• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR-DASAR EKONOMI RUMAH TANGGA (ERT)

Dalam dokumen Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) (Halaman 26-35)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak hanya pada bagaimana caranya, melainkan dengan adanya kemauan untuk melaksanakannya.

ERT dapat diartikan sebagai pengetahuan mengenai azas-azas penghasilan, pembagian dan pemakaian barang-barang serta kekayaan dalam rumah tangga.

Permasalahan yang dihadapi adalah “Apakah penghasilan yang diperoleh sebuah keluarga dapat untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga?”

Ada dua kemungkinan terjadi:

Bila penghasilan lebih besar dari pengeluaran maka ada sisa yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Sebaliknya, bila pengeluaran lebih besar dari penghasilan maka keadaan keluarga akan semakin gawat. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengaturan ekonomi rumah tangga yang seefisien mungkin.

Tujuan Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga adalah: agar keluarga mampu menggunakan daya dan dana yang tersedia dalam jumlah terbatas demi terciptanya kesejahteraan dan kepuasan lahir batin.

Kesejahteraan yang diharapkan meliputi tiga hal, yaitu: a. Rasa kecukupan (sandang, pangan dan papan) b. Rasa keadilan dan kejujuran (penilaian sikap rohani)

c. Rasa ketentraman batin (bebas dari ketakutan dan kecemasan).

Permasalahan pokok yang sering dihadapi dalam hal ini adalah adanya tingkat ekonomi yang rendah sebagai akibat dari kecilnya modal, sehingga volume usaha yang dimiliki kecil, dan penghasilan yang diperolehnya juga tentunya kecil (rendah). Penyebabnya antara lain:

a. Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan (dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan, tidak ada penyuluhan, kurangnya informasi, dll)

b. Keterbatasan pandangan ke masa depan (kurang kreatif dan inisiatif) c. Pengaruh lingkungan (adat istiadat dan kebiasaan)

d. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki (daya, dana, dan sarana).

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pendekatan baik kelompok, proses penyadaran diri akan kebutuhan yang harus dipenuhi dengan pendapatan yang kecil, sehingga ada dorongan untuk berusaha memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pendapatan mereka. Yang diharapkan akan mampu menumbuhkan sikap yang akan bermanfaat untuk mengatasi permasalahan di atas, antara lain:

a. Sikap keterbukaan antar anggota keluarga b. Sikap wajar dan realistis.

Sikap diatas tentunya akan mendorong:

- Orang akan lebih percaya pada kemampuannya sendiri - Orang memiliki sikap berpandangan jauh ke depan

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga

Menyadari bahwa banyak kebutuhan dari pada penghasilan keluarga, maka diperlukan semacam pedoman atau aturan mengenai perencanaan pendapatan yang akan diperoleh dan penjatahan uang tiap kebutuhan keluarga, atau sering disebut anggaran pendapatan dan belanja.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat anggaran adalah pentingnya membedakan aspek kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan : jika tidak dipenuhi akan mempengaruhi tercapainya kesejahteraan rumah tangga. Keinginan : jika tidak dipenuhi tidak akan membawa pengaruh dalam usaha pencapaian

kesejahteraan keluarga.

Langkah dalam menyusun anggaran rumah tangga:

a. Merencanakan jumlah penghasilan yang akan diperoleh pada periode waktu tertentu. b. Membuat daftar kebutuhan keluarga dalam satu waktu penerimaan penghasilan c. Menyeleksi satu persatu kebutuhan yang ada (memprioritaskan)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Tujuan dari menabung adalah:

a. Membentuk dan mengembangkan sikap hemat dan berencana dalam keuangan keluarga maupun usaha, serta ekonomis dalam pembelanjaan.

b. Membentuk dan mengembangkan sikap percaya diri.

c. Membentuk dan mengembangkan modal usaha, sehingga penabung mampu meningkatkan penghasilannya.

Keuntungan anggota menabung di kelompok:

a. Membentuk sikap hemat, mencegah pemborosan atau mengurangi sikap konsumtif. b. Memperoleh jasa simpanan.

c. Memenuhi kebutuhan mendadak.

d. Mudah, tidak diperlukan syarat-syarat tertentu seperti di Bank dan kita juga dapat meminjam di kelompok bila kita membutuhkan dan situasi kelompok memungkinkan.

e. Memperoleh pendidikan, bila kita rajin menabung dan hadir dalam RA kita akan dapat bertukar pengalaman dengan anggota lainnya yang tentunya akan menambah pengetahuan kita misalnya tentang ketrampilan, usaha, dll.

f. Membantu meningkatkan permodalan kelompok.

Keuntungan tabungan/simpanan anggota bagi kelompok: a. Meningkatkan permodalan.

b. Memenuhi kebutuhan pinjaman anggota.

c. Memupuk rasa kebersamaan dan saling menolong diantara sesama anggota. d. Dapat dijadikan jaminan pada pihak ke-2.

e. Meningkatkan pendapatan.

