• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Dukung Sarana&Prasarana Pariwisata di Kabupaten Klaten

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN

F. Daya Dukung Sarana&Prasarana Pariwisata di Kabupaten Klaten

beberapa sarana & prasarana pariwisata yang tersebar di kawasan Kabupaten Klaten yang antara lain :

A. Hotel Kelas Melati

1) Hotel Mintorogo,Jl. Sulawesi 17 Klaten Telp (0272) 321571 2) Hotel Merdeka I, Jl. Teratai Pondok 61 Klaten Telp (0272) 321898 3) Hotel Perdana Raya, Jl. Pemuda No. 14 Klaten Telp (0272) 321113 4) Hotel Prambanan Indah,Jl. Candi Sewu Prambanan Telp (0274) 496353 5) Hotel Galuh, Jl. Manisrenggo Prambanan Telp (0274) 496854

6) Hotel Bima, Gunungan, Bareng Lor Klaten Telp (0272) 324928 7) Hotel Merak Indah, Jl. Hamahera Klaten Telp (0272) 321353 8) Hotel Arjuna, Jl. Mayor Kusmanto No 3 Klaten Telp (0272) 321559 9) Graha Srikandi, Jl. Solo-Jogja Km.26 Klaten.

10)Surya Andesa, Jl. Solo-Jogja belakang terminal penggung, ceper,Klaten Telp. 08282510103

B. Rumah Makan

1) Rumah Makan Sejuk, Tegalgondo Wonosari Klaten

3) Rumah Makan Bu Hj. Mus, Jl. Raya Jogya-Solo Pakis Delanggu Klaten 4) Rumah Makan Yu Sri, Jombor Ceper Klaten

5) Rumah Makan Bu Manyar, Ngaran Mlese Ceper Klaten 6) Rumah Makan Minang, Jambu Kulon Ceper Klaten

7) Rumah Makan Ayam Goreng dan Gudeg, Karanganom Mudal Klaten Utara

8) Rumah Makan Banyu Urip, Jl. Mayor Kusmanto, Semangkak Klaten Tengah

9) Rumah Makan Widodo II, Jl. Sulawesi Klaten

10)Rumah Makan Datuk Bareno, Jl. By Pass Selatan, Tegalyoso Klaten 11)Rumah Makan Yati Pesek, Jl. Jogya Solo Prambanan Klaten

12)Rumah Makan Lestari Plus, Dk. Jetis Desa Tarubasan Kecamatan Karanganom

C. Biro Perjalanan Wisata

1) PT. Ekapari, Perak Ngingas Klaten

2) CV. Dewa Nusantara Tour, Jl. Plaosan No. 5 RT 3/ RW 4 Mojayan Klaten 3) PT. Danita Tour Service, Jl. Raya Klaten Solo Km 4 Klaten

4) Adi Tours, Jl. Pokak RT 4 / RW 1 Ceper Klaten

5) Graphindo Tour, Jl. Mayor Sunaryo No. 16 Klaten Telp (0272) 323223 6) Persada Indah Tour, Jl. Pramuka Gang Kepiting No. 219 Klaten (0272)

328690

8) Multi Pratama Tour & Travel, Jl Jamalan Kidul No. 26 RT 1 RW 11 Tonggalan Klaten

9) Jaya Putra, Jl. Jogja-Solo Km. 27 No. 99 Jambu Kulon Ceper Klaten 10)Rosalia Indah Jl. Jogja-Solo No. 197 Delanggu, Klaten

D. Industri Kerajinan Rakyat

1) Ukir Kayu Terletak di Desa Ketitang, Gondangsari, Serenan Kecamatan Juwiring Klaten

2) Cor Besi Terletak di Dukuh Batur, Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper Klaten

3) Kerajinan Tanduk Terletak di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo 4) Industri Tenun Lurik Terletak di Kecamatan Pedan dan Cawas

5) Batik Tulis Terletak di Desa Krakitan, Beluk, Paseban Kecamatan Bayat 6) Industri Kerajinan Payung Terletak di Desa Tanjung, Desa Kwarasan

Kecamatan Juwiring

7) Industri Sulak, Keset dan Sapu Terletak di Desa Karanglo Kecamatan Klaten Selatan

