• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Persentase Persepsi Siswa dan Keterangan Hasil

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data

3. Data Persentase Persepsi Siswa dan Keterangan Hasil

Dari kuesioner yang telah terkumpul, peneliti membuat data persepsi siswa mengenai implementasi penilaian autentik lengkap dengan presentasenya. Berikut adalah data presentase dari jumlah kuesioner yang telah dijawab oleh siswa kelas X.

1. Teknik dan Instrumen Penilaian

Tabel 4.4

Data Persentase Penjelasan Penilaian Autentik Saat Pembelajaran oleh Guru

Kelas Ya Tidak

X IIS 17 49 % - -

X MIA 18 51 % - -

Jumlah 35 100 % - -

Dari tabel tersebut, menjelaskan bahwa semua siswa berpendapat bahwa guru menjelaskan penilaian yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran baik dikelas X IIS dan X MIA.

Tabel 4.5

Data Persentase Pelaksanaan Penilaian Autentik Saat Pembelajaran

Kelas Ya Tidak

X IIS 17 49 % - -

X MIA 17 49 % 1 2 %

Jumlah 34 97% 1 2 %

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai pelaksanaan penilaian autentik saat pembelajaran, hanya 1 orang atau 2 % dari total responden yang menjawab guru tidak melaksanakan penilaian autentik saat pembelajaran. Dalam hal ini ada ketidakcocokan data antara wawancara

guru dan jawaban angket dari salah satu siswa yang menjawab tidak ada pelaksanaan penilaian autentik. Namun setelah peneliti mengggali informasi lebih dalam kepada responden. Ia tidak mengetahui adanya penilaian keterampilan yang ia keahui adalah penilaian diskusi. Menurut Olivia Dita siswa kelas X Mia, “Penilaian diskusi dan presentasi yang dinilai saat pembelajaran”.2

Dari hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa Olivia Dita tidak mengetahui bahwa penilaian diskusi maupun presentasi masuk dalam penilaian autentik kompetensi keterampilan.

Tabel 4.6

Data Persentase Aspek Kompetensi Penilaian yang Sering dinilai

Kelas Pengetahuan, Sikap Keterampilan

X IIS 8 23 % 16 46 % 8 23 %

X MIA 16 46 % 16 46 % 9 26 %

Jumlah 24 69 % 32 82 % 17 49 %

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai aspek kompetensi penilaian yang sering dinilai bahwa aspek yang paling banyak dinilai adalah aspek kompetensi sikap yaitu sebesar 82%, sedangkan pengetahuan sebesar 69% dan keterampilan sebesar 49%. Jadi pelaksaan penilaian lebih banyak kepada penilaian kompetensi sikap, selanjutnya pengetahuan dan barulah keterampilan. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu aspek kompetensi yang dinilai.

Tabel 4.7

Data Persentase Teknik Penilaian Pengetahuan yang digunakan

2 Hasil wawancara dengan Olivia Dita, Siswi kelas X MIA, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 10.30 WIB.

Kelas Tes

Tertulis Tes Lisan Penugasan

Lainnya

Presentasi Kehadiran X IIS 16 45% 11 31% 15 42% 1 3% 5 14%

Dari tabel tersebut mengenai persepsi siswa mengenai teknik penilaian pengetahuan yang dinilai, bahwa teknik penilaian yang paling banyak digunakan adalah teknik tes tertulis, kemudian penugasan, tes lisan kehadiran dan presentasi. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu teknik penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Tabel 4.8

Data Persentase Teknik Penilaian Keterampilan yang digunakan

Dari tabel tersebut mengenai persepsi siswa mengenai teknik penilaian keterampilan yang dinilai, bahwa teknik penilaian yang paling banyak dilakukan adalah diskusi, selanjutnya proyek (membuat film/membuat makalah) dan, tes lisan, dan tes praktik. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu teknik penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ada beberapa hal yang tidak cocok peneliti temukan, yaitu adanya penilaian tes lisan dalam kompetensi keterampilan, namun setelah peneliti menggali informasi lebih dalam kepada responden. Menurut Farah Almira, “Tes lisan digunakan juga saat remedial penilaian keterampilan”.3 responden mengira penilaian diskusi juga termasuk penilaian tes lisan.

