• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi sistem kapal di berlian jasa terminal Indonesia PT.BJTI dermaga surabaya berbasis website

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi sistem kapal di berlian jasa terminal Indonesia PT.BJTI dermaga surabaya berbasis website"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL

DI BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

(PT. BJTI) DERMAGA SURABAYA BERBASIS

WEBSITE

Aghia Khumaesi S.

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

APLIKASI SISTEM ANTRIAN KAPAL

DI BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA (PT. BJTI)

DERMAGA SURABAYA BERBASIS WEBSITE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Aghia Khumaesi .S.

107094002028

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul “Aplikasi Sistem Antrian Kapal Di Berlian Jasa Terminal

Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website” yang ditulis oleh

Aghia Khumaesi S, NIM 107094002028 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai

Drs.Slamet Aji Pamungkas, M.Eng NIP. 19670618 199301 1001

Pembimbing 2,

Gustina Elfiyanti, M.Si NIP. 19820820 200901 2 006

Ketua Program Studi Matematika,

Yanne Irene, M.Si Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

(4)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 10 juni 2011

Aghia Khumaesi .S.

(5)

PERSEMBAHAN

Sebuah persembahan kecil semoga menjadi arti besar untuk keluarga saya, untuk abi, mama, tehfini, angami, angipan,

tehfarah, egi jelek, k’tia, k’ola dan k’sayuti serta

keponakan-keponakan saya teteh nahwa, fayad, bara dan

“inocent face” fatin.

Dan sahabat-sahabat saya yang telah mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan semangat persahabatan

dan persaudaraan yang terjadi diantra kita...

MOTTO

Sabda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam :

“Orang yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.

Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan apa yang diinginkan

Barang siapa yang bersabar pasti akan mendapatkan apa yang diinginkan

Be the best for everything we do

(6)

ABSTRAK

AGHIA KHUMAESI .S., Aplikasi Sistem Antrian Kapal Di Berlian Jasa Terminal

Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website. (Dibimbing oleh Slamet

Aji Pamungkas and Gustina Elfiyanti)

Banyaknya terminal kapal di Indonesia saat ini memacu persaingan dalam meningkatkan pelayanan kapal. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah meningkatkan pelayanan kapal dengan membuat sistem aplikasi antrian kapal berbasis website. Sistem aplikasi ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan kapal di Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) di Surabaya. Sistem aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan bahasa pengoperasian basis data MYSQL. Fitur-fitur pada sistem aplikasi kapal ini dapat digunakan untuk pengambilan data, penyimpanan data, pengaturan jadwal dan pemesanan kapal secara

online. Sistem aplikasi ini digunakan untuk mengoptimalkan sistem pelayanan pada kapal yaitu, dengan mengefektifkan dan mengefisienkan pelayanan kapal sehingga tidak terjadi antrian kapal yang menumpuk. Selain dapat membantu dalam proses peningkatan pelayanan kapal, sistem aplikasi ini juga dapat mempermudah para perusahaan kapal baik di Indonesia maupun diluar negeri agar dapat memesan penjadwalan pelayanan kapal dan pengecekan jadwal kapal secara online tanpa harus datang ke PT. BJTI.

Aplikasi ini juga menggunakan teori antrian dengan dua disiplin yaitu disiplin FIFO dan disiplin prioritas. Pada antrian kapal FIFO menggunakan metode perhitungan Model (M/M/c) : (GD/∞/∞) yaitu metode antrian populasi tidak terbatas dengan pelayanan majemuk. Sedangkan, untuk antrian kapal prioritas menggunakan metode prioritas (N-P) karena pelayanannya tunggal. Sehingga didapatkan kesimpulan dari kedua disiplin antrian tersebut yang masing-masing berbeda.

(7)

ABSTRACT

AGHIA KHUMAESI .S., The Application of Queue System the ship services in Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) Surabaya Based On Website.

(Supervised by Slamet Aji Pamungkas and Gustina Elfiyanti)

Large number of vessel terminals in Indonesia today causes a competition in improving the ship services. One of method is used to improve the ship services by creating a ship queue system with web-based application. This application system is used in order to increase the ship services in Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT. BJTI) Surabaya. The Application system was created using PHP programming language and MySQL database operating language. It has some features with regards the ship services which are consist of data collection, data storage, a ship schedule and online reservation. This application is used to optimize the services effectively and efficiently so that there is no long ships queue. In addition to assist in the process of improving the services of ship systems, this application is also applicable for both Indonesia and foreign ship companies which provides an online ship services such as reservation and ship schedule check. Thus it make easier and it is not required to come to PT. BJTI.

This application also uses queuing theory to the two disciplines are FIFO discipline and discipline a priority. On board FIFO queue model calculation method (M / M / c): (GD / ∞ / ∞) queuing method is not limited to populations with diverse services. Meanwhile, to ship priority queue using a priority (NP) due to a single ministry. Thus it was concluded from these two disciplines queue, each different.

(8)

KATA PENGANTAR

مسب

ها

نمحرلا

ميحرلا

Seraya memanjatkan puji serta syukur hanya bagi Allah SWT. tuhan semesta

alam, yang dengan nikmat dan karunianya kita semua bisa merasakan indahnya

kehidupan ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan dan selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta segenap

pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah hirobbil a’lamin penulis ucapkan

karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek

Kerja Lapangan ini yang berjudul, “ Aplikasi Sistem Antrian Kapal di Berlin Jasa

Terminal Indonesia (PT. BJTI) Dermaga Surabaya Berbasis Website”.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam

penulisan laporan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan untuk menuju

kesempurnaan, dan penulis mencoba berikhtiar senantiasa memberikan semaksimal

mungkin dengan harapan Laporan skripsi ini dapat memperoleh hasil yang baik.

Dalam kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis menghaturkan ucapan

Terima Kasih kepada:

1. Yanne Irene, M.Si selaku Ketua Program Studi (Prodi) Matematika Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Semua dosen Program

Studi Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

membantu dalam penulisan laporan skripsi ini.

(9)

3. Agustina Elfiyanti, M.Si selaku Pembimbing II dan sebagai dosen Prodi

Matematika FST

4. Abiku H. AM Su’ud , Mamaku Churatus Suduriyah, Kakakku Teteh fini,

Angami, Angipan, T’Farah, K’Tia, K’Sayuti serta adikku Auzan Elghifari

“iyek” yang telah memberi semangat dan do’anya demi terselesainya skripsi

ini. I Luv U All...

5. Teman satu kamarku fiqih wulandari yang selalu membangkitkan semangat

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Mantan teman satu kamarku Hilda Sovia yang telah memberikan software

„visio’ demi kelancaran penulisan skripsi.

7. Sahabatku Faradhila, Rika Hanifah dan Bestari Nawangsih yang telah

memberi penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi.Thanks My Best

Friends...

8. Teman-teman Matematika angkatan 2007, yang selalu mensupport penulis

dalam menulis skripsi.Thanks guys....

Kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan berkaitan dengan

penyusunan Laporan skripsi ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Semoga kita

semua senantiasa diridhoi dan mendapatkan rahmat dan hidayah-Nya serta selalu

berada di jalan yang lurus. Amin .

