TESIS
PERBANDINGAN TEKANAN DARAH DAN PROFIL LIPID PADA REMAJA DENGAN ATAU TANPA HIPERTENSI
PADA ORANG TUA
JULIA FITRIANY 087103040/IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK - SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Penelitian : Perbandingan tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa hipertensi pada orang tua
Nama Mahasiswa : Julia Fitriany Nomor Induk Mahasiswa : 087103040/IKA
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui Komisi Pembimbing
Ketua
Prof. Dr. Hj. Rafita Ramayati, SpA(K)
Anggota
Dr. Supriatmo, SpA(K)
Ketua Program Magister Ketua TKP-PPDS
Dr.Hj. Melda Deliana, SpA(K) Dr. H. Zainuddin Amir, SpP(K)
Telah diuji pada Tanggal:
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Rafita R, SpA(K) ………
Anggota: 1. Dr. Supriatmo, SpA(K) ………
2. Dr. Muhammad Ali, SpA(K) ………
3. Dr. Hj. Tiangsa Sembiring, SpA(K) ………
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Ilmu Kesehatan Anak di FK-USU / RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Prof. Dr. Rafita R, SpA(K) dan Dr. Supriatmo, SpA(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
3. Dr. Muhammad Ali, SpA(K), Dr. Hj. Tiangsa Sembiring SpA(K), Prof. Iskandar Zakaria Lubis SpA(K) (Alm), Prof. Harun Al Rasyid, SpPD, SPGK yang sudah membimbing saya dalam penyelesaian tesis ini.
4. Dr. Tihar Hasibuan, MARS dan Kepala Sekolah SMA Negeri No 2 Soposurung, yang telah memberikan izin kepada saya dan membantu untuk melakukan penelitian di SMA Negeri No 2 Soposurung.
5. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
6. Teman-teman yang tidak mungkin bisa saya lupakan yang telah membantu saya dalam keseluruhan penelitian maupun penyelesaian tesis ini, Tuty Ahyani, Nelli Simarmata, Fadhillah Harahap, Erika Panjaitan, Mauliza, Novaily Zuliartha, Ade Amelia, Hilda, Nelly, K’Ismy Yusri Azwardi. Terimakasih untuk kebersamaan kita dalam menjalani pendidikan selama ini. 7. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
membuat saya mampu menyelesaikan tesis ini serta buat anakku tersayang Izza Mubarak yang merupakan sumber kekuatan dan semangat bagi saya.
Akhir kata ,penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, 2013
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Pembimbing ii
Lembar Pernyataan iii
Ucapan Terima Kasih v
2.1. Defenisi dan Klasifikasi Hipertensi 4 2.2. Etiologi dan Patofisiologi Hipertensi 4 2.3. Hubungan Riwayat keluarga hipertensi terhadap 6
terjadinya hipertensi pada anak
2.4. Hubungan Profil lipid terhadap kejadian hipertensi 6 pada remaja
2.5. Kerangka Konseptual 15 BAB 3. Metodologi Penelitian
3.1. Desain 16
3.2. Tempat dan Waktu 16
3.3. Populasi dan Sampel 16
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 16
3.4.1. Kriteria Inklusi 16
3.4.2. Kriteria Eksklusi 17
3.5. Besar sampel 17
3.6. Persetujuan / Informed Consent 18
3.7. Etika Penelitian 18
3.8.1. Cara Kerja 18
3.8.2. Alur Penelitian 20
3.9. Identifikasi Variabel 20
3.10. Definisi Operasional
3.11. Pengolahan dan Analisis Data 22
BAB 4. Hasil Penelitian 23
BAB 5. Pembahasan 27
BAB 6. Kesimpulan dan Saran 34
Daftar Pustaka 35
Ringkasan 39
Lampiran
1. Personil Penelitian 2. Rencana Anggaran 3. Jadwal Penelitian
4. Naskah Penjelasan dan Persetujuan pada Orangtua 5. Kuesioner
6. Persetujuan setelah penjelasan (PSP) 7. Grafik CDC
8. Tabel Tekanan Darah (The Fourth Task Force) 9. Persetujuan Komite Etik
10. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik responden penelitian 23 Tabel 4.2. Perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik 24 Tabel 4.3. Perbedaan rerata kadar profil lipid 25
Tabel 4.4. Perbedaan rerata kadar LDL 25
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alur klasifikasi, edukasi, dan follow-up pada anak
berdasarkan kadar kolesterol LDL. Modifikaasi dari
Highlights of the Report of the Expert Panel on Blood
Cholesterol Level in Children an Adolescents 11
Gambar 2.2. Kerangka konseptual 15
Gambar 2.3. Alur penelitian 20
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
AHA : American Heart Association
AAP : American Academy of Pediatrics
BB : berat badan
CAD : Coroner Artery Disease
CVD : Cardiovascular Disease
dkk : dan kawan-kawan
HDL : High-densiti lipoprotein
IK : interval kepercayaan
LDL : Low-density lipoprotein
NCEP : National Cholesterol Education Program
NHBEP : National High Blood Pressure Education Program PDAY : Pathobiological Determinants of Atherosclerosis in
Youth
P : tingkat kemaknaan
RISKESDAS : Riset kesehatan dasar
TB : tinggi badan
TD : Tekanan Darah
Sd : Standard deviasi
SPSS : Statistical Package for Social Science VLDL : Very low-density lipoprotein
X1-X2 : Perbedaan klinis yang diinginkan
n : jumlah sampel
Zα : deviat baku normal untuk α
Zβ : deviat baku normal untuk β
α : kesalahan tipe I
β : kesalahan tipe II
≥ : lebih besar atau sama dengan
≤ : lebih kecil atau sama dengan
Perbandingan tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa hipertensi pada orang tua
Julia Fitriany, Rafita R, Supriatmo, Rafita Ramayati, Oke R. Ramayani, Rosmayanti Siregar
Departemen Kesehatan anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, Rumah Sakit Haji Adam Malik, Medan, Indonesia
Abstrak
Latar Belakang. Hipertensi pada remaja merupakan masalah kesehatan yang bermakna, bukan saja karena prevalensinya yang meningkat namun morbiditas dan mortalitas yang diakibatkannya, dijumpai terutama pada remaja laki-laki, serta diduga adanya keterlibatan faktor keluarga dengan riwayat hipertensi atau penyakit kardiovaskular. Pemeriksaan profil lipid merupakan salah satu cara untuk mendeteksi risiko terjadinya hipertensi pada remaja.