3 Hasil wawancara dengan Farah Almira, Siswi kelas X IIS, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 11.00 WIB.

X MIA 15 42% 4 11% 12 34% 3 8% - - Jumlah 31 87% 15 42% 27 76% 4 11% 5 14%

Kelas Tes Praktik Proyek Diskusi Lainnya Tes Lisan X IIS 2 6% 16 45% 16 45% 4 11% X MIA - - 12 34% 14 39% -

Tabel 4.9

Data Persentase Teknik Penilaian Sikap yang digunakan

Dari tabel tersebut mengenai persepsi siswa mengenai teknik penilaian sikap yang dinilai, bahwa teknik penilaian yang paling banyak dilakukan adalah penilaian diri, selanjutnya jurnal, observasi dan keaktifan diskusi. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu teknik penilaian sikap yang dilakukan perbaikan (remedial).

Tabel 4.10

Data Persentase Pemberian Instrumen Penilaian

Kelas Ya Tidak

X IIS 2 6% 15 42%

X MIA 4 11% 14 40%

Jumlah 6 17% 29 82%

Dari tabel tersebut mengenai persepsi siswa mengenai pemberian instrumen penilaian, bahwa sebanyak 17 % dari responden berpendapat diberikan instrumen, sedangkkan 82% dari responden berpendapat tidak diberikan insrumen penilaian. Dari data tersebut ada ketidakcocokan data yaitu, adanya pemberian instrumen penilaian, padahal hasil wawancara dengan guru, tidak ada pemberian instrumen. Namun setelah peneliti menggali informasi lebih dalam, ternyata responden tidak mengetahui apa itu instrumen penilaian, mereka mengira instrumen penilaian adalah lembar penilaian guru yang digunakan untuk menilai siswa. Menurut,

Kelas Observasi Penilaian

Diri Jurnal Lainnya Aktif Diskusi X IIS 4 11% 13 37% 11 31% 2 6% X MIA 9 23% 6 17% 5 14% 1 3% Jumlah 12 34% 19 54% 16 45% 3 9%

Farah Almira, “Saya tidak tahu lembar penilaian autentik itu seperti apa, saya kira lembar penilaian yang dipegang oleh guru”.4

2. Hasil Penilaian Autentik dan Tindak Lanjut Tabel 4.11

Data Persentase Aspek Kompetensi yang Sudah Memenuhi KKM Kelas Pengetahuan Sikap Keterampilan

X IIS 17 49% 17 49% 17 49%

X MIA 18 51% 18 51% 18 51%

Jumlah 35 100% 35 100% 35 100%

Dari tabel tersebut mengenai aspek seluruh kompetensi siswa yang sudah memenuhi KKM, bahwa seluruh siswa telah memenuhi KKM yang telah ditentukan pada mata peajaran Sejarah Indonesia. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu aspek kompetensi yang belum memenuhi KKM.

Tabel 4.12

Data Persentase Pemberian Remedial

Kelas Ya Tidak

X IIS 17 49% - -

X MIA 14 51% - -

Jumlah 6 100% - -

Dari tabel tersebut persepsi siswa mengenai pemberian remedial mata pelajaran Sejarah Indonesia, bahwa semua responden menjawab ada pemberian remedial apabila ada yang tidak memenuhi KKM.

4 Hasil wawancara dengan Farah Almira, Siswi kelas X IIS, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 11.00 WIB.

Tabel 4.13

Data Persentase Aspek Kompetensi yang dilakukan Remedial Kelas Pengetahuan, Sikap Keterampilan

X IIS 17 49% - - - -

X MIA 18 51% - - 4 11%

Jumlah 35 100% - - - -

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai aspek kompetensi apa saja yang dilakukan remedial, bahwa semua siswa berpendapat bahwa kompetensi pengetahuan dilakukan remedial, namun 4 dari responden menjawab yang sama menjawab ada kompetensi keterampilan yang dilakukan remedial. Dari keempat responden yang jawabannya berbeda, peneliti perlu menggali informasi lebih dalam. Menurut Ade Atikah, “Sewaktu diskusi saya tidak hadir, jadi saya diberikan tugas oleh guru”.5

Dari hasil wawancara tersebut ditemukan informasi bahwa untuk kelas X Mia memang pernah diberikan remedial untuk kompetensi keterampilan dikarenakan tidak ikut diskusi, maka dari itu guru memberikan penugasan kepada siswa tersebut. Dalam hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari satu aspek kompetensi yang dilakukan remedial.

