• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Daya Dukung Kawasan Kebun Raya Bogor

6.1.5 Daya Dukung untuk Setiap Kegiatan Wisata

Berdasarkan preferensi pengunjung dan data dari pihak pengelola, maka dapat dihitung daya dukung kawasan per kegiatan wisata. Berikut uraian masing- masing daya dukung kawasan sesuai dengan kegiatan wisata berdasarkan Tabel 14 dan 15.

Tabel 14 Perhitungan daya dukung setiap kegiatan wisata Kegiatan wisata Kebutuhan pengunjung Disediakan oleh pengelola*) Daya dukung orang per hari e=(c/a) **) Koefesien rotasi f=(d/b) Daya dukung kawasan per hari g=(e*f) Luas/ unit (a) Waktu (menit) (b) Luas /unit (c) Waktu (menit) (d)* Duduk santai -RTH ) 2 - 13 001 - 6499 - - -T. Duduk (unit) 1 - 40 - 40 - - - Gazebo (unit) 1 - 40 - 40 - - Jumlah 4 120 13 081 540 6579 4 26 316 Pengamatan flora 4 90 800 540 200 6 1200 Jalan santai 5 90 1 076 540 215 6 1290 Bersepeda 1 90 17 450 17 5 85 Kuliner 1 120 120 780 120 6 720

Ket : *)data pihak pengelola **)Perhitungan dilampiran 1

Pada Tabel 15 untuk kegiatan fotografi, perhitungan yang dilakukan sama seperti pada Tabel 13. Daya dukung kawasan per hari yang diperoleh dari hasil perkalian daya dukung dan koefisien rotasi yang telah dihitung. Perhitungan daya dukung kawasan per hari untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 15 Perhitungan daya dukung kegiatan wisata fotografi

Kegiatan wisata Waktu (menit) yang dibutuhkan (a) Waktu (menit) yang disediakan (b) Daya dukung orang per hari (c) Koefisien rotasi (d=b/a) Daya dukung kawasan per hari (e=c*d) Fotografi 120 540 4 -Danau gunting - - 3 - - -Jl Kenari 2 - - 2 - - -Jembatan gantung - - 1 - - -Cafe de daunan - - 5 - - Jumlah 120 540 11 4 44

Berdasarkan preferensi pengunjung dan data dari pihak pengelola serta diperoleh daya dukung kawasan kegiatan wisata per hari. Berikut uraian masing- masing daya dukung kawasan sesuai dengan kegiatan wisata dari tabel 14 dan 15. 1. Duduk Santai

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kebun Raya Bogor, merupakan salah satu tempat yang cukup digemari untuk melakukan kegiatan duduk santai. Pihak pengelola juga menyediakan fasilitas lain seperti tempat duduk sebanyak 40 buah di pinggir danau gunting, di kolam air mancur, dan di tepi danau teratai dan 4 buah gazebo. Berdasarkan preferensi pengunjung dan fasilitas yang disediakan pengelola maka daya dukung untuk kegiatan duduk santai adalah sebanyak 6 579 orang dan daya dukung kawasan per hari yang diperoleh untuk kegiatan ini adalah

26 316 orang/hari. Perhitungan daya dukung kawasan untuk kegiatan duduk santai dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1.

2. Jalan santai

Kegiatan kedua yang paling digemari adalah jalan santai. Suasana pemandangan KRB yang sangat sejuk dan asri sangat tepat dilakukan pengunjung untuk jalan santai. Hal ini didukung Tabel 7 yang menunjukkan banyak rombongan dari institusi ataupun sekolah yang mengadakan suatu acara untuk gerak jalan atau untuk manambah pengetahuan mengenai konservasi tumubhan yang ada di KRB. Berdasarkan Tabel 14 kegiatan wisata jalan santai memiliki daya dukung sebanyak 215 serta daya dukung kawasan kegiatan jalan santai sebanyak 1 290 orang per hari. Perhitungan daya dukung kawasan untuk kegiatan jalan santai dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1.

3. Pengamatan Flora

Keindahan KRB yang asri dan sejuk membuat pengunjung nyaman untuk berwisata yang lokasinya cukup dijangkau oleh masyarakat khususnya yang berasal dari Bogor. Pohon-pohon yang besar dan rindang yang ada di KRB juga menarik minat pengunjung sehingga pengunjung betah untuk bersantai dan berlindung dari terik matahari. Jenis- jenis tumbuhan yang cukup kita kenal sampai saat ini salah satunya adalah Bunga Bangkai (Amorphophalus Titanum). Bunga ini pada saat akan mendekati mekar, akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Tinggi bunga ini dapat mencapai setinggi 4 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter dan merupakan bunga majemuk terbesar didunia tumbuhan. Berdasarkan Tabel 14 maka kegiatan wisata pengamatan flora memiliki daya dukung untuk kegiatan pengamatan flora adalah sebanyak 200 orang dan daya dukung kawasan per hari untuk kegiatan wisata ini sebanyak 1200 orang. Perhitungan daya dukung kawasan untuk kegiatan pengamatan flora dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1.