Jakarta, 14 Juni 2011

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PENGESAHAN UJIAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Teori Antrian ... 6

(11)

2.2.1 Karakteristik Kedatangan ... . 8

2.2.2 Karakteristik Pelayanan ... . 10

2.3 Disiplin Antrian ... 11

2.4 Fasilitas Pelayanan………. 12

2.5 Fasilitas Sistem Antrian………. 13

2.6 Model Antrian(M/M/c): (GD/~/~) ... 14

2.7 Disiplin Antrian Prioritas Pelayanan ... 16

2.7.1 Pelayanan Tunggal N-P... . 17

2.8 Peranan Distribusi Poisson dan Eksponensial ... 18

2.9 Konsep Dasar Database... 21

2.9.1 ERD(Entity Relationship Diagram) ... 21

2.9.2 Entitas dan Himpunan Entitas ... 21

2.9.3 Atribut ... 22

2.9.4 Relasi(Relationship) ... 23

2.9.5 Keterkaitan ... 24

2.9.6 Normalisasi ... 25

2.10 DFD... ... 27

2.11 PHP Dan Database Mysql... ... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Waktu Penelitian ... 29

(12)

3.3 Metode Pengolahan Data ... 30

3.3.1 Uji Distribusi ... 30

3.3.2 Metode Antrian ... 31

3.4 Rancangan Antrian ... 32

3.4.1 ERD ... 32

3.4.2 Normalisasi ... 34

3.4.4 Kamus Data ... 37

3.4.5 DFD Level 0 ... 41

3.4.6 DFD Level 1 ... 43

3.4.6 DFD Level 2 ... 47

3.6 Site Map ... 50

3.6 Alur Penelitian ... 51

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Data Pelayanan ... 54

4.2 Pembahasan Data Sistem Antrian ... 55

4.3 Uji Distribusi Kedatangan Kapal ... 59

4.3.1 Data Kapal FIFO ... 60

4.3.2 Data Kapal PRIORITAS ... 60

4.4 Uji Distribusi Keberangkatan Kapal ... 62

4.4.1 Data Kapal FIFO ... 62

4.4.2 Data Kapal PRIORITAS ... 63

(13)

4.6 Tampilan Aplikasi Antrian ... 69

4.6.1 Menu Umum ... 70

4.6.2 Menu Admin ... 72

4.7 Fitur Dalam Pengembangan……….. .. 76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

5.2 Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Normalisasi Pertama.. ... 36

Tabel 3.2 Normalisasi Kedua ... 37

Tabel 4.1 Data Kapal FIFO ... 55

Tabel 4.2 Data Kapal PRIORITAS ... 57

Table 4.3 Uji Kedatangan Kapal FIFO ... 60

Tabel 4.4 Uji Kedatangan Kapal PRIORITAS ... 61

Tabel 4.5 Uji Keberangkatan Kapal FIFO ... 62

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Himpunan Entitas ... 24

Gambar 2.2 Contoh Hubungan (relationship) ... 25

Gambar 2.3 Contoh Keterkaitan satu ke satu ... 26

Gambar 2.4 Contoh Keterkaitan satu ke banyak... 26

Gambar 2.5 Contoh Keterkaitan banyak ke banyak ... 27

Gambar 3.1 ERD. ... 33

Gambar 3.2 DFD Level 0 ... 41

Gambar 3.3 DFD Level 1 ... 43

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 1 ... 47

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 2 ... 48

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 3 ... 48

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 4 ... 49

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 5 ... 49

Gambar 3.9 Site Map Publik ... 50

Gambar 3.10 Site Map Admin ... 51

Gambar 3.11 Flow Chart ... 53

Gambar 4.1 Tampilan Layout Menu Umum ... 70

Gambar 4.2 Tampilan Layout Menu Admin ... 72

Gambar 4.3 Layout Menu Input ... 73

Gambar 4.4 Layout Menu Input Data Kapal... 74

Gambar 4.5 Layout Menu Laporan ... 75

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Uji Distribusi Poisson

Lampiran I I : Hasil Perhitungan Kapal FIFO dan Prioritas

Lampiran III : Data Waktu Pelayanan Kapal

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya,

untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam (SDA) supaya dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dimanapun berada maka Indonesia

memiliki sarana transportasi untuk mensuplai kebutuhan masyarakat Indonesia dari

Sabang sampai Merauke. Sarana transportasi yang dibahas adalah transportasi laut

karena transportasi laut memiliki fungsi penting sebagai alat transportasi antar pulau

dan antar propinsi yang keberadaanya tidak kalah penting dari sarana tranportasi lain,

untuk itu banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang transportasi

laut yaitu, perkapalan salah satunya adalah PT. BERLIAN JASA TERMINAL

INDONESIA (PT. BJTI).

PT. BJTI merupakan salah satu anak perusahaan PT. (Persero) Pelabuhan

Indonesia III adalah Badan Usaha Milik Negara selaku penyelenggara jasa

kepelabuhanan. PT. BJTI berdiri dan mulai melakukan aktifitas sebagai “PORT TERMINAL OPERATOR” terhitung sejak awal Januari 2002. Untuk mencapai

visinya yaitu “menjadi operator terminal terbaik di Indonesia dan mitra logistik

(18)

masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dewasa ini menuntut

pengaturan jadwal kapal supaya lebih terarah. Karena belum tersedianya penerapan

aplikasi sistem antrian (queue) terhadap kapal, maka PT. BJTI bekerja sama dengan

BPPT untuk membantu dan menjawab permasalahan tentang kurang teraturnya

penjadwalan kapal.

Hasil penelitian sebelumnya (yunitawaty, 2006) terbatas hanya melakukan

penelitian terhadap sistem antrian pelayanan dermaga tanpa membuat aplikasi sistem

antriannya sedangkan pada penelitian (Rizky,2004) sudah membuat aplikasi antrian

tetapi pada antrian bank. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk membuat

aplikasi sistem antrian kapal berbasis website dengan menggunakan software mysql

dan php dengan disiplin antrian kapal FIFO dan prioritas.

Model antrian [3] yang digunakan dalam permasalahan ini adalah model

antrian banyak saluran satu tahap [M/M/c] yaitu model atau struktur dimana hanya

ada sebuah antrian di depan fasilitas pelayanan yang berisi banyak saluran atau

pelayan. Obyek antrian dalam hal ini adalah kapal akan dilayani jika pelayan dalam

hal ini adalah dermaga yang siap dan dapat menerima kapal yang mengantri untuk

menurunkan atau bongkar muat peti kemas yang terdapat pada kapal tersebut, antrian

ini berdasarkan sifat FCFS/FIFO dan PRIORITAS(N-P) [6].

Rumusan operating research untuk model antrian [M/M/c] [6] didasarkan

(19)

distribusi Eksponensial negatif (infinite calling population). Setelah melakukan

perhitungan model antrian [M/M/c] maka untuk keefisienan dan keteraturan jadwal

kapal kami melakukan aplikasi antrian dengan menggunakan software database mysql

untuk keteraturan jadwal kapal di PT. BJTI.

Pengaturan konsep antrian supaya lebih efektif, efisien dan teratur dengan

menggunakan teknik database mysql [8] yaitu sebuah perangkat lunak sistem

manajemen basis data SQL (Database Management System) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. Dengan

menggunakan bahasa pemrograman PHP(Hypertext Preprocessor) [8] adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai

untuk memrogram situs web dinamis.

1.2Permasalahan

Permasalahan yang terjadi dalam aplikasi antrian ini adalah :

1. Bagaimana merancang dan membangun aplikasi sistem antrian kapal.

2. Bagaimana mengatur pola kedatangan dan pelayanan kapal agar efisien dan lebih

teratur.

3. Bagaimana solusi untuk mengatur jadwal antrian kapal sehingga efisien dan

(20)

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memberikan batasan masalah agar

lebih terarah yaitu bagaimana membuat aplikasi sistem antrian kapal di PT. BJTI

untuk pengaturan jadwal antrian kapal sehingga dapat efisien dan teratur, tetapi tidak

membahas antrian peti kemas pada kapal. Aplikasi ini berbasis website dengan

menggunakan databasemysql dan bahasa pemrograman php.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan penulisan skripsi ini antara lain :

1. Membuat rancangan aplikasi sistem antrian kapal di PT. BJTI.

2. Membuat pengaturan jadwal antrian kapal di PT. BJTI menjadi lebih terarah dan

teratur.

