• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Data Penjualan

4.3.2 Data Penjualan dan Analisis Trend Bulan Mei-September

Ketika PD. Alam Lestari mengalami penurunan penjualan susu bubuk kedelainya, perusahaan ini akhirnya memutuskan untuk menambah dua jenis produk lainnya yang berbeda yang dimulai sejak bulan Mei 2011. Pada Tabel 12 disajikan data penjualan setelah penambahan dua jenis produk yang berbeda pada bulan Mei sampai bulan September 2011.

Tabel 12. Data Penjualan Bulan Mei-September 2011 Bulan

Susu Bubuk Kedelai Serbuk Kunyit Instan Bawang Merah Goreng Total SBK 300 gram SBK 200 gram

Kotak Kotak Kotak kotak Kotak

Mei 500 250 400 700 1850

Juni 500 250 600 900 2250

Juli 500 250 700 1100 2550

Agustus 500 250 650 1000 2400

September 500 250 600 900 2250

Sumber: Data Perusahaan

Selama bulan Mei hingga bulan September total penjualan secara keseluruhan tidak jauh berbeda, tetapi penjualan mengalami penurunan pada Agustus dan September untuk jenis produk serbuk kunyit instan dan bawang

34

merah goreng. Beda jumlah produk yang terjual setiap bulannya maka berbeda pula total penjualannya. Perbedaan penjualan akan mengakibatkan perbedaan laba yang diperoleh setiap bulannya. Berikut data penjualan setiap bulannya.

1. Data Penjualan Bulan Mei 2011

Seperti yang sudah disajikan pada Tabel, total penjualan pada bulan Mei 2011 sebanyak 1.850 unit total dari penjualan semua jenis produk. Total penjualan pada bulan Mei 2011 dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Data Penjualan Bulan Mei 2011 Jenis Produk Penjualan

(unit)

Harga Jual (Rp)

Total Penjualan (Rp)

Susu Bubuk Kedelai 300 gram 500 16.000 8.000.000

Susu Bubuk Kedelai 200 gram 250 10.500 2.625.000

Serbuk Kunyit Instan 400 12.000 4.800.000

Bawang Merah Goreng 700 24.000 16.800.000

Total 1.850 32.225.000

Sumber: Data Perusahaan

Total penjualan pertama yang diperoleh PD. Alam Lestari setelah menambah dua jenis produk adalah sebesar Rp 32.225.000 dari penjualannya sebanyak 1.850 unit. Produk yang paling banyak terjual adalah bawang merah goreng sebanyak 700 unit, sedangkan produk yang paling kecil penjualannya adalah susu bubuk kedelai sebanyak 250 unit. Susu bubuk kedelai 200 gram memang paling sedikit penjualannya, tetapi hal ini terjadi bukan karena produk ini sedikit peminatnya namun produk ini hanya memproduksi 250 unit.

Laba bulan Mei 2011 dapat diperoleh setelah diketahui penjualan selama 1 bulan dan biaya operasionalnya. Berikut perhitungan laba untuk bulan Mei 2011.

= Rp 15.917.558

PD. Alam Lestari pada bulan Mei 2011 memperoleh laba sebesar Rp 15.917.558 hasil penjualannya sebesar Rp 32.225.000. Laba bulan Mei 2011 dapat dijadikan patokan bagi perusahaan untuk penjualan bulan selanjutnya.

35

Penjualan pada bulan Juni 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan penjualan sebelumnya. Pada bulan Mei penjualan PD. Alam Lestari sebanyak 1.850 unit, namun mengalami peningkatan sebanyak 2.250 unit pada bulan Juni. Total penjualan pada bulan Juni 2011 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Data Penjualan Bulan Juni 2011

Jenis Produk Penjualan (unit)

Harga Jual (Rp)

Total Penjualan (Rp)

Susu Bubuk Kedelai 300 gram 500 16.000 8.000.000

Susu Bubuk Kedelai 200 gram 250 10.500 2.625.000

Serbuk Kunyit Instan 600 12.000 7.200.000

Bawang Merah Goreng 900 24.000 21.600.000

Total 2.250 39.425.000

Sumber: Data Perusahaan

Pada penjualan bulan Juni 2011 produk serbuk kunyit instan dan bawang merah goreng mengalami peningkatan, sehingga menambah total penjualan yang lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya. Susu bubuk kedelai tetap pada posisi sama dalam arti produk ini habis terjual, baik pada bulan Mei maupun bulan Juni 2011.

