• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

89

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Mendalam

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

DAFTAR PERTANYAAN WAWACARA MENDALAM

Judul Penelitian

:

PENDEKATAN KUALITATIF : DUKUNGAN SOSIAL

DAN

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

UNTUK

PEMBERIAN ASI DI DESA LILIBOOI, KABUPATEN

MALUKU TENGAH

Peneliti

: ARIA NORRY TUHUMENA

NIM

: 462011034

1. Dapatkah Ibu menerangkan nama dan sedikit keterangan tentang diri

anda, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan terdahulu!

2. Apakah Ibu sudah pernah punya anak ? Sekarang umur berapa?

3. Tolong ceritakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu. Ceritakan

pengalaman anda dalam menyusui bayi!

4. Apakah bidan / dokter yang merawat ibu pernah memberikan penjelasan

tentang menyusui bayi? (Jika ya beri penjelasan, jika tidak beri

penjelasan)

5. Dalam masa menyusui, masalah-masalah apa saja yang dialami ibu ?

Dan bagaimana caranya untuk mengatasi masalah tersebut (seperti

puting Ibu lecet dan merasa kesakitan setelah menyusui)?

6. Ceritakan apa saja yang diberikan kepada bayi setelah ASI keluar?

Apakah ibu memberikan makanan selain ASI ?

7. Berapa banyak frekuensi menyusui bayi dalam sehari dan berapa lama

waktu ibu menyusui bayi!

8. Apakah bayi terus menangis setelah disusui ? Apakah yang dilakukan

ibu jika bayi masih terus menangis walaupun telah disusui?

9. Bagaimana anda mengetahui, tanda-tanda bayi anda mendapat cukup

ASI ?

(3)

90

Dukungan sosial

1. Jelaskan alasan ibu menyusui atau dorongan yang membuat ibu ingin

atau tidak ingin menyusui ! (Jelaskan frekuensinya, mulai dari kapan,

sudah berapa lama hal itu dilakukan)

2. Siapa saja yang berperan sebagai sumber dukungan sosial untuk

menyusui ?

3. Bagaimana dukungan sosial dari keluarga (suami, mertua, ibu kandung)

terhadap anda selama masa menyusui?

4. Dalam bentuk apa dukungan yang diberikan ?

5. Bagaimana bentuk perhatian yang diberikan keluarga kepada ibu selama

masa menyusui ?

6. Bagaimana proses menyusui jika ibu sedang bekerja di rumah? Dan bisa

ibu ceritakan pengalaman ibu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari hari

di rumah sambil menyusui bayi?

7. Dalam keseharian siapa saja yang menganjurkan ibu untuk memberikan

ASI? atau siapa saja yang sering mengingatkan ibu untuk menyusui?

8. Bagaimana sikap keluarga terhadap keputusan memberikan ASI?

Pengambilan keputusan

1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

dalam keluarga untuk menyusui ?

(4)

91

Lampiran 2. Transkrip Wawancara Mendalam

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : P1

Hari/Tanggal : Sabtu/ 27 Juni 2015

Pukul : 09.05 WIT Tempat : Rumah Ibu EN Usia : 20 tahun

P (Peneliti) :Selamat pagi ibu. Maaf su mengganggu. Perkenalkan beta nama Aria Norry Tuhumena, beta mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Keperawatan dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Maksud kedatangan beta kesini adalah untuk melakukan penelitian dengan judul pendekatan kualitatif dalam bentuk dukungan sosial dan pengambilan keputusan untuk pemberian ASI di Desa Lilibooi. Penelitian ini berkaitan deng beta pung tugas akhir. Beta dapa info dari warga Desa Lilibooi bahwa ibu adalah salah satu dari ibu-ibu yang sedang menyusui didaerah sini dan memiliki bayi kisaran 0-6 bulan. (sambil bersalaman dengan partisipan dan menjelaskan maksud tujuan dari penelitian)

P1 (Partisipan 1): Selamat pagi, nona. Mari mari masuk dolo. (mempersilahkan peneliti masuk dan partisipan duduk di kursi yang telah disediakan di ruang tamu kemudian memberikan). Bagemana tu nona (sebutan untuk peneliti) ? ada yang bisa beta bantu ? Selamat pagi, nona. Silakan masuk. (mempersilahkan peneliti masuk dan partisipan duduk di kursi yang telah disediakan di ruang tamu kemudian memberikan). Iya bagaimana tuh nona ? Ada yang bisa dibantu?

P :Beta akan tanya beberapa pertanyaan. Beta harap ibu EN akan merasa nyaman dalam memberikan pendapat. Ibu EN pung hak untuk menghentikan wawancara ini jika ada pertanyaan yang membuat ibu EN rasa seng nyaman. Baiklah bu, katong mulai deng pertanyaan pertama e. Dapatkah ibu menerangkan nama, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan terdahulu!

(5)

92

P1 :Beta nama Ny. EN umur 20 tahun, pendidikan terakhir SMA,

pekerjaan seng ada, sakarang karja cuma urus anak saja. Nama saya Ny.EN umur 20 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan tidak ada, sekarang kerjanya hanya mengurus anak.

P :Usi (sebutan untuk ibu EN) su pung ana sebelumnya ? sakarang umur barapa ?

Apakah Ibu EN sudah pernah punya anak sebelumnya? Sekarang umur berapa ?

P1 :Beta balom perna pung ana sebelumnya. Ini ni ana pertama. Lahirnya 22 Maret 2015. Jadi sakarang su tiga bulan.

Saya belum pernah ada anak sebelumnya. Ini anak pertama. Lahirnya 22 Maret 2015. Jadi sekarang umurnya sudah tiga bulan.

P :Usi bisa carita sadiki jua tentang pengalaman usi menjadi seorang ibu tu bagemana ? deng carita pengalaman usi dalam kasi susu par usi pung bayi tu bagemana ?

Ibu EN bisa ceritakan sedikit tentang bagaimana rasanya menjadi seorang ibu? Dan ceritakan pengalaman Ibu EN dalam menyusui bayi!

P1 :Beta baru baru saja ni pung ana jadi pengalaman dalam urus ana seng ada sama skali. Jadi cuma iko iko saja yang orang tua biking ka seng apa yang orangtatua bilang.

Saya baru pertama kali memiliki anak jadi pengalaman dalam mengurus anak belum ada sama sekali. Jadi hanya ikut apa yang dilakukan atau apa yang dikatakan orangtua.

P :Lalu bagaimana pengalaman Ibu EN dalam menyusui bayi?

P1 :Pengalaman beta dalam menyusui bayi jua balom ada. Pengalaman menyusui pas pertama pertama tu, beta rasa kaya saki di biji susu (sebutan untuk puting susu) barang pas itu beta pung biji susu balom kaluar.

Pengalaman saya dalam menyusui juga belum ada. Pengalaman menyusui untuk pertama kali, saya merasakan sakit pada puting susu karena pada saat itu puting susu saya belum keluar.

(6)

93

P1 :Ya perna. (Ibu EN mulai serius menjawab). Beta pertama kali

dapa penjelasan menyusui tu…. (sambil mengingat) di

posyandu Allang. Bidan di posyandu Allang kas jelaskan tentang cara menyusui bayi yang baik dan cara merawat bayi te.

Ya pernah. (Ibu EN mulai serius menjawab). Saya pertama kali mendapat penjelasan tentang menyusui itu ….(sambil mengingat) di Posyandu Allang. Bidan di posyandu Allang menjelaskan tentang cara menyusui yang baik dan cara merawat bayi.

P :Cara menyusui yang baik dan cara merawat bayi itu seperti apa ?

P1 :Bidan bilang cara menyusui yang baik tu, sebelum menyusui harus minom aer dolo, abis itu sebelum kasi susu ke bayi pung mulut harus ramas susu supaya akang kotoran kaluar dolo baru kasi susu ana. Cara merawat ana, jadi musti perhatikan dong pung pola menyusui musti, misalnya dari jam 6 sampe jam 8 harus kasi ana susu, setiap 2 jam sakali musti kasi susu lai. Bidan mengatakan cara menyusui yang baik itu, sebelum menyusui harus minum air, setelah itu sebelum memberikan ASI ke mulut bayi harus pencet puting supaya kotoran pada ASI keluar baru menyusui bayi. Cara merawat bayi, harus perhatikan pola menyusui bayi, misalnya dari jam 6 sampai jam 8 harus menyusui, setiap 2 jam sekali harus menyusui lagi.

P :Oh iya usi, dalam masa menyusui, masalah-masalah apa sa yang usi alami ? Deng bagemana usi pung cara par mengatasi masalah tersebut ?

Oh iya ibu EN, dalam masa menyusui, masalah-masalah apa saja yang dialami ibu ? Dan bagaimana cara ibu EN untuk mengatasi masalah tersebut ?

P1 :Karna baru pertama kali menyusui jadi akang rasa kaya…. saki-saki sampe 1 minggu baru saki ilang.

Karena baru pertama kali menyusui jadi rasanya seperti sakit-sakit sampai 1 minggu baru sakit-sakitnya hilang.

(7)

94

P1 :Cara mengatasinya seng ada jua... Beta kasi tinggal bagitu

saja sampe akang pung rasa saki ilang.

Cara mengatasinya tidak ada juga… Saya membiarkan rasa sakit tersebut selama 1 minggu sampai sakit hilang.

P :Lalu deng usi pung keadaan bagitu usi tarus menyusui ka seng?

Apakah pada keadaan tersebut ibu EN terus menyusui ?

P1 :Seng. Akang rasa sakit pas kasi susu makanya beta kasi susu bantu.

Tidak. Rasanya sakit pada saat menyusui sehingga saya memberikan susu bantu.

P :Pemberian susu bantu iko sapa pung saran usi ? Pemberian susu bantu ikut sarannya siapa bu?

P1 :Beta iko saran bidan yang kasi melahirkan. Barang kasi susu tapi dia minom seng banya-banya jadi kasi susu bantu supaya dia makan tamba bagitu. Barang dia susu cuma susu sabalah sa.

