BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
C. Data Uji Coba dan Revisi Poduk
1. Data Validasi Ahli Materi
a. Deskripsi Data Validasi Ahli Materi
Validasi materi ini dilakukan oleh pendidik mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) kelas V yaitu Sr. Agnes Dinihari, FCJ. S.Pd. Selain beliau mengajar mata pelajaran IPS beliau juga wali murid kelas IV. Validasi oleh ahli materi bertujuan untuk mengetahui kualitas materi pelajaran yang akan diajarkan dengan produk yang
dikembangkan oleh peneliti. Validasi ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2012. Berikut ini adalah data yang diperoleh dari validasi oleh ahli materi :
Tabel 4.2 Data Validasi oleh Ahli Materi
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
1 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan sasaran pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum. √
2 Materi yang dikemas dalam media sesuai dengan alokasi waktu.
√
3 Pemilihan materi dalam media pembelajaran menarik dan sesuai
dengan taraf perkembangan peserta didik. √ 4 Media pembelajaran yang dikembangkan mempermudah pemahaman materi pembelajaran. √
5 Sumber belajar yang terdapat dalam media pembalajaran yang dikembangkan sesuai.
√
6 Kegiatan belajar yang terdapat dalam media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan sasaran pembelajar. √ 7 Media pembelajaran yang dikembangkan memungkinkan siswa √
No Aspek yang dinilai Skala Penilaian Komentar
1 2 3 4 5
belajar sesuai
kelompok/ diskusi.
8 Penggunaan bahasa
mudah dipahami sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
√
9 Kesesuaian soal dengan materi
√
10 Kebenaran isi/konsep sesuai dengan materi yang disajikan
√
Jumlah 0 0 9 4 30
Total Skor 43
Rata-rata Skor 4,3
Berikut ini adalah perhitungan konversi nilai skala lima berdasarkan PAP: Xi = 1 (5 + 1) = 3 2 Sbi = 1 (5−1) = 0,67 6 Sangat Baik =x > 3 + (1,80 . 0,67) = x > 3 + 1,21 = x> 4,21 Baik = 3 + (0,60 . 0,67) < x≤3 + (1,80 . 0,67) = 3 + 0,40 < x≤3 + 1,21 = 3,40 <x≤4,21 Cukup Baik = 3−(0,60 . 0,67) < x≤3 + (0,60 . 0,67)
= 3−0,40 < x≤3 + 0,40
= 2,60 <x≤3,40
Kurang Baik = 3−(1,80 . 0,67) < x≤3−(0,60 . 0,67)
= 3−1,21 <x≤3−0,40
= 1,79 < x≤2,60
Sangat Kurang Baik = x≤3−(1,80 . 0,67)
= x≤3−1,21
= x≤1,79
Tabel 4.3 Kriteria Penilaian Produk Multimedia
Kriteria Skor
Sangat Baik x> 4,21
Baik 3,40 < x≤4,21
Cukup Baik 2,60 < x≤3,40
Kurang Baik 1,79 <x≤2,60
Sangat Kurang Baik x ≤1,79
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa rata-rata skor hasil validasi oleh ahli materi adalah 4,3 dan termasuk dalam kategori
“sangat baik”.
b. Revisi Produk
Revisi produk dimaksudkan agar ada perbaikan pada produk yang dikembangkan oleh peneliti, sehingga produk menjadi lebih baik dan tepat. Ahli materi memberikan saran agar produk yang dikembangkan oleh peneliti menjadi lebih baik maka gambar tokoh dan peristiwa
diperbanyak supaya lebih menarik lagi. Ahli materi juga meminta peneliti untuk lebih memperhatikan penggunaan huruf kapital, karena ini akan menjadi contoh bagi siswa. Berikut dalah tampilan Slide sebelum dan sesudah direvisi:
Peristiwa 10 November
Terjadi di Surabaya tanggal 10 november 1945.
Tanggal 25 oktober 1945 pasukan sekutu dibawah komando Brigadir Jendral A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya.
28 oktober 1945 rakyat menyerang pos-pos sekutu di kota Surabaya.
Tewasnya Jendral Mallaby membuat sekutu
mengeluarkanultimatum.
Perang terjadi pada batas waktu yang ditetapkan sekutu.
Pasukan sekuta berjumlah 10.000-15.000 tentara. Pihak sekutu mengerahkan meriam-meriam, kapal penjelajah Sussek dan kapal laut lain serta pesawat tempur angkatan udara kerajaan inggris, RAF (Royal Air Force) Pertempuran ini dipimpin oleh Bung Tomo.
Pertempuran berakhir pada awal bulan desember, dan tanggal 10 November dijadikan hari pahlawan.
LANJUT
Gambar 4.6Slide 8 Materi Sebelum Revisi
Peristiwa 10 November
Terjadi di Surabaya tanggal 10 November 1945.
Tanggal 25 Oktober 1945 pasukan sekutu dibawah komando Brigadir Jendral A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya.
28 Oktober 1945 rakyat menyerang pos-pos sekutu di kota Surabaya.
Tewasnya Jendral Mallaby membuat sekutu
mengeluarkanultimatum.
