• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Data Hasil Responden

Tabel 4.9 menyajikan lembaga keuangan syariah yang dipilih responden dalam memenuhi sumber permodalan. Sebanyak 11 orang (13.75%) memilih di Bank Syariah, 23 orang (2.75%) memilih di Badan Pembiayaan Rakyat Syariah, 34 orang (42.5%) memilih di koperasi syariah, dan 12 orang (15%) memilih di Baitul Maal wat Tamwil. Dapat disimpulkan bahwa 34 orang lebih banyak memilih lembaga keuangan syariah di koperasi syariah dalam memenuhi sumber permodalan.

2. Data Hasil Responden

Berikut adalah hasil pengolahan data dari penyebaran kuesioner tentang preferensi pedagang dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah. Masing-masing variabel terdapat 5 pilihan jawaban yaitu: SS untuk “Sangat Setuju”, S untuk “Setuju”, N untuk “Netral”, TS untuk “Tidak Setuju” dan STS untuk “Sangat Tidak Setuju”.

13.75%

28.75% 42.5%

15%

Lembaga Keuangan Syariah

Bank Syariah: 11 Org

BPRS: 23 Org

Koperasi Syariah: 34 Org

a. Variabel Pelayanan (X1)

Tabel 4.4

Analisis Deskriptif Variabel Pelayanan

Dapat dijelaskan pada soal no. 1 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 30.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 45% pedagang menyatakan setuju, 19.2% pedagang menyatakan netral, dan 5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena pelayanan yang ramah.

Dapat dijelaskan pada soal no. 2 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 15% pedagang menyatakan sangat setuju, 57.5% pedagang menyatakan setuju, 25% pedagang menyatakan netral, dan 2.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena kecepatan dalam pelayanan.

NO. A. KUALITAS PELAYANAN (X1) SS S N TS STS

1 Pelayanan yang ramah alasan saya

memilih lembaga keuangan syariah 30.8% 45% 19.2% 5% 0% 2 Kecepatan dalam pelayanan alasan saya

memilih lembaga keuangan syariah 15% 57.5% 25% 2.6% 0% 3 Terbuka terhadap komplain alasan saya

memilih lembaga keuangan syariah 12.7% 48.5% 33.5% 3% 2.3% 4

Karyawan selalu bersedia melayani setiap kebutuhan nasabah alasan saya memilih lembaga keuangan syariah

Dapat dijelaskan pada soal no. 3 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 12.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 48.5% pedagang menyatakan setuju, 33.5% pedagang menyatakan netral, 3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.3% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena terbuka terhadap komplain.

Dapat dijelaskan pada soal no. 4 tabel 4.4 di atas bahwa sebanyak 8% pedagang menyatakan sangat setuju, 30.3% pedagang menyatakan setuju, 53.6% pedagang menyatakan netral, 5.5% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.6% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral memilih lembaga keuangan syariah karena karyawan selalu bersedia melayani setiap kebutuhan.

b. Variabel Sosial (X2)

Tabel 4.5

Analisis Deskriptif Variabel Sosial

NO. B. FAKTOR SOSIAL (X2) SS S N TS STS

5 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena mendapat saran dari keluarga 2.7% 26.9% 60% 9.4% 1% 6 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena mendapat saran dari teman 10% 58.8% 24.7% 3.8% 2.7% 7

Saya memilih lembaga keuangan syariah karena telah mengenal salah satu karyawan nya

Dapat dijelaskan pada soal no. 5 tabel 4.5 di atas bahwa sebanyak 2.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 26.9% pedagang menyatakan setuju, 60% pedagang menyatakan netral, 9.4% pedagang menyatakan tidak setuju dan 1% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden netral memilih lembaga keuangan syariah karena mendapat saran dari keluarga.

Dapat dijelaskan pada soal no. 6 tabel 4.5 di atas bahwa 10% pedagang menyatakan sangat setuju, 58.8% pedagang menyatakan setuju, 24.7% pedagang menyatakan netral, 3.8% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.7% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena karena mendapat saran dari teman.

