• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Uji Distribusi Kedatangan Kapal

4.3.2 Data Kapal PRIORITAS

Uji distribusi Poisson digunakan untuk menguji kesesuaian distribusi

pengamatan dengan distribusi yang diharapkan terhadap seluruh data kedatangan

yang didapat dari PT. BJTI. Dari hasil pengolahan tersebut akan diambil kesimpulan

apakah distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi yang diharapkan. Adapun

output hasil perhitungan ditampilkan pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 UjiData Kedatangan Kapal Prioritas

Hasil Uji Data Kedatangan Kapal Prioritas

Uji Distribusi Poisson P-Value 0.992

Untuk mendapatkan kesimpulan apakah distribusi kedatangan yang diharapkan sesuai

dengan distribusi pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis terhadap output hasil

pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 menunjukkan uji distribusi Poisson yang dilakukan. Pada uji data

kedatangan kapal terlihat bahwa nilai dari P-Value adalah 0,992 atau probabilitas berada di atas 0,05 (0,992 > 0,05). Maka H0 tidak ditolak, atau dengan kata lain uji

distribusi kedatangan kapal adalah berdistribusi Poisson.

Ringkasnya pada Tabel 4.4, di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang

dilakukan, mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa

untuk proses kedatangan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan

distribusi yang diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Dengan demikian kedatangan kapal ke dermaga mengikuti Distribusi Poisson.

4.4 Uji Distribusi Keberangkatan Kapal

4.4.1 Data Kapal FIFO

Sama halnya dengan uji distribusi kedatangan kapal, uji distribusi

keberangkatan kapal pun memiliki karakteristik distribusi yang harus diketahui.

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, diasumsikan bahwa proses

keberangkatan kapal mengikuti distribusi Poisson. Pengujian terhadap data FIFO

pelayanan kapal/satu bulan diolah menggunakan dengan metode distribusi Poisson.

Tabel 4.5 berikut adalah output hasil pengolahan untuk distribusi keberangkatan

kapal.

Tabel 4.5 Uji Data Keberangkatan FIFO

Hasil Uji Data Keberangkatan Kapal FIFO

Uji Distribusi Poisson P-Value 0.872

Untuk memperoleh kesimpulan apakah distribusi dari proses keberangkatan yang

diharapkan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis

terhadap output hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.5.

Begitu juga pada pengujian distribusi kedatangan, untuk memperoleh hasil

hipotesa, pengujian dilakukan pada nilai probabilitas yang diperoleh uji per satu

dan hasil ini ada di atas 0,05 (0,872 > 0,05). Maka H0 untuk uji keberangkatan

kapal/satu bulan adalah tidak ditolak, dengan kata lain ada kesesuaian antara

distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan sehingga distribusi

keberangkatannya adalah distribusi Poisson.

karena pada Tabel 4.5 di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang dilakukan,

mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa, untuk proses

keberangkatan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan distribusi yang

diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Maka keberangkatan kapal ke dermaga mengikuti Distribusi Poisson.

4.4.2 Data Kapal Prioritas

Demikian juga dengan uji distribusi kedatangan kapal, uji distribusi

keberangkatan kapal pun memiliki karakteristik distribusi yang harus diketahui.

Berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan, diasumsikan bahwa proses

keberangkatan kapal mengikuti distribusi Poisson.

Pengujian terhadap data proritas keberangkatan kapal/satu bulan diolah

menggunakan dengan metode distribusi Poisson. Tabel 4.6 berikut adalah output hasil pengolahan untuk distribusi keberangkatan kapal.

Tabel 4.6 Uji Data Keberangkatan Kapal Prioritas

Hasil Uji Data Keberangkatan Kapal PRIORITAS

Untuk memperoleh kesimpulan apakah distribusi dari proses keberangkatan yang

diharapkan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan, maka dilakukan uji hipotesis

terhadap output hasil pengolahan yang ditampilkan pada Tabel 4.6.

Sama halnya pada pengujian distribusi kedatangan, untuk memperoleh hasil

hipotesa, pengujian dilakukan pada nilai probabilitas yang diperoleh uji data

pelayanan kapal/satu bulan. Pada uji keberangkatan kapal nilai probabilitas yang

didapatkan adalah 0,764, dan hasil ini ada di atas 0,05 (0,764 > 0,05). Maka H0 untuk

uji keberangkatan kapal/satu bulan adalah tidak ditolak, dengan kata lain ada

kesesuaian antara distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan sehingga

distribusi keberangkatannya adalah distribusi Poisson.

Sesuai pada Tabel 4.6 di kolom hasil pengujian terlihat bahwa uji yang

dilakukan, mempunyai hipotesa H0 tidak ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa,

untuk proses keberangkatan kapal ke dermaga distribusi pengamatan sesuai dengan

distribusi yang diharapkan ((F0(x) = SN(x)). Maka keberangkatan kapal ke dermaga mengikuti Distribusi Poisson.

4.5 Pemecahan Masalah di Dermaga Kapal

Hasil pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya,

diperoleh kriteria keadaan sistem antrian yang ada di dermaga kapal adalah sebagai

a. Distribusi kedatangan kapal ke dermaga mengikuti distribusi Poisson.

b. Distribusi pelayanan kapal mengikuti distribusi Poisson.

c. Dermaga pelayanan kapal mempunyai 2 dermaga (c = 2) untuk melayani kedatangan kapal untuk disiplin antrian FIFO dan mempunyai 1 dermaga (c = 1) untuk disiplin antrian Prioritas.

d. Pelayanan yang diberikan dibagi dalam dua jenis yaitu, kapal yang pertama

datang akan dilayani terlebih dahulu, dan kapal yang memiliki skala proritas

yang tinggi yang dilayani terlebih dahulu.

e. Antrian yang ada di dermaga pelayanan merupakan antrian dari sederetan

kapal-kapal yang menunggu untuk dilayani.

f. Sumber kedatangan kapal tidak terbatas.

Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan di atas, maka sistem

antrian yang ada di dermaga kapal dapat dikategorikan sebagai model antrian

Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas (M/M/c) : (GD/∞/∞). Namun,

model antrian FIFO tersebut dapat disimulasikan untuk sistem yang berada dalam

kondisi tetap (steady state) di mana 1 .

c

dan model antrian Prioritas jika berada pada kondisi tetap (steady state) di mana S1= dengan So=0.

Akan diperiksa apakah sistem antrian kapal dengan disiplin antrian FIFO

sudah berada pada kondisi tetap atau belum dengan nilai c = 2 : dari perhitungan

sistem antrian kapal dengan disiplin antrian prioritas sudah berada pada kondisi tetap

atau belum dengan nilai : dengan So=0 dari perhitungan didapat S1=

sehingga syarat steady state telah terpenuhi.

Syarat uji distribusi untuk kedatangan dan pelayanan telah diketahui dengan

sesuainya distribusi yang diharapkan dengan distribusi pengamatan, yaitu mengikuti

Distribusi Poisson. Keadaan sistem untuk tingkat kedatangan yang maksimum telah

berada pada kondisi tetap sehingga simulasi model antrian pelayanan ganda dengan

populasi tidak terbatas (M/M/c): (GD/∞/∞) dan prioritas tunggal (N-P) terhadap data yang telah didapatkan bisa dilakukan.

Berikut adalah hasil simulasi untuk model antrian FIFO (M/M/c): (GD/∞/∞):

1. Probabilitas tidak ada pelayanan :

Po = 0,318

2. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan menunggu dalam antrian :

Lq =0,308 kapal ≈ 0 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam antrian adalah 0 kapal 3. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan menunggu dalam sistem :

Ls = 1.302 kapal ≈ 1 kapal

4. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian :

Wq= 0,195 hari = 4.68 jam

Jadi, rata-rata waktu tunggu untuk setiap kapal yang diharapkan dalam antrian

adalah selama 4.68 jam

5. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem (antrian+pelayanan) :

Ws = 0,824 hari = 19.776 jam

Jadi, rata-rata waktu tunggu untuk setiap kapal yang diharapkan dalam sistem

adalah selama 19.776 jam

Simulasi yang telah dilakukan terhadap data sekunder dengan disiplin antrian

FIFO pada Model Antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), berkaitan dengan tujuan dari

penelitian ini diperoleh informasi bahwa rata-rata laju kedatangan kapal (λ) adalah

1.52 kapal/hari dengan kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan rata - rata kapal

keluar atau pelayanan kapal (µ) adalah 1.59 kapal/hari dengan pelayanan kapal

mengikuti distribusi poisson. Rata-rata laju pelayanan dermaga pada kapal (c µ)

dengan c = 2 dan µ = 1.59 adalah 3.18 kapal/hari dengan pelayanan mengikuti

distribusi Poisson. Untuk rata-rata waktu pelayanan untuk setiap kapal 1

   

  adalah

0.63 hari/kapal atau 15.12 jam/kapal. Selanjutnya rata-rata banyaknya kapal yang

diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 1.302 kapal. Demikian juga

mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 0.308 kapal. Dan rata-rata waktu yang

digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 0.824 hari

atau 19.776 jam. Serta rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap kapal untuk

menunggu dalam antrian (Wq) adalah 0.195 hari atau 4.68 jam.

Berikut adalah hasil simulasi untuk model antrian prioritas tunggal(N-P) :

1. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam antrian :

Wq= 3.207 hari

2. Rata-rata waktu menunggu yang diharapkan dalam sistem :

Ws= 3.959 hari

1. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan dalam antrian :

Lq= 3.816 kapal ≈ 4 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam antrian adalah 4 kapal

2. Rata-rata jumlah kapal yang diharapkan dalam sistem (antrian+pelayanan) :

Ls= 4.711 kapal ≈ 5 kapal

Jadi, rata-rata jumlah kapal yang menunggu dalam sistem adalah 5 kapal

Simulasi yang telah dilakukan terhadap data sekunder dengan disiplin antrian

prioritas tunggal (N-P), berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini diperoleh

kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan rata- rata kapal keluar atau pelayanan

kapal (µ) adalah 1.33 kapal/hari dengan pelayanan kapal mengikuti distribusi

Poisson. Untuk rata-rata waktu pelayanan untuk setiap kapal 1

   

  adalah 0.75

hari/kapal atau 18.13 jam/kapal. Selanjutnya rata-rata banyaknya kapal yang

diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 4.711 kapal. Demikian juga

dengan rata-rata banyaknya kapal yang diharapkan berada dalam antrian untuk

mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 3.816 kapal. Dan rata-rata waktu yang

digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 3.959 hari.

Serta rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap kapal untuk menunggu dalam

antrian (Wq) adalah 3.207 hari.

Semua perhitungan dari model antrian pelayanan ganda dengan populasi

tidak terbatas dan model antrian prioritas tunggal yang telah disimulasikan

merupakan alternatif optimum yang diperoleh secara analisis teori antrian untuk

memberikan pelayanan optimal terhadap kapal yang ada di Dermaga PT. BJTI,

Surabaya, Jawa Timur.

4.6 Tampilan Aplikasi Antrian

Pada tampilan aplikasi antrian ini terdapat banyak fitur diantaranya, menu

umum, menu kapal, menu dermaga, menu perusahaan, menu pelanggan dan menu

Dokumen terkait