3. Memudahkan masyarakat/perusahaan dalam melakukan pendaftaran pendaratan

kapal.

4. Mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya pihak dermaga dan perusahaan pemilik

kapal.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk

membangun aplikasi antrian kapal di PT. BJTI dermaga Surabaya berbasis website,

(21)

terarah dan terkontrol sehingga tidak terjadi kesamaan jadwal yang menyebabkan

suatu hal yang tidak diinginkan. Program aplikasi antrian berbasis website ini juga

dapat dijadikan bahan atau rujukan tambahan untuk penelitian lebih lanjut di bidang

yang berkaitan.

Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga

dimanfaatkan untuk sistem antrian parkir mobil, motor, lampu merah, bank dan

sebagainya. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman

yang lebih baik terhadap database dan berbagai parameter yang digunakan terhadap

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Antrian

Antrian dapat terjadi apabila orang, komponen mesin atau unit barang harus

menunggu untuk mendapatkan pelayanan dari fasilitas layanan yang sedang

beroperasi pada kapasitas tertentu sehingga tidak melayani orang, komponen mesin

atau unit barang untuk sementara waktu. Ketika para pelanggan menunggu untuk

mendapatkan jasa pelayanan, maka keberadaan sistem antrian sangat diperlukan.

Beberapa contoh berikut menunjukkan bahwa penggunaan sistem antrian sangat

membantu untuk melancarkan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen seperti :

 Pelanggan menunggu pelayanan di depan kasir.

 Mahasiswa menunggu untuk registrasi.

 Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light.

 Mesin rusak antri untuk diperbaiki di sebuah bengkel.

 Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

 Program menunggu di proses oleh komputer digital.

Sebagian contoh di atas sesungguhnya dapat didesain lebih efisien dengan

menggunakan teori antrian. Teori antrian pertama kali dikemukakan oleh A.K Erlang

(23)

tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic

dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis. Dalam

waktu–waktu yang sibuk operator sangat kewalahan untuk melayani para penelepon secepatnya, sehingga para penelepon harus antri menunggu giliran, mungkin cukup

lama. Persoalan antrian Erlang hanya memperlakukan perhitungan keterlambatan

(delay) dari seorang operator, kemudian pada tahun 1917penelitian dilanjutkan untuk

menghitung kesibukan beberapa operator. Dalam periode ini Erlang menerbitkan

bukunya yang terkenal berjudul Solution of some problems in the theory of

probabilities of significance in Automatic Telephone Exhange. Baru setelah perang

dunia kedua, hasil penelitian Erlang diperluaspenggunaannya antara lain dalam teori

antrian [3].

Pengertian antrian menurut Ma’arif dan Tanjung [3] seorang ahli teori antrian adalah situasi barisan tunggu dimana sejumlah kesatuan fisik (pendatang) sedang

berusaha untuk menerima pelayanan dari fasilitas terbatas (pemberi pelayanan),

sehingga pendatang harus menunggu beberapa waktu dalam barisan agar dilayani.

Sedangkan menurut Heizer and Render [3] dalam bukunya Operation Management

yang diterjemahkan oleh Setyoningsih dan Almahdy adalah teori antrian adalah ilmu

pengetahuan tentang antrian dan antrian merupakan orang-orang atau barang dalam

barisan yang sedang menunggu untuk dilayani.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa antrian adalah

(24)

suatu fasilitas pelayanan, kemudian menunggu dalam suatu antrian dan pada akhirnya

meninggalkan fasilitas tersebut. Jadi sistem antrian adalah himpunan pelanggan,

pelayan dan suatu aturan yang mengatur kedatangan para pelanggan dan pemrosesan

masalahnya.

2.2 Karakteristik Sistem Antrian

Terdapat tiga komponen dasar dalam proses antrian, yaitu kedatangan,

pelayanan dan antrian.

2.2.1 Karakteristik Kedatangan

1. Ukuran Sumber Kedatangan

Dalam teori antrian kedatangan pelanggan yang bergabung ke dalam sistem

antrian dan tidak akan meninggalkan sistem antrian sebelum dilayani disebut sumber

kedatangan (input). Ukuran kedatangan pelanggan bisa berasal dari populasi terbatas

(limited / finite) ataupun dari populasi yang tidak terbatas (unlimited / infinite).

2. Perilaku Kedatangan

Hampir semua antrian berasumsi bahwa pelanggan yang datang adalah

pelanggan yang sabar. Pelanggan yang sabar adalah mesin atau orang-orang yang

menunggu dalam antrian sampai mereka selesai dilayani dan tidak berpindah garis

(25)

pembatalan (reneging) untuk mengikuti antrian. Selain itu ada juga pelanggan yang

berpindah dari satu antrian ke antrian lain (jockeying), hal ini dapat terjadi pada

sistem antrian ganda (multiple queue).

3. Distribusi Kedatangan

Bentuk kedatangan pelanggan biasanya diperhitungkan melalui waktu antar

kedatangan, yaitu waktu antar kedatangan dua pelanggan yang berurutan pada suatu

fasilitas pelayanan. Kedatangan pelanggan ini dapat terjadi dalam interval waktu yang

teratur atau dalam interval waktu yang tidak teratur (random). Model antrian adalah

model probabilistik, karena unsur-unsur tertentu proses antrian yang dimasukkan

dalam model adalah variabel random. Asumsi yang biasa digunakan dalam kaitannya

dengan distribusi kedatangan (banyaknya kedatangan per unit waktu) adalah

distribusi Poisson, dimana kedatangan pelanggan bersifat bebas, tidak terpengaruh

oleh kedatangan sebelum ataupun sesudahnya dan mempunyai rata-rata kedatangan

sebesar lamda(λ). Rumus umum distribusi Poisson[3] adalah :

P(x) =

dengan : P (x) = probabilitas kedatangan sejumlah x

x = banyaknya kedatangan per satuan waktu

(26)

2.2.2 Karakteristik Pelayanan

1. Desain Fasilitas Pelayanan

Sistem pelayanan mengikuti kedatangan pelanggan, dapat dinyatakan dengan :

1. Pelayanan tunggal dengan kedatangan tidak berhingga

2. Pelayanan majemuk dengan kedatangan tidak berhingga

3. Pelayanan tunggal dengan kedatangan terbatas

4. Pelayanan majemuk dengan kedatangan terbatas

2. Distribusi Waktu Pelayanan

Pola pelayanan serupa dengan pola kedatangan, dimana pola ini bisa konstan

ataupun acak. Jika waktu pelayanan konstan, maka waktu yang diperlukan untuk

melayani setiap pelanggan adalah sama. Asumsi umum yang biasa digunakan bagi

distribusi waktu pelayanan adalah distribusi Eksponensial negatif . Rumus umum

probabilitas distribusi Eksponensial negatif[3] adalah :

f(t) =

e

t 2.2 dengan : f(t) : probabilitas yang berhubungan dengan t

t : waktu pelayanan

: rata-rata waktu pelayanan

Proses Poisson juga akan ditemukan pada proses pelayanan (services

process), yang dengan demikian juga berarti bahwa proses Poisson juga berlaku pada

(27)

(mean server rate) diberi simbol merupakan jumlah pelanggan yang dapat dilayani

dalam satuan waktu, sedangkan rata-rata waktu yang digunakan untuk melayani

setiap pelanggan diberi simbol 1

 unit (satuan).

2.3 Disiplin Antrian

Disiplin antrian [6] merupakan aturan antrian yang mengacu pada peraturan

pelanggan yang ada dalam barisan untuk menerima pelayanan yang terdiri atas:

1. First Come First Serve (FCFS) : merupakan disiplin antrian yang sering dipakai

pada beberapa tempat di mana pelanggan yang datang pertama akan dilayani

terlebih dahulu.

