• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

R

R

O

O

M

M

I

I

S

S

-

-

N

N

T

T

Penanggulangan Kemiskinan dan Dukungan Pemerintahan Daerah di NTB dan NTT

Poverty Alleviation and Support for Local Governance in the Nusa Tenggara Provinces

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

(UBSP)

(2)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

(UBSP)

Kerjasama

GTZ PROMIS-NT dengan

Yayasan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat

(YP2M) Selong

Disusun Oleh:

Siti Nurhayati, Sri Rejeki dan Tim GTZ PROMIS-NT

(3)
(4)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas karuniaNYA modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) dapat kami susun dan diselesaikan untuk dapat dimanfaatkan dalam pelatihan bagi kelompok-kelompok yang memang membutuhkan. Modul UBSP ini merupakan kerjasama antara GTZ PROMIS-NT dengan Yayasan Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (YP2M) Selong, Lombok Timur, untuk kebutuhan internal GTZ tetapi tidak tertutup kemungkinan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) lebih bersifat sebagai acuan dalam pengenalan lebih mendalam dan tidak merupakan sesuatu yang bersifat mutlak atau baku artinya dapat saja disesuaikan sesuai dengan kebutuhan pelatihan dan kelompok. Modul UBSP yang kami susun ini berdasarkan pengalaman dalam mendampingi pokmas-pokmas di daerah binaan dan masukan dari berbagai sumber serta mengacu kepada beberapa modul terdahulu.

Kami menyadari bahwa modul Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) ini masih jauh dari sempurna sehingga masukan, saran dan kritikan yang membangun sangat kami harapkan untuk lebih menyempurnakan modul UBSP ini sehingga dapat bermanfaat.

Terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga modul UBSP ini dengan segala keterbatasan dapat kami sajikan. Semoga modul ini dapat menjadi acuan atau rujukan didalam pelatihan dalam rangka memperkuat pokmas yang berada di desa-desa.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua.

(5)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

POKOK BAHASAN 1 1

PERKENALAN 2

PERUMUSAN HARAPAN PESERTA 3

TUJUAN DAN METODE PELATIHAN 4

PERATURAN DAN KONTRAK BELAJAR 6

POKOK BAHASAN 2 7

JENDELA JOHARI 8

POKOK BAHASAN 3 10

PENGERTIAN DAN TUJUAN UBSP 10

POKOK BAHASAN 4 12

DASAR-DASAR ORGANISASI 12

POKOK BAHASAN 5 19

DASAR-DASAR EKONOMI RUMAH TANGGA (ERT) 19

PINJAMAN (KREDIT) 26

HARGA DANA (BIAYA DANA) 29

ANALISA KREDIT 29

POKOK BAHASAN 6 32

PENGERTIAN ADMINISTRASI KEUANGAN, MANFAAT, KENDALA DAN PROSES

PENCATATAN KEUANGAN POKMAS 33

BUKTI MEMORIAL (BUMI) 36

SIMULASI PROSES PEMBUKUAN 38

SOAL PEMBUKUAN 1 39

(6)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

SOAL PEMBUKUAN 3 41 SOAL PEMBUKUAN 4 42 POKOK BAHASAN 7 43 ANALISA KEUANGAN 43 SOAL LATIHAN 1 46 SOAL LATIHAN 2 47 POKOK BAHASAN 8 48 D E V I D E N 48

(7)
(8)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 1

PENGORGANISASIAN PESERTA PELATIHAN

Terdiri dari empat sub pokok bahasan, yaitu: 1. Perkenalan diri

2. Perumusan harapan peserta pelatihan 3. Tujuan dan metode pelatihan

4. Peraturan pelatihan dan kontrak belajar.

Tujuan:

1. Mengenal dan dapat menjalin keakraban dengan sesama peserta, fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan

2. Memahami dan dapat melaksanakan tujuan, metode dan proses pelatihan dengan baik 3. Mengungkapkan dan menyepakati harapan peserta selama proses pelatihan

4. Membuat dan menyepakati aturan/tata tertib dan jadwal pelatihan 5. Mengungkapkan komitmen selama pelatihan berlangsung.

Metode: 1. Penjelasan 2. Permainan 3. Diskusi kelompok 4. Curah pendapat 5. Bermain peran 6. Penugasan.

Waktu: 3 jam (180 menit)

Bahan dan Alat:

1. Kertas plano, kertas HVS dan metaplan 2. Bola kertas

3. Kursi 4. Spidol

(9)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

I. PERKENALAN

1.1 Tujuan Perkenalan:

a. Agar peserta, fasilitator dan panitia penyelenggara pelatihan dapat saling mengenal satu sama lain

b. Terciptanya suasana akrab, yang akan mempermudah interaksi diantara peserta, fasilitator, dan panitia penyelenggara pelatihan

c. Memperlancar proses penyampaian dan penerimaan materi pelatihan.

1.2 Metode Perkenalan: a. Penjelasan b. Penugasan c. Permainan.

1.3 Bahan dan Alat:

a. Kertas plano, metaplan b. Bola kertas

c. Spidol, ballpoint d. Kursi.

1.4 Waktu: 1 jam (60 menit)

1.5 Proses Perkenalan:

a. Fasilitator memandu peserta untuk memperkenalkan diri dengan menanyakan kepada peserta apa saja yang perlu diperkenalkan dengan kesepakatan bersama, dan disertai dengan melakukan gaya yang khas dari masing-masing peserta (berbeda satu dengan yang lain).

- Peserta diminta membuat lingkaran besar.

- Fasilitator di tengah dan menjelaskan cara permainan dengan memegang bola kertas dengan menyebut nama, alamat, jabatan dalam organisasi dan lain-lain sesuai kesepakatan, kemudian melempar bola pada salah satu peserta.

- Peserta yang mendapat lemparan bola langsung menyebut nama, alamat, jabatan dalam organisasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan, dengan melakukan gayanya (peserta lainnya diminta memperhatikan).

- Lakukan sampai semua peserta, fasilitator dan panitia mendapat giliran untuk memperkenalkan diri disertai dengan gaya mereka masing-masing.

b. Untuk membantu agar saling mengingat nama temannya dapat dilanjutkan dengan permainan “TIK, TAK, dan TIK-TAK” dengan cara sebagai berikut:

- Semua peserta diminta duduk di kursi masing-masing dengan membuat lingkaran besar dan seorang fasilitator berdiri di tengah.

- Fasilitator menjelaskan permainan sebagai berikut:

Bila fasilitator mengatakan “TIK” sambil menunjuk seorang peserta, maka peserta tersebut harus menyebutkan nama peserta yang duduk di sebelah kirinya dengan disertai gaya khasnya.

Bila fasilitator berkata “TAK” maka peserta yang ditunjuk harus menyebutkan nama peserta yang duduk di sebelah kanannya (sambil melakukan gayanya).

Bila fasilitator berkata “TIK-TAK” , maka semua peserta diwajibkan berpindah tempat duduk, sementara fasilitator mencari tempat duduk yang kosong

(10)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

sehingga ada seorang peserta yang tidak mendapatkan tempat duduknya, dan dialah yang akan menggantikan fungsi fasilitator untuk meneruskan permainan.

• Permainan dapat dilakukan 3-5 kali (sesuai waktu dan keakraban yang tercipta). c. Fasilitator meminta tanggapan peserta tentang permainan dalam perkenalan tersebut

dengan memberi pertanyaan:

- Bagaimana kesan peserta setelah melakukan permainan? - Pelajaran apa yang dapat diperoleh dari permainan tersebut?

d. Fasilitator mencatat pendapat peserta dan menjelaskan maksud dan tujuan permainan perkenalan yang telah dilakukan.

II. PERUMUSAN HARAPAN PESERTA

2.1 Tujuan

a. Menciptakan kerja sama diantara peserta b. Menyatukan persepsi

c. Mengetahui harapan peserta yang kiranya dapat dipenuhi selama pelatihan.

2.2 Metode

a. Curah pendapat b. Diskusi Kelompok c. Penugasan d. Penjelasan.

2.3 Bahan dan Alat

a. Kertas plano dan metaplan b. Spidol.

2.4 Waktu: 45 menit

2.5 Proses Penyusunan Harapan peserta

a. Fasilitator memandu peserta untuk mengungkapkan harapan mereka selama mengikuti pelatihan dengan cara sebagai berikut:

- Peserta dibagi menjadi 5-6 kelompok dengan cara setiap peserta dibagi satu bagian dari potongan gambar. Ada bentuk gambar segitiga, lingkaran, segi empat, hati, bujur sangkar dan gambar bintang.

(11)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

b. Fasilitator merangkum semua harapan peserta, dan memberi tanggapan setiap rincian atau poin tersebut. Menandai apa yang kiranya dapat dipenuhi peserta selama proses pelatihan dan apa saja yang tidak dapat dipenuhi.

Fasilitator juga memberikan alasan mengapa hal tersebut dapat dipenuhi maupun tidak dapat dipenuhi. Fasilitator juga menegaskan bahwa keberhasilan pelatihan sangat tergantung pada peran peserta baik selama pelatihan berlangsung maupun setelah pelatihan.

III. TUJUAN DAN METODE PELATIHAN

3.1 Tujuan Umum:

Agar peserta mampu membuat dan menganalisa laporan keuangan Pokmas serta mengetahui harta kekayaannya.

