• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Khusus .1 Arti Kata Vegan

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN (Halaman 30-36)

Diet vegan adalah jenis diet vegetarian yang tidak mengonsumsi daging, telur, produk susu dan semua produk turunan hewani. Serta tidak mengonsumsi makanan yang diproses menggunakan produk hewani, dalam artian vegetarian murni. Para penganut pola makan vegan juga tidak menggunakan produk-produk yang terbuat dari hewan.

Berdasarkan International Vegetarian Union (IVU), vegetarian didefinisikan sebagai hidup dengan berbagai produk nabati, dengan atau tanpa mengonsumsi susu dan telur serta produk olahannya, tetapi secara keseluruhan, menghindari penggunaan daging segala jenis hewan. IVU membagi vegetarian menjadi tiga kelompok utama, yaitu :

Lacto-ovo-vegetarian adalah vegetarian yang masih mengonsumsi susu dan telur beserta produk olahannya.

Lacto-vegetarian adalah vegetarian yang masih mengonsumsi susu dan produk olahannya.

Vegan adalah vegetarian murni yang tidak mengonsumsi semua makanan hewani, tetapi mengonsumsi makanan nabati seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian.

Motif seorang vegan didorong pada rasa kemanusiaannya terhadap binatang, bahwa binatang selayaknya tidak boleh disakiti dan hak untuk hidupnya harus dihormati. Sedangkan motif seorang vegetarian bisa saja hanya menghilangkan mengonsumsi daging demi kesehatan, karena vegetarian masih mengonsumsi susu, telur dan produk olahan lainnya serta masih menggunakan produk yang terbuat dari hewan seperti salah satunya pakaian dengan wol.

Sumber buku:

Susianto. (2007). Diet Enak Ala Vegetarian. Depok: Penebarplus. Susianto. (2010). The Miracle of Vegan. Jakarta: Qanita.

2.3.2 Sumber Gizi Vegan

Kebanyakan orang yang mau memulai pola hidup vegan, masih ragu karena banyak isu yang mengatakan bahwa pola hidup vegan kurang gizi karena tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewani, padahal diet vegan kaya akan gizi jika mengonsumsi makanannya secara bervariasi.

Gambar 2.8 Piramida Makanan Vegan Sumber : http://veganfoodpyramid.com

Gambar 2.9 Vegan Food Guide Sumber : http://shnews.co/healthy/

Gambar diatas merupakan sebuah acuan jumlah makanan baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang harus dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan gizi vegan setiap harinya.

Susu kedelai diminum oleh kaum vegan sebagai pengganti susu sapi. Manfaat susu kedelai ternyata lebih baik dibandingkan susu sapi yang selalu dianggap penuh dengan nutrisi untuk mencukupi gizi. Begitu pula dengan makanan nabati yang dianggap kurang memiliki gizi, padahal gizi makanan nabati tidak kalah dengan daging.

Sumber buku:

Kusharisupeni (Ed.). (2010). Vegetarian Gaya Hidup Sehat Masa Kini. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tabel 2.2 Perbandingan Susu Sapi dan Susu Kedelai

Sumber : http://melileasehat.wordpress.com/produk-melilea/melilea-susu-kedelai-bubuk/

Tabel 2.3 Perbandingan Gizi Tempe dan Daging Sumber : Direktorat Gizi Dep.kes 1992

2.3.3 Manfaat Menjadi Vegan

Dengan menjadi seorang vegan, tentunya akan mendapatkan manfaat keuntungan seperti manfaat kesehatan tubuh dan juga untuk bumi kita. Beberapa manfaat menjadi vegan yaitu :

1. Lebih sehat karena sayuran dan buah mengandung banyak serat, antioksidan dan beberapa kandungan lain yang mampu menangkal berbagai jenis penyakit.

