• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyebab Kegagalan dalam Pemberian ASI Eksklusif: Studi Kualitatif di Desa Warak T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penyebab Kegagalan dalam Pemberian ASI Eksklusif: Studi Kualitatif di Desa Warak T1 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitiannya

adalah deskriptif. Penggunaan metode kualitatif dipilih agar proses

pengidentifikasian dan penguraian beberapa faktor-faktor yang menjadi

penyebab dalam kegagalan pemberian ASI eksklusif dapat lebih

mudah dilakukan(Arikunto, 2006).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Warak RT 03 RW 06 Kecamatan

Sidomukti Kelurahan Dukuh Salatiga, waktu penelitian pada bulan Agustus 2016.

3.2.1 Populasi

Target populasi adalah ibu-ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0-6

bulan yang berada di Desa warak.

3.2.2 Sampel

Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purpossive

sampling yaitu dengan mengambil informan ibu-ibu yang belum

(2)

23

pendahuluan peneliti mendapatkan 5 ibu menyusui belum berhasil

memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Kriteria inklusi informan meliputi:

1. Ibu dengan anak usia 0-6 bulan

2. Berusia 18-40 tahun

3. Dapat berkomunikasi dengan baik

4. Bersedia menjadi informan

Kriteria eksklusi informan meliputi:

1. Ibu dengan anak usia lebih dari 6 bulan

2. Berusia diatas 40 tahun

3. Tidak dapat berkomunikasi dengan baik

4. Tidak bersedia menjadi informan

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan yaitu ibu menyusui untuk mengetahui apakah ibu terus memberikan ASI kepada

bayi tanpa makanan tambahan selain suplemen obat hingga bayi

berumur 6 bulan. Jenis wawancara yang dipakai adalah wawancara

relatif berstruktur yakni wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan

(3)

24 perluasan jawabannya. Wawancara dilakukan kepada informan setelah

peneliti meminta persetujuan waktu dengan informan.

3.3.1 Metode pengumpulan data

3.3.2. Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pedoman wawancara, alat perekam pada saat wawancara, serta material

lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar

seperti alat tulis dan handphone.

3.4 Analisa Data

Rancangan wawancara yang dibuat peneliti berguna untuk

mendapatkan data berbagai perasaan dan pikiran informan yang berkaitan dengan pengalaman menyusui bayi selama 6 (enam) bulan

pertama setelah kelahiran. Pada pertemuan pertama para informan

telah diwawancarai. Kemudian hasil wawancara tersebut dibuat dalam

bentuk suatu transkrip wawancara yang digunakan dalam analisis data.

Adapun langkah-langkah analisa data adalah dengan analisis kualitatif

menurut Miles dan Huberman (2007) yaitu :

1. Membuat transkrip dan hasil wawancara mendalam.

2. Mempelajari semua data yang sudah terkumpul dan menyeleksi

pertanyaan-pertanyaan dan catatan-catatan yang masuk dari

(4)

25

3. Mencari makna khusus pada pertanyaan yang dapat menjadi kata

kunci.

4. Memproses semua kata kunci sebagai bahan untuk membuat

interpretasi.

5. Membuat interpretasi dari kata kunci selanjutnya melakukan analisis

deskriptif dengan pertanyaan penelitian serta menghubungkan

dengan teori yang ada.

3.5 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

menggunakan member checking. Semua hasil wawancara yang telah

diubah dalam bentuk penulisan verbatim kemudian dibawa kembali ke

partisipan untuk meminta persetujuan ataupun adanya penambahan atau klarifikasi terhadap hasil penulisan wawancara.

3.6 Etika Penelitian

Sebelum penelitian dimulai, peneliti meminta ijin kepada ibu

menyusui yang akan menjadi informan. Sebelum memulai wawancara

mendalam informan menandatangani pernyataan yang sudah terlampir

untuk kesediaannya menjadi informan penelitian, setelah dibacakan

Referensi

Dokumen terkait

Menyusui dilanjutkan secara ekslusif selama 6 bulan pertama usia bayi, yaitu hanya memberikan ASI saja tanpa makanan/minuman lainnya. Perhatikan gizi/makanan

dengan bayi untuk menyusui, suami juga dapat membantu.. meringankan tugas ibu selama masa menyusui, maupun

Banyak ibu tidak menyusui secara eksklusif, alasan yang.. sering diungkapkan karena kurang pengetahuan tentang

menyusui suami memberikan dukungan yang maksimal. kepada ibu untuk menyusui bayi

Pertama, adalah karena persiapan menyusui tidak dapat dilakukan secara mendadak (harus sejak masa kehami- lan); kedua, kemungkinan bayi diberikan susu formula atau makanan

Pertama, adalah karena persiapan menyusui tidak dapat dilakukan secara mendadak (harus sejak masa kehami- lan); kedua, kemungkinan bayi diberikan susu formula atau makanan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaan-Nya penyusunan skripsi yang berjudul “Penyebab Kegagalan Dalam Pemberian ASI

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama