• Tidak ada hasil yang ditemukan

P :Jelaskan proses pengambilan keputusan dalam keluarga?

P6 :Biasanya diskusi deng suami dolo. Suami pung mau kaya apa beta pung mau kaya apa. Bagitu. Tapi kalo par menyusui itu dar beta sandiri.

Biasanya diskusi dulu sama suami. Suami maunya seperti apa saya maunya seperti apa. Begitu. Tapi kalau untuk menyusui, dari diri saya sendiri.

P :Ohh iya. Danke atas waktunya, kaka. Laeng kali kalo masi ada hal yang perlu beta tanya nanti beta datang kombali kasini lai e ? (sambil bersalaman dan tersenyum)

Ohh iya. Terima kasih atas waktunya, kakak. Lain kali jika masih ada hal yang perlu ditanyakan nanti saya akan kembali lagi kesini ya bu ? (sambil bersalaman dan tersenyum)

P6 :Oh iya seng apapa. Nanti datang lai kasini kalo masi kurang data. (sambil tersenyum dan mengantar peneliti keluar)

Iya tidak apa-apa. Nanti datang lagi kesini kalau masih kurang datanya. (sambil tersenyum dan mengantar peneliti keluar) P :Oh iya. Danke kakak.

Coding Unit of general meaning Sub Tema

P6 - 1

Nama HT, ini baru saja menikah dan baru saja memiliki anak perempuan, saya umur 35 tahun, pendidikan terakhir SMP, perkerjaan terdahulu tidak ada. Pekerjaan sekarang cuma ibu rumah tangga.

P6 - 2 Belum. Ini anak pertama. Primipara

P6 - 3

(tertawa) Mau jawab apaaa…. Saya juga baru saja

merasakan menjadi seorang ibu sekarang ini. Menyusui itu tidak terlalu susah hanya saja kalau pertama menyusui puting susu rasanya sakit. Mungkin baru pertama kali menyusui bayi.

Pengalaman menjadi seorang ibu

P6 - 4 Tidak pernah ada penjelasan tentang menyusui bayi. Tidak ada penjelasan menyusui bayi

P6 - 5

Tidak tahu… Soalnya baru pernah jadi mereka seng pernah menjelaskan tentang cara menyusui. Pada saat pemeriksaan kehamilan hanya ukur perut, ukur lengan saja. Saya juga khan baru pertama kali jadi tidak banyak menanyakan soal menyusui bayi.

Tidak ada penjelasan menyusui bayi

P6 - 6

Puting susu luka (lecet). Seperti retak-retak. ASI saya juga banyak. Saya terus menyusui bayi saya walaupun puting susu sakit.

183

P6 - 7 Kalau sakit selama menyusui tidak ada. Cuma yang itu saja. Saat dia lahir lalu ada bengkak di paha. Masalah dalam masa menyusui P6 - 8 Tetap kasi ASI tapi tetap kasi obat. Campur obat dengan air di ujung sendok terus diminumkan. Cara pemberian obat jika bayi sakit P6 - 9 Tidak pernah. Cuma sakit-sakit seperti batuk atau tidak flu

saja.

Kondisi kesehatan ibu selama menyusui

P6 - 10

ASI khan sudah ada sejak bayi lahir. ASI yang pertama kali keluar itu warnanya putih. Pertama kali belum dapat menyusui soalnya operasi sesar. Karena ruangan saya dan bayi berbeda. Bayi masuk ruang bayi sehingga ditangani oleh bidan. Setelah 1 minggu baru saya bertemu bayi.

Tidak memberikan ASI setelah melahirkan

P6 - 11

Lahirnya tanggal 2. Tanggal 9 baru menyusui untuk pertama kali. Selama di ruang bayi ditangani oleh bidan. Selama itu mungkin bayi saya sudah diberi susu botol oleh bidan di ruang bayi. Saya sendiri tidak tahu soalnya ruangan dipisahkan.

Masalah dalam masa menyusui bayi

P6 - 12 ASI saja. Khan ada baru lahir jadi hanya ASI saja. Fenomena pemberian ASI pada bayi

P6 - 13

Pagi-pagi baru kasi dia susu bantu. Karena belum makan. Kalau dia bangun kasi susu bantu, setelah itu susu saya (ASI). Cuma pagi hari saja. Tetapi kalau terlambat makan, siang-siang ada lagi (beri susu bantu). Kasi susu bantu soalnya saya terlambat makan. Tetapi tetap ASI.

Bulan pertama setelah kelahiran bayi hanya mendapatkan ASI dan susu formula

P6- 14 Soalnya belum makan. Lapar. Nanti menyusui dia tidak kenyang. Jadi saya beri susu bantu saja. Keputusan pemberian susu formula pada bayi P6 - 15 Dari diri sendiri. Takut anak lapar. Masih pagi saya belum

makan. Jadi buat susu botol buat dia saja.

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P6 - 16 Belum pernah ajar dia makan. Nanti sampai dia umur 6 bulan baru ajar dia makan. Keinginan ibu memberikan makanan pendamping ASI P6 - 17 Ajar makan pertama kali nanti dengan telur ayam kampung. Yang kuningnya. Pemahaman ibu tentang

makanan pendamping ASI P6 - 18

Supaya anak makan lebih lancer, cuci dia punya perut- perut, sebelum makan.

