• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Data Informan

Dalam kesempatan kali ini penulis mengadakan wawancara dengan beberapa narasumber yang telah memberikan informasi kepada penulis berkenaan dengan judul penelitian yang diambil. Para informan tersebut adalah pengasuh, beberapa dewan asatidz dan santri yang ada di Pondok Pesantren Pancasila. Di bawah ini akan diuraikan data-data beberapa informan yang berkenan memberikan informasi. Informan-informan tersebut adalah sebagai berikut:

1. UM. Beliau dilahirkan di Malang pada 16 September 1960, beliau adalah alumni Ponpes Darussalam Gontor, Ponorogo dan sudah mengabdikan diri cukup lama di Gontor. Mengabdi di bagian koperasi pondok yang menangani banyak cabang usaha, sehingga jiwa wiraswasta beliau muncul dan hingga sekarang jiwa itu masih ada dengan membuka usaha di Ponorogo. Beliau bergelar sarjana muda (BA) pada usia 28 tahun tepatnya pada tahun 1988. Suami dari Ibu Anis Wahyuni yang sekarang sudah dikaruniai 3 (tiga) putri dan seorang putra ini beralamatkan di Joresan, Mlarak, Ponorogo. Pengasuh Ponpes Agro Nur El Falah yang sudah usia 54 tahun ini dikenal dengan suara beliau yang lantang, tegas ketika menyampaikan materi kepada santri.

2. DR. Kepala SMK-SPP Dharma Lestari kelahiran Ponorogo, 7 Juli 1969 ini adalah pengajar yang mampu membuat suasana pembelajaran menjadi asyik. Beliau istri

29 Rumah induk/yayasan 1 Baik

30 Pendopo/aula 1 Baik

putra yang termasuk santri di Ponpes Agro Nur El Falah. Berbekal pengalaman belajar di Ponpes Al Islam kemudian melanjutkan di Ponpes Al Amin Madura, banyak pemikiran yang sudah beliau sumbangkan untuk perkembangan Ponpes. 3. SH. Salah satu alumni Pondok Moderen Darussalam Gontor yang dilahirkan di

Kab. Semarang, 5 Oktober 1982. Cukup lama beliau mengabdi di Pondok Gontor yang disengaja karena memang ingin punya banyak pengalaman, pekerjaan yang menantang adalah hobby beliau. Slogan yang patut dicontoh dari beliau adalah “sebaik-baik pekerjaan adalah yang diselesaikan”. Ketika masa pengabdian di Gontor beliau juga menempuh pendidikan di Institut Study Islam Darussalam (ISID) Gontor, jurusan Teologi Islam dan lulus pada tahun 2005. Mengakhiri masa lajang di usia 30 tahun dan kini sudah dikaruniai seorang putri, yang bernama Bilqist.

4. MR. tahun 2009 beliau mulai mengabdikan diri di Ponpes Agro Nur El Falah Salatiga ini, setelah menyelesaikan studinya di Pondok Al Asyriyah Nurul Iman, Parung Bogor. Memperistri Nur Jannah dan kini sudah dikaruniai seorang putra yang bernama Agil. Ustadz yang dikenal dengan suaranya yang merdu katika membaca Al Quran ini terlahir di Demak, 21 juni 1983. Disamping dikenal dengan suaranya yang merdu, enak didengar, beliau juga pandai membuat kaligrafi, dan salah satu ekstra yang diampu adalah ekstra kaligrafi.

5. KM. Magelang, 22 Januari 1992 adalah tanggal kelahiranya. Santri yang dahulu aktif membantu di dapur dan sekarang mengabdikan diri dengan membantu di bagian logistic santri dan asatidz. Selesai dari SMK-SPP Dharma Lestari kemudian melanjutkan kursus D1 Administrasi di Amika Salatiga. Niat untuk belajar yang

kuat membuat beliau selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar. Beliau beralamatkan di Pagergunung, Kec. Ngablak, Magelang.

6. NT. Salah satu alumni Ponpes Agro Nur El Falah Salatiga yang kini sedang mengabdikan diri di pondok sambil melanjutkan pendidikanya di IAIN Salatiga jurusan Tarbiyah Bahasa Arab. Santri kelahiran Magelang, 9 Oktober 1995 ini satu- satunya santri yang memakai kaca mata di kelasnya, terlihat cerdas dan rajin, namun memang begitulah beliau, santri yang diunggulkan di kelasnya. Putra dari bapak Muthohar Sunhaji dan ibu Umi Aslamiyah yang berlamatkan di Jetis Gayu RT.01 / RW.10 Wringin Putih Kec.Borobudur Kab.Magelang.

7. TA, santri yang berasal dari So’e, Nusa Tengggara Timur dikenal pandai bergaul dengan teman, kelihatan tegas tetapi santai, begitulah kata santri yang lain. Pria kelahiran So’e, 26 Februari 1997 putra dari Wahab Muhammad AB dan Aminah Matau. Anak Nusa Tenggara Timur yang sudah cukup mahir dalam menggunakan bahasa Jawa, tetapi masih terdengar kaku, kini sudah kelas XII di SMK-SPP Dharma Lestari. Kandidat ketua Pengurus Organisasi Santri yang cukup kuat tetapi kalah dalam debat calon ketua.