Saya ikut saran bidan yang membantu saya melahirkan. Soalnya beri ASI tetapi dia tidak banyak minum ASI sehingga beri susu bantu supaya dia makannya tambah. Soalnya bayi saya hanya menyusui pada 1 payudara saja.

P :Selama kas susu ana perna saki ka seng ? kalo ada saki itu umur barapa ? Deng priksa ka dokter ka seng ?

Selama masa menyusui bayi ibu EN pernah sakit atau tidak ? kalau ada sakit itu umur berapa ? diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P1 :Seng perna saki. Cuma saki biasa sa macam babatu ka seng baringos bagitu saja. Cuma minta obat di bidan saja tapi seng bawa ka dokter.

Tidak pernah sakit. Cuman sakit biasa saja seperti batuk atau flu. Cuman minta obat di bidan saja tetapi tidak ke dokter.

P :Kalo ana saki bagitu kasi ASI ka obat ? selama ana saki ana dapa kas susu deng bai ka seng ?

(8)

95

P1 :Kalo dia saki bagitu, biasanya kasi campor obat deng dia pung

susu botol. Tapi tetap kasi ASI.

Kalau bayi sakit, biasanya dicampurkan obat di dalam susu botol. Tetapi tetap beri ASI.

P :Kalo usi sandiri bagemana selama menyusui perna saki ka seng ? selama saki tetap kas susu ana ka seng ? tarus pi priksa ka dokter ka seng ?

Kalau ibu EN sendiri bagaimana selama menyusui pernah sakit ? selama sakit apakah ibu tetap menyusui ? Diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P1 :Seng saki jua. Cuma saki biasa sa kaya babatu baringos deng damang. Tapi seng ka dokter tapi cuma minom obat sa. Cuma kalo babatu baringos bagitu akang bajangke ka ana akhirnya ana lai iko babatu baringos.

Tidak sakit juga. Cuman sakit biasa seperti batuk atau flu dan demam. Tetapi tidak ke dokter tapi cuma minum obat saja. Cuman kalo batuk flu biasanya menular ke anak akhirnya anak lagi ikut batuk flu.

P :Usi carita sadiki jua apa sa yang usi kasi par bayi setelah ASI kaluar ? usi makanan atau minuman lain seng ?

Ceritakan apa saja yang diberikan kepada bayi setelah ASI keluar? Apakah ibu memberikan makanan selain ASI?

P1 :Seng ada. Cuma susu bantu sa. Pas melahirkan har itu khan biji susu balom kaluar bae-bae. Jadi… dia isap tapi akang pung aer kaluar sasadiki, jadi dia seng kanyang. Jadi dong suru kasi susu bantu.

Tidak ada. Hanya susu bantu. Pada saat melahirkan hari itu puting susu belum keluar. Bayi menghisap payudara tetapi ASI keluar sedikit, jadi bayi tidak kenyang. Jadinya mereka suruh beri susu bantu.

P :Dong yang usi bilang tu sapa usi ? Mereka ibu EN sebutkan itu siapa ?

P1 :Bidan yang bantu melahirkan bilang par kasi susu bantu. Bidan yang membantu melahirkan menyarankan untuk pemberian susu bantu.

(9)

96

P1 :Pas dia umur 4 bulan. Ajar makang deng kuning talor ayam kampong dolo abis itu baru kasi makang dia SUN. Nanti pagi sakali deng sore sakali.

Pada saat bayi berumur 4 bulan. Ajar makan dengan kuning telur ayam kampung setelah itu dikasih makan SUN. Nanti pagi 1 kali dan sore 1 kali.

P :Bisa dijelaskan alasan memberi makanan tersebut (kuning telur ayam kampung) pada bayi?

P1 :Beta pung bapa pung sodara parampuang yang bilang katanya supaya dia pung tampa makan bisa tabuka. Itu dong bilang-bilang sa tapi seng tau batul ka seng (sambil tertawa kecil). Saudara perempuan ayah saya yang mengatakan supaya tempat makan bayi bisa terbuka. Itu mereka hanya mengatakan saja tetapi tidak tahu betul atau tidak (sambil tertawa kecil).

P :Ada kebiasaan beri aer puti atau cairan laeng kaya teh, aer manis pada bayi dalam bulan-bulan pertama ka seng ?

Ada kebiasaan memberi air putih atau cairan lain seperti teh, air manis kepada bayi dalam bulan-bulan pertama ?

P1 :Seng ada. Seng perna kasi aer puti. Cuma ASI deng susu botol sa.

Tidak ada. Tidak perna beri air putih. Cuman ASI dan susu botol.

P :Apakah usi pung larangan makang ka larangan minom ka seng selama masa menyusui ?

Apakah ibu punya larangan makan atau larangan minum selama masa menyusui ?

P1 :Ada. Seng boleh makang kaladi nanti ana poro bangka. Seng boleh makang padis (sambal) nanti ana bera-bera ka (tertawa kecil). Seng boleh makang patatas nanti ana tenggorokan gatal deng nanti babatu lender. Apalai e (sambil mengingat) seng

boleh minom aer es. Itu sa…

(10)

97

P :Pemahaman tersebut didapat dari siapa ?

P1 :Dari orangtatua. Mama kandung yang balarang. Dari orangtua. Ibu kandung yang sering melarang.

P :Usi ikut larang itu ka seng ? bisa usi jelaskan kanapa usi iko akang ?

Ibu EN ikut larangan itu atau tidak ? bisa ibu EN jelaskan kenapa ikut larangan tersebut ?

P1 :Kadang-kadang iko kadang-kadang seng. Sambal sa yang beta tarus makan. Tapi yang laeng-laeng beta iko seng makang sama skali.

Kadang-kadang ikut kadang-kadang tidak. Sambal saja yang saya terus makan. Tapi yang lain saya tidak makan sama sekali.

P :Lalu barapa banyak frekuensi menyusui bayi dalam sehari deng barapa lama waktu usi kasi susu bayi ?

Lalu berapa banyak frekuensi menyusui bayi dalam sehari dan berapa lama waktu ibu menyusui bayi!

P1 :Kalo sakarang biasanya pagi 3 kali, siang 3 kali, malam 3 kali. Jadi dalam sahari bisa sampe 9 kali. Itu balom pake susu bantu. Itu ASI sa. Akang pung lama kira-kira bisa sampe 1 jam labe bagitu, sampe dia kayang baru dia putar muka dar akang. Barang dia susu hanya sabalah jadi musti lama. Kalo dua-dua khan dia bisa putar-putar. Dia cuma mau susu di kanan, di kiri dia seng mau susu akang sama skali, kaya akang rasa laeng bagitu. Mangkali sabalah manis sabalah asin mangkali. Tapi kalo dia pamalas susu seng sampe 1 jam lae.

Kalau sekarang biasanya pagi 3 kali, siang 3 kali, malam 3 kali. Jadi dalam sehari bisa sampai 9 kali. Itu belum pakai susu bantu. Itu hanya ASI. Lamanya kira-kira bisa sampai lebih dari 1 jam, sampai bayi saya kenyang baru dia membalikan wajah. Karena hanya menyusui sebelah jadi harus lama. Kalau kedua payudara bisa bergantian. Dia hanya mau susu di kanan, di kiri dia tidak mau sama sekali. Mungkin sebelah manis sebalah asin. (menjelaskan sambil tertawa karena merasa lucu pada bayi yang hanya mau ASI pada payudara kanan) Tetapi kalau dia lagi malas tidak sampai 1 jam.

(11)

98

Itu kalau bayi malas untuk menyusui itu kapan?

P1 :Pas melahirkan dong gendong-gendong dia jadi dia su rasa-rasa tangang bagitu. Jadi seng mau lama-lama dudu dipaha. Su seng mau lai. Jadi gendong tarus dia susu lama, kalo seng gendong malas susu.

Waktu melahirkan bayi saya sudah digendong-gendong jadi sudah keenakan ditangan. Jadinya tidak mau lama-lama dipangkuan paha. Sudah tidak mau lagi. Jadi kalau gendong terus menyusui lama, tetapi kalau tidak gendong malas untuk menyusui.

P :Apakah bayi terus menangis setelah disusui ? Apakah yang dilakukan ibu jika bayi masih terus menangis walaupun telah disusui?

P1 :Menurut beta itu dia manganto (tertawa kecil). Yang beta lakukan biasanya goyang-goyang, buju-buju saa sampe dia tatidor. (menjelaskan sambil mempraktekan sekilas cara membujuk bayi)

Menurut saya itu bayi mengantuk. Yang biasanya saya lakukan biasanya goyang-goyang, membujuk sampai tidur. (menjelaskan sambil mempraktekan sekilas cara membujuk bayi)

P :Bagemana proses menyusui jika usi sedang karja di ruma? Bagaimana proses menyusui jika ibu EN sedang bekerja di rumah?

P1 :Biasanya yang laeng karja, beta masi bisa kasi susu ana seng pikir karja di rumah. Kadang kalo beta ada karja bagitu, dia pung nene yang urus dia sampe beta selesai karja ka dia manangis baru dong kasi dia par beta.

Biasanya yang lain kerja, saya masih bisa beri ASI tidak pikir kerja di rumah. Kadang kalau saya lagi kerja, neneknya yang urus dia sampai saya selesai kerja atau dia menangis baru mereka beri ke saya.

P :Bagaimana perasaan ibu EN bila bayi menyusui lama jika saat ibu sedang ingin bekerja?

(12)

99

Biasa kalau ada karja apa-apa begitu, kerja ditinggalkan. Beri ASI dulu, nanti kerja dari belakang yang penting beri ASI jangan sampai dia lapar.

P :Bisa ibu EN ceritakan pengalaman ibu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah sambil menyusui bayi?

