• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Data Demografik dan Karateristik Sampel

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Soposurung yang terletak di jalan Kartini Soposurung Balige 22312, Kelurahan Sangkarnihuta, kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara dan memiliki luas wilayah 2021 Km. Diperoleh sampel 200 remaja yang memenuhi kriteria inklusi, tetapi hanya 73 remaja yang bersedia ikut serta dalam penelitian dan terdiri dari remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua, serta 5 remaja pada saat dilakukan pengambilan data tidak hadir.

Tabel 4.1. Karakteristik responden penelitian

Karakteristik

Orang tua hipertensi (+)

n = 34

Orang tua hipertensi (-)

n = 34 Umur (tahun), mean(SD) 15.9 (0.74) 15.9 (0.74)

Jenis kelamin, n (%) - Laki-laki - Perempuan 19(55.9) 15(44.1) 14(41.2) 20(58.8) Tinggi badan (cm) 158.7(6.74) 158.1(5.69) Berat badan (kg) 48.8(5.05) 50.8 (5.69)

Penelitian ini diikuti oleh 68 responden yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu remaja yang memiliki orang tua hipertensi dan remaja dengan orang tua normotensi dengan jumlah responden masing-masing 34 orang. Dari tabel 4.1. diketahui bahwa umur pada kedua kelompok sama yaitu

15.9(0.74), dengan perbandingan responden laki-laki berbeda dengan responden perempuan. Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok hampir sama.

Tabel 4.2. Perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik

Tekanan Darah, mmHg Remaja dengan Orangtua Hipertensi n = 34 Remaja dengan Orangtua Normotensi n = 34 P Sistolik, median (min-maks) 110(93.3-123.3) 106.7(96.7-123.3) 0.584a Diastolik, median (min-maks) 73.3(66.7-83.3) 71.7(63.3-80.0) 0.953 a; Uji Mann-Whitney

Tabel 4.2. menunjukkan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok yang tidak berbeda secara signifikan (P>0.05).

Tabel 4.3. Perbedaan rerata kadar profil lipid

Kadar profil lipid, mg/dL Remaja dengan Orangtua Hipertensi n = 34 Remaja dengan Orangtua Normotensi n = 34 P Kolesterol total, median (min-maks) 162.0 (158-170) 159.0 (150-170) 0.001a Trigliserida, median (min-maks) 70.0 (60-80) 70.0 (65-96) 0.808 Kolesterol HDL, median (min-maks) 45.0 (40-49) 45.0 (42-49) 0.504 a; Uji Mann-Whitney

Tabel 4.4. Perbedaan Rerata kadar kolesterol LDL\ Kadar LDL, mg/dL Remaja dengan Orangtua Hipertensi n = 34 Remaja dengan Orangtua Normotensi n = 34 IK95% P Kolesterol LDL, rerata (SD) 103.5 (3.72) 99.1 (4.63) 1.60 – 13.60 0.001b

b; Uji t tidak berpasangan

Tabel 4.3. dan tabel 4.4. menunjukkan perbedaan rerata kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL pada kedua kelompok dan didapatkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada kolesterol total dan LDL pada kedua kelompok (P<0.05).

Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan nilai P < 0.25, maka dilanjutkan analisis multivariat regresi liniear.

Tabel 4.5. Analisis Multivariat Regresi Linier

Langkah Variabel Koefesien Koefesien Korelasi

P

Langkah 1 Kolesterol total - 0.006 - 0.056 0.801 Kolesterol LDL - 0.044 - 0.411 0.066

Konstanta 6.957 0.002

Langkah 2 Kolesterol LDL - 0.049 - 0.459 < 0.001 Konstanta 6.496

Tabel 4.5 menunjukkan adanya hubungan kadar kolesterol LDL remaja terhadap ada tidaknya riwayat hipertensi pada orang tua.

