• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil penelitian

4. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar

Data ini diperoleh dari perhitungan hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II yang telah dilakukan selama penelitian ini berlangsung. Data peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata antar siklus dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.7 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus Kegiatan Ketuntasan Siswa Persentase Nilai Rata-rata

Pra Siklus 15 siswa 42,8% 72,4

Siklus I 16 siswa 45,7% 74,9

Peningkatan 1 siswa 2,8% 2,5

Siklus II 34 siswa 97,1% 90,7

Peningkatan 15 siswa 42,8% 15,8

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase 45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke

96

siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1 siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga hasil siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4 sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki peningkatan sebesar 2,5 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7 yang meningkat 15,8 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 > KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..

97 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 15 siswa yang tuntas atau dalam persentase 45,7%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 16 siswa atau persentasenya adalah 45,7% sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 1 siswa atau 2,8%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 34 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 97,1% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebanyak 42,8%, sehingga hasil siklus II yaitu 97,1% > KKM klasikal yaitu 85%. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 72,4 sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 74,9 sehingga memiliki peningkatan sebesar 2,5 dan pada siklus II memiliki rata-rata 90,7 yang meningkat 15,8 dari siklus I. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus II yaitu 90,7 > KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di MA Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yaitu 75, sehingga

98

penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Bidayah Candi..

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga pendidikan, hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan metode pembelajaran oleh guru, mengingat pentingnya menggunakan berbagai metode dalam suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak semua metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap materi dan mata pelajaran yang akan diajarkan oleh guru kepada para siswa.

2. Bagi Guru

Sebaiknya guru lebih meningkatkan keprofesionalisme berbagai hal terlebih dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan tema yang akan disajikan kepada para siswa. Guru juga harus mempertimbangkan untuk menggunakan metode pembelajaran, mampu menguasai, dan melaksanakannya. Ketrampilan mengajar guru dengan menggunakan metode yang sesuai tema dan mata pembelajaran, tujuan, dan pokok pembahasan yang akan diajarkan,

99

sehingga dalam kegiatan belajar mengajar siswa tidak pasif akan tetapi siswa akan terlibat secara aktif.

Hal penting berikutnya adalah sebagai guru hendaknya, menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran yang akan diajarkan serta selalu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan. Guru hendaknya membantu perkembangan muridnya untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh di berbagai kesempatan.

3. Bagi Peneliti

Kepada peneliti, selanjutnya akan melakukan penelitian dalam bidang yang sama, agar bisa menindaklanjuti penelitian ini dalam ranah yang lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Sehingga nantinya dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah khususnya dan umumnya pendidikan di Indonesia.

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:

Yudhistira.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Drs. H. M Yusran Asmuni, M. Yusran. 1996. Ilmu Tauhid, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Haryono. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Amara Books.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jumali, dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Karnadi. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP/MTs. Jakarta: BP. Cipta Jaya.

KEMENAG RI. 2015. Akidah Akhlak Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 MA. Jakarta:KEMENAG RI.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nata, Abuddin. 1995. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

101

Roestiyah. 1986. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Rozak, Abdul. dkk. 2006. Ilmu Kalam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu

Perlu. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. (metode hlm. 240-241).

Sriyanti, dkk. 2009. Teoti-teori Belajar. Salatiga: Salatiga: STAIN Press.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Surabaya: Pustaka Pelajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah

Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.

Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wiyani, Novan Ardy. 2013. Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan Pendidikan

Karakter di SD. Yogyakarta: Ar-Ruz Media.

5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : MA AL Bidayah Candi Bandungan Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal

Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij, Murji’ah,Syi’ah)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam. 2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

6

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu kalam.

2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah).

3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah).

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam

(Khowarij, Murji‟ah, Syi‟ah) dengan baik.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Khowarij,

Murji‟ah, Syi‟ah) dengan benar.

3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam

7 D. Materi Pelajaran

8) Aliran Khawarij d) Pengertian

Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,

secara hariah berarti mereka yang keluar. Aliran Khawarij dipergunakan oleh kalangan Islam untuk menyebut sekelompok orang yang keluar dari barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (arbitrase) dari kelompok Mu‟awiyyah yang

dikomandoi oleh Amr ibn Ash dalam Perang Shifin (37H/657) dan

mereka juga tidak mendukung barisan Mu‟awiyah ra.

