• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.2. Hasil Penelitian

4.2.2. Data Awal Observasi

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang. Penelitian tindakan kelas dilakukan selama empat bulan yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan September tahun 2013 Subyek penelitian terdiri dari 40 orang siswa putra dan putri.

Sebelum dilakukan tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti menganalisa penyebab-penyebab apa saja yang menyebabkan rendahnya nilai rata-rata hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan menganalisis hasil belajar yang sudah dicapai siswa sebelumnya diantaranya nilai rata-rata evaluasi kesatu pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. seperti ditunjukkan pada tabel 7 di bawah ini:

Tabel 4. 3. Rekapitulasi Hasil Belajar PKn

No

Rata-rata Rata-rata Rata-rata nilai

KKM Evaluasi 1 Evaluasi 2 Evaluasi

1 62.4 64 63.2 70

Dari tabel tersebut dapat digambarkan grafik sebagai berikut:

Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa metoda yang digunakan sebelum tindakan kelas adalah model pembelajaran teacher center approach

dengan metode ceramah. Dikarenakan penelitian ini dilaksanakan di awal semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014, maka sebagai data awal adalah nilai rata-rata evaluasi siswa ke satu pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai (score) awal siswa yang rendah sebelum pelaksanaan siklus. Pada ulangan kesatu dan kedua, nilai rata-rata PKn kelas VI sangat rendah dan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : 70 sesuai yang sudah di tentukan sekolah. Selain motivasi belajar yang kurang, siswa juga kesulitan untuk memahami pelajaran PKn, karena sebelumnya hanya sebatas diajarkan teori-teori tentang sejarah berdirinya ASEAN, belum pada pembelajaran yang menyenangkan.

Sebelum dilakukan tindakan kelas, peneliti menganalisa bahwa terdapat faktor penyebab rendahnya nilai rata-rata hasil belajar PKn pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang antara lain : kurangnya minat/motivasi belajar siswa, metode pengajaran yang monoton dan konvensional, terpusat pada guru sehingga siswa pasif, kurang kerjasama antar siswa, tidak adanya interaksi dan komunikasi antara guru dengan siswa. Berdasarkan data awal dari hasil observasi awal tersebut maka penulis merasa perlu untuk melakukan satu tindakan yang dilakukan adalah dengan menganalisis hasil belajar yang sudah dicapai siswa sebelumnya diantaranya nilai rata-rata evaluasi kesatu pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Kemudian melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran, sehingga diharapkan terjadi peningkatan hasil belajar siswa, perubahan sikap, pola kerjasama, keaktifan, interaksi dalam belajar.

1. Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada hari Senin tanggal 21 Agustus 2013, Senin 29 Agustus 2013, dan Senin 3 September 2013, setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Subyek penelitian adalah kelas VI semester genap Tahun Pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 40 orang.

Pertemuan pertama siklus 1 pada hari Senin tanggal 21 Agustus 2013 penelitian tindakan kelas dilakukan selama 90 menit. Lima menit pertama peneliti menjelaskan sejarah perkembangan ASEAN. Seluruh siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok agar masing-masing siswa berkesempatan belajar aktif secara merata.

Dalam penelitian pembelajaran PKn dengan metode Jigsaw untuk siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah, peneliti melakukan dua kali siklus penelitian tindakan dalam kelas dengan pengisian angket pada tahap akhir penelitian sebagai bentuk penilaian para siswa terhadap metode Jigsaw. Dua kali tindakan penelitian ini dilakukan karena pada siklus I penelitian belum didapatkan hasil yang memuaskan, sehingga perlu dilakukan tindakan penelitian kembali dengan materi pembelajaran yang lebih komprehensif dan disebut sebagai siklus II.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan materi pembelajaran PKn dengan Tema Berdirinya ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah. Peneliti mempersiapkan soal pretest yang nantinya akan diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Soal pretest ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Dengan soal pretest ini peneliti dapat mengetahui apakah para siswa sudah mempersiapkan pelajarannya di rumah. b. Tahap Pelaksanaan

