potato chips. This research was conducted in potato chips business Mak Atik jl. Marelan pasar1 rail.

The reason researchers took the title Analysis of Small Business Development Strategy for the Ati Mak productive effort (many fans to buy their products). The problems to be studied first. Strategies can be applied to what potato chips Mak Enterprises Atik in developing a business, 2. Internal factors whatever the strengths and weaknesses of potato chips Mak Enterprises Atik in achieving its objectives, 3. What are the external factors into the opportunities and threats to the business activity berepengaruh Mak Atik potato chips.The method used is a qualitative method. As for the interview sample are business owners and employees as many as 5 people and consumers who come in as many as 50 people. Data obtained from observation, interviews, and library research.

The results show that the strategy can be applied to small businesses Mak Atik potato chips are 1. Strategies that can be applied to business Mak Atik potato chips for enterprise development is a SWOT analysis, which is to offer a quality product at an affordable price in accordance with the wishes of consumers and maintain a friendly service to maintain customer loyalty. 2. Internal factors are the strengths and weaknesses that affect business development in potato chips Mak Enterprises Atik. The power factor is composed of Strategic Location, affordable, adequate facilities, equipment to help complete production process, product quality, employee-friendly to consumers, employees were disciplined. Factors weakness consists of products do not have a brand, promotion less, do not have the financial statements, the lack of training of employees, and number of employees are still little. And 3.External factors into opportunities and threats affecting enterprise development in potato chips Mak Enterprises Atik. Chance factor consists of the low bargaining power of suppliers, the people whose hobby snacking, the development of technology from year to year. Threat factors consist of the emergence of new competitors, and the number of substitutes.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan usaha kecil saat ini mengalami kemajuan yang sangat

signifikan, selain karena dorongan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi dan

ditambah dengan peluang untuk mendapatkan pekerjaan semakin kecil, masyarakat

juga dituntut mulai kreatif untuk berfikir tentang bagaimana mendapatkan beragam

penghasilan sampingan guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Usaha kecil

merupakan wadah kreatifitas sebagai upaya meningkatkan produktifitas keluarga,

sehingga mampu meningkatkan perekonomian, mengatasi masalah kemiskinan dan

pengangguran.

Pengembangan usaha kecil sebagai basis ekonomi kerakyatan merupakan salah

satu langkah strategi yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah nyata.Dalam rangka

pengembangan usaha kecil dan industri rumah tangga, telah banyak dilakukan upaya

pembinaan dan pemberdayaannya, baik oleh pemerintah maupun swasta. Hanya saja,

upaya pembinaan usaha kecil sering tumpang-tindih dengan program penanggulangan

kemiskinan ( Jatmiko,2005:74).

Sudah tiba waktunya pihak pemerintah memberi perhatian dan

(15)

basis utama perekonomian nasional tanpa mengenal perbedaan suku, atau asal-usul,

tetapi lebih realistik dan berorientasi kemasa depan.

Perputaran roda perekonomian tidak lepas dari usaha yang keras di bidang

pemasaran. Kita melihat dan bahkan telah menjalankan proses pemasaran dalam

menjual barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen atau pembeli. Namun

kadang-kadang proses pemasaran tersebut dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan

saja, Sehingga sering terjadi keadaan dimana seorang penjual kalah bersaing dengan

penjual yang lain dengan barang dagangan yang sama. Salah satu penyebabnya,

mereka yang menang dalam merebut hati pembeli adalah mereka yang merencanakan

proses menjual barangnya dengan matang, dengan menggunakan dasar-dasar

pemasaran yang baik.

Pemasaran oleh banyak pengusaha kecil dianggap sebagai aspek yang paling

penting.Pendapat yang sering muncul adalah bahwa kemampuan menghasilkan

produk tetapi tidak disertai kamampuan memasarkan produk tersebut adalah

kehancuran.Oleh karena itu permasalahan dibidang pemasaran pada usaha kecil

sering ditempatkan sebagai masalah utama diantara masalah-masalah lainnya.

Pengusaha kecil juga kurang mampu membaca dan mengakses

peluang-peluang pasar yang potensial dan yang memiliki prospek cerah.Akibatnya pemasaran

produk cenderung statis dan monoton, baik dilihat dari segi diversifikasi produk,

kualitas, maupun pasar.Hal ini terjadi karena pengetahuan dan ketrampilan pengusaha

(16)

kelembagaan penduduk yang belum berperan khususnya dalam hal membantu

pemasaran.

Usaha Kripik ubi Mak Atik merupakan usaha rumahan yang menjual berbagai

macam kripik ubi dan berbagai macam makanan ringan. Kripik ubi Mak Atik ini

merupakan usaha kecil menengah yang sudah berjalan selama 6 tahun modal awalnya

hanya Rp. 3.000.000,-. Usaha ini dimulai sejak tahun 2008 yang langsung di kelola

oleh ibu Tri Murniati dan bapak Denny sendiri. Setiap bulan usaha ini terus maju dan

berkembang.Sekarang Kripik ubi Mak Atik telah banyak dikenal orang karena rasa

dari kripiknya yang enak dan harganya yang terjangkau oleh kalangan

menengah.Usaha ini memiliki 3 orang karyawan.Kripik Mak Atikawal mulanya

hanya memasarkan produknya ke warung-warung kecil yang ada disekitar usaha Mak

Atik tersebut.Untuk mengenal produk ke masyarakat Mak Atik melakukan bagi-bagi

produk ke saudara-saudara, dan tetangga yang ada disekitar.

Kripik ubi Mak Atik adalah kripik ubi yang proses pembuatannya tanpa

menggunakan zat pengawet, sehingga produk yang dijual tidak dapat bertahan lama

(17)

Usaha Kripik Mak Atik ini tepatnya berada di jl.Marelan pasar 1 rel. Marelan

adalah sebuah kecamatan yang terletak di sebelah utara kota medan. Wilayah ini

sangat mungkin menjadi pusat perekonomian di sebelah utara kota Medan. Hal ini

terbukti dengan sudah tersedianya fasilitas rumah sakit ,sekolah, plaza, mini market,

serta pasar tradisional. Sehingga wilayah ini juga merupakan lahan yang baik buat

berkembangnya industri-industri menengah dan terlebih lagi usaha rumahan berskala

mikro. Wilayah ini juga sudah mulai berkembang dengan juga ditemukannya

beberapa bangunan penunjang industri seperti gudang dan industri berskala

menengah sehingga juga mempengaruhi tingkat perekonomian penduduk sekitar. Ini

adalah bukti lain bahwa perdagangan serta usaha industri mikro seharusnya dapat

pula berkembang pesat seiring kemajuan perekonomian di wilayah tersebut.