Perang terjadi pada batas waktu yang ditetapkan sekutu.
Pasukan sekuta berjumlah 10.000-15.000 tentara. Pihak sekutu mengerahkan meriam-meriam, kapal penjelajah Sussek dan kapal laut lain serta pesawat tempur angkatan udara kerajaan Inggris, RAF (Royal Air Force) Pertempuran ini dipimpin oleh Bung Tomo.
Pertempuran berakhir pada awal bulan desember, dan tanggal 10 November dijadikan hari pahlawan.
LANJUT
Terjadi tanggal 21 November 1945 di Ambarawa.
Pada pertempuran ini menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi pertempuran yang berlangsung selama 4 hari dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari Ambarawa.
Gambar 4.8Slide11 Sebelum Revisi
Terjadi tanggal 21 November 1945 di Ambarawa.
Pada pertempuran ini menewaskan Letnan Kolonel Isdiman sebagai Komandan Resimen Banyumas.
Hal ini menyebabkan Panglima Divisi Banyumas Kolonel Sudirman turun ke medan perang.
Pertempuran Ambarawa
Pada tanggal 12 Desember 1945 kembali terjadi pertempuran yang berlangsung selama 4 hari dan berhasil mengusir pasukan sekutu dari Ambarawa.
LANJUT
Pertempuran Medan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal 21 agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita kemerdekaan.
13 september 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata dari tangan jepang.
9 oktober 1945 pasukan sekutu tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). 13 oktober 1945 terjadilah pertempuran yang dikenal dengan nama Pertempuran Medan Area.
Pada tanggal 10 November 1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk mengusir pasukan sekutu dari Medan.
Gambar 4.10Slide12 Sebelum Revisi
Pertempuran M edan Area
Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai gubernur sumatra utara menyampaikan kemerdekaan RI pada tanggal 21 Agustus 1945 karena daerah ini terlambat menerima berita kemerdekaan.
13 September 1945 Achmad Tahir memelopori
terbentuknya Barisan Pemuda Indonesia.
4 0ktober 1945 BPI mengambil alih kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang.
9 Oktober 1945 pasukan sekutu tiba di Medan, sebelumnya sekelompok Komando Belanda yang dipimpin oleh Westerling telah tiba lebih dulu.
Melihat hal ini pemuda disana membentuk Tentara
Keamanan Rakyat (TKR). 13 Oktober 1945 terjadilah pertempuran yang dikenal dengan namaPertempuran Medan Area.
Pada tanggal 10 November 1945 terjadi perang besar- besaran di Medan untuk mengusir pasukan sekutu dari Medan.
LANJUT
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947 di Yogyakarta.
Pada tanggal 4 Agustus 1947 Agresi Militer Belanda I dianggap resmi berakhir oleh PBB.
Pada tanggal 8 Desember 1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS Renville milik AS.
17 januari 1948 kedua belah pihak
menandatangani per j anj ia n
Re nvi ll e.
Delagasi Indonesia Mr. Amir Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir Widjojoadmodjo.
Gambar 4.12Slide13 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda I. Pada tanggal 21 Juli 1947 di Yogyakarta.
17 Januari 1948 kedua belah pihak
menandatanganiPerjanjian
Pada tanggal 4 Agustus e nv ille. 1947 dianggap resmi
berakhir oleh PBB. Pada tanggal 8 Desember 1947 Indonesia-Belanda berunding di kapal USS Renville milik AS.
Delagasi Indonesia Mr. Amir Sjarifuddin dan delagasi belanda R. Abdulkadir Widjojoadmodjo.
LANJUT
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda II 18 Desember 1948 Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian renville, yang menandakan belanda melancarkan agresi militernya yang ke-2. Belanda menawan presiden dan wakil presiden Indonesia,pemerintah menugaskan Menteri Kemakmuran, Mr. Sjarifuddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bukittinggi Sumatra Barat.
Belanda Mengumumkan bahwa Republik Indonesia telah tidak ada yang membuat bangsa Indonesia marah.
Tanggal 1 Maret 1949 melancarkan serangan yang dikenal dengan nama serangan umum 1 maret. Setelah serangan ini dan tekanan politik dari negara- negara lain yang tergabung dalam PBB akhirnya Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia.
Kembali
Gambar 4.14Slide15 Sebelum Revisi
Agresi Militer Belanda
1. Agresi Militer Belanda II 18 Desember 1948 Belanda menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian renville, yang menandakan Belanda melancarkan agresi militernya yang ke-2. Belanda menawan presiden dan wakil presiden Indonesia,pemerintah menugaskan Menteri Kemakmuran, Mr. Sjarifuddin Prawiranegara membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi Sumatra Barat.
Kembali
Belanda Mengumumkan bahwa Republik Indonesia telah tidak ada yang membuat bangsa Indonesia marah.
Tanggal 1 Maret 1949 melancarkan serangan yang dikenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret. Setelah serangan ini dan tekanan politik dari negara- negara lain yang tergabung dalam PBB akhirnya Belanda mau mengakui kedaulatan Indonesia.
Gambar 4.15Slide15 Setelah Revisi