3.2 Tujuan Khusus:

a. Peserta mampu mencatat dengan benar transaksi keuangan dalam buku kas sesuai standard pembukuan

b. Peserta mampu membuat laporan keuangan dengan benar sesuai standar pembukuan nasional

c. Peserta mampu menganalisa laporan keuangan dengan benar d. Peserta dapat mengetahui harta kekayaan Pokmasnya dengan benar

e. Peserta dapat mengetahui kebutuhan modal yang diperlukan oleh Pokmasnya

f. Peserta mampu menghitung harga dana yang akan dijual di kelompoknya (bunga pinjaman)

g. Peserta mampu menghitung kebutuhan pinjaman anggota pokmasnya sesuai kebutuhan usahanya

h. Peserta mampu menyimpan bukti-bukti keuangan yang telah dibukukan dengan benar.

3.3 Metode: a. Penjelasan b. Curah pendapat c. Penugasan d. Bermain peran e. Diskusi kelompok.

3.4 Bahan dan Alat:

a. Kertas plano, kertas HVS, metaplan b. Papan tulis, white board

c. Spidol.

(12)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

METODE PELATIHAN Cara Belajar Dengan Pengalaman

MENGALAMI

MENERAPKAN MENGUNGKAPKAN

(13)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

IV. PERATURAN DAN KONTRAK BELAJAR

4.1 Fasilitator memandu peserta untuk menyepakati jadwal pelatihan: - Pelatihan dilaksanakan selama 6 hari dengan 48 jam efektif

- Setiap hari menggunakan 8 jam efektif.

4.2 Fasilitator memandu peserta untuk membuat dan menyepakati aturan selama pelatihan seperti:

- Ada seorang yang bertanggung jawab atas peserta pelatihan, dengan memilih seorang ketua kelas

- Ada seorang pengawas waktu

- Ada aturan yang dibuat dan disepakati bersama

- Ada sanksi atau hukuman bagi yang melanggar aturan yang telah ada - Evaluasi.

4.3 Metode: - Diskusi

- Curah pendapat - Penugasan.

4.4 Alat dan Bahan:

Kertas plano, spidol, papan tulis.

(14)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 2

MEMBUKA KEMAMPUAN DIRI

JENDELA JOHARI

Tujuan:

a. Peserta mampu memahami 4 kuadran Jendela Johari

b. Peserta menyadari pentingnya membuka kemampuan diri atau pribadinya.

Metode: a. Ceramah

b. Diskusi kelompok c. Penugasan d. Curah pendapat.

Waktu: 1 jam (60 menit)

Bahan dan Alat: a. Kertas plano b. Kertas HVS c. Spidol

d. Visualisasi 4 kuadran Jendela Johari.

Proses Penyajian:

a. Fasilitator menjelaskan secara singkat 4 kuadran Jendela Johari dengan menggunakan visualisasi Jendela Johari.

b. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing membahas salah satu kuadran Jendela Johari berkaitan dengan kegiatan pokmasnya, dengan tugas sebagai berikut:

- Pelajaran apa yang diperoleh bila masing-masing kuadran diperbesar atau diperkecil (sehubungan dengan kegiatan pokmas)?

- Upaya apa yang harus dilakukan untuk memperbesar dampak positif dan memperkecil dampak negatif selanjutnya?

(15)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

JENDELA JOHARI

Jendela Johari dikenal setelah ditemukan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham. Mereka mengkategorikan diri individu terdiri atas 4 bagian atau jendela, yaitu:

- Daerah Terbuka - Daerah Buta

- Daerah Tersembunyi (Rahasia) - Daerah Tidak Diketahui (Misteri)

Untuk memudahkan pemahaman, daerah ini digambarkan sebagai 4 kuadran seperti dalam gambar berikut:

Orang Lain Tahu Orang Lain Tidak Tahu

Saya Tahu Daerah Terbuka Daerah Tersembunyi (Rahasia)

Saya Tidak Tahu Daerah Buta (Pengap) Daerah Tidak Diketahui (Misteri)

Daerah Terbuka:

Daerah ini diketahui oleh individu itu sendiri dan orang lain juga tahu. Perilaku yang diperlihatkan di daerah ini adalah suatu perilaku yang tidak dipertahankan dan semua orang disekitarnya mengenal baik akan perilaku tersebut. Seperti sifat sosial yang menyenangkan, kebiasaan atau kelakuan khas seseorang.

Contoh: suka membantu orang lain, lancar dalam menabung, lancar membayar pinjaman, rajin datang dalam pertemuan, dll.

Daerah Tersembunyi:

Daerah ini hanya diketahui oleh individu itu sendiri dan orang lain tidak mengetahui atau menyadarinya. Daerah ini dijaga oleh individu itu sendiri sebagai daerah rahasia, karena khawatir dengan reaksi orang lain. Rahasia ini mungkin berkaitan dengan perasaan atau perilaku.

Contoh: tidak ada kepercayaaan, tidak terbuka, suka curiga.

Daerah Buta:

Daerah ini disadari dan diketahui orang lain tetapi individu itu sendiri tidak menyadarinya. Daerah ini tetap buta bagi individu tersebut, sebab orang lain yang tahu akan daerah ini, mungkin tidak menceritakan takut menyinggung perasaan orang tersebut.

Contoh:

- Ketua pokmas yang tidak tahu akan masalah yang dihadapinya atau salah informasi. - Pengurus pokmas yang tidak mau mengungkapkan masalah kelompoknya.

(16)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Daerah Yang Tidak Diketahui (Misteri):

Daerah ini, yang mana individu dan orang-orang di sekelilingnya sama-sama tidak menyadari. Daerah ini ada tapi tidak diketahui, kemungkinan secara potensial tersembunyi kemampuan dan bakat lainnya.

(17)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 3

PEDOMAN DASAR USAHA BERSAMA SIMPAN PINJAM

(U B S P)

Tujuan:

a. Peserta mengetahui dan memahami tentang tujuan Kelompok Usaha Bersama b. Peserta memperoleh pengertian dasar tentang Kelompok Usaha Bersama

c. Peserta mengetahui usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan Kelompok Usaha Bersama

d. Peserta mengetahui prinsip-prinsip dasar Kelompok Usaha Bersama.

Metode:

a. Curah pendapat b. Tanya jawab c. Diskusi.

Waktu: 1 Jam

Bahan dan Alat:

a. Flip chart, white board b. Spidol, paku payung

c. Kertas plano, HVS, metaplan.

PENGERTIAN DAN TUJUAN UBSP

Pengertian UBSP

Yang dimaksud dengan Usaha Bersama ialah: kumpulan orang-orang yang menyatukan diri dalam usaha-usaha di bidang ekonomi, yang tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk anggota, untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya dalam rangka kepentingan bersama.

Tujuan UBSP

Secara umum tujuan pembentukan kelompok usaha bersama adalah untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya. Secara lebih terperinci lagi tujuan ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mempelajari bersama serta menanamkan pengertian tata laksana ekonomi yang sehat, baik ekonomi keluarga maupun ekonomi bersama diantara para anggotanya.

b. Mengembangkan sikap ekonomi yang sehat diantara para anggota agar lebih sadar diri dan bertanggung jawab terhadap kelompoknya.

c. Memberikan pelayanan kepada para anggota, baik dalam kebutuhan usaha maupun rumah tangga.

d. Membina dan mengembangkan usaha dalam bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya.

Dari tujuan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok swadaya didirikan atau dibentuk untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan orang yang bukan anggota kelompok tersebut.

(18)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Pedoman Dasar UBSP

Pedoman Dasar atau sering juga disebut Ciri Pokok UBSP, disesuaikan dengan pengertian dan tujuannya maka pedoman dasar yang harus dipegang oleh anggotanya adalah sebagai berikut: a. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang saling mengenal, bersatu karena ingin bekerja

sama dan saling membutuhkan satu sama lain. Jadi bukan hanya kumpulan modal, karena modal hanyalah sebagai sarana untuk meningkatkan rasa setia kawan anggota dalam mengatasi persoalan.

b. Keanggotaan berdasarkan atas kesadaran, sukarela dan terbuka untuk umum sesuai dengan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki dan mentaati peraturan yang telah disepakati bersama.

c. Bekerja atas dasar prinsip dari, oleh, dan untuk anggota. Maksudnya usaha yang dilakukan berdasar dari gagasan anggota sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, segala keputusan dan kegiatan dilakukan oleh anggota, dan hasil yang diperoleh dari usaha tersebut untuk anggota juga.

d. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota secara adil dan merata.

e. Mengadakan pertemuan anggota dan pertemuan pengurus secara teratur. Maksudnya untuk meningkatkan komunikasi/hubungan dan kerja sama antar anggota dan pengurus, serta sebagai sarana pemecahan segala persoalan secara musyawarah.

f. Anggota wajib menabung secara teratur, sehingga memungkinkan modal kelompok dapat terkumpul dan dengan demikian usaha dapat berjalan sesuai dengan rencana.

g. Mengadakan upaya pendidikan dan pembinaan secara terus menerus dan teratur, dengan maksud agar setiap anggota mampu mengikuti perkembangan kelompok.

h. Usaha-usaha dan tata laksana kelompok usaha bersama bersifat terbuka, maksudnya agar diketahui oleh anggota setiap proses dan hasil kerja pengurus, termasuk soal keuangan. i. Melakukan kegiatan dan program yang menunjang program pembangunan masyarakat,

(19)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 4

O R G A N I S A S I

Tujuan:

a. Peserta memperoleh pengetahuan tentang pengertian organisasi b. Peserta memiliki sikap dasar organisasi

c. Peserta mengetahui tentang syarat, hak dan kewajiban anggota

d. Peserta mengetahui tentang syarat, hak, kewajiban dan tugas pengurus

e. Peserta mengetahui tentang syarat, hak, kewajiban dan tugas badan pemeriksa

f. Peserta mengetahui tentang arti, ketentuan dan manfaat serta jenis rapat dalam kelompok g. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisa hal-hal yang perlu dibahas dalam

rapat untuk pemecahan masalah yang ada dalam kelompok

h. Peserta mengetahui tentang struktur organisasi dan fungsi dari masing-masing organ dalam bagan tersebut. Metode: a. Curah pendapat b. Diskusi kelompok c. Bermain peran d. Penugasan. Waktu: 5 jam

Bahan dan Alat:

a. Flip chart, white board b. Kertas plano, HVS, metaplan c. Spidol, paku payung

d. Bagan struktur organisasi Usaha Bersama.