Masalah yang dihadapi oleh usahaMak Atik adalah usaha Kripik ubi Mak

Atik ini produktif (banyak penggemar untuk membeli hasil produksinya). .

Berdasarkan hasil penelitian Praba Indariawati (Institut Pertanian Bogor,

2009) dalam tesis dengan judul“Kajian Strategi Pengembangan Usaha Industri Kripik

Singkong PT. Inti Sari Rasa di Bekasi”. Dengan menggunakan matriks QSP dipilih

prioritas strategi yang dapat diterapkan, yaitu memperluas jangkauan distribusi dan

pemasaran. Strategi tersebut dapat dicapai dengan cara penetrasi pasar,

pengembangan produk yang sudah ada dan pengembangan pasar.

Hasil penelitian Indra Bagus, ( Universitas Brawijaya, 2010 ) dalam skripsi

(18)

Pisang Agung” menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis SWOT yaitu: (a)

Menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik mulai dari manajemen produksi,

manajemen keuangan, manajemen pemasaran dan manajemen sumber daya manusia.

(b) Mengembangkan usaha disegala bidang mulai dari meningkatkan teknologi tepat

guna serta diferensiasi dan diversifikasi produk dengan memperluas jangkauan pasar

agar dapat mempertahankan selera konsumen dan pasar; (c) Menambah modal usaha

dengan mengadakan kerja sama baik dengan pemerintah atau berbagai relasi disertai

pengajuan potensi usaha yang menjanjikan.

Berdasarkan hasil penelitian Mhd Syukran Ilaihi Berutu (Universitas Sumatera

Utara,2010) dalam skripsi dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha Keripik

Ubi”. Menyatakan bahwa Penawaran = permintaan, sehingga potensi pengembangan

usaha kripik ubi sangat mempunyai prospek. Usaha pembuatan kripik ubi di daerah

penelitian layak diusahakan secara finansial karena telah memiliki nilai rata-rata R/C

Ratio > 1 yaitu rata-rata sebesar 1,29 per minggu, per bulan, dan per tahun.

Yulie A.C. Hutagalung (Universitas Sumatera Utara, 2013) dalam skripsi

dengan judul “ Strategi Pengembangan Bisnis Stusi Pada RM Minang Setia Jl. Jamin

Ginting No. 326 Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang perlu

diterapkan untuk RM Minang Setia Jl.Jamin Ginting no.326 Medan adalah strategi

agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang.

Berdasarkan hasil penelitian Anggreni Sianipar (Universitas Sumatera Utara,

(19)

SWOT) dalam Peningkatan Volume Penjualan Pada Minimarket Surya Swalayan Jl.

SetiaBudi Medan”. Menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis Matriks SWOT

yang menggunakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman minimarket, usaha

ini berkembang dengan baik dan mengalami peningkatan volume penjualan yang

dapat dilihat dari omset yang didapat oleh usaha ini.

Untuk membahas analisis pengembangan usaha kripik ubi Mak Atikbisa

menggunakan analisis SWOT. Karena analisis SWOT dapat mengetahui

pengembangan usaha, baik dari internal maupun eksternal dari usaha kripik ubi Mak

Atik.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul” AnalisisStrategi Pengembangan Usahakecil (Studi Pada Kripik Ubi Mak Atik )”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan

di teliti adalah sebagai berikut:

1. Strategi apa yang dapat diterapkan bagi Usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam

mengembangkan usaha?

2. Faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan Usaha Kripik

Ubi Mak Atik dalam mencapai tujuannya?

3. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang

(20)

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

1. Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai

untuk diterapkan di Usaha Kripik Ubi Mak Atik.

2. Untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi faktor internal yang menjadi

kekuatan dan kelemahan usaha Kripik Ubi Mak Atik dalam mencapai

tujuannya.

3. Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor eksternal yang menjadi

peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap Kripik Ubi Mak Atik.

1.4 Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pengusaha kripik ubi Mak Atik, penelitian ini untuk memberikan

masukan tentang bagaimana cara mengembangkan usahanya dan dapat

dijadikan pedoman bagi pengusaha baru.

2. Bagi penulis, penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di

perkuliahan dan dapat secara langsung mengetahui alternatif prospek

pengembangan lainnya pada saat terjadi kendala-kendala yang tidak terduga

sehingga dapat memperkaya pengetahuan penulis.

3. Bagi UniversitasSumatera Utara khususnya Ilmu Adminisrasi Bisnis untuk

dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti lain yang penelitiannya

(21)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1.Strategi

Strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan. Selain

dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi tidak didefinisikan hanya

semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep

manajemen itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategik (strategic decision) yang

dibuat oleh manajemen perusahaan) yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya

keunggulan bersaing perusahaan (Solihin, 2009:69).

Menurut Chandler dalam buku Husein Umar menyatakan bahwa Strategi

adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya (Husein

Umar,2010 :16).

Strategi bisnis (business strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level

unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing

produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu

(Solihin, 2012: 87).

Strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh

organisasi. Strategi juga merupakan pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik

(22)

Menurut Jauch dan Glueck dalam buku Jatmiko (2003 : 5) mendefinisikan

manajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada

penyusunan suatu strategi atau sejumlah stategi yang efektif untuk membantu

mencapai sasaran perusahaan.

Strategi mengembangkan usaha yakni melakukan terobosan baru untuk

membuat konsumen lebih tertarik kepada bisnis kita dan memenangkan persaingan

dalam dunia bisnis. Produk apapun yang dijual dan jasa apapun yang ditawarkan,

bisnis membutuhkan ide inovatif untuk membuatnya selangkah lebih maju dari

competitor. Adapun delapan strategi inovatif dan kreatif dalam mengembangkan

usaha yakni: beri diskon, buat produk menjadi lebih menarik, buatlah inovasi baru,

beri layanan prima untuk membuat konsumen loyal, jalin kemitraan dengan pebisnis

lain, terapkan strategi marketing yang berbeda, jangan takut untuk menghadapi

tantangan apapun, buatlah website (www.carabelajarbisnisonline.org).

2.1.1 Pemilihan Alternatif Strategi

Menurut David (2006: 78) alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh

organisasi atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 4 jenis. Alternatif-alternatif

tersebut adalah :

1. Strategi Integrasi

Strategi integrasi memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan

control atas distributor, pemasok, dan pesaing. Adapun tipe-tipe strategi

(23)

a. Integrasi kedepan yaitu tipe strategi yang melibatkan akuisisi

kepemilikan atau peningkatan control atas pemasok perusahaan.

b. Integrasi kebelakang yaitu tipe strategi untuk mencari kepemilikan

atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.

c. Integrasi horizontal yaitu tipe strategi utuk mencari kepemilikan atau

meningkatkan control atas pesaing perusahaan.

