• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Data Wawancara

a. Pola Interaksi Sosial Pengunjung Remaja di Objek Wisata Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng.

Adapun data-data wawancara yang digali dari beberapa informan sebagai berikut. Informan pertama yang penulis wawancarai adalah salah satu remaja yang kebetulan berkunjung di wisata tersebut, Adi (21 tahun) merupakan remaja yang tinggal tidak terlalu jauh dari objek wisata tersebut. Berikut wawancara dengan Adi:

Biasanya saya berkunjung ke sini bersama teman-teman, pacar, atau keluarga, kebetulan malam ini saya ke sini bersama teman-teman saya, adapun kegiatan yang biasa kami lakukan di sini hanya sekedar ngumpul menikmati suasana malam, dan menikmati berbagai macam kuliner yang ada di tempat ini, biasanya saya berkunjung ke sini bila ada waktu saja dan tergantung isi dompet, artinya kalau ada uang dan juga ada waktu luang, pasti kami datang ke sini untuk berkumpul bersama, jadi waktunya tidak tentu kadang itu malam minggu, malam sening seperti saat ini tergantung kalau ada dana. Adapun bentuk kerja sama yang kami biasa lakukan dengan pengunjung lainnya untuk menjaga citra Pantai Seruni ini yaitu tidak menyalagunakan tempat ini, kami hanya datang untuk sekedar ingin mengadakan reoni bersama teman-teman lama, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji contohnya menghindari yang namanya tauran, tidak mengundang keributan, yang dapat mengganggu kenyamanan pengunjung lain, kemudian mengurangi bercanda yang berlebihan terutama pada saat ada pengunjung lain yang

50 datang untuk mengerjakan tugas dan lain sebagainya

(wawancara, Bantaeng, 29 juli 2019).

Adapun pengunjung kedua yang dijadikan informan yaitu, Asmidar (20 Tahun). Seorang Mahasiswi yang tinggal di Kabupaten Jeneponto yang juga sering berkunjung ke wisata Pantai Seruni tersebut adapun isi wawancara antara penulis dengan informan adalah sebagai berikut:

Saya suka berkunjung ke Pantai Seruni karena suasananya yang nyaman, selain menikmati sunset di sore hari di sana juga banyak pilihan menu yang cukup mengguga selera, biasanya saya datang ke tempat ini hanya berkumpul bersama berbagi cerita bersama teman-teman ataupun keluarga, adapun pendapat saya mengenai pantai ini yaitu pantai ini sangat indah, tempatnya tertata rapi, selain menjadi kawasan kuliner, pantai ini juga dijadikan sebagai tempat kegiatan masyarakat. Salah satu yang membuat saya tertarik berkunjung ke sini yaitu, pantulan cahaya sunset di sore hari dan ditambah dengan perpaduan warna lampu-lampu hias di sepanjang jalan pantai tersebut, sangat mendukung kita untuk berselfi ria bersama teman-teman. Adapun bentuk kerja sama kami di sini terhadap aparat pemerintah untuk menjaga citra tempat wisata ini adalah dengan melakukan hal-hal yang positif saja contohnya datang hanya sekedar ingin berolahraga karna tempat ini juga disediakan berbagai macam fasilitas olahraga, selain itu dalam menjaga nama baik atau citra Pantai Seruni kita harus menghindari percecokan yang berujung pada perkelahian yang mengundang keributan. Harapan saya kedepannya untuk wisata Pantai Seruni yaitu semoga wisata pantai ini dapat di pertahankan keindahannya dan tambah banyak lagi wisatawan yang berkunjung (Wawancara, 29 Agustus 2019).