Tujuan. Untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
Metode. Cross sectional, dimulai sejak januari 2012 sampai februari 2012 di SMA Negeri 2 Soposorung, kecamatan Balige. Subjek sebanyak 68 orang dengan usia 15 sampai 18 tahun, terbagi dalam dua kelompok, kelompok I subjek dari orang tua dengan hipertensi sebanyak 34 orang, kelompok II subjek dari orangtua dengan normotensi sebanyak 34 orang. Subjek dipilih berdasarkan kuesioner yang diberikan. Data dianalisis dengan uji t-independent untuk distribusi normal dan uji Mann-Whitney untuk data distribusi tidak normal serta dilakukan analisis multivariat. Hasil. Perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok I dan kelompok II adalah 110 (93.3-123.3) vs 106.7(96.7-123.3) (P=0.584), dan 73.3(66.7-83.3) vs 71.7(63.3-80.0) (P=0.953). Perbedaan rerata profil lipid pada kedua kelompok, kolesterol total dan kolesterol LDL yang memiliki perbedaan secara signifikan yaitu kolesterol total 162.0 (158-170) vs 159.0 (150-170) (P=0.001) dan LDL 103.5±3.72 vs 99.1±4.63 (P=0.001) dengan IK 95% 1.60-13.60, dan berdasarkan analisis multivariat didapatkan hanya kolesterol LDL yang berhubungan terhadap ada tidaknya hipertensi pada orang tua (P <0.001).
Kesimpulan. Kolesterol total dan LDL memiliki perbedaan pada kedua kelompok remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua (P<0.05).
Comparison of blood pressure and lipid profiles between adolescent with hypertensive and normotensive parents
Abstract
Background. Hypertension in adolescents is a significant health problem, not only because of its prevalence is increasing but the resulting morbidity and mortality, found primarily in young males, and suspected the involvement of family factors with a history of hypertension or cardiovascular disease. Examination of the lipid profile is one way to detect the risk of hypertension in adolescents.
Purpose. To find the difference in blood pressure and lipid profiles in adolescents with or without hypertension in the elderly.
The method. Cross sectional, starting from January 2012 to February 2012 in SMA Negeri 2 Soposorung, Balige district. Subject to as many as 68 people aged 15 to 18 years, divided into two groups, group I subjects of older people with hypertension, there are 34 people, group II subjects of parents with as many as 34 people nonnotensive. Subjects were selected based on questionnaires given. Data were analyzed with independent t-test for normal distribution and Mann-Whitney test for data distribution is not normal and multivariate analysis.
Results. Differences in mean systolic and diastolic blood pressure in group I and group II was 110 (93.3-123.3) vs 106.7(96.7-123.3) (P=0.584), and 73.3(66.7-83.3) vs 71.7(63.3-80.0) (P=0.953). Differences in mean lipid profiles in both groups, LDL cholesterol and which have significant differences in the total cholesterol 162.0 (158-170) vs 159.0 (150-(158-170) (P=0.001) nd LDL cholesterol 103.5±3.72 vs 99.1±4.63 (P=0.001) with 95% confidence interval by multivariate analysis found only LDL cholesterol related with or without hypertension in the elderly (P <0.001).
Conclusion. Total cholesterol and LDL cholesterol have differences in both groups of adolescents with or without hypertension in the elderly (P <0.05).
Comparison of blood pressure and lipid profiles between adolescent with hypertensive and normotensive parents
Abstract
Background. Hypertension in adolescents is a significant health problem, not only because of its prevalence is increasing but the resulting morbidity and mortality, found primarily in young males, and suspected the involvement of family factors with a history of hypertension or cardiovascular disease. Examination of the lipid profile is one way to detect the risk of hypertension in adolescents.
Purpose. To find the difference in blood pressure and lipid profiles in adolescents with or without hypertension in the elderly.
The method. Cross sectional, starting from January 2012 to February 2012 in SMA Negeri 2 Soposorung, Balige district. Subject to as many as 68 people aged 15 to 18 years, divided into two groups, group I subjects of older people with hypertension, there are 34 people, group II subjects of parents with as many as 34 people nonnotensive. Subjects were selected based on questionnaires given. Data were analyzed with independent t-test for normal distribution and Mann-Whitney test for data distribution is not normal and multivariate analysis.
Results. Differences in mean systolic and diastolic blood pressure in group I and group II was 110 (93.3-123.3) vs 106.7(96.7-123.3) (P=0.584), and 73.3(66.7-83.3) vs 71.7(63.3-80.0) (P=0.953). Differences in mean lipid profiles in both groups, LDL cholesterol and which have significant differences in the total cholesterol 162.0 (158-170) vs 159.0 (150-(158-170) (P=0.001) nd LDL cholesterol 103.5±3.72 vs 99.1±4.63 (P=0.001) with 95% confidence interval by multivariate analysis found only LDL cholesterol related with or without hypertension in the elderly (P <0.001).
Conclusion. Total cholesterol and LDL cholesterol have differences in both groups of adolescents with or without hypertension in the elderly (P <0.05).