Dapat dijelaskan pada soal no. 7 tabel 4.5 di atas bahwa 2.3% pedagang menyatakan setuju, 1.3% pedagang menyatakan netral, 81.4% pedagang menyatakan tidak setuju dan 15% menyatakan sangat tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden tidak setuju memilih lembaga keuangan syariah karena telah mengenal salah satu karyawan nya .

c. Variabel Lokasi (X3)

Tabel 4.6

Analisis Deskriptif Variabel Lokasi

Dapat dijelaskan pada soal no. 8 tabel 4.6 di atas bahwa 24% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.8% pedagang menyatakan setuju, 10% pedagang menyatakan netral, dan 12.2% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang dekat dengan tempat mereka berjualan.

Dapat dijelaskan pada soal no. 9 tabel 4.6 di atas bahwa 23.7% pedagang menyatakan sangat setuju, 52.5% pedagang menyatakan setuju, 13.3% pedagang menyatakan netral, dan 10.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang mudah ditemukan.

Dapat dijelaskan pada soal no. 10 tabel 4.6 di atas bahwa 22.3% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.8% pedagang menyatakan setuju, 10% pedagang

NO. C. FAKTOR LOKASI (X3) SS S N TS STS

8

Lokasi yang dekat dengan tempat saya berjualan alasan saya memilih lembaga keuangan syariah

24% 53.8% 10% 12.2% 0%

9

Lokasi yang mudah ditemukan alasan saya memilih lembaga keuangan syariah

23.7% 52.5% 13.3% 10.5% 0%

10 Lokasi yang nyaman alasan saya

menyatakan netral, 12.6% pedagang menyatakan tidak setuju dan 1.3%. Maka dapat disimpulkan mayoritas responden setuju memilih lembaga keuangan syariah karena lokasi yang nyaman.

d. Variabel Agama (X4)

Tabel 4.7

Analisis Deskriptif Variabel Agama

Dapat dijelaskan pada soal no. 11 tabel 4.7 di atas bahwa 20.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 30.7% pedagang menyatakan setuju, 35.5% pedagang menyatakan netral, 10.5% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan ajaran Islam/sesuai syariah.

NO. D. FAKTOR AGAMA (X4) SS S N TS STS

11

Saya memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan ajaran Islam/sesuai syariah

20.8% 30.7% 35.5% 10.5% 2.5%

12

Percaya bahwa sistem yang ada pada lembaga keuangan syariah akan mendapatkan manfaat dan berkah

17.5% 43.8% 33.7% 5% 0%

13

Sistem keuntungan dengan bagi hasil yang adil dan transparan yang sesuai dengan kemampuan saya

25% 18.8% 28.7% 20% 7.5%

14

Saya memilih lembaga keuangan syariah karena halal dan tidak mengandung unsur riba

Dapat dijelaskan pada soal no. 12 tabel 4.7 di atas bahwa 17.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 43.8% pedagang menyatakan setuju, 33.7% pedagang menyatakan netral, dan 5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena percaya bahwa sistem yang ada akan mendapatkan manfaat dan berkah.

Dapat dijelaskan pada soal no. 13 tabel 4.7 di atas bahwa 25% pedagang menyatakan sangat setuju, 18.8% pedagang menyatakan setuju, 28.7% pedagang menyatakan netral, 20% pedagang menyatakan tidak setuju dan 7.5% menyatakan

sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan

netral memilih lembaga keuangan syariah karena sistem keuntungan dengan bagi hasil yang adil dan transparan

Dapat dijelaskan pada soal no. 14 tabel 4.7 di atas bahwa 12.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 50% pedagang menyatakan setuju, 23.8% pedagang menyatakan netral, 11.2% pedagang menyatakan tidak setuju dan 2.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena halal dan tidak mengandung unsur riba.

e. Variabel Preferensi (X5)

Tabel 4.8

Analisis Deskriptif Variabel Preferensi

NO. E. PREFERENSI (Y) SS S N TS STS

15 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena proses yang cepat 15% 53.7% 21.3% 10% 0%

16 Syarat dan jaminan yang mudah alasan saya

memilih lembaga keuangan syariah 2% 15% 67.5% 15.5% 0%

17 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena ingin mengetahui sistem syariah 5% 63.7% 21.3% 10% 0% 18 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena sesuai dengan kebutuhan 0% 63.7% 33.8% 2.5% 0% 19 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena lebih baik dari lembaga konvensional 20% 33.8% 35% 6.3% 4.9% 20 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena banyak jaringan ATM 2.5% 20% 22.5% 42.5% 12.5% 21 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena banyak nya kantor cabang 0% 20% 25.5% 41.3% 13.2% 22 Saya memilih lembaga keuangan syariah

karena sarana pelayanan yang lengkap 8.8% 55% 33.8% 2.4% 0%

Dapat dijelaskan pada soal no. 15 tabel 4.8 di atas bahwa 15% pedagang menyatakan sangat setuju, 53.7% pedagang menyatakan setuju, 21.3% pedagang menyatakan netral, dan 10% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena proses yang cepat.