Mudalifa (18 tahun) merupakan pengunjung yang juga sering berkunjung ke Pantai Seruni. Mengatakan bahwa ia berkunjungn ke Pantai Seruni biasanya tiga kali dalam satu minggu untuk berkumpul bersama

teman-51 temannya menikmati berbagai macam kuliner yang ada di pantai tersebut. Dia biasanya datang ke pantai tersebut kadang bersama teman-teman dan juga bersama keluarga. Yang membuat ia tertarik untuk sering-sering berkunjung ke pantai tersebut ialah banyak café dan jajanan yang tersedia di sana. Dan adapun kekurangan pantai tersebut yaitu parkirannya yang kurang luas sehingga pada malam minggu pengunjung biasanya memarkir kendaraannya di pinggir jalan karena pada malam minggu ramai pengunjung dan kendaraan lain susah untuk lalu lalang di tempat itu. Berbicara masalah fashion menurut Musdalifah gaya berpakain atau fashion sangat penting apalagi saat berada di luar rumah, sakin pentingnya sampe-sampe fashion dijadikan bahan persaingan di kalangan remaja khususnya di kalangan wanita, namun ada juga pengunjung yang menyalah gunakan fashion atau gaya berpakain, pakain yang seharusnya di pake ke pesta malah di pake ke obyek wisata Pantai Seruni ini (Wawancara, 29 Agustus 2019).

Selanjutnya wawancara bersama pengunjung ketiga Miftahul (17 tahun). Adapun informasi yang diberikan itu tidak jauh beda dengan jawaban dari pengunjung lain. Ia berkunjung ke Pantai Seruni biasanya bersama teman atau keluarga. Adapun aktifitas yang ia lakukan di sana yaitu berkumpul, berselfi ria,dan menikmati berbagai macam kuliner. Biasanya ia berkunjung ke pantai seruni sekali seminggu yaitu pada akhir pekan. Adapun yang membuat ia tertarik berkunjung ke pantai tersebut ialah karna suasananya sudah berbeda dengan sebelumnya. Adapun kekurangan Pantai Seruni yaitu

52 lahan parkirannya yang sempit. Adapun masalah fashion pengunjung yang satu ini tidak terlalu mempermasalahkan fashion pada saat berada di luar rumah. Harapannya ke depan yaitu ia ingin pantai ini terkenal hingga kemanca Negara, sehingga banyak juga wisatawan dari mancanegara datang berkunjung (Wawancara, 29 agustus 2019).

Berikut wawancara bersama salah satu pemilik kafe ibu Uun 54 tahun mengatakan bahwa.

Biasanya pantai ini ramai pengunjung hanya pada malam tertentu saja contohnya pada malam minggu, atau pada saat ada acara kedatangan artis dan lain sebagainya. Adapun wisatawan yang paling sering berkunjung yaitu lebih dominan anak muda di bandingkan dengan orang tua ataun anak-anak, biasanya saya buka mulai jam 4 sampai jam 12 malam, berbicara masalah pendapatan di sini tergantung dari ramainya pengunjung kadang kalau hari-hari biasa biasnya mencapai duaratusan, berbeda dengan malam minggu karena padat pengunjung biasanya delapan ratus ribu hingga mencapai satu juta satu hari satu malam. Adapun yang pengunjung lakukan pada saat berada di sini bermacam-macam ada yang hanya duduk ngumpul bersama teman atau keluarganya, ada yang datang mengerjakan tugas sekolah atau kuliahnya. Adapun upah yang saya berikan kepada karyawan saya itu tergantung dari pendapatan, tapi kadang ada pelayan yang tidak mengerti keadaan pengunjung sedikit malah minta upah yang lebih (Wawancara 30 juli 2019)

Selanjutnya wawancara bersama pedagang yang berada di sekitaran Pantai Seruni Ramlah (45 tahun) mengatakan bahwa.