P1 :Beta biasa bangong jam 4 ka seng jam 5. Jam 7 bangong biking dia susu botol 2 kataran saja. Pas kasi susu dia su tatidor. Beta pi capat-capat cuci pakiang dolo. Kalo jam-jam 9 bagitu dia bangong baru kasi mandi dia. Abis itu kasi ASI lai. Kalo dia tidor lai baru beta pi bamasa ka cuci piring bagitu te. Tunggu dia tidor baru karja. Barmaeng sasadiki deng dia. Sore jam 4 bagitu dia susu lai. La jam-jam 6 bagitu dia mandi sore. Saya biasa bangun jam 4 atau jam 5. Jam 7 bangun buat dia susu botol 2 kataran saja. Saat beri susu botol dia tertidur. Saya cepat-cepat cuci pakian. Kalau jam-jam 9 begitu dia bangun baru dia dimandikan. Setelah itu, beri ASI lagi. Kalau dia tidur lagi baru saya masak atau cuci piring. Tunggu dia tidur baru karja. Main-main sedikit dengan dia. Sore jam 4 begitu dia susu lagi. Lalu jam-jam 6 begitu dia mandi sore.

P :Bagemana usi tahu, tanda-tanda usi pung bayi dapa cukup ASI?

Bagaimana Ibu EN mengetahui, tanda-tanda bayi anda mendapat cukup ASI ?

P1 :Dia susu sampe dia putar muka dari akang berarti itu su cukup. Tapi kalo balom dia pung muka masi di muka mata susu. Barang kalo susu, dia su putar muka, kasi dia seng mau lai. (menjelaskan dengan penuh keyakinan)

Bayi saya menyusui sampai membalikan wajah dari puting susu berarti itu sudah cukup. Tetapi kalau belum cukup wajahnya masih di depan puting susu. Karena kalau menyusui, bayi sudah membalikan wajah, saat di beri lagi sudah tidak mau. (menjelaskan dengan penuh keyakinan)

P :Lalu apakah usi perna dapa penjelasan tentang ASI eksklusif ? Deng bagemana pendapat usi tentang ASI eksklusif ?

(13)

100

P1 :Seng dapa penjelasan cuman dong kasi buku posyandu bagitu. Bidan bilang musti pung buku. Sabar e nona, beta masuk ambel akang buku tu dolo (masuk ke kamar kemudian mengeluarkan KMS bayi. Kira-kira 4 menit ibu EN keluar dan menunjukan buku KMS untuk peneliti).

Tidak dapat penjelasan hanya bidan beri semacam buku posyandu. Bidan mengatakan harus memiliki buku tersebut. Sebentar nona, saya masuk ambil bukunya (masuk ke kamar kemudian mengeluarkan KMS bayi. Kira-kira 4 menit ibu EN keluar dan menunjukan buku KMS untuk peneliti).

P :Jadi hanya diberi buku ini? Terus apakah ada penjelasan tentang ASI eksklusif ? (sambil menunjuk buku KMS)

P1 :Seng ada penjelasan tentang ASI eksklusif langsung oleh bidan. Buku dong kasi jua tapi katong musti bayar Rp 25.000,00 lai. Tapi dong seng kasi akang pung penjelasan lai.

Tidak ada penjelasan tentang ASI eksklusif secara langsung oleh bidan. Buku yang diberikan harus dibayar Rp 25.000,00. Tetapi bidan tidak memberikan penjelasan.

P :Terus menurut pendapat usi sendiri ASI eksklusif kaya apa? Terus menurut pendapat ibu sendiri ASI eksklusif seperti apa ?

P1 :Yang beta tau cuma ASI eksklusif lebe bai dari susu bantu

bagitu. ASI eksklusif seperti … (menjawab lama) semacam

susu saja. Seperti susu ibu deng susu botol.

Yang saya tahu ASI eksklusif lebih baik dari susu bantu. ASI eksklusif seperti …. (menjawab lama) semacam susu saja. Seperti susu ibu (ASI) dan susu botol.

P :Selain itu ?

P1 :Cuma itu sa. Tapi waktu datang priksa kehamilan bagitu dong cuma bilang jang makang banya-banya. Barang kalo makang banya-banya bagitu pas bersalin nanti katong yang sengsara. Hanya itu saja. Tetapi waktu pemeriksaan kehamilan pernah saya disarankan agar makan jangan banyak-banyak supaya pada saat melahirkan tidak membuat saya kesulitan.

(14)

101

P1 :Seng pernah. Cuma bawa dia ke posyandu sa. Tapi seng ada

penjelasan tentang ASI eksklusif.

Tidak pernah. Saya hanya rutin membawa bayi saya ke posyandu. Tetapi tidak ada penjelasan tentang ASI eksklusif.

P :Apakah usi tau tentang kolostrum ka perna dengar tentang kolostrum ka seng ?

Apakah ibu EN tahu tentang kolostrum atau pernah mendengar tentang kolostrum ?

P1 :Beta seng tau tentang akang. Deng seng perna dengar tentang akang (kolostrum).

Saya tidak tahu. Dan tidak pernah dengar tentang hal tersebut (kolostrum).

P :Setelah selesai melahirkan usi menyusui ka seng ? Setelah selesai melahirkan ibu EN menyusui atau tidak ?

P1 :Seng barang aer susu balom kaluar jadi kasi susu botol. Tidak soalnya air susu belum keluar jadi beri susu botol.

P :Abis melahirkan penolong bidan penolong persalinan tanya ka seng bayi mau kasi susu ka susu botol ?

Setelah selesai melahirkan apakah penolong persalinan tanya kepada ibu apakah bayi ibu mau disusui atau diberi susu botol ?

P1 :Tanya tapi katong bilang kalo susu ibu saja dolo, nanti kalo seng kuat baru kasi susu botol.

Tanya tetapi kita bilang kalau susu ibu saja dolo, nanti kalau tidak kuat baru beri susu botol.

P :Belajar menyusui pertama kali dari siapa ?

P1 :Balajar sandiri jua (sambil tersenyum). Belajar menyusui sendiri (sambil tersenyum).

P :Bisa usi jelaskan sadiki alasan usi par menyusui atau dorongan yang membuat usi ingin menyusui tu apa ?

(15)

102

P1 :Supaya gizi tamba, lebe sehat, lebe basar sa(sambil tertawa kecil). Beta pung keinginan tarus menyusui sampe beta ana umur 6 bulan ka seng sataong.

Supaya gizi tambah, lebih sehat, supaya tumbuh besar (sambil tertawa kecil). Saya ingin menyusui terus sampai bayi saya umur 6 bulan atau 1 tahun.

P :Frekuensi menyusuinya teratur ? atau ?

P1 :Waktu dia lapar sa baru kasi susu. Waktu bayi lapar saja baru diberi ASI.

P :Tanda-tanda bayi lapar tu kaya apa ? Tanda-tanda bayi lapar itu seperti apa ?

P1 :Waktu beta ana manangis itu berarti lapar tu sudah. Kapan sa dia manangis pas kasi susu langsung tenang.

Waktu bayi saya menangis itu berarti bayi saya lapar. Kapanpun bayi saya menangis waktu diberi ASI langsung tenang.

P :Kebiasaan tersebut sudah ada sejak kapan ?

P1 :Su dar lahir lai. Manangis tu lapar tee. Sudah sejak lahir. Menangis berarti lapar.

P :Sapa sa yang berperan sebagai sumber dukungan untuk menyusui?

Siapa saja yang berperan sebagai sumber dukungan untuk menyusui ?

P1 :Dari samua. Dari suami, bapa mantu, mama mantu, deng mama kandung lai.

Dari semua. Dari suami ayah mertua, ibu mertua, dan ibu kandung.

P :Bagemana dukungan dari keluarga dong terhadap usi selama masa menyusui ?

Bagaimana dukungan dari keluarga terhadap ibu EN selama masa menyusui ?

(16)

103

Kalau misalnya bayi sudah lapar tidak boleh lama, harus langsung beri ASI, tidak boleh membujuk untuk tenang. Harus langsung beri ASI.

P :Dalam bentuk apa sa dukungan yang diberikan ? Misalnya dari orangtatua, sodara deng suami selama usi menyusui ?

Dalam bentuk apa dukungan yang diberikan ? Misalnya dukungan dari orang tua, saudara dan suami selama ibu menyusui ?

P1 :Kalo dia su manangis-manangis bagitu, dia pung tete dukung sampe diam dolo, kalo seng ada dia pung nene, dia pung tete dukung dia sampe beta bamasa selesai baru beta ambel dia baru kasi susu. Kalo ada dia pung nene, beta ambel dia la dong yang ganti b par bamasa.

Kalau bayi sudah menangis, kakeknya gendong sampai diam, kalau tidak ada neneknya, kakeknya gendong sampai saya selesai masak baru saya ambil buat diberi ASI. Kalau ada neneknya, saya ambil dia (sebutan untuk bayi ibu EN) lalu mereka yang ganti saya untuk masak.

P :Lalu bagaimana bentuk dukungan yang diberikan oleh usi pung suami?

Lalu bagaimana bentuk dukungan yang diberikan oleh suami ibu EN ?

P1 :Semua sama sa. Kaya tadi lai. Kalo beta ada biking apa-apa bagitu la dia manangis la beta seng ada. Dia pung papa yang biking sampe dia diam dolo. Tunggu sampe beta datang par kasi susu.

Semua sama saja. Seperti yang sebelumnya. Kalau saya lagi mengerjakan sesuatu lalu dia menangis lalu saya tidak ada. Ayahnya buat sampai dia diam. Menunggu sampai saya dating untuk beri ASI.

P :Oh iya usi, lalu bagemana faktor-faktor yang kasi pengaruh pengambilan keputusan dalam keluarga untuk menyusui ? Oh iya bu, lalu bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam keluarga untuk menyusui ?

(17)

104

Mereka hanya mengatakan susu ibu lebih baik dari susu bantu. Nenek saya yang mengatakan itu. Nenek dari mama pung mama kandung. Dan susu ibu lebih menghemat uang.

P :Lalu bagaimana proses pengambilan keputusan dalam keluarga ?