2. Strategi Intensif

Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secara

intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang

ada pada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi :

a. Penetrasi pasar yaitu tipe strategi yang digunakan untuk meningkatkan

pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini melalui upaya pemasaran yang

lebih besar.

b. Pengembangan pasar yaitu tipe strategi untuk memperkenalkan

produk/jasa yang sudah ada didaerah pemasaran yang baru ( pangsa

pasar bertambah)

c. Pengembangan produk yaitu tipe strategi yang mencari peningkatan

penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa saat

(24)

3. Strategi Diversifikasi

Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasikan aktivitas bisnis dengan

tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe

strategi diversifikasi terbagi atas:

a. Diversifikasi konsentrik yaitu tipe strategi untuk menambah produk

baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sama.

b. Diversifikasi horizontal yaitu tipe strategi untuk menambah produk

baru tetapi tidak berhubungan yang bertujuan untuk memuaskan

pelanggan yang sama.

c. Diversifikasi konglomerat yaitu tipe strategi untuk menambah

produk-produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda.

4. Strategi Defensif

Strategi defensif dilakukan untuk bertahan. Adapun tipe-tipe dari strategi

defensif adalah

a. Usaha patungan yaitu dua atau lebih perusahaan bekerja sama

membentuk suatu perusahaan yang baru yang terpisah dari kedua

induknya.

b. Pengurangan yaitu penghematan biaya dengan cara mengurangi

sebagian dari asset perusahaan kepada pihak lain.

c. Divestasi yaitu menjual sebuah unit bisnis atau sebagian dari

(25)

d. Likuidasi yaitu menjual seluruh asset perusahaan atau dengan kata

menutup sebuat perusahaan.

2.2 Pengembangan Usaha

2.2.1 Defenisi Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap

pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah

tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (akan dijadikan seperti apa usaha

tersebut), motivasi dan tentu saja kreativitas. Jika ini dapat dilakukan oleh setiap

wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat menjadikan usaha yang semula kecil

menjadi skala menengah atau bahkan menjadi sebuah usaha besar (Anoraga,

2007:66).

Pengembangan usaha berarti usaha yang akan dibangun merupakan bagian

dari entitas usaha yang sudah ada sebelumnya (Subagyo, 2008:29).

2.2.2 Teknik Pengembangan Usaha

Menurut (Suryana, 2013:221) Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan

teknik peningkatan skala usaha dan perluasan cakupan usaha.

1. Peningkatan Skala usaha

Pengembangan perusahaan dengan peningkatan skala usaha dapat dilakukan

dengan menambah skala produksi, tenaga kerja, teknologi, sistem distribusi, dan

(26)

jenis-jenis barang atau jasa yang akan dihasilkannya dan diusahakannya.

Pengembangan usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan biaya jangka

panjang, sehingga akan menaikkan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu,

pengembangan skala usaha dapat dilakukan dengan menambah lokasi usaha tempat

lain, dikota lain dan di Negara lain.

2. Perluasan Cakupan Usaha

Perluasan cakupan usaha adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai

oleh biaya produksi total bersama.Cara ini bisa dilakukan dengan menambah jenis

usaha baru, produk, dan jasa baru yang berbeda dari yang sekarang diproduksi serta

dengan terknologi yang berbeda.

Dengan demikian, lingkup usaha ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu

diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama dalam

memproduksi dua atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih kecil

dari pada penjumlahan biaya produksi secara terpisah. Perluasan cakupan usaha ini

bisa dilakukan apabila wirausahawan memiliki permodalan yang cukup.Sebaliknya,

lingkup usaha tidak ekonomis dapat didefinisikan sebagai suatu diversifikasi usaha

yang tidak ekonomis, dimana biaya produksi total bersama dalam memproduksi dua

atau lebih jenis produk secara bersama-sama adalah lebih besar daripada penjumlahan

biaya produksi dari masing-masing jenis produk itu apabila diproduksi secara

terpisah.

Untuk memperluas skala usaha atau lingkup ekonomi, bila pengetahuan usaha

(27)

perusahaan lain melalui ventura bersama (joint venture), atau kerja sama manajemen

melalui sistem kemitraan.

2.2.3 Tahapan Pengembangan Usaha

Menurut Anoraga (2007:145) Secara umum pengembangan usaha bagi usaha

kecil dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap 1 : Identifikasi peluang

Peluang perlu diidentifikasi dan dirinci.Untuk itu diperlukan data dan

informasi. Informasi itu biasanya diperoleh dari berbagai sumber, seperti:

1. Rencana perusahaan

2. Saran dan usul manajemen usaha kecil

3. Program pemerintah

4. Hasil berbagai riset peluang usaha

5. Kadin atau asosiasi usaha sejenis

Tahap 2 : Merumuskan alternatif usaha

Setelah informasi terkumpul dan dianalisis, maka pimpinan perusahaan atau

menejer usaha dapat merumuskan usaha apa saja yang mungkin dapat dibuka.

Tahap 3 : Seleksi alternatif

Alternatif yang banyak selanjutnya harus dipilih satu atau beberapa alternatif

yang terbaik( prospektif). Untuk usaha yang prospektif dasar pemilihannya antara lain

dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Ketersediaan pasar

(28)

3. Harga

Tahap 4: Pelaksanaan alternatif terpilih

Setelah penentuan alternatif terpilih, maka tahap selanjutnya pelaksanaan

usaha yang terpilih tersebut.

Tahap 5 : Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan perbaikan terhadap

usaha yang dijalankan, disamping itu juga diarahkan untuk dapat memberikan

masukan bagi perbaikan pelaksanaan usaha selanjutnya .

2.3 Pengertian Usaha Kecil

Usaha kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek.Petama, aspek

Perusahaan, yang melakukan aktivitas produktif, mengombinasi faktor-faktor

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, memasarkan dan mencetak

keuntungan. Kedua, Aspek Pengusaha yaitu: orang di balik usaha/perusahaan yang

biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya (

Anoraga, 2007:50).

Menurut undang-undang No.9 tahun 1995 tentang usaha kecil, batasan

usaha/industri kecil didefinisikan sebagai berikut:” Industri kecil adalah kegiatan

ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan,

bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk perniagaan secara komersial,

yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak 200 juta rupiah, dan mempunyai

(29)

2.3.1 Karakteristik Usaha Kecil

Menurut Jatmiko (2005:65) Karakteristik atau ciri usaha kecil meliputi:

1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti

kaidah administrasi pembukuan standar.

2. Struktur organisasi sederhana.

3. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.

4. Modal terbatas.

5. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.

6. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu

menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.

7. Kemampuan pemasaran sangat terbatas.

8. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,

mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan

dana di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi

standa dan harus transparan.