8. MA, santri asli kelahiran Salatiga, 17 Juli 1996 yang beralamatkan di Tingkir Lor RT 2/RW 2, Dsa. Tingkir Lor, Kec.Tingkir, Salatiga ini santri yang suka berdebat dengan teman saat mencari solusi dalam menanggapi sebuah masalah. Diplomasinya bagus dan sering dijadikan sebagai kandidat oleh teman-temanya dalam menyampaikan aspirasi kepada para asatidz apa yang menjadi keluhan atau masalah yang dialami para pengurus Organisasi Santri dalam menggerakan

kegiatan di Ponpes Agro Nur El Falah. Putra dari bapak Basirun dan ibu Murfiani yang kini sedang meenmpuh pendidikan di kelas XII SMK-SPP Dharma Lestari. 9. MM. putra dari bapak Slamet wahid dan ibu Siti Mariyah ini santri yang cukup

pendiam, tidak terlalu banyak bicara tetapi sering menyelesaikan tugas yang diberikan, penuh pertimbangan sabelum konsultasi dan menyampaikan sesuatu kepada ustadz maupun santri yang lain. Dengan bahasa yang halus, sopan, dan runtut begitulah gaya beliau dalam berbicara. Pria kelahiran Kab. Semarang pada 14 Mei 1997 ini menjadi sudah belajar di pondok sejak masuk SMK, dan sekarang kelas XII. Durenan, 03/07, Timpik, Kec. Susukan, Kab. Semarang adalah kampung halaman tercinta.

10. RP. Santri lulusan dari SMP Negeri 2 Salatiga ini kini menjabat sebagai ketua Organisasi Pendok Pesantren Agro Nur El Falah (OPPN). Pandai, cerdas tetapi kadang sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain karena gaya bicaranya yang terdengar kaku, malu, takut salah, kurang percaya diri. Santri kelahiran Salatiga, 5 Maret 1997 ini putra dari bapak Suroto dan ibu Rini Dimyati yang tinggal di Pulutan, 02/04, Pulutan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga.

11. NC, seorang santri yang masih lugu, tetapi sering diandalkan oleh teman-teman sekelasnya yaitu kelas XI SMK-SPP Dharma Lestari. Santri kelahiran Kab. Semarang, 25 Februari 1997 putra dari bapak Supardi dan ibu Sutinem ini dikenal dengan santri yang suka membantu teman, dan dia ingin membantu teman-teman yang lain dengan ikut kegiatan Saka Bakti Husada yaitu belajar sesuatu yang baru dan ditularkan kepada teman-teman yang belum sempat belajar tentang Saka Bakti Husada. Berani dalam berargumen dan siap menerima kekalahan saat argumenya

salah, tanda bahwa santri ini giat belajar baik dari buku, majalah, bahkan dari teman sendiri.

12. BM, Tegalrejo adalah tempat kelahiranya yaitu pada 3 Agustus 1998. Sejak masuk SMP di pondok dikenal dengan pendiam, pandai, cerdas dan menjadi kebanggan para guru di SMP. Masuk SMK-SPP Dharma Lestari dan kini sudah kelas XI tetap dengan gayanya yang pendiam, meski kini sudah tidak menjadi juara kelas tetapi tetap mampu memberikan solusi dalam game, soal, dan kegiatan. Putra dari bapak Burhanuddin dan ibu Siti Qomariyah yang tinggal di Tarukan, Dawung, Kec. Tegalrejo, Kab. Magelang.

13. SR. Salah satu santri yang dikenal dengan rajin, taat, sopan, sering menjadi bahan pembicaan guru saat istirahat, paling tidak mampu mengobati kekesalan guru karena menghadapi santri yang kadang usil. Santri yang berasal dari tanah seberang yaitu pulau Sumatra, tepatnya Lampung. Terlahir dalam keluarga yang tergolong kurang mampu tetapi memiliki niat belajar yang kuat. Semangat belajarnya patut dicontoh oleh teman-temanya. 15 September 1998 adalah kelahiranya, terpisah dari orang tua sejak masuk SMK-SPP Dharma Lestari demi menuntut ilmu dan meringankan beban orang tua.

14. IR. Setiap orang memiliki kelebihanya masing-masing, demikan juga dengan santri kelahiran Kabupaten Magelang, 21 Agustus 1999 ini, pendiam, kurang aktif tetapi pandai membuat kaligrafi. Sudah 4 tahun tinggal di Ponpes Agro Nur El Falah salatiga ini, sejak SMP sampai sekarang tetap menjaga gaya, stile, penampilan begitulah kata teman-temanya. Putra dari bapak Asroni dan ibu Sumanah ini terlihat

serius saat mengerjakan tugas di kelas tetapi ternyata melukis kaligrafi, bakat yang perlu diarahkan agar bermanfaat dan tidak salah tempat.

15. MD. Berbadan kecil, sopan, dan lucu, kata temanya kelucuanya itu adalah factor bawaan keluarga, karena kakanya dulu yang juga salah satu alumni ponpes Agro Nur El Falah juga terkenal dengan tingkahnya yang kocak. Santri kelahiran magelang, 23 Desember 1998 ini kadang menunjukan wajah bersalah tetapi terlihat lucu. Salah satu santri yang memberi warna sendiri dalam kisah belajar di pondok, semoga dia bisa jadi santri yang bermanfaat untuk keluarga, bangsa, Negara dan tentunya agama Islam. Amin.

Dokumen terkait