DASAR-DASAR ORGANISASI

Organisasi timbul atas kenyataan bahwa manusia secara individu tidak akan dapat memenuhi kebutuhan dan harapannya seorang diri. Manusia sadar bahwa melalui kerjasama atau koordinasi dengan yang lain, mereka akan lebih berhasil mencapai tujuan daripada bila mereka melakukannya sendiri-sendiri. Jadi gagasan dasar konsep organisasi adalah koordinasi usaha untuk saling membantu.

Pengertian Organisasi:

Suatu koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama, melalui pembagian tugas, fungsi, dan wewenang serta tanggung jawab.

Tiga unsur dalam organisasi ialah:

a. Organisasi bukanlah tujuan melainkan alat untuk mencapai tujuan atau tugas pokok.

b. Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.

c. Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya ada yang dinamakan atasan dan bawahan.

(20)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Keanggotaan Syarat keanggotaan:

a. Berdomisili dalam satu wilayah tertentu b. Mempunyai usaha produktif

c. Bersedia membayar semua jenis simpanan sesuai peraturan d. Mentaati peraturan yang telah ditetapkan bersama.

Hak-Hak Anggota:

a. Menghadiri, memberikan suara atau pendapat dalam pertemuan anggota. b. Memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus/badan pemeriksa.

c. Memberikan pendapat atau saran kepada pengurus diluar pertemuan anggota, baik diminta atau tidak.

d. Meminta diadakan pertemuan anggota sesuai ketentuan yang ada. e. Mendapatkan pelayanan dan pembinaan yang sama.

f. Melakukan pengawasan atas jalannya kelompok dan usaha kelompok sesuai ketentuan yang ada.

g. Menikmati hasil usaha seperti yang diatur dalam peraturan kelompok (AD/ART).

Kewajiban Anggota:

a. Mengamalkan dan mengembangkan kelompok sesuai prinsip dasar kelompok b. Mentaati dan melaksanakan peraturan kelompok

c. Membela kepentingan dan nama baik kelompok

d. Ikut hadir dan aktif mengambil bagian dalam pertemuan anggota, dan mentaati peraturan yang diputuskan bersama

e. Mencari anggota baru f. Menabung secara teratur

g. Ikut menanggung resiko bila kelompok mengalami kerugian usaha.

Kepengurusan

Syarat-syarat pengurus:

a. Jujur, tekun, penuh tanggung jawab, mampu dan dapat menyediakan waktu b. Tidak merangkap sebagai pengurus lain

c. Bersedia menerima saran dan kritik baik dari anggota maupun dari orang yang ditunjuk sebagai pemeriksa (bersikap terbuka)

(21)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Adapun tugas masing-masing pengurus diuraikan sebagai berikut a. Tugas Ketua:

- Mengatur pelaksanaan program kelompok

- Mengkoordinasi seluruh kegiatan dan usaha kelompok - Bertanggung jawab ke luar maupun ke dalam

- Mewakili kelompok

- Memimpin rapat pengurus dan anggota secara teratur dan kontinyu

- Mengambil keputusan dalam kelompok berdasarkan musyawarah dan mufakat - Memberikan laporan tahunan pengurus kepada anggota dalam pertemuan anggota. b. Tugas Sekretaris

- Mencatat data kegiatan dan usaha kelompok

- Membuat notulen rapat pengurus maupun rapat anggota

- Membuat laporan tentang rapat yang telah lalu dan menyampaikannya kepada anggota atas keputusan dan hasil rapat yang telah dicapai

- Bila perlu dapat mewakili anggota - Menyimpan surat dan arsip kegiatan. c. Tugas Bendahara:

- Bertanggungjawab atas kekayaan yang dimiliki kelompok

- Memegang keuangan dan pembukuan/administrasi keuangannya

- Mencatat transaksi keuangan yang terjadi dalam kelompok disertai dengan bukti yang sah - Membuat laporan tentang keadaan kekayaan kelompok kepada anggota secara teratur - Bertanggungjawab atas semua buku administrasi kelompok.

Badan Pemeriksa

Badan Pemeriksa dipilih dari, oleh, dan untuk anggota dalam pertemuan anggota.

Tujuan pemeriksaan atau pengawasan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa:

a. Agar kelompok dapat berjalan sesuai AD/ART, rencana kerja serta rencana anggaran biaya dan pendapatan yang telah disahkan dalam pertemuan anggota.

b. Agar kelompok dapat mencapai tujuannya.

Hal-hal yang perlu diperiksa oleh Badan Pemeriksa:

a. Tata kehidupan kelompok termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditentukan dalam pertemuan anggota.

b. Administrasi dan pembukuan-pembukuannya.

Syarat Badan Pemeriksa:

a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang Usaha Bersama, khususnya pembukuan. b. Bijaksana, tegas dan dihormati

c. Mampu memberikan saran-saran kepada pengurus, apabila dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya kekurangan atau kekeliruan pada pengurus

d. Sanggup menyediakan waktu, apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk mengadakan pemeriksaan.

Hak-Hak Badan Pemeriksa:

a. Memperoleh data organisasi maupun keuangan sebagai bahan pemeriksaan. b. Melakukan wawancara terhadap pengurus.

c. Memperoleh penjelasan dari pengurus tentang masalah-masalah yang ditemukan oleh seorang Badan Pemeriksa.

d. Memberikan saran tentang upaya perbaikan kerja pengurus.

(22)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Kewajiban Badan Pemeriksa:

a. Mengadakan pengawasan terus menerus terhadap tata kehidupan kelompok termasuk usahanya dan pelaksanaan kebijakan pengurus

b. Mengadakan pemeriksaan dalam bidang keuangan kelompok melalui administrasi keuangan dan bukti-bukti yang ada

c. Bertanggungjawab kepada anggota terhadap hasil pemeriksaan dan pengawasannya.

Rapat Anggota (RA)

Sering disebut juga dengan pertemuan anggota, yang pada prinsipnya adalah pertemuan yang diadakan beberapa orang dari suatu kelompok atau pertemuan yang diadakan antar kelompok, yang membicarakan permasalahan yang berhubungan dengan kepentingan kelompok tersebut.

Menghadiri rapat itu penting, karena dalam rapat sering menghasilkan sesuatu yang baru, informasi baru, dan dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi anggotanya.

Fungsi Rapat Anggota:

a. Mengesahkan pembentukan dan pembubaran kelompok Usaha Bersama. b. Mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, Badan Pemeriksa, anggota dan lainnya.

d. Menetapkan kebijaksanaan umum kelompok.

e. Menolak atau menerima pertanggung jawaban pengurus kelompok.

f. Menentukan penggunaan Sisa Hasil Usaha kelompok atau keuntungannya.

Jenis Rapat:

a. Rapat Anggota Bulanan

Merupakan tempat musyawarah anggota, pengurus dan Badan Pemeriksa. Rapat ini mempunyai kedudukan istimewa karena segala keputusan yang menyangkut kelangsungan hidup kelompok diputuskan di dalam Rapat Anggota. Rapat ini juga merupakan tempat pendidikan bagi anggotanya.

Disini juga tempat bendahara mempertanggungjawabkan keuangan bulanannya, sekretaris melaporkan kegiatan kelompok, juga tempat menampung pendapat atau usulan dari anggotanya.

b. Rapat Pengurus

(23)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Perangkat organisasi Kelompok Usaha Bersama yang sederhana adalah sebagai berikut: a. Rapat Anggota (RA)

b. Badan Pengurus c. Badan Pemeriksa d. Anggota.

Hubungan antara empat perangkat tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

ORGANISASI KELOMPOK USAHA BERSAMA SIMPAN PINJAM

KETERANGAN

: : garis pertanggung jawaban : garis pelayanan

: garis pengawasan.

Dari bagan di atas dapat diketahui, bahwa anggota mendapat pelayanan kebutuhan dari pengurus dan Badan Pemeriksa, dan pengurus mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Rapat Anggota. Segala keputusan yang menyangkut kehidupan kelompok diputuskan dalam RA, yang dihadiri oleh anggota, pengurus dan Badan Pemeriksa. Badan Pemeriksa bertugas mengawasi kerja pengurus dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada Rapat Anggota.