2.3.2 Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil

Menurut Anoraga (2002 :226), ada kelemahan dan kelebihan yang dimiliki

oleh usaha kecil.

(30)

2. Perubahan mode

3. Peraturan pemerintah

4. Persaingan

5. Masalah tenaga kerja

6. Pendapatan tidak teratur

Sedangkan kelebihan dari usaha kecil yaitu:

1. Usaha kecil beroperasi menebar diseluruh pelosok dengan berbagai ragam

bidang usaha.

2. Usaha kecil beroperasi dengan invesatsi modal untuk aktiva tetap pada tingkat

rendah.

3. Sebagian besar usaha kecil dapat dikatakan padat karya yang disebabkan

penggunaan teknologi sederhana.

2.4 Keripik Ubi

Keripik ubi merupakan salah satu produk makanan ringan yang berasal dari

ubi yang banyak digemari konsumen.Dengan berkembangnya aneka olahan untuk

snack, maka ubi kayu juga mengalami perkembangan dengan inovasi-inovasi baru.

Keripik ubi ini di modifikasi dengan bermacam-macam rasa dan tambahan

kandungan lain, seperti perisa yang mempunyai banyak jenis diantaranya rasa jagung

bakar, rasa balado, rasa keju, dan sebagainya (Richana,2013 : 88)

Keripik singkong merupakan produk makanan ringan yang banyak digemari

(31)

produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai bersama rekan

dan keluarga.Prospek bisnis keripik singkong masih sangat terbuka lebar. Bahkan

saat ini banyak konsumen yang menjadikan keripik singkong sebagai buah tangan

yang cocok bagi sanak saudara di luar kota. Disamping prospeknya yang masih

sangat bagus, menjalankan bisnis keripik singkong tidak membutuhkan modal yang

terlalu besar. Hal terpenting dalam proses produksi adalah menggunakan bahan

bakuyang berkualitas dan mengasah keahlian dalam mengolah singkong sehingga cita

rasa yang dihasilkan juga benar-benar berkualitas. Makanan ringan ini sudah

mempunyai identitas yang kuat dikalangan para konsumen sehingga sudah tidak

asing lagi namanya.Berikut beberapa potensi pasar dari usaha keripik singkong:

1. Harga lebih murah

2. Kualitas lebih baik dengan rasanya yang renyah dan gurih

3. Produk baru diperoleh langsung dari produsen tanpa perantara grosir

Adapun kelemahan singkongyaitu merupakan bahan yang dapat busuk, maka

perlu dijaga dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan

baku. ( www.triptrikusahakecil.com)

2.5 Perumusan Strategi dengan Pendekatan Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan.Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara

(32)

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi,

tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Strategi merupakan tujuan jangka panjang

dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut.Pemahaman yang baik mengenai konsep

strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya

strategi yang disusun (Rangkuti, 2009:4).Dengan demikian perencanaan strategis

harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan ( kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman) dengan kondisi yang ada saat ini.hal ini disebut dengan Analisis

situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT(

Rangkuti, 2009:18).

SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal strengths dan weaknesses

serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis.

Menurut Rangkuti (2009:19), analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

peluang ( opportunities ) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (

strengths) dan kelemahan ( weaknesses).

2.5.1Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman ( SWOT Matriks )

Menurut (Rangkuti,2009:32) SWOT adalah alat untuk mencocokkan yang

penting yang membantu mengembangkan empat tipe strategi

:SO(kekuatan-peluang―strenghts- opportunities), WO (kelemahan-peluang

weaknesses-opportunities), ST (kekuatan-ancaman strengths-threats ), WT (

(33)

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pemikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

2. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

3. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindarkan ancaman.

2.6 Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan merupakan salah satu unsur penting dalam proses

manajemen strategik, sebab analisis lingkungan menghasilkan sejumlah informasi

yang diperlukan untuk menilai dan melihat masa depan suatu usaha. Tujuan dari

analisis lingkungan adalah agar bisnis rumahan mampu memanfaatkan informasi

(34)

Lingkungan usaha tidak bisa diabaikan begitu saja.Lingkungan usaha dapat

menjadi pendorong ataupun penghambat jalannya usaha.Lingkungan yang dapat

mempengaruhi jalannya usaha adalah lingkungan ekternal dan lingkungan internal.

2.6.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah Suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan,

suatu peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/ perusahaan mempunyai

kemampuan untuk mengendalikan. Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit

dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan mempengaruhi keputusan dan

kebijakan dari perusahaan.

Menurut Jatmiko (2004:68) Faktor-faktor kunci lingkungan internal adalah :

a. Aspek pemasaran

Aspek pemasaran didefinisikan sebagai proses penentuan, pengantisipasian,

penciptaan dan pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan atas produk.

b. Keuangan dan Akuntansi Produksi

Kondisi keuangan sering kali mempertimbangkan sebagai ukuran yang terbaik

kekuatan atau posisi persaingan perusahaan dan menjadi daya tarik utama

bagi para investor.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan faktor lingkungan internal yang

menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan.Perusahaan dapat bekerja dengan

baik jika sumber daya manusia memiliki daya saing, kapabilitas, dan

(35)

d. Aspek produksi

Fungsi produksi suatu perusahaan terdiri dari semua aktivitas yang merubah

masukan(input) menjadi barang. Manajemen produksi memperlakukan

masukan (input) mentransformasi, dan kluaran sangat beragam di antara

industri-industri pasar

2.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan diluar

perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk

mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.Lingkungan

eksternal memiliki dua macam lingkungan eksternal, yaitu lingkungan kerja atau

industri dan lingkungan sosial.Lingkugan kerja atau industri terdiri dari

elemen-elemen yang secara langsung mempengaruhi operasi-operasi perusahaan. Beberapa

elemen tersebut adalah pemasok, pesaing dan pelanggan (Pontas,2011:149).

Sedangkan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan eksternal perusahaan yang

tidak berhubungan dan berpengaruh langsung dengan aktivitas-aktifitas perusahaan.

Lingkungan sosial tersebut meliputi lingkungan ekonomi, lingkungan sosial budaya

dan lingkungan teknologi.

1. Lingkungan Ekonomi

Faktor ekonomi berhubungan dengan sifat dan arah ekonomi dimana suatu

(36)

oleh tren sektor ekonomi dan pasar, sehingga dalam perencanaan strateginya setiap

organisasi/perusahaan harus mempertimbangkan arah tren ekonomi dari setiap sektor

pasar yang mempengaruhi industri atau pasarnya.

2. Lingkungan sosial-budaya

Faktor sosial-budaya yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja

perusahaan mencakup keyakinan, nilai-nilai, sikap, pandangan, serta gaya hidup

manusia sebagai akibat perkembangan dan perubahan kondisi kebudayaan, bahasa,

ekologi, demografi, keberagaman, pendidikan, suku bangsa dan ras.