Menyapa para siswa dan berdoa bersama, Menjelaskan mengenai materi PKn yang akan diajarkan yaitu tentang “Berdirinya Asean” siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah, Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilakukan pembelajaran dengan metode Jigsaw yaitu belajar dengan diskusi kelompok yang nantinya akan diajukan pertanyaan-pertanyaan oleh guru kepada masing-masing kelompok, Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran

c. Kegiatan Inti

1) Guru membagi para siswa ke dalam empat kelompok, dua kelompok terdiri dari 5 siswa, dan dua kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa

2) Guru memberikan waktu untuk melakukan diskusi mengenai materi yang sebelumnya telah dijelaskan

3) Guru tetap memantau jalannya diskusi yang dilakukan oleh siswa 4) Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru

apabila menemukan kesulitan

5) Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban-jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru

6) Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru melemparkan beberapa pertanyaan yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok tersebut dapat dilemparkan kembali kepada kelompok lainnya. Dalam tahap ini harus terlihat kekompakan para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan

7) Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap materi pembelajaran setelah melakukan metode Jigsaw.

Mengawali kegiatan inti pembelajaran guru mengadakan test yaitu pre test untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, dilaksanakan secara tertib tanpa membuka buku, dengan hasil pre test sebagai berikut: Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I

Tabel 4. 4 Hasil Kegiatan Pre Test Siklus I

No Nilai Rata-Rata Daya Serap KKM Ketuntasan

1 62.75 46 70 32.5 %

Dari hasil pre test Siklus I ini jelas tergambar bahwa siswa hanya sebagian kecil menguasai materi PKn, tentang berdirinya ASEAN hal ini ditunjukkan dengan ketuntasan hanya sebesar 32.5%, dengan nilai rata-rata nilai 62.75 dan daya serap siswa terhadap materi hanya 46% dengan nilai KKM 70. terjadinya

nilai ketidak tuntasan yang rendah jika di bandingkan dengan standar KKM diakibatkan karena rendahnya antusias, keaktifan belajar siswa, daya serap, sarana-prasarana yang kurang memadai, metode pembelajaran yang kurang sesuai dan pembelajaran yang monoton dengan metode ceramah yang tidak sesuai dengan tema pembelajaran PKn sehingga berdampak kepada rendahnya daya serap dan nilai rata-rata siswa dalam materi PKn, dalam pokok bahasan sejarah berdirinya ASEAN.

Berdasarkan tabel di atas, data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4. 5. Grafik diagram batang hasil kegiatan Pre Test Siklus I

Dari grafik di atas tergambar jelas bahwa terjadinya nilai ketidak tuntasan yang rendah jika di bandingkan dengan standar KKM yang telah ditentukan dengan gambaran grafik yang cukup tinggi. Dalam Penentuan KKM Sekolah dalam hal ini MGMP PKn menetapkan berdasarkan ; pemahaman siswa (intake siswa), tingakta kesulitan mata pelajaran (kompleksitas), serta sarana prasarana sekolah (daya dukung).

Selanjutnya kegiatan inti pembelajaran, setelah pre tes, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, penyampaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa, Guru menyampaikan Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan, guru menyampaikan pokok-pokok materi, guru merangkum dan menyimpulkan penyampaian materi yang telah diterangkan, memberikan refleksi dan evaluasi Post Test serta menganalisis daya serap siswa terhadap materi tentang sejarah berdirinya ASEAN pada pelajaran PKn.

Dari hasil observasi selama pertemuan satu siklus 1 didapatkan data aktivitas siswa selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran yaitu ada 26 o r a n g siswa ya n g a k t i f atau 65 %, sangat antusias 15 orang siswa atau 38 %, bertanya 11 orang siswa atau 28%, dan ngobrol dengan teman 23 orang siswa atau 58%, dan bekerjasama dalam kelompoknya 18 orang siswa atau 45%.