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hipertensi pada remaja merupakan masalah kesehatan yang bermakna,
bukan saja karena prevalensinya yang meningkat namun morbiditas dan
mortalitas yang diakibatkannya.1 Penelitian di Amerika menemukan
sebanyak 1% remaja memiliki tekanan darah diatas persentil ke-95
berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi badan.2 Peningkatan prevalensi
hipertensi pada remaja ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
peningkatan insiden obesitas dan perubahan gaya hidup seperti kurang
beraktivitas, asupan makanan yang tinggi kalori, tinggi natrium, minuman
yang mengandung alkohol dan kafein, kebiasaan merokok, stress mental,
dan kurang tidur.3
Hipertensi yang paling banyak dijumpai pada remaja adalah hipertensi
esensial. Hipertensi ini dijumpai pada kelompok usia 10 sampai 18 tahun,
terutama dijumpai pada remaja laki-laki. Hipertensi esensial disebut juga
hipertensi primer dan lazimnya tidak memberikan gejala (asimtomatik) serta
diduga adanya keterlibatan faktor keluarga dengan riwayat hipertensi atau
penyakit kardiovaskular. Setiap keadaan hipertensi pada remaja, baik ringan,
sedang, maupun berat, bersifat sementara ataupun persisten, yang akut
Salah satu evaluasi yang diperlukan untuk mendeteksi hipertensi
esensial ini adalah pemeriksaan profil lipid. Hal ini dikarenakan adanya
hubungan antara peningkatan profil lipid terhadap terjadinya hipertensi
esensial pada remaja. Beberapa peneliatian menyebutkan bahwa
diperlukannya pemantauan terhadap perubahan faktor risiko (riwayat orang
tua hipertensi, riwayat keluarga hiperkolesterolemia, dan obesitas) yang
berhubungan dengan perubahan kardiovaskular pada remaja.6-8 Berdasarkan data hasil pencatatan dan pelaporan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Depatemen Kesehetan tahun 2010, prevalensi hipertensi pada remaja di Indonesia mencapai 6% sampai 15%.9
1.2. Perumusan masalah
Apakah ada perbedaan terhadap tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua?
1.3. Hipotesis
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Di bidang akademik / ilmiah: meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang nefrologi anak, khususnya dalam menegakkan diagnosis hipertensi pada remaja melalui pemeriksaan tekanan darah dan profil lipid pada anak remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
2. Di bidang pelayanan masyarakat: dengan mengetahui hasil pemeriksaan tekanan darah dan profil lipid dapat memberikan pencegahan terhadap terjadinya hipertensi pada kehidupan dewasa di masa mendatang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi dan klasifikasi hipertensi
Hipertensi pada remaja didefinisikan berdasarkan distribusi normatif terhadap tekanan darah (TD). Pada tahun 1996 National High Blood Pressure Education Program (NHBEP) mengeluarkan The Fourth Task Force on Blood Pressure Control in Children dengan membuat batasan-batasan nilai tekanan darah normal, prehipertensi dan hipertensi yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.10
Tabel 2.1. Batasan hipertensi10
Istilah Batasan
TD normal TD sistolik dan diastolik lebih kecil dari
persentil ke-90 menurut jenis kelamin, umur dan tinggi badan.
Prehipertensi Rata-rata TD sistolik dan diastolik lebih
besar atau sama dari persentil ke-90 tetapi kurang dari persentil ke-95 menurut jenis kelamin, umur dan tinggi badan atau mencapai 120/80 mmHg untuk remaja.
Hipertensi Rata-rata TD sistolik dan atau diastolik
lebih besar atau sama dari persentil ke-95 menurut jenis kelamin, umur, dan tinggi badan pada pengukuran tiga kali atau lebih berturut-turut.
2.2. Etiologi dan patofisiologi hipertensi
keluarga yang menderita hipertensi, faktor lingkungan seperti konsumsi garam yang tinggi, alkohol, merokok, stress, psikologis, sosial ekonomi serta faktor lainnya seperti ras dan lipid mempunyai pengaruh terhadap terjadinya hipertensi pada remaja. Beberapa penyebab hipertensi pada remaja dapat dilihat pada tabel 2.2,10,11
Tabel 2.2. Penyebab hipertensi pada remaja2,10,11
Penyebab Hipertensi primer
Hipertensi esensial Hipertensi sekunder
Penyakit ginjal
Parut pada parenkim ginjal Glomerulonefritis
Anomali kongenital Penyakit ginjal polikistik Penyakit vaskular
Renal arteri stenosis; displasia fibromuskular
Stimulan yang digunakan pada attention-deficit-hyperactivity-disorder (ADHD)
Penyebab lain Nikotin Kafein
mempengaruhi seperti obesitas, gaya hidup (konsumsi garam, merokok, konsumsi alkohol, stress) serta lipid dapat memicu terjadinya hipertensi esensial pada remaja.12
2.3.Hubungan riwayat keluarga hipertensi terhadap kejadian hipertensi pada remaja
Riwayat keluarga hipertensi berpengaruh kuat terhadap terjadinya hipertensi pada remaja. Remaja yang berasal dari keluarga dengan riwayat hipertensi mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjadinya hipertensi dibanding keluarga tanpa riwayat hipertensi. Jika kedua orangtua hipertensi, maka angka kejadian hipertensi pada keturunannya 4 sampai 15 kali dibanding keturunan dengan orangtua normotensi.13-17 Beberapa penelitian longitudinal menunjukkan riwayat orangtua hipertensi sebagai faktor risiko hipertensi
pada keturunannya.18-21 Penelitian kohort yang dilakukan di Baltimore, menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara peningkatan tekanan darah dan insidensi hipertensi pada remaja yang berasal dari keluarga dengan
hipertensi.22 Bila kedua orangtua menderita hipertensi esensial maka 44.8%
keturunannya akan mengalami hipertensi, tetapi jika hanya salah satu
orangtua menderita hipertensi maka 12.8% keturunannya akan mengalami
hipertensi.23
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa genetik berpengaruh kuat
genetik berkontribusi terhadap terjadinya hipertensi. Penelitian kasus-kontrol
secara langsung membuktikan adanya hubungan antara alel spesifik dari
beberapa gen terhadap hipertensi esensial dan sedikitnya sebanyak 25
sampai 30 gen yang diduga berkontribusi dalam proses terjadinya
hipertensi.24,25