3. Lingkungan Teknologi

Teknologi merupakan pendorong utama dibalik pengembangan berbagai

produk dan pasar baru, tetapi kadang juga menjadi alasan utama menurunnya

berbagai produk dan pasar.Teknologi mempunyai pengaruh penting pada kinerja

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan suatu variable secara mandiri (Azuar juliandi, 2013:14)

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan dan

meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variable, sedangkan penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif karena analisis data yang

dilakukan tidak untuk menerima atau menolak hipotesis, melainkan dengan meneliti

lebih dalam tentang gejala yang dialami (I Made Wirartha, 2006:154).

Data yang diperoleh bukanlah berbentuk angka-angka atau nominal

melainkan berupa kata-kata yang disusun dalam sebuah laporan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada usaha kecil kripik ubi Mak Atik di Jl.

Marelan Pasar 1 Rel. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Desember 2013 –

April 2014.

3.3 Informan Penelitian

Menurut Suyanto (2005: 172) Informan penelitian terdiri dari beberapa

(38)

diperlakukan dalam melakukan penelitian), informan utama merupakan informan

yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, informan tambahan yang

merupakan informan yang dapat memberikan informasi meskipun tidak terlibat

langsung dalam interaksi sosial. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik

Usaha Kripik Ubi Mak Atik yaitu ibu Tri Murniati .Informan utama pada penelitian

ini adalah karyawan berjumlah 4 orang dan konsumen berjumlah 3 orang.

3.4 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan

secara abstrak kejadian, keadaan, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial ( singarimbun, 1995:33).

Adapun defenisi konsep pada penelitian ini adalah:

1. Pengembangan usaha

Pengembangan usaha pada dasarnya adalah tanggung jawab dari setiap

pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi industri rumah

tangga sangat membutuhkan pandangan kedepan (dijadikan seperti apa usaha

tersebut), motivasi dan kreativitas.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan Internal adalah suatu kekuatan, suatu kondisi, suatu keadaan, suatu

peristiwa yang saling berhubungan dimana organisasi/perusahaan mempunyai

(39)

3. Lingkungan Eksternal

Lingkungan Ekternal adalah pelaku dan kekuatan diluar perusahaan yang

mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan

dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.

4. Usaha Kecil (UK) sebagai konsep mengacu kepada dua aspek. Pertama, aspek

perusahaan, yang melakukan aktivitas produksi, mengombinasikan faktor-faktor

produksi untuk menghasilkan barang atau jasa, memasarkan dan mencetak

keuntungan. Kedua, aspek pengusaha yaitu: orang dibalik usaha/ perusahaan yang

biasanya adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari perusahaannya.

3.5Defenisi Operasional

Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan

suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, selain itu juga

memberikan batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti. Adapun defenisi

operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Pengembangan Usaha

a. Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar.

Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar dan

didasarkan saling menguntungkan kedua belah pihak.

b. Motivasi

Motivasi merupakan hal/sesuatu yang mendorong seseorang berbuat sesuatu.

2. Lingkungan internal

(40)

Menurut Jatmiko(2004:68) Sumber Daya Manusia merupakan faktor

lingkungan internal yang menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan.

Perusahaan dapat bekerja dengan baik jika sumber daya manusia memiliki

daya saing, kapabilitas, dan manajemen yang baik.

b. Produksi

Menurut Kurniawan dalam buku Anoraga (2007:238) Produksi adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan (output) yang diinginkan

dengan dasar umum ekonomi, efisien dan optimalisasi sumber daya yang ada

sehingga mampu menghasilkan laba.

c. Keuangan

Keuangan adalah dana yang berasal dari berbagai sumber ini dialokasikan

untuk berbagai penggunaan seperti sebagai produksi dan distribusi, untuk

membeli persediaan guna kelancaran produksi, tertanam pada piutang, dan lain

sebagainya.

d. Pemasaran

Menurut Philip Kotler dalam buku Anoraga (2007: 181) pemasaran adalah

proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

(41)

3. Lingkungan Eksternal

a. Pemasok adalah orang yang bekerja sama dengan pemilik usaha dalam

penyediaan bahan baku

b. Pesaing adalah usaha sejenis yang ada di dekat usaha kita.

c. Pelanggan adalah orang yang lebih dari dua kali datang membeli produk

4. Usaha Kecil

a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana adalah proses pencatatan atas biaya

produksi usaha dengan sistem manual/sederhana

b. Struktur organisasi yang sederhana merupakan bagan dari suatu organisasi

yang berfungsi untuk menjalankan dan menggerakan usaha dengan cara

sederhana

c. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,

mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan

dana dari pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem

administrasi standard dan harus transparan.

d. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat

terbatas.adalah pengalaman yang dimiliki pemilik usaha rendah.

3.6Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpuulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian karena tujuan utama penelitian Untuk mendapatkan data-data atau

(42)

1. Pengumpulan Data primer

Pengumpulan data primer yaitu pengumpulan data yang langsung

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya, melalui prosedur dan teknik

pengumpulan data yang dapat berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan

(Wirartha (2006:244).

a. Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai (Iskandar

Indranata,2008:119). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara secara langsung kepada pemilik Usaha Kripik Ubi Mak Atik.

b. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap situasi sosial yang meliputi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman yang dialami langsung usaha keripik ubi Mak Atik.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder menggunakan studi kepustakaan.Studi

kepustakaan yaitu pengumpulan data dan informasi melalui literature yang relevan

dengan judul penelitian seperti buku-buku, situs internet dan jurnal yang memiliki

(43)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

SWOT. Menurut Rangkuti ( 2009 : 131 ) proses penyusunan perencanaan strategi

dalam analisis SWOT.

Matrik SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

strategis perusahaan.matrik ini dapat menggambarkan jelas bagaimana peluang dan

ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatandan

kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan

(44)
[image:44.595.103.500.194.576.2]

Tabel 3.1 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal Strengths (S) Tentukan faktor-faktor kekuatan internal Weaknesses (W) Tentukan faktor-faktor kelemahan internal Opportunities (O)

Tentukan faktor peluang

eksternal

Strategi S-0

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang.

Strategi W-O

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang.

Treaths (T)

Tentukan faktor ancaman

eksternal

Strategi S-T

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

Strategi W-T

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemadan menghindari

ancaman.

(45)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Profil usaha kripik ubi Mak Atik

Usaha kripik ubi Mak Atik merupakan usaha kecil yang menjual berbagai

macam kripik ubi dan berbagai macam makanan ringan lainnya.Awal berdirinya usah

ini dimulai pada bulan juni 2008.Kripik ubi Mak Atik ini dahulu dijalankan untuk

mendapatkan uang tambahan. Waktu adalah uang, waktu yang dibuang dengan sia-sia

berarti sama dengan membuang uang dengan sia-sia, Maka dari itu Mak Atik

terinspirasi untuk membuka sebuah usaha untuk mendapatkan uang jajan tambahan.