8) Industri Gerabah Melikan Terletak di Desa Melikan Kecamatan Wedi 9) Tatah Sungging Terletak di Desa Sidowarno Kecamatan Wonosari Klaten 10)Anyaman Bambu Terletak di Desa Puluhan, Sumber, Bero, Palar

Kecamatan Trucuk E. Makanan Khas Daerah

1) Kripik Paru, Jl. Garuda gang Latar Putih Klaten, Jl Merbabu dan Jl Pramuka

2) Ayam Panggang, Jl. Garuda Kecamatan 3) Jenang Ayu Niten, Wedi Kecamatan Wedi

4) Cucur Apem, Muka pasar Jatinom, Kecamatan Jatinom 5) Srabi Kuntulan, Kuntulan, Pandes, Kecamatan Wedi 6) Jenang Melon, Kalikotes, Kecamatan Klaten Selatan

     

 

 

 

BAB III

MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN PAKET EKOWISATA

COKRO TULUNG, JANTI DAN AGROWISATA ACE

DI KABUPATEN KLATEN UTARA

A. Analisis Potensi Paket Ekowisata di Kabupaten Klaten Utara

Analisis potensi wisata yang digunakan adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dan 4A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi, Aktifitas) untuk mengetahui gambaran umum potensi dan pengembangan tiap objek wisata di Kabupaten Klaten Utara yang akan dibuat dalam sebuah paket ekowisata. Objek wisata yang akan dikunjungi dalam paket ekowisata adalah sebagai berikut :

1. Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

a. Gambaran Umum Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC)

Obyek Mata Air Cokro (OMAC) bersumber dari Air Ingas merupakan objek wisata alam berbasis air memamerkan pesona yang luar biasa. Air ingas merupakan daerah dataran rendah berterasering yang merupakan bagian dari kaki vulkanik Gunung Merapi sehingga mata air ingas ini merupakan bagian dari sabuk mata air Gunung Merapi. Objek wisata ini terletak di Desa Cokro Kecamatan Tulung atau 17 km dari Kota Klaten yang juga berdekatan dengan daerah perbatasan Boyolali dan Surakarta. Sumber Air Ingas dulunya dimanfaatkan sebagai sumber air minum untuk Keraton Surakarta Hadiningrat atas prakarsa Paku Buwono ke X dan sekarang sudah dikembangkan menjadi

tempat rekreasi. Obyek Mata Air Cokro dengan panorama alamnya yang sejuk dan indah serta didukung adanya Water Boom , Taman Wisata Alam, Kolam Renang, Flying Fox, Panggung Hiburan, warung-warung untuk santai serta lahan sebagai tempat peristirahatan yang teduh dibawah rindangnya pepohonan yang besar dihiasi kicauan burung, Bentangan Kali pusur yang dilihat dari atas Jembatan Gantung yang merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung. Objek Wisata ini juga digunakan sebagai tempat padusan menjelang bulan puasa tiba dengan kepercayaan bahwa puasanya akan dapat lancar tanpa halangan. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

b. Analisis SWOT Cokro Tulung / Obyek Mata Air Cokro (OMAC) 1. Strenght (Kekuatan)

Kekuatan Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) terletak pada Sumber Air Ingas, Jembatan Gantung, dan Keasrian dari kawasan wisata tersebut. Dikawasan wisata ini Sumber Air Ingas selain digunakan sebagai tempat pemandian, sekarang sudah dikembangkan dan dikemas sedemikian rupa menjadi wahana permainan air yang menarik yaitu Water Boom. Dengan didukung keunikan jembatan gantung dan keasrian dari kawasan wisata ini menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam berkunjung kekawasan Obyek Wisata Mata Air Cokro. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) adalah pembangunan yang lambat dan multi release (bertahap). Hal ini terjadi dikarenakan untuk pengembangan dikawasan wisata ini hanya bersumber pada dana APBD (Anggaran Pendapatan Biaya Daerah) saja. Faktor kebersihan juga merupakan kelemahan dari kawasan wisata ini, kurangnya kesadaran pengunjung yang membuang sampah tidak pada tempatnya sehingga membuat kawasan ini terlihat kotor dan kawasan yang masih landscape membuat daratan menjadi becek apabila hujan atau terkena luapan air. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Pihak Pengelola Obyek Mata Air Cokro (OMAC) sedang menambahkan beberapa bangunan-bangunan dikawasan wisata ini yang bertujuan agar terlihat lebih menarik. Penambahan bangunan yang dilakukan adalah perluasan area parkir, kios souvenir, loket, kantor, water boom, kolam renang serta tempat kuliner. Pengembangan tersebut dilaksanakan dengan tujuan menciptakan peluang untuk menarik minat wisatawan agar berkunjung ke Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) yang ingin menikmati sejuknya air jernih yang melimpah dan keasrian dari kawasan wisata ini. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