4. Bersepeda

Beban kerja yang tinggi dan banyaknya waktu yang terbuang di jalan membuat orang-orang jarang menyempatkan diri untuk berolahraga. Kebun Raya Bogor salah satu tempat wisata wisata yang tidak hanya untuk kegiatan pendidikan lingkungan namun juga bisa untuk berolahraga, salah satunya

bersepeda. Sebagian orang menikmati keindahan suasana KRB dengan berjalan kaki, namun ada juga yang ingin menggunakan sepeda untuk mengelilingi KRB. Namun pihak pengelola hanya menyediakan 17 unit sepeda dikarenakan keterbatasan persediaan unit sepeda untuk pengunjung. Wisatawan pengunjung berharap untuk adanya penambahan unit sepeda sehingga memudahkan wisatawan berkelilingi mengitari KRB. Berdasarkan Tabel 14 menunjukan bahwa kegiatan bersepeda memiliki daya dukung kawasan sebanyak 85 orang dalam sehari. Hal ini menunjukkan pengunjung yang masih jarang menggunakan sepeda untuk berwisata di dalam area KRB. Perhitungan daya dukung dan daya tampung untuk kegiatan bersepeda dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1.

5. Fotografi

Kebun raya yang terletak di tengah kota Bogor menjadi tempat favorit sebagai tempat untuk berakhir pekan. Rerimbunan pohon yang telah berumur ratusan tahun di kebun raya juga menjadi tempat buruan untuk kegiatan foto hunting. Kegiatan fotografi ini merupakan fotografer profesional yang mencari objek foto dengan latar dan view yang bagus serta pengambilan teknik foto yang handal. Kegiatan fotografi diikuti dengan beberapa lomba dan tema yang mengembangkan keterampilan fotografinya. Selain kegiatan lomba-lomba fotografi, terdapat jasa pemotretan untuk pra wedding dengan ketentuan dan harga yang berlaku. Berdasarkan Tabel 15 daya dukung kegiatan fotografi sebesar 11 orang dan daya dukung kawasan per hari untuk fotografi sebanyak 44 kegiatan dalam sehari. Perhitungan daya dukung kawasan untuk kegiatan fotografi dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1.

6. Kuliner

Salah satu tempat makan di KRB yang cukup diketahui masyarakat lokal adalah adalah cafe dedaunan yang terletak di Jl. Ir. Haji Juanda No. 13. Tempat makan yang menyajikan pemandangan pemandangan yang indah dan cukup jauh dari gerbang utama ini menawarkan berbagai macam menu baik nasional maupun internasional dari harga Rp 25 000-Rp 75 000. Keunikan dari cafe dedaunan ini adalah pengunjung dapat memasuki areal KRB dengan gratis bila ingin memasuki Kafe Dedaunan pada sore hari pukul 16.30 hingga 22.00 melalui Pintu 3. Sedangkan pukul 10.00 hingga 16.30 melalui Pintu 1 KRB, sama dengan pintu

masuk pengunjung KRB lainnya. Berdasarkan Tabel 14 maka kegiatan wisata kuliner memiliki daya dukung sebanyak 120 orang dan daya dukung kawasan per hari untuk kegiatan wisata ini sebanyak 720 orang. Perhitungan daya dukung dan daya tampung untuk kegiatan kuliner dapat dilihat secara rinci pada Lampiran 1. Berdasarkan uraian di atas maka daya dukung kegiatan wisata dan daya dukung kawasan per hari secara keseluruhan pada kawasan wisata KRB disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Daya dukung kawasan KRB

Kegiatan Wisata Daya dukung (orang) per hari Koefisien rotasi Daya dukung kawasan per hari Jumlah pengunjung maksimal saat ini Rasio (%) a B c = (a*b) D e= (d/c)*100% Duduk santai 6 579 4 26 316 10 000 38.00% Pengamatan flora 200 6 1 200 500 41.67% Jalan santai 215 6 1 290 500 38.76% Bersepeda 17 5 85 17 20.00% Fotografi 11 4 44 8 18.18% Kuliner 120 6 720 120 16.67% Total 7 142 29 655 11 145