BAB 5. PEMBAHASAN

Pengukuran tekanan darah merupakan bagian penting dalam pemeriksaan fisik secara periodik pada anak dan remaja serta penyelidikan riwayat keluarga hipertensi secara teliti harus dilakukan dalam mendeteksi hipertensi dini.33,34 Nilai normal tekanan darah dan definisi hipertensi telah dilaporkan pertama sekali oleh Task Force on Blood Pressure Control in Children.14

Tekanan darah sistemik bertambah sesuai dengan bertambahnya umur dan berkorelasi dengan berat badan dan tinggi badan selama masa anak-anak dan remaja.33,35 Hipertensi esensial adalah penyakit dengan peningkatan tekanan darah yang penyebabnya tidak diketahui, namun diketahui banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi esensial seperti keturunan, masukan garam, stres dan obesitas.14,33-36

Evaluasi hipertensi pada remaja seharusnya dilakukan secara bertahap yang dimulai dari gaya hidup remaja itu sendiri serta adayanya riwayat keluarga hipertensi. Anak yang berasal dari keluarga hipertensi memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan anak yang berasal dari keluarga normotensi.11

American Heart Association (AHA) menyatakan adanya keterlibatan faktor keluarga dalam patogenesis hipertensi esensial.37 Riwayat keluarga hipertensi merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi pada remaja. Suatu

penelitian menunjukkan 45.2% remaja mengalami hipertensi yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi dan 31.4% remaja yang mengalami hipertensi yang berasal dari keluarga normotensi walaupun secara statistik hal ini tidak menunjukkan hal yang bermakna. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penigkatan tekanan darah pada anak dan remaja berhubungan dengan adanya hipertensi pada ibu selama kehamilan. Peningkatan tekanan darah juga berhubungan dengan hipertensi paternal yang berhubugan dengan penyakit kardiovaskular seperti infark miokard dan stroke.38 Faktor-faktor lain yang diduga merupakan faktor predisposisi adalah obesitas, stres dan makanan yang banyak mengandung garam.39

Berdasarkan hasil laporan dari National Kidney Foundation dijumpai insiden hipertensi esensial hampir 90 persen pada anak remaja, dimana hipertensi esensial jarang dijumpai pada masa awal anak. Insiden hipertensi esensial pada usia muda selalu dihubungkan dengan bertambahnya usia.40 Penelitian yang dilakukan di Dallas pada 132 anak dijumpai 67 persen hipertensi dengan gangguan ginjal dan renovaskuler dan 23 persen diantaranya adalah hipertensi esensial, dimana pada anak yang berusia 2 sampai 6 tahun dijumpai hipertensi esensial 14 persen, anak yang berusia 7 sampai 11 tahun 30 persen dan diatas 11 tahun sekitar 35 persen. Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi esensial lebih sering terjadi pada saat anak mulai memasuki usia remaja dibanding pada masa awal anak.41

Suatu penelitian cross sectional mendapatkan adanya pengaruh riwayat keluarga hipertensi terhadap peningkatan tekanan darah yang dapat terdeteksi pada anak usia dini sekalipun.21 Identifikasi peningkatan tekanan pada remaja selalu duhubungkan dengan faktor risiko keluarga terutama keluarga yang memiliki penyakit kardiovaskular.3

Pada penelitian kami didapatkan bahwa tekanan darah remaja dari dari orang tua dengan riwayat hipertensi lebih tinggi dibandingkan remaja dan orang tua yang normotensi, tetapi hal ini tidak bermakna secara statistik.

Penelitian lain mendapatkan adanya pengaruh yang kuat terhadap riwayat keluarga yang hipertensi terhadap keturunannya baik pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan didapatkan Ratio Odds (RO) 13.32; interval kepercayaan (IK)95% 2.25 – 78.94 untuk remaja laki-laki dan RO 11.35; IK95% 1.42 – 90.21 untuk remaja perempuan.42 Selain riwayat keluarga, terdapat beberapa faktor risiko penting yang berpengaruh terhadap kelainan kardiovaskular seperti serum total kolesterol, LDL, kebiasaan merokok, diabetes melitus dan obesitas.43 Evaluasi spesifik terhadap hipertensi essensial secara langsung menetukan ada tidaknya faktor risiko seperti hiperlipidemia, dan menentukan ada tidaknya keterlibatan organ seperti jantung dan ginjal.36

National Cholesterol Education Program (NCEP) merekomendasikan suatu pendekatan dengan melakukan skrining kadar kolesterol pada anak

dan remaja yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kardiovaskular (CVD) atau peningkatan tekanan darah. Program skrining ini dilakukan untuk mengidentifikasi anak dan remaja terhadap progresivitas terjadinya aterosklerosis yang merupakan faktor risiko terbesar terhadap CVD.6