Jenis simpanan: 1. Simpanan pokok:

- besarnya sama bagi setiap anggota - dibayar pada saat masuk menjadi anggota - tidak dapat diambil selama menjadi anggota.

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

2. Simpanan wajib:

- besarnya sama bagi setiap anggota

- dibayar secara teratur dan rutin sesuai kesepakatan yang ditentukan (misalnya mingguan, bulanan, dll)

- tidak bisa diambil selama menjadi anggota. 3. Simpanan sukarela:

- Besarnya sesuai kemampuan masing-masing anggota - Dapat diambil saat dibutuhkan, sesuai keuangan di kelompok - Diusahakan dibayar teratur.

4. Simpanan lain-lain, maksudnya untuk meningkatkan permodalan kelompok, pengurus dapat memberikan gambaran bermacam-macam simpanan misalnya simpanan anak sekolah, simpanan hari raya, dll.

Hambatan dalam mobilisasi simpanan: a. Anggota kurang tertarik untuk menabung. b. Biaya yang cukup tinggi.

c. Adanya prasangka yang kurang baik dari masyarakat tentang tabungan (takut uang tidak dapat ditarik kembali, dll).

d. Kurangnya tenaga. e. Faktor psikologis.

f. Prosedur yang cukup lama.

Jasa simpanan 1. Dasar Penentuan

Dasar dalam menentukan besarnya jasa simpanan yang diberikan kepada penyimpan sebagai berikut:

a. Jasa simpanan yang berlaku di pasar

b. Jasa simpanan di lembaga keuangan yang ada (BRI, BPD, dll) c. Tingkat likuiditas kelompok.

2. Cara Menentukan Jasa Simpanan a. Berdasarkan saldo terendah

Jasa simpanan ditentukan berdasarkan jumlah saldo simpanan yang paling rendah dalam periode perhitungan tertentu.

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Jasa simpanan yang harus diterima oleh anggota UB Sejahtera tsb adalah:

250.000 x 18% x 1/12 = 3.750

b. Berdasarkan saldo rata-rata:

Jasa simpanan ditentukan dari rata-rata saldo simpanan pada periode perhitungan.

Rumusnya adalah:

Contoh:

Jasa simpanan yang ditetapkan UB Sejahtera 18% per tahun, sementara anggota ybs mempunyai saldo simpanan sbb:

Tanggal Saldo Simpanan 2 April 9 April 16 April 23 April 300.000 1.000.000 250.000 750.000

Jadi jasa yang diperoleh anggota tsb adalah:

hasilnya adalah 9.375

c. Berdasarkan lama saldo mengendap dengan bunga tetap. Saldo terendah + saldo tertinggi x % jasa pertahun x 1/12

2

250.000 + 1.000.000 x 18% x 1/12 2

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Contoh:

Jasa simpanan UB Sejahtera pertahun adalah 18% dan saldo simpanan anggota sbb:

Tanggal Saldo Simpanan 2 April 9 April 16 April 23 April 300.000 1.000.000 250.000 750.000

Maka, jasa simpanan yang diterima oleh anggota ybs adalah:

Tgl 2/4 sampai 9/4 = 7/365 x 300.000 x 18% = 1.035 Tgl 9/4 sampai 16/4 = 7/365 x 1.000.000 x 18% = 3.450 Tgl 16/4 sampai 23/4 = 7/365 x 250.000 x 18% = 860 Tgl 23/4 sampai 30/4 = 7/365 x 750.000 x 18% = 2.590 7.935 Pendayagunaan Modal

Simpanan anggota kelompok yang telah terkumpul dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, yaitu dengan mendayagunakan simpanan tersebut. Pendayagunaan modal kelompok yaitu bagaimana caranya memutar atau memanfaatkan uang tersebut agar lebih berdaya guna, dalam arti jumlah uang kelompok dapat terus berkembang.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Meminjamkan uang kelompok kepada anggota perorangan

2. Memakai uang kelompok sebagai modal produktif yang dikelola langsung oleh kelompok.

Sementara dalam modul ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah cara pertama atau meminjamkan uang kelompok kepada anggotanya, yang sering disebut dengan PINJAMAN (KREDIT).

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

PINJAMAN (KREDIT)

Pengertian Pinjaman atau kredit:

Berasal dari bahasa latin yaitu “CREDERE” yang berarti “percaya”, karena itu dasar pemberian kredit kepada orang atau badan usaha adalah kepercayaan. Bila arti kredit dikaitkan dengan bidang usaha, maka pengertian kredit adalah: memberikan nilai ekonomi kepada seseorang

(badan usaha) atas dasar kepercayaan pada saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada pemberi kredit setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

Pengertian kredit di atas mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Unsur waktu, yaitu ada petunjuk jarak saat pemberian dan pelunasan kredit.

b. Unsur resiko, yaitu akibat yang mungkin timbul karena adanya jarak waktu pemberian dan pelunasan.

c. Unsur penyerahan, yaitu menyerahkan nilai ekonomi kepada pihak lain.

d. Unsur kepercayaan, yaitu menyerahkan kepada pihak lain untuk mengelola uang.

e. Unsur persetujuan, yaitu ada kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima kredit. (misalnya dari kelompok kepada anggota).