4. Threath (Ancaman)

Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC) terkadang disalahgunakan fungsinya oleh pengunjung, selain sebagai tujuan wisata para pengunjung juga

menyalahgunakan tempat tersebut sebagai tempat memadu kasih. Sehingga hal tersebut ditakutkan dapat membuat image Kawasan Wisata Mata Air Cokro ini menjadi tidak baik terhadap pandangan wisatawan. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

c. Analisis 4A Obyek Mata Air Cokro ( OMAC) 1. Atraksi

Obyek Mata Air Cokro (OMAC) memiliki sejuknya air jernih yang melimpah berasal dari Sumber Air Ingas, membuat kawasan wisata ini lebih terasa alami. Didukung adanya Taman Wisata Alam, Water Boom, Jembatan Gantung, Flying Fox dan wahana permainan lainnya diharapkan para wisatawan menikmati berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh kawasan wisata mata air cokro. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

2. Aksesibilitas

Obyek Mata Air Cokro terletak didesa Cokro Kecamatan Tulung. Bagi wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di delanggu (perempatan gotong-royong), perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan cokro. Wisatawan yang berasal dari luar kota yang memakai jasa transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di Terminal Jonggrangan, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus dan angkutan umum jurusan cokro. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group

atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju objek yang dikehendaki. Kondisi jalan menuju objek wisata sangat baik, sangat memungkinkan untuk dilalui berbagai macam alat transportasi termasuk bus pariwisata serta kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang cukup baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan objek wisata yang dituju. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah kamar mandi/toilet, warung makan tradisional yang berada disekitar objek wisata dengan menu yang disajikan bernuansa lesehan seperti kakap, lele dll. Untuk penginapan disekitar kawasan objek wisata mata air cokro belum ada tetapi dapat kita jumpai dikawasan sepanjang Jl. Solo-Jogja yang menyediakan hotel dengan kelas melati. Sedangkan fasilitas-fasilitas lain sebagai penunjang kegiatan operasional juga telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat kesehatan dan pos keamanan. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati sejuknya air yang melimpah dengan mandi atau berenang di Sumber Air Ingas, bersantai di Taman Wisata Alam serta menikmati keindahan kali pusur dari jembatan gantung dan bermain di berbagai wahana permainan yang telah tersedia seperti water boom, flying fox, perahu air, mobil-mobilan, menikmati panggung hiburan serta berkuliner

dikawasan wisata mata air cokro ini. (Sumber : Wawancara dengan Darmadi, 9 Juni 2010)

Alasan pemilihan Objek Mata Air Cokro sebagai kunjungan dalam paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah untuk menampilkan panorama keindahan dari Objek Mata Air Cokro yang merupakan kawasan wisata alam serta bertujuan agar menumbuhkan rasa kecintaan wisatawan terhadap pentingnya pemeliharaan warisan alam dan sekaligus mereka dapat berekreasi untuk mengurangi segala kepenatan hidup akibat aktivitas keseharian yang dirasa melelahkan.

