BAB IV HASIL PENELITIAN
D. Data Sentralitas Keperantaraan
147
komunikasi matematika, baik menyampaikan maupun mendengarkan dan menerima penyampaian ide matematika dari peserta didik lain selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw berturut-turut adalah 12,90%, 67,74%, dan 19,36%. Peserta didik yang paling menonjol adalah peserta didik C7, sedangkan peserta didik yang paling terasing (tidak menonjol) dalam komunikasi matematika adalah peserta didik B4.
D. Data Sentralitas Keperantaraan
1. Sentralitas Keperantaraan Setiap Titik di Jaringan Komunikasi Matematika Peserta Didik dalam Diskusi Kelompok Ahli
a. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan UCINET 6, diperoleh data sentralitas keperantaraan titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam diskusi kelompok ahli adalah sebagaimana yang tersaji pada gambar berikut :
148
Gambar 4.4
Hasil Penghitungan Sentralitas Keperantaraan Titik di Jaringan Komunikasi Matematika Peserta Didik dalam Diskusi Kelompok Ahli Menggunakan UCINET 6
149
Berdasarkan hasil penghitungan sentralitas keperantaraan menggunakan UCINET 6, diperoleh bahwa dari 31 titik yang merepresentasikan peserta didik, hanya 7 titik yang sentralitas keperantaraannya tidak sama dengan 0. Titik dengan sentralitas keperantaraan tertinggi adalah titik A41, kemudian berturut-turut diikuti oleh B52, A1, B1, C5, D5, dan D4. Adapun nilai sentralitas keperantaraan titik A41, B52, A1, B1, C5, D5, dan D4 berturut-turut adalah sebesar 60,5, 21,333, 19, 19, 9,333, 19,333, dan 1. Selain 7 tersebut, semuanya memiliki nilai sentralitas keperantaraan sama dengan 0.
b. Analisis Data
Berdasarkan deskripsi data di atas, diperoleh makna bahwa terdapat 7 peserta didik yang mempunyai peran sebagai sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok ahli, yaitu peserta didik A41, B52, A1, B1, C5 , D5, dan D4. Peserta didik yang mempunyai peran paling penting sebagai perantara dalam komunikasi matematika tersebut adalah peserta didik A41, kemudian berturut-turut diikuti oleh peserta didik B52, A1, B1, C5 , D5, dan D4.
Nilai sentralitas keperantaraan dari titik A41, B52, A1, B1, C5 , D5, dan D4 berturut-turut adalah sebesar 60,5, 21,333, 19, 19, 9,333, 19,333, dan 1. Karena bobot dari sisi graf merepresentasikan frekuensi seringnya komunikasi matematika dilakukan, maka nilai sentralitas keperantaraan A41 sebesar 60,5 dapat dimaknai bahwa rata-rata peserta didik A41 terlibat sebagai perantara dalam 60,5 kali komunikasi matematika yang melibatkan 2 peserta didik lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok ahli. Adapun makna dari nilai sentralitas peserta didik yang lain mengikuti pemaknaan tersebut. Semakin kecil nilai sentralitas keperantaraan dari peserta didik, maka semakin kecil pula perannya sebagai perantara dalam penyampaian pesan ide-ide matematika antara peserta didik satu dengan peserta didik lain.
Selain 7 peserta didik di atas, peserta didik lainnya mempunyai nilai sentralitas keperantaraan sama dengan 0. Artinya, selain 7 peserta didik tersebut, semuanya tidak
150
berperan sebagai perantara atau penghubung dalam komunikasi matematika yang dilakukan peserta didik lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok ahli. Peserta didik tidak perlu melewati selain 7 peserta didik di atas untuk mengkomunikasikan ide matematikanya kepada yang lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 31 peserta didik, hanya ada 7 peserta didik yang berperan sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok ahli. Peserta didik yang mempunyai peran paling penting dalam komunikasi matematika tersebut adalah peserta didik A41.
2. Sentralitas Keperantaraan Setiap Titik di Jaringan Komunikasi Matematika Peserta Didik dalam Diskusi Kelompok Asal
a. Deskripsi Data
Sebagaimana penjelasan di bagian awal deskripsi data sentralitas keperantaraan setiap titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam diskusi kelompok ahli, peneliti juga menggunakan software UCINET 6 untuk memperoleh data sentralitas keperantaraan setiap titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam diskusi kelompok asal. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan UCINET 6, diperoleh data sentralitas keperantaraan titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam diskusi di kelompok asal sebagai berikut :
151
Gambar 4.5
Hasil Penghitungan Sentralitas Keperantaraan Titik di Jaringan Komunikasi Matematika Peserta Didik dalam Diskusi Kelompok Asal Menggunakan UCINET 6
152
Berdasarkan hasil penghitungan sentralitas keperantaraan menggunakan UCINET 6, diperoleh bahwa dari 31 titik yang merepresentasikan peserta didik dalam jaringan komunikasi matematika selama diskusi di kelompok asal, hanya 5 titik yang sentralitas keperantaraannya tidak sama dengan 0. Kelima titik tersebut adalah titik B3, B1, B51, B52, dan B4 yang kesemuanya memiliki nilai sentralitas keperantaraan yang sama, yaitu sebesar 0,6. Adapun selain 5 titik tersebut, semuanya memiliki nilai sentralitas keperantaraan sama dengan 0. b. Analisis Data
Berdasarkan deskripsi data di atas, peneliti dapat menginterpretasikan bahwa dalam komunikasi matematika selama berlangsungnya diskusi di kelompok asal, terdapat 5 peserta didik yang mempunyai peran sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain, yaitu peserta didik B3, B1, B51, B52, dan B4. Kelima peserta didik tersebut mempunyai nilai sentralitas keperantaraan yang sama, yaitu sebesar 0,6. Artinya, kelima peserta didik tersebut mempunyai peran yang sama pentingnya sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok asal. Kelimanya sama-sama terlibat sebagai perantara dalam rata-rata 0,6 kali komunikasi matematika antar peserta didik yang lain.
