BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN
C. Data dan Analisis
1. Validitas dan reliabilitas pretest postes.
Butir soal dikatakan valid apabila masing-masing butir soal memiliki skor (sig 2-tailed) lebih kecil dari taraf signifian 0,05. Dari soal-soal yang diujicobakan tersebut yang menunjukkan butir soal tidak valid adalah butir nomor 1 (b1) dan butir nomor 6 (b6) karena memiliki indeks korelasi (sig 2-tailed) lebih dari 0,05. Sehingga setelah konsultasi dengan dosen pembimbing butir soal nomor 6 dihilangkan dan butir soal nomor 1 pertanyaannya disederhanakan karena pada butir soal tersebut mencakup 3 pertanyaan, yaitu siswa diminta mendefinisikan apa yang dimaksud dengan kuat arus listrik, kuat arus listrik, dan beda potensial listrik. Untuk pertanyaan definisi beda potensial listrik dihilangkan.
Menurut Sudijono, Annas (2010: 209), Indeks reliabilitas instrumen dapat dilihat pada output kotak reliability statistik. Apabila indeks reliabilitas
alpha sama dengan atau lebih besar daripada 0,70 berarti instrumen tersebut dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliabel). Dari data diatas. indek reliabilitas alpha instrumen tersebut adalah sebesar: 0,744. Karena indeks nilai alpha lebih besar dari standar minimal (0,744 > 0,7) maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pretest-postest tersebut adalah reliable. (Tabel validitas dan reliabilitas terlampir pada lembar lampiran).
2. Data dan Analisis Hasil Penelitian
Prestasi belajar merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pencapaian terhadap suatu proses pembelajaran. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat diperoleh nilai pretest, postest, dan nilai kemampuan kognitif proses yang dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.3 Nilai Pretest, Postest, dan Kogitif Proses Siswa Laki- laki dan Perempuan
Kode Siswa Pretest Postest Proses
L1 25,9 54 67 L2 29,09 50,3 68,5 L3 24,6 53,7 60,25 L4 11 57,3 53 L5 18,4 60,7 76,75 L6 23,4 80,2 76,75 L7 21 51,1 67,75 L8 51,1 71,8 79,75
L9 49,7 75,7 83 P1 53,7 97,8 74,75 P2 26,8 57,06 84,75 P3 39,5 71,5 73,5 P4 34,7 51,1 68 P5 31,9 56,8 75 P6 23,7 53,7 80,25 P8 53,4 75,4 78,5 P9 48,8 68,07 73,5 P9 36,7 56,5 80
Dari hasil nilai pretest, postest, dan kemampuan aspek kognitif proses diatas selanjutnya diolah dengan menggunakan uji–T, dengan ketentuan:
Hipotesis uji–T:
Ho: Tidak ada perbedaan kemampuan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan
Ha: Terdapat perbedaan kemampuan secara signifikan antara laki-laki dan perempuan.
Analisis:
Jika harga sig.(2-tailed) > 0,05, Ho diterima; dan jika harga sig.(2-tailed) < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
a. Hasil Kemampuan Awal Siswa (Pretest)
Hasil uji–T kemampuan awal atau pretest antara siswa laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Hasil Uji Pretest Laki- laki dan Perempuan
Rata–rata Nilai Pretest
Signifikasi (2-tailed) Hasil Analisis Laki-laki Perempuan
28,2433 38,8000 0,089 Tidak berbeda
Hasil: t= -1.810, p= 0.089 > α= 0.05; Ho diterima, berarti tidak signifikan. Pengetahuan atau kemampuan awal antara siswa laki-laki dan perempuan tidak berbeda, dengan kata lain pengetahuan awal siswa sama.
b. Hasil Prestasi Pretest ke Postest
Nilai rata-rata dan hasil uji-T hasil belajar dari pretest ke postest dapat di lihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji-T Pretest ke Postest Laki-laki dan Perempuan
Gender Nilai Rata-rata Signifikasi Hasil Analisi Pretest Postest
Laki-laki 28,2433 61,6444 0,000 Berbeda Perempuan 38,8000 65,3256 0,000 Berbeda
Hasil :
Untuk laki-laki t = -8,130, p = .000 < = .05, dan perempuan t = -9,279, p = .000 < = .05 ; Ho ditolak, Ha diterima, maka significant. Sehingga dapat diketahui
bahwa nilai postest pada siswa laki-laki dan perempuan lebih baik dari nilai pretestnya.