2. Kawasan Wisata Janti

a. Gambaram Umum Kawasan Wisata Janti

Kawasan Wisata Janti terletak di Desa Janti Kecamatan Polanharjo yang posisinya berada di sebelah barat daerah Delanggu dan merupakan salah satu Desa Wisata di Kabupaten Klaten Utara. Di kampung ini wisatawan bisa menemukan rumah-rumah penduduk yang "disulap" menjadi rumah makan lengkap dengan arena pemancingan ikan, kebanyakan bernuansa lesehan, bahkan di beberapa pemancingan yang cukup besar terdapat kolam renang dan fasilitas bermain anak-anak. Setiap rumah/pemancingan diberi nomer- nomer tertentu yang menjadi identitas/nama pemancingan yang antara satu dengan yang lainnya tidak akan sama. Menu makanan yang ditawarkan di setiap pemancingan hampir bisa dibilang sama dan tentu saja berhubungan dengan ikan air tawar mulai dari kakap, bawal, lele, tombro, nila, mujair hingga gurame baik yang dimasak dengan digoreng maupun di bakar. Keistimewaan dari makanan tersebut tentu saja berada pada kesegaran ikan

yang dimasak, karena ikan-ikan yang dimasak tersebut diambil langsung dari kolamnya serta ada yang hasil dari memancing sendiri atau bisa juga dengan cara pesan langsung. Selain bisa menikmati kegiatan memancing dan berwisata kuliner, di Desa Janti juga menawarkan keasrian desa yang begitu hijau dengan hamparan persawahan maupun bunyi gemericik sungai. Di kawasan wisata ini juga didukung dengan adanya sanggar pengrajin bambu dan tempat memproduksi handuk sempulur serta kawasan wisata janti terkenal pula banyak memiliki sumber mata air alami (umbul) sehingga tidak heran air yang mengalir di sungai pun kadang begitu jernih yang bisa dijadikan tempat berenang atau sekedar bermain air yang tentu saja sensasi yang didapatkan berbeda jika berenang di kolam renang. Keberadaan sumber mata air jernih ini selain dipergunakan oleh PDAM setempat, juga telah membuat salah satu produsen air mineral kemasan terkenal di negeri ini "mengambil" air di kawasan ini. Keberadaan sumber mata air di kawasan ini pun juga mempunyai andil bagi produksi pertanian di Kabupaten Klaten yang dalam catatan bahwa Kecamatan Polanharjo ini berbatasan dengan Kecamatan Delanggu yang sangat terkenal dengan beras "Rojolele"-nya itu. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

b. Analisis SWOT Kawasan Wisata Janti 1. Strenght (kekuatan)

Kawasan Wisata Janti merupakan kawasan wisata yang memiliki banyak potensi wisata yang patut diunggulkan khususnya didaerah Kabupaten Klaten Utara. Suasana asri pedesaan, panorama keindahan alamnya, banyaknya

sumber mata air (umbul) yang dijadikan kawasan objek wisata akan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Serta dengan didukung adanya lokasi pemancingan, wisata kuliner, adanya sanggar pengrajin bambu, tempat produksi handuk sempulur menambah kawasan wisata janti ini lebih menarik dan diharapkan mampu mendatangkan kunjungan wisatawan lebih banyak lagi. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

2. Weakness (Kelemahan)

Kurangnya kepedulian masyarakat disekitar kawasan janti akan kebersihan menjadi salah satu kekurangan. Salah satunya pembuangan sampah, masyarakat terkadang membuang sampah tidak pada tempatnya. Hal tersebut dapat merusak pemandangan Kawasan Wisata Janti yang terkenal dengan panorama keindahan alamnya. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Kesempatan yang tercipta dari kawasan wisata janti melalui adanya sanggar pengrajin bambu dan tempat produksi handuk sempulur yang sudah mulai dikembangkan, diharapkan mampu menjadi daya dukung sebagai potensi wisata khususnya dikawasan wisata janti ini. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

4. Threath (Ancaman)

Kawasan Wisata Janti terus melakukan pengembangan-pengembangan untuk meningkatkan berbagai potensi wisata yang telah ada. Sumber daya manusianya pun terkoordinir dan bekerja sangat baik, sehingga untuk

sementara ini belum ada ancaman yang merugikan. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

c. Analisis 4A Kawasan Wisata Janti 1. Atraksi

Kawasan Wisata Janti menampilkan suasana asri pedesaan, panorama keindahan alamnya, udara yang sejuk, banyaknya sumber mata air (umbul) yang dijadikan kawasan objek wisata serta didukung adanya lokasi pemancingan, wisata kuliner, sanggar pengrajin bambu, tempat produksi handuk sempulur diharapkan membuat wisatawan menikmati berbagai potensi wisata yang ada dan tinggal lebih lama dikawasan wisata janti. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