Suatu penelitian yang relatif kecil, keturunan dari ibu yang hipertensi selama kehamilan mereka dan tetap menderita hipertensi setelah melahirkan dan tekanan darah tetap tinggi selama awal sampai akhir masa remaja dinandingkan keturunan ibu yang memiliki tekanan darah normal selama kehamilan dan sesudahnya.14
proliferasi sel-sel otot polos vaskular yang kemudian bermigrasi ke intima arterial dan membentuk lesi yang disebut fibrous plaque. Lesi ini yang bisa menyebabkan infark miokard dan stroke iskemik yang dipengaruhi oleh obstruksi lumen arterial atau plaque yang ruptur akibat substansi yang dihasilkan trombogenik.6
Bogalusa Heart Study menginvestigasi bahwa adanya hubungan antara beberapa faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti dislipidemia, tekanan darah tinggi, dan obesitas, serta didapatkan 70% remaja yang mengalami kelainan kardiovaskular yang diakibatkan oleh dislipidemia.6
American Heart Association (AHA) merekomendasikan pemantauan kadar kolesterol anak dan remaja dengan riwayat orang tua yang menderita penyakit kardiovaskular atau adanya riwayat hiperkolesterolemia pada keluarga. Skrining pada remaja terhadap kadar kolesterol darah yang tinggi dilihat pada satu atau beberapa faktor risiko yaitu hipertensi, merokok, gaya hidup, obesitas, asupan alkohol yang berlebihan, serta pengobatan yang dihubungkan dengan hiperlipidemia, penyakit seperti diabetes melitus, atau sindrom nefrotik.27
Tabel 2.3. Kadar kolesterol pada anak dan remaja (2-19 tahun).6,28 Kategori Persentil Kolesterol Total
(mg/dL)
LDL (mg/dL)
Normal <75 <170 < 110
Borderline 75-95 170–199 110–129
Tinggi >95 >200 >130
Tujuan jangka panjang pemeriksaan profil lipid adalah mengidentifikasi
anak dan remaja terhadap kadar kolesterol yang berisiko tinggi terhadap
terjadinya penyakit arteri koroner (CAD) pada saat dewasa.29 Berdasarkan
panduan terbaru yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics
(AAP), pengukuran profil lipid sudah bisa dimulai sejak usia 2 tahun pada
anak dengan overweight, obesitas, anak dengan hipertensi, diabetes melitus,
atau pada anak dengan riwayat orang tua dislipidemia atau pada penyakit
arteri koroner dini (CAD).6
Pengukuran profil lipid pada anak atau remaja yang tidak dipuasakan
dapat diperoleh, tetapi bisa membuat kerancuan kadar kolesterol HDL,
sehingga dibutuhkan verifikasi dengan nilai profil lipid puasa jika nilai dari
kolesterol total >170 mg/dL. Pemeriksaan ulang profil lipid juga diperlukan
jika didapati nilai tidak normal agar dapat mempertimbangkan nilai rata-rata
dari dua pemeriksaan dalam pengambilan keputusan secara klinis dan hal ini
tergantung pada konsentrasi kolesterol dan intervensi yang tepat dapat
*Jika kolesterol HDL terdeteksi rendah, kemudian penderita harus diberi konseling tentang merokok, asupan makanan rendah lemak, aktivitas fisik dalam mengurangi berat badan (jika overweight).
**Untuk pasien >10 tahun dan dengan kolesterol LDL >190 mg/dL (atau >160 mg/dL dengan faktor risiko +), jika strategi diet tidak mencapai tujuan, intervensi secara farmakologi dapat dipertimbangkan.
Gambar 2.1. Alur klasifikasi, edukasi, dan follow-up pada anak berdasarkan kadar kolesterol LDL. Modifikasi dari Highlights of the Report of the Expert Panel on Blood
Cholesterol Level in Children an Adolescents Normal
Ulangi analisis lipoprotein dalam waktu 5 tahun, edukasi strategi I diet & intervensi faktor risiko lain, reevaluasi status diet, kemudian strategi II diet** sehingga tercapai
Penilaian risiko dengan riwayat keluarga
hiperkolesterolemia dan prematur cardiovascular disease
2.5. Kerangka Konseptual
Gambar 2.2. Kerangka konseptual
= yang diteliti Peningkatan kadar
ativitas renin plasma
Penyakit ginjal Gangguan
endokrin
Lipid Tekanan
darah remaja Riwayat hipertensi
pada orang tua (genetik)
Gaya hidup
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Desain
Penelitian ini bersifat cross-sectional, untuk mengetahui perbedaan terhadap tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Soposurung kecamatan Balige selama bulan Januari-Februari 2012.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target adalah remaja berusia 15 sampai 18 tahun. Populasi terjangkau adalah populasi target yang berusia 15 sampai 18 tahun yang berada di SMA Negeri 2 Soposurung kecamatan Balige. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.4.1. Kriteria Inklusi
- Usia 15 sampai 18 tahun
- Remaja dengan berat badan normal
3.4.2. Kriteria Eksklusi - Remaja merokok
- Menderita penyakit kronis yang dapat mengganggu terhadap penilaian tekanan darah anak, misalnya sindroma nefrotik, gomerulonefritis akut, penyakit keganasan, kelainan kardiovaskular, penyakit jantung serta kelainan endokrin.
3.5. Besar Sampel
Besar sampel dihitung berdasarkan rumus uji hipotesis terhadap rerata dua populasi independen:31
( Zα + Zβ) . Sd
n1= n2= 2
(X1-X2)
n = besar sampel
α = 0,05 Zα= 1,96 β = 0,20 Zβ= 0, 842
Simpang baku dari rerata selisih (Sd)untuk remaja dengan orang tua = 3.632
X1 - X2 = perbedaan klinis yang diinginkan = 2
Dari rumus di atas, didapat besar sampel masing-masing kelompok anak dengan orang tua hipertensi minimal sebesar 34 orang dan untuk anak dengan orang tua normotensi minimal sebesar 34 orang setiap kelompok.
3.6. Persetujuan / Informed Consent
Semua subyek penelitian akan diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian 3.8.1. Cara Kerja
1. Dilakukan pembagian kuesioner pada remaja SMA Negeri 2 Soposorung, dan dilakukan pencatatan data pribadi terhadap sampel yang bersedia ikut serta dalam penelitian.
2. Dilakukan pengukuran berat badan (BB) serta tinggi badan (TB) pada masing-masing sampel. Berat badan ditentukan dengan menggunakan alat penimbang Camry yang telah ditera sebelumnya dengan kapasitas sampai 125 kg. Pencatatan dilakukan dalam kg dengan desimal (sensitif sampai 0.1 kg). Semua sampel penelitian ditimbang tanpa sepatu atau alas kaki, hanya pakaian sehari-hari saja.
dinding. Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi badan, pembatas microtoa ditarik tegak lurus dan tepat di atas kepala, selanjutnya dinilai status antropometrinya.