Alhamdulillah dengan diubahnya Pantai Seruni oleh pak Nurdin suasananya lebih nyaman dari sebelumnya karena banyak lahan untuk berdagang yang disediakan untuk kami. Kami biasanya buka dari jam 4 sampe jam 11 malam. Berbicara masalah kekurangan pantai ini menurut saya kekurangannya tidak terlalu Nampak karena kami sudah di kasi lahan usaha di sini itu kami sudah sangat bersyukur. Biasanya ramai pengunjung pada malam minggu adapun pengunjung yang

53 sering membeli yaitu dari kalangan anak-anak, ibu-ibu dan anak mudah tapi lebih dominan ke anak muda karena di sini di sediakan bebagai macam asesoris seperti ikat rambut, perhiasan dan lain sebagainya khususnya di kalangan remaja wanita. Masalah pendapatan itu setiap malamnya berbeda-beda kalau malam biasa mencapai tigaratusan, kalau malam minggu mencapai satu jutaan karena kalau malam minggu padat pengunjung (Wawancara, 31 juli 2019)

Sehubungan dengan hal tersebut penulis juga menggali informasi dengan melakukan wawancara oleh salah satu pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, Pak Ali Imran Sekertaris Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, jadi di sini penulis dengan sengaja mendatangi kantor dinas pariwisata tersebut untuk menggali informasi lebih dalam terkait objek wisata Pantai Seruni, adapun isi wawancaranya yaitu:

Adapun kegiatan yang biasa dilakukan oleh pengunjung remaja khususnya di kalangan pelajar itu berbeda-beda dari siang hingga malam hari, kalau di siang hari remaja biasanya berolahraga menikmati sarana dan prasarana olah raga yang kami sediakan di sana seperti bermain basket, volley, takraow, futsal dan lain sebagainya, berbeda lagi di malam hari kalau di malam hari remaja-remaja tersebut ada yang berkumpul bersama, ada yang kerja tugas di cafe karna di sana kami juga meneyediakan beberapa kafe dengan berbagai macam kuliner (wawancara, Bantaeng, 2 Agustus 2019).

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa akatifitas remaja yang biasa dilakukan khususnya di kalangan pelajar yaitu di siang harinya remaja sibuk menikmati sarana dan prasarana olahraga yang disediakan oleh pemerintah seperti bermain volley, basket, takrow, dan lain sebagainya, berbeda lagi di malam hari remaja tersebut datang bekunjung hanaya sekedar ngumpul dan bahkan ada juga yang mengerjakan tugas sekolahnya bersama

54 teman-temannya. Selanjutnya penulis juga menggali informasi terkait kegiatan yang dilakukan remaja pada saat berkunjung ke pantai tersebut.

Dari beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa pola interaksi Sosial pengunjung remaja di obyek wisata Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng itu rata-rata hamper sama. Remaja yang datang ke wisata tersebut hanya sekedar berkumpul bersama menikmati suasana malam dan menikmati berbagai macam kuliner yang di sediakan di Pantai Seruni. Ada juga yang meluangkan waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah berolahraga khususnya remaja di kalangan pelajar karana di sana juga merupakan kawasan sport center pemerintah meneyediakan berbagai macam sarana dan prasarana olahraga seperti lapanagan volley, basket, takrow, futsal, dan lain sebagainya. Selain itu menurut salah satu informan yaitu salah satu anggota Pol PP bahwa di sana banyak kejadian atau problema yang sangat tidak terpuji, masih banyak remaja yang ditemukan tengah berduaan bahkan sampai nekat melakukan hubungan layaknya suami istri, bahkan sudah ada empat pasang remaja yang telah di nikahkan karena kedapatan oleh petugas melakukan hubungan tersebut, selain itu di sana juga kerab terjadi perkelahian bahkan baru-baru ini telah terjadi penikaman di sekitar pantai seruni.

Menurut salah satu informan yang bernama, Musdalifa (21 tahun), merupakan remaja yang juga sering berkunjung ke wisata Pantai Seruni. Mengatakan bahwa.

55 tren atau fashion sangat penting apalagi saat berada di luar rumah. Seperti berkumpul bersama teman-teman di tempat-tempat tertentu contohnya di Pantai Serunu, bahkan dengan adanya fashion ini sehingga kadang muncul adanya persaingan dalam gaya berpakain khususnya di kalangan perempuan” (wawancara, 29 Agustus 2019).