RAPAT ANGGOTA PENGURUS - Ketua - Sekretaris - Anggota BADAN - Ketua - Sekretaris - Anggota

(24)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pengertian:

Anggaran Dasar (AD) adalah landasan dan pedoman kerja yang disahkan oleh seluruh anggota kelompok didalam Rapat Anggota. Anggaran Dasar ini dibentuk atas dasar musyawarah seluruh anggota kelompok.

Anggaran Rumah Tangga (ART), adalah pelengkap anggaran dasar. Peraturan-peraturannya lebih terperinci (lengkap) dan bersifat operasional (pelaksanaan). Pada prinsipnya anggaran rumah tangga ini merupakan uraian dari anggaran dasar.

Tujuan AD/ART:

AD/ART dapat digunakan sebagai dasar untuk memecahkan masalah yang timbul di dalam kelompok. Dengan adanya AD/ART yang jelas dan tegas, maka penyimpangan-penyimpangan yang terjadi akan mudah dihindari, sehingga akan mempermudah kelompok dalam mencapai tujuannya yang telah digariskan.

Komponen-komponen AD/ART

Pada prinsipnya komponen-komponen Anggaran Dasar adalah: a. Nama kelompok Usaha Bersama

b. Tempat kedudukan kelompok Usaha Bersama c. Azas dan tujuan kelompok UB

d. Struktur organisasi dan susunan kepengurusan e. Syarat-syarat keanggotaan dan kepengurusan f. Ketentuan pemilihan pengurus dan masa jabatan

g. Ketentuan rapat-rapat yang ada di kelompok (rapat anggota, rapat pengurus, RAT, dll) h. Pembiayaan dan sumber keuangan kelompok

i. Usaha kelompok

j. Ketentuan perubahan Anggaran Dasar k. Pembentukan dan pembaharuan organisasi.

(25)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Garis Besar Komponen Anggaran Rumah Tangga:

a. Ketentuan keanggotaan kelompok (syarat, hak, kewajiban anggota)

b. Ketentuan kepengurusan (jabatan, masa jabatan, susunan tugas, hak, dan kewajibannya). c. Permodalan (bentuk tabungan, cara menabung, syarat pinjaman dan pendayagunaan modal

dll)

(26)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 5

P E R M O D A L A N

Tujuan

1. Peserta mengetahui dasar-dasar, arti dan tujuan ekonomi rumah tangga 2. Peserta memahami faktor yang mempengaruhi ekonomi rumah tangga 3. Peserta memahami arti, tujuan dan manfaat menabung

4. Peserta memahami jenis tabungan di kelompok

5. Peserta mengetahui bahwa tabungan merupakan sumber modal bagi kelompok 6. Meningkatkan motivasi menabung bagi peserta di kelompok

7. Peserta mengetahui cara perhitungan jasa tabungan di kelompok 8. Peserta mengetahui dan paham tentang arti, jenis, manfaat pinjaman 9. Peserta mengetahui cara perhitungan bunga pinjaman

10. Peserta memahami tentang analisa pinjaman

11. Peserta mengetahui tentang cara perhitungan biaya dana dan harga kredit.

Metode a. Curah pendapat b. Penugasan c. Diskusi kelompok d. Bermain peran e. Ceramah. Waktu: 12 jam

Bahan dan Alat:

a. Flip chart, white board b. Kertas plano, HVS, metaplan c. Spidol, paku payung, isolasi d. Alat hitung.

(27)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak hanya pada bagaimana caranya, melainkan dengan adanya kemauan untuk melaksanakannya.

ERT dapat diartikan sebagai pengetahuan mengenai azas-azas penghasilan, pembagian dan pemakaian barang-barang serta kekayaan dalam rumah tangga.

Permasalahan yang dihadapi adalah “Apakah penghasilan yang diperoleh sebuah keluarga dapat untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarga?”

Ada dua kemungkinan terjadi:

Bila penghasilan lebih besar dari pengeluaran maka ada sisa yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup keluarga. Sebaliknya, bila pengeluaran lebih besar dari penghasilan maka keadaan keluarga akan semakin gawat. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengaturan ekonomi rumah tangga yang seefisien mungkin.

Tujuan Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga adalah: agar keluarga mampu menggunakan daya dan dana yang tersedia dalam jumlah terbatas demi terciptanya kesejahteraan dan kepuasan lahir batin.

Kesejahteraan yang diharapkan meliputi tiga hal, yaitu: a. Rasa kecukupan (sandang, pangan dan papan) b. Rasa keadilan dan kejujuran (penilaian sikap rohani)

c. Rasa ketentraman batin (bebas dari ketakutan dan kecemasan).

Permasalahan pokok yang sering dihadapi dalam hal ini adalah adanya tingkat ekonomi yang rendah sebagai akibat dari kecilnya modal, sehingga volume usaha yang dimiliki kecil, dan penghasilan yang diperolehnya juga tentunya kecil (rendah). Penyebabnya antara lain:

a. Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan (dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan, tidak ada penyuluhan, kurangnya informasi, dll)

b. Keterbatasan pandangan ke masa depan (kurang kreatif dan inisiatif) c. Pengaruh lingkungan (adat istiadat dan kebiasaan)

d. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki (daya, dana, dan sarana).

Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pendekatan baik kelompok, proses penyadaran diri akan kebutuhan yang harus dipenuhi dengan pendapatan yang kecil, sehingga ada dorongan untuk berusaha memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pendapatan mereka. Yang diharapkan akan mampu menumbuhkan sikap yang akan bermanfaat untuk mengatasi permasalahan di atas, antara lain:

a. Sikap keterbukaan antar anggota keluarga b. Sikap wajar dan realistis.

Sikap diatas tentunya akan mendorong:

- Orang akan lebih percaya pada kemampuannya sendiri - Orang memiliki sikap berpandangan jauh ke depan

(28)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Pengaturan Ekonomi Rumah Tangga

Menyadari bahwa banyak kebutuhan dari pada penghasilan keluarga, maka diperlukan semacam pedoman atau aturan mengenai perencanaan pendapatan yang akan diperoleh dan penjatahan uang tiap kebutuhan keluarga, atau sering disebut anggaran pendapatan dan belanja.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membuat anggaran adalah pentingnya membedakan aspek kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan : jika tidak dipenuhi akan mempengaruhi tercapainya kesejahteraan rumah tangga. Keinginan : jika tidak dipenuhi tidak akan membawa pengaruh dalam usaha pencapaian

kesejahteraan keluarga.

Langkah dalam menyusun anggaran rumah tangga:

a. Merencanakan jumlah penghasilan yang akan diperoleh pada periode waktu tertentu. b. Membuat daftar kebutuhan keluarga dalam satu waktu penerimaan penghasilan c. Menyeleksi satu persatu kebutuhan yang ada (memprioritaskan)

(29)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Tujuan dari menabung adalah:

a. Membentuk dan mengembangkan sikap hemat dan berencana dalam keuangan keluarga maupun usaha, serta ekonomis dalam pembelanjaan.

b. Membentuk dan mengembangkan sikap percaya diri.

c. Membentuk dan mengembangkan modal usaha, sehingga penabung mampu meningkatkan penghasilannya.

Keuntungan anggota menabung di kelompok:

a. Membentuk sikap hemat, mencegah pemborosan atau mengurangi sikap konsumtif. b. Memperoleh jasa simpanan.

c. Memenuhi kebutuhan mendadak.

d. Mudah, tidak diperlukan syarat-syarat tertentu seperti di Bank dan kita juga dapat meminjam di kelompok bila kita membutuhkan dan situasi kelompok memungkinkan.

e. Memperoleh pendidikan, bila kita rajin menabung dan hadir dalam RA kita akan dapat bertukar pengalaman dengan anggota lainnya yang tentunya akan menambah pengetahuan kita misalnya tentang ketrampilan, usaha, dll.

f. Membantu meningkatkan permodalan kelompok.

Keuntungan tabungan/simpanan anggota bagi kelompok: a. Meningkatkan permodalan.

b. Memenuhi kebutuhan pinjaman anggota.

c. Memupuk rasa kebersamaan dan saling menolong diantara sesama anggota. d. Dapat dijadikan jaminan pada pihak ke-2.

e. Meningkatkan pendapatan.

Jenis simpanan: 1. Simpanan pokok:

- besarnya sama bagi setiap anggota - dibayar pada saat masuk menjadi anggota - tidak dapat diambil selama menjadi anggota.

(30)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

2. Simpanan wajib:

- besarnya sama bagi setiap anggota

- dibayar secara teratur dan rutin sesuai kesepakatan yang ditentukan (misalnya mingguan, bulanan, dll)

- tidak bisa diambil selama menjadi anggota. 3. Simpanan sukarela:

- Besarnya sesuai kemampuan masing-masing anggota - Dapat diambil saat dibutuhkan, sesuai keuangan di kelompok - Diusahakan dibayar teratur.

4. Simpanan lain-lain, maksudnya untuk meningkatkan permodalan kelompok, pengurus dapat memberikan gambaran bermacam-macam simpanan misalnya simpanan anak sekolah, simpanan hari raya, dll.

Hambatan dalam mobilisasi simpanan: a. Anggota kurang tertarik untuk menabung. b. Biaya yang cukup tinggi.

c. Adanya prasangka yang kurang baik dari masyarakat tentang tabungan (takut uang tidak dapat ditarik kembali, dll).

d. Kurangnya tenaga. e. Faktor psikologis.

f. Prosedur yang cukup lama.