4. Status gizi ditentukan dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dengan menggunakan standar baku NCHS WHO CDC tahun 2000 diklasifikasikan status gizi yaitu gizi baik bila berat badan / tinggi badan 90 – 110%.
5. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa dengan ukuran cuff yang disesuaikan dengan usia. Pengukuran tekanan darah diukur dalam keadaan istirahat yaitu dengan meletakkan cuff pada lengan kanan atas dengan jarak 2 sampai 3 cm dari fossa cubiti. Tekanan darah diukur dalam posisi duduk dengan posisi kaki tidak menggantung, diukur 3 kali dengan intervaln 10 sampai 15 menit, kemudian diambil rata-rata tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik.
pengukurnya, kemudian ditunggu selama 3 menit dan nilai kolesterol HDL, LDL dan trigliserida, Sebelum dilakukan pemeriksaan profil lipid, sampel dipuasakan terlebih dahulu selama 12 jam.
3.8.2. Alur penelitian
Gambar 2.3. Alur penelitian
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas Skala
Remaja dengan riwayat hipertensi Nominal dikotom pada orang tua
Variabel tergantung Skala
Tekanan darah remaja Numerik
Profil lipid remaja Numerik Populasi terjangkau
yang
memenuhi kriteria inklusi
Kelompok orang tua dengan hipertensi
Kelompok orang tua non hipertensi
Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah,
profil lipid
Pemeriksaan berat badan, tinggi badan, tekanan darah,
3.10. Definisi Operasional
1. Remaja adalah usia 15-18 tahun yang sedang duduk di bangku SMA dan belum menikah.
2. Riwayat hipertensi pada orang tua adalah orang tua yang pernah mengalami hipertensi atau tidak yang telah ditegakkan diagnosisnya oleh dokter.
3. Tekanan darah adalah nilai yang didapatkan setelah dilakukan pengukuran tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa, pengukuran tekanan darah diukur dalam keadaan istirahat yaitu dalam posisi duduk dengan posisi kaki tidak menggantung, diukur 3 kali dengan interval 10 sampai 15 menit, yang terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik.
3.11. Pengolahan dan Analisa Data
BAB 4. HASIL
4.1 Data Demografik dan Karateristik Sampel
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Soposurung yang terletak di jalan Kartini Soposurung Balige 22312, Kelurahan Sangkarnihuta, kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara dan memiliki luas wilayah 2021 Km. Diperoleh sampel 200 remaja yang memenuhi kriteria inklusi, tetapi hanya 73 remaja yang bersedia ikut serta dalam penelitian dan terdiri dari remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua, serta 5 remaja pada saat dilakukan pengambilan data tidak hadir.
Tabel 4.1. Karakteristik responden penelitian
Karakteristik
Tinggi badan (cm) 158.7(6.74) 158.1(5.69) Berat badan (kg) 48.8(5.05) 50.8 (5.69)
15.9(0.74), dengan perbandingan responden laki-laki berbeda dengan responden perempuan. Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok hampir sama.
Tabel 4.2. Perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik
Tekanan Darah,
110(93.3-123.3) 106.7(96.7-123.3) 0.584a
Diastolik, median (min-maks)
73.3(66.7-83.3) 71.7(63.3-80.0) 0.953
a; Uji Mann-Whitney
Tabel 4.2. menunjukkan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok yang tidak berbeda secara signifikan (P>0.05).
Tabel 4.3. Perbedaan rerata kadar profil lipid
Kadar profil lipid,
162.0 (158-170) 159.0 (150-170) 0.001a
Tabel 4.4. Perbedaan Rerata kadar kolesterol LDL\
b; Uji t tidak berpasangan
Tabel 4.3. dan tabel 4.4. menunjukkan perbedaan rerata kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL pada kedua kelompok dan didapatkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan pada kolesterol total dan LDL pada kedua kelompok (P<0.05).
Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan nilai P < 0.25, maka dilanjutkan analisis multivariat regresi liniear.
Tabel 4.5. Analisis Multivariat Regresi Linier
Langkah Variabel Koefesien Koefesien Korelasi
BAB 5. PEMBAHASAN
Pengukuran tekanan darah merupakan bagian penting dalam pemeriksaan fisik secara periodik pada anak dan remaja serta penyelidikan riwayat keluarga hipertensi secara teliti harus dilakukan dalam mendeteksi hipertensi dini.33,34 Nilai normal tekanan darah dan definisi hipertensi telah dilaporkan pertama sekali oleh Task Force on Blood Pressure Control in Children.14
Tekanan darah sistemik bertambah sesuai dengan bertambahnya umur dan berkorelasi dengan berat badan dan tinggi badan selama masa anak-anak dan remaja.33,35 Hipertensi esensial adalah penyakit dengan peningkatan tekanan darah yang penyebabnya tidak diketahui, namun diketahui banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi esensial seperti keturunan, masukan garam, stres dan obesitas.14,33-36
Evaluasi hipertensi pada remaja seharusnya dilakukan secara bertahap yang dimulai dari gaya hidup remaja itu sendiri serta adayanya riwayat keluarga hipertensi. Anak yang berasal dari keluarga hipertensi memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan anak yang berasal dari keluarga normotensi.11
penelitian menunjukkan 45.2% remaja mengalami hipertensi yang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat hipertensi dan 31.4% remaja yang mengalami hipertensi yang berasal dari keluarga normotensi walaupun secara statistik hal ini tidak menunjukkan hal yang bermakna. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penigkatan tekanan darah pada anak dan remaja berhubungan dengan adanya hipertensi pada ibu selama kehamilan. Peningkatan tekanan darah juga berhubungan dengan hipertensi paternal yang berhubugan dengan penyakit kardiovaskular seperti infark miokard dan stroke.38 Faktor-faktor lain yang diduga merupakan faktor predisposisi adalah obesitas, stres dan makanan yang banyak mengandung garam.39
Suatu penelitian cross sectional mendapatkan adanya pengaruh riwayat keluarga hipertensi terhadap peningkatan tekanan darah yang dapat terdeteksi pada anak usia dini sekalipun.21 Identifikasi peningkatan tekanan pada remaja selalu duhubungkan dengan faktor risiko keluarga terutama keluarga yang memiliki penyakit kardiovaskular.3
Pada penelitian kami didapatkan bahwa tekanan darah remaja dari dari orang tua dengan riwayat hipertensi lebih tinggi dibandingkan remaja dan orang tua yang normotensi, tetapi hal ini tidak bermakna secara statistik.