Tujuan Kredit (pinjaman)

Proses kegiatan pemberian kredit atau pinjaman antara lain meliputi kegiatan pemberian kredit, dokumentasi/administrasi kredit, pengelolaan/pembinaan kredit, pengawasan kredit dan penyelamatan kredit dalam hal ini adalah kegiatan penagihannya.

Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk merealisir tujuan kredit sebagai berikut:

1. Terpeliharanya keamanan kredit, dalam arti pihak pemberi kredit akan menerima kembali nilai ekonomi kredit tersebut dengan wajar.

2. Menggunakan kredit terarah, dalam arti setiap pemakaian dana pembiayaan yang berupa kredit sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan disetujui.

3. Meningkatkan pendapatan, dalam arti menciptakan citra dan penghasilan bagi pihak pemberi dan penerima kredit.

4. Menumbuhkan keyakinan, dalam arti masyarakat bertambah keyakinannya kepada lembaga keuangan (pihak pemberi) misalnya kelompok, Bank, bahwa uang yang dipinjamkannya dapat kembali dengan baik.

Manfaat Kredit

Dalam setiap proses usaha perkreditan akan terlibat 3 (tiga) pelaku utama, yaitu: pengusaha (penerima kredit/ anggota), pihak pemberi kredit (kelompok, Bank, dan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan perkreditan juga harus mencakup tujuan untuk ketiganya.

1. Bagi Penerima Kredit (anggota, pengusaha)

- Setelah menerima kredit kegiatan usaha akan berjalan lancar dan kinerja usahanya juga akan lebih baik.

- Harus dapat meningkatkan kegiatan usaha dan keuntungan sebagai jaminan untuk kelanjutan usahanya.

- Mampu meningkatkan minat berusaha. 2. Bagi Pemberi Kredit (kelompok, Bank, dll)

- Merupakan pembentukan kekayaan dan pendapatan.

- Merupakan saham bagi pertumbuhan dalam perkembangan ekonomi baik lokal, regional maupun secara nasional.

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

3. Bagi Masyarakat

- Meningkatkan kegiatan produksi, pemasaran dan konsumsi.

- Meningkatkan arus dan daya guna uang serta menghidupkan ekonomi pasar.

- Secara tidak langsung dapat membantu efisiensi penggunaan sumber daya alam, dsb.

Jenis Kredit

Dari berbagai kegiatan tersebut dan berdasarkan berbagai aspek, maka timbul bermacam-macam jenis kredit, antara lain:

1. Secara umum kredit dibedakan menjadi kredit komersial dan kredit konsumsi. 2. Menurut tujuan penggunaannya dikenal kredit modal kerja dan kredit investasi. 3. Dilihat dari jangka waktu pengembaliannya:

- jangka pendek (kurang dari satu tahun) - jangka menengah ( satu tahun)

- jangka panjang (lebih dari satu tahun).

4. Dilihat dari jenis pembiayaan: perdagangan, industri, pertanian, jasa, dll. 5. Dari segi jaminan: kredit dengan jaminan dan tanpa jaminan.

6. Dilihat dari segi pemakaiannya ada kredit perorangan, badan usaha, koperasi, dan kredit yayasan.

7. Dilihat dari segi profesi: ada kredit dokter, notaris, guru, dll.

Bunga kredit

Pengertian

Didalam perencanaan pemberian kredit, penetapan dan perhitungan suku bunga merupakan faktor yang harus dipikirkan dengan baik, karena dalam pasar yang bersaing harga (suku bunga kredit) sangat berpengaruh terhadap proses pemasaran kredit tersebut ke masyarakat usaha. Bunga kredit adalah biaya yang akan dikenakan kepada pinjaman atas pinjaman yang didapat. Atau dapat dikatakan bunga kredit = harga jual/harga kredit.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bunga kredit:

1. Biaya atau Harga Dana, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sumber dana yang akan digunakan (misalnya suku bunga pinjaman dana).

2. Biaya operasional.

3. Cadangan resiko, karena hampir semua usaha mengandung resiko baik besar maupun kecil. Semakin rendah resiko usahanya akan rendah pula suku bunga kreditnya, tetapi bila tinggi resiko usahanya maka akan semakin tinggi pula suku bunga kreditnya.

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Cara-cara perhitungan bunga kredit atau bunga pinjaman antara lain:

Dalam dokumen Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) (Halaman 26-35)

Dokumen terkait