Penjualan yang diperoleh oleh PD. Alam Lestari pada bulan Juni 2011 adalah sebesar Rp 39.425.000, sehingga dapat diketahui perolehan labanya.

= Rp 22.983.751

Laba yang diperoleh perusahaan untuk bulan Juni 2011 sebesar Rp 22.983.000, artinya pada bulan ini laba mengalami peningkatan yang sebelumnya laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 15.917.558 pada bulan Mei 2011. Peningkatan laba disebabkan karena volume penjualan bawang merah goreng dan serbuk kunyit instan mengalami peningkatan.

3. Data Penjualan Bulan Juli 2011

Penjualan pada bulan Juli 2011 mengalami peningkatan dibandingkan bulan Mei dan juli. Sebanyak 2.550 unit berhasil terjual oleh PD. Alam Lestari pada bulan ini. Total penjualan pada bulan ini ikut meningkat sesuai penjualan yang diperoleh seperti yang tertera pada Tabel 15.

36 Tabel 15. Data Penjualan Bulan Juli 2011

Jenis Produk Penjualan (unit)

Harga Jual (Rp)

Total Penjualan (Rp)

Susu Bubuk Kedelai 300 gram 500 16.000 8.000.000

Susu Bubuk Kedelai 200 gram 250 10.500 2.625.000

Serbuk Kunyit Instan 700 12.000 8.400.000

Bawang Merah Goreng 1100 24.000 26.400.000

Total 2.550 45.425.000

Sumber: Data Perusahaan

Seperti pada bulan sebelumnya, susu bubuk kedelai 300 gram dan 200 gram selalu habis terjual. Bawang merah goreng paling banyak terjual pada bulan ini yaitu 1100 unit dan serbuk kunyit instan juga mengalami peningkatan penjualan dari bulan sebelumnya sebanyak 700 unit.

Pada bulan Juli 2011 penjualan mengalami peningkatan, sehingga labanya pun akan mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, perhitungan laba untuk bulan Juli 2011 adalah sebagai berikut.

= Rp 29.160.138

Laba perusahaan hingga bulan Juli 2011 terus mengalami peningkatan dan yang paling besar memberikan penjualan tertinggi adalah bawang merah goreng. 4. Data Penjualan Bulan Agustus 2011

Sebaliknya, pada bulan agustus 2011 penjualan mulai mengalami penurunan. Penjualan yang tadinya sebanyak 2.550 unit, mengalami penurunan menjadi 2.400 uni, sehingga total penjualannya pun ikut menurun menjadi Rp 42.425.000. Data penjualan bulan Agustus 2011 dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Data Penjualan Bulan Agustus 2011

Jenis Produk Penjualan

(unit)

Harga Jual (Rp)

Total Penjualan (Rp)

Susu Bubuk Kedelai 300 gram 500 16.000 8.000.000

Susu Bubuk Kedelai 200 gram 250 10.500 2.625.000

Serbuk Kunyit Instan 650 12.000 7.800.000

Bawang Merah Goreng 1000 24.000 24.000.000

Total 2.400 42.425.000

37

Pada Tabel 16 ditunjukkan bahwa produk yang mengalami penurunan pada bulan Agustus 2011 adalah serbuk kunyit instan dan bawang merah goreng. Penurunan ini terjadi karena konsumen masih memiliki persediaan, sehingga tidak membeli dahulu sebelum persediaan akan habis, sedangkan untuk bawang merah goreng mengalami penurunan dikarenakan keterbatasan dalam memproduksi produk.

Laba untuk bulan Agustus 2011 mengalami penurunan karena penjualan yang diperoleh pada bulan ini menurun dari bulan sebelumnya. Laba untuk bulan Agustus 2011 adalah sebagai berikut.

= Rp 26.181.689

Ternyata laba yang diperoleh oleh PD. Alam Lestari mengalami penurunan yaitu sebesar Rp 26.181.000. Perusahaan harus mulai berhati-hati terhadap situasi seperti ini, karena bisa saja penjualan akan terus mengalami penurunan apabila tidak ditangani dengan baik.