Penelitian lain mendapatkan adanya pengaruh yang kuat terhadap riwayat keluarga yang hipertensi terhadap keturunannya baik pada jenis kelamin laki-laki maupun perempuan dengan didapatkan Ratio Odds (RO) 13.32; interval kepercayaan (IK)95% 2.25 – 78.94 untuk remaja laki-laki dan RO 11.35; IK95% 1.42 – 90.21 untuk remaja perempuan.42 Selain riwayat keluarga, terdapat beberapa faktor risiko penting yang berpengaruh terhadap kelainan kardiovaskular seperti serum total kolesterol, LDL, kebiasaan merokok, diabetes melitus dan obesitas.43 Evaluasi spesifik terhadap hipertensi essensial secara langsung menetukan ada tidaknya faktor risiko seperti hiperlipidemia, dan menentukan ada tidaknya keterlibatan organ seperti jantung dan ginjal.36
dan remaja yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit kardiovaskular (CVD) atau peningkatan tekanan darah. Program skrining ini dilakukan untuk mengidentifikasi anak dan remaja terhadap progresivitas terjadinya aterosklerosis yang merupakan faktor risiko terbesar terhadap CVD.6
Suatu penelitian mengemukakan bahwa adanya peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik pada remaja yang memiliki kadar trigliserida yang tinggi dan kadar HDL yang rendah, serta dikemukakan bahwa riwayat keluarga hipertensi maupun dislipidemia akan menyebabkan terjadinya hipertensi essensial pada keturunannya. Dislipidemia merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kadar LDL dan trigliserida di atas persentil ke-90. Lipid secara langsung berpengaruh terhadap fungsi endotel di pembuluh darah.44
mencapai puncaknya yaitu 171 mg/dL. Kadar kolesterol ini kemudian menurun selama perkembangan pubertas dan kemudian meningkat setelahnya.45
Hal ini memiliki implikasi penting pada saat dilakukan skrining serta cut point yang digunakan, karena konsentrasi lipid tergantung pada usia serta pubertas. Perbedaan konsentrasi kolesterol juga berkaitan dengan gender. Pada tahun 1988 sampai 1994 berdasarkan data NHANES, wanita memiliki kolesterol total dan konsentrasi LDL yang lebih tinggi daripada laki-laki. Wanita juga cenderung memiliki konsentrasi HDL lebih tinggi daripada laki-laki itu setelah masa pubertas.46
Terdapat perbedaan kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok anak dan remaja berdasarkan etnis. Suatu penelitian yang dilakukan oleh NHANES menyatakan bahwa kelompok kulit hitam memiliki kadar HDL yang tinggi dan kadar trigliserida yang rendah dibandingkan kelompok Hispanic.
Penelitian ini mendapatkan sebanyak 18.7% anak dari kelompok kulit hitam memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL dibandingkan kulit putih sebanyak 11% serta secara umum semua kelompok etnis memiliki kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL sebanyak 12.6%.47
bahwa penurunan rerata kadar kolesterol total berkisar 7 md/dL selama waktu tersebut berkaitan dengan meningkatnya pemahaman diet serta pencegahan terhadap CVD.6
Bogalusa Heart Study dan Muscatine Study menyatakan bahwa sekitar 70% sampai 75% anak memiliki peningkatan kadar kolesterol dan hal tersebut dapat memprediksi kadar kolesterol pada masa remaja. Secara umum, pendekatan ini mendapatkan bahwa sebanyak 35% anak dan 46% remaja memiliki kadar kolesterol yang tinggi pada mereka yang memiliki riwayat keluarga CVD atau peningkatan kadar kolesterol.6
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini didapatkan bahwa tekanan darah baik sistolik dan diastolik tidak memiliki perbedaan pada kedua kelompok remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua, sedangkan pada profil lipid kolesterol total dan kolesterol LDL memiliki perbedaan pada kedua kelompok remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Sorof JM, Lai D, Turner J, Poffenbarger T, Portman RJ. Overweight, ethicity, and the prevalence of hypertension in school-age children. Pediatrics. 2004; 113:475-82.
2. Flynn JT. Hypertension in adolescents. Adolesc Med. 2005; 16:11-29. 3. Mitsnefes MM. Hypertension in children and adolescent. Pediatr Clin
North Am. 2006; 53:493-52.
4. Bahrun D. Hipertensi sistemik. Dalam: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO. Buku ajar nefrologi anak. Edisi ke-2. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2002. h. 242-87.
5. Lurbe E, Alcon JJ, Redon J. Epidemiology and consequences of childhood hypertension. Dalam: Geary DF, Schaefer F, Penyunting. Comprehensive pediatric nephrology. Philadelphia: Mosby Elsevier, 2008. h. 637-66.
6. Daniel SR, Greer FR. Lipid screening and cardiovascular health in childhood. Pediatrics. 2008;22: 198-208.
7. Vizcaíno VM, Aquilar FS, Gutiérrez RF, Crespo YJ, Navalón PG, Rojas VD. Familial aggregation of cardiovascular disease risk factors: the Cuenca Study. Preventive Medicine. 1999; 28:131-7.
8. Lurbe E, Cifkova R, Cruinkshank JK, Dillon MJ, Ferreira I, Invitti C, dkk. Management of high blood pressure in children and adolescent: recomendations of the European society of hypertension. J Hypertens. 2009; 27: 1719-42.
9. Riset kesehatan dasar, diunduh
10. Falkner B. Dalam: Alving BM, penyunting. The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressure in children and adolescents. Philadelphia: U.S. Departement of health and human service.National Institutes of HealthNational Heart, Lung, and Blood Institute. 2005. h. 1-48.