Sedangkan menurut pengunjung lain yang bernama Mifta (17 tahun) mengemukakan bahwa.

Fashion atau gaya berpakain memang penting dalam kehidupan sehari-hari terutama di kalangan remaja, bahkan dengan adanya fashion kita akan terlihat lebih cantik dan menarik, namun bagi saya fashion hanyalah sekedar gaya saja dan bukan untuk dijadikan bahan persaingan, karna kadang dengan adanya persaingan fashion dapat berujung pada permusuhan dan pertikaian dengan teman sendiri (Wawancara, 29 Agustus 2019).

Berikut wawancara yang di lakukan oleh ibu Uun (54 tahun), salah satu pemilik kafe yang ada di Pantai Seruni, adapun isi wawancaranya yaitu

salah satu teknik kami untuk menarik para pengunjung yaitu pelayan berdiri di depan café menawarkan menu-menu makanan yang kami jual, jadi setip pengunjung yang memarkir kendaraannya tepat di depan kafe kita itu sudah menjadi customer kita Namun biasanya ada pelayan yang curang atau melakukan persaingan yang tidak sehat, contohnya pengunjung sudah mau masuk ke kafe kita malah di tarik dan di suruh duduk di kursi cafenya (Wawancara, 30 juli 2019), Dari beberapa hasil wawancara di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa ada beberapa persaingan yang dilakukan oleh pengunjung maupun pemilik dan pelayan café. Bagi pengunjung biasanya bersaing dengan gaya berpakaian atau fashion, sedangkan pemilik atau pelayan kafe biasanya bersaing masalah perdagangan, misalnya rebutan pembeli antara pemilik kafe

56 yang satu dengan yang lainnya. Dari data tersebut dapat kita lihat adanya adanya proses disosiatif.

b. Dampak Interaksi Sosial Remaja di Objek Wisata Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng.

Hubungan sosial selalu ada dalam masyarakat dan hal tersebut merupakan hal penting dalam kehidupan bermasyarakat hubungan sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif . Berbicara masalah dampak interaksi sosial remaja di objek wisata Pantai Seruni di sini ada dua dampak yang akan kita bahas ada dampak posistif dan ada pula dampak negatifnya.

Adapun dampak positifnya yaitu wisata Pantai Seruni sangat berpotensi baik itu bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua, karena di sana di sediakan berbagai macam fasilitas, ad ataman bermain untuk anak, sport center bagi remaja khususnya di kalangan pelajar, dan tempat jogging oleh orang yang sudah lanjut usia, berikut wawancara bersama pak Ali Imran Sekertaris dinas pariwisata Kabupaten Bantaeng:

Jadi berbicara masalah potensi di sini lebih spesifik ke wisata pantai khususnya di objek wisata pantai seruni karena merupakan destinasi baru, dan banyak fasilitas yang di sediakan mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua, kalau untuk anak-anak di sediakan taman bermain, untuk orang tua di sediakan lapangan untuk jogging atau senam, terkhusu kepada remaja di sediakan area sport center yaitu sarana dan prasarana

57 olahraga seperti lapangan basket, volley, futsal,

takrow, dan lain sebagainya, jadi para remaja tersebut dengan muda menyalurkan bakatnya dengan fasilitas yang di sediakan oleh pemerintah, selain untuk berolahraga remaja tersebut biasanya datang untuk menegerjakan tugas sekolah karana biasa kami dapati di sana banayak yang membawa laptop buku dan lain sebagainya, adapun permasalahan yang pernah terjadi di sekitar Pantai Seruni ialah penyerangan kelompok pemuda telah terjadi pengeroyokan di sekitar Pantai Seruni Bantaeng yang kejadiannya pada tahun 2017. Selain itu baru-baru ini juga terjadi penikaman di sekitar Pantai Seruni, kejadiannya pada hari selasa 9 juli 2019 (Wawancara, 2 Agustus 2019).