P1 :Itu dar beta pung diri sandiri ingin menyusui. Tapi ditamba lai deng kaya tadi tu beta pung nene bilang aer susu ibu tu bagus. Itu dari diri saya sendiri ingin menyusui. Tetapi ditambah lagi dengan seperti yang tadi itu nenek saya mengatakan air susu ibu itu bagus.

P :Dangke lai usi atas waktunya. Nanti kalo masi ada yang kurang lai beta dating kasini lai e usi ?

Terima kasih atas waktunya. Lain kali jika masih ada hal yang perlu ditanyakan nanti saya akan kembali lagi kesini ya bu? (sambil bersalaman)

EN :Iya datang saja seng apapa. Nanti datang lai e kasini. (sambil tersenyum)

Iya datang saja tidak apa-apa. Nanti datang lagi ya kesini.

Coding Unit of general meaning Sub Tema

P1 - 1

Nama saya Ny.EN umur 20 tahun, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan terdahulu tidak ada, sekarang kerjanya hanya mengurus anak.

P1 - 2

Saya belum pernah ada anak sebelumnya. Ini anak pertama. Lahirnya 22 Maret 2015. Jadi sekarang umurnya sudah tiga bulan.

Primipara

P1 - 3

Saya baru pertama kali memiliki anak jadi pengalaman dalam mengurus anak belum ada sama sekali. Jadi hanya ikut apa yang dilakukan atau apa yang dikatakan orangtua.

Pengalaman menjadi seorang ibu

P1 - 4

Pengalaman saya dalam menyusui juga belum ada. Pengalaman menyusui untuk pertama kali, saya merasakan sakit pada puting susu karena pada saat itu puting susu saya belum keluar.

Pengalaman ibu menyusui bayi

P1 - 5

Ya pernah. (Ibu EN mulai serius menjawab). Saya pertama

kali mendapat penjelasan tentang menyusui itu ….(sambil

mengingat) di Posyandu Allang. Bidan di posyandu Allang menjelaskan tentang cara menyusui yang baik dan cara merawat bayi.

(18)

105

P1 - 6

Bidan mengatakan cara menyusui yang baik itu, sebelum menyusui harus minum air, setelah itu sebelum memberikan ASI ke mulut bayi harus pencet puting supaya kotoran pada ASI keluar baru menyusui bayi. Cara merawat bayi, harus perhatikan pola menyusui bayi, misalnya dari jam 6 sampai jam 8 harus menyusui, setiap 2 jam sekali harus menyusui lagi.

Peran tenaga kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan

P1 - 7 Karena baru pertama kali menyusui jadi rasanya seperti sakit-sakit sampai 1 minggu baru sakitnya hilang.

Masalah dalam menyusui bayi

P1 - 8 Cara mengatasinya tidak ada… Saya membiarkan rasa sakit tersebut selama 1 minggu sampai sakit hilang.

Cara mengatasi masalah menyusui yang dialami ibu

P1 - 9 Tidak. Rasanya sakit pada saat menyusui sehingga saya memberikan susu bantu.

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P1 - 10

Saya ikut saran bidan yang membantu saya melahirkan. Soalnya beri ASI tetapi dia tidak banyak minum ASI sehingga beri susu bantu supaya dia makannya tambah. Soalnya bayi saya hanya menyusui pada 1 payudara saja.

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P1 - 11

Tidak pernah sakit. Cuman sakit biasa saja seperti batuk atau flu. Cuman minta obat di bidan saja tetapi tidak ke dokter.

Kondisi kesehatan bayi selama menyusu

P1 - 12 Kalau bayi sakit, biasanya dicampurkan obat di dalam susu botol. Tetapi tetap beri ASI.

Cara pemberian obat jika bayi sakit

P1 - 13

Tidak sakit juga. Cuman sakit biasa seperti batuk atau flu dan demam. Tetapi tidak ke dokter tapi cuma minum obat saja. Cuman kalau batuk flu biasanya menular ke anak akhirnya anak lagi ikut batuk flu.

Persepsi ibu terhadap kesehatannya dan bayinya

P1 - 14

Tidak ada. Hanya susu bantu. Pada saat melahirkan hari itu puting susu belum keluar. Jadi bayi menghisap payudara tetapi ASI keluar sedikit, bayi tidak kenyang. Jadinya mereka suruh beri susu bantu.

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P1 - 15

Bidan yang membantu melahirkan menyarankan untuk pemberian susu bantu.

Saran bidan terhadap ibu dalam memberikan susu formula pada bayi

P1 - 16

Pada saat bayi berumur 4 bulan. Ajar makan dengan kuning telur ayam kampung setelah itu dikasih makan SUN. Nanti pagi 1 kali dan sore 1 kali.

Persepsi ibu tentang pemberian makanan pendamping kepada bayi

P1 - 17

Saudara perempuan ayah saya yang mengatakan supaya tempat makan bayi bisa terbuka. Itu mereka hanya mengatakan saja tetapi tidak tahu betul atau tidak (sambil tertawa kecil).

Persepsi ibu tentang awal pemberian makanan pendamping kepada bayi

P1 - 18

Tidak ada. Tidak perna beri air putih. Cuman ASI dan susu botol.

(19)

106

P1 - 19

Ada. Tidak boleh makan talas nanti perut bayi bengkak. Tidak boleh makan makanan yang pedis (sambal) nanti anak buang-buang air (tertawa kecil). Tidak boleh makan ubi jalar nanti tenggorokan bayi gatal dan menyebabkan batuk berlendir. Apalagi e (sambil mengingat) tidak boleh minum air

es. Itu saja …

Persepsi ibu tentang larangan makan dan minum selama menyusui

P1 - 20

Dari orangtua. Ibu kandung yang sering melarang. Sumber pemahaman ibu tentang larangan makan dan minum selama menyusui

P1 - 21

Kadang-kadang ikut kadang-kadang tidak. Sambal saja yang saya terus makan. Tapi yang lain saya tidak makan sama sekali.

Sikap ibu terhadap larangan makan dan minum selama menyusui

P1 - 22

Kalau sekarang biasanya pagi 3 kali, siang 3 kali, malam 3 kali. Jadi dalam sehari bisa sampai 9 kali. Itu belum pakai susu bantu. Itu hanya ASI. Lamanya kira-kira bisa sampai lebih dari 1 jam, sampai bayi saya kenyang baru dia membalikan wajah. Karena hanya menyusui sebelah jadi harus lama. Kalau kedua payudara bisa bergantian. Dia hanya mau susu di kanan, di kiri dia tidak mau sama sekali. Mungkin sebelah manis sebalah asin. (menjelaskan sambil tertawa karena merasa lucu pada bayi yang hanya mau ASI pada payudara kanan) Tetapi kalau dia lagi malas tidak sampai 1 jam.

Frekuensi dan waktu ibu menyusui bayi dalam sehari

P1 - 23

Waktu melahirkan bayi saya sudah digendong-gendong jadi sudah keenakan ditangan. Jadinya tidak mau lama-lama dipangkuan paha. Sudah tidak mau lagi. Jadi kalau gendong terus menyusui lama, tetapi kalau tidak gendong malas untuk menyusui.

Persepsi ibu terhadap kualitas bayi dalam menyusu

P1 - 24

Menurut saya itu bayi mengantuk. Yang biasanya saya lakukan biasanya goyang-goyang, membujuk sampai tidur. (menjelaskan sambil mempraktekan sekilas cara membujuk bayi)

Pengalaman ibu dalam memberikan ketenangan pada bayi

P1 - 25

Biasanya yang lain kerja, saya masih bisa beri ASI tidak pikir kerja di rumah. Kadang kalau saya lagi kerja, neneknya yang urus dia sampai saya selesai kerja atau dia menangis baru mereka beri ke saya.

Fenomena pemberian ASI pada bayi

P1 - 26

Biasa kalau ada karja apa-apa begitu, kerja ditinggalkan. Beri ASI dulu, nanti kerja dari belakang yang penting beri ASI jangan sampai dia lapar.

Pemahaman ibu dalam memprioritaskan pemberian ASI

P1 - 27

Saya biasa bangun jam 4 atau jam 5. Jam 7 bangun buat dia susu botol 2 takaran saja. Saat beri susu botol dia tertidur. Saya cepat-cepat cuci pakian. Kalau jam-jam 9 begitu dia bangun mandikan dia. Setelah itu, beri ASI lagi. Kalau dia tidur lagi baru saya masak atau cuci piring. Tunggu dia tidur baru karja. Main-main sedikit dengan dia. Sore jam 4 begitu dia susu lagi. Lalu jam-jam 6 begitu dia mandi sore.

(20)

107

P1 - 28

Bayi saya menyusui sampai membalikan wajah dari puting susu berarti itu sudah cukup. Tetapi kalau belum cukup wajahnya masih di depan puting susu. Karena kalau menyusui, bayi sudah membalikan wajah, saat di beri lagi sudah tidak mau. (menjelaskan dengan penuh keyakinan)

Pemahaman ibu terhadap respon bayi mendapat ASI yang cukup

P1 - 29

Tidak dapat penjelasan hanya bidan beri semacam buku posyandu. Bidan mengatakan harus memiliki buku tersebut. Sebentar nona, saya masuk ambil bukunya (masuk ke kamar kemudian mengeluarkan KMS bayi. Kira-kira 4 menit ibu EN keluar dan menunjukan buku KMS untuk peneliti).

Ibu tidak mendapatkan penjelasan tentang ASI eksklusif dari tenaga kesehatan

P1 - 30

Tidak ada penjelasan tentang ASI eksklusif secara langsung oleh bidan. Buku yang diberikan harus dibayar Rp 25.000,00. Tetapi bidan tidak memberikan penjelasan.

Ibu tidak mendapatkan penjelasan tentang ASI eksklusif dari tenaga kesehatan

P1 - 31

Yang saya tahu ASI eksklusif lebih baik dari susu bantu. ASI

eksklusif seperti …. (menjawab lama) semacam susu saja.

Seperti susu ibu (ASI) dan susu botol.