Sehingga menurut aliran Khawarij ini ada empat tokoh yang dilontarkan dengan tuduhan dosa besar atau kafir, yaitu:

Mu‟awiyah, Amru bin Ash, Ali bin AbiThalib, dan Abu Musa al-

Asy‟ari.

e) Dasar Ajaran

Kaum Khawarij menganggap bahwa nama itu berasal dari kata dasar kharaja yang terdapat pada QS. An Nisa‟ [4]; 100. yang

merujuk pada seseorang yang keluar dari rumahnya untuk hijrah di jalan Allah dan Rasul-Nya.

f) Doktrin Ajaran

Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah kaum muslimin yang berbuat dosa besar adalah kafir.

9) Aliran Murji’ah d) Pengertian

Kata Murji‟ah berasal dari kata bahasa Arab arja‟a, yarji‟u, yang berarti menunda atau menangguhkan. Aliran ini disebut

Murji‟ah karena dalam prinsipnya mereka menunda penyelesaian

persoalan konlik politik antara Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat nanti. Karena itu mereka tidak ingin mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kair diantara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut.

e) Doktrin Ajaran

Menurut Harun Nasution menyebutkan, bahwa Murji‟ah memiliki empat ajaran pokok, yaitu:

8

(5)Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak.

(6)Menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar.

(7)Meletakkan (pentingnya) iman dari amal.

(8)Memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.

f) Sekte

Menurut Harun Nasutuion, aliran Murji‟ah, terbagi menjadi 2,

yakni “golongan moderat” dan “golongan ekstrim”.

10)Aliran Syi’ah d) Pengertian

Istilah Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah

Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.

e) Doktrin Ajaran

(6) Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.

(7) Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.

(8) An Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi‟ah meyakini

keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia.

a) Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000.

b) Nabi dan rasul terakhir ialah Nabi Muhammad SAW.

c) Nabi Muhammad SAW suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun. Ialah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang ada.

d) Ahlul Baitnya, yaitu Ali, Fatimah, Hasan, Husain dan 9 Imam dari keturunan Husain adalah manusia-manusia suci.

9

(9) Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang

senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.

(10) Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan. f) Sekte

Syi‟ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu, hanya tiga

sekte yang masih ada sampai sekarang, yakni: Dua Belas Imam, Ismailiyah, dan Zaidiyah.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Saling bekerja sama (Cooperative learning) 3. Metode :

a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.

b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa bertanya kepada guru.

c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi terkait materi pembelajaran

d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan>metode snowball throwing.

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran : Kertas.

2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis, dan spidol. 3. Sumber Belajar :

a. Buku siswa Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah, Kementerian Agama RI 2015, Hlm. 15-26.

10

b. Buku paket Menjaga Akidah dan Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah Tahun 2007, Hlm.20-46.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta didik.

b. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama peserta didik.

c. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen peserta didik.

d. Guru memberikan pre test I.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

30 Menit

2. Kegiatan Inti a. Mengamati

1) Siswa mengamati gambar dari demo sesama umat Islam dan Ritual kejawen.

2) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

b.Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.

c. Melakukan

1) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

2) Masing-masing ketua kelompok kembali ke

11

kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

3) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 4) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut

dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

5) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. d.Mengasosiasi/Menghubungkan

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk mendiskusikan contoh-contoh aliran ilmu kalam menurut pengalamannya atau contoh yang ada di masyarakat sekitarnya.

e. Mengkomunikasikan

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.

3. Penutup

a. Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.

b.Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post

tes I.

c. Guru menyampaikan salam penutup.

25 Menit

12 1. Penilaian Sikap

No Kegiatan Siswa Catatan Guru Catatan SB B CB KB SB B CB KB 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Ket.: SB = sangat baik, CB = cukup baik, B = baik, KB = kurang baik. 2. Penilaian Pengetahuan

No. Soal Skor

1. Apa pengertian dari aliran khowarij itu? 5 2. Apa pengertian dari aliran syi‟ah itu? 5 3. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran syi‟ah? 5 4. Bagaimana doktrin ajaran dalam aliran murji‟ah

menurut Harun Nasution? 5

5. Sebutkan 4 tokoh yang dituduh kafir oleh aliran

khawarij! 5

13 Kunci Jawaban:

1. Khawarij secara bahasa diambil dari Bahasa Arab khawaarij,

secara hariah berarti mereka yang keluar.