Informan selanjutnya yaitu kepada salah satu pemilik kafe ibu Uun (54 tahun). Mengatakan bahwa.

Biasanya pengunjung remaja tersebut datang di kafe ini untuk berkumpul bersama teman-temannya, biasanya juga dari kalangan pelajar datang di kafe ini untuk menegerjakan tugas bersama teman-temannya, karena kadang saya perhatikan mereka membawa laptop dan buku (Wawancara, 30 juli)

Selanjutnya wawancara bersama salah satu pengunjung remaja sebut saja Mirna (16 tahun) yang juga merupakan pengunjung Pantai Seruni. Mengetakan bahwa, ia datang ke wisata Pantai seruni biasanya bersama pacar atau temannya, tapi paling sering datang bersama pacarnya. Pengunjung ini sedikit berbeda dengan pengunjung yang lain. Katanya jika dia datang bersama teman-teman maka aktifitas yang dilakukannya hanya sekedar berkumpul saja menikmati kuliner yang ada di pantai tersebut. Tapi jika dia datang bersama pacarnya maka lain lagi aktifitasnya. Dia tidak duduk di café melainkan di

58 tempat-tempat yang sepi dan gelap, seperti di taman bermain anak, karena kalau sudah larut malam di sekitar taman bermain tersebut sudah sepi. Dan bahkan dia pernah didapati oleh salah satu aparat satpol PP, Dan pasangan remaja itu di bubarkan setelah diberi peringatan atau teguran (Wawancara, 29 Agustus 2019)

Selanjutnya wawancara bersama aparat pemerintah petugas Satpol PP yang akrab disebut pak Sukardi adapun isi wawancaranya yaitu sebgai berikut.

Kalau kita berbicara masalah Pantai Seruni banyak problema-problema dan kejadian yang biasa kita temukan di sini, terutama remaja yang menyalagunakan tempat ini berpacaran sampai-sampai melakukan hubungan, karena selama saya jaga di pantai ini sudah ada empat pasang remaja yang kita nikahkan karena kedapatan melakukan hubungan layaknya suami istri di sekitar pantai ini, ada yang kedapatan melakukan hal tersebut di malam hari bahkan pernah kita dapati remaja yang berhubungan pada jam sebelas siang, selain itu di sini juga sering terjadi perkelahian bahkan baru-baru ini kita dapati kasus penikaman (Wawancara 1 Agustus 2019).

Dari wawancara di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa dampak positif interaksi sosial remaja di objek wisata Pantai Seruni ialah, remaja berkunjung ke wisata Pantai Seruni ini dengan tujuan untuk berolahraga memanfaatkan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh pemerintah untuk mengembangkan bakatnya, selain itu remaja juga biasanya datang bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas khususnya di kalangan pelajar. Di sisi lain juga ada beberapa dampak negatif interaksi sosial remaja di objek

59 wisata Pantai Seruni tersebut, mengapa saya katakan demikian karena masih ada beberapa tindak kriminalitas yang biasa terjadi di obyek wisata Pantai Seruni ini dan itu dilakukan oleh remaja yang berkunjung ke tempat tersebut, seperti yang di jelaskan oleh salah satu anggota Satpol PP bapak Sukardi, beliau mengatakan bahwa, masih sering didapati remaja yang tengah berduaan bahkan sampe nekat melakukan hubungan layaknya suami istri bahkan sudah ada empat pasang remaja yang di nikahkan karena didapati melakukan hal tersebut, selain itu masih sering juga terjadi perkelahian, bahkan baru-baru ini terjadi penikaman di sekitar Pantai Seruni. Selain itu juga adanya pengakuan dari salah satu informan pengunjung remaja bahwa dia bersama pasangannya pernah didapati oleh salah satu anggota Satpol PP tengah berdua-duaan di tempat-tempat sepi, di sekitaran Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng.

Dokumen terkait