Dapat dijelaskan pada soal no. 16 tabel 4.8 di atas bahwa 2% pedagang menyatakan sangat setuju, 15% pedagang menyatakan setuju, 67.5% pedagang

menyatakan netral, dan 15.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena syarat dan jaminan yang mudah.

Dapat dijelaskan pada soal no. 17 tabel 4.8 di atas bahwa 5% pedagang menyatakan sangat setuju, 63.7% pedagang menyatakan setuju, 21.3% pedagang menyatakan netral, dan 10% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju memilih lembaga keuangan syariah karena ingin mengetahui sistem syariah.

Dapat dijelaskan pada soal no. 18 tabel 4.8 di atas bahwa 63.7% pedagang menyatakan setuju, 33.8% pedagang menyatakan netral, dan 2.5% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sesuai dengan kebutuhan.

Dapat dijelaskan pada soal no. 19 tabel 4.8 di atas bahwa 20% pedagang menyatakan sangat setuju, 33.8% pedagang menyatakan setuju, 35% pedagang menyatakan netral, 6.3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 4.9% menyatakan

sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan

netral memilih lembaga keuangan syariah karena lebih baik dari lembaga konvensional.

Dapat dijelaskan pada soal no. 20 tabel 4.8 di atas bahwa 2.5% pedagang menyatakan sangat setuju, 20% pedagang menyatakan setuju, 22.5% pedagang

menyatakan netral, 42.5% pedagang menyatakan tidak setuju dan 12.5% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak jaringan ATM.

Dapat dijelaskan pada soal no. 21 tabel 4.8 di atas bahwa 20% pedagang menyatakan setuju, 25.5% pedagang menyatakan netral, 41.3% pedagang menyatakan tidak setuju dan 13.2% menyatakan sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena banyak kantor cabang.

Dapat dijelaskan pada soal no. 22 tabel 4.8 di atas bahwa 8.8% pedagang menyatakan sangat setuju, 55% pedagang menyatakan setuju, 33.8% pedagang menyatakan netral, dan 2.4% pedagang menyatakan tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan netral memilih lembaga keuangan syariah karena sarana pelayanan yang lengkap.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian bisa menggunakan metode grafik P-P Plot. Yaitu dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya.

Gambar 4.10

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari gambar normal P-Plot diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik pada gambar menyebar disekitar garis lurus. Maka dapat disimpulkan bahwa data cenderung berdistribusi normal dan layak untuk digunakan.

Uji normalitas juga dapat diketahui dengan cara uji Kolmogorof-Smirnov Test dengan melihat taraf signifikansi jika lebih dari 0.05, maka data berdistribusi normal. Berikut tabel uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov Test.

Tabel 4.9

Sumber: Hasil Output SPSS

Dari data diatas terlihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0.200 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau dengan kata lain data diatas terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model. Uji ini menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Syarat suatu data tidak terjadi Multikolinearitas adalah jika nilai tolerance lebih dari 0.1 atau VIF kurang dari 10. Bila nilai tolerance kurang dari 0.1 atau VIF lebih besar dari 10, maka model tersebut memiliki gejala multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.10.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 80

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 2.44149040

Most Extreme Differences Absolute .060

Positive .055

Negative -.060

Test Statistic .060

Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel independen (pelayanan, sosial, lokasi dan agama) memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0.1. Maka dapat dinyatakan model regresi dari keempat variabel terbebas dari multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil perhitungan uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.11.