Suatu penelitian mengemukakan bahwa adanya peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja yang memiliki kadar trigliserida yang tinggi dan kadar HDL yang rendah, serta dikemukakan bahwa riwayat keluarga hipertensi maupun dislipidemia akan menyebabkan terjadinya hipertensi essensial pada keturunannya. Dislipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kadar LDL dan trigliserida di atas persentil ke-90. Lipid secara langsung berpengaruh terhadap fungsi endotel di pembuluh darah.44

Berdasarkan data suatu penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi lipid dan lipoprotein meningkat pada usia anak sedini mungkin dan mencapai konsentrasi yang sama terlihat pada usia remaja sekitar usia 2 tahun. Hal ini penting ketika membuat keputusan dalam melakukan skrining, karena konsentrasi lipid sebelum usia 2 tahun tidak mencerminkan nilai lipid di masa kanak-kanak dan dewasa. Data National Health and Nutrition Examination Surveys (NHANESS) tahun 1988 sampai 1994 yang diteliti pada anak dan remaja didapatkan bahwa kadar kolesterol pada usia 4 sampai 19 tahun mencapai 165 mg/dL. Kadar rerata kolesterol untuk usia 9 sampai 11 tahun

mencapai puncaknya yaitu 171 mg/dL. Kadar kolesterol ini kemudian menurun selama perkembangan pubertas dan kemudian meningkat setelahnya.45

Hal ini memiliki implikasi penting pada saat dilakukan skrining serta cut point yang digunakan, karena konsentrasi lipid tergantung pada usia serta pubertas. Perbedaan konsentrasi kolesterol juga berkaitan dengan gender. Pada tahun 1988 sampai 1994 berdasarkan data NHANES, wanita memiliki kolesterol total dan konsentrasi LDL yang lebih tinggi daripada laki-laki. Wanita juga cenderung memiliki konsentrasi HDL lebih tinggi daripada laki-laki itu setelah masa pubertas.46

Terdapat perbedaan kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok anak dan remaja berdasarkan etnis. Suatu penelitian yang dilakukan oleh NHANES menyatakan bahwa kelompok kulit hitam memiliki kadar HDL yang tinggi dan kadar trigliserida yang rendah dibandingkan kelompok Hispanic.

Penelitian ini mendapatkan sebanyak 18.7% anak dari kelompok kulit hitam memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL dibandingkan kulit putih

sebanyak 11% serta secara umum semua kelompok etnis memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL sebanyak 12.6%.47

Penelitian yang dilakukan oleh NHANES yang membandingkan data kadar kolesterol total pada anak dan remaja dengan batasan usia 4 sampai 19 tahun pada tahun 1966 sampai 1970 dan 1988 sampai 1994 menyatakan

bahwa penurunan rerata kadar kolesterol total berkisar 7 md/dL selama waktu tersebut berkaitan dengan meningkatnya pemahaman diet serta pencegahan terhadap CVD.6

Bogalusa Heart Study dan Muscatine Study menyatakan bahwa sekitar 70% sampai 75% anak memiliki peningkatan kadar kolesterol dan hal tersebut dapat memprediksi kadar kolesterol pada masa remaja. Secara umum, pendekatan ini mendapatkan bahwa sebanyak 35% anak dan 46% remaja memiliki kadar kolesterol yang tinggi pada mereka yang memiliki riwayat keluarga CVD atau peningkatan kadar kolesterol.6

Pada penelitian ini didapatkan bahwa kadar kolesterol total dan LDL lebih tinggi dijumpai pada remaja yang berasal dari orang tua hipertensi dibandingkan remaja yang berasal dari orang tua normotensi. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan adanya hubungan kadar kolesterol terutama kadar kolesterol LDL remaja terhadap riwayat hipertensi pada orang tua, sehingga sangat diperlukan skrining sedini mungkin pada anak yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi. Pada penelitian ini tidak dibedakan kadar profil lipid pada remaja laki-laki maupun perempuan sehingga tidak didapatkan perbedaan profil lipid secara gender. Penelitian ini juga tidak membedakan profil lipid secara etnis. Kelemahan pada penelitian ini adalah jumlah sampel yang sedikit, tidak dilakukannya pemeriksaan tekanan darah serta profil lipid pada orang tua remaja.

Dokumen terkait