Jasa simpanan 1. Dasar Penentuan

Dasar dalam menentukan besarnya jasa simpanan yang diberikan kepada penyimpan sebagai berikut:

a. Jasa simpanan yang berlaku di pasar

b. Jasa simpanan di lembaga keuangan yang ada (BRI, BPD, dll) c. Tingkat likuiditas kelompok.

2. Cara Menentukan Jasa Simpanan a. Berdasarkan saldo terendah

Jasa simpanan ditentukan berdasarkan jumlah saldo simpanan yang paling rendah dalam periode perhitungan tertentu.

(31)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Jasa simpanan yang harus diterima oleh anggota UB Sejahtera tsb adalah:

250.000 x 18% x 1/12 = 3.750

b. Berdasarkan saldo rata-rata:

Jasa simpanan ditentukan dari rata-rata saldo simpanan pada periode perhitungan.

Rumusnya adalah:

Contoh:

Jasa simpanan yang ditetapkan UB Sejahtera 18% per tahun, sementara anggota ybs mempunyai saldo simpanan sbb:

Tanggal Saldo Simpanan 2 April 9 April 16 April 23 April 300.000 1.000.000 250.000 750.000

Jadi jasa yang diperoleh anggota tsb adalah:

hasilnya adalah 9.375

c. Berdasarkan lama saldo mengendap dengan bunga tetap. Saldo terendah + saldo tertinggi x % jasa pertahun x 1/12

2

250.000 + 1.000.000 x 18% x 1/12 2

(32)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Contoh:

Jasa simpanan UB Sejahtera pertahun adalah 18% dan saldo simpanan anggota sbb:

Tanggal Saldo Simpanan 2 April 9 April 16 April 23 April 300.000 1.000.000 250.000 750.000

Maka, jasa simpanan yang diterima oleh anggota ybs adalah:

Tgl 2/4 sampai 9/4 = 7/365 x 300.000 x 18% = 1.035 Tgl 9/4 sampai 16/4 = 7/365 x 1.000.000 x 18% = 3.450 Tgl 16/4 sampai 23/4 = 7/365 x 250.000 x 18% = 860 Tgl 23/4 sampai 30/4 = 7/365 x 750.000 x 18% = 2.590 7.935 Pendayagunaan Modal

Simpanan anggota kelompok yang telah terkumpul dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, yaitu dengan mendayagunakan simpanan tersebut. Pendayagunaan modal kelompok yaitu bagaimana caranya memutar atau memanfaatkan uang tersebut agar lebih berdaya guna, dalam arti jumlah uang kelompok dapat terus berkembang.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Meminjamkan uang kelompok kepada anggota perorangan

2. Memakai uang kelompok sebagai modal produktif yang dikelola langsung oleh kelompok.

Sementara dalam modul ini yang akan dibahas lebih lanjut adalah cara pertama atau meminjamkan uang kelompok kepada anggotanya, yang sering disebut dengan PINJAMAN (KREDIT).

(33)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

PINJAMAN (KREDIT)

Pengertian Pinjaman atau kredit:

Berasal dari bahasa latin yaitu “CREDERE” yang berarti “percaya”, karena itu dasar pemberian kredit kepada orang atau badan usaha adalah kepercayaan. Bila arti kredit dikaitkan dengan bidang usaha, maka pengertian kredit adalah: memberikan nilai ekonomi kepada seseorang

(badan usaha) atas dasar kepercayaan pada saat itu, bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan kepada pemberi kredit setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan.

Pengertian kredit di atas mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

a. Unsur waktu, yaitu ada petunjuk jarak saat pemberian dan pelunasan kredit.

b. Unsur resiko, yaitu akibat yang mungkin timbul karena adanya jarak waktu pemberian dan pelunasan.

c. Unsur penyerahan, yaitu menyerahkan nilai ekonomi kepada pihak lain.

d. Unsur kepercayaan, yaitu menyerahkan kepada pihak lain untuk mengelola uang.

e. Unsur persetujuan, yaitu ada kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima kredit. (misalnya dari kelompok kepada anggota).

Tujuan Kredit (pinjaman)

Proses kegiatan pemberian kredit atau pinjaman antara lain meliputi kegiatan pemberian kredit, dokumentasi/administrasi kredit, pengelolaan/pembinaan kredit, pengawasan kredit dan penyelamatan kredit dalam hal ini adalah kegiatan penagihannya.

Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya adalah untuk merealisir tujuan kredit sebagai berikut:

1. Terpeliharanya keamanan kredit, dalam arti pihak pemberi kredit akan menerima kembali nilai ekonomi kredit tersebut dengan wajar.

2. Menggunakan kredit terarah, dalam arti setiap pemakaian dana pembiayaan yang berupa kredit sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan disetujui.

3. Meningkatkan pendapatan, dalam arti menciptakan citra dan penghasilan bagi pihak pemberi dan penerima kredit.

4. Menumbuhkan keyakinan, dalam arti masyarakat bertambah keyakinannya kepada lembaga keuangan (pihak pemberi) misalnya kelompok, Bank, bahwa uang yang dipinjamkannya dapat kembali dengan baik.

Manfaat Kredit

Dalam setiap proses usaha perkreditan akan terlibat 3 (tiga) pelaku utama, yaitu: pengusaha (penerima kredit/ anggota), pihak pemberi kredit (kelompok, Bank, dan masyarakat. Oleh karena itu kegiatan perkreditan juga harus mencakup tujuan untuk ketiganya.

1. Bagi Penerima Kredit (anggota, pengusaha)

- Setelah menerima kredit kegiatan usaha akan berjalan lancar dan kinerja usahanya juga akan lebih baik.

- Harus dapat meningkatkan kegiatan usaha dan keuntungan sebagai jaminan untuk kelanjutan usahanya.

- Mampu meningkatkan minat berusaha. 2. Bagi Pemberi Kredit (kelompok, Bank, dll)

- Merupakan pembentukan kekayaan dan pendapatan.

- Merupakan saham bagi pertumbuhan dalam perkembangan ekonomi baik lokal, regional maupun secara nasional.

(34)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

3. Bagi Masyarakat

- Meningkatkan kegiatan produksi, pemasaran dan konsumsi.

- Meningkatkan arus dan daya guna uang serta menghidupkan ekonomi pasar.

- Secara tidak langsung dapat membantu efisiensi penggunaan sumber daya alam, dsb.

Jenis Kredit

Dari berbagai kegiatan tersebut dan berdasarkan berbagai aspek, maka timbul bermacam-macam jenis kredit, antara lain:

1. Secara umum kredit dibedakan menjadi kredit komersial dan kredit konsumsi. 2. Menurut tujuan penggunaannya dikenal kredit modal kerja dan kredit investasi. 3. Dilihat dari jangka waktu pengembaliannya:

- jangka pendek (kurang dari satu tahun) - jangka menengah ( satu tahun)

- jangka panjang (lebih dari satu tahun).

4. Dilihat dari jenis pembiayaan: perdagangan, industri, pertanian, jasa, dll. 5. Dari segi jaminan: kredit dengan jaminan dan tanpa jaminan.

6. Dilihat dari segi pemakaiannya ada kredit perorangan, badan usaha, koperasi, dan kredit yayasan.

7. Dilihat dari segi profesi: ada kredit dokter, notaris, guru, dll.

Bunga kredit

Pengertian

Didalam perencanaan pemberian kredit, penetapan dan perhitungan suku bunga merupakan faktor yang harus dipikirkan dengan baik, karena dalam pasar yang bersaing harga (suku bunga kredit) sangat berpengaruh terhadap proses pemasaran kredit tersebut ke masyarakat usaha. Bunga kredit adalah biaya yang akan dikenakan kepada pinjaman atas pinjaman yang didapat. Atau dapat dikatakan bunga kredit = harga jual/harga kredit.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan bunga kredit:

1. Biaya atau Harga Dana, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sumber dana yang akan digunakan (misalnya suku bunga pinjaman dana).

2. Biaya operasional.

3. Cadangan resiko, karena hampir semua usaha mengandung resiko baik besar maupun kecil. Semakin rendah resiko usahanya akan rendah pula suku bunga kreditnya, tetapi bila tinggi resiko usahanya maka akan semakin tinggi pula suku bunga kreditnya.

(35)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Cara-cara perhitungan bunga kredit atau bunga pinjaman antara lain: 1. Bunga Tetap: pembebanan bunga terhadap pokok pinjaman

Contoh: A meminjam uang pada kelompok sebesar 100.000,- dan akan dibayar dalam 4 bulan dengan sistim angsuran bulanan, suku bunga yang ditetapkan adalah 18% setahun atau 1,5% per bulan.

Bunga yang harus dibayar oleh A selama pinjaman 4 bulan adalah: 4 x 100.000 x 1,5%= 6.000

ANGSURAN ANGS.POKOK JASA JUMLAH 1 2 3 4 25.000 25.000 25.000 25.000 1.500 1.500 1.500 1.500 26.500 26.500 26.500 26.500 TOTAL 100.000 6.000 106.000

2. Bunga Menurun: pembebanan suku bunga terhadap nilai sisa pinjaman.

Contoh: Pinjaman sebesar 100.000,- dengan suku bunga 1,5% perbulan dan jangka waktu 4 bulan.

Perhitungan bunga yang harus dibayar adalah (4 + 1) : 2 x 100.000 x 1,5% = 3750

Jadi, 3750 ini dibayarkan dalam waktu 4 bulan bersama pokok angsurannya sebesar 25.000 setiap bulannya.