11. Pappadis SL, Somers MJ. Hypertension in adolescents: a review of diagnosis and management. Curr Opin Pediatr. 2003; 15:370-8.
12. McNiece KL, Portman RJ. Hypertension: Epidemiology and evaluation. Dalam: Kher KK, Schnaper HW, Makker SP. Clinical pediatric nephrology. Edisi ke-2. UK: Informa UK Ltd, 2007. h. 461-80.
13. Gauthier B, Edelmann CMJr, Barnet HL. Hypertension. Dalam: Nephrology and Urology for the Pediatrician. Edisi pertama. Boston:Little Brown and Company. 1982. h. 21-30.
15. Mahan JD, Turman MA, Mentser MI. Evaluation of hematuria, proteinuria, and hypertension in adolesecents. Pediatr Clin North Am 1997; 44:1573-89.
16. Low LP. Pathogenesis of hypertension, current concepts. Med Progress 1994; 21:5-10
17. Lam TC, Cheung BMY, Chung SSM. Genetic factors of hypertension. Med Progress 2001; 10:11-6.
18. Sneider H. Familial Agregation of blood pressure. Dalam: Portman RJ, Sorof JM, Ingelfinger JR, penyunting. Pediatric hypertension. New Jersey: Human press Inc, 2004. h. 265-77.
19. Fuentes RM, Notkola IL, Shemeikka S, Tuomilehto J, dkk. Tracking of systolic blood pressure during childhood: a 15-year follow-up population-based family study in eastern Finland. J Hypertens 2002;20:195–202. 20. Taittonen L, Uhari M, Kontula K, Kainulainen K. Angiotensin converting
enzyme gene insertion/deletion polymorphism, angiotensinogengene polymorphisms, family history of hypertension, and childhood blood pressure. Am J Hypertens 1999;12:858-66.
21. van den Elzen AP, de Ridder MA, Grobbee DE, Hofman A. Families and the natural history of blood pressure. A 27-year follow-up study. Am J Hypertens 2004; 17:936-40.
22. Wang N-Y, Young JH, Meoni LA, Ford DE. Blood Pressure Change and Risk of Hypertension Associated With Parental Hypertension: The Johns Hopkins Precursors Study. Arch Intern Med 2008; 168:643-8.
23. Wilson DK, Klesges LM, Klesges RC. A prospective sudy of familial aggregation of blood pressure in young children. J Clin Epidemiol. 1992; 45:950-69.
24. Timberlake DS, O’Connor DT, Palmer RJ. Molecular genetics of essential hypertension: recent results and emerging strategies. Current Opin Nephrol Hy 2001; 10:713-9.
25. Armstrong N, Balding J, Gentle P, Kirby B. Serum lipids and blood pressure in relation to age and sexual maturity. Ann Hum Biol. 1992; 19:477-87.
26. Carleton PF, Boldt MA. Penyakit aterosklerotik koroner. Dalam: Price SA, Wilson LM, penyunting. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-4. Jakarta:EGC, 1995. h. 528-55.
28. National cholesterol education program (NCEP): Highlight of the report of the expert panel on blood cholesterol level in children and adolescents. Pediatrics 1991; 89:495-501.
29. Falkner B, Lurbe E, Schaefer F. High blood pressure in children: Clinical and health policy implications. The journal of clinical hypertension. 2009; 12(4):261-76.
30. Strong WB, Deckelbaum RJ, Gidding SS, et al. Integrated cardiovascular health promotionin childhood: a statement for health professionals from the subcommittee on atherosclerosis and hypertension in childhood of the council on cardiovascular disease in the young, American Heart Association. Circulation. 1991;85:638-50.
31. Madiyono B, Moechlisan S, Sastoasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismael S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-3. jakarta: Sagung seto; 2008. h. 302-30.
32. Elias MC, Bolivar MSM, Fonseca FAH, Martinez TLR, Angelini J, Ferreira C, et al. Comparison of the lipid profile, blood pressure, and dietary habits of adolescents and Children descended from hypertensive and normotensive individuals. Arq Bras Cardiol. 2004; 82:143-6.
33. Pruitt AW. Dalam : Behrman RE, Kleigman RM, penyunting. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Philadelphia: WB.Saunders Company, 2007.h.1669-76
34. Arafat M, Mattoo TK. Measurement of blood pressure in children : Recommendation and perceptions on cuff section. Pediatrics. 1999;104:1-5
35. Cook RN. Prediction of young adult blood pressure from childhood blood pressure, height and weight. J Clin Epidemiol. 1997;50:571-79
36. National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Children and Adolescents. The fourth report on the diagnosis, evaluation, and treatment of high blood pressure in children and adolescents. Pediatrics. 2004; 114:555-576
37. Zinner SH, Levy PS, Koss HS. Familial aggregation of blood pressure in childhood. N Engl J Med. 1978;284;401
38. Savitha MR, Krisnamurthy, Fatthepur SS, Kumar Y. Essential hypertension in early and mild-adolescence. Indian Journal of Pediatrics. 2007; 74:1007-11
40. Sadowski R, Falkner B. Hypertention in pediatric patients. American journal of kidney disease.1996;27:305-315
41. Arar MY, Hogg RJ, Arant BS Jr, Seikaly MG. Etiology of sustained hypertention in children in the southwestern United States. Pediatr Nephrol.1994;8:186-9
42. Kuschnir MC, Medonca GA. Risk factors associated with arterial hypertension in adolescents. J Pediatr (Rio J). 2007;83(4):335-42
43. Uiterwaal, Jacqueline, Witerman, Anthony, Hofman A, Grobbee DE.. Familial and natural history of lipids in chilhood:An 18 years follow-up study. Am J Epidemiol 1997; 145:777-85
44. Goode GK, Miller JP, Heagerty Hyperlipidaemia, hypertension, and coronary heart disease. The Lancet. 1995; 345:362-4
45. Friedman LA, Morrison JA, Daniels SR, McCarthy WF, Sprecher DL. Sensitivity and specificity of pediatric lipid determinations for adult lipid status: findings from the Princeton Lipid Research Clinics Prevalence Program Follow-up Study. Pediatrics. 2006;118(1):165–172
46. Labarthe DR, Dai S, Fulton J. Cholesterol screening in children: insights from Project HeartBeat! and NHANES III. Prog Pediatr Cardiol. 2003;17(2):169–178
RINGKASAN
Hipertensi pada remaja merupakan masalah kesehatan yang bermakna,
bukan saja karena prevalensinya yang meningkat namun morbiditas dan
mortalitas yang diakibatkannya. Hipertensi yang paling banyak dijumpai pada
remaja adalah hipertensi esensial.Hipertensi ini dijumpai pada kelompok usia
10 sampai 18 tahun, terutama dijumpai pada remaja laki-laki.