Tabel 4. 5 Hasil Pengamatan aktivitas pembelajaran siklus I pertrmuan 1

No Komponen Yang Diamati Jumlah Prosentase

1 Keaktifan Siswa 24 60%

2 Sangat antusias 12 30%

3 Menghayati 8 20%

4 Cepat memahami 20 50%

5 berani berpendapat 13 32.5%

Berdasarkan data tersebut, ternyata pada siklus 1 menunjukkan terjadinya peningkatan antusias siswa, siswa cukup aktif dan selalu memberikan respon positif dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Dilihat dari ketepatan menganalisis sejarah berdirinya ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah yang di j el ask an oleh guru menunjukkan bahwa a n t u s i a s m e / minat siswa, motivasi belajar dan keinginan u n t u k b el aj a r siswa sangat tinggi. Ketepatan mengumpulkan tugas ditentukan melalui ketepatan waktu, yaitu pada saat masuk kelas sebelum pembelajaran dimulai tugas harus sudah dikumpulkan.

Dalam bentuk grafik batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti gambar 6 grafik berikut ini:

Gambar 4. 6 Grafik batang hasil pengamatan aktivitas siswa

Pertemuan kedua siklus 1 yaitu pada hari Selasa 29 Agustus 2012 dilakukan selama 2 x 45 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu, hanya materi bergeser pada upaya memahami sejarah berdirinya ASEAN siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan mengeksplorasi materi melalui belajar berkelompok dengan menempatkan anggota ahli untuk masing-masing group. Pengalaman yang diperoleh dalam pembelajaran dengan strategi Jigsaw sejarah berdirinya ASEAN pada pelajaran PKn siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah. Pada pertemuan akhir siklus I ini kegiatan inti pembelajarannya adalah kegiatan tes tertulis. Bentuk soal adalah mengidentifikasi sejarah berdirinya ASEAN dalam pembelajaran PKn siswa kelas VI MI. Arobiatul Adawiyah. Tes berlangsung dengan tertib.

1. Perhitungan Nilai N-Gain

Dengan menggunakan nilai-nilai dari hasil pretest dan postest Siklus I, dapat dicari nilai rata-rata N-Gain, dengan rumus sebagai berikut :

Tabel 4. 6. Hasil Analisa N-Gain siklus I

No. Nilai Pre Test Nilai Post Test Nipost-Nipre Nideal-Nipre N-Gain Ket

1 70 80 10 30 0.33 Sedang 2 50 70 20 50 0.4 Sedang 3 60 70 10 40 0.25 Rendah 4 40 60 20 60 0.33 Sedang 5 60 65 5 40 0.12 Rendah 6 70 75 5 30 0.16 Rendah 7 30 50 20 70 0.28 Rendah 8 70 80 10 30 0.33 Sedang 9 75 80 5 25 0.2 Rendah 10 75 80 5 25 0.2 Rendah 11 30 60 30 70 0.42 Sedang 12 60 70 10 40 0.25 Rendah 13 50 70 20 50 0.4 Sedang 14 70 80 10 30 0.33 Sedang 15 50 60 10 50 0.2 Rendah 16 60 70 10 40 0.25 Rendah 17 30 50 20 70 0.28 Rendah 18 60 75 15 40 0.37 Sedang 19 70 75 5 30 0.16 Rendah 20 70 80 10 30 0.33 Sedang 21 80 90 10 20 0.5 Tinggi 22 50 60 10 50 0.2 Rendah 23 70 75 5 30 0.16 Rendah 24 50 60 10 50 0.2 Rendah 25 60 70 10 40 0.25 Rendah 26 60 65 5 40 0.12 Rendah 27 50 55 5 50 0.1 Rendah 28 50 60 10 50 0.2 Rendah 29 60 70 10 40 0.25 Rendah 30 70 90 20 30 0.66 Tinggi 31 50 55 5 50 0.1 Rendah 32 80 90 10 20 0.5 Tinggi 33 30 80 50 70 0.71 Tinggi 34 80 90 10 20 0.5 Tinggi 35 70 80 10 30 0.33 Sedang 36 60 80 20 40 0.5 Tinggi 37 50 60 10 50 0.2 Rendah 38 50 80 30 50 0.6 Tinggi 39 50 70 20 50 0.4 Tinggi 40 60 80 20 40 0.5 Tinggi Jumlah 2330 2860 530 1670 12.65 N. Rata-rata 58.25 71.5 13.25 41.75 0.316 Rendah 0.525 Sedang 0.25 Tinggi 0.225

Berdasarkan Tabel 8 sebagai hasil analisis N-Gain Siklus I, dapat dibuat grafik seperti di bawah ini.