Pada saat itu Mak Atik hanya mengantarkan produknya ke warung-warung di dekat

rumahnya saja. Produk yang dijual waktu itu ukuran kecil dengan harga Rp 500,-.

Usaha ini hanya dikelola oleh ibu Tri Murniati sendiri tanpa ada bantuan orang lain,

setelah dua tahun kemudian usaha ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan

dengan baik. Sehingga suami dari ibu Tri Murniati yaitu bapak Denny keluar dari

perusahaan tempat ia bekerja untuk membantu istrinya menjalankan usaha kripik

tersebut. Usaha kripik ubi Mak Atik ini dikelola ibu Tri Murniati dan bapak Denny,

serta dibantu oleh 3 orang karyawannya yaitu 1 orang merupakan saudara dari Mak

(46)

Mulai tahun 2010 usaha ini diajak untuk bekerja sama dengan pebisnis lain.

Pebisnis lain bekerja sama dengan usaha Mak Atik dengan menitipkan produknya di

usaha Mak Atik dengan sistem dua persen dari harga jual produk merupakan

keuantungan untuk Mak Atik. Pada tahun 2011-2012 ketika usaha kripik Mak Atik

ini dibantu oleh bapak Denny usaha ini mengalami peningkatan penjualan dapat

dilihat dari omset yang didapat oleh usaha kripik Mak Atik ini sebesar Rp.4.000.000

perhari atau Rp.120.000.000 perbulan. Pada tahun 2013-2014 omset yang didapat

kripik ubi Mak Atik sebesar Rp. 240.000.000 perbulan.

Lokasi penelitian ini bertempat di usaha kripik ubi Mak Atik yang beralamat

di jl. Marelan pasar 1 rel. Marelan merupakan salah satu kecamatan yang terletak di

kota medan utara. Wilayah ini berpotensi menjadi pusat perekonomian di bagian

Medan Utara.lokasi ini memiliki fasilitas berupa sekolah yaitu sekolah PAB, rumah

sakit, puskesmas terjun, mesjid nurul huda, kolam renang SRIKANDI, Plaza

SUZUYA, minimarket IRIAN serta pasar tradisional. Lokasi ini sangat strategis dan

dapat diakses oleh berbagai transportasi darat seperti sepeda motor, mobil, angkutan

umum, taksi dan becak..

Usaha kripik Mak Atik di jalan Marelan Pasar 1 rel. merupakan bisnis

rumahan dan tidak berbadan hukum.Keputusan untuk mendirikan usaha kripik ubi ini

di ambil oleh pemilik setelah melihat daerah Marelan merupakan lokasi yang

(47)

ketertarikan dan pengalaman terhadap usaha yang dijalankan. Adapun produk yang

[image:47.595.105.520.285.722.2]

dijual pada usaha kripik Mak Atik ini seperti terlihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1

Produk yang dijual pada kripik ubi Mak Atik

Nama produk Ukuran Harga

1. Kripik ubi rasa jagung 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

2. Kripik ubi rasa balado 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

3. Kripik ubi rasa rumput laut 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

4. Kripik sanjai 1 kg Rp 40.000

½ kg Rp 20.000

(48)

5. Kripik pisang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

6.Alen-Alen ½ kg Rp 15.000

7. Untir-untir ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

8. Kuping gajah 1 kg Rp 30.000

½ kg Rp 15.000

9. Stik balado ½ kg Rp 10.000

10. Kacang arcis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

11. Kacang arab ½ kg Rp 20.000

12. Kacang madu ½ kg Rp 20.000

13. Orong-orong ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

14. Yupi ½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

15. Peyek kacang tanah 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

(49)

16. Peyek udang kecepe 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

17. Peyek kacang ijo 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

18. Cakar ayam 1 bungkus Rp. 10.000

19.Raja manis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

20. Kue bawang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp. 20.000

(50)

Usaha kripik ubi Mak Atik beroperasi mulai pukul 10:00-20:00 WIB. Tenaga

kerja terdiri 5 orang yakni 3 orang anggota keluarga dan pekerja bukan keluarga

hanya 2 orang. Untuk karyawan mulai dari bekerja pukul 08:00-20:00 WIB.

VISI

“ Menjadi usahakripik yang memimpin pasar dikota medan”

MISI

Meningkatkan volume penjualan, selalu menjual produk yang berkualitas dan

memberikan pelayanan yang terbaik kepada kosumen”.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan

tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan keterikatan antara

setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya suatu

bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktifitas maupun kegiatan

bisnis. Adapun struktur organisasi pada usaha kripik Mak Atik dapat dilihat pada

(51)
[image:51.595.109.539.220.401.2]

Gambar 4.1

STRUKTUR ORGANISASI

4.1.3 DESKRIPSI TUGAS

Berikut ini merupakan uraian tugas dari struktur organisasi yang telah

dibentuk sesuai dengan kebijakan dari usaha, antara lain sebagai berikut:

1. Pemilik usaha Kripik ubi Mak Atik

Pemilik usaha kripik ubi Mak Atik memiliki peran yang sangat penting.

Adapun tugas dari pemilik usaha ialah memimpin dan mengelola usaha, mengatur

dan member kebijakan, berbelanja bahan baku, menghimpun segala pemasukan dan

pengeluaran, menggaji karyawan, melakukan transaksi penjualan, mengatur dan

memasak bumbu untuk kripik ubi.

Pemilik usaha 

( Mak Atik) 

Packing 

( Farida dan nina)  Pengupas/ penggoreng ubi 

( Pak Denny)  Kasir 

(52)

2. Kasir

Tugas pokok dari kasir yaitu menghitung jumlah produk yang dibeli

konsumen, menghitung jumlah uang, menempelkan harga pada produk.

3. Pengupasan dan penggorengan ubi

Tugas pokok dari pengupasan dan penggorengan ubi yaitu mengupas ubi yang

telah dipilih, memarut ubi, tetapi penggorengan ubi di masak oleh Mak Atik.

4. Packing

Tugas pokok dari pengepakkan / packing yaitu membungkus kripik yang

sudah siap saji, mengelem dan menyusun produk yang mau dijual.