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) Pelayanan .840 1.190 Sosial .968 1.033 Lokasi .841 1.189 Agama .775 1.291

Gambar 4.11

Sumber: Hasil Output SPSS

Output SPSS pada gambar 4.11 Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik diatas menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Tidak memiliki pola tertentu, tidak pula terdapat pertumpukan antara titik-titik. Maka dapat disimpulkan model regresi linear berganda bebas dari asumsi klasik ini tidak terdapat heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

4. Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

a. Uji Koefisien Korelasi (R)

Pengujian R digunakan untuk mengukur hubungan dari variansi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh model regresi yang diperoleh. Hasil perhitungan koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Uji Koefisien Korelasi (R)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .600a .360 .326 2.506

a. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan b. Dependent Variable: Preferensi

Sumber: Hasil Output SPSS

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0.600 atau 60%. Karena nilai korelasi berada dalam interval 0.60 - 0.799, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat (tinggi) antara variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikatnya. Hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .600a .360 .326 2.506

a. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan b. Dependent Variable: Preferensi

Sumber: Hasil Output SPSS

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) dilihat dari Adjusted R Square adalah sebesar 0.326. Hal ini menunjukkan bahwa 32.6% preferensi pedagang pasar Parung dapat dijelaskan oleh variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama. Sedangkan sisanya 67.4% (100%-32.6%) dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel independen yang tidak dilakukan dalam penelitian ini. Karena nilai Adjusted R Square dibawah 50% atau cederung mendekati nilai 0 maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen kurang mampu menjelaskan variansi variabel dependen.

5. Uji Hipotesis

a. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara signifikan (bersama-sama) berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Uji F Hitung

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 265.291 4 66.323 10.563 .000b

Residual 470.909 75 6.279

Total 736.200 79

a. Dependent Variable: Preferensi

b. Predictors: (Constant), Agama, Sosial, Lokasi, Pelayanan Sumber: Hasil Output SPSS

Pada tabel 4.13 ditampilkan uji F yang dapat dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel pelayanan, sosial, lokasi dan agama terhadap preferensi pedagang. Dari perhitungan pada tabel didapat nilai F hitung pada model 1 sebesar 10.563 dengan signifikansi 5%, df1 = 4 san df2 = 75, didapat nilai F tabel sebesar 2.49. Maka dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel yaitu 10.563 > 2.49 berarti Ho ditolak dan artinya variabel independen (pelayanan, sosial, lokasi dan agama) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (preferensi).

Berdasarkan nilai probabilitas diketahui bahwa Sig. uji F adalah 0.000 dimana lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) yang berarti Ho ditolak, yang artinya menerima hipotesis Ha yaitu secara simultan (bersama-sama) variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji T (Uji Parsial)

Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial (individu) berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependennya. Hasil hipotesis pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 4.14 Uji T Hitung Model T Sig. 1 (Constant) 4.359 .000 Pelayanan 3.636 .001 Sosial -2.371 .020 Lokasi 3.613 .001 Agama 1.989 .055

a. Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS

Dapat dilihat dari tabel 4.14 diatas untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dengan menghitung T tabel, dengan signifikansi ɑ = 0,05 (5%), karena digunakan hipotesis dua arah ketika mencari T tabel maka nilai ɑ dibagi 2

menjadi 0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan n-k-1 (80 – 4 – 1 = 75). Maka berdasarkan t tabel diperoleh hasil sebesar 1.995.

1) Menguji signifikansi variabel pelayanan (X1)

Terlihat bahwa T hitung koefisien variabel pelayanan adalah sebesar 3.636, dari hasil yang telah diperoleh antara T hitung dengan T tabel yaitu 3.636 > 1.995. Maka Ho ditolak yang artinya variabel pelayanan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi.

Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel pelayanan sebesar 0.001 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan artinya variabel pelayanan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel pelayanan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi.

2) Menguji signifikansi variabel sosial (X2)

Terlihat bahwa T hitung koefisien sosial adalah sebesar 2.371 dan T tabel 1.995, maka 2.371 > 1.995 yang berarti Ho ditolak artinya variabel sosial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap preferensi.

Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel sosial sebesar 0.020 < 0.05 yang berarti Ho ditolak dan artinya variabel sosial secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi.

Nilai T negatif menunjukkan bahwa variabel sosial mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan preferensi.

3) Menguji signifikansi variabel lokasi (X3)

Dapat dilihat bahwa T hitung koefisien lokasi adalah sebesar 3.613 dan T tabel sebesar 1.995, maka 3.613 > 1.995 yang berarti Ho ditolak artinya variabel lokasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi.

Berdasarkan nilai probabilitas terlihat bahwa pada variabel lokasi sig. sebesar 0.001 < 0.05 yang berarti Ho ditolak yang artinya variabel lokasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel lokasi mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi.