Pemahaman ibu tentang ASI eksklusif

P1 - 32

Hanya itu saja. Tetapi waktu pemeriksaan kehamilan pernah saya disarankan agar makan jangan banyak-banyak supaya pada saat melahirkan tidak membuat saya kesulitan.

Pengalaman ibu dalam pemeriksaan kehamilan

P1 - 33

Tidak pernah. Saya hanya rutin membawa bayi saya ke posyandu. Tetapi tidak ada penjelasan tentang ASI eksklusif.

Ibu tidak mendapatkan penjelasan tentang ASI eksklusif dari tenaga kesehatan

P1 - 34 Saya tidak tahu. Dan tidak pernah dengar tentang hal tersebut (kolostrum).

Ibu tidak mendapatkan penjelasan kolostrum

P1 - 35 Tidak soalnya air susu belum keluar jadi beri susu botol. Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P1 - 36

Tanya tetapi kita bilang kalau susu ibu saja dolo, nanti kalau tidak kuat baru beri susu botol.

Peran penolong persalinan dalam pemberian ASI setelah melahirkan

P1 - 37 Belajar menyusui sendiri (sambil tersenyum). Upaya ibu belajar menyusui bayi

P1 - 38

Supaya gizi tambah, lebih sehat, supaya tumbuh besar (sambil tertawa kecil). Saya ingin menyusui terus sampai bayi saya umur 6 bulan atau 1 tahun.

Motivasi ibu dalam memberikan ASI

P1 - 39 Waktu bayi lapar saja baru diberi ASI. Frekuensi dan waktu menyusui

P1 - 40

Waktu bayi saya menangis itu berarti bayi saya lapar. Kapanpun bayi saya menangis waktu diberi ASI langsung tenang.

Frekuensi dan waktu menyusui

P1 - 41 Sudah sejak lahir. Menangis berarti lapar. Frekuensi dan waktu menyusui

P1 - 42 Dari semua. Dari suami ayah mertua, ibu mertua, dan ibu

kandung. Sumber dukungan sosial

P1 - 43

Kalau misalnya bayi sudah lapar tidak boleh lama, harus langsung beri ASI, tidak boleh membujuk untuk tenang. Harus langsung beri ASI.

(21)

108

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : P2

Hari/Tanggal : Selasa/ 30 Juni 2015

Pukul : 10.12 WIT Tempat : Rumah Ibu IH Usia : 35 tahun

P (Peneliti) :Selamat pagi bu.

P2 (Partisipan 2) :Iya selamat pagi.

P :Maaf mengganggu. Perkenalkan nama saya Aria Norry Tuhumena, saya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program studi Keperawatan dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Maksud kedatangan saya kemari adalah untuk melakukan penelitian dengan judul pendekatan kualitatif dalam bentuk dukungan sosial dan pengambilan keputusan untuk pemberian ASI di Desa Lilibooi. Penelitian ini berkaitan dengan tugas akhir saya. Saya mendapatkan info dari puskesmas pembantu Lilibooi bahwa ibu adalah salah satu dari ibu-ibu yang sedang menyusui didaerah sini dan memiliki bayi kisaran 0-6 bulan. (sambil bersalaman dengan partisipan dan menjelaskan maksud tujuan dari penelitian)

P2 :Iya nona. Benar. Bagemana tu nona? (Menanyakan sambil tersenyum)

P1 - 44

Kalau bayi sudah menangis, kakeknya gendong sampai diam, kalau tidak ada neneknya, kakeknya gendong sampai saya selesai masak baru saya ambil buat diberi ASI. Kalau ada neneknya, saya ambil dia (sebutan untuk bayi ibu EN) lalu mereka yang ganti saya untuk masak.

Bentuk dukungan sosial

P1 - 45

Semua sama saja. Seperti yang sebelumnya. Kalau saya lagi mengerjakan sesuatu lalu dia menangis lalu saya tidak ada. Ayahnya membuat sampai dia diam. Menunggu sampai saya datang untuk beri ASI.

Bentuk dukungan sosial

P1 - 46

Mereka hanya mengatakan susu ibu lebih baik dari susu bantu. Nenek saya yang mengatakan itu. Nenek dari mama pung mama kandung. Dan susu ibu lebih menghemat uang.

Faktor pendukung pengambilan keputusan dalam pemberian ASI

P1 - 47

Itu dari diri saya sendiri ingin menyusui. Tetapi ditambah lagi dengan seperti yang tadi itu nenek saya mengatakan air susu ibu itu bagus.

(22)

109

Iya nona. Benar. Bagaimana itu nona? (Menanyakan sambil tersenyum)

P :Ada beberapa pertanyaan yang akan saya tanyakan kepada ibu IH. Saya harap ibu IH nyaman dalam memberikan pendapat. Ibu IH mempunyai hak untuk menghentikan wawancara ini, jika ibu IH merasa tidak nyaman. Ok baiklah kita mulai dengan pertanyaan pertama ya. Dapatkah Ibu menerangkan nama dan sedikit keterangan tentang diri anda, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan terdahulu!

P2 :Iya. Nama saya Ny.IH umur 35 Tahun, pendidikan terakhir

SMA. Pekerjaan dulu… dulu saya kerjanya di butik tapi di

Makassar. Setelah menikah baru ikut suami ke Ambon.

P :Apakah Ibu IH sudah pernah punya anak ? Sekarang umur berapa?

P2 :Belum. Baru ini. Baru 1. (menjawab sambil tersenyum). Lahirnya tanggal 1 Mei 2015. Sekarang baru 1 bulan.

P :Tolong ceritakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu? Ceritakan pengalaman anda dalam menyusui bayi!

P2 :Menjadi seorang ibu itu, baru saya rasakan saat harus bangunnya tengah malam karena bayi menangis, harus bangun tengah malam untuk ganti popok, harus bangun tengah malam untuk menyusui bayi, menyusui pada saat bayi merasa lapar. Disitulah saya merasa menjadi seorang ibu.

P :Lalu pengalaman dalam menyusui gimana bu ?

P2 :Pengalaman menyusui bayi itu kadang biasa bayi saya main pentil (puting) susu, kadang juga dia biasa menggigit. (menjelaskan sambil memperagakan dengan tangan kemudian tertawa kecil)

P :Apakah bidan atau dokter yang merawat ibu pernah memberikan penjelasan tentang menyusui bayi?

P2 :Ndak. Ndak perna dijelaskan tentang menyusui bayi. Tidak. Tidak pernah dijelaskan tentang menyusui bayi.

(23)

110

P2 :Waktu setelah melahirkan…(sambil mengingat) kira-kira setengah jam saya langsung disuruh menyusui. Disaat itu susu

saya khan belum keluar cuman bidan bilang “biar saja… coba bayi untuk tetap dihisap supaya mengeluarkan ASI”. Begitu

saja.

P :Dalam masa menyusui, masalah-masalah apa saja yang dialami ibu ? Dan bagaimana cara mengatasinya ?

P2 :Cuma itu kadang biasa itu apa terkadang menggigit saat menyusui. Sehingga luka. Cara mengatasinya, biasanya saya pakai baby oil untuk kasih kering luka. Saya biarkan selama 1 jam atau lebih terus saya kasih hangat dengan air panas atau handuk panas, supaya kotorannya keluar, baru saya menyusui lagi.

P :Selama masa menyusui bayi pernah sakit ? diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P2 :Menyusui nda perna saki. Cuman saki kaya batuk atau flu. Bawa di puskesmas trus dikasi obat.

Menyusui tidak pernah sakit. Cuman sakit seperti batuk atau flu. Bawa di puskesmas terus dikasi obat.

P :Jika bayi sakit tetap diberi ASI atau obat ? selama bayi sakit bayi dapat menyusui dengan baik atau ?

P2 :Waktu bayi flu dikasi obat. Saya taru obat dengan sedikit air di sendok terus saya kasi minum. Saya tetap menyusui ASI.

P :Selama masa menyusui apakah ibu IH pernah sakit ? selama sakit apakah ibu tetap menyusui ? Diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P2 :Ndak. Ndak perna. Kalo saya atau suami saya flu biasanya berjangkit ke bayi begitu mi. Ndak juga priksa ke dokter nanti cuman minta obat di puskesmas saja.

(24)

111

P :Ceritakan apa saja yang diberikan kepada bayi setelah ASI

keluar?

P2 :Setelah ASI keluar, e.. saya tetap kasi menyusui.

P :Tidak ada makanan atau minuman lain yang diberikan pada bayi ?

P2 :Ada. Tambahan susu botol.

P :Tambahan susu botol dari kapan?

P2 :Tambahan susu botol sejak bayi saya lahir. Saya kasih tambah susu.

P :Itu ikut saran dari siapa ?

P2 :Saya kasih sendiri. Karna apa... biasa khan waktu saya masak. Bapaknya khan yang jaga. Biasa khan kalau saya sudah kehabisan susu ASI saya biasanya saya tambah dengan susu botol (tertawa kecil).

P :Kapan ibu IH berkeinginan mengajarkan bayi untuk makan pertama kali ? Ajar makan pertama kali dengan apa ?

P2 :Pas nanti dia 6 bulan. Dengan kuning telur ayam kampung. Nanti telur direbus, terus ambil kuning telurnya dipecah-pecahkan (sambil memperagakan dengan tangan), diambil sedikit terus di kasi makan. Di taru sedikit dimulut bayi.

Waktu nanti dia 6 bulan. Dengan kuning telur ayam kampung. Nanti telur direbus, terus ambil kuning telurnya dipecah-pecahkan (sambil memperagakan dengan tangan), diambil sedikit terus di kasi makan. Di taru sedikit dimulut bayi.

P :Pemahaman itu dapat dari siapa?

P2 :Kalo untuk pemahaman makan 6 bulan saya dapat dari Dokter. Baru-baru pusatnya agak keluar lalu dokter bilang nanti beri makan dia pas 6 bulan. Makanya saya ingin makannya 6 bulan. Kalo kuning telur saya diajarkan oleh ipar-ipar saya.