c. Hasil Kemampuan Kognitif Proses
Nilai rata-rata dan hasil uji-T untuk kemampuan kognitif proses laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada tabel 4.6
Tebel 4.6 Nilai Rata-rata Kemampuan Proses Laki-laki dan Perempuan
Gender Nilai Rata-rata Kemampuan
Proses Signifikasi Hasil Laki-laki 70,3056
0,103 Tidak Berbeda
Perempuan 76,5833
Hasil :
Diperoleh bahwa t= -1.731, p= 0.103 > α= 0.05; Ho diterima. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari hasil kemampuan proses antara siswa laki-laki dan perempuan. Secara keseluruhan, hasil kognitif proses antara siswa laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Untuk melihat perbedaan pada setiap kemampuan prosesnya, berikut adalah uji-T untuk setiap kemampuan dalam kinerja proses data dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Skor Rata-rata dan Hasil Uji -T Setiap Kemampuan Kinerja Proses antara Laki-laki dan Perempuan
Skor Rata-rata Setiap Kemampuan Proses Gender Signifikasi Hasil Laki-laki Perempuan
Menarik Hipotesis 6,8889 6,9444 0,958 Tidak Berbeda Merancang langkah 10,2222 15,5556 0,020 Berbeda
percobaan
Menentukan variable 7,4444 7,0000 0,516 Tidak Berbeda Mengumpulkan Data 18,6667 15,1111 0,023 Berbeda
Menggambar Grafik 6,0000 9,5556 0,016 Berbeda Menganalisa Data 13,4167 13,0833 0,522 Tidak
Berbeda Menarik Kesimpulan 7,6667 9,9167 0,204 Tidak
Berbeda
Hasil:
1) Menarik Hipotesis:
Kemampuan menarik hipotesis laki-laki dan perempuan, dapat diperoleh bahwa t = -0.054, p = 0.958 > α = 0.05; Ho diterima. Berarti, perbedaan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa untuk menarik hipotesis.
2) Merancang Langkah-langkah Percobaan:
Diperoleh bahwa t = -2.588, p = 0.020 < α = 0.05; Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti, perbedaan gender berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan merancang langkah-langkah percobaan. Berdasarkan uji kemampuan merancang langkah-langkah percobaan, siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki.
3) Menentukan Variabel-variabel:
Diperoleh bahwa t = 0.664, p = 0.516 > α = 0.05; Ho diterima. Berarti, perbedaan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan untuk menentukan variabel-variabel.
4) Mengumpulkan Data:
Diperoleh bahwa t = 2.506, p = 0.023 < α = 0.05; Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti, perbedaan gender berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan untuk mengumpulkan data dan memasukkannya ke dalam tabel. Laki-laki lebih unggul dalam mengumpulkan data daripada perempuan.
5) Menggambar Grafik:
Diperoleh bahwa t = -2.685, p = 0.016 < α = 0.05; Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti, perbedaan gender berpengaruh secara signifian terhadap kemampuan siswa untuk menggambar grafik sesuai dengan data. Kemampuan untuk menggambar grafik berdasarkan data lebih baik siswa perempuan daripada siswa laki-laki.
6) Menganalisa Data:
Diperoleh bahwa t = .655, p = 0.522 > α = 0.05; Ho diterima. Berarti, perbedaan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa untuk menganalisa data.
7) Menarik Kesimpulan:
Diperoleh bahwa t = -1.325, p = 0.204 > α = 0.05; Ho diterimaBerarti, perbedaan gender tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan.
d. Hasil Kemampuan Akhir (Postest)
Nilai rata-rata dan hasil uji-T kemampuan akhir (postest) siswa dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Nilai Rata–rata dan Hasil Uji-T Postest atara Laki-laki dan Perempuan
Rata-rata Nilai Postest
Signifikasi (2-tailed) Hasil Analisis Laki-laki Perempuan
61,6444 65,3256 0,562 Tidak berbeda
Hasil :
Diperoleh t = -.607, p = .553 > .05 ; Ho diterima. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara siswa laki- laki dan siswa perempuan terhadap pengetahuan setelah mengalami pembelajaran Hukum Ohm dan Rangkaian seri paralel dengan metode inkuiri terbimbing.