2. Last Come First Serve (LCFS) : merupakan disiplin antrian di mana pelanggan

yang datang terakhir justru dilayani pertama kali.

3. Shortest Operation Times (SOT) : merupakan sistem pelayanan di mana

pelanggan yang membutuhkan waktu pelayanan tersingkat mendapat pelayanan

pertama.

4. Service In Random Order (SIRO) : merupakan sistem pelayanan di mana

pelanggan mungkin akan dilayani secara acak (random), tidak peduli siapa yang

lebih dulu tiba untuk dilayani.

5. Proritas pelayanan : merupakan pelayanan yang dilakukan secara khusus pada

(28)

2.4 Fasilitas Pelayanan

Terdapat dua hal penting dalam karakteristik pelayanan adalah :

1. Desain sistem pelayanan

Pelayanan pada umumnya digolongkan menurut jumlah saluran yang ada (sebagai

contoh jumlah kasir) dan jumlah tahapan(sebagai contoh jumlah pemberhentian

yang harus dibuat). Desain sistem pelayanan [9]dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Single (jalur tunggal) terdiri dari :

Single Channel (sistem jalur tunggal, satu tahap)

Merupakan struktur yang sederhana dan formula yang singkat, cocok untuk

menyelesaikan masalah untuk distribusi kedatangan dan pelayanan yang

standar. Contoh: tukang pangkas rambut.

Multiple Channel (sistem jalur tunggal, tahap berganda)

Pelanggan menerima pelayanan tahap berganda yang mempunyai sistem

jalur tunggal. Contoh: pencucian mobil.

b. Multichannel (jalur berganda) terdiri dari:

(29)

Sistem pelayanan dengan satu tahap, pada sistem jalur berganda. Contoh:

Bank, POS, counter tiket pada bandara

Multiphase System (jalur berganda, tahapan berganda)

Merupakan sistem pelayanan di mana pelanggan menerima pelayanan dari

beberapa loket layanan sebelum meninggalkan sistem.

2.5 Fasilitas Sistem Antrian

Untuk berbagai keadaan antrian, barisan antrian akan berkembang jika

rata-rata laju kedatangan (input) melebihi rata-rata laju pelayanan (output). Jika hal ini

terjadi, maka barisan penungguan akan terus terbentuk dan tidak akan selesai sampai

ada interval waktu yang muncul, dimana laju output lebih besar dari laju input

sehingga sistem tidak memiliki kapasitas. Seperti telah disebutkan sebelumnya, notasi

untuk rata-rata input dalam sistem antrian dinyatakan sebagai dan rata-rata output

meninggalkan sistem dinyatakan dengan . Perbandingan 

 adalah perbandingan

pengosongan dari sistem. Perbandingan ini secara matematika dinyatakan sebagai ρ

(rho), di mana   

 . Jika ρ > 1, maka rata-rata laju kedatangan pelanggan lebih

besar dari laju rata-rata pelayanan, yang berarti barisan penungguan akan berkembang

tanpa halangan.

Barisan penungguan yang terus berkembang, untuk mengatasinya maka

(30)

tempat pelayanan (c) yang diharapkan mempunyai batasan 1

c

  . Batasan ini

menunjukkan bahwa keadaan pelayanan telah memiliki rata-rata total kapasitas

pelayanan lebih besar dari laju rata-rata kedatangan. Dengan demikian, proses

kedatangan pelanggan dan pelayanan akan berjalan dalam kondisi sementara

(transient) dan secara bertahap akan mencapai kondisi tetap (steady state) setelah

melampaui waktu yang cukup lama.

Pada kondisi sementara, sistem antrian terus-menerus tergantung pada waktu.

Sedangkan pada kondisi tetap, proses antrian berlangsung dalam keadaan yang sudah

stabil dengan  1

  sehingga semua kedatangan dapat dilayani. Tetapi sebaliknya,

jika rata-rata laju kedatangan lebih besar dari laju pelayanan, maka sistem antrian

tidak akan pernah mencapai kondisi tetap berapapun waktu yang dilalui, bila ukuran

antrian bertambah sejalan dengan waktu.

2.6 Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Tebatas (M/M/c) :

(GD/∞/∞).

Penguraian untuk multichannel (server) ini juga seperti yang berlaku pada

single channel model. Perbedaan utamanya terletak pada pelanggan yang tidak perlu

menunggu lama karena paling sedikit terdapat c server untuk melayani. Keterangan

atas simbol-simbol yang akan dipakai adalah sebagai berikut :

(31)

C = Jumlah server (fasilitas pelayanan)

Sebelum melangkah lebih lanjut, terlebih dahulu diuraikan asumsi sebagai berikut

M M c GD/ /



/ / 

Dengan :

M = Jumlah kedatangan berdistribusi Poisson

M = Waktu Pelayanan berdistribusi Poisson atau berdistribusi Eksponensial

c = Multichannel (pelayanan ganda)

GD = FCFS (First Come First Service)

= antrian dan sumber kedatangan tak terhingga

Persamaan-persamaan yang ada pada Model Antrian Pelayanan Ganda dengan

Populasi Tidak Terbatas [6] adalah sebagai berikut :

1. Probabilitas tidak ada pelayanan

2.3

2. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam antrian

Po

3. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam sistem

(32)

4. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian

Lq

Wq  2.6

5. Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan)

Ls

Ws  2.7

Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah

berada pada kondisi tetap (steady state).

2.7 Disiplin Antrian Prioritas Pelayanan

Prioritas pelayananan merupakan disiplin antrian yang dapat ditentukan

berdasarkan kebutuhan yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Dalam

prioritas pelayanan [6] terdapat dua aturan yang dapat diikuti, yaitu:

1. Aturan Preemptive

Aturan yang menunjukan bahwa pelanggan dengan prioritas pelayanan yang

rendah tetap dapat memasuki fasilitas pelayanan bersama-sama dengan pelanggan

yang datang pada proritas yang utama (sangat tinggi).

(33)

Aturan yang menunjukan bahwa bila satu pelanggan sudah memasuki fasilitas

pelayanan maka pelanggan tersebut akan terus dilayani sampai selesai, walaupun

pelanggan dengan prioritas yang lebih tinggi datang.

2.7.1 Pelayanan Tunggal N-P

Perumusan dalam sistem antrian pelayanan tunggal N-P [6] akan diuraikan

sebagai berikut:

1. Waktu rata-rata menunggu dalam antrian

2.8

3.Waktu rata-rata menunggu dalam sistem (antrian + pelayanan)

Ws=Wq(k)+Ek(t) 2.9

4. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam antrian

Lq=ʎ .Wq 2.10

5. Jumlah rata-rata kapal yang menunggu dalam sistem

Ls=Lq +pk 2.11 Dengan pernyataan yang ditunjukkan pada:

E k

pk  . k(t) 2.12

E(t) = 1/µ 2.13

Persamaan-persamaan di atas hanya dapat disimulasikan jika sistem pelayanan sudah

(34)

2.8 Peranan Distribusi Poisson dan Eksponensial

Pada situasi antrian dimana kedatangan dan keberangkatan (kejadian) yang

timbul selama satu interval waktu dikendalikan dengan kondisi berikut ini:

Kondisi 1: Probabilitas dari sebuah kejadian (kedatangan dan keberangkatan) yang

timbul antara t dan t + Δt bergantung hanya pada panjangnya Δt, yang berarti bahwa probabilitas tidak bergantung pada t atau jumlah kejadian yang timbul selama periode

waktu (0, t).

Kondisi 2: Probabilitas kejadian yang timbul selama interval waktu yang sangat kecil

h adalah positif tetapi kurang dari satu.