Tabel 4.14

Data Persentase Teknik Perbaikan Pada Aspek Pengetahuan

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai teknik perbaikan penilaian yang digunakan untuk aspek pengetahuan, bahwa teknik perbaikan yang lebih banyak digunakan adalah tes lisan, tes tertulis dan penugasan. Dalam

5 Hasil wawancara dengan Ade Atikah, Siswi kelas X MIA, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 10.40.00 WIB.

Kelas Tes Tertulis Tes Lisan Penugasan

X IIS 2 6% 15 42% 5 14%

X MIA 10 28% 11 31% 7 20%

hal ini responden dibebaskan menjawab pertanyaan lebih dari teknik perbaikan pada aspek pengetahuan.

Tabel 4.15

Data Persentase Teknik Perbaikan Pada Aspek Keterampilan

Kelas Tidak ada Tes Praktik Membuat Paper Lainnya Tes Lisan X IIS 14 40% - - - - 4 11% X MIA 6 17% 1 2% 6 17% - - X SCI 3 9% - - 1 3% - - Jumlah 23 66% 1 2% 7 20% 4 11%

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai teknik perbaikan penilaian yang digunakan untuk aspek keterampilan, bahwa sebesar 66% siswa berpendapat tidak ada perbaikan dalam hal penilaian keterampilan, namun 20% siswa berpendapat teknik perbaikannya menggunakan paper, 11% siswa berpendapat menggunakan tes lisan dan 3 % siswa berpendapat menggunakan tes praktik. Dalam hal ini, ada ketidakcocokan data antara hasil wawancara guru yang menjelaskan bahwa ada remedial kompetensi keterampilan. Untuk itu peneliti mencoba menggali informasi lebih dalam. Menurut Olivia Dita, saya tidak tahu ada perbaikan peniaian keterampilan karena memang saya mengikuti diskusi, presentasi dan juga rajin dating”.6

Menurut Ade Atikah, “Sewaktu diskusi saya tidak hadir, jadi saya diberikan tugas oleh guru”.7

Dari kedua hasil wawancara tersebut, diketahui bahwa siswa yang tuntas keterampilannya adalah siswa yang yang hadir saat penilaian keterampilan, sedangkan bagi yang tidak hadir diberikan tugas oleh guru.

6 Hasil wawancara dengan Olivia Dita, Siswi kelas X MIA, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 10.30 WIB.

7 Hasil wawancara dengan Ade Atikah, Siswi kelas X MIA, pada hari Rabu, 24 Juni 2015 pukul 10.40.00 WIB.

Tabel 4.16

Data Persentase Faktor Pendukung Penilaian

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai faktor pendukung implementasi penilaian autentik, beberapa siswa berpendapat berbeda-beda. Faktor pendukung yang utama adalah sarana dan prasarana, kemudian latihan soal yang telah diberikan guru kepada siswa dan faktor siswa seperti prestasi, catatan-catatan siswa, dan lain sebagainya

Tabel 4.17

Data Persentase Faktor Penghambat Penilaian

Dari tabel mengenai persepsi siswa mengenai faktor penghambat implementasi penilaian autentik, beberapa siswa berpendapat berbeda-beda. Faktor utamanya adalah faktor siswa, seperti kemalasan siswa, dan kondisi kelas yang kurang kondusif. Faktor lainnya adalah sarana prasarana yang kurang mendukung, khususnya bagi kelas IIS, seperti sinyal wifi yang lemah, AC yang panas, LCD yang kurang bagus.

Kelas Sarana dan Prasarana Latihan Soal Faktor Siswa X IIS 7 20% 10 29% - - X MIA 16 45% 5 14% 8 23% Jumlah 23 65% 15 43% 8 23%

Kelas Sarana dan Prasarana Faktor Siswa X IIS 11 31% 3 9% X MIA - - 4 11% Jumlah 11 31% 7 20%

C. Analisis Data

Dokumen terkait