3. Bunga Dibayar Dimuka, yaitu pembebanan suku bunga berdasarkan pokok pinjaman dan pembayarannya dilakukan pada saat akad kredit (jadi dipotongkan dari kredit yang diterima).

Contoh: pinjaman sebesar 100.000,- dengan bunga 1,5% per bulan jangka waktu 4 bulan. Bunga yang harus dibayar adalah: 4 x 1,5% x 100.000 = 6.000

Jadi dalam akad: pinjaman yang diminta = 100.000 Bunga yang dibayar dimuka = 6.000 – Pinjaman yang diterima = 94.000,-

Pada akhir masa pinjaman (4 bulan kemudian), peminjam harus membayar pokok pinjamannya sejumlah 100.000,- walaupun kenyataannya ia hanya menerima 94.000,- namun ia tidak lagi membayar bunga, karena sudah dibayar saat akad pinjaman sebesar 6.000,-.

Bunga = jangka waktu x % bunga per bulan x pokok pinjaman

(36)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

HARGA DANA (BIAYA DANA)

Pengertian:

Harga dana adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dana.

Manfaat:

a. Mengupayakan dana termurah

b. Menetapkan bunga kredit/bunga pinjaman

c. Menentukan jumlah biaya dana dari masing-masing sumber dana d. Menentukan jumlah biaya dana.

Hal di atas dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Sumber Dana Jumlah Biaya Dana % Jml Biaya Dana (1) (2) (3) (4) = (2) x (3) 1. Simp Pokok 2. Simp Wajib 3. Simp Sukarela 4. Utang 500.000 2.000.000 1.800.000 5.000.000 0 0 12 15 0 0 216.000 750.000 9.300.000 - 966.000

Jadi harga dana tertimbang (rata-rata harga dana) per bulan adalah =

966.000/9.300.000 x 100% x 1/12 = 0,86%

ANALISA KREDIT

Ciri kredit yang baik adalah:

1. Angsuran pinjaman/kredit lebih kecil dari keuntungan usaha 2. Tingkat suku bunga yang serendah-rendahnya

3. Periode pembayaran sependek-pendeknya, sesuai dengan: a. perputaran produksi usahanya

b. peraturan pihak pemberi kredit (kelompok, bank, dll).

4. Jangka waktu kredit selama-lamanya sesuai dengan peraturan yang ada.

(37)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Hendaknya pihak peminjam mempunyai keyakinan:

a. Uang kredit harus menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membayar bunga kredit. b. Uang kredit harus menghasilkan keuntungan yang cukup untuk membayar angsuran

pokok pinjaman tepat pada waktunya.

c. Uang kredit harus menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan keamanan usahanya dan meningkatkan penghasilan bagi dirinya.

Pengertian Analisa Kredit:

Analisa kredit adalah kegiatan untuk memeriksa semua keterangan dari suatu ajuan atau permohonan kredit calon peminjam agar memperoleh kepastian agar kredit yang akan diberikan akan dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian dan usaha calon peminjam dapat berkembang.

Tujuan Analisa Kredit:

Memperoleh dasar yang seksama dalam mengambil keputusan dalam mengabulkan dengan syarat atau menolak permohonan kredit yang diajukan calon peminjam.

Yang harus diperhatikan dalam melakukan analisa kredit: 1. Tujuan Pemberian kredit

Penilaian terhadap tujuan dan arah penggunaan kredit dan keamanan kredit, agar dapat memberikan tingkat keuntungan yang cukup sehingga mampu membayar kredit sesuai perjanjian.

2. Kemampubayaran

Analisa tentang sumber dan waktu pembayaran kredit serta kemungkinan penyelesaian kreditnya cukup potensial. Dapat dilihat dari hasil analisa usaha.

3. Keaktifan Calon Peminjam

Dilihat apakah calon peminjam merupakan anggota yang aktif dalam kelompok, misalnya dalam menghadiri rapat, menabung, dan aktif dalam membayar angsuran pinjaman bila ia pernah meminjam uang di kelompok (reputasi pinjamannya), berperan dalam kegiatan kelompok.

4. Jenis usahanya

Dinilai apakah jenis usaha yang dimiliki calon peminjam mempunyai prospek untuk berkembang dan menghasilkan keuntungan sesuai dengan yang diharapkan (meningkatkan penghasilan, membayar angsuran pokok dan bunganya).

(38)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

5. Karakter calon peminjam

Apakah sifat-sifat positif dimiliki oleh calon peminjam, misalnya mempunyai kemauan keras dalam usaha, dan bertanggung jawab atas setiap hal yang menjadi kewajibannya.

6. Jumlah kredit sesuai dengan kebutuhan usahanya

Kredit yang diberikan hendaknya sesuai dengan kebutuhannya, karena bila terlalu berlebihan akan memberatkan peminjam dalam mengembalikan kreditnya, sebaliknya bila modal yang dibutuhkan kurang tidak dapat dipakai untuk modal usahanya.

ANALISA USAHA CALON PEMINJAM

1. Data calon peminjam:

- N a m a : ……….. - U m u r : ……….. - A l a m a t : ……….. - U s a h a : ……….. - Jumlah simpanan : Rp……….,- 2. Permohonan pinjaman:

- Jumlah yang diajukan : Rp……….,- - Jangka waktu : ……….. - Sistim angsuran : ……….. - Bunga yang dikenakan : ……….. - Akan digunakan untuk : ………..

3. Riwayat pinjaman

Bila pernah pinjam, maka pinjaman terakhir Rp……….,- harus lunas dalam ……kali angsuran. 4. Kalukulasi Usaha: a. Biaya: - bahan baku : Rp……….,- - bahan lainnya : Rp……….,- - Transport : Rp……….,- - biaya rumah tangga : Rp……….,- +

(39)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

POKOK BAHASAN 6

ADMINISTRASI KEUANGAN POKMAS

Tujuan:

1. Peserta paham tentang pengertian administrasi keuangan secara benar

2. Peserta mengenal jenis format administrasi keuangan yang dipakai dalam Pokmasnya 3. Peserta dapat mengisi format administrasi keuangan dengan benar

4. Peserta tahu akan manfaat administrasi keuangan

5. Peserta tahu akan kendala dalam pengelolaan administrasi keuangan di Pokmasnya 6. Peserta dapat mengetahui cara menganalisa laporan keuangan dengan benar.

Metode: 1. Ceramah partisipatif 2. Curah pendapat 3. Simulasi 4. Diskusi kelompok 5. Penugasan. Bahan/media:

1. Kertas plano, kertas HVS dan metaplan 2. Spidol, ballpoint

3. Format administrasi keuangan:

a. Bagan Proses Pencatatan Keuangan Pokmas b. TUM (Tanda Uang Masuk)

c. TUK (Tanda Uang Keluar) d. BKH (Buku Kas Harian)

e. KSPA (Kartu Simpanan – Pinjaman Anggota) f. Buku Bank

g. Bukti Memorial (BUMI) h. Neraca Percobaan

i. Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB).

Waktu: 20 jam

Proses Penyajian:

1. Fasilitator meminta pada peserta untuk curah pendapat tentang: - pengertian administrasi keuangan,

- jenis-jenis format yang dipakai di dalam Pokmas, - manfaat administrasi keuangan,

- kendala dalam pengelolaan administrasi keuangan.

2. Fasilitator mencatat semua pendapat peserta sesuai masing-masing item. 3. Penegasan hasil curah pendapat yang relevan dengan masing-masing item. 4. Kesimpulan dari masing-masing item.

5. Perkenalkan perangkat pembukuan berikut kegunaannya. 6. Peragaan cara pengisian perangkat pembukuan.

7. Simulasi pengisian perangkat pembukuan

(40)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

9. Mintalah masing-masing kelompok untuk menyelesaikan soal pembukuan (terlampir). 10. Presentasi hasil kerja kelompok.

11. Mengkaji penggunaan perangkat pembukuan untuk mempertajam pemahaman warga belajar.

12. Penerapan sistem administrasi pokmas.

PENGERTIAN ADMINISTRASI KEUANGAN, MANFAAT, KENDALA DAN PROSES PENCATATAN KEUANGAN POKMAS

Pengertian Adiministrasi Keuangan/Pembukuan.

Pembukuan merupakan kegiatan pencatatan, pengelompokan, periwayatan dan pelaporan dari suatu transaksi (kejadian), yang ada di dalam Pokmas.

Pembukuan dapat dikatakan baik manakala memiliki ciri-ciri: a. Dicatat menurut urutan waktu (kronologis)

Pencatatan keuangan harus sesuai dengan urutan kejadian. Transaksi yang lebih dulu terjadi harus dicatat lebih dahulu, baru diikuti oleh transaksi berikutnya.

b. Sistematis

Dalam pencatatan keuangan diperlukan beberapa perangkat administrasi/perangkat pembukuan misal: TUM, TUK, Buku Kas, KSPA dll. Pencatatan tersebut harus dilakukan dengan benar, sesuai urutannya (sistematis).

c. Mampu memberikan informasi yang dibutuhkan (informatif)

Pencatatan transaksi ke dalam masing-masing buku/form, harus dapat memuat informasi penting sesuai keadaan sebenarnya sehingga mudah dibaca dan dipahami orang lain yang membutuhkannya. Pencatatan hendaknya dilakukan dengan singkat, jelas dan memuat seluruh informasi yang dibutuhkan.

d. Dapat/gampang diperiksa (auditable)

Pencatatan harus dilakukan sejelas mungkin untuk memudahkan siapapun yang membutuhkannya (sesama anggota, badan pemeriksa dan badan terkait lainnya). Pencatatan ini akan dilaporkan dan diperiksa oleh badan terkait.