4) Menguji signifikansi variabel agama (X4)

Terlihat pada T hitung koefisien variabel agama adalah sebesar 1.989, dan T tabel adalah 1.995 yang berarti 1.989 < 1.995 yang berarti Ho diterima dan artinya variabel agama secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel preferensi.

Dan pada variabel agama 0.055 > 0.05 ini berarti dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, artinya secara parsial variabel agama tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel preferensi. Nilai T positif menunjukkan bahwa variabel agama mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi.

6. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil regresi linear berganda meliputi penyajian hasil pengujian untuk melihat pengaruh antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Tabel 4.15 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 16.348 3.750 Pelayanan .518 .143 .366 Sosial -.601 .254 -.222 Lokasi .603 .167 .364 Agama .313 .157 .209

a. Dependent Variable: Preferensi Sumber: Hasil Output SPSS

Dari output data hasil olahan spss dalam tabel Unstandardized Coefficients diperoleh model regresi berganda sebagai berikut:

Y = 16.348 + 0.518 X1– 0.601 X2 + 0.603 X3 + 0.313 X4

a. Nilai konstanta persamaan linear menunjukkan angka 16.348 hal ini berarti jika variabel pelayanan (X1), sosial (X2), lokasi (X3) dan

agama (X4) sama dengan nol, maka preferensi pedagang pasar Parung terhadap sumber permodalan di lembaga keuangan syariah sebesar 16.348.

b. Koefisen regresi pelayanan (X1) bernilai 0.518. Hal ini

menunjukkan bahwa jika variabel pelayanan mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.518.

c. Koefisen regresi sosial (X2) bernilai -0.601. Hal ini menunjukkan

jika variabel sosial mengalami kenaikan satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami penurunan sebesar 0.601. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan yang berlawanan arah antara variabel sosial dengan preferensi, semakin naik variabel sosial maka semakin turun preferensi.

d. Koefisien regresi lokasi (X3) bernilai 0.603, yang berarti jika variabel lokasi mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan

asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.603.

e. Koefisien regresi agama (X4) bernilai 0.313, yang berarti jika

variabel agama mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka preferensi pedagang pasar Parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah mengalami kenaikan sebesar 0.313.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, maka dapat dilihat bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap preferensi pedagang pasar parung dalam memilih sumber permodalan di lembaga keuangan syariah adalah faktor lokasi yaitu sebesar 0.603.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebanyak 34 responden (42.5%) pasar Parung cenderung memilih koperasi syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang paling diminati, sedangkan perbankan syariah sebanyak 11 orang (13.75%) menempati urutan terakhir pilihan pedagang dalam memilih lembaga keuangan syariah untuk memenuhi modal mereka.

2. Analisis regresi menunjukkan bahwa sebesar 32.6% preferensi pedagang pasar Parung dapat dijelaskan oleh faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama. Sedangkan sisanya 67.4% dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor pelayanan, sosial, lokasi dan agama kurang dapat menjelaskan varians dari preferensi pedagang pasar Parung dalam memenuhi sumber permodalan di lembaga keuangan syariah.

3. Berdasarkan hasil uji F (simultan) diketahui bahwa F hitung > F tabel yaitu 10.563 > 2.49. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor pelayanan, sosial, lokasi, dan agama secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap preferensi.

4. Berdasarkan hasil uji T (parsial) diketahui T tabel sebesar 1.995, T hitung variabel pelayanan sebesar 3.636 > 1.995 maka variabel pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi dan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi, lalu variabel sosial sebesar 2.371 > 1.995 maka variabel sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi namun tidak mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi karena adanya nilai negatif pada T hitung, T hitung variabel lokasi sebesar 3.613 > 1.995 yang artinya variabel lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi dan mempunyai hubungan yang searah dengan preferensi, dan terakhir variabel agama sebesar 1.989 < 1.995 yang artinya variabel agama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap preferensi namun mempunyai hubungan yang searah.

B. Saran

Berdasarkan analisa data dan pembahasan pada bab sebelumnya yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran dan masukan sebagai pelengkap penulisan skripsi, yaitu sebagai berikut:

1. Kepada seluruh lembaga keuangan syariah baik formal maupun non formal agar terus melakukan inovasi, promosi dan sosialisasi kepada masyarakat yang belum mengenal lembaga keuangan syariah karena

Dokumen terkait