2. Aksesibilitas

Kawasan Wisata Janti terletak di desa Janti Kecamatan Polanharjo. Bagi wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di Tegal Gondo ( pasar tegal gondo), perjalanan dilanjutkan dengan mini bus jurusan Janti. Wisatawan yang berasal dari luar kota yang memakai jasa transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di Terminal Jonggrangan, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus jurusan Janti. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju objek yang dikehendaki. Papan petunjuk arah menuju objek juga sudah terpasang cukup

baik, sehingga wisatawan mudah untuk menemukan objek wisata yang dituju. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah kamar mandi/toilet, warung makan tradisional yang berada disekitar objek wisata dengan menu yang disajikan bernuansa lesehan seperti kakap, bawal, lele, tombro, nila, mujair hingga gurame baik yang dimasak dengan digoreng maupun di bakar, untuk penginapan disekitar Kawasan Wisata Janti belum ada tetapi dapat kita jumpai dikawasan sepanjang Jl.Solo-Jogja yang menyediakan hotel dengan kelas melati. Sedangkan fasilitas-fasilitas lain sebagai penunjang kegiatan operasional juga telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat kesehatan dan pos keamanan. Untuk promosi wisata memang masih kurang namun telah direncanakan beberapa rencana promosi untuk Kawasan Wisata Janti, fasilitas lain yang belum ada adalah tourist information center. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010).

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati suasana asri pedesaan, udara yang sejuk, melihat panorama keindahan alam di Kawasan Wisata Janti serta dapat pula bermandian / bermain dikawasan sumber mata air (umbul) untuk menikmati sejuknya air jenih yang melimpah. Kemudian wisatawan juga dapat berkunjung dilokasi pemancingan, sekaligus berwisata kuliner serta menikmati daya dukung potensi wisata lainnya seperti sanggar pengrajin

bambu dan tempat produksi handuk sempulur. (Sumber : Wawancara dengan Sarmini, 10 Juni 2010)

Alasan pemilihan Kawasan Wisata Janti sebagai kunjungan dalam paket ekowisata di Kabupaten Klaten Utara adalah Wisatawan dapat melihat dan menikmati panorama keindahan alam dari Kawasan Wisata Janti yang mempunyai beragam potensi wisata beserta kelebihannya serta diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada wisatawan untuk belajar memelihara dan mengembangkan kelestarian alam yang sangat penting bagi kehidupan.

3. Agrowisata Ace

a. Gambaran Umum Kawasan Agrowisata Ace

Agrowisata Ace terletak di Desa Gedong Jetis Kecamatan Tulung, Klaten. Kebun Ace di lahan seluas 20 ha tersebut dirintis warga setempat sejak sepuluh tahun silam. Namun, baru dimanfaatkan sebagai agrowisata sekitar empat tahun lalu. Selain ace, di lokasi ini juga terdapat durian, kebun kelengkeng pingpong dan diamond river. Budidaya kelengkeng ini baru berjalan sekitar satu tahun setelah mendapatkan bantuan 350 bibit dari Dinas Pertanian Kabupaten Klaten. Sebelum menjadi agrowisata kebun buah, lokasi tersebut dulunya hanya merupakan kebun buah biasa. Pada tahun 1980-an, kebun tersebut ditanami buah jeruk keprok. Namun, tanaman jeruk keprok itu tak bertahan lama karena terserang virus dan akhirnya mati. Oleh warga, kebun tersebut lalu hanya ditanami palawija. Suatu hari, ada salah seorang warga yang datang dari Lampung membawa satu truk bibit ace. Namun saat itu warga belum tertarik untuk ikut membudidayakan buah ace. Setelah

berhasil, baru kemudian semua warga ikut-ikutan menanam. Agrowisata ace terbentuk dengan sendirinya seiring diaspalnya jalan desa yang menghubungkan Desa Cokro. Lalu lintas kendaraan di desa ini menjadi ramai, maklum lokasinya memang tak jauh dari Objek Mata Air Cokro (OMAC). Saat musim ace tiba, warga menjajakan buah rambutan di sepanjang jalan desa, di depan kebun masing-masing. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

b. Analisis SWOT Kawasan Agrowisata Ace 1. Strenght (kekuatan)