4.2 Penyajian data

a. Identifikasi responden berdasarkan pendidikan

Jumlah distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

(53)
[image:53.595.105.383.218.395.2]

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Responden

No Responden Frekuensi Persentase

1. SD 2 03.6

2. SLTP 6 10.9

3. SMA 40 72.8

4. S1/S2 7 12.7

JUMLAH 55 100.0

Sumber : Hasil Penelitian 2014

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan pendidikan di atas

maka dapat dijelaskan bahwa 55 orang responden yang berkunjung ke usaha Mak

Atik adalah 2 orang responden (03.6 %) berpendidikan SD, 6 orang responden

(10.9%) berpendidikan SLTP, 40 orang responden (72.8%) berpendidikan SMA dan

sisanya 7 orang responden (12.7%) yang berpendidikan S1/S2. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah SMA,

Karena konsumen yang datang ke toko Mak Atik ini responden yang baru tamat

SMA dan sedang menjalankan S1 dan responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik

(54)

b. Identifikasi responden berdasarkan Jenis Kelamin

[image:54.595.106.517.334.445.2]

Jumlah distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden BerdasarkanJenis Kelamin

No Responden Frekuensi Persentase

1. Pria 16 30

2. Wanita 39 70

Jumlah 55 100.0

Sumber : hasil penelitian 2014

Berdasarkan tabeli 4.3 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

diatas maka dapat dijelaskan bahwa 55 orang responden yang berkunjung ke usaha

Mak Atik adalah 16 orang responden (30%) berjenis kelamin pria dan sisanya 39

orang responden (70%) berjenis kelamin wanita. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik adalah berjenis

kelamin wanita dan sebagian kecil responden yang berkunjung ke usaha Mak Atik

[image:54.595.105.519.335.444.2]
(55)

c. Identifikasi responden yang berdasarkan umur

[image:55.595.104.519.328.493.2]

Jumlah distribusi responden berdasarkan umur dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Responden Frekuensi Persentase

1. 10-20 tahun 13 23.6

2. 21-30 tahun 32 58.2

3. 31-40 tahun 8 14.6

4. 41-50 tahun 2 03.6

Jumlah 55 100.0

Sumber: Hasil penelitian 2014

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden berdasarkan umur diatas dapat

dijelaskan bahwa responden yang paling banyak berkunjung ke usaha Mak Atik

adalah beumur 21-30 tahun sebanyak 32 orang dengan hasil persentase 58.2%,

kemudian dengan umur 10-20 tahun sebanyak 13 orang dengan jumlah persentase

23.6, sedangkan responden yang berumur 31-40 tahun sebanyak 8 orang dengan

jumlah persentase 14.6% dan yang paling sedikit dengan umur 41-50 tahun sebanyak

(56)

4.3 Analisis data

4.3.1 Strategi Pengembangan Usaha yang diterapkan Mak Atik

Pertanyaan1: Bagaimana tujuan latarbelakang berdirinya usaha Kripik Ubi Mak Atik?

Jawaban :“Tujuan latar belakang berdirinya usaha kripik ubi Mak Atik adalah Karena pada saat itu ekonomi keluarga saya sangat kurang, awalnya saya ingin menambah pemasukan ekonomi untuk keluarga ,akan tetapi saya juga melihat banyaknya pengangguran disekitar lingkungan saya dan saya juga melihat persaingan usaha seperti saya ini belum ada di daerah Marelan ini kecuali minimarket-minimarket yang menjual makanan ringan. ini membuat saya termotivasi untuk membuka usaha dengan menjual berbagai makanan ringan dengan harga yang murah dan produk yang dijual selalu produk yang berkualitas dan produk dengan inovasi baru Untuk mendatangkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada dengan produk-produk yang dijual”(Mak Atik,2014).

Adapun hal diatas yang dinyatakan oleh Mak Atik dihubungkan dengan teori 

tentang kewirausahaan (Instruksi Presiden Republik Indonesia atau impress tahun

(57)

berkualitas dengan harga yang murah, yang diharapkan mempunyai hasil yang berkesinambungan tidak hanya untuk pemasukan bagi produsen, akan tetapi diharapkan juga dapat membantu mengurangi pengangguran disekitar lingkungan usaha.  

Pertanyaan 2: Bagaimana kreatifitas yang dilakukan untuk mendukung usaha kripik Mak Atik?

Jawaban: “Kreatifitas yang dikembangkan oleh Mak Atik sepertikripik ubi rasa kari dan kari cili yang sangat pedas, karena anak muda saat ini suka dengan yang pedas dan produk ini belum ada dijual tempat lain sehingga saya termotivasi untuk membuat produk ini” (Mak Atik, 2014).

Kreatifitas untuk mengembangkan usaha sangat diperlukan, yang dilakukan oleh Mak Atik adalah mengembangkan suatu produk usaha yang disukai oleh konsumen. Untuk Mak atik selaku pemilik usaha dari kripik ubi, beliau mengembangkan kreatifitas contohnya kripik ubi rasa kari dan kripik ubi rasa kari chili. Kreatifitas ini dapat diterima atau disukai oleh pelanggan Mak Atik.

Pertanyaan 3 Bagaimana langkah dan strategi yang dapat ibu lakukan untuk bersaing dengan pesaing lainnya?

Jawaban: “Langkah yang dapat saya lakukan adalah dengan menjual berbagai

[image:57.595.105.517.513.707.2]

macam kriteria harga kripik.

Tabel kripik yang dijual Mak Atik

Nama produk Ukuran Harga

1. Kripik ubi rasa jagung 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

2. Kripik ubi rasa balado 1 kg Rp 20.000

(58)

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

3. Kripik ubi rasa rumput laut 1 kg Rp 20.000

½ kg Rp 10.000

¼ kg Rp 5.000

Rp 3.000

4. Kripik sanjai 1 kg Rp 40.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp. 13.000

5. Kripik pisang 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

6.Alen-Alen ½ kg Rp 15.000

7. Untir-untir ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

8. Kuping gajah 1 kg Rp 30.000

½ kg Rp 15.000

9. Stik balado ½ kg Rp 10.000

10. Kacang arcis ½ kg Rp 15.000

(59)

11. Kacang arab ½ kg Rp 20.000

12. Kacang madu ½ kg Rp 20.000

13. Orong-orong ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

14. Yupi ½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

15. Peyek kacang tanah 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

16. Peyek udang kecepe 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

17. Peyek kacang ijo 1 kg Rp 35.000

½ kg Rp 20.000

¼ kg Rp 10.000

18. Cakar ayam 1 bungkus Rp. 10.000

19.Raja manis ½ kg Rp 15.000

¼ kg Rp 8.000

Rp 3.000

20. Kue bawang 1 kg Rp 35.000

(60)

Sumber : hasil penelitian 27 April 2014.“ ( Mak Atik, 2014).

Suatu usaha wajib mempunyai suatu strategi untuk memperkenalkan dan mempertahankan produknya di pasaran agar tetap diminati oleh konsumen.Mak Atik selaku pengusaha dan pemilik dari usaha kripik ubi mempunyai strategi pemasaran berupa selalu menciptakan rasa baru dan berbagai variasi harga sesuai dengan kemampuan pembeli atau pelanggan.