(25)

112

makannya 6 bulan. Kalau kuning telur saya diajarkan oleh ipar-ipar saya.

P :Adakah kebiasaan ibu IH memberi air putih dan cairan lain seperti teh, air manis kepada bayi dalam bulan-bulan pertama ?

P2 :Tidak pernah ada kebiasaan seperti itu hanya ASI dan susu botol.

P :Apakah ibu IH punya larangan makan atau larangan minum selama masa menyusui ?

P2 :Oh iya nda boleh makan sambal buat perut bayi kembung. Kalo air es nanti kotorannya cair. Nda boleh minum soda. Bisa minum soda tapi nda boleh dingin.

Oh iya tidak boleh makan sambal buat perut bayi kembung. Kalau air es nanti kotorannya cair. Tidak boleh minum soda. Bisa minum soda tapi tidak boleh dingin.

P :Pemahaman tersebut didapat dari siapa ?

P2 :Ipar sama orangtua disini.

P :Apakah ibu IH mengikuti yang dilarang tersebut ? kenapa bisa dijelaskan ?

P2 :Ikut (sambil mengangkuk). Untuk kekebalan tubuh. Karena untuk kesehatan takutnya kembung perut, takut buang air cair.

P :Berapa banyak frekuensi menyusui bayi dalam sehari?

P2 :Biasa kalo 1 hari tu biasa. (sambil mengingat) Biasanya kalo pagi 1 kali pas bangun tidur. Nanti abis saya makan siang lagi 1 kali saya menyusui lagi. Nanti kalo sore saya bantu dengan susu botol. Kalo malam biasanya 2 kali saya bangun kasih ASI.

(26)

113

P :Apakah bayi terus menangis setelah disusui ? Apakah yang dilakukan ibu IH jika bayi masih terus menangis walaupun telah disusui?

P2 :Kalau saya menyusui, bayi saya menangis biasanya saya kasih buju-buju miii, ayun-ayun, kalau dia merasa masih menangis terus-terus berarti saya harus tambah lagi susu botol. Kalau saya pencet begini (tangan partisipan mempraktekan cara pencet puting) air susu ndak keluar berarti habis. Berarti saya coba lagi pake susu botol. Habis susu botol, saya ayun-ayun dia hingga tenang, terus saya kasih tidur. Baru saya pergi minum teh panas, isi lagi makanan untuk selanjutnya persiapan untuk menyusui lagi.

P :Jadi susu botolnya dari kapan ?

P2 :Dari lahir saya kasih susu botol.

P :Bagaimana proses menyusui jika ibu IH sedang bekerja di rumah?

P2 :Saya kasi susu dulu. Nanti kalau dia suda tidur. Saya lanjut kerja.

P :Bagaimana perasaan ibu IH bila bayi menyusui lama jika saat ibu sedang ingin bekerja?

P2 :Kalo saya nda perna. Mau menyusui semua suda selesai. Saya kerja waktu bayi suda disusui. Biasanya kalo dia tidur saya kerja.

Kalau saya tidak pernah. Mau menyusui semua sudah selesai. Saya kerja waktu bayi sudah disusui. Biasanya kalau dia tidur saya kerja.

P :Bisa ibu IH ceritakan pengalaman ibu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah sambil menyusui bayi?

(27)

114

Ya bisa. Saya bangunnya jam 5 subuh, saya masak air panas, potong-potong sayur, semua khan sudah siap di kulkas sisa di olah saja. Nanti dia biasa bangun jam 6 atau setengah 7 semua sudah selesai. Nanti saya menyusui lagi dia, dia tidur lagi kembali. Saya lanjut kerja seperti cuci pakaian. Yang penting dua dua jam. Saya menyusui saya lihat jam.

P :Bagaimana ibu IH mengetahui, tanda-tanda bayi anda mendapat cukup ASI ?

P2 :Kalau dia tidur nyenyak. Kalau umpamanya ASI, dia biasa tidur sampai 2 jam. Kalau saya kasih cuma susu botol tambahan ya dia cuman tidur setengah jam atau 1 jam.

P :Bagaimana pendapat ibu IH tentang ASI eksklusif ?

P2 :Ndak pernah ada penjelasan tentang ASI eksklusif. Saya ndak tau tentang tentang ASI eksklusif.

Tidak pernah ada penjelasan tentang ASI eksklusif. Saya tidak tahu tentang tentang ASI eksklusif.

P :Apakah ibu IH tahu tentang kolostrum ? atau ibu IH pernah mendengar tentang kolostrum ?

P2 :Tidak. Tidak pernah tahu tentang itu (kolostrum).

P :Setelah selesai melahirkan ibu IH menyusui atau tidak?

P2 :Saya menyusui. Selesai melahirkan saya menyusui.

P :Setelah selesai melahirkan apakah penolong persalinan tanya kepada ibu apakah bayi ibu mau disusui atau diberi susu formula ?

P2 :Saya melahirkan di RSUD Haulussy di Kudamati. Waktu itu saya melahirkan normal. Jadi memang langsung menyusui. Saat pindah ke kamar bangsal langsung menyusui. Bidan suruh saya menyusui walaupun ASI belum keluar.

P :Ada makanan lain selain ASI yang diberikan kepada bayi setelah bayi lahir ?

(28)

115

P :Ibu IH belajar menyusui pertama kali dari siapa ?

P2 :Dari sendiri. Bidan di rumah sakit bilang kalo 3-4 hari nda ada berarti air susu nda ada. Padahal saya pas keluar dari ruma sakit baru ASI banyak keluar.

P :Jelaskan alasan ibu IH menyusui atau dorongan yang membuat ibu ingin menyusui !

P2 :Alasannya supaya bayi sehat, perkembangan baik, katanya bagus menyusui itu bagus. Saya ingin terus menyusui.

P :Sampai kapan ?

P2 :Tergantung dari air susunya. Kalau bisa 6 bulan atau 1 tahun. Tergantung dari air susunya.

P :Siapa saja yang berperan sebagai sumber dukungan sosial untuk menyusui ?

P2 :Suami saya dan ipar-ipar dari suami saya. Contohnya dia suruh makan sayur katuk, katanya menambah air susu, atau sayur katuk dicampur terong, atau sayur matel yang bikin tambah kencang susu, atau juga makan kacang-kacangan.

P :Itu semua ibu lakukan ? Alasannya?

P2 :Iya saya lakukan. Alasannya supaya tambah banyak air susu. Saya lakukan sampai sekarang. Tetapi tergantung dari sayurnya. Kalau suami saya dapat sayur katuk, ya saya masak, kalau sayur matel juga ipar saya kasih atau ke hutan ya saya bikin. Cuman makan sa itu kacang-kacangan, kaya kacang hijau, kacang tanah yang digoreng, untuk menambah air susu.

P :Lalu bagaimana dukungan sosial dari keluarga seperti mertua atau ibu kandung terhadap anda selama masa menyusui?

(29)

116

P :Dalam bentuk apa dukungan yang diberikan ?

P2 :Di suruh makan sayuran dan buah-buah. Buah-buah kalo orang makasar bilang pisang burung-burung yang kecil-kecil kalo di ambon ndak (tidak) tau itu namanya (tertawa kecil).

P :Pisang 40 hari? Itu saja ?

P2 :Iya benar pisang 40 hari. Iya sama papaya juga. Tetapi makannya tidak setiap hari kalo suami bawakan atau ipar bawakan kalo ada ya makan. Yang penting ada.

P :Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam keluarga untuk menyusui ?

P2 :Dari keluarga. Keluarga bilang katanya menyusui itu bagus, sehat, perkembangan baik, untuk daya tahan tubuh. Keluarga saya yang dari Makasar dan ipar disini yang bilang.

P :Jelaskan proses pengambilan keputusan dalam keluarga?

P2 :Dari diri saya sendiri dan didukung suami. Mumpung pentil saya juga khan dia melonjong begini (sambil memperagakan dengan tangan) jadi bagus. Ada khan yang tamasuk ke dalam makanya susah harus dipompa dulu. Kalo saya punya nda melonjong. Jadi dari berdua saya sama suami tapi ditambah lagi sama ipar-ipar untuk menyusui. Tapi sebelum itu juga saya juga sudah ingin untuk menyusui.

P :Iya itu saja sih. Terima kasih banyak ya bu, buat jawaban-jawabannya. Di lain hari jika masih ada beberapa hal yang kurang saya akan kembali ketempat ibu ya ? (Sambil berjabat tangan dengan partisipan)

P2 :Iya sama-sama. Iya nanti bisa datang lagi. (menjawab sambil tersenyum)

Coding Unit of general meaning Sub Tema

P2 - 1

Iya. Nama saya Ny.IH umur 35 Tahun, pendidikan terakhir SMA. Pekerjaan dulu… dulu saya kerjanya di butik tapi di Makassar. Setelah menikah baru ikut suami ke Ambon.

(30)

117

P2 - 3

Menjadi seorang ibu itu, baru saya rasakan saat harus bangunnya tengah malam karena bayi menangis, harus bangun tengah malam untuk ganti popok, harus bangun tengah malam untuk menyusui bayi, menyusui pada saat bayi merasa lapar. Disitulah saya merasa menjadi seorang ibu.

Pengalaman menjadi seorang ibu

P2 - 4

Pengalaman menyusui bayi itu kadang biasa bayi saya main pentil (puting) susu, kadang juga dia biasa menggigit. (menjelaskan sambil memperagakan dengan tangan kemudian tertawa kecil)

Pengalaman ibu dalam menyusui bayi

P2 - 5

Tidak. Tidak pernah dijelaskan tentang menyusui bayi. Tidak ada

penjelasan tentang menyusui bayi

P2 - 6

Waktu setelah melahirkan…(sambil mengingat) kira-kira setengah jam saya langsung disuruh menyusui. Disaat itu susu saya khan belum keluar cuman bidan bilang “biar saja… coba bayi untuk

tetap dihisap supaya mengeluarkan ASI”. Begitu saja.