Kondisi 3: Paling banyak satu kejadian dapat timbul selama interval waktu yang

sangat kecil h

Ketiga kondisi di atas menjabarkan sebuah proses dimana jumlah kejadian

selama interval waktu yang berturut-turut adalah eksponensial. Dengan kasus

demikian, dapat dikatakan bahwa kondisi-kondisi tersebut mewakili proses Poisson.

Berdasarkan kondisi 1, probabilitas tidak adanya kejadian yang timbul selama

t + h untuk h > 0 dan cukup kecil, kondisi 2 menunjukkan bahwa 0 < P0(h) < 1.

Interval waktu antara beberapa kejadian yang berturut-turut adalah berdistribusi

(35)

Eksponensial dan Poisson[7], kemudian dapat disimpulkan bahwa Pn(t) pastilah

poisson.

Misalkan f(t) merupakan fungsi kepadatan peluang dari interval waktu antar

pemunculan kejadian yang berturut-turut, t ≥ 0. Misalkan bahwa t adalah interval waktu sejak pemunculan kejadian terakhir. Dengan diketahui bahwa f(t) merupakan

sebuah distribusi eksponensial, teori peluang dapat menjelaskan bahwa Pn(t) adalah

fungsi kepadatan peluang dari distribusi poisson yaitu nilai rata-rata dari n selama

periode waktu tertentu t adalah E{n | t} = α t kejadian. Ini berarti bahwa α mewakili laju timbulnya kejadian.

Kesimpulan dari hasil di atas adalah bahwa jika interval waktu antara

beberapa kejadian yang berturut-turut adalah eksponensial dengan rata-rata unit

waktu, maka jumlah kejadian dalam satu periode waktu tertentu pastilah poisson

dengan laju pemunculan rata-rata (kejadian per unit waktu) α, dan sebaliknya.

Distribusi Poisson merupakan proses yang sepenuhnya acak (completely

random process), karena memiliki sifat bahwa interval waktu yang tersisa sampai

pemunculan kejadian berikutnya sepenuhnya tidak bergantung pada interval waktu

yang telah berlalu. Sifat ini setara dengan pembuktian pernyataan probabilitas berikut

ini.

(36)

Dengan S adalah interval waktu antara pemunculan kejadian terakhir. Karena t

bersifat eksponensial, maka sifat ini disebut sebagai forgetfullness atau lack of

memory dari distribusi Eksponensial, yang menjadi dasar untuk menunjukkan bahwa

distribusi Poisson sepenuhnya bersifat acak.

Satu ciri unik lainnya dari distribusi Poisson adalah bahwa ini merupakan

distribusi dengan rata-rata yang sama dengan ragam. Sifat ini kadang-kadang

digunakan sebagai indikator awal dari apakah sebuah sampel data ditarik dari sebuah

distribusi Poisson.

Dari keempat model antrian maka model yang cocok digunakan pada

penelitian ini adalah model 2: multichannel-single phase

M M c GD/ /



/ / 

[6]

yaitu M pertama menunjukkan tingkat kedatangan Poisson, M kedua menunjukan

tingkat pelayanan Poisson, C menunjukkan jumlah fasilitas pelayanan lebih dari satu,

GD pertama menunjukkan sumber populasi tak terbatas, kedua menunjukkan

panjang antrian tak terbatas.

(37)

2.9.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas

dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang

merepresentasikan seluruh fakta dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan

menggunakan Diagram Entity Relationship (Diagram E-R) [5]. Notasi-notasi

simbolik di dalam diagram E-R yang digunakan adalah:

1. Persegi panjang, menggunakan himpunan entitas, yaitu

2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut, yaitu

3. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi, yaitu

4. Garis, sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas

dan himpunan entitas dengan atributnya, yaitu

5. Kardinalitas relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis panjang atau

dengan pemakaian angka.

2.9.2 Entitas dan Himpunan Entitas

Entitas [5] merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata

(eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas yang

sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas

(set) [5]. Entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang himpunan entitas

(38)

Jenis entitas (entity type) didokumentasikan dalam ERD dengan segiempat,

tiap segiempat dibagi label nama dari jenis entitas dan biasanya kata benda tunggal.

Misalnya terdapat banyak pelanggan, karyawan, dan kartu absensi.

Gambar 2.1 Himpunan Satu Entitas

Keterangan-keterangan dalam Himpunan Entitas :

Pelanggan :Orang yang memesan kapal atau penempatan peti kemas

Karyawan :User atau orang yang mengelola pemesanan kapal atau penempatan

peti kemas

Kartu Absen :Kartu yang didalamnya terdapat catatan pemesanan atau penempatan

peti kemas

2.9.3 Atribut

Atribut adalah keterangan khas dari suatu entitas [5]. Setiap entitas pasti

memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Pemilihan

atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam

pembentukan model data. Dalam pembuatan model E-R yang relevan untuk lebih

diperhatikan adalah kedudukan atribut dalam entitas, mana atribut yang berfungsi

sebagai kunci primer (Primary key) dan yang bukan (atribut deskriptif), biasanya

(39)

primary key ditandai dengan garis bawah didekat entitasnya, misalnya pada entitas

barang, atribut kode_barang merupakan primary key, karena kode_barang merupakan

pengidentifikasi entitas yang paling unik untuk semua entitas dalam himpunan

entitas tersebut. Atribut-atribut lainnya, seperti (nama_barang, harga_barang,

harga_jual, dan stok_akhir) merupakan atribut deskriptif .

2.9.4 Relasi (Relationship)

Hubungan (relationship) adalah suatu asosiasi yang ada diantara dua jenis

entitas. Hubungan digambarkan dengan bentuk belah ketupat, tiap belah ketupat

diberi label kata kerja, misalnya seorang pegawai mengisi kartu absensi, hubungan ini

dapat juga dibaca mundur, yaitu kartu absensi diisi oleh pegawai.

Gambar 2.2Contoh Hubungan (relationship)

2.9.5 Keterkaitan

(40)

Banyaknya suatu entitas berhubungan dengan entitas lain disebut keterkaitan

(connectivity) [5]. Ada tiga jenis keterkaitan, yaitu:

1. Satu ke Satu (One to One)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan satu entitas

pada himpunan entitas B, misalnya satu faktur menghasilkan satu tiket pengambilan,

yang memungkinkan pekerja gudang mengambil barang yang tertera pada faktur.

I

Gambar 2.3Contoh keterkaitan satu ke satu

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada entitas himpunan B, misalnya suatu faktur berisi banyak barang.

Gambar 2.4Contoh keterkaitan satu ke banyak

3. Banyak ke Banyak (Many to Many) Faktur

Menghasilkan Tiket_Pengambilan

Faktur Berisi Barang-barang

persediaan

I I

(41)

Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, misalnya banyak pelanggan membeli banyak produk.

Gambar 2.5Contoh keterkaitan banyak ke banyak

2.9.6 Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mengoptimasi rancangan relasi basis

data dan membebaskan rancangan tersebut dari keganjilan dan persoalan yang

potensial [5]. Secara sederhana normalisasi melibatkan pemecahan data dalam tabel

kedalam tabel yang lebih kecil sampai tiap atribut dalam tiap tabel hanya bergantung

pada beberapa kunci dalam tabel tersebut. Rancangan relasi basis data yang buruk

yang tidak dapat dinormalisasi akan menyebabkan persoalan selama basis data

tersebut di tempatkan.

Model relasi basis data memberikan sejumlah teknik analitis yang kuat yang

menawarkan bantuan berharga dalam merancang dan mengoptimalkan relasi basis

data. Teknik adalah bentuk normal, dan proses yang menerapkannya adalah

normalisasi.

(42)

1. Bentuk Normal Pertama (1NF; first normal form)

Bentuk normal pertama ini mengharuskan penghilangan dari atribut-atribut

atau kelompok atribut yang berulang dari sebuah relasi.