Salah satu evaluasi yang diperlukan untuk mendeteksi hipertensi
esensial ini adalah pemeriksaan profil lipid. Hal ini dikarenakan adanya
hubungan antara peningkatan profil lipid terhadap terjadinya hipertensi
esensial pada remaja. Berdasarkan data riset kesehatan dasar
(RISKESDAS) Depatemen Kesehetan tahun 2010, prevalensi hipertensi pada remaja di Indonesia mencapai 6% sampai 15%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah dan profil lipid pada remaja dengan atau tanpa penyakit hipertensi pada orang tua.
memiliki berat badan normal serta orang tua yang bersedia mengisi informed consent. Remaja yang merokok serta memiliki penyakit kronis yang dapat mengganggu terhadap penilaian tekanan darah anak, misalnya sindroma nefrotik, gomerulonefritis akut, penyakit keganasan, kelainan kardiovaskular, penyakit jantung, dikeluarkan dari penelitian ini. Sampel dibagi kedalam kedua kelompok yaitu remaja dengan adanya riwayat hipertensi pada orang tua serta remaja dengan orang tua normotensi, kemudian kedua kelompok diberikan perlakuan yang sama yaitu dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan profil lipid.
SUMMARY
Hypertension in adolescents is a significant health problem, not only because of its prevalence are increasing but the resulting morbidity and mortality. Hypertension is most often found in adolescents is essential hypertension. Hypertension was found in the age group 10 to 18 years, found primarily in young males and suspected the involvement of family factors with a history of hypertension or cardiovascular disease .
Examination of the lipid profile is one way to detect the risk of hypertension in adolescents. Based on medical research data base (RISKESDAS) Depatemen Kesehetan in 2010, the prevalence of hypertension in adolescents in Indonesia reaches 6% to 15%.
The aim of study to find the difference in blood pressure and lipid profiles in adolescents with or without hypertension in the elderly.
LAMPIRAN
1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian
Nama : dr. Julia Fitriany
Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM
2. Anggota Penelitian
1. Prof. dr. Hj. Rafita R, SpA(K) 2. dr. Supriatmo SpA(K)
3. Prof. dr. H. Rusdidjas, SpA(K) 4. dr. Oke Rina, Sp.A
5. dr. Rosmayanti Siregar, Sp.A
2. Rencana Anggaran
3. Jadwal Penelitian
WAKTU
KEGIATAN
JUNI 2011
JANUARI 2012
FEBRUARI 2012
JULI 2012
AGUSTUS 2012
Persiapan
Pelaksanaan
4. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua
Yth. Bapak / Ibu ……….
Sebelumnya kami ingin memperkenalkan diri (dengan menunjukkan surat tugas dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU). Nama saya dokter Julia Fitriany dan kawan-kawan bertugas di RS HKBP, Balige. Saat ini, kami sedang melaksanakan penelitian melihat ada/tidak perbedaan terhadap tekanan darah dan profil lipid, pada remaja dengan atau tanpa hipertensi pada orang tua. Kami memohon izin kepada Bapak/Ibu sebagai orangtua dari ...agar membantu kami dalam pendataan kondisi kesehatan anak Bapak/Ibu. Berdasarkan penelitian sebelumnya tidak dijumpai efek samping dari pemeriksaan ini.
Jika Bapak / Ibu bersedia agar anaknya diperiksa tekanan darah dan profil lipid, maka kami mengharapkan Bapak / Ibu menandatangani lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP).
Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Bapak / Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami, Tim Peneliti
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ... Umur ... tahun L / P Alamat : ... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan
PERSETUJUAN
untuk dilakukan pemeriksaan darah terhadap anak saya :
Nama : ... Umur : ... tahun ... bulan L / P Alamat Rumah : ...
yang tujuan, sifat, dan perlunya pemeriksaan tersebut di atas, serta risiko yang dapat ditimbulkannya telah cukup dijelaskan oleh dokter dan telah saya mengerti sepenuhnya.
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
... , ... 2012
Yang memberikan penjelasan Yang membuat pernyataan persetujuan
dr. ... ...
Saksi-saksi : Tanda tangan
5. Kuesioner
No. Reg : Tanggal: Dilakukan oleh: IDENTITAS PRIBADI
Nama : ………...Jenis Kelamin: L / P Tempat/Tanggal Lahir :... Anak Ke : ... dari ...bersaudara Tinggi/berat badan : ...cm/...kg
Merokok (untuk laki-laki) : Ya: ... Tidak:...
Alamat Rumah : ………...…. ………... Nomor Telpon/HP : ………...
IDENTITAS ORANG TUA Ibu Ayah
6. Lembar Pemeriksaan PEMERIKSAAN FISIK
Waktu pemeriksaan tekanan darah Anak : I. Pkl ….. WIB
Keadaan umum : tampak sehat/sakit; Kesadaran : ... Kelainan kongenital nyata / dismorfik : ... Tinggi badan : ...cm, persentil ... Berat badan : ...kg, persentil ... Status Gizi :
FJ : ...x/i FN : ...x/i Temp.:.... °C FP : ...x/i TD I : ...mmHg
TD II : ...mmHg TD III : ...mmHg Rerata TD : ...mmHg
PEMERIKSAAN PROFIL LIPID
Anak terlebih dahulu dipuasakan selama 12jam Kolesterol total : ……. mg/dL
HDL : ……. mg/dL
Trigliserida : ……. mg/dL