• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KERANGKA TEORITIK

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaan Pendidkan Agama Islam di sekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut: a. Dasar Yuridis/Hukum

Dasar yuridis, yakni dasar pelaksanaan pendidikan agama yang bearasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam.

1) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD’45 dalam Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2,

yang berbunyi: (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Negara

7

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 32.

8

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu.9

3) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No IV/MPR/1973/ yang kemudian dikukuhkan dalam Tap MPR No. IV/MPR 1978 jo. Ketetapan MPR Np. II/MPR/1983, diperkuat oleh Tap. MPR No. II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR 1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah-sekolah formal, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

b. Dasar Religius

Dasar religious adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah dari Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat yang menunjukkan perintah tersebut, antara lain:

1) Q.S. Al-Nahl ayat 125:” Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik”.

2) Q.S. Ali Imran ayat 104:”Dan Hendaklah di antara kamu ada segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang

munkar”.

3) Al-Hadits:”Sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit”.10

c. Dasar Psikologis

Psikologis, yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu

9

Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

13-14.

10

maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk. bahwa: Semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat Yang Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan tenteran adalah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 28, yaitu:”Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati

menjadi tenteram”.11

Dasar adalah landasan tempat berpijak atau tempat tegaknya sesuatu. Dalam hubungannya dengan pendidikan agama Islam, dasar-dasar itu merupakan pegangan untuk memperkokoh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun yang menjadi dasar dari pendidikan agama Islam adalah Al-Qur’an yang merupakan kitab suci bagi kita umat Islam yang tentunya terpelihara keaslian nya dari tangan-tangan yang tak bertanggung jawab dan tidak ada keraguan di dalamnya. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Baqarah ayat 2. Al-qur’an sebagai kitab suci telah dipelihara dan dijaga kemurniannya oleh Allah SWT dari segala sesuatu yang dapat merusaknya sepanjang masa dari sejak diturunkannya sampai hari kiamat kelak, hal ini di terangkan dalam sebuah surat dalam Al-Qur’an yaitu surah Al-Hijr ayat 9.

11

Al-Hadits merupakan perkataan ataupun perbuatan Nabi Muhammad SAW yang memberikan gambaran tentang segala sesuatu hal, yang juga dijadikan dasar dan pedoman dalam Islam, dan sebagai umat Islam kita harus mentaati apa yang telah di sunnahkan Rasulullah dalam Hadistnya, hal ini di jelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 80. Selain ayat di atas, terdapat juga hadits yang berkenaan dengan mentaati rasul, yang berarti juga menjalani segala sunnah-sunnahnya melalui Al-Hadist.12

Selain dari dua dasar yang paling utama tersebut, masih ada dasar yang lain dalam negara kita khususnya seperti yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 29 ayat 1 dan 2. Ayat 1 berbunyi, Negara berdasarkan azas Ketuhanan Yang Maha Esa. Ayat 2 berbunyi, Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.13

Dalam pasal ini kebebasan memeluk agama dan kebebasan beribadah menurut agama yang dianutnya bagi warga Indonesia telah mendapat jaminan dari pemerintah dan hal ini sejalan dengan pendidikan agama Islam dan hal-hal yang terdapat di dalamnya.

Dasar dari pendidikan agama Islam adalah tauhid. Dalam struktur ajaran Islam, tauhid merupakan ajaran yang sangat penting dan mendasari segala aspek kehidupan penganutnya, tak terkecuali aspek pendidikan. Pendidikan Agama Islam merupakan pengembangan pikiran, penataan prilaku, pengaturan emosional, hubungan peranann manusia dengan dunia, serta bagaimana manusia mampu memanfaatkan dunia, sehingga mampu meraih tujuan kehidupan sekaligus mengupayakan upaya perwujudannya.14

12

Depag RI, Pendidikan Agama Islam, untuk Smp Kelas I hal : 15.

13

UUD 1945, Op. cit, h. 27.

14

Moh.Athiyah Al Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Bulanbintang, 1980),

Dalam kaitan ini para pakar berpendapat bahwa dasar pendidikan agama Islam adalah tauhid, yakni kesatuan kehidupan, ilmu, iman, agama dan kepribadian manusia, serta kesatuan individu dan masyarakat. Al-Qur’an dan Sunnah juga dapat diartikan sebagai dasar di samping juga sebagai sumber dari pendidikan. Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syuura ayat 52 Allah berfirman yang artinya: “Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Q.S. Asy-Syuura: 52).

Dan berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya: “Sesungguhnya orang mukmin yang paling di cintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya, sempurna akal fikirannya, serta menasehati pula akan dirinya sendiri, menaruh perhatian serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh ia.” (Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin).

Berdasarkan pada ayat dan hadits di atas dinyatakan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup yang lurus, dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk ke jalan yang di ridhoi Allah SWT. Dan dalam hadits Nabi dinyatakan bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah SWT, yang dapat di formulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan agama Islam, dengan memberikan bimbingan, penyuluhan dan pendidikan agama Islam.15

15

Dalam dasar pendidikan agama Islam terdapat pokok-pokok dari pendidikan agama Islam, yaitu :

1. Pendidikan keimanan kepada Allah SWT

Firman Allah SWT yang artinya: “Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S. Lukman: 13).

Pendidikan yang pertama dan utama untuk dilakukan adalah pembentukan keyakinan kepada Allah SWT yang diharapkan dapat melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian anak didik.

2. Pendidikan Akhlakul Karimah

Sejalan dengan usaha mebentuk dasar keyakinan atau keimanan maka diperlukan usaha membentuk akhlak yang mulia. Berakhlak mulia merupakan modal bagi setiap orang dalam menghadapi pergaulan sesama manusia. Akhlak termasuk diantara makna yang terpenting dalam hidup, setelah keimanan dan kepercayaan. Firman Allah SWT yang artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Q.S. Lukman: 18).16

16

3. Pendidikan Ibadah

Ibadah merupakan salah satu kewajiban dasar yang harus di berikan kepada anak didik. Kewajiban beribadah ini merupakan nilai-nilai spiritual, menjalin hubungan batin dengan sang Khaliq. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S. Lukman: 17).

Dokumen terkait