2. Bentuk Normal Kedua (2NF; second normal first)

Sebuah rancangan basis data relasional adalah dalam bentuk normal kedua

jika rancangan tersebut sudah berada dalam bentuk normal pertama dan semua atribut

non kunci bergantung pada kunci primernya. Tujuan dari bentuk normal kedua adalah

untuk menghilangkan suatu ketergantungan fungsional parsial. Ketergantungan

fungsional parsional dapat terjadi dengan kunci terkonkatenasi (concatenated key;

kombinasi dari kunci). Bentuk normal kedua mengharuskan seluruh atribut dalam

sebuah tabel tergantung pada ekspresi kunci primer, bukan dengan bagian lain dari

padanya.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF; third normal form)

Bentuk normal ketiga melibatkan penghilangan ketergantungan transitif, yaitu

ketergantungan suatu atribut non-kunci terhadap artibut yang lain kecuali kunci

(43)

2.10 DFD

DFD (Date Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya

sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang

sedang berjalan logis.

2.11 PHP(Hypertext Preprocessor) danBasis Data MYSQL

PHP (Hypertext Preprocessor) [8] adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memprogram situs web

dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. MySQL [8] adalah

sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management

System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di

seluruh dunia .

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di

bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di

bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok

(44)

perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode

sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori

oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta

hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia

yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael

(45)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2011 sampai April 2011. Data

yang diambil adalah data sekunder yang berupa data antrian kapal yang didapat dari

PT. BJTI Surabaya. Pemilihan data antrian kapal ini sebagai penelitian dikarenakan

kurang efektif dan efisiennya antrian kapal di PT. BJTI itu sendiri, sehingga

mengakibatkan ketidakteraturan pelayanan kapal dan antrian kapal.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan menggunakan

data sekunder yang didapat dari data jadwal kapal, jumlah dermaga, data perusahaan,

data peti kemas pada PT. BJTI di Dermaga Surabaya itu sendiri yaitu data pada vessel

PT. BJTI. Untuk mengetahui data antrian dan pola antrian kapal di PT. BJTI tersebut

apakah sudah efektif, teratur dan efisien.

Penentuan data pada penelitian ini adalah dari data jadwal kapal, data

dermaga, data perusahaan dan data peti kemas PT. BJTI di dermaga Surabaya yang

(46)

3.3 Metode Pengolahan Data

Data yang penulis kumpulkan maka akan diolah dengan menggunakan bahasa

pemrograman PHP dan MYSQL yang merupakan software basis data, dan akan

diproses menggunakan tools yamg berada dalam satu paket software open source

XAMPPLITE. Adapun langkah-langkah penyusunanya sebagai berikut:

1. Membuat basis data antrian

2. Membuat form input data kapal, data dermaga, data peti kemas, data perusahaan,

data pengguna, data dermaga, data peti kemas dan data

kapal-perusahaan.

3. Menginput data kedalam kolom input yang sudah dibuat

4. Kemudian dilakukan goodness of fit untuk menentukan apakah data tersebut

menggunakan pola kedatangan poisson atau tidak.

5. Melakukan perhitungan data berdasarkan rumus yang ada dengan menggunakan

disiplin antrian FIFO dan berdasarkan disiplin antrian Prioritas.

3.3.1 Uji Distribusi

Langkah selanjutnya adalah menguji kesesuaian distribusi dari rata-rata

kedatangan ( ) dan rata-rata pelayanan ( ) antara hasil pengamatan (observasi)

dengan distribusi yang diharapkan. Untuk menguji kecocokan atau (goodness of fit)

dari suatu distribusi empirik terhadap distribusi teoritik seperti distribusi Normal,

(47)

Hipotesis untuk uji Poisson:

H0 : F0(x) = SN(x), distribusi harapan sesuai dengan distribusi hasil pengamatan.

H1 : F0(x) ≠ SN(x), distribusi harapan tidak sesuai dengan distribusi hasil

pengamatan.

Pengujian data untuk menentukan kesesuaian distribusi populasi dengan uji

Poisson. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas p-Value di mana nilai

α = 0,05 :

Jika p-Value > 0,05 , maka H0 tidak ditolak

Jika p-Value < 0,05 , maka H0 ditolak

Uji Distribusi Poisson : 1. H0 tidak ditolak maka data berdistribusi Poisson

2. H0 ditolak maka data tidak berdistribusi Poisson

3.3.2 Metode Antrian

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum data-data hasil pengamatan

digunakan dalam Analisis Teori Antrian.

1. Distribusi kedatangan dan distribusi pelayanan ketika diuji harus sesuai dengan

distribusi yang diasumsikan.

2. Untuk dapat menggunakan formulasi dari Teori Antrian FIFO [6], maka sistem

antrian yang ada harus berada dalam kondisi tetap (steady state) dimana 1 .

c

(48)

jika kondisi ini belum terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap

µ atau c sampai syarat tersebut terpenuhi.

3. Untuk dapat menggunakan formulasi dari Teori Antrian prioritas [6], maka

terpenuhi, maka dilakukan kombinasi-kombinasi terhadap µ atau c sampai syarat

tersebut terpenuhi.

Apabila ketiga ketentuan tersebut sudah terpenuhi maka dapat dilakukan

simulasi dengan Analisis Teori Antrian terhadap data yang telah diperoleh. Sehingga

akan diperoleh kesimpulan yang menjadi tujuan dari penelitian ini .

3.4Rancangan Antrian

3.4.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

(49)

Keterangan atribut :

Tabel 3.1 Atribut Tabel

(50)

Perusahaan-Kapal

Bentuk normal pertama (1NF; first normal form) ditunjukkan pada Tabel 3.1,

sedangkan bentuk normal kedua (2NF; second normal form) ditunjukkan pada Tabel

3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2Bentuk Normalisasi pertama

Tabel Dermaga

1. Tabel Dermaga yang tidak normalisasi

(51)

Penjelasan :

Terdapat anomali penyimpangan pada kode dermaga, yaitu :

a. kode dermaga 1

b. kode dermaga 2

c. kode dermaga 3

sehingga mengakibatkan terjadi anomali insert, update dan delete pada tabel dermaga

tersebut.

2. Tabel Dermaga yang sudah normalisasi

Kode dermaga

Nama dermaga

Luas dermaga

Arah dermaga

Posisi awal

(52)

Bentuk normal kedua (2NF; second normal form) yaitu:

Tabel 3.3Bentuk Normalisasi kedua

(53)

3.4.4 Kamus Data

Kamus data adalah deskripsi dari tabel- tabel yang ada dalam sistem aplikasi

dan menjelaskan tentang data-data yang ada dalam setiap tabel yang bersesuaian

dengan struktur tabel pada aplikasi.