Pertanyaan 4: Bagaimana hubungan kemitraan atau kerjasama usaha kripik ubi Mak

Atik ini dengan badan keuangan?

Jawaban: “Hubungan kemitraan dan kerja sama usaha saya dengan usaha besar

seperti bank, usaha kripik Mak Atik dapat memanfaatkan kredit usaha kecil dari

perbankan,dan kami berkerja sama pada mulai awal usaha hingga saat ini” ( Mak

Atik,2014).

Pengusaha kripik ubi mak atik ini menjalin kerjasama dengan pihak bank dalam hal peminjaman modal usaha. Suatu usaha bisnis sangatlah wajar memiliki hubungan dengan badan keuangan, dimana badan keuangan disini adalah bank yang memang menyediakan peminjaman modal untuk usaha kecil menengah ( UKM ) yang sudah memenuhi persyaratan-persyaratan untuk peminjaman modal usaha. Hubungan kerjasama yang baik antara pengusaha bisnis dan bank dapat terjalin apabila pihak pengusaha juga memenuhi kewajibannya dengan pihak yang meminjamkan modal usaha. Komite Kredit usaha rakyat Kementrian koordinator bidang perekonomian” Sebaran Penyalurann Kredit Usaha Rakyat Periode Nov 2007-Maret 2013, tanggal 28 April 2013

Pertanyaan 5: Bagaimana usaha ini menjalin kemitraan dengan pebisnis lain?

Jawaban :“ Usaha kami ini bekerja sama dengan pebisnis lain, produk yang

diproduksi hanya dengan berbahan baku ubi saja, sedangkan produk lain

yang saya jual itu titipan pebisnis lain yang dijual di usaha saya” (Mak

(61)

Kerjasama dengan pebisnis dalam suatu usaha merupakan hal yang sangat wajar dan juga merupakan strategi yang baik. Dari hasil pantauan dan analisis yang dilakukan oleh peneliti, usaha kripik ubi mak atik ini menjalin kerjasama dengan pebisnis lain untuk menambah aneka produk yang dijual. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, bahwa usaha mak atik ini hanya terfokus pada pembuatan kripik yang berbahan baku ubi. Dengan adanya produk lain dari pebisnis lain, maka produk yang dijual juga beraneka ragam seperti alen-alen, untir-untir, stik balado, kuping gajah, kacang arcis, kacang madu, kacang arab, yupi, peyek kacang, peyek kacang ijo, dan peyek udang kecepe. Dengan demikian diharapkan produk yang dijual dapat menarik minat konsumen yang datang berkunjung ke usaha kripik ubi mak atik.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara memotivasi pelanggan agar tetap setia dengan produk

yang ditawarkan?

Jawaban :“Mak Atik menjual Kripik Ubi berbagi rasa dan kemasan besar kecil dan

setiap konsumen yang membeli dengan jumlah banyak kami memberikan

bonus. “ ( Mak Atik,2014).

Motivasi yang dilakukan oleh setiap usaha yang bertujuan untuk menarik hati para konsumen yang datang ketoko. Dengan memberikan bonus kepada pelanggan yang sudah membeli, merupakan suatu strategi untuk membuat konsumen merasa senang dengan produk yang dijual. Motivasi yang dilakukan pada usaha Kripik Ubi Mak Atik ini adalah dengan memberikan bonus jika membeli 5 kripik ukuran 1 kg mendapatkan bonus 1 kripik ukuran kecil dengan harga Rp 3.000.

Pertanyaan 7 Jenis produk apa saja yang dijual usaha Mak Atik?

Jawaban: “Produk yang kami jual berbagai macam rasa seperti kripik ubi rasa jagung bakar, kripik ubi rasa balado, kripik ubi rasa rumput laut, untir-untir, alen-alen, raja manis dan sebagainya, berbagai macam harga mulai dari harga Rp 3.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 35.000 dan Rp 40.000.”( Mak Atik,2014).

(62)

Pertanyaan 8 Bagaimanadengan kualitas produk, kebersihan dan cita rasa yang

diberikan usaha kripik Ubi Mak Atik yang menjadi perhatian

pelanggan?

Jawaban: “Kualitas produk, cita rasa,kebersihan merupakan hal yang paling penting

selalu saya perhatikan agar pelanggan menjadi setia dengan produk yang

Mak Atik jual”( Mak Atik, 2014).

Kualitas produk, cita rasa, kebersihan merupakan salah satu cara yang harus

selalu diperhatikan oleh pemilik usaha dalam menjual produk dan juga menjadi salah

satu juga yang selalu diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk. Dengan

memperhatikan kualitas produk, cita rasa, kebersihan dapat memberikan nilai tambah

bagi usaha kripik ubi Mak Atik.

Pertanyaan 9 Bagaimana layanan prima yang dilakukan usaha ini untuk membuat

konsumen loyal?

jawaban: “Layanan yang kami berikan kepada konsumen hanya dengan keramah

tamahan dengan konsumen, apabila ada konsumen yang datang bertanya

tentang informasi produk kami memberitahunya” (Mak Atik,2014).

Pelayanan prima merupakan perhatian yang diberikan karyawan kepada

konsumen agar konsumen nyaman dalam berbelanja.Usaha kripik ubi Mak Atik juga

(63)

Menurut Anoraga (2007:66).Pengembangan usaha adalah tanggung jawab

dari setiap pengusaha/wirausaha. Dalam pengembangan usaha ini termasuk bagi

industri rumah tangga sangat membutuhkan pandanga

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 4.1
Gambar 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan demonstrasi kubus satuan pada materi balok untuk peningkatan aktivitas dan hasil

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional dasar dari

Sedangkan 北 国 (Kitaguni atau Hokkoku) bisa memiliki dua arti. Pertama untuk menyebutkan negara-negara di sebelah utara Jepang; dan yang kedua untuk menyebutkan

all., Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik, (FMIPA UNP, Vol.1 No.1 (Part 3): Jurnal Pendidikan

bila harga beras dipasaran dinilai jauh melampaui batas harga. Secara umum permasalahan utama yang dihadapi petani di Kabupaten Morowali adalah rendahnya tingkat

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Hipotesis I yang menyatakan bahwa diduga IPK mahasiswa, penghasilan orang tua mahasiswa dan pendidikan orang tua mahasiswa

Tujuan penelitian adalah menguji dan menganalisis kontrak hutang dan biaya politik terhadap keputusan perusahaan dalam melakukan revaluasi aset tetap. Objek penelitian ini

Berdasarkan analisis data maka peneliti menyimpulkan bahwasannya ada pengaruh antara status ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa SMP Muhammadiyah 1 Jombang