Penjelasan tentang menyusui oleh tenaga kesehatan

P2 - 7

Cuma itu kadang biasa itu apa terkadang menggigit saat menyusui. Sehingga luka. Cara mengatasinya, biasanya saya pakai baby oil untuk kasih kering luka. Saya biarkan selama 1 jam atau lebih terus saya kasih hangat dengan air panas atau handuk panas, supaya kotorannya keluar, baru saya menyusui lagi.

Masalah dalam menyusui bayi

P2 - 8

Menyusui tidak pernah sakit. Cuman sakit seperti batuk atau flu. Bawa di puskesmas terus dikasi obat.

Kondisi kesehatan bayi selama menyusu

P2 - 9 Waktu bayi flu dikasi obat. Saya taru obat dengan sedikit air di sendok terus saya kasi minum. Saya tetap menyusui ASI.

Cara pemberian obat jika bayi sakit

P2 - 10

Tidak. Tidak pernah. Kalau saya atau suami saya flu biasanya berjangkit ke bayi begitu. Tidak juga periksa ke dokter nanti cuman minta obat di puskesmas saja.

Persepsi ibu terhadap

kesehatannya dan bayinya

P2 - 11

Setelah ASI keluar, e.. saya tetap kasi menyusui. Pengalaman ibu setelah ASI pertama keluar

P2 - 12

Ada. Tambahan susu botol. Pemberian

makanan/minuman selain ASI

P2 - 13

Tambahan susu botol sejak bayi saya lahir. Saya kasih tambah susu.

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P2 - 14

Saya kasih sendiri. Karna apa... biasa khan waktu saya masak. Bapaknya khan yang jaga. Biasa khan kalau saya sudah kehabisan susu ASI saya biasanya saya tambah dengan susu botol (tertawa kecil).

Keputusan pemberian susu formula pada bayi

P2- 15

Waktu nanti dia 6 bulan. Dengan kuning telur ayam kampung. Nanti telur direbus, terus ambil kuning telurnya dipecah-pecahkan (sambil memperagakan dengan tangan), diambil sedikit terus di kasi makan. Di taru sedikit dimulut bayi.

Keinginan ibu memberikan makanan pendamping ASI

P2 - 16

Kalau untuk pemahaman makan 6 bulan saya dapat dari Dokter. Baru-baru pusatnya agak keluar lalu dokter bilang nanti beri makan dia pas 6 bulan. Makanya saya ingin makannya 6 bulan. Kalau kuning telur saya diajarkan oleh ipar-ipar saya.

Sumber pemahaman ibu tentang makanan pendamping ASI

P2 - 17

(31)

118

P2 - 18

Oh iya tidak boleh makan sambal buat perut bayi kembung. Kalau air es nanti kotorannya cair. Tidak boleh minum soda. Bisa minum soda tapi tidak boleh dingin.

Persepsi ibu tentang larangan makan dan minum selama menyusui

P2 - 19

Ipar sama orangtua disini. Sumber

pemahaman ibu tentang larangan makan dan minum selama menyusui

P2 - 20

Ikut (sambil mengangkuk). Untuk kekebalan tubuh. Karna untuk kesehatan takutnya kembung perut, takut buang air cair.

Sikap ibu terhadap budaya larangan makan dan minum selama menyusui

P2 - 21

Biasa kalau 1 hari itu biasa. (sambil mengingat) Biasanya kalau pagi 1 kali waktu bangun tidur. Nanti selesai saya makan siang lagi 1 kali saya menyusui lagi. Nanti kalau sore saya bantu dengan susu botol. Kalau malam biasanya 2 kali saya bangun kasih ASI.

Frekuensi dan waktu ibu menyusui bayi dalam sehari

P2 - 22

Kalau saya menyusui, bayi saya menangis biasanya saya kasih buju-buju miii, ayun-ayun, kalau dia merasa masih menangis terus-terus berarti saya harus tambah lagi susu botol. Kalau saya pencet begini (tangan partisipan mempraktekan cara pencet puting) air susu ndak keluar berarti habis. Berarti saya coba lagi pake susu botol. Habis susu botol, saya ayun-ayun dia hingga tenang, terus saya kasih tidur. Baru saya pergi minum teh panas, isi lagi makanan untuk selanjutnya persiapan untuk menyusui lagi.

Pengalaman ibu dalam memberikan ketenangan pada bayi

P2 - 23

Dari lahir saya kasih susu botol. Bulan pertama kelahiran bayi mendapat ASI dan susu formula

P2 - 24

Saya kasi susu dulu. Nanti kalau dia sudah tidur. Saya lanjut kerja. Pemahaman ibu dalam

memprioritaskan pemberian ASI pada bayi

P2 - 25

Kalau saya tidak pernah. Mau menyusui semua sudah selesai. Saya kerja waktu bayi sudah disusui. Biasanya kalau dia tidur saya kerja.

Pemahaman ibu dalam

memprioritaskan pemberian ASI pada bayi

P2 - 26

Ya bisa. Saya bangunnya jam 5 subuh, saya masak air panas, potong-potong sayur, semua khan sudah siap di kulkas sisa di olah saja. Nanti dia biasa bangun jam 6 atau setengah 7 semua sudah selesai. Nanti saya menyusui lagi dia, dia tidur lagi kembali. Saya lanjut kerja seperti cuci pakaian. Yang penting dua dua jam. Saya menyusui saya lihat jam.

Pengalaman ibu dalam

menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di rumah

P2 - 27

Kalau dia tidur nyenyak. Kalau umpamanya ASI, dia biasa tidur sampai 2 jam. Kalau saya kasih cuma susu botol tambahan ya dia cuman tidur setengah jam atau 1 jam.

Persepsi ibu terhadap kualitas bayi menyusui

P2 - 28

Tidak pernah ada penjelasan tentang ASI eksklusif. Saya tidak tahu tentang tentang ASI eksklusif.

(32)

119

P2 - 29

Tidak. Tidak pernah tahu tentang itu (kolostrum). Ibu tidak mendapatkan penjelasan tentang kolostrum

P2 - 30

Saya menyusui. Selesai melahirkan saya menyusui. Fenomena

pemberian ASI pada bayi

P2 - 31

Saya melahirkan di RSUD Haulussy di Kudamati. Waktu itu saya melahirkan normal. Jadi memang langsung menyusui. Saat pindah ke kamar bangsal langsung menyusui. Bidan suruh saya menyusui walaupun ASI belum keluar.

Motivasi dari bidan kepada ibu untuk segera menyusui setelah bayi lahir

P2 - 32

Susu bantu saja. Keputusan

pemberian susu formula pada bayi

P2 - 33

Dari sendiri. Bidan di ruma sakit bilang kalo 3-4 hari nda ada berarti air susu nda ada. Padahal saya pas keluar dari rumah sakit baru ASI banyak keluar.

Upaya ibu belajar menyusui bayi

P2 – 34 Alasannya supaya bayi sehat, perkembangan baik, katanya bagus menyusui itu bagus. Saya ingin terus menyusui.

Motivasi ibu dalam memberikan ASI

P2 – 35

Tergantung dari air susunya. Kalau bisa 6 bulan atau 1 tahun. Tergantung dari air susunya.

Motivasi ibu dalam memberikan ASI pada bayi

P2 – 36

Suami saya dan ipar-ipar dari suami saya. Contohnya dia suruh makan sayur katuk, katanya menambah air susu, atau sayur katuk dicampur terong, atau sayur matel yang bikin tambah kencang susu, atau juga makan kacang-kacangan.

Sumber dukungan sosial

P2 – 37

Iya saya lakukan. Alasannya supaya tambah banyak air susu. Saya lakukan sampai sekarang. Tetapi tergantung dari sayurnya. Kalau suami saya dapat sayur katuk, ya saya masak, kalau sayur matel juga ipar saya kasih atau ke hutan ya saya bikin. Cuman makan sa itu kacang-kacangan, kaya kacang hijau, kacang tanah yang digoreng, untuk menambah air susu.

Bentuk dukungan sosial

P2 – 38

Mertua saya sudah meninggal dan ibu kandung saya juga sudah meninggal. Kebanyakan dukungan saya dapat dari kakak ipar saudara perempuan suami saya. Usinya (kakak perempuan) suami saya.

Sumber dukungan sosial

P2 – 39

Di suruh makan sayuran dan buah-buah. Buah-buah kalo orang makasar bilang pisang burung-burung yang kecil-kecil kalo di ambon ndak (tidak) tau itu namanya (tertawa kecil).

Bentuk dukungan sosial

P2 – 40

Iya benar pisang 40 hari. Iya sama papaya juga. Tetapi makannya tidak setiap hari kalo suami bawakan atau ipar bawakan kalo ada ya makan. Yang penting ada.

Bentuk dukungan sosial

P2 – 41

Dari keluarga. Keluarga bilang katanya menyusui itu bagus, sehat, perkembangan baik, untuk daya tahan tubuh. Keluarga saya yang dari Makasar dan ipar disini yang bilang.

Faktor pendukung pengambilan keputusan dalam pemberian ASI

P2 – 42

Dari diri saya sendiri dan didukung suami. Mumpung pentil saya juga khan dia melonjong begini (sambil memperagakan dengan tangan) jadi bagus. Ada khan yang tamasuk ke dalam makanya susah harus dipompa dulu. Kalo saya punya nda melonjong. Jadi dari berdua saya sama suami tapi ditambah lagi sama ipar-ipar untuk menyusui. Tapi sebelum itu juga saya juga sudah ingin untuk menyusui.