Nama Tabel : Dermaga

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel dermaga

Primary key : Kode_dermaga

Field Type Size Keterangan

Kode_dermaga Varchar 10 Kode dermaga

Nama_dermaga Varchar 50 Nama dermaga

Luas_dermaga Int 10 Luas dermaga

Arah_dermaga Varchar 20 Arah dermaga saat kapal tiba

Posisi_awal Int 10 Posisi awal kapal pada

dermaga

Posisi_akhir Int 10 Posisi akhir kapal pada

dermaga

Status Varchar 10 Status dermaga

Nama Tabel : Kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel kapal

Primary key : Kode_kapal

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal

Nama_kapal Varchar 50 Nama kapal

Panjang_kapal Int 10 Panjang kapal tersbt

(54)

Nama Tabel : Dermaga-Kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang berhubungan dengan tabel kapal dan tabel dermaga

Primary key : Kode_bongkar_muat

Foreign key : Kode_dermaga dan kode_kapal

Field Type Size Keterangan

Kode_dermaga Varchar 10 Kode pada dermaga(foreign

key pada tabel dermaga)

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Estimate_awal Date Date Tanggal estimasi awal

Estimate_akhir Date Date Tanggal estimasi akhir

Actual_awal Date Date Tanggla actual awal

Actual_akhir Date Date Tanggal actual akhir

Kode_bongkar_muat Int 10 Kode bongkar muat peti

kemas

Nama Tabel : Peti kemas

Deskripsi : Terdapat data-data yang terdapat pada tabel peti kemas

Primary key : Id_pk

Field Type Size Keterangan

Id_pk Varchar 10 Id peti kemas

ukuran_pk Int 10 Jenis peti kemas

status_pk Varchar 10 Nama peti kemas

agen_pk Varchar 10 Ukuran peti kemas

Nama Tabel : Kapal-peti kemas

(55)

composite key : Kode_kapal,id_pk , tanggal arrival,tanggal departure

Foreign key : Kode_kapal dan id_pk

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Id_pk Varchar 10 Id pada peti kemas(foreign

key pada tabel peti kemas)

Tanggal_arrival Date Date Tanggal kedatangan pk

Tanggal_depart Date Date Tanggal keberangkatan pk

Nama Tabel : Pengguna

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel pengguna

primary key : Kode_pengguna

Field Type Size Keterangan

Kode_pengguna Int 11 Kode pada pengguna

Nama_pengguna varChar 20 Nama seorang pengguna

Password Int 10 Password seorang pengguna

Institusi Varchar 20 Institusi pengguna

Level Varchar 20 Level seorang pengguna

Status Varchar 20 Status pengguna

Nama Tabel : Perusahaan

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel perusahaan

Primary key : Id_perusahaan

Field Type Size Keterangan

id_perusahaan Int 10 Id pada perusahaan

Nama_perusahaan Varchar 20 Nama pada perusahaan

Alamat_perusahaan Varchar 20 Alamat pada perusahaan

(56)

Telephone Int 20 Telephone perusahaan

Kontak Int 20 Kontak pj perusahaan

Jenis_perusahaan Varchar 20 Jenis pada perusahaan

Nama Tabel : Perusahaan-kapal

Deskripsi : Terdapat data-data yang berhubungan denga tabel kapal dan tabel perusahaan

Primary key : Tanggal_pemesanan

Foreign key : Kode_kapal dan id_perusahaan

Field Type Size Keterangan

Kode_kapal Varchar 10 Kode pada kapal(foreign key

pada tabel kapal)

Id_perusahaan Int 10 Id pada perusahaan(foreign

key pada tabel perusahaan)

Tanggal_pemesanan Date Date Tanggal pemesanan kapal

Nama Tabel : Berita

Deskripsi : Terdapat data-data yang ada pada tabel berita

Primary key : Id_berita

Field Type Size Keterangan

Id Int 11 Id berita

Tanggal Date Tanggal dikeluarkannya berita

Judul Varchar 100 Judul berita

Isi Text Isi berita

(57)

3.4.5 DFD LEVEL 0

Penjelasan Gambar 3.2 :

a. Proses

Nama Proses : Sistem Informasi Aplikasi Antrian Kapal

b. Arus Data

Masukkan : 1. Login

2. Persetujuan Ajuan Pemesanan

3. Input Ajuan Pemesanan

4. Hasil Ajuan Pemesanan

(58)

6. Input Register

7. Edit Password

8. Pengelolaan Ajuan Pemesanan

Keluaran : 1. Login

2. Display Menu Umum

3. Display Home

4. Display Form Pemesanan

5. Display Form Register

6. Display Menu Admin

7. Display Jadwal

c. Entitas Luar

Nama Entitas : 1. Administrator

(59)

3.4.6 DFD LEVEL 1 Input, Update, Delete Data Dermaga

Display Data Dermaga

Perusahaan Update Data Dermaga Display Dermaga

Admin

Admin Input, Update, Delete Data

(60)

Penjelasan Gambar 3.3 :

a. Proses 1.0

Nama Proses : Manajemen Pengguna

Masukkan : 1. Input, update, delete data Pengguna

2. Update Profile, Password Pengguna

Keluaran : 1. Display Data Pengguna

2. Display Profile Pengguna

Ringkasan proses : Administrator, Perusahaan melakukan login terlebih dahulu

untuk dapat mengakses sistem ini. Apabila login dinyatakan sukses maka

administrator dapat memasukkan, memperbaharui dan menghapus data pengguna,

begitu pula dengan perusahaan dapat memperbaharui profile dan password.

b. Proses 2.0

Nama Proses : Manajemen Dermaga

Masukkan : 1. Input, update, delete data dermaga

1. Update data dermaga

Keluaran : Display data dermaga

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data dermaga, dermaga juga berkordinasi dengan kapal untuk dapat

menginput dan mengupdate data dermaga-kapal, dalam proses ini juga akan

(61)

c. Proses 3.0

Nama Proses : Manajemen Kapal

Masukkan : 1. Input, update, delete data kapal

2. Update data kapal

Keluaran : Display data kapal

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data kapal, begitu juga dengan perusahaan kapal juga dapat

menginput dan mengupdate data kapal dan kapal berkordinasi dengan dermaga

dan peti kemas untuk menginput dan mengupdate data dermaga-kapal dan data

kapal-pk, dalam proses ini juga akan ditampilkan data kapal baik jenis kapal dan

kapasitas kapalnya.

d. Proses 4.0

Nama Proses : Manajemen Peti Kemas

Masukkan : 1. Input, update, delete data peti kemas

2. Update data peti kemas

Keluaran : Display data peti kemas

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data peti kemas, begitu juga dengan perusahaan PK juga dapat

menginput dan mengupdate data PK dan peti kemas berkordinasi dengan kapal

untuk menginput dan mengupdate data kapal-pk, dalam proses ini juga akan

(62)

e. Proses 5.0

Nama Proses : Manajemen Perusahaan

Masukkan : 1. Input, update, delete data perusahaan

2. Input, update data perusahaan kapal dan perusahaan PK

3. Update data perusahaan

Keluaran : 1. Display data perusahaan

2. Display data perusahaan kapal dan perusahaan PK

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data perusahaan, baik perusahaan kapal maupun perusahaan peti

kemas dan perusahaan berkordinasi dengan kapal untuk menginput dan

mengupdate data perusahaan-kapal, dalam proses ini juga akan ditampilkan data

perusahaan baik perusahaan kapal maupun perusahaan PK.

f. Proses 6.0

Nama Proses : Laporan

Masukkan : 1. Input, update laporan data kapal

2. Input, update laporan data dermaga

3. Input, update laporan data peti kemas

4. Input, update data perusahaan

Keluaran : 1. Display laporan data kapal

2. Display laporan data dermaga

(63)

Ringkasan proses : Administrator dapat memasukkan dan memperbaharui serta

menghapus data kapal, data dermaga, data peti kemas dan data perusahaan.

Kemudian dilakukan perhitungan terhadap data kapal dan data dermaga yang

didapat dan menghasilkan laporan perhitungan data kapal dan data dermaga

sesuai dengan jenis kapal yang ada. Dalam proses ini juga akan ditampilkan

laporan data kapal berdasarkan jenis kapalnya.

3.4.7DFD LEVEL 2

1. DFD Level 2 Proses 1 (Manajemen Pengguna)

1.1* Input Pengguna Admin

Input

1.2* Update

Pengguna Pengguna

1.3* Delete Pengguna Searching

Update

Delete Searching

(64)

2. DFD Level 2 Proses 2 (Manajemen Dermaga)

3. DFD Level 2 Proses 3 (Manajemen Kapal)

(65)

4. DFD Level 2 Proses 4 (Manajemen Peti Kemas)

5. DFD Level 2 Proses 5 (Manajemen Perusahaan)

(66)

Pada sistem informasi sistem antrian kapal berbasis website yang dibuat

terdapat satu proses besar yang dapat dilihat pada konteks DFD Level 0 pada

gambar 3.2, selain itu terdapat enam proses yang dijelaskan pada DFD Level 1

dan pada DFD level 2. Pada DFD tersebut dapat dilihat bagaimana sistem ini

bekerja dan proses apa saja yang dilakukan oleh sistem informasi ini.