(41)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

Kendala Dalam Pencatatan administrasi Keuangan

a. Tidak adanya bukti pemasukan dan pengeluaran uang kas. b. Pencatatan keuangan tidak dilakukan secara berurutan.

c. Kurang cakapnya pengurus atau pengelola keuangan dalam kelompok. d. Tidak adanya tenaga yang mempunyai kemauan mengelola kelompok. e. Bukti-bukti tidak disimpan dengan benar.

f. Kurangnya ketelitian pengelola administrasi keuangan.

Proses Pencatatan Keuangan Pokmas.

Pencatatan à Pengelompokkan à Periwayatan à Pelaporan T U M RKM

Transaksi Kas à T U K à BKH à RKK à NP à LKSB

• Sebaiknya data-data keuangan tertulis ke dalam Buku Daftar Anggota untuk mengecek/memeriksa/mencocokkan pinjaman setiap anggota.

• Data-data keuangan juga dituliskan pada Kartu Simpanan dan Pinjaman Anggota (KSPA) untuk mengecek/memeriksa/mencocokkan simpanan atau pinjaman dari setiap anggota.

Transakasi non-Kas: BUMI

KETERANGAN:

a. Transaksi Kas : Kejadian yang selalu mempengaruhi jumlah kas (kas bertambah/ berkurang).

b. TUM : Tanda Uang Masuk. c. TUK : Tanda Uang Keluar.

Penerapan di lapangan dapat juga menggunakan warna (misalnya, TUM warna merah dan TUK Warna putih). d. BKH : Buku Kas Harian.

e. TUM, TUK, dan BKH : Dikerjakan oleh Bendahara. f. Buku Bank dan KSPA : Dikerjakan oleh Ketua. g. TUM dan TUK diarsip/disimpan oleh Sekretaris. h. RKM : Ringkasan Kas Masuk. i. RKK : Ringkasan Kas Masuk. j. NP : Neraca Percobaan.

k. LKSB : Laporan Keuangan dan Data Statistik Bulanan. l. BUMI : Bukti Memorial.

Penjelasan dari Format Administrasi Keuangan:

1. Tanda Uang Masuk (TUM)

Merupakan tanda penerimaan kas. TUM berguna bagi:

- Penerimaan pembayaran tunai seperti : angsuran pinjaman, simpanan, dll. - Penarikan tabungan dari Bank.

(42)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

2. Tanda Uang Keluar (TUK)

Merupakan tanda pengeluaran kas. Manfaat TUK adalah bagi:

Pembayaran tunai seperti: pemberian pinjaman, pembayaran simpanan anggota, penyetoran tabungan ke Bank, dll.

TUK diberi tanggal dan nomor urut selama 1 tahun buku (lazimnya 12 bulan).

3. Buku Kas Harian (BKH)

Merupakan alat tempat mencatat secara rinci penerimaan dan pengeluaran kas. Berguna untuk melihat posisi (sisa) kas setiap saat.

4. Buku Bank

Merupakan alat tempat mencatat penyetoran dan pengambilan tabungan bank. Berguna untuk melihat posisi (sisa) tabungan bank setiap saat.

5 Kartu Simpanan – Pinjaman Anggota (KSPA).

KSPA digunakan untuk mencatat setiap simpanan dan pinjaman antara anggota dengan pokmas. KSPA dibuat rangkap 2 (dua), yang satu disimpan di Pokmas dan yang lainnya dipegang oleh anggota.

6. Ringkasan Kas Masuk

RKM tempat untuk mencatat secara rinci semua transaksi penerimaan (data diambil dari semua TUM), masukkan sesuai kolom yang ada. RKM memuat semua transaksi yang ada di kolom debet pada buku kas.

7. Ringkasan Kas Keluar

Merupakan tempat untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas yang dikelompokkan menurut jenis atau golongannya. RKK memuat semua transaksi yang ada di kolom kredit pada buku kas.

8. BUMI atau BUKTI MEMORIAL Digunakan untuk:

a. Perbaikan kesalahan

b. Pemindahan antar perkiraan c. Penyesuaian

d. Penutupan buku akhir tahun.

(43)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

BUKTI MEMORIAL (BUMI)

BUMI merupakan perangkat keuangan untuk mencatat transaksi non kas (tidak menyangkut uang tunai), yang dapat digunakan untuk keperluan:

1. Perbaikan Kesalahan (koreksi).

Pada saat melakukan pencatatan keuangan sering terjadi kesalahan yang diketahui pada akhir periode pembukuan, misalnya di akhir bulan. Dalam hal ini BUMI dapat digunakan untuk perbaikan/koreksi.

Contoh:

Pokmas Melati pada tgl. 4 April 2000 melalui TUM 5 Simpanan Wajib Rp. 5.000,- tetapi dicatat masuk ke Simpanan Sukarela Rp. 5.000,-.

Koreksinya adalah:

BUMI

Keterangan Debet Kredit

Simpanan Wajib Simpanan Sukarela 5.000 - - 5.000 Jumlah 5.000 5.000

2. Pemindahan Antar Perkiraan

Dalam waktu tertentu dapat terjadi ada seorang anggota kelompok mau mengalihkan Simpanan Sukarelanya untuk membayar pokok pinjamannya.

Contoh:

Amaq Ridwan karena tidak punya uang untuk membayar pokok pinjamannya, minta simpanan sukarelanya untuk membayar pokok pinjaman sebesar Rp. 20.000,-

Koreksinya adalah: BUMI

Keterangan Debet Kredit

Simpanan sukarela Piutang/pinjaman anggota 20.000 - - 20.000 Jumlah 20.000 20.000 3. Penyesuaian

Penyesuaian yang dibahas dalam hal ini adalah penyesuaian aktiva tetap (harta tetap), yaitu inventaris, dengan menggunakan metode garis lurus.

Rumusnya adalah:

Contoh:

Pokmas Melati mempunyai mesin tik merek IBM yang dibeli dengan harga Rp. 450.000,- dan ditaksir akan dapat digunakan selama 4 tahun dengan nilai residu (nilai sisa/harga setelah habis masa pakai) Rp. 50.000,-

Penyusutan per tahun adalah= (450.000 – 50.000)/4 = 100.000

(44)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

Jadi koreksinya adalah: BUMI

Keterangan Debet Kredit Biaya penyusutan inventaris

Akumulasi penyusutan inv.

100.000 -

- 100.000 Jumlah 100.000 100.000

4. Penutupan Buku (Akhir Tahun Buku)

Pada akhir periode akuntansi (misalnya 1 tahun) biasanya pembukuan ditutup dengan cara mendebet perkiraan pendapatan dan mengkreditkan perkiraan biaya, sehingga saldonya menjadi nol. Akibat dari pendebetan dan pengkreditan tersebut, akan muncul perkiraan lawan, yaitu perkiraan SHU (Sisa Hasil Usaha).

Contoh:

Pokmas Melati pada periode akhir tahun buku (Januari s/d Desember 2000) memperoleh pendapatan Rp. 1.000.000,- dan jumlah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 350.000,-

Pencatatan dalam BUMI adalah:

Keterangan Debet Kredit Pendapatan SHU 1.000.000 - - 1.000.000 Jumlah 1.000.000 1.000.000

Keterangan Debet Kredit SHU Biaya 350.000 - - 350.000 Jumlah 350.000 350.000

(45)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

SIMULASI PROSES PEMBUKUAN

Simulasi ini menggambarkan proses pembukuan (pencatatan) pada Pokmas dimana Pokmas ini dianggap baru berdiri dan memulai kegiatan simpan-pinjam sesuai urutan transaksi yang benar sesuai penjelasan di atas.

Petunjuk Simulasi :

1. Mintalah 5 orang peserta maju ke depan (3 orang selaku pengurus yaitu Ketua, Sekretaris, Bendahara dan 2 orang selaku anggota).

2. Siapkan perangkat pembukuan seperti berikut: TUM : 4 lembar

TUK : 1 lembar BKH : 1 lembar KSPA : 2 lembar Buku Bank : 1 lembar RKK : 1 lembar RKM : 1 lembar NP : 1 lembar LKSB : 1 lembar

3. Mintalah kepada pengurus untuk melakukan pembukuan dari transaksi-transaksi sebagai berikut:

a. Tanggal 2 April 2003 Amaq Bedul dan Inaq Odah menyetor Simpanan Pokok masing- masing Rp. 25.000,-.

b. Tanggal 2 April 2003 Bendahara memberikan pinjaman kepada Inaq Odah sejumlah Rp. 20.000,- dengan bunga 2 % per bulan (tetap) dan jangka waktu 2 bulan (sistem angsuran 2 mingguan).

c. Tanggal 16 April 2003 Inaq Odah menyetor angsuran pokok pinjaman sebesar Rp. 5.000,- dan bunga pinjaman Rp. 250,-

d. Tanggal 25 April 2003 Bendahara menyetor tabungan ke BRI Unit Sakra sejumlah Rp. 25.000,- dengan nomor rekening 007/6/00.