2. Syi‟ah berasal dari kata Bahasa Arab Syī`ah. Syi‟ah menurut etimologi bahasa Arab bermakna: pembela dan pengikut seseorang. Selain itu juga bermakna: kaum yang berkumpul di atas suatu perkara. Syi‟ah adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah

Syi`ah `Ali artinya “pengikut Ali”.

3. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa, Al „Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil, An Nubuwwah, bahwa kepercayaan

Syi‟ah meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari

Tuhan kepada umat manusia, Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian, Al-Ma‟ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.

4. Menunda hukuman atas Ali, Mu‟awiyah, Amr bin Ash, dan Abu Musa Al-Asy‟ari yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allah di hari kiamat kelak, menyerahkan keputusan kepada Allah atas orang muslim yang berdosa besar, meletakkan (pentingnya) iman dari amal, memberikan pengharapan kepada muslim yang berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat Allah.

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Madrasah : MA Al Bidayah Candi Bandungan

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak Kelas/Semester : XI IPA 1/Gasal

Materi Pokok : 3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy’ariyah, al- Maturidiyah, dan Mu’tazilah)

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran ilmu kalam. 2. Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada

dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta merupakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

16

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran dalam ilmu kalam.

2.2 Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan aliran-aliran yang ada dalam kehidupan bermasyarakat.

3.2 Menganalisis pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).

3.2.1 Menjelaskan pengertian dan sejarah aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

3.2.2 Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah).

3.2.3 Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu

kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

4.2 Menyajikan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah). 4.2.1 Menggambarkan peta konsep pokok-pokok aliran-aliran ilmu

kalam (Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan

Mu‟tazilah).

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian dan latar belakang aliran-aliran ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah) dengan baik.

2. Menyebutkan tokoh-tokoh aliran-aliran ilmu kalam (Jabariyah,

Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah) dengan benar.

17

3. Menjelaskan doktrin-doktrin ajaran aliran-aliran dalam ilmu kalam

(Jabariyah, Qodariyah, Asy‟ariyah, al-Maturidiyah, dan Mu‟tazilah) dengan baik.

D. Materi Pelajaran

Materi Aliran dan Tokoh Ilmu Kalam 1. Aliran Jabariyah

a. Pengertian

Secara bahasa jabariyah (fatalism) berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan

sesuatu. Menurut Harun Nasution jabariyah adalah paham yang

menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah. Maksudnya, setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur).

b. Dasar Ajaran

Dasar pemahaman pada aliran jabariyah ini dijelaskan Al

Qur‟an diantaranya: QS. al-Shaffat [37]: 96 dan QS. al Insan[76]: 30:       

Artinya: “96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu".

18 c. Doktrin Ajaran

1) Aliran Ekstrim

Aliran ini dikenal juga dengan nama Jahmiyyah karena mendasarkan pemikiran kepada tokoh ut amanya yakni, Jahm bin Shofwan. Doktrin ajaran Jabariyah yang ekstrim mengatakan bahwa manusia lemah, tidak berdaya, terikat dengan kekuasaan dan kehendak Tuhan, tidak mempunyai kehendak dan kemampuan bebas sebagaimana yang dimiliki oleh paham qodariyah.

2) Aliran Moderat

Tokoh yang berpaham seperti ini adalah Husain bin Muhammad An Najjar. Ia menjadi pelopor aliran moderat yang menyatakan bahwa Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Menurut aliran jabariyah moderat, Tuhan tidak dapat dilihat di akhirat.

2. Aliran Qadariyah a. Pengertian

Pengertian Qadariyah secara etomologi, berasal dari bahasa Arab, yaitu qadara yang bemakna kemampuan dan kekuatan. Adapun secara terminologi adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Allah. Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam mewujudkan perbutan-perbutannya. Aliran Qadariyah berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya, ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri.

19 b. Dasar Ajaran

Dalam Al Qur‟an terdapat ayat-ayat yang dijadikan dasar paham

qadariyah, seperti QS ar-Ra‟ad [13]:11:

                                                       

Artinya: ”11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah

Dokumen terkait