Tabel 16 menunjukan bahwa dari seluruh kegiatan yang dapat dilakukan di KRB, daya dukung kawasan per hari adalah sebanyak 29 655 orang. Daya dukung kawasan terbesar terdapat pada kegiatan duduk santai. Kegiatan wisata ini sangat diminati pengunjung karena sebagian besar pengunjung melakukan rekreasi bersama keluarga atau dengan teman-temannya dengan membawa bekal makanan dari luar lokasi wisata. Rasio yang paling besar terdapat pada kegiatan pengamatan flora yaitu sebesar 41.67%. Hal ini dikarenakan kebutuhan luasan dan waktu yang digunakan pengunjung berbeda dengan kegiatan duduk santai. Angka rasio tersebut menunjukkan bahwa kondisi KRB masih dibawah daya dukung kawasan KRB, namun kondisi tersebut belum mempertimbangkan jumlah pengunjung pada saat peak season dan low season.

Perbandingan daya dukung kawasan KRB dengan jumlah pengunjung pada saat kondisi low season dan peak season dengan daya dukung kawasan KRB disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17 Perbandingan daya dukung kawasan KRB dengan jumlah pengunjung saat low season dan peak season tahun 2013.

Hari Kunjungan Jumlah pengunjung per hari (a) *) DDK (b) Rasio (a/b*100%)

Senin 1 197 29 655 4.04 Selasa 1 213 29 655 4.09 Rabu 1 562 29 655 5.27 Kamis 1 400 29 655 4.72 Jumat 806 29 655 2.72 Sabtu 3 414 29 655 11.51 Minggu 7 044 29 655 23.75 Lebaran 24 104 29 655 81.28

Ket: *)data pihak pengelola

Berdasarkan data pada Tabel 17 perbandingan jumlah pengunjung KRB pada hari kerja yaitu hari senin sampai dengan hari jumat menunjukkan saat kondisi low season masih di bawah batas ambang daya dukung kawasan KRB. Pada waktu pekan jumlah rasio meningkat dikarenakan pengunjung sudah libur kerja ataupun sekolah. Berbeda halnya pada saat hari-hari libur (peak season) seperti hari lebaran. Liburan lebaran juga termasuk libur panjang yang wisatawannya tidak hanya berasal dari jabodetabek saja namun juga berasal dari luar pulau. Hari lebaran tersebut menunjukkan angka rasio sebesar 81.28% yang artinya hampir mendekati over carrying capacity (OCC) atau hampir melebihi batas ambang daya dukung kawasan KRB. Namun hasil perbandingan low season dan peak season tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk mengembangkan KRB sesuai dengan daya dukung kawasan.

Jika melihat kegiatan wisatawan di KRB, tidak semua area dikunjungi oleh pengunjung wisatawan, hanya titik-titik tertentu saja yang menjadi tempat favorit aktifitas wisata pengunjung. Lokasi area yang paling dominan dikunjungi diantaranya jembatan gantung, jembatan merah, lapangan di depan cafe de dauanan, area kolam teratai dan area danau gunting. Pada saat peak season wisatawan pengunjung sangat memadati lokasi area tersebut, sementara lokasi lainnya jarang sekali dikunjungi pengunjung. Hal ini dikhawatirkan adanya OCC pada titik tersebut walaupun secara keseluruhan KRB belum OCC. Oleh karena itu agar dapat terhindar dari OCC dititik-titik tersebut maka perlu adanya segmentasi wisata.

Segmentasi wisata adalah salah satu strategi pengembangan pariwisata yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung, melindungi lingkungan (konservasi) dan mengembangkan masyarakat guna mencapai wisata yang berkelanjutan (Ekayani

dan Nuva 2013; Zografos dan Allcroft 2007). Manfaat segmentasi wisata akan menghasilkan tambahan penerimaan dari adanya tiket kembali selain pada gerbang utama tempat wisata. Selain adanya tambahan penerimaan, segmentasi wisata juga dapat melindungi sumberdaya alam karena pengunjung tersebar dan tidak terpusat di satu titik area wisata. Hal ini akan dijadikan saran untuk strategi pengembangan KRB selanjutnya dan masih perlu pengawasan agar wisata tersebut jika mendekati terjadinya over carrying capacity, pihak pengelola KRB mampu mengendalikan situasi tersebut agar tetap menjadi salah satu tempat wisata yang menarik minat pengunjung namun kelestarian dan keasriannya tetap terjaga.

6.2 Dampak Ekonomi Kebun Raya Bogor

Dokumen terkait