3.5 Site Map

Untuk memperjelas gambaran tentang sistem informasi pada aplikasi ini pada

Gambar 4.3 digambarkan sebuah struktur dan alur sistem yang dibagi menjadi dua

bagian, yaitu:

1. Site Map Publik

Gambar 3.9 Site Map Publik

Home

Home Register Pemesanan

Perusahaan Baru

Profile Login

Form Register

Berita Kolom

Pencarian

Form Pemesanan Jadwal Kapal

(67)
(68)

3.6 Alur Penelitian

Untuk memudahkan penelitian maka peneliti membuat alur yang menunjukkan

proses penelitian dari awal sampai mendapatkan kesimpulan. Adapun prosesnya

sebagai berikut:

1. Pengambilan data yang dibutuhkan untuk penelitian yang merupakan data

sekunder

2. Peneliti membuat rancangan database antrian untuk ERD, kamus data dan

DFDnya.

3. Membuat aplikasi sistem antrian kapal

4. Kemudian data tersebut akan di input pada database antrian

5. Setelah itu data di uji dengan pengujian distribusi poisson, jika data tersebut

poisson maka data dapat dihitung dengan rumus antrian yang sudah ditentukan

berdasarkan disiplin antrian FIFO dan Prioritas tetapi jika data tidak poisson

maka dilakukan pemilihan ulang.

(69)

Gambar 3.11 Flowchart start

Membuat Rancangan ERD, Kamus Data dan DFD

Uji Distribusi

Simulasi Antrian

Jika Tidak

Jika Ya

End

Pengambilan Data

Pembuatan Aplikasi Sistem Antrian kapal

Input Data Pada Aplikasi Antrian

(70)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Data Pelayanan

1. Data Kapal FIFO

Waktu pelayanan per kapal 1 

   

  diperoleh dengan melakukan perhitungan

waktu langsung terhadap setiap kapal yang masuk sampai keluar dari dermaga.

Perhitungan ini dilakukan pada waktu padat kedatangan kapal ke dermaga. Data yang

diambil sebanyak 49 kapal yang diperoleh dari data sekunder yang didapat dari PT.

BJTI Surabaya. Dari pengamatan didapatkan total waktu pelayanan terhadap 49 kapal

adalah 742.87 jam. Sehingga :

= = 15.16jam/ kapal = 0.63 hari/ kapal

2. Data Kapal PRORITAS

Waktu pelayanan per kapal 1 

   

  diperoleh dengan melakukan perhitungan

waktu langsung terhadap setiap kapal yang masuk sampai keluar dari dermaga.

Perhitungan ini dilakukan pada waktu padat kedatangan kapal ke dermaga. Data yang

(71)

BJTI Surabaya. Dari pengamatan didapatkan total waktu pelayanan terhadap 39 kapal

adalah 707.41 jam, diperoleh :

= = 18.13jam/kapal = 0.75 hari/kapal

4.2 Pembahasan Data Sistem Antrian Kapal

Data yang didapat dari PT. BJTI Surabaya disusun berdasarkan urutan hari

dan jam, selama 1 bulan yaitu pada bulan januari tahun 2009 dan hanya diambil pada

dermaga dengan disiplin antrian FIFO dan disiplin antrian prioritas, kemudian dalam

jumlah kapal masuk dan jumlah kapal keluar dermaga setiap hari, seperti yang terlihat

pada Tabel 4.1 dan 4.2 dibawah ini.

Table 4.1 Data Kapal FIFO Per hari Bulan Januari Tahun 2009

No Periode per hari Kapal Masuk

(xi)

Kapal Keluar

1 1-Januari-2009 2 3

2 2-Januari-2009 4 3

3 3-Januari-2009 1 1

4 4-Januari-2009 1 1

5 5-Januari-2009 1 1

6 6-Januari-2009 0 0

7 7-Januari-2009 2 2

(72)

9 9-Januari-2009 3 2

10 10-Januari-2009 2 2

11 11-Januari-2009 0 0

12 12-Januari-2009 1 1

13 13-Januari-2009 0 0

14 14-Januari-2009 2 2

15 15-Januari-2009 2 3

16 16-Januari-2009 3 2

17 17-Januari-2009 2 2

18 18-Januari-2009 0 0

19 19-Januari-2009 1 1

20 20-Januari-2009 0 0

21 21-Januari-2009 1 2

22 22-Januari-2009 3 3

23 23-Januari-2009 3 2

24 24-Januari-2009 2 2

25 25-Januari-2009 1 1

26 26-Januari-2009 1 1

27 27-Januari-2009 0 0

28 28-Januari-2009 1 1

29 29-Januari-2009 3 4

30 30-Januari-2009 4 2

31 31-Januari-2009 1 0

(73)

Kemudian akan dihitung rata-rata kapal masuk dan rata-rata kapal keluar

dengan dermaga setiap hari dalam satu bulan. Maka akan diuji distribusi kapal masuk

dan distribusi kapal keluar dari dermaga.

Rata-rata kapal masuk dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh nilai

kapal masuk dan membaginya dengan jumlah pengamatan, perhitungannya sebagai

berikut: Rata-rata kapal masuk = 1.58 kapal/hari

Begitu juga dengan rata-rata pelayanan kapal pada dermaga dapat dihitung

dengan waktu pelayanan per kapal, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Karena = 0.63 hari/ kapal

Maka, rata-rata pelayanan kapal FIFO ( ) = 1.59 kapal/hari

Table 4.2 Data Kapal PRORITAS Per hari Bulan Januari Tahun 2009

No. Periode per hari Kapal Masuk

(xi)

Kapal Keluar

1 1-Januari-2009 1 2

2 2-Januari-2009 3 2

3 3-Januari-2009 3 3

4 4-Januari-2009 1 1

5 5-Januari-2009 1 1

6 6-Januari-2009 0 0

(74)

Gambar

Gambar 2.1 Himpunan Satu Entitas
Gambar 2.2 Contoh Hubungan (relationship)
Gambar 2.4 Contoh keterkaitan satu ke banyak
Gambar 2.5 Contoh keterkaitan banyak ke banyak
+7

Referensi

Dokumen terkait

DFD memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam suatu data informasi. DFD dapat digunakan untuk merancang logika sebuah program atau

pengarahan. Seperti perangkat Desa Mojodelik selaku mediasi antara masyarakat dan pihak migas selalu memberikan arahan agar uang ganti rugi pembebasan lahan untuk

19 Data sekunder penulis ambil dari penelitian lapangan yang dilakukan di Kelurahan Banten Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten dengan melihat kerukunan antar

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap perilaku K3 petugas laboratorium di STIKES Surya

Penelitian terdahulu oleh [5] telah dilakukan penghitungan formulasi pakan ikan menggunakan metode komputasi, namun masih ada beberapa kelemahan antara lain hanya

Permasalahan  banjir  yang  terjadi  di  Daerah  Aliran  Bengawan Solo,  secara fisik,  pada  dasarnya  terkait  erat  dengan  kombinasi  proses‐proses 

Dari beberapa karya dan kajian yang ada setelah penulis mengamati dan menelusurinya, kajian komprehensif terhadap pembahasan menganai akad pembayaran jual beli bahan

Selanjutnya dilakukan desorpsi logam kadmium(II) yang terikat pada biomassa Azolla microphylla teresterifikasi dengan mensuspensikan biomassa yang telah kering ke