Proses pengambilan keputusan

(33)

120

TRANSKRIP WAWANCARA

Kode : P3

Hari/Tanggal : Jumat/ 3 Juli 2015

Pukul : 10.37 WIT Tempat : Rumah Ibu AT Usia : 24 tahun

P (Peneliti)

:Selamat pagi ibu. Maaf su mengganggu. Perkenalkan

beta nama Aria Norry Tuhumena, beta merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Keperawatan dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Maksud kedatangan beta kesini adalah untuk melakukan penelitian dengan judul pendekatan kualitatif dalam bentuk dukungan sosial dan pengambilan keputusan untuk pemberian ASI di Desa Lilibooi. Penelitian ini berkaitan deng beta pung tugas akhir. Beta dapa info dari warga Desa Lilibooi bahwa ibu adalah salah satu dari ibu-ibu yang sedang menyusui didaerah sini dan memiliki bayi kisaran 0-6 bulan. (sambil bersalaman dengan partisipan dan menjelaskan maksud tujuan dari penelitian)

P3 (Partisipan 3) : Oh iya. Salamat pagi nona. Sebentar e beta bawa ana ni ka kamar dolo. (menjawab sambil tersenyum dan sedang menggendong bayi masuk ke kamar)

Oh iya. Selamat pagi nona. Sebentar saya bawa bayi saya ke kamar dulu ya. (menjawab sambil tersenyum dan sedang menggendong bayi masuk ke kamar)

P :Iya.

P3 :(2 menit kemudian AT keluar dari kamar setelah menaruh bayi yang sudah tidur dan duduk bersebelahan dengan peneliti)

P3 :Silakan dudu dolo, nona. Bagemana tu nona ? (mempersilahkan peneliti masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan di ruang tamu)

Silakan duduk dulu, nona. Bagaimana itu nona ? (mempersilahkan peneliti masuk dan duduk di kursi yang telah disediakan di ruang tamu)

(34)

121

membuat ibu AT rasa seng nyaman. Bisa katong mulai wawancara sakarang ?

Iya. (Peneliti duduk berhadapan dengan AT). Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan. Saya berharap ibu AT akan merasa nyaman dalam memberikan pendapat. Ibu AT mempunyai hak untuk menghentikan wawancara ini jika ada pertanyaan yang membuat ibu tidak nyaman. Bisa kita mulai sekarang wawancaranya ?

P3 :Iya. (sambil mengangguk)

P :Katong mulai deng pertanyaan pertama e. Dapatkah Ibu menerangkan nama, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan terdahulu!

Kita mulai dengan pertanyaan pertama. Dapatkah Ibu AT menerangkan nama, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan terdahulu!

P3 :Nama Ny.AT umur 24 tahun, pendidikan terakhir SMA. Dulu pernah karja di supermarket di Timika selama 2 tahun, kalo sakarang ibu rumah tangga.

Nama Ny.AT umur 24 tahun, pendidikan terakhir SMA. Dulu pernah kerja di supermarket di Timika selama 2 tahun, kalau sekarang ibu rumah tangga.

P :Apakah Ibu AT sudah pernah punya anak sebelumnya? Berapa umurnya sekarang?

P3 :Sudah pernah ada ana sebelumnya. Ana pertama umur 3 tahun. Yang nomor dua lahir 12 April 2015, sakarang su 2 stenga bulan, su amper 3 bulan.

Sudah pernah ada anak sebelumnya. Anak pertama umurnya 3 tahun. Yang kedua lahirnya 12 April 2015, sekarang sudah 2 setengah bulan, sudah hampir 3 bulan.

P :Bisa ceritakan sedikit bagaimana rasanya menjadi seorang ibu AT?

(35)

122

Capai urus. Kadang-kadang juga mengeluh capai. Terus kalau sudah capai lihat anak-anak main-main kaya rasa capai hilang begitu. Senang. Ya begitu saja.

P :Lalu bagaimana pengalaman ibu AT dalam menyusui bayi!

P3 :Ana pertama menyusui. Ana pertama menyusui sampe 2 taong. Yang ana pertama ASI kurang. Mungkin orang bilang ana pertama aer susu balom talalu banya. Mungkin kurang makang sayur-sayuran. Dari lahir sampe 3 bulan susu botol tapi sambil ASI lai.

Anak pertama menyusui. Anak pertama menyusui sampai 2 tahun. Yang anak pertama ASI kurang. Mungkin yang dikatakan orang anak yang pertama air susu belum terlalu banyak. Dari lahir sampai 3 bulan susu botol tetapi sambil ASI juga.

P :Apakah bidan atau dokter yang merawat ibu AT pernah memberikan penjelasan tentang menyusui bayi?

P3 :Iya. Bidan di sini pernah menjelaskan tentang menyusui bayi.

P :Itu kapan ?

P3 :Iya bidan disini di Puskesmas Lilibooi. Waktu anak pertama. Waktu pemeriksaan kehamilan, waktu ana lahir juga ada bidan yang terangkan caranya begini begitu. (sambil mengingat) Iya bidan disini di Puskesmas Lilibooi. Waktu anak pertama. Pada saat pemeriksaan kehamilan, saat setelah melahirkan ada bidan yang menjelaskan cara menyusui begini dan begitu. (sambil mengingat)

P :Seperti apa bidan menjelaskan tentang menyusui ?

P3 :Sering bersihkan puting susu. Biar puting susu keluar jangan masuk kedalam.

P :Sering ke posyandu ?

P3 :Iya. Karna biasa pi posyandu pemeriksaan tiap bulan. Ana pertama deng kadua tiap bulan pi posyandu, dari hamil sampe melahirkan. Posyandu disini ni sabulan sakali. (menjelaskan penuh keyakinan)

(36)

123

posyandu, dari hamil sampai melahirkan. Posyandu disini 1 bulan 1 kali. (menjelaskan penuh keyakinan)

P :Selain penjelasan tentang membersihkan puting susu, ada lagi yang dijelaskan?

P3 :Seng ada penjelasan laeng lai. Tidak ada penjelasan lain.

P :Dalam masa menyusui, masalah-masalah apa saja yang dialami ibu AT ?

P3 :Kalo ana pertama, puting susu sakit. Pecah-pecah. Cuma cuci pake aer hangat tapi tetap menyusui. Pertama kali menyusui seng saki tapi lama kelamaan baru sakit.

Kalau anak pertama, puting susu sakit. Pecah-pecah (lecet). Hanya cuci pakai air hangat tetapi tetap menyusui. Pertama kali (hari pertama) menyusui tidak sakit tetapi lama kelamaan baru sakit.

P :Lalu selain itu, cara mengatasinya apa lai? Lalu selain itu,cara mengatasinya apa lagi?

P3 :Waktu itu tu jua khan ASI kurang, kasi tambahan susu botol untuk ana pertama dari umur 1 bulan sampe 3 bulan.

Waktu itu juga khan ASI kurang, beri tambahan susu botol untuk anak pertama dari umur 1 bulan sampai 3 bulan.

P :Saat puting susu sakit tetap menyusui ?

P3 :Iya waktu puting susu sakit tetap menyusui.

P :Untuk anak pertama, ibu AT beri susu botol ikut saran dari siapa ?

P3 :Inisiatif sendiri. Barang par bantu-bantu. Kalo aer susu khan masi kurang jadi kalo dia balom kanyang, makanya bantu deng susu botol.

Inisiatif sendiri. Supaya buat bantu-bantu. Kalau air susu khan masih kurang jadi dia belum kenyang, makanya bantu dengan susu botol.

(37)

124

P3 :Ana kedua susu botol sampe 1 bulan. Kalo sakarang ASI.

Anak kedua susu botol sampai 1 bulan. Kalau sekarang ASI.

P :Anak pertama dan kedua selain diberi ASI juga diberi susu botol ?

P3 :Iya. Tetap beri ASI. Susu botol hanya untuk selingan.

P :Selama masa menyusui bayi anda pernah sakit ? umur berapa ? diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P3 :Panas sa. Su lupa lai umur barapa, sering sakit tapi cuman panas sa. Biasa anana kacil dong daya tahan tubuh seng kuat. Panas(demam) saja. Sudah lupa umur berapa, sering sakit tetapi cuman panas saja. Biasa anak-anak kecil daya tahan tubuh tidak kuat.

P :Jika bayi sakit tetap diberi ASI atau obat ? selama bayi sakit bayi dapat menyusui dengan baik atau ?

P3 :Tetap disusui. Cuma kasi obat. Tapi seng ka dokter. Ana pertama yang sering saki. Ana kedua ni seng perna saki. Tetap disusui. Cuma beri obat. Tapi tidak ke dokter. Anak pertama yang sering sakit. Anak kedua ini tidak pernah sakit.

P :Selama masa menyusui apakah ibu AT pernah sakit ? selama sakit apakah ibu AT tetap menyusui ? Diperiksakan ke dokter atau tidak ?

P3 :Iya yang waktu ana pertama tu perna sakit, tapi tetap menyusui. Kalo ana kedua, beta saki dua minggu tinggal di tampa tapi tetap menyusui. Tetap menyusui barang dia

Referensi

Dokumen terkait

(2006), "International Price Relationships and Volatility Transmissions Between Stock Index and Stock Index Futures in Malaysia, Hongkong, and Japan", Journal of

ini dilakukan pada media cetak yang berafiliasi dengan tokoh yang diberitakan.. Peneliti meninjau penelitian-penelitian sebelumnya

Crackers dengan subtitusi 50% pati batang aren memiliki kualitas paling baik ditinjau dari sifat kimia, fisik, dan mikrobiologi dan disukai karena memiliki rasa, warna, tekstur,

Bahan yang digunakan dalam pembuatan crackers terdiri dari : tepung, gula, lemak, susu, garam, ragi, baking powder dan air serta bahan pelapis adonan/dust filling yang terdiri

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti menyarankan agar penelitian lanjutan: mengkombinasikan metode

Thus, the discovery of unique column combinations , i.e., sets of columns whose values uniquely identify rows, is an important data profiling task [ 29 ].. A unique that was

intervencije bile takve, ali u tome je prednja č io lucidnim 'pokusima' – Ivan Ladislav Galeta. neki filmovi Ive Lukasa, Gotovca, Š voba). Hajdlerovo paljenje filmske vrpce

1) Negara-negara peserta wajib membuat peraturan- peraturan yang tepat untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan dalam semua urusan yang berhubungan