(46)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

SOAL PEMBUKUAN 1

Pokmas “Mawar” berdiri 2 tahun lalu di desa Sukadadi dengan jumlah anggota 10 orang. Sampai dengan tahun 2003, Pokmas Mawar telah memperoleh dana bantuan IDT sejumlah Rp. 2.000.000,-. Dana tersebut telah direalisasikan kepada anggota yang sampai dengan bulan Februari 2004 belum dapat tertagih (macet).

Setelah melalui proses reorganisasi, diperoleh data keuangan per 2 Februari 2004 sebagai berikut :

Kas : Rp. 50.000,- Bank : Rp. 450.000,-

Dana bantuan (hibah) : Rp. 2.000.000,- (dari IDT)

Lebih lanjut terungkap pula bahwa piutang yang ada pada anggota berjumlah Rp. 1.500.000,- dengan rincian :

- Inaq Romlah : Rp. 500.000,- - Inaq Satar : Rp. 600.000,- - Amaq Udin : Rp. 400.000,-

Telah disepakati dalam rapat bahwa pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam jangka waktu 10 bulan dengan jasa 1 % per bulan (tetap) dengan sistem angsuran per 2 mingguan.

Pada bulan Maret 2004 di Pokmas “Mawar” terjadi transaksi sebagai berikut:

1. Tanggal 4/3/04, Bendahara menerima Simpanan Pokok Rp. 10.000,- dan Simpanan Sukarela Rp. 125.000,- atas nama Inaq Repot (No. anggota 08).

2. Tanggal 8/3/04, Bendahara menerima angsuran pinjaman atas nama: a. Inaq Romlah (No. anggota 05): Pokok Rp. 25.000,- dan Jasa Rp. 2.500,- b. Inaq Satar (No. anggota 04): Pokok Rp. 30.000,- dan Jasa Rp. 3.000,- c. Amaq Udin (No. anggota 03): Pokok Rp. 20.000,- dan Jasa Rp. 2.000,-

3. Tanggal 10/3/04, Bendahara memberikan pinjaman kepada Amaq Halil dengan No. anggota 07 sejumlah Rp. 100.000,- Pinjaman tersebut akan dikembalikan dalam waktu 4 bulan dengan jasa 1 % perbulan (tetap).

4. Tanggal 10/3/04, Bendahara menyetor tabungan ke Bank (BRI Unit Sakra) sejumlah Rp. 75.000,- dengan rekening No: 007/2/00.

5. Tanggal 21/3/04, Bendahara menerima angsuran pinjaman atas nama: a. Inaq Romlah : Pokok Rp. 25.000,- dan Jasa Rp. 2.500,-

(47)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

SOAL PEMBUKUAN 2

Pokmas “Pade Angen” berdiri tanggal 1 Januari 2004 di desa Aik Bukak, dengan jumlah anggota 20 orang (15 P dan 5 L). Usaha yang dilakukan anggota adalah sebagai berikut: 10 orang pedagang kecil, 4 orang pertanian, 2 orang penjahit dan 4 orang nelayan. Pada bulan Januari 2004 di Pokmas “Pade Angen” terjadi transaksi sebagai berikut:

Tanggal 2 Januari 2004, bendahara kelompok menerima Simpanan Pokok dari: a. Ibu Dewi, no.anggota 05, Rp. 100.000,-

b. Ibu Tuti, no.anggota 09, Rp. 100.000,- c. Pak Dedi, no.anggota 02, Rp. 100.000,-

Tanggal 5 Januari 2004 Bendahara mengeluarkan uang untuk dipinjam oleh Ibu Dewi yang akan dipakai usaha dagang sayuran sebesar Rp. 200.000,- dengan perjanjian angsuran akan dibayar selama 2 bulan dengan sistem dua mingguan dan dengan jasa 3% tetap per bulan.

Tanggal 10 Januari 2004 bendahara menerima simpanan wajib atas nama: a. Ibu Dewi, no.anggota 05, Rp. 5.000,-

b. Ibu Tuti, no.anggota 09, Rp. 10.000,-

Tanggal 15 Januari 2004 bendahara menerima simpanan sukarela atas nama: a. Ibu Dewi, no.anggota 05, Rp. 15.000,-

b. Pak Dedi, no. anggota 02, Rp. 5.000,-

Tanggal 19 Januari 2004 bendahara mengeluarkan uang untuk biaya photo copy sebesar Rp.1.000,- dan menerima angsuran dari ibu Dewi untuk angsuran pokok sebesar Rp. 30.000,- dan jasa sebesar Rp. 2.000,-

Tanggal 25 Januari 2004, bendahara mengeluarkan uang untuk ibu Dewi yang mengambil simpanan sukarela-nya sebesar Rp. 10.000,-

Bukukan transaksi tersebut ke dalam Buku Kas, KSPA, RKM, RKK, NP dan LKSB.

(48)

Modul Usaha Bersama Simpan Pinjam

SOAL PEMBUKUAN 3

Pokmas “Pade Angen” pada bulan Februari melakukan transaksi sebagai berikut:

Tanggal 2 Februari 2004, bendahara menerima pinjaman dari BRI sebesar Rp. 500.000,-, yang kemudian dipinjam oleh:

a. Ibu Tuti, no.anggota 09, Rp. 250.000,- b. Pak Dedi, no.anggota 02, Rp. 250.000,-

Jangka waktu pinjaman 5 bulan, jasa pinjaman 3% per bulan tetap dan sistim angsuran 2 mingguan.

Tanggal 10 Februari 2004 bendahara menerima simpanan sukarela atas nama Pak Dedi sebesar Rp. 25.000,-

Tanggal 16 Februari 2004, Pak Dedi meminta simpanan sukarelanya untuk pembayaran pinjamannya dengan rincian sebagai berikut:

- angsuran pokok sebesar Rp. 21.250,- - jasa sebesar Rp. 3.750,-

Tanggal 18 Februari ibu Tuti membayar angsuran pokok sebesar Rp. 20.000,- dan jasa pinjaman Rp. 5.000,-

Tanggal 19 Februari, bendahara menerima angsuran pokok dari Ibu Dewi sebesar Rp. 30.000,- dan jasa pinjaman Rp. 4.000,-

Tanggal 25 Februari 2004, bendahara mengeluarkan uang untuk beli buku catatan Rp. 1.000,- dan bendahara menabungkan uang pokmas di BRI Sakra dengan nomor rekening 003.123-50 sebesar Rp. 60.000,-

Buat transaksi tersebut ke dalam Buku Kas, KSPA, RKM/RKK, NP, LKSB.

Petunjuk:

(49)

Modul

Usaha Bersama Simpan Pinjam

SOAL PEMBUKUAN 4

Pokmas “JUJUR” telah berdiri 3 tahun lalu di desa Sukamaju. Sampai dengan bulan Maret 2004 posisi keuangannya terlihat seperti di bawah ini:

LKSB PER 30 MARET 2004 POKMAS “JUJUR”

NERACA LAPORAN LABA/RUGI

NERACA LAPORAN LABA/RUGI HARTA - KAS Rp 250.000 - PIUTANG Rp 4.000.000 - INVENTARIS Rp 250.000 PENDAPATAN - BUNGA KREDIT Rp 850.000 - UANG PANGKAL Rp 200.000 JUMLAH Rp 4.500.000 JUMLAH Rp 1.050.000 UTANG - SIMP. SUKARELA Rp 2.000.000 MODAL - SIMP. POKOK Rp 1.300.000 - SIMP. WAJIB Rp 360.000 - S H U Rp 840.000 BIAYA - OPERASIONAL Rp 210.000 - S H U Rp 840.000 JUMLAH Rp 4.500.000 JUMLAH Rp 1.050.000

Pada bulan April 2004 di Pokmas “JUJUR” terjadi transaksi sebagai berikut:

Tanggal 7, Pengurus menemukan kesalahan bahwa simpanan sukarela saldonya Rp. 1.900.000,- dan simpanan wajib Rp. 460.000,-

Tanggal 16, Pokmas memperoleh hibah dari PROMIS-NT melalui transfer Bank sebesar Rp. 3.000.000,-

Tanggal 30, Pengurus melakukan penyusutan inventaris Rp. 48.000,- (nilai perolehan Rp. 250.000,-, nilai sisa Rp. 10.000,- dan nilai ekonominya 5 tahun).

Lakukan pencatatan dari transaksi di atas!

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan Renja SKPD ini sebagai implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 dan peraturan pelaksanaannya yaitu Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan,

a) Menjamin bahwa kebijaksanaan mutu dimengerti, diketahui, dipelihara dan diterapkan oleh seluruh personil di bawah pengawasan asisten laboratorium fisika. b) Menjamin

Aspek penting dari berbagai hubungan dan pengaruh terhadap pelayanan publik, dapat dilihat dari alur atau jalur variabel komunikasi berhubungan dan berpengaruh

Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat, dimana suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang

Konsep penampilan bangunan ini berhubungan dengan kualitas ruang dan suasana ruang khususnya pada penampilan ruang dalam, oleh karena itu sebagian besar sudah

Dilatar belakangi dari masalah diatas dan penelitian yang selinier, perlu dibuatkannya sebuah Rancang Bangun Sistem Dismantling Perangkat Sewa Proyek Seat

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan positif antara Nilai- nilai Islami dengan Pemaknaan Sholat, Budaya Perusahaan, Kepuasan Kerja dan

Menggunakan data x-ray microtomography untuk menganalisis dan mengekstrak pori dan porositas memainkan peranan yang penting dalam menginvestigasi karakteristik pori dari