5. Data Penjualan Bulan September 2011

Penjualan terus mengalami penurunan kembali pada bulan September 2011 yaitu sebanyak 2.250 unit dari penjualannya pada bulan Agustus 2011 sebanyak 2.400 unit. Data penjualan bulan Agustus 2011 dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Data Penjualan Bulan September 2011 Jenis Produk Penjualan

(unit)

Harga Jual (Rp)

Total Penjualan (Rp)

Susu Bubuk Kedelai 300 gram 500 16.000 8.000.000

Susu Bubuk Kedelai 200 gram 250 10.500 2.625.000

Serbuk Kunyit Instan 600 12.000 7.200.000

Bawang Merah Goreng 900 24.000 21.600.000

Total 2.250 39.425.000

Sumber: Data Perusahaan

Penjualan pada bulan ini serupa dengan penjualan yang terjadi pada bulan juni 2011. Penjualan terus mengalami penurunan semenjak bulan Juli 2011 hingga bulan September. Terjadinya penurunan yang terus menerus mendorong PD. Alam Lestari mulai melakukan promosi dengan iklan. Produk yang tetap bertahan

38

dalam penjualannya selama kurun waktu 5 bulan adalah susu bubuk kedelai kemasan 300 gram dan susu bubuk kedelai kemasan 200 gram.

Pada bulan September 2011 perolehan laba terus menurun menjadi Rp 22.512.000, berikut perhitungan labanya.

= Rp 22.512.134

Data penjualan selama bulan Mei hingga September 2011 mengalami naik turun begitu pula laba yang didapatkan, perusahaan mengalami peningkatan tetapi setelah menginjak bulan Agustus laba terus mengalami penurunan. Analisis trend dapat melihat kecenderungan, perkembangan perusahaan selama periode tertentu yang sudah berlaku dan periode yang akan datang. Pada Gambar 4 merupakan analisis trend penjualan periode bulan Mei 2011 hingga bulan September 2011, dimana perusahaan baru memulai produksi dua jenis produk barunya sejak bulan mei 2011.

39 Bulan P e n ju a la n Sep Agust Jul Jun Mei 140 130 120 110 100 90

Accur acy Measu res

MAPE 1,82212 MAD 2,38331 MSD 8,04339 Variable Fo recasts Actual Fits Trend Analysis Plot for Penjualan

Quadratic Trend Model

Yt = 61,645 + 44,4994* t - 6,51664* t* * 2

Gambar 4. analisis Trend Penjualan Bulan Mei-September 2011

Pada Gambar 4 terlihat jelas bahwa penjualan tertinggi terjadi pada bulan Juli 2011 dan mengalami penurunan saat bulan Agustus dan terus menurun pada bulan September 2011. Dengan menggunakan analisis trend dapat diketahui prediksi penjualan untuk bulan selanjutnya yaitu bulan Oktober 2011 dan prediksi yang keluar adalah penjualan akan mengalami kembali penurunan. Dengan menggunakan quadratic trend model dapat diprediksikan penjualan akan mengalami penurunan sebesar 94 %. Kemudian pada Gambar 5 dapat dilihat perkembangan perolehan laba selama enam bulan.

40 Bulan L a b a Sep Agust Jul Jun Mei 180 160 140 120 100 80

Accur acy Measu res

MAPE 3,0466 MAD 4,8044 MSD 31,5890 Variable Fo recasts Actual Fits Trend Analysis Plot for Laba

Quadratic Trend Model

Yt = 19,6121 + 92,7547* t - 13,7433* t* * 2

Gambar 5. Analisis Trend Laba Bulan mei-September 2011

Perubahan penjualan otomatis terjadi pula perubahan terhadap laba perusahaan. Pada Gambar 5 menunjukkan laba tertinggi diperoleh pada bulan Juli dan mengalami penurunan saat menginjak bulan Agustus dan September 2011. Sama halnya dengan kondisi penjualan selama lima bulan, perolehan laba diprediksikan akan mengalami penurunan, apabila dibiarkan seperti ini maka perusahaan cepat atau lambat akan menghadapi kerugian.

Dokumen terkait