Gambar 4. 7. Hasil presentase N-Gain Siklus I

Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,52 dengan kategori rendah, 0,25 dengan kategori sedang, 0,22 dengan kategori tinggi. ini berarti kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif metode Jigsaw yang digunakan belum efektif dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini belum mencapai standar. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk mencoba memperbaiki hasil dari siklus I.

Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini berakhir memperlihatkan perolehan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan. Data nilai rata-rata hasil belajar dapat ditunjukkan seperti tabel 10 di bawah ini:

Tabel 4. 7 Nilai Rata-rata ketuntasan Belajar pada siklus I

No Nilai Daya Serap (%) KKM Ketuntasan N-gain

Rata-Rata (%)

1 70.5 75% 70 47 0,47

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh adalah 70.5 dengan nilai maksimum 90 dan nilai minimum 60. Meski secara klasikal belum mencapai tarap “ketuntasan”, jumlah siswa yang sudah mencapai taraf itu sebanyak 29 dari 40 siswa atau ketuntasan

belajar pada siklus ini sebesar 75 %, masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas dan harus melakukan remedial untuk kompetensi dasar yang belum tuntas. Sedangkan nilai N-gain diperoleh 0,34. Data di atas dapat disajikan dalam bentuk gambar grafik diagram batang seperti di bawah ini:

Gambar 4. 8. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I

Dari grafik diatas jelas tergambar bahwa siswa telah berhasil untuk mencapai ketuntasan hasil belajar dengan baik jika dibandingkan dengan pada awal kegiatan pre test dilakukan, hal ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi siswa dalam bentuk pemahaman terhadap sejarah berdirinya ASEAN.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Siklus I I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu hari Senin 13 September 2013, Senin 20 September 2013, dan Senin 4 Maret 2013. Setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/ 2014 yang berjumlah 40 orang.

Pertemuan kesatu siklus II pada hari Senin, 13 September 2013 penelitian tindakan kelas dilakukan selama 2 x 45 menit. Lima menit pertama guru mengevaluasi bersama-sama dengan siswa mengenai hasil tes siklus kesatu. Guru memotivasi beberapa siswa yang belum memperoleh nilai yang bagus. Sedangkan terhadap siswa yang memperoleh nilai bagus, guru

memberikan reward dalam bentuk pujian atas prestasi yang sudah diperolehnya. Bagi siswa yang kurang nilainya dianjurkan untuk mengulang kembali materi yang belum dikuasai di rumah.

3. Tindakan pembelajaran Siklus II

Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I maka dilakukan tindakan pembelajaran pada siklus II. Tindakan pada siklus II ini untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang sudah dilakukan pada siklus I.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan Siklus II ini, peneliti mempersiapkan materi pembelajaran dengan tema Berdirinya ASEAN pada kelas VI MI Arobiatul Adawiyah. Peneliti mempersiapkan soal pretest

sebanyak 20 soal pilihan ganda yang akan diberikan sebelum pembelajaran dimulai. Dengan soal pretest ini peneliti dapat mengetahui apakah para siswa sudah mempersiapkan pelajarannya di rumah, seperti yang juga dilakukan pada Siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan 1) Pendahuluan :

- Menyapa para siswa dan berdoa bersama

- Menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan yaitu tentang Berdirinya ASEAN pada kelas VI MI Arobiatul Adawiyah.

- Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilakukan pembelajaran dengan metode Jigsaw tahap II seperti yang sebelumnya telah dilakukan oleh para siswa

- Melakukan pretest untuk melihat kesiapan siswa dalam menghadapi pembelajaran

2) Kegiatan Inti :

- Guru membagi para siswa ke dalam empat kelompok, dua kelompok terdiri dari 5 siswa, dan dua kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa

- Guru memberikan waktu untuk melakukan diskusi mengenai materi yang sebelumnya telah dijelaskan

- Guru tetap memantau jalannya diskusi yang dilakukan oleh siswa

- Beberapa kelompok dapat mengajukan pertanyaan kepada guru apabila menemukan kesulitan

- Para siswa terlihat lebih antusias dalam berdikusi

- Siswa dalam kelompoknya berusaha mempersiapkan jawaban-jawaban yang mungkin akan ditanyakan oleh guru

- Setelah waktu diskusi kelompok habis, guru melemparkan beberapa pertanyaan yang jika tidak dapat dijawab oleh kelompok tersebut dapat dilemparkan kembali kepada kelompok lainnya. Di sini terlihat para siswa kompak dan antuasias dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan

- Dalam tahap ini sudah terlihat jauh lebih baik dari penerapan metode Jigsawdi siklus I

Kemudian dilakukanlah postest, dimana postest ini diberikan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para siswa terhadap materi pembelajaran setelah melakukan metode Jigsaw.

Dari hasil observasi selama pertemuan satu siklus II didapatkan data aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran yang terdiri dari 30 o r a n g siswa ya n g a k t i f atau 75 %, sangat antusias 35 orang siswa atau 87.5 %, bertanya 26 orang siswa atau 65%, ngobrol dengan teman 10 orang siswa atau 25 %, dan berani mengemukakan pendapat sebanyak 28 orang siswa atau 70%. Rekapitulasi data hasil pengamatan aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran dapat disajikan seperti pada tabel 11 di bawah ini:

Tabel 4. 8. Hasil Pengamatan Siswa Pelajaran siklus II pertemuan 1

Berdasarkan data tersebut di atas, ternyata pada siklus I I menunjukkan bahwa aspek antusiasme siswa dalam upaya memahami sejarah berdirinya ASEAN paling dominan yaitu 87.5%, jika dibandingkan pada siklus 1 aktivitas ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sedangkan dalam aspek lain aktivitas siswa juga mengalami kenaikan, seperti siswa aktif (75%), berani berpendapat (87,5%), kerjasama (70%) kenaikan ini sudah mencapai nilai prosentase rata-rata di atas 70 % yaitu dalam setiap pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini. Aktivitas siswa yang mengalami penurunan adalah ngobrol dengan teman (25%)

Dilihat dari ketepatan mengumpulkan tugas pekerjaan r um a h ya n g di beri k an oleh guru menunjukkan bahwa minat, motivasi belajar dan keinginan u n t u k b e l aj a r meningkat, siswa sangat antusias, siswa berani bertanya dan berpendapat, siswa cepat memahami, dan kerjasama siswa meningkat secara signifikan sehingga berdampak secara langsung terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada pokok bahasan sejarah berdirinya ASEAN. Ketepatan mengumpulkan tugas ditentukan melalui ketepatan waktu, yaitu pada saat masuk kelas sebelum pembelajaran dimulai tugas harus sudah dikumpulkan. Kesiapan dalam mempersiapkan alat-alat pembelajaran baik buku maupun alat tulis di atas meja siswa. Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat disajikan seperti di bawah ini :

No Komponen yang diamati Jumlah Prosentase

1 Berani berpendapat 35 87.5%

2 Keaktifan Siswa 30 75 %

3 Kerjasama 28 70 %

4 Bertanya 26 65%

Gambar 4. 9. Grafik Diagram batang hasil pengamatan Aktivitas siswa

Dari grafik diatas terlihat jelas bahwa semua siswa sudah terlibat dalam setiap kelompok untuk melakukan kerja sama baik dalam hal penarapan jigsaw maupun dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru.

Pertemuan kedua siklus II yaitu pada hari Senin 20 September 2013 dilakukan selama 2 x 40 menit. Kegiatan inti yang dilakukan adalah sama seperti yang dilakukan pada pertemuan kesatu, hanya materi bergeser membahas rangkaian hambatan. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa mengeksplor materi dari pengalaman yang diperoleh melalui model kooperatif Jigsaw. Bentuk tes adalah mengerjakan soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir.