Kawasan Agrowisata Ace ini memiliki luas wilayah 20 ha dan ditanami berbagai macam jenis pohon ace yang memiliki cita rasa yang unik. Mulai dari adanya ace klengkeng, benje, rapia dan bak bulus merupakan hasil dari proses steak antar jenis pohon ace dengan berbagai jenis pohon lain. Serta dengan didukung adanya pengembangan kebun klengkeng pingpong, diamond river dan durian diharapkan dapat membantu dalam melengkapi serta mengembangkan dari kawasan agrowisata ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

2. Weakness (Kelemahan)

Kelemahan dari kawasan agrowisata ace belum adanya toilet dan area parkir yang luas sehingga membuat kawasan wisata ini belum terkoordinir dengan baik. Serta kondisi jalan yang rusak membuat kawasan wisata agro ini tampak kurang menarik dan perlu perhatian khusus dari Pemda dalam pengembangan

kawasan agrowisata ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

3. Opportunity (Kesempatan)

Sudah adanya pengembangan dari segi promosi kawasan agrowisata ace, mulai dari media cetak ataupun media internet. Hal ini menjadikan pintu gerbang dalam mengembangkan agrowisata ace serta memberikan berbagai informasi kepada masyarakat tentang kelebihan dan keunggulan dari kawasan Agrowisata Ace. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010) 4. Threath (Ancaman)

Faktor pengairan dikawasan agrowisata ace merupakan suatu ancaman yang perlu diwaspadai khususnya pada musim kemarau, kurangnya pasokan air membuat para petani mengalami kendala dalam mengembangkan kawasan wisata agro ini. Untuk itu perlu dibutuhkan keseriusan dan kerja keras para pengelola dalam mengatasi masalah tersebut. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

c. Analisis 4A Kawasan Agrowisata Ace 1. Atraksi

Agrowisata Ace menampilkan berbagai kelebihan dari kawasan wisata tersebut yaitu mulai cita rasa buah ace yang unik dan berkualitas bagus dengan harga yang sangat terjangkau. Didukung adanya pengembangan kebun klengkeng dan durian, ditambah suasana asri pedesaan akan meningkatkan kawasan Agrowisata Ace lebih dikenal oleh masyarakat umum. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

2. Aksesibilitas

Agrowisata Ace terletak didesa Gedong Jetis Kecamatan Tulung. Bagi wisatawan yang keberangkatannya dari Solo dengan menggunakan transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di delanggu (perempatan gotong-royong), perjalanan dilanjutkan dengan angkutan umum jurusan Gedong Jetis / Perempatan Tulung. Wisatawan yang berasal dari luar kota yang memakai jasa transportasi umum akses dapat dicapai dengan menggunakan bus umum jurusan Klaten kemudian turun di Terminal Jonggrangan, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan mini bus dan angkutan umum jurusan Gedong Jetis / Perempatan Tulung. Bagi wisatawan yang dalam bentuk group atau rombongan yang menggunakan transportasi bus pariwisata dapat langsung menuju objek yang dikehendaki. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

3. Amenitas

Fasilitas yang sudah ada selama ini adalah warung makan tradisional yang berada disekitar objek dengan menu yang disajikan adalah makanan khas Jawa, Untuk penginapan disekitar objek belum tersedia tetapi dapat kita jumpai dikawasan sepanjang Jl. Solo-Jogja yang menyediakan hotel kelas melati. Sedangkan fasilitas-fasilitas lain penunjang kegiatan operasional juga telah lengkap yaitu jasa komunikasi, listrik, air bersih, pusat kesehatan dan pos keamanan. Fasilitas-fasilitas lain yang belum ada adalah tourist

information center dan cindera mata. (Sumber : Wawancara dengan Suprapto, 10 Juni 2010)

4. Aktifitas

Wisatawan dapat menikmati cita rasa buah ace yang unik dan berkualitas

Dokumen terkait