• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Data Keluhan Muskuloskeletal

Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang dihasilkan melalui pengisian SNQ. Data tersebut direkapitulasi dengan melakukan pembobotan untuk mengetahui tingkat keluhan muskuloskeletal pada tiap bagian tubuh dengan masing-masing kategori rasa sakit, sehingga dapat diketahui bagian tubuh mana yang paling merasakan sakit untuk dilakukan perbaikan rancangan fasilitas kerja yang dapat meminimalkan rasa sakit tersebut. Rekapitulasi bobot SNQ dapat dilihat pada Tabel 5.1. Nilai bobot pada masing-masing kategori tersebut yaitu: Tidak sakit : bobot 0

Agak sakit : bobot 1 Sakit : bobot 2 Sangat sakit : bobot 3

Kategori rasa sakit yang dirasakan saat bekerja adalah sebagai berikut:

Tidak sakit : Bagian tubuh operator tidak terasa nyeri sedikitpun karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal, biasanya hal ini terjadi jika bagian tubuh tidak langsung bersentuhan dengan benda kerja.

Agak sakit : Bagian tubuh operator mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat operator jenuh atau cepat lelah.

Sakit : Bagian tubuh operator merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini membuat operator mulai jenuh dan cepat lelah. Sangat sakit : Bagian tubuh operator merasakan nyeri yang sangat luar biasa

disertasi dengan ketegangan (kontraksi otot yang sangat hebat) sehingga membuat operator merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup besar.

Tabel 5.1. Hasil Pengolahan Standart Nordic Questionnaire

No. Operator Pertanyaan Ke Total keluhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

1 Operator 1 1 1 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1 0 0 0 0 24 2 Operator 2 0 0 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 3 0 0 2 2 0 0 0 0 20 3 Operator 3 0 0 3 3 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 1 0 0 0 0 0 0 20 Sumber : Hasil Penyebaran Standart Nordic Questionnaire

Keterangan :

1. Sakit pada leher bagian atas 2. Sakit pada leher bagian bawah 3. Sakit pada bahu kiri

4. Sakit pada bahu kanan

5. Sakit pada lengan atas bagian kiri 6. Sakit pada punggung

7. Sakit pada lengan atas bagian kanan 8. Sakit pada pinggang ke belakang 9. Sakit pada pinggul ke belakang

10. Sakit pada pantat 11. Sakit pada siku kiri 12. Sakit pada siku kanan

13. Sakit pada lengan bawah bagian kiri 14. Sakit pada lengan bawah bagian kanan 15. Sakit pada pergelangan tangan kiri 16. Sakit pada pergelangan tangan kanan 17. Sakit pada telapak tangan kiri

18. Sakit pada telapak tangan kanan 19. Sakit pada paha kiri

20. Sakit pada paha kanan 21. Sakit pada lutut kiri 22. Sakit pada lutut kanan 23. Sakit pada betis kiri 24. Sakit pada betis kanan

25. Sakit pada pergelangan kaki kiri 26. Sakit pada pergelangan kaki kanan 27. Sakit pada telapak kaki kiri

Hasil pengolahan data SNQ dapat dilihat pada Tabel 5.1. Histogram hasil pengolahan SNQ dapat dilihat pada Gambar 5.1. dari histogram dapat diketahui masing-masing kategori rasa sakit yang dirasakan oleh operator pada bagian tubuh tertentu, yaitu :

1. Operator 1 merasakan sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, pinggul ke belakang, pantat, pergelangan tangan kiri, paha kiri dan paha kanan. Merasakan sakit pada lengan atas bagian kiri, lengan atas bagian kanan, siku kiri, siku kanan, lengan bawah bagian kiri, lengan bawah bagian kanan, pergelangan tangan kanan dan telapak tangan kiri. Merasakan agak sakit pada leher bagian atas, leher bagian bawah, punggung, pinggang ke belakang, telapak tangan kanan, lutut kiri, lutut kanan, betis kiri dan betis kanan.

2. Operator 2 merasakan sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, pinggul ke belakang, pantat, pergelangan tangan kiri, paha kiri dan paha kanan. Merasakan sakit pada lengan atas bagian kiri, lengan atas bagian kanan, siku kiri, siku kanan, lengan bawah bagian kiri, lengan bawah bagian kanan, telapak tangan kanan, telapak tangan kiri betis kiri dan betis kanan. Merasakan agak sakit pada pergelangan tangan kanan, punggung dan pinggang ke belakang.

3. Operator 3 merasakan sangat sakit pada bahu kiri, bahu kanan, pinggul ke belakang, pantat, pergelangan tangan kiri, paha kiri dan paha kanan. Merasakan sakit pada lengan atas bagian kiri, lengan atas bagian kanan, pergelangan tangan kanan, siku kiri, siku kanan, lengan bawah bagian kiri, lengan bawah bagian kanan dan telapak tangan. Merasakan agak sakit pada

punggung telapak tangan kanan, pinggang ke belakang, lutut kiri dan lutut kanan.

Dari hasil tersebut dapat diketahui kategori rasa sakit dirasakan oleh ketiga operator pada bagian tubuh tertentu yaitu kategori sangat sakit, sakit, agak sakit dan tidak sakit. Bagian tubuh yang mengalami kategori sangat sakit disebabkan oleh postur kerja yang tidak alamiah dan sering terjadi gerakan secara berulang- ulang (frekuensinya lebih dari 10x / menit) dalam waktu yang lama (jam kerja operator 10 jam/hari) karena menjangkau ubi yang akan dirajang dilanjutkan dengan merajang ubi. Bagian tubuh yang mengalami kategori sakit disebabkan oleh postur kerja yang tidak alamiah dan terjadi gerakan secara berulang-ulang dalam frekuensi > 10 x / menit karena mendorong ubi ke perajangan. Bagian tubuh yang mengalami kategori agak sakit terjadi karena postur tubuh statis dan tidak alamiah yang terjadi dalam waktu yang lama karena duduk dan harus meletakkan kaki diantara keranjang penampung ubi.

Hasil tersebut juga memperlihatkan perbedaan kategori rasa sakit yang terjadi pada bagian tubuh yang sama antar operator yaitu sebagai berikut :

1. Pergelangan tangan kanan

Operator 1 dan 3 merasakan sakit, sementara operator 2 merasakan agak sakit.

2. Telapak tangan kanan

Operator 2 merasakan sakit, sementara operator 1 dan 3 merasakan agak sakit.

3. Betis kiri

Operator 2 merasakan sakit, operator 1 merasakan agak sakit dan operator 3 merasakan tidak sakit.

4. Betis kanan

Operator 2 merasakan sakit, operator 1 merasakan agak sakit dan operator 3 merasakan tidak sakit.

Perbedaan kategori sakit yang dirasakan oleh operator disebabkan berbedanya antropometri operator pada setiap bagian tubuhnya. Contohnya operator pada ukuran paling maksimum (paling panjang) pada tangan belum tentu berada pada ukuran maksimum pada bagian tubuh yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan penyesuain rancangan fasilitas kerja dengan antropometri operator. Perbedaan ini juga disebabkan oleh tata letak komponen pada masing-masing tempat kerja yang belum teratur. Masalah tersebut dapat diatasi dengan melakukan pengaturan tata letak komponen sehingga tata letak lebih teratur dan benda kerja berada jangkauan operator dengan postur kerja yang alamiah.

Dokumen terkait