Selain 5 peserta didik di atas, peserta didik lainnya mempunyai nilai sentralitas keperantaraan sama dengan 0. Artinya, selain 5 peserta didik tersebut, semuanya tidak berperan sebagai perantara atau penghubung dalam komunikasi matematika yang dilakukan peserta didik lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok asal. Peserta didik tidak perlu melewati selain 5 peserta didik di atas untuk mengkomunikasikan ide matematikanya kepada yang lain dalam diskusi di kelompok asalnya masing-masing.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 31 peserta didik, hanya terdapat 5 peserta didik yang berperan sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain selama berlangsungnya diskusi di kelompok asal. Kelima peserta didik tersebut berasal dari
153
kelompok asal yang sama dan mempunyai peran yang setara sebagai perantara dalam komunikasi matematika tersebut. 3. Sentralitas Keperantaraan Setiap Titik di Jaringan
Komunikasi Matematika Peserta Didik dalam Keseluruhan Proses Pembelajaran Jigsaw
a. Deskripsi Data
Sebagaimana penjelasan di bagian awal deskripsi data sentralitas keperantaraan setiap titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam diskusi kelompok ahli, peneliti juga menggunakan software UCINET 6 untuk memperoleh data sentralitas keperantaraan setiap titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran Jigsaw. Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan UCINET 6, diperoleh data sentralitas keperantaraan titik di jaringan komunikasi matematika peserta didik dalam keseluruhan proses pembelajaran Jigsaw sebagai berikut :
154
Gambar 4.6
Hasil Penghitungan Sentralitas Keperantaraan Titik di Jaringan Komunikasi Matematika Peserta Didik Selama Pembelajaran Jigsaw Menggunakan UCINET 6
155
Berdasarkan hasil penghitungan sentralitas keperantaraan menggunakan UCINET 6, diperoleh bahwa dari 31 titik yang merepresentasikan peserta didik, semuanya mempunyai nilai sentralitas keperantaraan yang tidak sama dengan 0. Hal ini berbeda dengan sentralitas keperantaraan yang dianalisis dari jaringan komunikasi matematika peserta didik saat diskusi di kelompok ahli maupun di kelompok asal. Dalam jaringan komunikasi matematika peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw secara keseluruhan, titik yang mempunyai sentralitas keperantaraan paling tinggi adalah titik A6 dengan sentralitas keperantaraan sebesar 30,577. Kemudian berturut-turut diikuti oleh titik B6, D6, A2, C5, A41, A1, C2, B1, A7, C1, C4, A3, C7, C3, B3, D5, B2, D2, D4, D1, B52, B7, D71, D3, A5, B4, C62, C61, B51, dan yang paling rendah adalah titik A42 dengan sentralitas keperantaraan sebesar 3,917.
b. Analisis Data
Berdasarkan deskripsi data di atas, peneliti dapat menginterpretasikan bahwa selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw semua peserta didik mempunyai peran sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain. Meskipun peranannya tidak sama besar, tetapi semuanya menjalankan peran yang sama, yaitu sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw. Peserta didik yang mempunyai peranan paling besar sebagai perantara dalam komunikasi matematika tersebut adalah peserta didik A6, kemudian berturut-turut diikuti oleh peserta didik B6, D6, A2, C5, A41, A1, C2, B1, A7, C1, C4, A3, C7, C3, B3, D5, B2, D2, D4, D1, B52, B7, D71, D3, A5, B4, C62, C61, B51, dan A42.
Nilai sentralitas keperantaraan titik A6 sebesar 30,577. Artinya, peserta didik A6 terlibat dalam perannya sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik yang lain selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw sebanyak rata-rata 30,577 kali komunikasi matematika antar peserta didik lain. Adapun nilai sentralitas keperantaraan dari peserta didik lain dapat dimaknai sebagaimana
156
pemaknaan sentralitas keperantaraan dari peserta didik A6 di atas.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa selama berlangsungnya pembelajaran Jigsaw, mulai dari awal hingga akhir, semua peserta didik berperan sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik lain. Meskipun besar peranannya berbeda, tetapi tidak ada yang tidak berperan sebagai perantara dalam komunikasi matematika antar peserta didik lain selama berlangsungnya pembelajaran.