Tabel 4. 9. hasil analisis N-Gain Siklus II

No. Nilai Pre Test Nilai Post Test

Nipost-Nipre

Nideal-Nipre N-Gain Ket

1 80 85 5 20 0.25 Rendah 2 75 80 5 25 0.2 Rendah 3 60 80 20 40 0.5 Tinggi 4 80 85 5 20 0.25 Rendah 5 70 80 10 30 0.33 Sedang 6 80 90 10 20 0.5 Tinggi 7 60 70 10 40 0.25 Rendah 8 80 90 10 20 0.5 Tinggi 9 80 90 10 20 0.5 Tinggi 10 80 85 5 20 0.25 Rendah 11 65 70 5 35 0.14 Rendah 12 70 80 10 30 0.33 Sedang 13 50 70 20 50 0.4 Tinggi 14 80 85 5 20 0.25 Rendah 15 50 70 20 50 0.4 Tinggi 16 80 85 5 20 0.25 Rendah 17 30 80 50 70 0.71 Tinggi 18 60 80 20 40 0.5 Tinggi 19 70 80 10 30 0.33 Sedang 20 80 85 5 20 0.25 Rendah 21 80 100 20 20 1 Tinggi 22 60 70 10 40 0.25 Rendah 23 70 80 10 30 0.33 Sedang 24 50 80 30 50 0.6 Tinggi 25 60 80 20 40 0.5 Tinggi 26 70 80 10 30 0.33 Sedang 27 50 70 20 50 0.4 Tinggi 28 60 70 10 40 0.25 Rendah 29 70 80 10 30 0.33 Sedang 30 70 100 30 30 1 Tinggi 31 70 80 10 30 0.33 Sedang 32 80 100 20 20 1 Tinggi 33 65 80 15 35 0.42 Tinggi 34 80 100 20 20 1 Tinggi 35 80 90 10 20 0.5 Tinggi 36 70 90 20 30 0.66 Tinggi 37 60 80 20 40 0.5 Tinggi 38 70 90 20 30 0.66 Tinggi 39 70 80 10 30 0.33 Sedang 40 70 90 20 30 0.66 Tinggi Jumlah 2735 3310 575 1265 18.202 Nilai Rata-rata 68.375 82.75 14.375 31.625 0.455 Rendah 0.275 Sedang 0.2 Tinggi 0.525

Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-Gain 0,27 dengan kategori rendah, 0,20 dengan kategori sedang, 0,52 dengan kategori tinggi. ini berarti kemampuan siswa dalam menerapkan pembelajaran aktif metode Jigsaw yang digunakan efektif dan signifikan dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian ini tercapai dan rata-rata siswa sudah mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Tabel 4. 10 Nilai Rata-rata dan ketuntasan Belajar pada Siklus II

No Nilai Rata-rata Daya Serap KKM Ketuntasan (Prosentase)

N-Gain

1 81.3 92% 70 100% 0,72

Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi hasil belajar siswa pada siklus ke-dua ini adalah 81.3 dengan ketuntasan belajarnya 100% atau ada 40 siswa sudah tuntas belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa setelah siklus ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, perolehan nilai sangat baik jika dibandingkan dengan kondisi awal sebelum penelitian dilakukan dan pada siklus I Secara klasikal sudah mencapai tarap “ketuntasan”, jumlah siswa yang sudah mencapai taraf itu sebanyak 100 siswa dari 40 siswa atau ketuntasan belajar pada siklus ini sebesar 100%. Sedangkan nilai N-gain

diperoleh 0,53.

Dalam bentuk gambar diagram batang, data tersebut di atas dapat disajikan sperti di bawah ini :

Gambar 4. 10. Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Dari gambar grafik diatas tergambar jelas bahwa nilai ketuntasan yang dicapai siswa pada siklus II menunjukkan prosentase 100% artinya bahwa setelah dilakukan tindakan kelas pada siklus kedua keberhasilan hasil belajar menunjukkan nilai cukup signifikan, jika dibandingkan pada kegiatan siklus pertama.

Dengan demikian adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan kelas menunjukkan adanya tingkat keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tentang sejarah berdirinya ASEAN.

Dokumen terkait