2. Dapat menyelamatkan bumi kita karena berdasarkan para pakar kesehatan peternakan merupakan salah satu penyumbang terbesar pemanasan global. 3. Para pakar juga menemukan bahwa dengan menjadi vegan, dapat

memperpanjang hidup seseorang.

4. Kehidupan dunia menjadi damai karena tidak ada satupun yang tersakiti.

Sumber buku:

Hai, C. (2011). Dari Krisis Menjadi Damai. Taipei: Love Ocean. Susianto. (2010). The Miracle of Vegan. Jakarta: Qanita.

2.3.4 Menjalani Pola Hidup Vegan

Menjadi seorang vegan merupakan sebuah pilihan hidup. Seseorang berhak memilih pola hidup yang dijalaninya. Namun kebanyakan orang masih ragu karena takut tidak bisa menjalaninya dengan baik. Menjalani pola hidup vegan bagi para pemula haruslah secara bertahap. Berikut cara untuk mengikuti pola hidup vegan :

1. Para pemula yang sulit meninggalkan produk hewani, dapat melakukan secara bertahap. Kurangi tiap hari produk hewani, jika memang tidak bisa langsung melepas. Perlahan tapi pasti, tinggalkan produk hewani.

2. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu agar tepat menjalani pola hidup vegan.

3. Membeli buku resep masakan vegan agar bisa memasak di rumah. 4. Konsumsi makanan bervariasi, agar mendapatkan gizi yang mencukupi. 5. Hindari membeli barang yang menggunakan hewani seperti tas kulit.

6. Jika bosan memasak di rumah, bisa mencari rumah makan yang menyediakan makanan vegan. Beranilah bertanya apakah terdapat makanan untuk para vegan.

7. Biasakan sarapan agar tidak mudah tergoda makanan hewani dan supaya siang makan tidak berlebihan.

8. Ikuti perkumpulan vegan karena melalui perkumpulan tersebut bisa saling berbagi informasi dan saling memberikan dukungan.

Sumber buku:

Susianto. (2007). Diet Enak Ala Vegetarian. Depok: Penebarplus. Hai, C. (2011). Dari Krisis Menjadi Damai. Taipei: Love Ocean. Susianto. (2010). The Miracle of Vegan. Jakarta: Qanita.

2.3.5 Sinopsis

Di dalam animasi tersebut pertama-tama diperkenalkan arti dari pola hidup vegan. Dengan unsur pertama tentang pemanasan global yang ternyata juga dipengaruhi oleh pola hidup, dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana memenuhi gizi perhari lalu manfaat setelah menjadi vegan dan menjelaskan proses menjalani pola hidup vegan bagi para pemula. Terakhir ajakan untuk bervegan.

2.3.6 Data Observasi Lapangan

Penulis melakukan survey wawancara kepada pemimpin rumah makan vegan “Loving Hut” dan juga kepada dua kakak beradik yang telah menjalani pola hidup vegan.

Kesimpulan daripada wawancara tersebut adalah memang pola hidup vegan ini sedang berkembang dan semakin banyak orang yang menjalaninya. Namun tetap mereka mengalami kendala karena isu yang menyatakan kekurangan gizi dan juga makanan diluar yang sulit untuk dicari. Serta masih banyak juga orang yang memandang sebelah mata tentang pola hidup ini.

2.3.7 Pembanding dan Referensi

Berikut merupakan referensi visual yang akan dipergunakan sebagai referensi dalam proses pembuatan animasi edukasi.

Gambar 2.10 Referensi animasi “Pohon” Sumber : youtube.com

Gambar 2.11 Referensi animasi “Sayangi Lingkunganmu” Sumber : youtube.com

Dari kedua animasi di atas, terlihat bahwa tipe animasinya menggunakan 2D motion graphics, selain itu gambar yang simpel dengan berbagai warna. Penulis ingin membuat animasi edukasi yang sederhana tapi menarik agar anak-anak dapat menontonnya.

2.4 Delapan Aspek Analisis Citra Visual

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN (Halaman 30-36)

Dokumen terkait