Persepsi ibu tentang awal pemberian makanan pendamping kepada bayi

P6 - 19

Sudah pernah. Yang seperti tadi saya bilang itu. Waktu dia sakit dia punya paha bengkak. Bawa pergi dokter. Waktu dia lahir itu lalu pulang kesini (rumah) langsung, pahanya mulai bengkak. Dokter kasi obat lalu saya kasi minum pakai air putih.

Pemberian makanan/minuman selain ASI

P6 - 20

Tidak ada. Cuma dapat larang makan babi saja. Pokoknya yang daging-daging begitu. Sambal juga dilarang. Jangan sampai anak tahor-tahor begitu. Mereka ada bilang begitu saja. Seperti anak perut sakit-sakit itu dia punya tahor-tahor mau kaluar.

Persepsi ibu tentang larangan makan dan minum selama menyusui

P6 - 21

Ibu dokter ada. Tetangga-tetangga. Itu saja. Sumber pemahaman larangan makan/minum selama menyusui

P6 - 22

Iya ikut. Karena takut anak perut sakit. Sikap ibu mengikuti larangan makan/minum selama menyusui

P6 - 23

Tidak bisa hitung begitu. Soalnya kalau menangis langsung diberi ASI. Kadang menyusui sampai bayi tertidur. Kadang lama kadang menyusui cepat.

Frekuensi dan waktu menyusui bayi

184

P6 - 24

Tidak pernah. Kalau disusui tetap tenang dan seringkali langsung tertidur.

Pengalaman ibu dalam memberikan ketenangan pada bayi

P6 - 25

Menyusui. Maksudnya kasi susu biar kerja tapi tetap menyusui.

Pengalaman ibu dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah P6 - 26

Tidak apa-apa juga. Kalau dia susu, susu saja. Nanti kerja dari belakang.

Pemahaman ibu dalam memprioritaskan pemberian ASI

P6 - 27

Dalam hal ini, tidak ada kerja juga. Ini ada baru-baru mau kerja ini. Kalau tidak, tidak pernah kerja juga. Menyusui begitu dia tidur, tidur. Nanti kalau dia bangun nanti menyusui kembali. Khan tidak kerja jadi menyusui terus saja. Dimana dia menangis langsung menyusui.

Pemahaman ibu dalam memprioritaskan pemberian ASI pada bayi

P6 - 28 Dia menyusui sampai tertidur. Persepsi ibu terhadap kualitas bayi dalam menyusui

P6 - 29

Saya tidak pernah mendapat penjelasan tentang ASI eksklusif. Cuman waktu itu pernah bidan mengatakan harus rajin beri ASI pada bayi. Jangan beri susu botol.

Ibu tidak mendapatkan penjelaskan tentang ASI eksklusif dari tenaga kesehatan P6 - 30

Tidak pernah. Saya tidak tahu tentang kolostrum. Peran tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan

P6 - 31 Tidak soalnya beta operasi. Jadi 1 minggu baru bertemu dengan anak saya. Ibu tidak memberikan ASI setelah melahirkan P6 - 32

Tidak. Mereka tidak tanya. Selesai melahirkan mereka tidak tanya.

Peran penolong persalinan dalam pemberian ASI setelah melahirkan

P6 - 33 Tidak pernah. Pemberian makanan/minuman

selain ASI

P6 - 34 Sendiri saja. Belajar dari diri sendiri saja. Upaya yang dilakukan ibu untuk belajar menyusui bayi P6 - 35 Supaya bayi sehat dengan ASI. Fenomena pemberian ASI

pada bayi

P6 - 36 Dorongan menyusui itu sudah ada sejak saya mengandung. Motivasi ibu dalam memberikan ASI kepada bayi P6 - 37

Dorongan untuk menyusui dari bidan. Motivasi dari bidan kepada ibu untuk segera menyusui setelah bayi lahir

P6 - 38

Bidan T mengatakan harus rajin beri ASI pada anak. Supaya anak sehat. Tidak boleh beri susu bantu.

Motivasi dari bidan kepada ibu untuk segera menyusui setelah bayi lahir

P6 - 39 Saya ingin beri ASI sampai umur…. bayi yang tidak bisa diberi ASI lagi, baru berhenti beri ASI. Motivasi ibu dalam memberikan ASI kepada bayi P6 - 40

Kalau saya tinggal serumah dengan suami. Mertua, ayah kandung, ibu kandung, semuanya sudah meninggal jadi dukungan untuk menyusui semua dari suami.

Sumber dukungan sosial

P6 - 41

Suami mengatakan harus menyusui. Kalau dengar anak menangis suami saya cepat-cepat ke kamar terus angkat anak dari tempat tidur, digendong sambil dibujuk.

Bentuk dukungan sosial P6 - 42 Dari diri sendiri saja. Faktor pengambilan keputusan untuk pemberian ASI P6 - 43

Biasanya diskusi dulu sama suami. Suami maunya seperti apa saya maunya seperti apa. Begitu. Tapi kalau untuk menyusui, dari diri saya sendiri.

Proses pengambilan keputusan untuk pemberian ASI

185

Dokumen terkait